Anda di halaman 1dari 26

Laporan Pendahuluan CV.

Abad Dua Satu Engineering


Consultant

BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH

3.1 KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Penentuan nasib sendiri dalam artian pembentukan Kabupaten Parigi Moutong


secara yuridis didasari antara lain Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah terutama Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 6 ayat 1 dan 2 yang diperbaharui
lagi dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Selain
itu ada juga Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama Pasal 3, 4 dan 6 yang juga telah
diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah
otonom.

Pada tanggal 2 Juli 2002 peresmian Kabupaten Parigi Moutong sebagai


Kabupaten yang otonom dilakukan di Gedung PMD Pasar Minggu Jakarta Selatan oleh
Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia.

3.1.1 BATAS ADMINISTRASI DAERAH

Kabupaten Parigi Moutong terletak di pesisir timur Pulau Sulawesi yang


membentang sepanjang Teluk Tomini yang secara geografis terletak pada posisi 119º22"
- 124º22" Bujur Timur dan posisi 03º48" Lintang Selatan 02º22" Lintang Utara.
Keistimewaan daerah ini adalah dilewati oleh garis meridian 120° Bujur Timur yang
menjadi acuan dari penentu waktu untuk wilayah yang termasuk dalam Waktu Indonesia
Tengah (WITA). Kabupaten Parigi Moutong mempunyai luas wilayah seluas 6.231,85
km2 dengan batas Administratif Pemerintahan sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Toli-Toli dan Propinsi


Gorontalo.

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 14


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

 Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Propinsi Sulawesi


Selatan.
 Sebelah barat berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
 Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Tomini

3.1.2 TOPOGRAFI
Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 – 2900 m DPL (Di atas
Permukaan Laut) dan garis pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk
Tomini membentang dari ujung Kecamatan Sausu di bagian selatan hingga Kecamatan
Moutong yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi utara. Bentuk permukaan
tanah di daerah Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari dataran sampai bergunung.
Daerah yang mempunyai dataran cukup luas adalah Kecamatan Bolano Lambunu
(pemekaran dari Kecamatan Moutong), Kecamatan Sausu dan Kecamatan Tomini.
Keadaan topografi dengan luas kemiringan lahan rata-rata:

 Datar (0 – 8)% = 146.134 Ha.


 Bergelombang (8 – 15)% = 60.443 Ha.
 Curam (15 – 45)% =142.186 Ha.
 Sangat curam ( >45)% = 1.97 Ha.

Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri atas dataran rendah dan
perbukitan serta pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai
selatan dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan laut 15 -375 m.

3.1.3 LUAS WILAYAH


Nama Resmi : Kabupaten Parigi Moutong
Ibukota : Parigi
Luas Wilayah : 6.231,85 Km2
Jumlah Penduduk : 317.012 Jiwa
Wilayah Administrasi : 12 Kecamatan

Kawasan budidaya di Kabupaten Parigi Moutong terdiri atas :


Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 15
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

a. Kawasan Pertanian Lahan Basah


b. Kawasan Pertanian Lahan Kering
c. Kawasan Perkebunan
d. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Gambar 3.1 Wilayah Kabupaten Parigi Moutong

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 16


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Wilayah administrasi Kabupaten Parigi Moutong yang terdiri atas 12


Kecamatan, yang mencakup 175 desa dan 5 kelurahan (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Kecamatan di Kabupaten Parigi
Kecamatan Ibukota Jumlah Desa
Districts Capital Districts Desa Kelurahan

010 Sausu Sausu Trans 8 -


011 Torue Torue 6 -
.
012 Balinggi Balinggi 6 -
020 Parigi Masigi 5 5
.
021 Parigi Selatan Dolago 8 -
022 Parigi Barat Parigimpuu 5 -
.023 Parigi Utara Toboli 5 -
024 Parigi Tengah Binangga 6 -
.
030 Ampibabo Ampibabo 11 -
031 Kasimbar Kasimbar 8 -
.
032 Toribulu Toribulu 7 -
033 Siniu Siniu 5 -
.040 Tinombo Tinombo 14 -
041 Tinombo Maninili 14 -
.
050 Selatan
Tomini Tomini 9 -
051 Mepanga Mepanga 10 -
.
052 Palasa Palasa 8 -
060 Moutong Moutong 11 -
.061 Bolano Lambunu 22 -
062 Taopa Taopa 7 -
.
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

3.1.4 PENDUDUK/ POPULATION


Ditinjau dari jenis kelamin penduduk Kabupaten Parigi Moutong pada
tahun 2009 yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada penduduk
perempuan, yaitu 204 ribu jiwa berbanding 193 ribu jiwa dengan rasio jenis
kelamin sebesar 106, yang berarti bahwa di antara 100 penduduk perempuan
terdapat 106 penduduk laki-laki. Demikian juga terjadi pada tingkat kecamatan,
jumlah laki-laki lebih banyak dari pada jumlah perempuan.

Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki 180 desa dan luas wilayah 6.231,85

Km2, secara umum pada tahun 2009 memiliki kepadatan penduduk 64 jiwa per

km2 yang mengalami sedikit peningkatan bila dibandingkan dengan kepadatan


penduduk pada tahun 2008.
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 17
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Kabupaten Parigi Moutong tersebar di 20 Kecamatan. Penduduk terbanyak


berada di Kecamatan Bolano Lambunu dengan jumlah sekitar 53 ribu jiwa
Sementara yang paling sedikit adalah penduduk di Kecamatan Parigi Utara yaitu
hanya sekitar 5 ribu jiwa.
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk di Kabupaten Parigi

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio


Districts Male Female Total
(1) (2) (3) (4) (5)

