Anda di halaman 1dari 40

KUMPULAN SOAL UKDI IKM

KEPANITERAAN KLINIK IKM


PERIODE 24 APRIL – 27 MEI 2017

1. Didesa C, kecamatan C, Kabupaten B, Propinsi jawa barat pada tahun 2010. Pada
desa C hampir setiap tahunnya jumlah kasus bertambah. Apa nama keadaan yang
menggambarkan kasus diatas?
a. Endemik
b. Pandemi
c. Epidemi
d. Wabah
e. Disaster
Pembahasan:
Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu/sekelompok
masyarakat tertentu. Istilah Kejadian Luar Biasa (An Outbreak), sering digunakan
sebagai istilah lain dari Wabah (Epidemic), atau merupakan bagian/letusan wabah
yang terjadi secara luas .
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam
masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Suatu infeksi penyakit dikatakan
sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya
kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap.
Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam
jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa
Pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup
populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia.

2. Indikator apa yang dipakai untuk menilai bahwa terdapat pencemaran air lingkungan?
a. Meningkatnya radioaktifitas air
b. Tidak adanya endapan atau koloid
c. pH diantara 7,2-7,5
d. warna yang jernih
e. Suhu sekitar 25-37 oC
PEMBAHASAN:
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air minum yang sehat dan agar dapat diminum dan
tidak menimbulkan penyakit harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Syarat fisik: bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara
luarnya
 Syarat bakteriologis: bebas dari kuman patogen E. Coli, dengan jumlah 0, akan
tetapi, kadang-kadang boleh ada 3 bakteri koliform/100mL air, tetapi tidak
berturut-turut
 Syarat kimia: air mengandung zat yang mempunyai sifat radioaktif, maka air itu
sudah tercemar
3. Seorang dokter ingin mengetahui apakah bayi yang baru lahir akan mengalami
gangguan pertumbuhan sesuai usia balita. Dokter tersebut memulai penelitian dengan
mengumpulkan data-data bayi lahir prematur disuatu rumah sakit dan diikuti sampai 5
tahun. Apakah jnis penelitian yang cocok?
A. Cohort
B. Cross sectional
C. Case control
D. Clinical trial
E. Descriptive

Cohort merupakan studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan


dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status
paparan kemudian diikuti hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan
dihitung besarna kejadian penyakit.

4. Dalam kartu menuju sehat, status pertumbuhan anak dapat dinilai dari menilai
garispertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak
dibandingkandengan kenaikan berat badan minimum (KBM). Kriteria NAIK menurut
indikator KMS adalah…
A. Grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya
B. Grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya
C. Grafik berat badan mendatar
D. Grafik berat badan menuru
E. Kenaikan berat badan tidak melampaui kenaikan berat badan minimum
5. Di suatu desa sering mengalami kejadian luar biasa (KLB) dan penyakit menular.
Karakteristikdesa tersebut adalah desa tersebut dialiri oleh 2 sungai. Desa ini juga
sering dilaluikendaraan besar. Jumlah penduduk yang banyak serta rumah penduduk
yang rapat.Kemungkinan penyebab terjadinya KLB dan penyakit menular secara
cepat adalah…
A. Desa terisolir
B. jumlah penduduk
C. Luas wilayah
D. Sering dilalui kendaraan besar
E. Daerah endemis
Wilayah padat  penyebaran mudah.
Secara umum keadaan penyebab KLB adalah adanya perubahan keseimbangan dari
agent, penjamu, dan lingkungan yang dapat terjad karena:
1. Kenaikan jumlah atau virulensi dari agen
2. Adanya agent penyebab baru atau yang sebelumnya tidak ada
3. Keadaan yang mempermudah penularan penyakit
4. Perubahan imunitas penduduk terhadap agen yag patogen
5. Lingkungan dan kebiasaan penduduk yang berpeluang untuk terjadinya
pemaparan.

6. Dilakukan penelitian di suatu komunitas. Diketahui bahwa persentase HIV-AIDS di kota


Z sebesar 20%. Dengan penderita laki-laki sebanyak 50% dari total penderita HIV. Dari
jumlah tersebut. Dari hasil penelitian tersebut, laki-laki yang tidak menderita penyakit
tersebut menggunakan kondom saat berhubungan seks. Pencegahan apakah yang
dilakukan pada laki-laki tersebut?
a. Health promotion
b. Specific protection
c. Early diagnosis
d. Limitation disability
e. Rehabilitation
Pembahasan:
A. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Pencegahan yang dilakukan dengan pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
Contoh:
- Masyarakat bergotong royong untuk membangun WC umum atau membuat
selokan untuk memperbaiki sanitasi lingkungan sekitar mereka
- Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi
yang cukup bagi tubuh
A. General and specific protection
Upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu.
Contoh:
a. Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit
dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
b. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja
dengan menggunakan alat perlindungan diri
c. Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS
d. penggunaan sarung tangan & masker saat bekerja sbg tenaga kesehatan
B. Early diagnosis and prompt treatment
Mendeteksi dini dan menentukan diagnosa awal untuk mencegah penyebaran penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular dan untuk mengobati dan menghentikan proses
penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
Contoh:
a. Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda-tanda anemia diberikan tablet Fe dan
dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
b. Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
c. Pengobatan gratis untuk lansia yang menderita penyakit hipertensi

C. Pembatasan Kecacatan (dissability limitation)


Pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi
berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
Contoh:
a. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi
komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan
gerakan-gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang cacat.

