Anda di halaman 1dari 8

SOAL FINAL BLOK 14

D16ITALIS

Di soal ini tidak ada kumpulan soal resep dikarenakan ku lupa dosis-dosis dan BB pada kasus
hehe

Catatan : yang ditanda merah adalah pilihan jawaban yang ada pada soal. Apabila ada soal
dengan pilihan jawaban a/b/c/d/e, maka jawaban dipilih sesuai dengan pendapat penulis soal,
jadi kalau salah, dihehehe-in saja 

1. Berikut pernyataan yang benar tentang screening adalah


Tahap 1 dilakukan pada populasi yang dianggap mempunyai risiko tinggi menderita
penyakit. Apabila hasil postif dilakukan pemeriksaan tahap 2.
Tahap 2 dilakukann dengan pemeriksaan diagnostik. Apabila hasil positif maka
dianggap sakit dan dilakukan pengobatan
2. Berikut ini yang merupakan tujuan surveilans adalah
Tujuan Surveilans :
Memperkirakan besarnya masalah infeksi nosokomial
Memahami kejadian infeksi nosokomial
Mendeteksi KLB atau epidemi infeksi nosokomial
Mendokumentasikan distribusi dan penyebaran infeksi
Menguji hipotesis tentang etiologi
3. Infeksi dapat juga berasal dari pemeriksa ke pasien secara
Cross infection
4. Faktor-faktor yang menentukan terjadinya infeksi nosokomial adalah
Susceptibility penderriita terhadap infeksi
Besarnya paparan mikroba
Cara pemaparan mikroba
5. Bakteri multiresistent pada infeksi nosokomial pneumonia adalah
P.aeruginosa (Pseudomonas aeruginosa)
6. Kejadian paling umum penyebab infeksi nosokomial adalah
Infeksi saluran kemih (uropatogen)
7. Organisme penyebab infeksi uropatogen terbanyak di rumah sakit adalah
Escherichia coli
8. Sumber infeksi uropatogen exogenous adalah
Sumber infeksi endogenous : Kateter urin dan enteric flora (E.coli)
Sumber infeksi exogenous : Kontaminasi silang dari sistem drainase
9. Infeksi nosokomial pada aliran darah yang paling sering disebabkan oleh
Staphylococcus koagulase negatif
10. Berikut yang merupakan cara pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit
adalah
a. Mencuci tangan untuk mencegah infeksi silang
b. Menggunakan handskun setiap saat di rumah sakit
c. Kontaminasi, aseptik, dan isolasi peralatan invasif
d. ..
e. ..
11. Berikut yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi antimikroba
adalah
Penggunaan antimikroba yang inadekuat
12. Berikut merupakan mekanisme kerja antimikroba adalah
Mekanisme kerja :
Menghambat sintesis dinding sel
Menghambat sintesis protein
Menghambat sintesis asam nukleat
Bekerja sebagai antimetabolit
Mengurangi fungsi membran sel
13. Di bawah ini yang merupakan faktor agen terjadinya peningkatan infeksi
adalah
a. Penggunaan pestisida berlebihan sehingga membuat agen menjadi lebih resisten
b. Tinggal di lingkungan dengan kondisi kepadatan penduduk
c. Migrasi penduduk yang terus meningkat
d. Mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik
e. ..
14. Mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik dengan mengurangi
permeabilitas dapat terjadi dengan
Bakteri menutup celah porin pada dinding sel
15. Resistensi akibat mutasi yang terjadi pada perubahan tempat target antibiotik
adalah
Penggantian alanin menjadi laktase peptidoglikan
16. Akibat apabila virus mengalami mutasi drift adalah
17. Seorang anak datang diantar ibunya dengan keluhan tampak membran
berwarna putih kelabu yang menutupi tonsil dan dinding faring meluas ke uvula
dan pallatum mole atau ke laring dan trakea. Kemungkinan diagnosis anak ini
adalah
Difteria tonsil faring
18. Pengobatan difteria laring adalah
Pemberian anti difteria serum (ADS) 40.000 secara IM/IV
19. Seseorang dikatakan karier difteri apabila
Karier : Tidak menunjukkan keluhan, uji shick negatif (-), dan biakan positif (+)
20. Seorang anak di rumah sakit dengan keluhan batuk kuat yang terjadi
pengulangan 5-10 kali batuk disertai dengan bunyi melengking (whoop), selama
serangan muka pasien menjadi merah, sianosis, mata menonjol dan lidah
menjulur keluar. Setelah batuk, anak akan muntah. Kemungkinan diagnosis
pasien ini adalah
Pertusis stadium paroksismal
21. Berikut yang merupakan pengobatan TB pada anak adalah
22. Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu yang kadang