010. Sausu 10 834 10 072 20 108


011. Torue 9 424 8 876 18 106
012. Balinggi 8 107 7 787 15 104
020. Parigi 13 850 13 504 27 103
021. Parigi Selatan 10 623 10 132 20 105
022. Parigi Barat 3 504 3 265 6 107
023. Parigi Utara 2 873 2 645 5 109
024. Parigi Tengah 4 071 3 890 7 105
030. Ampibabo 10 286 9 770 20 105
031. Kasimbar 10 385 9 741 20 107
032. Toribulu 8 274 7 701 15 107
052. Siniu 4 282 4 019 8 107
040. Tinombo 16 749 15 747 32 106
041. Tinombo 12 605 11 894 24 106
050. Tomini 8 791 8 207 16 107
051. Mepan ga 13 586 13 149 26 103
052. Palasa 12 969 12 239 25 106
060. Mouton g 9 748 9 425 19 103
061. Bolano 27 446 25 699 53 107
062. Taopa 6 302 6 012 12 314 105

Parigi Moutong
2009 204 709 193 774 398 483 106
2008 195 132 187 464 382 596 104

Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

Namun begitu bila dilihat menurut kepadatan penduduk, Kecamatan Parigi


merupakan wilayah terpadat penduduknya dibanding kecamatan lainnya (Tabel 3.3).

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 18


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Tabel 3.3 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Parigi

Kecamatan Luas P ersentase Kepadatan


Districts Area (Km2) Percentage Density

(1 ) (2 ) (3 ) (4 )

010. Sausu 532,22 8.54 39


011. Torue 157.98 2.54 116
012. Balinggi 370.53 5.95 43
020. Parigi 38.82 0.62 705
021. Parigi Selatan 199.68 3.20 104
022. Parigi Barat 82.90 1.33 82
023. Parigi Utara 138.14 2.22 40
024. Parigi Tengah 105.52 1.69 75
030. Ampibabo 220.20 3.53 91
031. Kasimbar 305.69 4.91 66
032. Toribulu 220.27 3.53 73
033. Siniu 149.52 2.40 56
040. Tinombo 592.79 9,51 55
041. Tinombo Selatan 391.23 6,28 63
050. Tomini 292.76 4.70 58
051. Mepanga 226.80 3.64 118
052. Palasa 476.00 7.64 53
060. Moutong 445.08 7.14 43
061. Bolano Lambunu 1 033.70 16.59 51
062. Taopa 252.02 4.04 49

Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

3.1.5 JUMLAH TENAGA KERJA

Ketenagakerjaan merupakan masalah nasional yang timbul karena


tidak adanya perimbangan antara pertambahan jumlah tenaga kerja dari tahun ke
tahun dengan perkembangan jumlah lapangan usaha yang menampung tenaga
kerja tersebut. Berdasarkan data pencari kerja yang terdaftar di Disnakertrans
Kabupaten Parigi Moutong terlihat jumlah pencari kerja yang tersalurkan masih
sangat sedikit dibandingkan jumlah jumlah pencari kerja yang terdaftar. Hal ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan tidaklah sebanding dengan
pertumbuhan pencari kerja. Berdasarkan Tingkat Pendidikan, pencari kerja
terbanyak adalah mereka yang berpendidikan SMU, diikuti yang berpendidikan
sarjana dan diploma. keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 19
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

penduduk semakin membaik yang berarti kualitas tenaga kerja semakin meningkat.

Data pencari kerja ini hanya yang tercatat di Dinaskertrans Kabupaten Parigi
Moutong. Sudah barang tentu pencari kerja yang tidak tercatat jumlahnya
tampaknya jauh lebih besar, mereka tidak mendatangi Nakertrans dengan
berbagai alasan. Diantaranya karena merasa pendidikannya rendah serta tidak
mungkin mendapatkannya. Berikut dapat dilihat. Jumlah Pencari kerja yang
terdaftar menurut kecamatan dan jenis kelamin (Tabel 3.4).

Tabel 3.4 Data Pencari Kerja di Kabupaten Parigi

SD SMTP SMTA
Primary Junior High Senior High
Kecamatan
/ Districts L P L P L P
Male Female Mal Female Male Female
010. Sausu - - e 1 - 12 24
011. Torue 1 - - - 26 22
012. Balinggi - 1 1 - 25 20
020. Parigi - - 2 1 173 228
021. Parigi Selatan - - - - 36 55
022. Parigi Barat - - - 1 11 18
023. Parigi Utara - - - 2 21 27
024. Parigi Tengah - - - - 28 48
030. Ampibabo - - - - 27 44
031. Kasimbar - - - - 15 36
032. Toribulu - - - - 19 12
033. Siniu - 1 - - 16 18
040. Tinombo 12 3 - - 23 29
041. Tinombo Selatan - 6 - - 15 28
050. Tomini - - - - 15 30
051. Mepanga - - - - 18 43
052. Palasa - - - - 9 13
060. Moutong 38 - - - 15 10
061. Bolano Lambunu - - - - 32 33
062. Taopa - - - - 2 5
Parigi Moutong
2009 5 11 4 4 538 743
2008 - - 3 5 865 1 063

Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

3.1.6 PENDIDIKAN

Dalam Rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaksud


Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 20
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan


prasarana pendidikan yang memadai, terlebih dalam rangka menyukseskan
program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Pendidikan Dasar : TK
Jumlah sekolah TK pada tahun 2007/2008 sebanyak 15 buah dan pada
tahun 2008/2009 jumlah tersebut meningkat menjadi 178 buah, diikuti
dengan jumlah guru TK dari 353 orang untuk tahun 2007/2008 meningkat
menjadi 548 orang pada tahun anggaran 2008/2009. Sedangkan jumlah
murid pada tahun 2007/2008 jumlah murid sebanyak 5.241 orang sedikit
menurun menjadi 5.092 murid tahun 2008/2009.

