Anda di halaman 1dari 5

Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .

L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris

Khasiat Belimbing Wuluh(Averrhoa bilimbi L.) terhadap Penyembuhan Acne


Vulgaris

Oktadoni Saputra1, Nur Anggraini2


1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas lampung

Abstrak
Jerawat atau acne vulgaris sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian, baik pada remaja atau
dewasa muda. Acne vulgarismerupakan suatu kondisi inflamasi umum pada unit pilosebasea dengan gambaran klinis
polimorfik berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. Acne vulgarismerupakan penyakit yang dapat sembuh
sendiri(self limiting disease).Pengobatan acne vulgaris dapat berupa terapi farmakologi dan nonfarmakologi.Terapi
farmakologi salah satunya yaitu terapi antibiotik yang diberikan setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
dapat menimbulkan masalah dikarenakan membutuhkan kepatuhan yang tinggi dalam penggunaannya. Salah satu terapi
nonfarmakologi dalam penyembuhan acne vulgaris yaitu dengan menggunakan ekstrak belimbing wuluh. Penelitian
menunjukkan ekstrak belimbing wuluh yang terdiri dari tanin, saponin, triterpenoid dan flavonoid memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme yang berbeda-beda.Simpulan: belimbing wuluh merupakan salah
satu alternatif dalam penyembuhan penyakit acne vulgaris dikarenakan ekstrak belimbing wuluh memiliki kemampuan
sebagai antimikrobial yang dapatmenyebabkan sel bakteri menjadi lisis.

Kata kunci : acne vulgaris, belimbing wuluh, flavonoid, tannin, triterpenoid

The Wuluh Starfruit(Averrhoa bilimbi L.) Effect in The Treatment of Acne


Vulgaris
Abstract
Acne vulgaris is still become a common of problem in the teenagers or young adult.Acnevulgaris is
acommoninflammatoryconditionof the unit pilosebaseawithpolymorphicclinical sign such as: blackheads, papules, pustules,
nodulesandscar tissue. Acne vulgaris is a self-limiting disease.The treatment of acnevulgarisconsists of
pharmacologicalandnon-pharmacologicaltherapy. The pharmacological treatmentisantibiotic therapywhich are
giveneverydayin quite long periodso that cause compliance problem. One of non-pharmacological therapyin the treatment
ofacne vulgarisisan extract from a wuluh starfruit. The research shows that wuluh starfruit extract consistoftannins,
saponins, triterpenoidsandflavonoidshas ability to inhibitthe growth of bacteriaby the differentmechanisms.Conclusion:
wuluh starfruitis one of alternativein the treatment ofacne vulgarisbecause wuluhstarfruitextracthas abilityasantimicrobial
which cause lysis in thebacterial cells.

Keyword :acne vulgaris, wuluh starfruit, flavonoid, tannin, triterpenoid

Korespondensi:iNur Anggraini, alamat Jl. Way Mesuji Bawah No.57 Pahoman, Bandar Lampung, HP 085766645802
e-mail: nuranggraini9567@gmail.com

Pendahuluan 80-100% pada usia dewasa muda, yaitu 14-17


Acne vulgaris atau jerawat adalah tahun pada wanita, dan 16-19 tahun pada
penyakit peradangan menahun unit pria.2
pilosebaseadengan gambaran klinis biasanya Penyebab acnevulgaris antara lain
polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan penggunaan kosmetik, khususnya di kalangan
kulit berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan wanita.3Acne sering menjadi tanda pertama
jaringan parut. Penderita biasanya mengeluh pubertas dan dapat terjadi satu tahun sebelum
akibat erupsi kulit pada tempat-tempat menarkhe atau haid pertama. 1
predileksi, yakni muka, bahu, leher, dada, Acne vulgarismerupakan penyakit yang
punggung bagian atas dan lengan bagian atas kompleks (multifaktorial) dengan elemen
oleh karena kelenjar sebasea pada daerah yang patogenesis yaitu hiperproliferasi folikuler
aktif.1 epidermal, produksi sebum yang berlebihan,
Prevalensi penderita acne vulgaris80- perubahan pola keratinisasi, peningkatan
85% pada remaja dengan puncak insiden usia hormon androgen, terjadinya stress psikis,
15-18 tahun, 12% pada wanita usia >25 tahun adanya aktifitas Propionibacterium acne.Faktor
dan 3% pada usia 35-40 tahun. Insiden jerawat

