Anda di halaman 1dari 4

Kesiapan yang optimal di dalam memasuki dasar serta mengaruungi kehidupan di masa dewasa .

Tujuan
penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah .

C. Keaksaraan Fungsional merupakan sebuah pendekatan melalui program pendidikan non formal untuk
mengatasi jumlah masyarakat yang menyandang buat aksara. Keaksaraan fungsional di atikan secara
sederhana sebagai kemampuan untuk membaca, menulis dan beritung serta berorientasi pada
kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan sember daya alam yang ada di lingkungan sekitar untuk
meningkatkan mutu dan taraf hidup.

Keaksaraan fungsional memiliki beberapa tujuan :

1) Memberikan pengetahuan untuk sumber penghidupan ;


2) Melaksanakan kehidupan sehari-hari secara efisiensi dan efektif;
3) Memecahkan masalah keaksarraan yang terikat dalam kehidupan sehari-hari;
4) Mengali dan memahami ,keterampilan dan sikap untuk meningkatkan mutu dan taraf serta ikut
berpartisipasi dalam rangka pembangunan nasional.

Kurikulum program keaksaraan fungsional berpusat pada masalah, minat dan


kebutuhan warga belajar.Materi belajarnya di dasarkan pada hal-hal tersebut serta mencakup
kegiatan yang dapat membantu mereka dalam mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan
yang di milikinya.
Sedengkan tujuan akhirnya adalah bagaimana membuat setiap warga belajar dapat memotivasi
dan memberdayakan dirinya ,meningkatkan tarap hidup, dan mandiri serta bagaimana
menciptakan masyarakat yang gemar belajar.

Kegiatan yang ada di SKB dalam membrantas buta aksara ,dengan adanya program-
program yang telah di rencanakan ,pasti ada orang-orang yang bergerak dalam mewujidkan
perencanaan tersebut.salah satuny yang sangat berpengaruh yaitu pamong belajar .pamong
belajar sebagai penyelenggaraan pembelajaran masyarkat yang secara umum tugas pokok
pamong belajar yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mengembangkan model , dan
melaksanakan penilaian dalam rnagka pengendalian mutu PNF.
Dengan tugas ini,pamong belajar SKB harus bekerja lebih ulet secara profesional dengan
memanfaatkan waktu bekerja seefisiensi mungkin . namun dengan keterbatasan kemampuan
professional dan banyaknya hambatan yang ditemukan dalam melaksanakan tugasnya mereka
kurang berhasil
Melaksanakan tugas.
Lalu berikut yang bias di lakukan untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan
pada pamong belajar:
a) Upaya yang di lakukan kepala SKB yaitu dengan membuatkan jadwal mengajr secara rutin
setiap minggu dengan memonitoring kegiatan secara berkala
b) Membimbing, memonitoring, semua yang di laksanakan atau di rencanakan oleh pamonng
belajar dan mengingatkan pamong untuk selalu menyerahkan laporan hasil kegiatan .
c) Dengan cara membahas kemungkinan hambatan yang akan di hapapi dengan memberikan
masukan dalam mengidentifikasi hambatan apa yang mungkin akan muncul dalam rapat
yang di selenggarakan setiap bulan.
d) Dengan memanggil seluruh pamong belajar untuk sharing atau berdiskusi dalam
menyelesaikan hambatan yang di hadapi dalam sebuah kegiatan.
e) Pamong belajar di tugaskan menyusun pedoman kegitan belajar mengajar sendiri fengan
mengikuti kerangka pedoman yang di buat dari pusat.
f) Mengikutsertakan pamong belajar yang ada SKB untuk mengikuti pelatihan-pelatihan .
g) Dalam mengembaangkan model pembelajaran upaya yang di lakukan kepala SKB adalah
dengan memberikan kebebasan kepada para pamong untuk berkarya, menerapkan dan
menggunakan model pembelajaran apa yang mereka kehendaki.
h) Upaya yang di lakukan kepala SKB agar pamong belajar mampu melaksanakan penilaian
dalam rangka pengendalian mutu PNF dengan cara melibatkan seluruh pamong belajar
untuk mengikuti petunjuk yang tertera dalam peningkatan mutu pendidik tenaga
kependidikan Non formal (PTK-PNF) dari pusat.

2. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKB

Sanggar kegiatan belajar tidak lagi sekedar menyelenggarakan percontohan, namun bisa
melaksanakan satuan PAUD dan DIKMAS. bahkan dalam surat bernomor 1086/C.C4.I/2015 tertaggal 3
juli tersebut di sebutkan bahwa fungsi sanggar kegiatan belajar sebagai satuan pendidikan nonformal
sejenis adalah

(1) melaksanakan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan msyarakat;

(2) melakukan pembinaan pendidik dan tenaga pendidikan satuan pendidikan nonformal lainnya;

(3) melakukan pendampingan bagi satuan pendidikan lain yang menyelenggarakan program pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat;

(5) mengenbangkan kurikulum dan bahan ajar muatan local bagi program pendidikan anak usia dini dan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masysrakat;

(6) sebagi pusat penyelenggaraan penilaian program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; dan

(7) melaksanakan pengabdian masyarakat.