D. Pemulihan Kesehatan (rehabilitation)


Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk
memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan tertentu.. Pada
proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu
yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan pemakai
NAPZA dan lain-lain.
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan
dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan, misalnya
dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan masyarakat tempat ia
tinggal.
c. untuk yang baru dalam tahap pemulihan cacat, misalnya cacat kaki, diperlukan
latihan-latihan agar kaki 4ias cepat berfungsi normal kembali, dengan melatih
kaki lewat gerakan-gerakan ringan, bangun, duduk, berdiri, kemudian berjalan.

7. Dokter menasihatkan supaya selama pengobatan PMS pasien tidak melakukan hubungan
seksual dengan pasangannya sampai sembuh
Termasuk upaya pencegahan apakah hal tersebut?
a. Health promotion
b. Spesific protection
c. Early detection & prompt treatment
d. Disability limitation
e. Rehabilitation

Pembahasan:
Early detection and prompt treatment merupakan mendeteksi dini dan menentukan
diagnosa awal untuk mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular dan untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang
sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
8. Seorang laki-laki umur 60 tahun datang kedokter membawa hasil Ro photo setelah 6 bulan
menjalani pengobatan. Dari hasil rontgen tersebut, penderita tersebut telah
dinyatakan sembuh dari penyakitnya, tetapi dokter menyuruh penderita kontrol lagi
dalam waktu 1 bulan sampai 3 bulan. Tindakan dokter ini termasuk dalam kegiatan apa ?
Pilihlah satu jawaban dibawah ini:
A. Pencegahan primer
B. Pencegahan sekunder
C. Pencegahan tertier
D. Deteksi dini
E. Disability limitation

9. Seorang ibu umur 30 tahun datang ke dokter dengan gejala panas 4 hari tidak turun-turun.
Hasil pemeriksaan: Suhu: 38° C , nadi 90x/menit, dan dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan trombosit: 150.000. Diagnosis ditegakkan menjadi DBD. Tindakan dokter
tersebut termasuk dalam kegiatan di bawah ini:
A. Pencegahan primer
B. Pencegahan sekunder
C. Pencegahan tertier
D. Promosi kesehatan
E. Perlindungan pribadi/specific protection

Pembahasan:
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada fase prepathogenesis yaitu pada tahap suseptibel dan
induksi penyakit sebelum dimulainya perubahan patologis. Tujuan pencegahan ini untuk
mencegah atau menunda terjadinya kasus baru penyakit dan memodifikasi faktor risiko
atau mencegah berkembangnya faktor risiko.

Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada tahap pathogenesis
yaitu mulai pada fase asimtomatis sampai fase klinis atau timbulnya gejala penyakit atau
gangguan kesehatan.

Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit ke arah yang lebih
buruk untuk memperbaiki kualitas hidup klien seperti untuk mengurangi atau mencegah
terjadinya kerusakan jaringan, keparahan dan komplikasi penyakit, mencegah serangan
ulang dan memperpanjang hidup.

Dissability Limitation
Pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi
berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
Contoh:
a. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi
komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan
gerakan-gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang cacat.
Rehabilitation
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk
memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan tertentu.. Pada
proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu
yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

10. Anda sebagai pemimpin puskesmas, ingin mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan di
masyarakat dan intervensi perilaku masyarakat terkait ekonomi, politik, organisasi. Hal ini
dilakukan dengan:
a. Pendidikan kesehatan
b. Promosi kesehatan
c. Perilaku kesehatan
d. Komunikasi kesehatan
e. Advokasi kesehatan

Pembahasan
- Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar
masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,
bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan juga merupakan unsur program kesehatan dan kedokteran yang didalamnya
terkandung rencana untk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan
untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.
- Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
- Perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu
dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Cals dan Cobb
mengemukakan perilaku kesehatan sebagai perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap
belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)
- Komunikasi kesehatan merupakan proses kemitraan antara para partisipan berdasarkan
dialog dua arah yang didalamnya ada suasana interaktif, ada pertukaran gagasan, ada
kesepakatan mengenai kesatuan gagasan mengenai kesehatan, juga merupakan teknik dari
pengirim dan penerima untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan yang seimbang
demi memperbarui pemahaman bersama
- Advokasi kesehatan adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dilakukan untuk
memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung
pengembangan lingkungan dan perilaku sehat

E. Seorang dokter di PKM A ingin mengetahui penyebab tingginya kejadian sakit kepala di
wilayah PKM A yang mengenai anak-anak hingga dewasa. Diketahui banyak konsumsi
makanan yang mengandung formalin. Dokter ingin mengetahui hubungan kejadian sakit
kepala dengan konsumsi makanan mengandung formalin. Waktu untuk penelitian tidak
banyak. Jenis penelitian yang sesuai adalah:
a. Cross sectional
b. Cohort
c. Case control
d. Deskriptif
e. Clinical trial

Jawaban:
Pembahasan :
Penelitian case-kontrol
Populasi 2 kelompok: Sakit (kasus) dan kontrol.
Penelitian retrospective: meneliti kebelakang/ masa lampau faktor resiko terjadinya
penyakit. Kedua kelompok dibandingkan setelah terjadinya penyakit, faktor resiko
ditanyakan masa lalu
1. Kasus kontrol
- Efisien & praktis meneliti pyk jarang
- faktor risiko sekaligus
- Biaya <<
- Waktu <<
- Subjek <<
2. Cross sectional
- Kelebihan cepat & murah
- Masalah kehilangan sampel tidak di jumpai
- Langkah awal kohort studi atau eksperimental
- Meneliti beberapa variabel tergantung/ efek sekaligus
3. Kohort
- Akurat insidens & penyakit alamiah
- Penyakit cepat + fatal
- Beberapa penyakit
Subyek pebelitian awalnya merupakan orang yang sehat dan diikuti perkembangannya
selama beberapa tahun sampai timbulnya atau tidaknya outcome yg kita kehendaki disebut
juga studi prospektif melibatkan kegiatan dimana investigator meneliti atau menseleksi
satu kelompok individu yg terpapar suatu bahan (exposed group) dan satu kelompok
lainnya yang tidak terpapar (unexposed group).
4. Penelitian eksperimental (uji klinik/ clinical trial), kohort, peneliti memanipulasi
perlakuan (intervensi) dan mengawasi outcome