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |76


Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris

lain yaitu usia, ras, familial, makanan, dan Penderita acne vulgarismemiliki kadar
cuaca. 3,4 androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi
P.acnes merupakan bakteri gram positif dibandingkan dengan orang normal, meskipun
dan anaerob yang merupakan flora normal kadar androgen serum penderita acne masih
kelenjar pilosebasea.Peranan P.acnes pada dalam batas normal. Androgen akan
patogenesis acne vulgarisadalah memecah meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan
trigliserida, salah satu komponen sebum, merangsang produksi sebum, selain itu juga
menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi merangsang proliferasi keratinosit pada duktus
kolonisasi P. acnes yang memicu seboglandularis dan akro infundibulum.
inflamasi.Selain itu, antibodi terhadap antigen Hiperproliferasi epidermis folikular juga diduga
dinding sel P. acnes meningkatkan respons akibat penurunan asam linoleat kulit dan
inflamasi melalui aktivasi komplemen.Enzim 5- peningkatan aktivitas interleukin 1 alfa.Epitel
alfa reduktase, enzim yang mengubah folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum,
testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT), menjadi hiperkeratotik dan kohesi keratinosit
memiliki aktivitas tinggi pada kulit yang mudah bertambah, sehingga terjadi sumbatan pada
berjerawat, misalnya pada wajah, dada, dan muara folikel rambut. Selanjutnya di dalam
punggung.2 folikel rambut tersebut terjadi akumulasi
Mekanisme pembentukan acne vulgaris keratin, sebum, dan bakteri yang
dimulai dari stimulasi produksi kelenjar akanmenyebabkan dilatasi folikel rambut
sebaseus yang menyebabkan hiperseborrea bagian atas, membentuk mikrokomedo.
biasanya dimulai pada pubertas. Selanjutnya Mikrokomedo yang berisi keratin, sebum, dan
terjadi pembentukkan komedo yang bakteri, akan membesar dan ruptur.
berhubungan dengan anomali proliferasi Selanjutnya, isi mikrokomedo yang keluar akan
keratinosit, adhesi dan diferensiasi pada menimbulkan respon inflamasi. Akan tetapi,
infrainfudibulum folikel pilosebaseus sehingga terdapat bukti bahwa inflamasi dermis telah
terjadi pembentukkan lesi inflamasi dimana terjadi mendahului pembentukan komedo.2
yang berperan adalah bakteri anaerob yaitu Terapi yang digunakan untuk mengatasi
P.acne.2 acne vulgaris terdiri dari terapi farmakologi
Pada hiperproliferasi folikular epidermal dan nonfarmakologi.Salah satu terapi
salah satu yang berperan yaitu interleukin 1 (IL- farmakologi yaitu berupa bahan topikal seperti
1). Penelitian pada keratinosit folikular sulfur, sodium sulfasetamid, resolsinol, asam
manusia akan memperlihatkan hiperproliferasi salisilat, retinoid topikal dan antibiotik
dan pembentukkan mikrokomedo setelah IL- 1 spektrum luas.Terapi nonfarmakologi yang
ditambahkan. Reseptor antagonis IL-1 dapat digunakan dalam penyembuhan acne
menghambat terjadinya pembentukkan vulgaris salah satunya dengan memanfaatkan
mikrokomedo. Beberapa sitokin terlibat dalam ekstrak belimbung wuluh dimana sebagian
proses inflamasi tetapi hanya empat yang organnya mempunyai nilai medis yang tinggi,
berperan pada acne vulgaris yaitu IL-1α, mulai dari akar, batang, daun sampai
interferon-gamma (IFN-γ), transforming buahnya.Ektrak belimbing wuluhdiduga dapat
growth factor alpha (TGF- γ) dan IL-4. IL-1α berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
berperan penting menyebabkan penyebab infeksi.5,6
pembentukkan komedo dan menstimulasi
imunitas spesifik.Interleukin-1α mempunyai Isi
konsentrasi tinggi 1000 kali lebih tinggi di Ekstrak daun belimbing wuluh
keratinosit interfolikular, komedo terbuka dan mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid
kelenjar sebaseus. Penelitian terbaru secara in dan tanin.Flavanoid merupakan senyawa yang
vitro pada folikel acne tampak sitokin seperti mudah larut dalam pelarut polar seperti
IL- 1 memodulasi kornifikasi epidermis dan etanol, butanol, dan aseton. Flavanoid
terlibat dalam menginduksi inflamasi komedo.2 golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa
Androgen berperan penting pada fenol mempunyai sifat efektif menghambat
patogenesis acne vulgaris tersebut.Acne pertumbuhan virus, bakteri dan jamur.7,8,9
vulgarismulai terjadi saat adrenarke, yaitu saat Flavonoid bekerja dengan cara
kelenjar adrenal aktif menghasilkan dehidroepi denaturasi protein. Proses ini juga
androsteron sulfat, prekursor testosteron. menyebabkan gangguan dalam pembentukan
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |77
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris

