984 1467 1 PB - 3 PDF
984 1467 1 PB - 3 PDF
Abstrak
Jerawat atau acne vulgaris sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian, baik pada remaja atau
dewasa muda. Acne vulgarismerupakan suatu kondisi inflamasi umum pada unit pilosebasea dengan gambaran klinis
polimorfik berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. Acne vulgarismerupakan penyakit yang dapat sembuh
sendiri(self limiting disease).Pengobatan acne vulgaris dapat berupa terapi farmakologi dan nonfarmakologi.Terapi
farmakologi salah satunya yaitu terapi antibiotik yang diberikan setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
dapat menimbulkan masalah dikarenakan membutuhkan kepatuhan yang tinggi dalam penggunaannya. Salah satu terapi
nonfarmakologi dalam penyembuhan acne vulgaris yaitu dengan menggunakan ekstrak belimbing wuluh. Penelitian
menunjukkan ekstrak belimbing wuluh yang terdiri dari tanin, saponin, triterpenoid dan flavonoid memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme yang berbeda-beda.Simpulan: belimbing wuluh merupakan salah
satu alternatif dalam penyembuhan penyakit acne vulgaris dikarenakan ekstrak belimbing wuluh memiliki kemampuan
sebagai antimikrobial yang dapatmenyebabkan sel bakteri menjadi lisis.
Korespondensi:iNur Anggraini, alamat Jl. Way Mesuji Bawah No.57 Pahoman, Bandar Lampung, HP 085766645802
e-mail: nuranggraini9567@gmail.com
lain yaitu usia, ras, familial, makanan, dan Penderita acne vulgarismemiliki kadar
cuaca. 3,4 androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi
P.acnes merupakan bakteri gram positif dibandingkan dengan orang normal, meskipun
dan anaerob yang merupakan flora normal kadar androgen serum penderita acne masih
kelenjar pilosebasea.Peranan P.acnes pada dalam batas normal. Androgen akan
patogenesis acne vulgarisadalah memecah meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan
trigliserida, salah satu komponen sebum, merangsang produksi sebum, selain itu juga
menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi merangsang proliferasi keratinosit pada duktus
kolonisasi P. acnes yang memicu seboglandularis dan akro infundibulum.
inflamasi.Selain itu, antibodi terhadap antigen Hiperproliferasi epidermis folikular juga diduga
dinding sel P. acnes meningkatkan respons akibat penurunan asam linoleat kulit dan
inflamasi melalui aktivasi komplemen.Enzim 5- peningkatan aktivitas interleukin 1 alfa.Epitel
alfa reduktase, enzim yang mengubah folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum,
testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT), menjadi hiperkeratotik dan kohesi keratinosit
memiliki aktivitas tinggi pada kulit yang mudah bertambah, sehingga terjadi sumbatan pada
berjerawat, misalnya pada wajah, dada, dan muara folikel rambut. Selanjutnya di dalam
punggung.2 folikel rambut tersebut terjadi akumulasi
Mekanisme pembentukan acne vulgaris keratin, sebum, dan bakteri yang
dimulai dari stimulasi produksi kelenjar akanmenyebabkan dilatasi folikel rambut
sebaseus yang menyebabkan hiperseborrea bagian atas, membentuk mikrokomedo.
biasanya dimulai pada pubertas. Selanjutnya Mikrokomedo yang berisi keratin, sebum, dan
terjadi pembentukkan komedo yang bakteri, akan membesar dan ruptur.
berhubungan dengan anomali proliferasi Selanjutnya, isi mikrokomedo yang keluar akan
keratinosit, adhesi dan diferensiasi pada menimbulkan respon inflamasi. Akan tetapi,
infrainfudibulum folikel pilosebaseus sehingga terdapat bukti bahwa inflamasi dermis telah
terjadi pembentukkan lesi inflamasi dimana terjadi mendahului pembentukan komedo.2
yang berperan adalah bakteri anaerob yaitu Terapi yang digunakan untuk mengatasi
P.acne.2 acne vulgaris terdiri dari terapi farmakologi
Pada hiperproliferasi folikular epidermal dan nonfarmakologi.Salah satu terapi
salah satu yang berperan yaitu interleukin 1 (IL- farmakologi yaitu berupa bahan topikal seperti
1). Penelitian pada keratinosit folikular sulfur, sodium sulfasetamid, resolsinol, asam
manusia akan memperlihatkan hiperproliferasi salisilat, retinoid topikal dan antibiotik
dan pembentukkan mikrokomedo setelah IL- 1 spektrum luas.Terapi nonfarmakologi yang
ditambahkan. Reseptor antagonis IL-1 dapat digunakan dalam penyembuhan acne
menghambat terjadinya pembentukkan vulgaris salah satunya dengan memanfaatkan
mikrokomedo. Beberapa sitokin terlibat dalam ekstrak belimbung wuluh dimana sebagian
proses inflamasi tetapi hanya empat yang organnya mempunyai nilai medis yang tinggi,
berperan pada acne vulgaris yaitu IL-1α, mulai dari akar, batang, daun sampai
interferon-gamma (IFN-γ), transforming buahnya.Ektrak belimbing wuluhdiduga dapat
growth factor alpha (TGF- γ) dan IL-4. IL-1α berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
berperan penting menyebabkan penyebab infeksi.5,6
pembentukkan komedo dan menstimulasi
imunitas spesifik.Interleukin-1α mempunyai Isi
konsentrasi tinggi 1000 kali lebih tinggi di Ekstrak daun belimbing wuluh
keratinosit interfolikular, komedo terbuka dan mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid
kelenjar sebaseus. Penelitian terbaru secara in dan tanin.Flavanoid merupakan senyawa yang
vitro pada folikel acne tampak sitokin seperti mudah larut dalam pelarut polar seperti
IL- 1 memodulasi kornifikasi epidermis dan etanol, butanol, dan aseton. Flavanoid
terlibat dalam menginduksi inflamasi komedo.2 golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa
Androgen berperan penting pada fenol mempunyai sifat efektif menghambat
patogenesis acne vulgaris tersebut.Acne pertumbuhan virus, bakteri dan jamur.7,8,9
vulgarismulai terjadi saat adrenarke, yaitu saat Flavonoid bekerja dengan cara
kelenjar adrenal aktif menghasilkan dehidroepi denaturasi protein. Proses ini juga
androsteron sulfat, prekursor testosteron. menyebabkan gangguan dalam pembentukan
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |77
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris
14. Savitri NPI. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Ilmiah Perikanan dan Kelautan.
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi 2011;3(2):165-8.
Linn) terhadap Bakteri Mix Saluran Akar 16. Dewi IK, Joharman, Budiarti LY.
Gigi.[skripsi]. Denpasar (Indonesia): Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Etanol
Universitas Mahasaraswati; 2014. dengan Sediaan Sirup Herbal Buah
15. Prayogo, Rahardja BS, Putri RW. Uji Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn)
Potensi Sari Buah Belimbing Wuluh terhadap Pertumbuhan Shigella
(Averrhoa Bilimbi L.) dalam Menghambat Dysenteriae In Vitro. Jurnal Berkala
Pertumbuhan Bakteri Aeromonas Kedokteran. 2013;9(2):191-8.
Salmonicida Smithia secara In Vitro.Jurnal