disertai dengan darah dan keringat dingin di malam hari. Pasien memiliki riwayat
mengonsumsi obat TB selama 5 bulan namun berhenti karena merasa dirinya sudah
sembuh. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya kavitas paru dan
pemeriksaan BTA +2/scanty. Status pasien ini adalah
Pasien loss to follow up terkonfirmasi bakteriologis
23. Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu yang kadang
disertai dengan darah dan keringat dingin di malam hari. Pasien tidak memiliki riwayat
mengonsumsi obat TB sebelumnya. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya
kavitas paru dan pemeriksaan BTA +2/+3. Pengobatan untuk pasien ini adalah
Pemberian 2 (HRZE) / 4 (HR)3
24. Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu yang kadang
disertai dengan darah dan keringat dingin di malam hari. Pasien tidak memiliki riwayat
mengonsumsi obat TB sebelumnya. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya
kavitas paru dan pemeriksaan BTA +2/+3.Tes konversi sputum pada pasien ini
dilakukan pada?
a. Bulan ke 2,5 dan 6 setelah pengobatan
b. ..
c. ..
d. ..
e. ..
25. Profilaksis TB sekunder diberikan kepada
Terinfeksi TB, tidak ada gejala sakit dengan uji tuberkulin (+)
26. Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu yang kadang
disertai dengan darah dan keringat dingin di malam hari. Pasien tidak memiliki riwayat
mengonsumsi obat TB sebelumnya. Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan untuk
menilai keberhasilan pengobatan secara cepat adalah
Tes cepat molekular
27. Seorang pria datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu yang kadang
disertai dengan darah dan keringat dingin di malam hari. Pasien memiliki riwayat
mengonsumsi obat TB selama 5 bulan namun berhenti karena merasa dirinya sudah
sembuh. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya kavitas paru dan
pemeriksaan BTA +2/scanty. Pemeriksaan TCM menunjukkan RIF (blablabla). Kondisi
yang dialami pasien ini adalah
Resisten obat rifampisin
28. Seseorang ibu dengan riwayat tb datang ke rumah sakit. Pasien pernah menjalani
riwayat pengobatan TB dan meminum semua obat yang diresepkan dokter. Saat ini, ia
mengeluhkan adanya rasa sakit dan penurunan pendengaran pada kedua telinga. Obat
yang kemungkinan akan memberikan efek ini adalah
Streptomicyn
29. Seorang anak datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, lemah, letih, lesu dan ada
pembengkakan pada kelenjar ludah. Kemungkinan etiologi kondisi ini adalah
Paramyxovirus
30. Seorang anak di rumah sakit dengan keluhan diare lebih dari >10x per hari.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan feses. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
adanya leukosit >10/LPB. Antimikroba yang dapat diberikan pada pasien ini adalah
Cotrimoxazole atau Ciprofloxacin
31. Organisme yang paling sering menyebabkan diare invasif adalah
Enterotoxin aggregativ e.coli (EAEC)
32. Seorang anak diantar ibunya dengan keluhan diare >5 kali/hari. Saat ini buang air kecil
masih lancar dan berwarna kuning. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan mata
cekung, turgor kulit baik, CRT > 2 detik. Kondisi yang dialami pasien ini adalah
Dehidrasi ringan sedang
33. Seorang bayi diantar ibunya dengan keluhan diare >5 kali/hari. Pasien usia 8 bulan dan
memiliki berat badan 10 kg. Saat ini buang air kecil masih lancar dan berwarna kuning.
Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan mata cekung, turgor kulit baik, CRT > 2 detik.
tatalaksana pasien ini adalah
Oralit 750 cc selama 3 jam diikuti dengan 50 cc setiap diare
34. Pemberian tablet zink pada pasien diare diberikan selama
Diberikan selama 10 hari
35. Seseorang datang dengan keluhan demam naik turun selama 5 hari terutama menjelang
sore hari. Pasien jugamengeluhkan adanya kesulitan BAB. Hasil tes widal positif.
Kemungkinan penyebab kondisi pasien adalah
Salmonella Tiphy
36. Virus yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk adalah
Chikungunya
37. Seorang pasien datang dengan keluhan demam naik turun selama beberapa hari. Pada