11. Dokter dari Puskesmas ingin memprioritaskan masalah yang ada pada Program
Puskesmas, oleh karena itu untuk mempriotitaskan masalah dia akan menggunakan
metode:
a. Metode Diagram PDCA
b. Metode Diagram Fish Bone
c. Metode Carl
d. Analisis SWOT
e. PTP

Pembahasan:
Carl adalah salah satu cara untuk mempriotitaskan masalah selain metode USG, Carl adalah
Capability, Accesability, Readiness, dan Leverage

Kriteria Carl tersebut memiliki arti, yaitu:


C: Ketersediaan sumber daya (dana/sarana)
A: Kemudahan masalah yang di atasi (ketersediaan metode/cara/peraturan/juklak)
R: Kesiapan dari tenaga
L: Seberapa besar pengaruh
Nilai total: CxAxRxL

12. Sampah juga dapat mempengaruhi mutu air tanah. Oleh karena itu perlu diakukan
pemusnahan sampah, berikut cara pemusnahan sampah yang tepat, antara lain:
a. Seepage pit, cesspool, septic tank
b. Cesspool, incenerator, compositing
c. Septic tank
d. Landfill, Incenerator, Compositing
e. Dibuang ke laut

Pembahasan:
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Pengelolaan sampah meliputi:
- Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu
disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari
pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya.
- Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau
institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus mengadakan
tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat
pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)
sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
- Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
a. ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
b. dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam
tungku pembakaran;
c. dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk,
khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang
dapat membusuk.
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, pengelolaan sampah yang digunakan adalah cara
compositing

13. Pabrik X ingin membuang limbah cair dari pabriknya. Limbah tersebut harus dibuang
disungai. Agar limbah cair dari pabrik tidak mencemari sungai, bagaimanakah cara
pengolahannya ?
a. Dengan pengenceran
b. Seepage pit
c. Cesspool
d. Septic tank
e. Incineration
Pembahasan
. Perumahan dan lingkungan permukiman
Air limbah adalah air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, dan lazimnya
muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi. Pengelolaan air limbah
secara sederhana meliputi:
a. Pengenceran (dilution): air limbah diencerkan dahulu sampai mencapai
konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air
(selokan, sungai, dan danau). Cara ini adalah cara yang paling mudah
dibandingkan dengan cara lain, meskipun mempunyai kekurangan karena
membutuhkan banyak air untuk mengencerkan
b. Kolam oksidasi: pemanfaatan sinar matahari, ganggang (alga), bakteri dan
oksigen dalam pembersihan alamiah. Air limbah dimasukkan ke dalam kolam
yang mengandung alga dan bakteri, dengan bantuan sinar matahari dan O2
sehingga terjadi proses dekomposisi dari limbah
c. Irigasi: air limbah dialirkan dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
masuk merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit.
d. Incineration: tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, mengkonversi
materi padat (sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom ash and fly ash).
Menggunakan suhu 800 derajat dan berlangsung dalam 3 tahap: 1) air dalam
sampah uap sampah mengering dan siap dibakar 2) pirolisis, pembakaran
tidak sempurna dengan suhu yang belum terlalu tinggi 3) pembakaran
sempurna
e. Seepage pit/ sumur resapan: tempat menampung air limbah yang telah diolah
dalam sistem lain (dari aqua privy atau pun septic tank). Dengan cara ini,
limbah hanya perlu mengalami peresapan ke dalam tanah. Dibuat pada tanah
porous (berpasir) dengan diameter 1-2,5 m dan dalam 2,5 m. Sumur ini dapat
dipkai untuk 6-10 tahun
f. Cesspool: menyerupai sumur namun diperuntukkan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah porous agar air limbah dapat dengan mudah
meresap ke dalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak dapat ditembus oleh
air. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 m dan minimal 6 m dari
pondasi rumah

14. Dokter dari Puskesmas ingin mencari akar penyebab masalah dari program yang
dilaksanan di puskesmas yang masih kurang dari capaian, oleh karena itu dia akan
menggunakan metode
a. Metode Diagram PDCA
b. Metode Diagram Fish Bone
c. Metode USG
d. Analisis SWOT
e. PTP
Pembahasan:
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi brainstorming.
Diuraikan dalam:
Man, Method, Material, Money, Machine
15. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke klinik dokter keluarga untuk kontrol penyakit
TB nya. Pasien tinggal dengan istri dan 2 orang anaknya yang berusia 5 tahun dan 3
tahun. Pasien mengaku kurang lebih sebulan ini anaknya tidak nafsu makan dan berat
badan turun tidak sesuai dengan KMS. Sebagai dokter keluarga apa yang anda lakukan
a. Menyarankan untuk memberi makanan dengan nutrisi yang cukup
b. Menyarankan memberi obat nafsu makan dan vitamin
c. Melakukan pemeriksaan TB dengan tes mantoux pada kedua anaknya
d. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya
e. Langsung diobati dengan pengobatan TB

Pembahasan:
Program pencegahan dan pengendalian penyakit menular salah satunya adalah Program P2
TB, pada program ini dilakukan screening penderita TB. Apabila ada anak kecil usia kurang
dari 5 tahun pada keluarga dengan BTA posituf sesuai protap nya akan dilakukan screening
dengan melakukan tes mantoux, kemudian di scoring TB. Apabila score TB lebih dari 6
dilakukan pengobatan TB namun apabila kurang dari 6 akan dilakukan pengobatan dengan
PP INH selama 6 bulan.

