Anda di halaman 1dari 5

MODUL 2 | Routing

Routing Overview
Routing merupakan teknik yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang
memiliki network address maupun teknologi yang berbeda-beda, Routing juga bertujuan
memilihkan jalur terbaik yang akan ditempuh paket data untuk menuju komputer tujuan.
 Routing Konsep
Static Routes : informasi routing yang dibuat oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik
tertentu akan disalurkan. Defult router adalah salah satu contoh static routes.

Dynamic Routes : informasi routing yang secara otomatis ditambahkan saat menabahkan IP
Address pada interface, dynamic route di dapat dari informasi routing protocol dynamic yang
berjalan contoh RIP,OSPF, dan BGP

Destination = tujuan, IP/network yang ingin dicapai


Gateway = pintu keluar, adalah IP transit untuk mencapai tujuan (destination), Gateway harus
satu subnet yang sama dengan IP Subnet yang telah ada di Router

Untuk pemilihan routing, router akan memilih berdasarkan


o Rule routing yang lebih spesifik tujuannya
Contoh : destination 192.168.1.10/26 lebih specific dari 192.168.1.0/24
o Router akan memilih berdasarkan nilai distance yang paling kecil, jika tidak disetting
maka nilai defaultnya adalah 0 :
 Connectd routes : 0
 Static routes : 1
 eBGP : 20
 OSPF : 110
 RIP : 120
 MME : 130
 iBGP : 200
o Apabila spesifikasi dan distinancenya sama, router akna memilih secara random
menggunakn algoritma Round Robin

 Route Flag

Property (Flag) Description


disabled (X) Configuration item is disabled. It does not have any effect on
other routes and is not used by forwarding or routing protocols
in any way.
active (A) Route is used for packet forwarding. See route selection.
dynamic (D) Configuration item created by software, not by management
interface. It is not exported, and cannot be directly modified.
connect (C) connected route.
static (S) static route.
rip (r) RIP route.
bgp (b) BGP route.
ospf (o) OSPF route.
mme (m) MME route
blackhole (B) Silently discard packet forwarded by this route.
unreachable (U) Discard packet forwarded by this route. Notify sender with
ICMP host unreachable (type 3 code 1) message.
prohibit (P) Discard packet forwarded by this route. Notify sender with
ICMP communication administratively prohibited (type 3 code
13) message.

 Static Routing + LAB


Static routing adalah routing yang jalurnya ditentukan oleh Network Administrator ke
dalam router untuk menentukan bagaimana router akan sampai ke subnet tertentu
dengan menggunkan jalur tertentu. Buatlah konfigurasi seperti topologi dibawah ini :

a. Buatlah static routing pada R1 dan R2 agar laptop peserta 1 dan 2 bisa saling ping,
konfigurasi IP Address pada R1 untuk Wlan1 : 10.10.10.10 Ether1 : 192.168.10.1

b. Tambahkan routing static baru pada menu IP > Routes, Pada R1 IP route add dst-
address=192.168.20.0/24 gateway = 10.10.10.20

c. Buatlah konfigurasi IP Address pada R2 untuk untuk Wlan1 : 10.10.10.20 Ether1 :


192.168.20.1
d.

e. Tambahkan routing static baru pada menu IP > Routes, Pada R2 IP route add dst-
address=192.168.10.0/24 gateway = 10.10.10.10
f. Hasil dari setting router akan muncul router list debagai AS (Active, Static),
sedangkan DAC (Dynamic, Active, Connected) adalah route list yang ditambahkan
secara otomatis oleh router

g. Lakukan pengujian Ping antar laptop, seharusnya akan menjawab reply

 Dynamic Routing + LAB


Konfigurasi untuk menghubungkan antar-jaringan (network) bisa dilakukan secara
otomatis menggunakan dymanic routing, digunakan pada jaringan besar dan
membutuhkan resource router yang lebih banyak, dynamic routing akan membuat
masing-masing Router saling bertukar informasi router secara otomatis. Salah satu
Dynamic Routing Protocol adalah OSPF (Open Shortest Path First).

Buatlah simulasi dynamic routing dengan OSPF menggunakan topologi dibawah ini

Pertama buatlah R3 menjadi Access Point kemudian R1 dan R2 menjadi Station setelah itu
koneksikan wlan1 di masing-masing router tersebut
a. Konfigurasi R1 isikan IP Addressnya seperti topologi diatas

Aktifkan Routing Dynamic OSPF pada meu Routing > OSPF > OSPF Instance kemudian
setting redistributed connected router as type 1 (memerintahkan OSPF untuk
mendistribusikan IP yang ada di Interface Router

OSPF akan diaktifkan dengan mendaftarkan tiap Network yang terhubung antara R1
dengan Router lainnya yang menjalankan OSPF, pada menu Routing > OSPF > OSPF
Network : di R1 add network 10.10.10.0/24 dan 11.11.11.0/24 sebagai area backbone

b. Konfigurasi R2 isikan IP Addressnya seperti topologi diatas


Aktifkan Dynamic Routing OSPF pada menu Routing > OSPF > OSPF Instance kemudian
setting redistributed connected router as type 1 seperti halnya di R1, kemudain daftarkan
Networknya pada menu pada menu Routing > OSPF > OSPF Network : di R1 add network
10.10.10.0/24 dan 11.11.11.0/24 sebagai area backbone

c. Konfigurasi R3 isikan IP Addressnya seperti topologi diatas

Sama seperti halnya R1 dan R2 Aktifkan Dynamic Routing OSPF pada menu Routing >
OSPF > OSPF Instance kemudian setting redistributed connected router as type 1
Pada menu Routing > OSPF > OSPF Network, add 10.10.10.0/24 sebagai area backbone.

d. Uji coba tes koneksi, cobalah masing masing laptop untuk saling ping jika bisa saling ping
cobalah disable wlan1 pada R1 apakah yang terjadi ? amati perubahan dynamic route pada
menu IP > Routes list

Kondisi route table sebelum wlan1 R1 didisable

Setelah wlan1 didisable

Dapat dilhat perubahan yang terjadi ketika koneksi pada wlan1 terputus, routing berubah
secara otomatis dimana yang semula Gateway R1 yang mengarah ke wlan1 dialihkan pada
jalur kabel yang terhubung pada ether2.

Anda mungkin juga menyukai