Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang

belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh

ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta

dampak berbagai masalah pembamgunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru

masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh

kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan

perdagangan.

Aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai negeri sipil adalah ’ujung tombak’

dalam mewujudkan kewajiban negara melayani setiap warga negara dan penduduk untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya melalui pelayanan publik, sesuai dengan yang

diamanatkan di dalam Undang-Undang Dasar RI 1945. Bahwa dalam rangka

membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah

merupakan kegiatan yang senantiasa dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan

seluruh warga negara dan penduduk tentang kualitas pelayanan publik.

Organisasi publik terfokus pada pelayanan publik, oleh karena itu diperlukan

pemahaman terhadap payung hukum dengan cakupan mengenai: (1) aturan kekuasan dan

wewenang organisasi pelayanan publik, (2) norma dan etika aparat pemegang kekuasan

dan wewenang organisasi pelayanan publik, dan (3) hak-hak publik dalam hubungannya

dengan kekuasan dan wewenang organisasi dan aparatur pelayanan publik.


Dalam hal ini pegawai negeri sipil dituntut memiliki dan menunjukkan integritas

diri dalam melakukan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma

pelayanan publik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian dan konsep organisasi publik?

2. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik organisasi publik?

3. Apa saja tujuan dan ruang lingkup organisasi publik?

4. Apakah masalah yang timbul di organisasi publik?

C. TUJUAN PENULISAN

Setiap kegiatan pastilah ada tujuan tertentu yang ingin dicapai, demikian juga yang

dilakukan penulis dalam pembuatan makalah ini. Adapun tujuan penulisan membuat

makalah ini adalah bertujuan untuk:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian dan konsep organisasi publik.

2. Agar dapat mengetahui apa saja ciri, karakteristik, tujuan dan ruang lingkup

organisasi publik.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN KONSEP ORGANISASI PUBLIK

Organisasi berasal dari kata Yunani organon, dan istilah Latin organum yang

berarti alat, bagian, anggota atau badan.

Menurut pendapat para ahli;

James D Mooney mengatakan, “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan

manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Sedangkan Chester I Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem

dari aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Chester I Barnard

melihat organisasi itu merupakan suatu susunan skematis “dimana tergambar“ sistem

daripada aktifitas kerja sama.

Selanjutnya menurut Prajudi Atmosudirdjo organisasi adalah Struktur tata

pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara kelompok orang pemegang

posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi di atas dapatlah dikatakan bahwa definisi dari organisasi itu

adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan

tertentu.

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” berkenaan

dengan masyarakat. Mengenai pengertian publik, Inu Kencana Syafiie dkk (1999)

memberikan pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan

berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-

nilai norma yang mereka miliki”. Itulah sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk., mengatakan
bahwa publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara

ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda.

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal

sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan).

Menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha Organisasi publik adalah organisasi yang

didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan sipil.

Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan

masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara

terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani

keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta

menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak

pada profit/laba/untung.

Miftah Thoha telah memprediksi organisasi-organisasi dimasa mendatang yang

salah satunya di bidang penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan

mempunyai sifat-sifat yang unik. Struktur organisasi formal akan mengalami

penambahan dan perubahan yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-

organisasi baru tanpa menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga

banyak dijumpai organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini

sering dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat

dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang

nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.


Kelebihan dari kejadian diatas adalah organisasi akan lebih memberikan perhatian

terhadap pemecahan persoalan dibandingkan dari penekanan program. Dengan demikian,

organisasi-organisasi masa mendatang akan merupakan suatu kombinasi dari gejala-

gejala adaptasi (adaptive process), pemecahan masalah (problem solving), sistem

temporer (temporary system) dari aneka macam spesialis, dan evaluasi staf tidak lagi

didasarkan atas hierarki vertikal berdasarkan posisi dan pangkat. Inilah bentuk organisasi

masa depan yang bakal menganti birokrasi.

2. CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI PUBLIK

Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

a. Tidak mencari keuntungan finansial

b. Dimiliki secara kolektif oleh publik

c. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham

d. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,

misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan

sebagainya. Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor

swasta, misalnya : fungsi birokrasi pemerintahan.