sel sehingga merubah komposisi komponen Dalam penelitian menunjukkan bahwa


protein. Fungsi membran sel yang terganggu ekstrak daun belimbing wuluh, konsentrasi
dapat menyebabkan peningkatan 10,5%, 11%, 12% adalah steril 0 CFU/ml,
permeabilitas sel, diikuti dengan terjadinya dimana tidak dijumpai pertumbuhan bakteri
kerusakan sel bakteri.Kerusakan tersebut dalam media blood agar atau bakteri yang
menyebabkan kematian sel bakteri. Flavonoid berkontak dengan bahan coba 100%
berfungsi untuk menjaga pertumbuhan mengalami kematian. Setiap konsentrasi hasil
normal, pertahanan terhadap pengaruh infeksi dari jumlah koloni dibandingkan dengan jumlah
dan kerusakan.7,10,11 koloni yang terdapat pada kontrol positif.14
Senyawa tanin merupakan senyawa Saat terjadinya kerusakan membran
metabolit sekunder yang berasal dari sitoplasma, ion H+ dari senyawa fenol dan
tumbuhan yang terpisah dari protein dan turunannya (flavonoid) akan menyerang gugus
enzim sitoplasma.Senyawa ini tidak larut dalam polar (gugus fosfat) sehingga molekul
pelarut non polar, seperti eter, kloroform dan fosfolipida akan terurai menjadi gliserol, asam
benzena tetapi mudah larut dalam air, dioksan, karboksilat dan asam fosfat. Hal ini
aseton dan alkohol serta sedikit larut dalam etil mengakibatkan membran sitoplasma akan
asetat.Tanin merupakan himpunan polihidroksi bocor dan pertumbuhan bakteri akan
fenol yang dapat dibedakan dari fenol-fenol terhambat bahkan sampai kematian bakteri.
lain karena kemampuannya mengendapkan Kerusakan pada membran sitoplasma
protein.Senyawa ini mempunyai aktivitas mencegah masuknya bahan-bahan makanan
antioksidan menghambat pertumbuhan tumor. atau nutrisi yang diperlukan untuk
10,16
Tumbuhan yang mengandung tanin antara lain menghasilkan energi.
daun teh, daun jambu biji dan daun Senyawa tanin merupakan senyawa
belimbingwuluh (Averrhoa bilimbi Linn). 7,12,13 turunan fenol yang secara umum mekanisme
Tanaman memproduksi tanin sebagai antimikrobanya dari senyawa fenol. Tanin
upaya pertahanan melawan jamur dan bakteri merupakan growth inhibitor, sehingga banyak
patogenik serta melawan pemakannya seperti mikroorganisme yang dapat dihambat
serangga dan herbivora.5,14Triterpenoid pertumbuhannya oleh tanin. Tanin mempunyai
merupakan komponen tumbuhan yang target pada polipeptida dinding sel. Senyawa
mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan ini merupakan zat kimia yang terdapat dalam
nabati dengan penyulingan sebagai minyak tanaman yang memiliki kemampuan
atsiri. Senyawa ini memiliki kerangka karbon menghambat sintesis dinding sel bakteri dan
berasal dari 6 satuan isoprena dan secara sintesis protein sel kuman gram positif maupun
biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C gram negatif. Aktivitas tanin sebagai
asiklikyaitu 30 skualena.Senyawa ini antimikroba dapat terjadi melalui beberapa
berstruktur siklik yang kebanyakan berupa mekanisme yaitu menghambat enzim
alkohol, aldehida, atau asam karboksilat. antimikroba dan menghambat pertumbuhan
Senyawa ini masuk dalam deret triterpena bakteri dengan cara bereaksi dengan membran
pentasiklik.9,10 sel dan menginaktivasi enzim-enzim esensial
Daun belimbing wuluh sebagai atau materi genetik. Selanjutnya, senyawa
penghambat pertumbuhan bakteri.Senyawa tanin dapat membentuk komplek dengan
aktif flavonoid di dalam daun belimbing wuluh protein melalui interaksi hidrofobik sehingga
memiliki kemampuan membentuk kompleks dengan adanya ikatan hidrofobik akan tejadi
dengan protein bakteri melalui ikatan denaturasi dan akhinya metabolisme sel
hidrogen.Keadaan ini menyebabkan struktur terganggu.10,12,14
dinding sel dan membran sitoplasma bakteri Mekanisme aktivitas anti-mikroba dari
yang mengandung protein menjadi tidak stabil triterpenoid dengan merusak fraksi lipid
sehingga sel bakteri menjadi kehilangan membran sitoplasma, sehingga akan
aktivitas biologinya. Selanjutnya, fungsi mengganggu proses terbentuknya membran
permeabilitas sel bakteri akan terganggu dan atau dinding sel. Sebagai akibatnya membran
sel bakteri akan mengalami lisis yang berakibat atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk
pada kematian sel bakteri. Komponen fenol tidak sempurna. Mekanisme kerja
juga dapat menyebabkan kerusakan dinding tanin,saponin,triterpenoid dan flavonoid
sel.10,11,15
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |78
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris

mampu merusak membran sitoplasma dengan 4. Movita T. Acne Vulgaris.Continuing


mekanisme kerja yang berbeda.9,10 Medical Education- 202. 2013; 4(40): 269-
72
Ringkasan 5. Wijayakusuma H. Ramuan Tradisional
Acne vulgarismerupakan penyakit Untuk Pengobatan Darah Tinggi.Jakarta:
peradangan menahun unit pilosebasea, dengan Penebar Swadaya; 2006.
gambaran klinis biasanya polimorfik yang 6. Hayati EK, Fasyah AG, Sa’adah L. Fraksinasi
terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa: dan Identifikasi Senyawa Tanin pada Daun
komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn).
parut. Penatalaksanaan acne vulgarisdibagi Jurnal Kimia. 2010;4(2):193-200.
menjadi dua yakni terapi famakologi dan 7. Nugrahawati D, Rahayu YN, Wahyu H.
nonfarmakologi. Pemanfaatan buah Belimbing Wuluh
Dalam terapi nonfarmakologi belimbing (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai Cairan
wuluh dapat diikutsertakan, hal ini dikarenakan Akumulator secara Alami dan Ramah
komposisi dari belimbing wuluh seperti Lingkungan. [skripsi]. Surakarta
senyawa flavonoid, tannin, saponin dan (Indonesia): Universitas Sebelas Maret;
triterpenoid yang memiliki kemampuan 2009.
membentuk kompleks dengan protein bakteri 8. Oktavianes, Fifendy M, Handayani D. Daya
melalui ikatan hidrogen yang menyebabkan Hambat Sari Buah Belimbing Wuluh
struktur dinding sel dan membran sitoplasma (Averrhoa Bilimbi Linn) terhadap
bakteri menjadi tidak stabil sehingga sel bakteri Pertumbuhan Bakteri Eschericia Coli.
menjadi kehilangan aktivitas biologinya. Hal ini Jurnal Pendidikan Biologi. 2013;2(2):1-5.
membuat fungsi permeabilitas sel bakteri akan 9. Lathifah QA. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar
terganggu dan sel bakteri akan mengalami lisis Senyawa Antibakteri Pada Buah Belimbing
yang berakibat pada kematian sel bakteri. Hal Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)Dengan
inilah yang menjadikan ektrak belimbing wuluh Variasi Pelarut. [skripsi]. Malang
sebagai salah satu alternatif yang bisa (Indonesia): Fakultas Sains Dan Teknologi
digunakan dalam penyembuhan acne vulgaris. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang;
2008.
Simpulan 10. Mukhlisoh W. Pengaruh Ekstrak Tunggal
Salah satu cara dalam menanggulangi dan Gabungan Daun Belimbing Wuluh
penyakit acne vulgaris yaitu dengan (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap
memanfaatkan ekstrak belimbing wuluh yang Efektivitas Antibakteri secara In Vitro.