16. Suatu puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air di desa tersebut. Larva
tersebut bisa masuk ke kulit penduduk yang kebetulan berada di air dan menyebabkan
penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit melalui air yang paling tepat ?
a. Water borne disease
b. Water privation disease
c. Water based disease
d. Water related disease
e. Water dispersed infection

PEMBAHASAN:
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan
penyakit yaitu:
a. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
terkontaminasi oleh bakteri pathogen dari penderita atau karier. Bila air yang
mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang
yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
b. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
c. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat
dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup
maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini
sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya: penyakit infeksi saluran
pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare
dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan
melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini
adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat
kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-
alat makan.
d. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air
yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam
Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.

17. Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud membangun rumahnya di daerah dengan tanah
yang datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai sumber mata air, tetapi dekat rumahnya
terdapat septic tank tetangganya. Berapakah jarak minimal yang paling tepat antara kedua
struktur tersebut ?
a.  3 m
b.  5 m
c.  7 m
d.  10 m
e.  13 m

PEMBAHASAN:
Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat Indonesia.
Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah:
1. Lokasi
a. Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat
pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kadang ternak
dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya
b. Pada tempat-tempat yang miring misalnya, pada lereng pengubungan, letak sumur
gali diatas sumber pencemaran
c. Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya mengandung air
sepanjang musim
d. Lokasi sumur gali suapaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir
2. Konstruksi
a. Dinding air harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk mencegah
rembesan dari air permukaan
b. Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah untuk
mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur
c. Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat kotoran
kembali melalui alat-alat dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan
kerekan dan sebagainya.
d. Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding sumur
minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
e. Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10 meter
dihitung dari tepi sungai.
f. Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak
mempunyai saluran penerimaan air limbah
Jadi, pada kasus ini jarak antara sumur dengan septic tank minimal 10 meter untuk
memenuhi syarat kesehatan.

18. Sampah juga dapat mempengaruhi mutu air tanah. Untuk menghindari kontaminasi sampah
pada air tanah, bagaimana cara pengolahannya ?
a. Seepage pit
b. Cesspool
c. Septic tank
d. Compositing
e. Dibuang ke laut
PEMBAHASAN
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Pengelolaan sampah meliputi:
- Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu
disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari
pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya.

- Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau
institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus
mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing
tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara
(TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

- Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
a. ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
b. dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam
tungku pembakaran;
c. dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat
membusuk.
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, pengelolaan sampah yang digunakan adalah cara
compositing

19. Indikator apa yang dipakai untuk menilai bahwa terdapat pencemaran air lingkungan?
a. Meningkatnya radioaktifitas air
b. Tidak adanya endapan atau koloid
c. pH diantara 7,2-7,5
d. warna yang jernih
e. Suhu sekitar 25-37

PEMBAHASAN:
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air minum yang sehat dan agar dapat diminum dan tidak menimbulkan penyakit
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Syarat fisik: bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara luarnya
b. Syarat bakteriologis: bebas dari kuman patogen E. Coli, dengan jumlah 0, akan tetapi,
kadang-kadang boleh ada 3 bakteri koliform/100mL air, tetapi tidak berturut-turut
c. Syarat kimia: air mengandung zat yang mempunyai sifat radioaktif, maka air itu sudah
tercemar
20. Agar limbah pabrik tidak mencemari sungai, bagaimanakah cara pengolahannya?
a. Dengan pengenceran
b. Seepage pit
c. Cesspool
d. Septic tank
e. incineration

PEMBAHASAN
Ruang lingkup kesehatan lingkungan berdasarkan WHO, meliputi:
a. Vektor penyakit
b. Higiene dan sanitasi makanan
c. Penyediaan air minum
d. Pengolahan air limbah
e. Pembuangan tinja
f. Pencemaran udara
g. Pengelolaan sampah padat
h. Perumahan dan lingkungan permukiman
Air limbah adalah air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, dan
lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi. Pengelolaan air
limbah secara sederhana meliputi:
a. Pengenceran (dilution): air limbah diencerkan dahulu sampai mencapai konsentrasi yang
cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air (selokan, sungai, dan danau).
Cara ini adalah cara yang paling mudah dibandingkan dengan cara lain, meskipun
mempunyai kekurangan karena membutuhkan banyak air untuk mengencerkan
b. Kolam oksidasi: pemanfaatan sinar matahari, ganggang (alga), bakteri dan oksigen dalam
pembersihan alamiah. Air limbah dimasukkan ke dalam kolam yang mengandung alga
dan bakteri, dengan bantuan sinar matahari dan O2 sehingga terjadi proses dekomposisi
dari limbah
c. Irigasi: air limbah dialirkan dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan masuk
merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit.
d. Incineration: tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, mengkonversi materi
padat (sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom ash and fly ash). Menggunakan suhu
800 derajat dan berlangsung dalam 3 tahap: 1) air dalam sampah  uap  sampah
mengering dan siap dibakar 2) pirolisis, pembakaran tidak sempurna dengan suhu yang
belum terlalu tinggi 3) pembakaran sempurna
e. Seepage pit/ sumur resapan: tempat menampung air limbah yang telah diolah dalam
sistem lain (dari aqua privy atau pun septic tank). Dengan cara ini, limbah hanya perlu
mengalami peresapan ke dalam tanah. Dibuat pada tanah porous (berpasir) dengan
diameter 1-2,5 m dan dalam 2,5 m. Sumur ini dapat dipkai untuk 6-10 tahun
f. Cesspool: menyerupai sumur namun diperuntukkan untuk pembuangan air limbah.
Dibuat pada tanah porous agar air limbah dapat dengan mudah meresap ke dalam tanah.
Bagian atas ditembok agar tidak dapat ditembus oleh air. Jarak cesspool dengan sumur
air bersih adalah 45 m dan minimal 6 m dari pondasi rumah
21. Dibawah ini yang merupakan ruang lingkup kesehatan lingkungan, kecuali …
a. Penyediaan air dan jamban
b. Keselamatan dan kesehatan kerja
c. Pencemaran lingkungan
d. Pengendalian vector dan rodent
e. Sanitasi limbah
PEMBAHASAN:
Ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 7, yaitu:
- Penyediaan air dan jamban
- Pengelolaan limbah
- Sanitasi makanan
- Sanitasi pemukiman dan TTU
- Pencemaran lingkungan
- Pengendalian vector dan rodent
- Keselamatan dan kesehatan kerja