Pendidikan Dasar : SD, SLTP


Jumlah sekolah, murid dan guru Sekolah Dasar (SD) di lingkungan
Dinas Pendidikan dan Pengajaran (SD Negeri, Inpres dan Swasta) mengalami
pertumbuhan yang dinamis selama periode 2006/2007 - 2008/2009.
Rasio perbandingan murid dengan sekolah tahun 2008/2009
menunjukkan bahwa rata-rata murid untuk setiap SD terdapat 161 murid,
sedangkan rasio murid-guru sebesar 34, yang berarti bahwa dari setiap
seorang guru akan terdapat 34 orang murid SD dan rata-rata guru untuk
setiap sekolah adalah 8 orang. Jumlah sekolah, murid dan guru SLTP di
lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (SLTP Negeri, Swasta) pada
tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 79 sekolah. Rasio perbandingan murid
dengan sekolah tahun 2008/2009 menunjukkan bahwa rata-rata murid
untuk setiap SLTP terdapat 175 murid.

Pendidikan Menengah: SMU dan SMK.


Parigi Moutong terdapat 15 SMU, 21 MA dan 5 SMK baik negeri
maupun swasta. Sedangkan rasio murid-guru SMU/MA/SMK adalah sebesar
11 yang berarti setiap seorang guru akan terdapat 11 orang murid,
sedangkan rasio murid-sekolah adalah sebesar 203 yang berarti setiap
sekolah menengah akan terdapat rata-rata sebanyak 203 murid.
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 21
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

3.1.7 POTENSI PERTANIAN


Pembangunan Bidang Ekonomi yang dilakukan Pemerintah, diarahkan pada
peningkatan sektor industri dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
Pembangunan di sektor pertanian menjadi lebih penting lagi disebabkan jumlah
penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar. Gambaran
mengenai keadaan pertanian di Parigi Moutong yang menyangkut luas lahan yang
digunakan serta produksinya

Angka produksi padi d i K a b . Parigi Moutong tahun 2 009 sebanyak


232.977 ,83 ton. Bila dibandingkan terhadap tahun 2008 d e n g a n produksi padi
243.583 ton berarti mengalami penurunan sekitar 4,35 persen.

Tabel 3.5 Data Panen, Hasil per Hektar dan Produksi Padi / Palawija
Luas Panen Produksi Hasil Perhektar
Harvested Area (HA) Production (Ton) Yield Rate (Kw/Ha)
Padi 45. 001 232. 977,83 51,77
Jagung 3. 503 13. 281,79 37,92
Kedelai 917 1 .325,32 14,45
Kacang Tanah 435 795,10 18,28
Kacang Hijau 192 165,79 8,64
Ubi Kayu 342 6 .467,96 189,12
Ubi Jalar 322 3 .407,62 105,83
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

Tabel 3.6 Data Luas Panen, Hasil (Ha) dan Produksi Padi Sawah menurut
Kecamatan
Kecamatan Luas Produksi Hasil
No
Districts Harvested Production(Ton Yield
Rate(Kw/Ha)
010 Sausu 1.466 7.534,07 51,39
011. Torue 9.389 49.741,80 52,98
012. Balinggi 3.259 16.888,20 51,82
020. Parigi 786 3.946,51 50,21
021. Parigi Selatan 4.530 23.733,12 52,39
022. Parigi Barat 434 2.174,69 50,11
023. Parigi Tengah 393 1.915,09 48,73
024. Parigi Utara 7 32,92 47,03
030. Ampibabo 981 4.915,77 50,11
031. Kasimbar 2.297 11.695,63 50,92
032. Toribulu 1.398 7.061,33 50,51
033. Siniu 180 877,89 48,77
040. Tinombo 390 1.884,91 48,33
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 22
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Kecamatan Luas Produksi Hasil


No
Districts Harvested Production(Ton Yield
041. Tinombo Selatan 2.635 12.904,04 Rate(Kw/Ha)
48,97
050. Tomini 1 .888 9.360,89 49,58
051. Mepan ga 6.431 32.978,81 51,28
052. Palasa 200 1.004,00 50,20
060. Mouton g 592 2.836,43 47,91
061. Bolano Lambunu 7.406 39.841,33 53,80
062 Taopa 339 1.650,15 48,68

Parigi Moutong
2 0 0 9 45.001 232. 977,83 51,77
2 0 0 8 46. 897 243.583 51,94
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010
Tabel 3.7 Data Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Jagung menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar


Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton) Yield Rate(Kw/Ha)

010 Sausu 646 2.441,00 37,79


011. Torue 14 53,16 37,97
012. Balinggi 5 18,94 37,87
020. Parigi 18 68,32 37,95
021. Parigi Selatan 36 137,20 38,11
022. Parigi Barat 22 81,21 36,91
023. Parigi Tengah 3 11,04 36,81
024. Parigi Utara 16 62,98 39,36
030. Ampibabo 92 338,27 36,77
031. Kasimbar 43 157,40 36,60
032. Toribulu - - -
033. Siniu 13 47,33 36,41
040. Tinombo 161 626,38 38,91
041. Tinombo Selatan - - -
050. Tomini 44 167,97 38,18
051. Mepan ga 7 25,31 36,15
052. Palasa 113 415,76 36 ,79
060. Moutong 1.511 5.663,70 37,48
061. Bolano Lambunu 573 2.267,55 39,57
062. Taopa 186 698,26 37,54

Parigi Moutong
2 0 0 9 3.503 13 282 37,92
2 0 0 8 2.112 8 119 38,44
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 23


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Tabel 3.8 Data Luas Panen, Hasil per Hektar dan


Produksi Ubi Jalar menurut Kecamatan
Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar
No Yield Rate(Kw/Ha)
Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton)