hari ke 3 dan 5 demam turun hingga dibawah normal. Pada hari ke 6 suhu tubuh
kembali normal. Keluhan disertai dengn nyeri otot dan sendi. Kemungkinan diagnosis
pasien adalah
a. Chikungunya
b. Dengue
c. Malaria
d. Tifoid
e. Leptospirosis
38. Nyamuk betina memiliki jarak terbang yang lebih jauh dari nyamuk jantan. Di bawah
ini yang memiliki jarak terbang paling jauh adalah
Aedes vexans (30 km) -> Anopheles (1,6 km) -> Aedes aegypi (pendek)
39. Sebutan untuk vektor dimana tidak terjadi pertambahan jumlah mikroorganisme dan
tidak berubah bentuknya disebut
Vektor mekanik
40. Mikroorganisme penyebar penyakit pes adalah
Xenopshylla cheopis
41. Spesies nyamuk yang meletakkan telurnya tersusun seperti rakit di air adalah
Culex sp.
42. Seorang pasien datang dengan keluhan pembengkakan ekstremitas bawah hingga
kantung kemaluan (blablablablabla). Mikroorganisme yang paling mungkin
menyebabkan keluhan ini adalah
Wuchereria bancrofti
43. Seorang pasien datang dengan keluhan pembengkakan ekstremitas bawah hingga
kantung kemaluan (blablablablabla). Tatalaksana yang tepat dilakukan pada pasien
adalah
Diethylcarbamazine + Albendazole
44. Urutan infeksi serotipe virus dengue yang paling tinggi adalah
DEN-3 -> DEN-1 -> DEN-2 -> DEN-4
45. Seseorang datang dengan keluhan demam dan riwayat perdarahan spontan. Saat ini
pasien mengeluh nyeri pada otot dan sendi serta sakit area mata (saya lupaa apa semua
keterangan di kasus). Derajat keparahan diagnosis pasien ini adalah
TEORI
Derajat I : Ringan
a. Tidak perlu rawat nginap
b. Demam 2-7 hari
c. Uji turniket +
Derajat II : Sedang
a. Indikasi rawat nginap
b. Perdarahan spontan
Derajat III
a. Tanda-tanda renjatan = Syok
DSS (Dengue Syock Syndrom)
a. Tensi & Nadi tak terukur
46. (ADA KASUS PASIEN INFEKSI DENGUE). Penentuan keberhasilan rehidrasi yang
dilakukan dipantau dengan
a. Pemeriksaan Hct setiap 4 dan 6 jam
b. Pemeriksaan Hct dan trombosit setiap 4 dan 6 jam
c. Pemeriksaan trombosit setiap 4 dan 6 jam
d. Pemeriksaan Hct, Hb dan trombosit setiap 4-6 jam
e. Pemeriksaan seluruh komponen darah
47. Seseorang dikatakan trombositopenia apabila
Trombosit <150.000
48. Uji turniqet pada pasien dengue bertujuan untuk
Menguji ketahanan kapiler darah
49. Seseorang datang dengan keluhan demam (blablabla). Pasien memiliki riwayat
bepergian ke Papua beberapa hari lalu (pada kasus di soal, tidak ada dia kasi
keterangan hasil hapusan darahnya). Kemungkinan penyebab keluhan pasien adalah
Plasmodium falciparum
50. Seseorang datang dengan keluhan demam (blablabla). Pasien memiliki riwayat bepergian ke
Papua beberapa hari lalu. Pada pemeriksaan darah tepi, ditemukan ukuran eritrosit seperti
ukuran normal dan parasit berbentuk bintang. Kemungkinan etiologinya adalah
51. (ADA KASUS DISERTAI GAMBAR GAMETOSIT DARI PLASMODIUM
FALCIPARUM) fase infektif dari parasit tersebut adalah
52. Seseorang datang dengan keluhan demam (blablabla). Pasien memiliki riwayat
bepergian ke Papua beberapa hari lalu. Pada pemeriksaan darah tepi, ditemukan
ukuran eritrosit lebih besar dari ukuran normal dan parasit memiliki titik-titik.
Kemungkinan etiologinya adalah
Plasmodium vivax atau Malaria Tertiana
53. (ADA KASUS MALARIA) Hasil pemeriksaan menunjukkan adanyaa hipnozoit P.vivax
dan P.ovale. tatalaksana yang dapat diberikan adalah
DHP (Dihidroartemisinin-Piperakuin) + Primakuin
54. (ADA KASUS MALARIA YANG DIALAMI IBU HAMIL) tatalaksana yang tepat
diberikan adalah
Terapi :
Artemisinin
Artesunate
Profilaksis :
Clindamycin 10 mg/kgBB/hari
55. Seorang wanita ingin pergi ke Timika. Berdasarkan keterangan temannya yang baru
pulang dari Timika, temannya mengalami sakit sesaat setelah pulang. Untuk mencegah
terjadinya hal yang sama, hal yang dapat diberikan sebagai profilaksis adalah
Doksisiklin 2 mg/kgBB/hr diminum 1 hari sebelum keberangkatan hingga max 12 mg
56. Seseorang datang dengan keluhan rasa sakit pada saat BAK. Riwayat bepergian ke
danau lindu beberapa hari lalu. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan seperti
pada gambar. Kemungkinan organisme penyebab keluhan pasien adalah