Perubahan fungsi sanggar kegiatan belajar tersebut akan memberikan implikasi dalam
penyusunan program dan pengelolaan sumber daya di sanggar krgiatan.
1.Pertama,sanggar kegiatan belajar melaksanakan program pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat.posisi ini menegaskan apa yang saya pernah ungkapkan sejak lama bahwa
sanggar kegiatan belajar akan menjadi satuan pendidikan nonformal negeri,di selenggarakan oleh
pemerintah kabupaten /kota dalam mana dana penyelenggaraan dapat dialokasikan secara rutin melaui
APBD . masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih luas untuk menikmati layanan pendidikan
nonformal yang di kelola oleh masyarakat yaitu misalnya kelompok bermain, tempat penitipan anak,
lembaga kursusdsn pelatihan serta pusat kegiatan masyarakat. Satuan pendidikan nonformal kategori
swasta ini tidak perlu resah dengan berubahnya sanggar kegiatan belajar menjadi satuan pendidikan
,karena menyangkut hak warga Negara untuk mendapatkan layanan pendidikan nonformal dari
pemerintahan.

Ibarat ,pada jalur pendidikan formal ada SD negeri ada SD swasta, ada SMP negeri ada SMP
swasta, ada SMA/SMK negeri ada SMA/SMK swasta.begitu pula aja jalur pendidikan nonformal, karena
perubahan sanggar kegiatan belajar menjadi satuan pendidikan nonformal adalah bentuk kehadiran dan
tanggung Negara terhap warga Negara yang ingin mendapatkan akses endidikan nonformal yang lebih
luas. Menolak kehadiran sanggar kegiatan belajar sebagai satuan pendidikan sama saja menghalangi
masyarakat untuk di layani oleh pemerintah.

2.kedua, Sanggar kegiatan belajar melakukan pembinaan pendidikan dan tenaga kependidikan satuan
pendidikan nonformal lainnya. Fungsi kedua ini sebenarnya menegaskan ide pembentukan sanggar
kegiatan belajar di awal berdirinya, yaitu sebagai pusat pelatihan tenaga teknis di wilayahnya. Karena
itulah fungsi kedua ini sangat dekat dengan kordinat kelahiran sanggar kegiatan belajar di era 1980-an.
Saat itu sanggar kegiatan belajar di jadikan sebagai tempat pelatihan bagi para tutor, pengelola
pelatihan (olahraga)dan tenaga teknis lainnya.

Fungsi kedua inilah yang membedakan sanggar kegiatan belajar dan sekolah sebagai satuan
pendidikan. Sekolah hanyamenyelenggarakan pendidikan bagi peserta didik saja, sedangkan pembinaan
guru dan tenaga kependidikan lainnya tidak dilakukan oleh sekolah. Sedangkan sanggar kegiatan belajar
di beri tugas untuk melakuka pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan
nonformal lainnya . misalnya dengan menyelenggarakan pelatihan bagi pendidikan PAUD, pelatihan bagi
pengelola PAUD, pelatihan bagi tutor kerja paket A/B/C, pelatihan bagi tutor keaksaraan, pelatihan
pengelola PKBM, pelatihan pengelola TBM, bahkan pada tingkatan tertentu bisa menyelenggarakan
pelatihan bagi instruktur kursus atau pengelola kursus.

Karena itulah, jika pandai mematikan kebutuhan dan menyesuaikan dengan rencana strategi
pendidikan kabupaten/kota maka sanggar kegiatan belajar akan memiliki banyak program yang bisa di
akses menggunakan APBD.

Untuk melakukan fungsi pembinaan kepada pendidik dan tenag kependidikan satuan pendidikan
nonformal lainnya sudah barang tentu di tuntut kamampuan pamong belajar yang profesional. Pamong
belajar yang mempunyai kemampuan lebih dari pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan
nonformal lainnya. Paling tidak pamong belajar yang mampu mendesain kegiatan pembinaan dan
mengelola (menentukan) narasumber yang kompeten untuk melakukan kegiatan pembinaan.

3.Ketiga, sanggar kegiatan belajar melakukan pendampingan bagi satuan pendidikan lain yang
menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan maasyarakat. pada fungsi kedua
lebih menitikberatkan pada pendidikan dan tenaga kependididkan (orangnya), sedangkan fungsi ketiga
lebih di orientasikan pada satuan pendidikannya (lembaganya).

Kegiatan pendampingan dapat berupa bentuk pelaksanaan tugas pokok pamong belajar ,yaitu
melakukan kegiiatan pembelajaran berupa

Anda mungkin juga menyukai