010. Sausu 89 960,78 107,95


011. Torue 17 181,40 106,70
012. Balinggi 6 63,42 105,71
020. Parigi 4 43,12 107,81
021. Parigi Selatan 8 86,26 107,83
022. Parigi Barat 3 31,61 105,38
023. Parigi Tengah 2 21,07 105,37
024. Parigi Utara 6 63,54 105,89
030. Ampibabo 19 198,00 104,21
031. Kasimbar 30 312,02 104,01
032. Toribulu 5 52,61 105,22
033. Siniu 12 126,84 105,70
040. Tinombo 6 64,85 108,09
041. Tinombo Selatan - - -
050. Tomini 5 52,44 104,87
051. Mepan ga 6 62,27 103,78
052. Palasa 18 186,36 103,53
060. Mouton g 76 796,74 104,83
061. Bolano Lambunu 10 104,29 104,29
062. Taopa - - -

Parigi Moutong
2 0 0 9 322 3.408 105,83
2 0 0 8 142 1.470 103,52
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

Tabel 3.9 Data Luas Panen, Hasil Per Hektar dan


Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan
Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar
No
Districts Harvested (Ha) Production(Ton) Yield Rate(Kw/Ha)
Area
010 Sausu 171 330,55 19,33
011 Torue 20 36,46 18,23
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 24
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

012 Balinggi 13 23,56 18,12


020 Parigi 7 13,44 19,20
021 Parigi Selatan 10 18,31 18,31
022 Parigi Barat 13 22,51 17,32
023 Parigi Tengah 3 5,09 16,96
024 Parigi Utara 7 12,08 17,26
030 Ampibabo 20 33,37 16,68
031 Kasimbar 12 19,81 16,51
032 Toribulu 11 18,73 17,03
033 Siniu 6 10,00 16,67
040 Tinombo 33 61,75 18,71
041 Tinombo Selatan - - -
050 Tomini 7 12,03 17,18
051 Mepan ga 2 3,49 17,43
052 Palasa 42 72,31 17,22
060 Mouton g 20 34,87 17,43
061 Bolano Lambunu 18 31,52 17,51
062 Taopa 20 35,21
.
Parigi Moutong
2009 435 795 18,28
2008 257 479 18,62
Sumber: BPS Kabupaten Parigi, 2010

Tabel 3.10 Data Luas Panen, Hasil per Hektar dan Produksi Kacang Kedele
menurut Kecamatan

Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar


No
Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton) Yield
Rate(Kw/Ha)
010. Sausu 111 157,10 14,15
011. Torue 152 230,17 15,14
012. Balinggi 414 618,99 14,95
020. Parigi - - -
021. Parigi Selatan - - -
022. Parigi Barat - - -
023. Parigi Tengah - - -
024. Parigi Utara - - -
030. Ampibabo 16 21,79 13,62
031. Kasimbar 33 61,72 13,16
032. Toribulu - - -
033. Siniu 1 1,35 13,45
040. Tinombo - - -
041. Tinombo Selatan - - -
050. Tomini 4 5,28 13,21
051. Mepan ga - - -
052. Palasa - - -

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 25


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar


No
Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton) Yield
Rate(Kw/Ha)
060. Mouton g Bolano 65 84,73 13,03
061. Lambunu 65 85,77 13,20
062. Taopa 56 76,72 13,70

Parigi Moutong
2009 917 1 325 14,45

2008
641 848 13,23

Tabel 3.11 Data Luas Panen, Hasil per Hektar dan Produksi Kacang Hijau
menurut Kecamatan
Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar
No
Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton) Yield Rate(Kw/Ha)

010. Sausu 56 46,04 8,22


011. Torue - - -
012. Balinggi - - -
020. Parigi - - -
021. Parigi Selatan 2 1,71 8,54
022. Parigi Barat 3 2,60 8,67
023. Parigi Tengah 1 0,84 8,39
024. Parigi Utara 7 5,79 8,26
030. Ampibabo 16 13,51 8,44
031. Kasimbar 16 14,95 9,34
032. Toribulu 7 5,83 8,32
033. Siniu - - -
040. Tinombo 7 6,06 8,65
041. Tinombo Selatan - - -
050. Tomini 4 3,70 9,25
051. Mepan ga 1 0,89 8,89
052. Palasa 4 3,27 8,18
060. Moutong 47 41,33 8,79
061. Bolano Lambunu 9 8,38 9,31
062. Taopa 12 10,92 9,10

Parigi Moutong
2009 192 166 8,64
2008 101 87 8,61

Tabel 3.12 Data Luas Panen, Hasil per Hektar dan Produksi Ubi Kayu menurut
Kecamatan

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 26


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Kecamatan Luas Panen Produksi Hasil PerHektar


No Districts Harvested (Ha) Area Production(Ton) Yield
Rate(Kw/Ha)

010. Sausu 112 2.121,14 189,39


011. Torue 12 224,63 187,19
012. Balinggi 8 151,19 188,99
020. Parigi 6 113,39 187,94
021. Parigi Selatan 3 56,38 187,94

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 27


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

022. Parigi Barat 3 57,33 191,09


023. Parigi Tengah 2 37,39 186,96
024. Parigi Utara 7 130,70 186,71
030. Ampibabo 8 148,60 185,75
031. Kasimbar 14 269,16 192,26
032. Toribulu 6 112,09 186,82
033. Siniu 6 112,70 187,84
040. Tinombo 8 153,19 191,49
041. Tinombo Selatan - - -
050. Tomini 6 112,63 187,72
051. Mepanga 4 74,72 186,81
052. Palasa 21 392,52 186,92
060. Moutong 106 2.012,27 189,84
061. Bolano Lambunu 10 187,90 187,90
062 Taopa
Parigi Moutong 342 6 468 189,12
2009
2 008 123 2.114 171,89

Tabel 3.13 Data Luas Panen, Hasil per Hektar dan Produksi Sayur-sayuran
menurut Jenisnya
Hasil Per hektar Production
Luas Tanam Panen
Jenis Tanaman Planted Harvested Yield Rate (Kw)
(Kw/Ha)

