Anda di halaman 1dari 1

Pada saat ini kita banyak menjumpai adanya penggunaan hak yang ujungnya melanggar hak orang

lain. Bahkan ada yang berlindung di balik hak yang dimilikinya (karena dilindungi hukum formal)
mengalahkan hak yang dimiliki orang banyak atau kepentingan umum.
Sebagai ilustrasi adanya orang yang rumahnya tidak mau digusur untuk kepentingan
pembangunan jalan tol, padahal sudah mendapat ganti yang memadai.
Jika menjumpai kondisi sebagaimana di atas, bagaimanakah pendapat Saudara? Berikan
rasionalnya.

Bahwa setiap warga negara memiliki hak asasi manusia. Namun dalam pelaksanaannya hak asasi
manusia itu tidak absolut, artinya dapat dikorbankan jika ada kepentingan sosial yang lain yang
lebih penting dalam situasi khusus, waktu terbatas dan dengan tujuan yang dianggap benar-benar
perlu.
Namun saat ini banyak kita jumpai adanya penggunaan hak yang ujungnya melanggar hak orang
lain, seperti kasus orang yang tidak mau rumahnya digusur untuk keperluan pembangunan jalan
tol. Adanya perilaku masyarakat yang seperti itu menurut saya karena kurangnya pemahaman
secara utuh mengenai HAM. Jika melihat HAM hanya dari sisi pelakunya maka yang terjadi adalah
penegakan HAM secaara sempit, dimana orang hanya menuntut haknya tanpa peduli dengan hak
orang lain, atau hak masyarakat secara umum.
Untuk itu perlu adanya pendampingan terhadap masyarakat dan komunikasi dua arah dengan baik,
mengenai permasalahan yang dihadapi. Dengan adanya sosisalisasi dalam arti pemberian
pemahaman kepada masyarakat maka akan terwujud kerjasama yang baik antara kedua belah
pihak. Memang pemerintah memiiki hak mutlak atas aturan dan regulasi, namun supaya tidak
muncul gesekan dalam pelaksanaannya maka harus diiringi dengan pemberian pemahaman kepada
masyarakat.
Jadi dalam pelaksanaan sehari-hari, masyarakat harus memiliki pemahaman yang utuh mengenai
HAM supaya tidak ada perilaku yang berlindung dibalik hak yang dimiliki dan mengalahkan hak
yang dimiliki orang banyak atau kepentingan umum.

Anda mungkin juga menyukai