Schistosoma haematobium
57. Seorang anak datang dengan keluhan demam selama 4 hari. Kemudian timbul bercak
kemerahan yang dimulai dari wajah kemudian menyebaar ke seluruh badan.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah
Morbili
58. Koplik’s spot merupakan tanda yang khas pada penyakit
Morbili
59. Gejala yang dapat ditemukan pada pasien rubella adalah
Demam subfebris, malaise, anoreksia, konjungtivitis ringan, koriza, nyeri tenggorokan, batuk
dan limfadenopati suboksipital.
60. Seorang anak datang dengan keluhan demam yang telah dialami beberapa hari ini.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan ruam kemerahan di seluruh badan dan eritem pada
tonsil, palatum dan uvula. Kemungkinan diagnosis pasien adalah
Demam skarlet (skarlatina)
61. Seorang anak datang dengan keluhan demam yang telah dialami beberapa hari ini.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan ruam kemerahan di seluruh badan dan eritem pada
tonsil, palatum dan uvula. Tatalaksana yang dilakukan untuk pasien adalah
Penisilin per oral/IV, eritromisin atau sefalosporin yang diberikan sedini mungkin.
Suportif.
62. Berikut pernyataan yang benar mengenai evolusi virus adalah
Terjadi karena kesalahan pada saat replikasi asam nukleat
Rekombinasi antara strain virus
63. Adanya evolusi viirus memungkinkan virus tersebut untuk
Menginfeksi host baru
64. Suatu kondisi masalah kesehatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan berisiko
menimbulkan masalah kesehatan baik lokal maupun nasional disebut dengan
Emerging disease
65. Faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya emerging disease adalah
Deforestasi
66. Penyebab paling sering dari SARS adalah
Corona virus
67. Masa inkubasi avian influenza virus pada manusia adalah
2-4 hari pada manusia
68. Pemeriksaan laboratorium yang paling tepat dilakukan untuk kasus flu burung adalah
Tes Serologi EIA (Enzyme Immuno Assay)
69. Tes serologi yang paling tepat dilakukan untuk pasien sifilis adalah
Tes Serologi untuk Sifilis VDRL ( Venereal Disease Research Laboratory )
70. Mikroorganisme penyebab sifilis adalah
Treponema Pallidum
71. Mycobacterium leprae dapat menyerang bagian tubuh, KECUALI
SSP (Sistem Saraf Pusat)
72. Pemeriksaan mikrobiologi untuk kasus kusta, pengambilan sampel paling baik
dilakukan pada
Cuping telinga bawah
Daerah lesi yang aktif
73. Seorang pasien datang dengan keluhan adanya bercak putih hipopigmentasi pada
bagian tubuhnya. Ibu pasien memiliki riwayat pengobatan kusta. Sebagai dokter di
puskesmas, pemeriksaan pertama yang anda lakukan adalah
Pemeriksaan Saraf Tepi
74. Seseorang datang ke rumah sakit dengan keluhan bercak-bercak putih pada bagian
tubuhnya. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan lanjutan ditemukan lesi tunggal,
makula / plakat, ukuran bermacam- macam, batas tegas, anastesi (kecuali pada muka),
alopesia, kulit kering dan kadang-kadang bersisik, penebalan saraf. Hasil pemeriksaan
laboratorim menunjukkan BTA (-) dan Tes lepromin positif kuat ( +++). Berdasrakan
klasifikasi Ridley dan Jopling tipe penyakit ini adalah
Tipe Tuberkuloid (TT)
75. Seorang pasien datang dengan keluhan (blablabla). Pada pemeriksaan fisik ditemukan
ada titik-titik hitam pada bagian kepala sesuai pada gambar di bawah ini.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah
Tinea Kapitis Tipe Black Dot

Anda mungkin juga menyukai