01. Bawang Merah/ Shallot 338 257 65,68 322,68


02. Bawang Putih/ White Onion - - - -
03. Bawang Daun/ Onion Spring 2 2 - 2,00
04. Bayam/ Spinach 110 109 97,41 206,41
05. Buncis/Green Beans 17 16 81,28 97,28
06. Cabe Merah/ Red Pepper 148 138 66,53 204,53
07. Cabe Rawit/ Chili 479 496 68,65 564,65
08. Kacang Merah/ Kidney Bean 4 4 - 4,00
08. Kacang Panjang/...Beans 268 241 79,02 320,02
09. Kangkung/ Water Cress 141 145 102,34 247,34
10. Kentang/ Potatoes - - - -
11. Ketimun/ Cucumbar 111 114 100,43 214,43
12. Kubis/ Cabbage 4 4 99,40 103,40
13. Labu Siam/ Siam Squash 15 22 36,17 58,17
14. Petsai/Sawi/ Mustard Green 81 83 60,15 143,15
15. Terung/ Eggplant 181 179 72,31 251,31
16. Tomat/ Tomato 277 250 85,04 335,04
17. Petai/ Petai - - - -
18. Wortel/ Carrot 6 7 72,24 79,24
19. Melinjo/.. - - - -
20. Suku n/ Breadfruit - - - -

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 28


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Tabel 3.14 Data Jumlah Daerah Irigasi Potensial dan Fungsional

Kecamatan Jumlah Daerah Irigasi Potensial Fungsional


No
Districts Number Irrigations Local Potential Fungsional

010. Sausu 1 917 326


011. Torue 1 960 766
012. Balinggi - - -
020. Parigi 4 1.243 841
021. Parigi Selatan 1 687 479
022. Parigi Barat 1 150 60
023. Parigi Tengah 1 320 156
024. Parigi Utara - - -
030. Ampibabo 1 547 305
031. Kasimbar 1 309 210
032. Toribulu 1 576 507
033. Siniu 1 320 236
040. Tinombo 1 507 457
041. Tinombo Selatan 2 847 545
050. Tomini 2 1.141 779
051. Mepanga 3 1.217 913
052. Palasa 1 447 383
060. Moutong 1 725 463
061. Bolano Lambunu 1 626 421
062. Taopa - - -

3.1.8 POTENSI PERKEBUNAN


Perkebunan di Kabupaten Parigi Moutong termasuk salah satu sub sektor
pertanian yang mempunyai peranan besar terhadap pendapatan masyarakat. Jenis
tanaman yang telah diusahakan oleh masyarakat Parigi Moutong yaitu tanaman
Kelapa, Coklat, Cengkeh dan tanaman lainnya.

Dari luas keseluruhan areal perkebunan Tahun 2009 yang tercatat 98 650,2
ha, didominasi oleh tanaman Coklat sebesar 65 439 ha, kemudian tanaman kelapa
seluas 27.386 ha, cengkeh 3.466,40 ha sedangkan jenis tanaman lainnya masih di
bawah 1 000 ha.
a. Coklat
Areal perkebunan Coklat pada tahun 2009 tercatat seluas 65. 439
ha, sedangkan hasil produksinya mencapai 43.962 ton. Produksi coklat
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 29
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

tersebut sebagian besar terdapat di Kecamatan Sausu.

b. Kelapa
Areal perkebunan Kelapa pada tahun 2009 tercatat seluas 27. 386
ha, sedangkan hasil produksinya mencapai 41.522 ton. Produksi kelapa
tersebut sebagian besar terdapat di Kecamatan Parigi Selatan dan Ampibabo.

c. Cengkeh
Areal perkebunan Cengkeh pada tahun 2009 tercatat seluas 3.466,40
ha, sedangkan hasil produksinya mencapai 591 ton. Produksi cengkeh
tersebut sebagian besar terdapat di Kecamatan Tinombo Selatan dan
Kasimbar

d. Tanaman Lainnya
Produksi Komoditi perkebunan lainnya pada tahun 2009 adalah :
Jambu mete (24,20 ton), Lada ( 10,70 ton), Pala (24,20 ton), Kopi ( 123,85
ton), Kemiri (331,16 ton ), dan Kapuk ( 169,5 ton ).
Tabel 3.15 Data Jumlah Daerah Tanaman Kelapa
Kecamatan Luas Areal Produksi Produktivitas
Districts (Ha) (Ton) (Kg/Ha)

010. Sausu 515 689 1.883


011. Torue 203 349 1.790
012. Balinggi 548 925 1.828
020. Parigi 920 1.492 1.667
021. Parigi Selatan 2.244 3.880 1.749
022. Parigi Barat 1.047 1.690 1.670
023. Parigi Utara 988 1.625 1.714
024. Parigi Tengah 1.203 2.000 1.818
030. Ampibabo 2.484 3.650 1.688
031. Kasimbar 1.058 1.354 1.622
032. Toribulu 1.480 1.980 1.710
033. Siniu 1.709 2.510 1.693
040. Tinombo 1.419 1.654 1.614
041. Tinombo 1.417 1.774 1.644
050. Tomini 1.445 2.530 1.763
051. Mepanga 1.231 2.256 1.855
052. Palasa 1.619 2.822 1.788
060. Mou tong 2.091 2.920 1.749
061. Bolano 2.184 3.298 1.646
Lambunu
062. Taopa 1.581 2.124 1.649

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 30


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Tabel 3.16 Data Jumlah Daerah Tanaman Cengkeh


Kecamatan Luas Areal Produksi Produktivitas
No
Districts (Ha) (Ton) (Kg/Ha)