22. Dibawah ini yang merupakan penanganan komplikasi kebidanan dalam lingkup pelayanan
obstetric adalah…
a. Pencegahan dan penanganan asfiksia
b. Pencegahan dan penanganan kejang atau icterus
c. Pencegahan dan penanganan infeksi
d. Pencegahan dan penanganan hipotermia
e. Pencegahan dan penanganan BBLR
PEMBAHASAN:
Penanganan komplikasi kebidanan dalam lingkup pelayanan obstetric:
- Pencegahan dan penanganan perdarahan
- Pencegahan dan penangananpreeklamsi atau eklamsia
- Pencegahan dan penanganan abortus
- Pencegahan dan penanganan infeksi
- Pencegahan m\partus lama atau macet

23. Penyebab langsung masalah kesehatan ibu dibawah ini, kecuali …


a. Terlalu muda
b. Terlalu banyak
c. Terlalu tua
d. Terlambat dapat pelayanan
e. Cepat dikirim ke pelayanan kesehatan
PEMBAHSAN:
4 terlalu:
- Terlalu muda
- Terlalu tua
- Terlalu sering
- Terlalu banyak
3 terlambat:
- Terlambat mengambil keputusan
- Terlambat dikirim ke pelayanan kesehatan
- Terlambat mendapat pelayanan
24. Puskesmas K melaporkan adanya kejadian luar biasa Hepatitis di sekitar area kampus. Diduga
KLB ini dikarenakan penularannya melalui air yang terkontaminasi. Apakah jenis penyakit
melalui air yang paling tepat?
a. Water borne disease
b. Water privation disease
c. Water based disease
d. Water related disease
e. Water dispersed infection
PEMBAHASAN:
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan
penyakit yaitu:
a. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi
oleh bakteri pathogen dari penderita atau karier. Bila air yang mengandung kuman
pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan,
misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
b. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
c. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat
dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup
maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini
sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya: penyakit infeksi saluran
pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare
dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan
melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini
adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya
dengan ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
d. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air
yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam
Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.

25. Salah satu indikator apa yang dipakai untuk menilai bahwa terdapat pencemaran air
lingkungan?
a. warna yang jernih
b. Tidak adanya endapan atau koloid
c. pH diantara 7,2-7,5
d. terdapat 6 bakteri koliform/100mL air
e. Suhu sekitar 25-37
PEMBAHASAN:
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air. Air minum yang sehat dan agar dapat diminum dan tidak
menimbulkan penyakit harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Syarat fisik: bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara luarnya
- Syarat bakteriologis: bebas dari kuman patogen E. Coli, dengan jumlah 0, akan tetapi,
kadang-kadang boleh ada 3 bakteri koliform/100mL air, tetapi tidak berturut-turut
- Syarat kimia: air mengandung zat yang mempunyai sifat radioaktif, maka air itu sudah
tercemar
26. Seorang psikiater ingin mencari hubungan antara faktor risiko kejadian depresi dengan
kejadian depresi. Ia ingin melakukan penelitian dengan cepat dan singkat untuk
mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat (kausalitas). Desain penelitian yang
paling tepat?
a. Case control
b. Cohort
c. Crossectional
d. Descriptional
e. Clinical trial
PEMBAHASAN
Penelitian case-control
Populasi 2 kelompok: Sakit (kasus) dan kontrol.
Penelitian retrospective: meneliti kebelakang/ masa lampau factor resiko terjadinya
penyakit. Kedua kelompok dibandingkan setelah terjadinya penyakit, faktor resiko
ditanyakan masa lalu.
Keuntungan case-control
- Efisien & praktis meneliti pyk jarang
- faktor risiko sekaligus
- Biaya <<
- Waktu <<
- Subjek <<
b. Cross sectional
- Kelebihan cepat & murah
- Masalah kehilangan sampel tidak di jumpai
- Langkah awal kohort studi atau eksperimental
- Meneliti beberapa variabel tergantung/ efek sekaligus
c. Kohort
Subyek pebelitian awalnya merupakan orang yang sehat dan diikuti
perkembangannya selama beberapa tahun sampai timbulnya atau tidaknya outcome
yg kita kehendaki disebut juga studi prospektif melibatkan kegiatan dimana
investigator meneliti atau menseleksi satu kelompok individu yg terpapar suatu bahan
(exposed group) dan satu kelompok lainnya yang tidak terpapar (unexposed group).
d. Penelitian eksperimental (uji klinik/ clinical trial), kohort, peneliti memanipulasi
perlakuan (intervensi) dan mengawasi outcome

27. Dokter Santoso akanmelakukan penelitian mengenai kanker hati dengan riwayat
hepatitis. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian subjek ternyata memiliki
kebiasaan mengonsumsi alcohol. Padahal alcohol selain berkaitan dengan hepatitis juga
berkaitan dengan kejadian kanker hati. Kebiasaan mengonsumsi alcohol tersebutdapat
menjadi variable apa?
a. Variable dependen
b. Variable perancu
c. Variabel independen
d. Variable terbuka
e. Variable tertutup
PEMBAHASAN
Jenis variable
Variabel bebas/ independen: variable yang menyebabkan/ memengaruhi (variable penentu)
Variable terikat/ dependen: variable yang dipengaruhi/ diteliti sebagai pengaruh variable
bebas
Variable perancu: confounding factor, variable yang dapat memengaruhi variable
bebas dan terikat.
Variable terkontrol: variable yang selalu konstan/tetap dan berguna untuk mengurangi bias.