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan masyarakat secara

bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun

rohani

b. Aktivitas utamanya pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang

pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transfortasi publik dan

penyediaan pangan.
c. Sumber pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan

retribusi, laba perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain –

lain yang sah dan tidak bertentangan sengan perundangan yang berlaku.

d. Organisasi publik bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga

perwakilan masyarakat seperti Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan

Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )

e. Kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang

f. Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.

Penurunan program publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan

didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di

DPR, DPD. Dan DPRD.

g. Stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi,

para kreditor, para investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga

donor internasional seperti Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADP

( Asian Development Bank ), PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP (

United Nation Depelopment Program, USAID, dan Pemerintah luar negeri.

3. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI PUBLIK

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk

memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang

merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan

penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring

dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan

pelayanan publik.
Pendirian organisasi publik merupakan upaya untuk mempertegas hak dan

kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara

dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang

memberi pengaturan secara jelas.

Selain itu dapat juga dikatakan bahwa oganisasi publik adalah salah satu upaya

untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan

asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi

perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di

dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi dengan pengaturan hukum yang

mendukungnya

Upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional yakni membangun masyarakat

Indonesia seutuhnya. maka tidak dapat dielakkan lagi pentingnya pendirian organisasi

publik dengan tugas dan fungsinya mewujudkan pelayanan publik yang ideal.

Pendirian organisasi publik bertujuan secara optimal bagi peningkatan :

1. Kesejahteraan rakyat, karena pada hakekatnya pelayanan publik merupakan

infrastruktur bagi setiap warga negara untuk mencapai suatu kesejahteraan;

2. Budaya dan kualitas aparat pemerintah untuk menjadi abdi bagi negara dan

masyarakatnya, bukan sebagai penguasa terhadap negara dan masyarakatnya.

3. Kualitas pelayanan umum atau publik di berbagai bidang pemerintahan umum dan

pembangunan terutama pada unit-unit kerja pemerintah pusat dan daerah, sehingga

masyarakat diharapkan akan mendapatkan perilaku pelayanan yang lebih cepat,

tepat, murah, dan memuaskan. Selain itu, era reformasi menuntut pelayanan umum

harus transparan dan tidak diskriminatif dengan menerapkan prinsip-prinsip

akuntabilitas dan pertimbangan efisiensi.


Berikut ini dijelaskan mengenai ruang lingkup pelayanan publik yang merupakan

tugas dan fingsi organisasi publik meliputiː

1. Pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur

dalarn peraturan perundang-undangan.

2. Pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan

informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,

perhubungan, sumber daya alarn, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

3. Pelayanan barang publik meliputi:

a. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi

pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran

pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja

daerah;

b. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan

usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari

kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

c. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak

bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran

pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya

sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan / atau kekayaan

daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang

ditetapkan dalam peraturan perundang - undangan.

4. Pelayanan atas jasa publik meliputi .

a. Penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh

dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ atau

anggaran pendapatan dan belanja daerah;


b. Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya

sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan

daerah yang dipisahkan; dan

c. Penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran

pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah

atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari kekayaan negara dan/ atau kekayaan daerah yang dipisahkan,

tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan ddam peraturan

perundangundangan.

5. Pelayanan publik harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan pada ukuran

besaran biaya tertentu yang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan

pelayanan publik untuk dikategorikan sebagai penyelenggara pelayanan publik.

6. Pelayanan publik yang bersifat administratif meliputi:

a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur

dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan

pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara.

b. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang diwajibkan oleh

negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan

berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan

Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :

a. Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif

b. Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja

c. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu : Faktor ekonomi, Faktor politik,

Faktor kultural, Faktor demografi.


Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of

money dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :

a. Ekonomi, Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.

b. Efisiensi, Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.

c. Efektivitas, Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau

perbandingan outcome dengan ouput.

d. Keadilan (equity), mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk

mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.

e. Pemerataan (equality), penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada

kelompok tertentu melainkan secara merata.

Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :

a. Meningkatkan pelayanan publik

b. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat sasaran

c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan

dalam penggunaan input.

4. MASALAH YANG TERJADI DALAM ORGANISASI PUBLIK

Sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi publik sangat banyak terjadi.