010. Sausu 12,00 - -


011. Torue 24,00 1,20 200
012. Balinggi - - -
020. Parigi - - -
021. Parigi Selatan 117,00 26,00 239
022. Parigi Barat 14,00 2,00 182
023. Parigi Utara 41,00 7,00 189
024. Parigi Tengah - - -
030. Ampibabo 12,25 2,80 229
031. Kasimbar 619,50 133,00 228
032. Toribulu 54,00 9,00 225
033. Siniu 11,15 2,15 193
040. Tinombo 443,50 59,00 200
041. Tinombo 854,00 162,00 234
050. Tomini 369,00 55,00 183
051. Mepan ga 53,00 9,00 180
052. Palasa 524,00 103,00 202
060. Mouton g 152,00 2,45
061. Bolano 97,00 15,25 207

Tabel 3.17 Data Jumlah Daerah Tanaman Kakao


Kecamatan Luas Areal Produksi Produktivitas
Districts (Ha) (Ton) (Kg/Ha)

010. Sausu 12.964 8 684 917


011. Torue 2.563 1 688 857
012. Balinggi 4.866 3 375 813
020.Parigi 299 190 691
021.Parigi Selatan 5.068 3 944 822
022.Parigi Barat 1.804 995 674
023.Parigi Utara 480 255 578
024.Parigi Tengah 1.185 800 693
030.Ampibabo 3.682 2.561 745
031.Kasimbar 6.803 5.130 865
032.Toribulu 3.461 2 400 829
033.Siniu 1.650 1.139 765
040.Tinombo 2.718 1.592 711
041.Tinombo Selatan 3.666 1.845 702
050.Tomini 1.526 977 729
051.Mepanga 2.430 1.483 720
052. Palasa 910 564 705
060.Mouton g 1.099 590 729
061.Bolano Lambunu 7.165 5.150 772
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 31
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

062. Taopa 1.080 600 751

3.1.9 POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN


Produksi perikanan laut di Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 2006
tercatat sebesar 11.449 ton, sedangkan perikanan darat sebesar 722 ton. Banyaknya
Rumah Tangga Perikanan se Kabupaten Parigi Moutong adalah 4 600 rumah tangga.
Distribusi penyebaran per kecamatan dapat diamati pada tabel berikut.

Tabel 3.18 Data Jumlah Jenis Peralatan Tangkap


Tanpa Perahu Tak Perahu Motor Kapal
Kecamatan Perahu
Perahu Bermotor Tempel Motor

Sausu 128 - 20 83 -
Torue 113 - 29 60 -
Balinggi 58 - 15 30 -
Parigi 392 - 49 250 2
Parigi 93 11 - 69 10
Parigi Barat - - - - -
Parigi Utara 86 - 13 73 -
Parigi 52 - 18 33 1
Ampibabo 319 120 10 177 4
Kasimbar 117 - 66 51 -
Toribulu 266 - 126 112 1
Siniu 267 141 8 112 1
Tinombo 115 - 3 107 2
Tinombo 169 48 97
Tomini 395 164 74 79 -
Mepanga 168 - 48 88 -
Palasa 331 - 184 87 -
Moutong 229 - 61 115 5
Taopa 55 8 8 39

Tabel 3.19 Data Jumlah Jenis Usaha Perikanan

Perikanan Darat
Perikanan
Kecamatan
Laut Perairan
Tambak Kolam Sawah Kerambah
Umum
010.Sausu - - 22 626 - - 22
011.Torue - 2 194 35 418 - - 37
012. Balinggi - - 20 080 - - 20
020. Parigi - - - - - -
021. Parigi - - 108 298 15 390 - 123
022. Parigi Barat - - - - - -
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 32
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

023. Parigi 1 992 - - - - 1


024. Parigi 265 - - - -
030. Ampibabo 1 062 - 503 - - 1
031. Kasimbar 728 - 478 - - 1
032. Toribulu - - - - 206 -
033. Siniu 381 - 49 950 - -
-
040. Tinombo - - - - - -
041. Tinombo 3 160 - 459 - - 3
050. Tomini 745 - - - - 745
051. Mepan ga 10 187 - - - - 10
052. Palasa - - - - - -
060. Moutong 194 - 11 837 - - 13
061. Bolano 13 037 6 890 38 214 - - 58
062.Taopa 60 212 - 950 - - 61

3.2 INFRASTRUKTUR
Jaringan perhubungan darat terdiri atas:
a. Pengembangan jalan arteri primer sebagai bagian dari ’Trans Timur
Sulawesi’ yang menghubungkan Toboli – Ampibabo – Kasimbar – Tinombo
– Mepanga, Parigi – Tolai – Sausu, dan Mepanga – Bolano Lambunu –
Molosipat
b. Pengembangan jalan penghubung ke Kabupaten/Kota tetangga sebagai
bagian dari jalan nasional atau jalan propinsi yaitu ke Kabupaten Poso
Pesisir (ruas Sausu – Tambarana), ke Kabupaten Donggala (ruas Kasimbar
– Tambu), ke Kabupaten Bual-Tolitoli (ruas Mepanga – Basi ), dan ke Kota
Palu ( ruas Parigimpu – Mamboro)
c. Pengembangan jalan arteri antar kota, yaitu Tawaeli – Toboli – Mepanga –
Moutong – Molosipat (bagian dari ruas arteri Palu – Menado) dan Ruas
Tawaeli – Toboli – Parigi (bagian dari ruas arteri Palu – Makassar melalui
Poso – Tentena – Tidantana)
d. Pengembangan Jalan Lokal yang menghubungkan kawasan permukiman
dan sentra-sentra produksi (desa-desa) dengan pusat-pusat wilayah
pengembangan.