dapat digunakan untuk menanggulangi [Skripsi]. Malang (Indonesia): Universitas
penyakit acne vulgaris dikarenakan isi Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim;
kandungan belimbing wuluh adalah senyawa 2010.
tanin, saponin, triterpenoid dan 11 Prabu GR, Gnanamani A, Sadulla S.
flavonoidyangmemiliki kemampuan Guaijaverin – a plant flavonoid as
menghambat pertumbuhan bakteri dengan potential antiplaque agent against
mekanisme yang berbeda-beda. Streptococcus mutans. Journal of Applied
Microbiology. 2006;101(2):487-95.
Daftar Pustaka 12. Ummah MK. Ekstraksi dan Pengujian
1. Kabau S. Hubungan Antara Pemakaian Aktivitas Antibakteri Senyawa Tanin pada
Jenis Kosmetik Dengan Kejadian Akne Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi
Vulgaris. Semarang: Fakultas Kedokteran Linn). [skripsi]. Malang (Indonesia):
Universitas Diponegoro; 2012 Universitas Islam Negeri Maulana Malik
2. Tahir M. Pathogenesis of Acne Vulgaris: Ibrahim; 2010.
simplified. Journal of Pakistan Association 13. Mailoa MN, Mahendradatta M, Laga A,
of Dermatologists. 2010; 20(1): 93-97 Djide N. Antimicrobial Activities Of
3. Andi. Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Tannins Extract From Guava Leaves
Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat. (Psidium Guajava L) On Pathogens
Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Microbial. International Journal Of
Sumatra Utara; 2009 Scientific & Technology Research.
2014;3(1):236-41.
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |79
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris

14. Savitri NPI. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Ilmiah Perikanan dan Kelautan.
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi 2011;3(2):165-8.
Linn) terhadap Bakteri Mix Saluran Akar 16. Dewi IK, Joharman, Budiarti LY.
Gigi.[skripsi]. Denpasar (Indonesia): Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Etanol
Universitas Mahasaraswati; 2014. dengan Sediaan Sirup Herbal Buah
15. Prayogo, Rahardja BS, Putri RW. Uji Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn)
Potensi Sari Buah Belimbing Wuluh terhadap Pertumbuhan Shigella
(Averrhoa Bilimbi L.) dalam Menghambat Dysenteriae In Vitro. Jurnal Berkala
Pertumbuhan Bakteri Aeromonas Kedokteran. 2013;9(2):191-8.
Salmonicida Smithia secara In Vitro.Jurnal

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |80

Anda mungkin juga menyukai