28. Seorang dokter ingin membuat penelitian tentang pengaruh paparan timah terhadap
kejadian sindrom metabolic. Pada penelitian tersebut didapatkan relative risk (RR=
1,00). Apa kesimpulannya?
a. Paparan timah dan sindrom metabolik memiliki hubungan sebab akibat yang
lemah
b. Paparan timah dan sindrom metabolik memiliki hubungan sebab akibat yang kuat
c. Paparan timah tidak berpengaruh terhadap kejadian sindrom metabolik
d. Paparan timah merupakan factor protektif terhadap kejadian sindrom metabolik
e. Peluang pasien menderita sindrom metabolic karena paparan timah adalah satu
kali lipat lebih tinggi dari seharusnya
PEMBAHASAN
Interpretasi Relativ risk
RR=1: risk in exposed equal to risk in non-exposed (no association)
RR>1: risk in exposed greater than risk in non-exposed (positive association: possibly causal)
RR< 1: risk in exposed less than risk in non-exposed (negative association: possibly
protective)

a. Paparan timah dan sindrom metabolik memiliki hubungan sebab akibat yang
lemahbila RR>1
b. Paparan timah dan sindrom metabolik memiliki hubungan sebab akibat yang kuat
bila RR>1
d. Paparan timah merupakan factor protektif terhadap kejadian sindrom metabolik bila
RR<1
e. Peluang pasien menderita sindrom metabolic karena paparan timah adalah satu kali lipat
lebih tinggi dari seharusnya

29. Seorang peneliti hendak melakukan penelitian tentang hubungan kejadian DM (dibedakan
menjadi sakit DM dan tidak sakit DM) dengan kejadian penyakit jantung (dibedakan menjadi
sakit dan tidak sakit). Ternyata data tidak memenuhi kriteria uji Chi-squere. Apa alternative
uji yang sesuai?
a. Uji exact fisher
b. Uji kolmogorov smirnov
c. Uji wilcoxon
d. Uji Mc Nemar
e. Uji Anova
PEMBAHASAN

Pasangan alternative uji bila syarat normalitas tidak terpenuhi


- Uji T unpair  uji mann whitney
- Uji T pair  uji wilcoxon
- Uji anova 1 way  ujikruskal Wallace
- Uji anova repeated  uji friedman

30. Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang hubungan kolesterol dengan obesitas.
Untuk mengetahui seberapakuat pengaruh antara kolesterol (dalam numeric) dan obesitas
(dalam IMT), uji apakah yang paling tepat dilakukan dokter tersebut?
a. Regresi
b. Korelasi
c. Komperasi analitik
d. Deskriptif
e. Observasional
PEMBAHASAN
Mencari seberapa besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung  uji
korelasi.
Uji korelasi akan menghasilkan koefisien korelasi (r)
Variable 1 Variable 2 Uji hipotesis
Numerik Numerik Pearson
ordinal Spearman

 Sistem regresi analog dengan persamaan garis.kata kuncinya adalah memprediksi.


Atau faktor mana yang paling berperan diantara sekumpulan faktor.
 Uji komparatif dipakai jika ingin mencari perbedaan antarkategori kelompok.

31. Seorang Pasien dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah, mual selama tiga hari.
Pasien memiliki kebiasaan merokok. Dokter menyarankan mengontrol pola makan dan
berhenti merokok. Upaya dokter ini termasuk…
a. Health Promotion
b. Specific Protection
c. Early Diagnose
d. Disability limitation
e. Rehabilitation

Pembahasan: Pelayanan kesehatan berdasar tingkat pencegahan penyat dari leavell dan Clark
sesuai pemanfaatannya yaitu promosi kesehatan. Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum
untuk menjaga keseimbangan proses bibit penyakit-penjamu-lingkungansehingga
menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaii
lingkungan.

32. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dibawa ke PKM dengan keluhan demm sejak lima hari
yang lalu. Keluhan diserta lemas dan mual. Pasien mengeluh gusinya berdarah. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nadi 90x/menit frekuensi nafas 20x/menit dan suhu 38°C. Dari
hasil pemeriksaan trombosit 150.000/mm3. Tindakan pencegahan agar kasus serupa tidak
terjadi berupa
a. Resusitasi cairan
b. Pemberian obat panas dan antimual
c. Pemberantasan sarang nyamuk
d. Penyemprotan
e. Segera bawa anggota keluarga ke puskesmas bila demam

Pembahasan: Pelayanan kesehatan berdasar tingkat pencegahan penyat dari leavell dan Clark
sesuai pemanfaatannya yaitu promosi kesehatan. Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum
untuk menjaga keseimbangan proses bibit penyakit-penjamu-lingkungan sehingga
menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaii
lingkungan. Hal ini dilakukan pada orang yang sehat. Cotohnya pada kasus demam dengue
dilakukan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamu
33. Dokter Penyuluhan diare yang sesuai untuk mencapai sasaran tepat pada golongan
masyarakat desa berpendidikan rendah adalah…
a. Role play
b. konseling
c. Wawancara
d. Ceramah
e. Seminar