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 33


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

3.3 RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PUSAT KEGIATAN


Rencana Pengembangan Sistim Pusat Pelayanan Kabupaten Parigi Moutong
adalah:
1) Pusat Kegiatan Utama terletak di Kota Parigi dan Kota Moutong.
2) Pusat Kegiatan Sekunder terletak di Kota Ampibabo, Kota Tomini, Kota
Tinombo, dan Kota Torue.
3) Pusat Kegiatan Lokal terletak di Kota Taopa, Kota Malakosa, Kota Siniu,
Kota Parigimpu, Kota Toboli, Kota Kasimbar, Kota Maninili, Kota Mepanga,
Kota Toribulu, Kota Dolago, Kota Lambunu, Kota Palasa, Kota Sausu, dan
Kota Moutong.
Satuan Wilayah Pembangunan sebagaimana dimaksud pada Pasal terdiri atas:
a. Wilayah Pengembangan Parigi-Sousu dengam pusat di Parigi, mencakup
kecamatan Sousu, Torue, Balinggi, Parigi Selatan, Parigi Barat, Parigi, Parigi
Tengah, dan Parigi Utara
b. Wilayah Pengembangan Ampibabo dengan pusat di Ampibabo, mencakup
kecamatan Kasimbar, Toribulu, Ampibabo, dan Siniu.
c. Wilayah Pengembangan Tinombo-Palasa dengan pusat di Tinombi, mencakup
kecamatan Tinombo, Palasa, dan Tinombo Selatan
d. Wilayah Pengembangan Moutong demham pusat di Moutong, mencakup
kecamatan Moutong, Bolano Lambunu, Mepanga, dan Tomini

3.4 Desa Sausu


3.4.1 Kondisi Fisik Sungai
Desa Sausu merupakan wilayah dengan curah hujan tinggi dan bertopografi
bergelombang karena sebagian besar wilayah adalah pegunungan. Sungai yang ada pun
memiliki aliran yang deras dan sering banjir. Karena itulah maka pendangkalan sungai
akibat transport sedimen (pasir dan batu) hampir terjadi di sepanjang DAS Sungai
Sausu.

Tampak visual menunjukkan kondisi fisik Sungai Sausu telah dipenuhi Delta,
sedimen (batu) berukuran kecil dan aliran yang tidak terkumpul. Akibat kondisi ini,
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 34
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

penampang melintang sungai semakin menyempit sehingga ketika banjir besar terjadi,
air sungai meluap ke sepanjang DAS yang sebagiannya sudah dijadikan areal
pertanian/perkebunan dan permukiman warga. Oleh karena itu maka pemasangan
bronjong untuk perkuatan tebing sungai segmen pemukiman warga desa juga harus
didahului oleh langkah preventif sebagaimana metode yang dilaksanakan di Desa
Sausu.

3.4.2 Akses ke Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan di Desa Sausu mudah diakses dan tidak membutuhkan
pekerjaan pembuatan jalan karena sudah terdapat akses masuk (jalan tanah) dan lokasi
pekerjaan berada tidak jauh dari jalan poros Parigi – Poso sehingga memudahkan
mobilisasi alat berat yang dbutuhkan ke lokasi pekerjaan.
3.4.3 Material On Site
Ketersediaan batu kali di Desa Sausu sangat minim. Karena itu, sebagian besar
material untuk bronjong harus didatangkan. Beberapa alternatif lokasi quarry adalah
Desa Nanbaru dan Desa Torue yang berjarak ± 30 km dari lokasi kerja. Material yang
berada di Desa Nabaru dan Desa Torue bisa diperoleh dengan dibeli. Stok batu cukup
banyak dan diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan material bronjong. Hanya saja,
harga quarry nya mungkin lebih tinggi dari lokasi lain.
Untuk timbunan setempat, material on site tersedia melimpah di lokasi
pekerjaan. Hasil galian pada pekerjaan dewatering bisa dimanfaatkan sebagai timbunan
sehingga tidak perlu dikeluarkan dari lokasi.

3.4.4 Tenaga Kerja Lokal


Untuk tingkatan pekerja tersedia cukup di lokasi pekerjaan. Tetapi untuk tenaga
kerja yang lebih terampil setingkat tukang dan kepala tukang atau operator alat berat
jumlahnya terbatas. Karena itu, tenaga kerja dari luar Desa Sausu akan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam jumlah signifikan. Apalagi kebutuhan akan tenaga kerja untuk
pekerjaan ini terbilang besar akibat singkatnya waktu pelaksanaan dan besarnya
kuantitas pekerjaan.

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 35


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Meskipun demikian, penggunaan tenaga kerja lokal tetap harus menjadi prioritas
sepanjang memenuhi kompetensi untuk pencapaian mutu dan kuantitas pekerjaan.
Apalagi tenaga kerja lokal bisa lebih murah karena adanya penghematan biaya
akomodasi di lokasi pekerjaan.

3.4.5 Dukungan Sosial Masyarakat


Hasil survei awal menunjukkan besarnya dukungan masyarakat terhadap
pekerjaan ini. Pemerintah setempat (Kepala Desa) juga memberikan apresiasi positif
dengan dipilihnya desanya sebagai lokasi pekerjaan karena di samping memberikan
manfaat ekonomi bagi warga dan desa secara umum, hasil pekerjaan memberikan
manfaat jangka panjang bagi keselamatan harta (lahan pertanian/perkebunan) dan jiwa
warga desa.
Lewat pekerjaan ini, puluhan bahkan ratusan warga desa bisa mendapatkan
pekerjaan, mulai dari pengumpul batu hingga terlibat dalam pemasangan bronjong.
Usaha-usaha kecil seperti pedagang makanan juga bisa mendapatkan manfaat.
Berbagai manfaat dan keuntungan yang dirasakan warga di lokasi pekerjaan dan
sekitarnya tersebut tidak menutup semua celah munculnya antipati. Hanya saja dengan
melihat besarnya dukungan yang diberikan oleh warga, masalah demikian diperkirakan
bisa teratasi sehingga tidak memberikan hambatan yang menyebabkan pekerjaan
dihentikan.
3.5 Desa Baturiti
3.5.1 Kondisi Fisik Sungai
Desa Baturiti merupakan wilayah dengan curah hujan tinggi dan bertopografi
bergelombang karena sebagian besar wilayah adalah pegunungan. Sungai yang ada pun
memiliki aliran yang deras dan sering banjir. Karena itulah maka pendangkalan sungai
akibat transpor sedimen (pasir dan batu) hampir terjadi di sepanjang DAS Sungai
Baturiti.
Di lokasi pekerjaan di Desa Baturiti, penyempitan penampang sungai
menyebabkan aliran air saat banjir meluap ke perkebunan coklat warga dan
menghanyutkan lahan warga yang digunakan untuk pemakaman warga setempat. Pada
segmen ini (sekitar tempat pemakaman warga), penyempitan penampang melintang
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 36
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