Apalagi dalam konteks sebuah organisasi besar yang dalam hal ini kita sebut sebagai

pemerintah. Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

sangat dituntut untuk meberikan usaha terbaiknya yang dalam melakukan proses tersebut

terjadi berbagai permasalahan atau konflik yang tak urung membuat masyarakat yang

merasa dikecewakan. Pelayanan merupakan pilar penting yang dilakukan dalam


meberikan kepuasaan kepada masyarakat. Dari beberapa tahun yang lalu kita telah

melihat berbagai pelayanan yang telah diberikan pemerintah dalam melaksanakan

tugasnya. Namun tak ayal juga kita bisa memperhatikan berbagai kekecewaan yang

tercipta karena konflik yang terjadi saat dilakukan proses pelayanan.

Dari hal itulah bisa terjadi berbagai macam cabang – cabang konflik yang lambat

laun jika didiamkan maka bisa terjadi permasalahan yang susah untuk di elakan lagi.

Permasalahan utama yang kadang timbul dalam usaha organisasi publik untuk melakukan

pelayanan kepada masyarakatnya antara lain :

 Ketidak jelasan bentuk pelayanan

 Kualitas pelayanan yang dilakukan

 Keterlambatan pelayanan

Dari hal tersebut dapatlah dibuat sebuah bentuk tanggung jawab penyelesaian agar

tercipta pelayanan yang lebih baik lagi seperti :

1. Pemberian pelayanan fisik dalam bentuk yang transparan dimana para petugas atau

anggota dalam organisasi publik tersebut bisa terjun langsung memberikan

pelayanannya.

2. Kualitas itu bisa terjadi karna adanya sebuah harapan dari pelayanan yang diberikan

yang dimana masyarakat menuntut untuk diberikan pelayanan terbaik atau kualitas

agar terciptanya kepuasaan. Dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat maka dengan sendirinya tercipta ekpektasi atau pemikiran

bahwa kualitas telah tercapai karna telah memenuhi keinginan dari masyarakat itu

sendiri.

3. Dalam menentukan pelayanan yang baik, lebih diutamakan untuk menjadikan

sebuah pelayan tersebut menjadi pelayanan yang terarah dan tepat waktu dimana

penyampain layanan tersebut tidak tertunda yang akan menjadikan sebuah konflik
atau permasahan, diperlukanlah sebuah kehandalan dari anggota organisasi publik

untuk melakukan tugasnya.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan

masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah

(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara

terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani

keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta

menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak

pada profit/laba/untung.

Organisasi sektor publik memiliki ciri-ciri tidak mencari keuntungan finansial,

dimiliki secara kolektif oleh publik, kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham,

keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan consensus.

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Tujuan organisasi publik adalah untuk mensejahterakan masyarakat secara

bertahap.

b. Aktivitas utamanya pelayanan publik (publik services).

c. Sumber pembiayaan berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan

retribusi, laba perusahaan negara, peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain –

lain yang sah dan tidak bertentangan sengan perundangan yang berlaku.
d. Organisasi publik bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga

perwakilan rakyat.

e. Kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang

f. Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.

g. Stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi,

para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional.

Oganisasi publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan menjamin

penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi

yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari

penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dilandasi

dengan pengaturan hukum yang mendukungnya.

Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :

a. Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif

b. Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja

c. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu : Faktor ekonomi, Faktor politik,

Faktor kultural, Faktor demografi.

Permasalahan utama yang kadang timbul dalam usaha organisasi publik untuk

melakukan pelayanan kepada masyarakatnya antara lain :

 Ketidak jelasan bentuk pelayanan

 Kualitas pelayanan yang dilakukan

 Keterlambatan pelayanan.
B. SARAN

Dalam pengembangan organisasi publik untuk memberikan pelayanan terbaik

bagi masyarakat, penulis memberikan beberapa saran. Diantaranya :

1. Memberikan pelayanan maksimal dan efisien kepada masyarakat, salah satunya dengan

memotong proses birokrasi yang tidak perlu agar tercapai good governance;

2. Kepada para pelaku pelayanan publik dalam organisasi publik agar menjadikan tujuan

bersama diatas kepentingan pribadi maupun kelompok.

Daftar Pustaka:

1. www.ditbin-widyaiswara.or.id/modul/Org_publik_dan_tujuan_pendiriannya_gol_iii.doc

2. http://www.slideshare.net/adityalakzak/makalah-teh-cucu

3. http://reformasi-birokrasi-indonesia.blogspot.com/2013/03/organisasi-publik.html
4. Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara Nomor : 13 Tahun 2011 tentang Penjabaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun Anggaran 2011.

Anda mungkin juga menyukai