Pembahasan: Dalam metode role play beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peranan tertentu untuk memainkan peran. Mereka memperagakan, misalnya
bagaimana interaksi/komunikasi dari masing-masing tugas. Cara ini paling mudah diingat.
34. Pencegahan wabah diare yang terkait dengan masalah lingkungan adalah…
a. Mandi 2x sehari
b. Menghangatkan air minum
c. Pelihara sarana minum, jamban keluarga
d. Simpan makanan di lemari
e. Imuniasai diare masal

Pembahasan: Pencegahan wabah yang terkait masalah lingkungan adalah pemeliharaan


sarana minum, jamban keluarga

35. Indikator partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi dinilai dengan…


a. Jumlah bayi ditimbang/ jumlah seluruh bayi
b. Jumlah balita yang mengalami kenaikan BB/ jumlah bayi ditimbang
c. Jumlah balita yang mengalami kenaikan BB/ Jumlah seluruh bayi
d. Jumlah bayi ditimbang/ Jumlah bayi yang memiliki KMS
e. Jumlah balita yang mengalami kenaikan BB/ Jumlah balita yang mempunyai KMS

Pembahasan: dalam SKDN


S: Jumlah bayi d wilayah kerja
K: Luas cakupan kegiatan: bayi yang memiliki KMS
D: Tingkat partisipasi masyarakat: Jumlah bayi yang ditimbang
N: Hasil dalam keadaan dan kesehatan balita: Jumlah bayi yang naik berat badannya

36. Hal yang perlu diperhatikan pada imunisasi bayi kurang bulan adalah
a. titer imunitas pasif melalui transmisi maternal lebih rendah daripada bayi cukup
bulan;
b. apabila berat badan bayi sangat kecil (<1000 gram), imunisasi diberikan setelah berat
badan bayi mencapai 2500 gram atau umur bayi 1 bulan
c. untuk imunisasi Hepatitis B1 diberikan pada umur 1 bulan atau lebih,
d. apabila bayi masih dirawat setelah umur 2 bulan, vaksin polio tetap diberikan secara
oral
e. imunisasi BCG diberikan setelah berat badan bayi mencapai 2500 gram atau umur
bayi 2 bulan
PEMBAHASAN:
Hal- Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi kurang bulan adalah
1) titer imunitas pasif melalui transmisi maternal lebih rendah daripada bayi cukup
bulan;
2) apabila berat badan bayi sangat kecil (<1000 gram), imunisasi diberikan setelah
berat badan bayi mencapai 2000 gram atau umur bayi 2 bulan;
3) untuk imunisasi Hepatitis B1 diberikan pada umur 2 bulan atau lebih, kecuali
apabila diketahui ibu mempunyai titer HBsAg positif; dan
4) apabila bayi masih dirawat setelah umur 2 bulan, vaksin polio sebaiknya diberikan
secara suntikan (IPV, in-active polio vaccine) sehingga tidak menyebarkan virus
polio melalui tinja bayi.

37. Kriteria puskemas pedesaan adalah:


a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris,
terutama industri, perdagangan dan jasa
b. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
c. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki
rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel;
d. lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik; dan/atau
e. terdapat akses jalan raya dan transportasi

PEMBAHASAN:
Puskesmas pedesaan merupakan Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan
yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan
sebagai berikut:
a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris;
b. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km,pasar dan perkotaan
radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
berupa bioskop atau hotel;
c. rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (Sembilan puluh persen); dan
d. terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas sebagaimana dimaksud pada
huruf b.
38. Pelayanan kesehatan dalam MTBS-M pada bayi muda umur 0-2 bulan adalah
a. Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah
b. Pengenalan tanda bahaya balita serta persiapan rujukan
c. Penatalaksanaan diare
d. Penatalaksanaan pneumonia
e. Penatalaksanaan demam

PEMBAHASAN:
1. Perawatan esensial bayi baru lahir (essential newborn care)
2. Pengenalan tanda bahaya bayi baru lahir serta persiapan rujukan
3. Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Penatalaksanaan infeksi pada bayi baru lahir
39. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis Ca Pankreas. Diketahui pasien tersebut
memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab akibat Ca
Pankreas dan minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan penyakit pasien tersebut
selama 5 tahun. Perbandingan pasien yang tidak meminum minuman keras.
Metode penelitian yang digunakan
a. Studi kasus
b. Potong lintang
c. Kohort
d. Kasus kontrol
e. Observasi
PEMBAHASAN:
Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal
dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih
dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan dalam
penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara dari
responden penelitian.

40. Puskesmas di pimpin oleh seorang dokter, di bantu oleh dokter lainnya, 4 orang petugas
keperawatan dan administrasi. Puskesmas tersebut melayani pasien dari mulai jam 07.30
sampai jam 15.00 WIB.
Termasuk dalam criteria apakah puskesmas tersebut ?
a. Puskesmas Rawat inap
b. Puskesmas Rawat Jalan
c. Puskesmas Pembantu Puskesmas Satelit
d. Puskesmas Keliling
e. Puskesmas Pembantu

PEMBAHASAN:
- Puskesmas non rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah
Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan
persalinan normal.
- Puskesmas rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah
Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan
rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

41. Terjadi kejadian luar biasa kasus diare pada 7 desa dengan jumlah penduduk sebesar
5400 orang. Sebanyak 190 orang berobat ke puskesmas, 77 orang di rawat inap dan 3
orang meninggal dunia. Petugas puskesmas ingin melihat langsung penyebab pasien
yang berobat maupun yang tidak berobat. Metode yang digunakan adalah…
A. Survei epidemiologi
B. Case finding pasif
C. Case finding aktif
D. Case finding satelit
E. Case finding sentinel
Keywords:
 Terjadi KLB diare pada 7 desa (jumlah penduduk sebesar 5400 orang)
 Sebanyak 190 orang berobat ke puskesmas, 77 orang diraway inap dan 3
orang meninggal dunia.
 Petugas puskesmas ingin melihat langsung penyebab pasien yang berobat
maupun yang tidak berobat.
Metode yang digunakan adalah?