sungai akibat terbentuknya delta diperkirakan berada pada angka yang signifikan yang
menyebabkan aliran air sungai meningkat, dan saat banjir, kecepatannya bertambah
beberapa kali lipat hingga bisa menghanyutkan sebagian lahan yang digunakan untuk
tempat pemakaman warga setempat.
Berdasarkan kondisi tersebut maka pemasangan bronjong di sekitar tempat
pemakaman warga setempat tersebut harus didahului oleh perlindungan konstruksi
terhadap aliran air sungai saat banjir. Material yang akan digunakan sedapat mungkin
diletakkan di tempat yang aman agar tidak terbawa banjir. Metode pelaksanaan yang
diterapkan juga harus memperhitungkan kondisi ini agar pekerjaan tidak terhambat
akibat konstruksi dan material selalu rusak atau hanyut dibawa banjir yang terjadi hanya
dalam hitungan hari.
Oleh karena itu, maka pemasangan bronjong untuk perkuatan tebing sungai
Baturiti yang berada di daerah pemukiman warga desa juga harus didahului oleh
langkah preventif sebagaimana metode yang dilaksanakan di Desa Baturiti.

3.5.2 Akses ke Lokasi Pekerjaan


Akses ke lokasi pekerjaan di Desa Baturiti terbilang cukup berat. Hal ini
disebabkan karena akses jalan masuk ke Desa Baturiti terbilang cukup sempit dan
jalannya yang bergelombang dan berlubang mengakibatkan kendaraan untuk
mengangkut material maupun mobilisasi alat berat cukup sulit.

3.5.3 Material On Site


Ketersediaan batu kali di lokasi pekerjaan di Desa Baturiti sangat minim. Karena
itu, sebagian besar material untuk bronjong harus didatangkan. Beberapa alternatif
lokasi quarry adalah Desa Nanbaru dan Desa Torue yang berjarak ± 30 km dari lokasi
kerja. Material yang berada di Desa Nabaru dan Desa Torue bisa diperoleh dengan
dibeli. Stok batu cukup banyak dan diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan material
bronjong. Hanya saja, harga quarry nya mungkin lebih tinggi dari lokasi lain.
Khusus untuk pekerjaan Timbunan yang di Datangkan di Desa Baturiti,
Timbunan tersebut didatangkan dari lokasi yang berjarak ± 22 km dari lokasi proyek
tepatnya berada di lokasi Desa Sausu.
Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 37
Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

3.5.4 Tenaga Kerja Lokal


Untuk tingkatan pekerja tersedia cukup di lokasi pekerjaan. Tetapi untuk tenaga
kerja yang lebih terampil setingkat tukang dan kepala tukang atau operator alat berat
jumlahnya terbatas. Karena itu, tenaga kerja dari luar Desa Baturiti akan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam jumlah signifikan. Apalagi kebutuhan akan tenaga kerja untuk
pekerjaan ini terbilang besar akibat singkatnya waktu pelaksanaan dan besarnya
kuantitas pekerjaan.
Meskipun demikian, penggunaan tenaga kerja lokal tetap harus menjadi prioritas
sepanjang memenuhi kompetensi untuk pencapaian mutu dan kuantitas pekerjaan.
Apalagi tenaga kerja lokal bisa lebih murah karena adanya penghematan biaya
akomodasi di lokasi pekerjaan.

3.5.5 Dukungan Sosial Masyarakat


Hasil survei awal menunjukkan besarnya dukungan masyarakat terhadap
pekerjaan ini. Pemerintah setempat (Kepala Desa) juga memberikan apresiasi positif
dengan dipilihnya desanya sebagai lokasi pekerjaan karena di samping memberikan
manfaat ekonomi bagi warga dan desa secara umum, hasil pekerjaan memberikan
manfaat jangka panjang bagi keselamatan harta (lahan pertanian/perkebunan) dan jiwa
warga desa.
Lewat pekerjaan ini, puluhan bahkan ratusan warga desa bisa mendapatkan
pekerjaan, mulai dari pengumpul batu hingga terlibat dalam pemasangan bronjong.
Usaha-usaha kecil seperti pedagang makanan juga bisa mendapatkan manfaat.
Berbagai manfaat dan keuntungan yang dirasakan warga di lokasi pekerjaan dan
sekitarnya tersebut tidak menutup semua celah munculnya antipati. Hanya saja dengan
melihat besarnya dukungan yang diberikan oleh warga, masalah demikian diperkirakan
bisa teratasi sehingga tidak memberikan hambatan yang menyebabkan pekerjaan
dihentikan.

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 38


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)
Laporan Pendahuluan CV. Abad Dua Satu Engineering
Consultant

Supervisi Konstruksi Penanganan Banjir dan Perbaikan Alur 39


Sungai Baturiti dan Perkuatan Tebing Sungai Sausu
(Lanjutan)

Anda mungkin juga menyukai