42. Pada kegiatan imunisasi polio massal, dokter puskesmas pasangan muda ingin
membangun rumah di daerah dengan tanah datar. Ia bermaksud menggali sumur untuk
sumber mata air, akan tetap dekat rumahnya terdapat septic tank tetangga. Berapakah
jarak minimal yang paling tepat antara kedua struktur tersebut?
A. ≥ 10 M
B. ≥ 13 M
C. ≥ 3 M
D. ≥ 7 M
E. ≥ 5M
Jarak minimal tangki septik dengan struktur lain:
 Pada umumnya dapat dikatakan jarak yang aman tidak kurang dari 10 meter
dan diusahakan agar letaknya tidak berada ditempat-tempat sumber
pengotoran.
 Jarak tangki septik dan bidang resapan ke bangunan = 1,5 m, ke sumur air
bersih = 10 m dan sumur resapan air hujan 5m.
43. Di suatu area, angka kejadian kanker payudara pada wanita cukup tinggi dan yang datang
berobat ke puskesmas setempat mayoritas sudah stadium IV sedangkan prognosis kanker
payudara cukup baik apabila terdeteksi dini. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh dokter
puskesmas setempat?
A. Melakukan bimtek deteksi dini kanker payudara pada petugas puskesmas
B. Mengurangi penerimaan pasien yang sudah menderita stadium lanjut
C. Menggiatkan penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara dan
SADARI
D. Mengevaluasi seluruh pasien yang telah mendapatkan pengobatan
E. Memberikan pengobatan kanker payudara secara cuma-Cuma
 Di suatu area  angka kejadian ca mammae pada wanita cukup tinggi
 Mayoritas yang datang berobat ke puskesmas setempat sudah stadium IV
 Prognosis ca mammae cukup baik bila terdeteksi dini  upaya deteksi dini ca
mammae berarti masih kurang pada area puskesmas tersebut.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh dokter puskesmas setempat?
 Pendekatan pencegahan lebih baik dibandingkan terapi
Termasuk dalam pencegahan sekunder  diagnosis dini/early diagnosis

44. Seorang dokter ingin meneliti apakah perkembangan motorik anak-anak di daerah
perkotaan lebih lambat daripada di daerah pedesaan. Waktu yang dimiliki cukup dan
dana yang dimiliki cukup untuk melakukan penelitian untuk subyek dalam jumlah besar.
Apakah desain penelitian yang paling tepat digunakan?
A. Cross sectional
B. Case control
C. Case study
D. Case series
E. Cohort
 Seorang dokter ingin meneliti apakah perkembangan motorik anak-anak di
daerah perkotaan lebih lambat daripada didaerah pedesaan
 Waktu dan dana yang dimiliki tidak cukup untuk melakukan penelitian untuk
subyek yang dalam jumlah besar
Apakah desain penelitian yang paling tepat digunakan?
 Jenis penelitian observasional-analitik (non-eksperimental) yang sering
digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan
efek/penyakit
Prinsip studi:
 Kausa faktor risiko diidentifikasi lebih dahulu
 2 kelompok subjek penelitian  1 kelompok dengan faktor risiko/kausa; 1
kelompok tanpa faktor risiko dengan efek/penyakit
 Setiap subjek diikuti sampai periode waktu tertentu untuk melihat terjadinya
efek/penyakit pada setiap kelompok
 (-) Mahal, membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding desain studi
observasional lainnya

Analisis soal
 Peneliti ingin membandingkan perkembangan motorik (efek/penyakit)
antara dua kelompok dengan dan tanpa faktor risiko).
 Waktu dan dana yang dimiliki cukup untuk melakukan penelitian
untuk subyek dalam jumlah besar  feasible untuk melakukan cohort.

Pilihan lain
A. Cross-sectional  tidak melihat hubungan kasualitas. Dilakukan sewaktu  bila
dana dan waktu terbatas.
B. Case control  membandingkan dua kelompok pasien dengan penyakit dan tanpa
penyakit (contoh: kelompok pasien dengan ca paru vs kelompok pasien normal)
tidak sesuai dengan deskripsi desain studi pada soal
C. Case study  membahas suatu kasus spesifik
D. Case series  membahas beberapa kasus serupa untuk menjawab satu pertanyaan
klinis tertentu.

45. Dari 1000 anak lahir hidup, 25 diantaranya terkena infeksi sepsis neonatorum, 15
diantaranya meninggal dunia. Sebelum usia 1 tahun, terdapat 50 anak tersebut yang
terkena diare dan meninggal 10 anak. Berapakah case fatality rate kasus diare?
A. 15/25
B. 10/50
C. 15/35
D. 25/25
E. 10/15
Keywords:
 Dari 1000 anak lahir hidup  25 terkena infeksi sepsis neonatorum, 15
diantaranya meninggal dunia
 Sebelum usia 1 tahun  50 anak tersebut yang terkena diare dan meninggal
10 anak
Berapakah case fatality rateI kasus diare?
Case fatality rate= jumlah kematian suatu penyakit tertentu

Jumlah total penderita penyakit tersebut


 50 anak terkena diare  total penderita diare
 10 anak meninggal karena diare jumlah kematian diare

46. Penelitian dengan hipotesis nol (H0) berupa tidak ada hubungan antara pemberian
ekstrak kulit jeruk terhadap pertumbuhan kanker. Kemaknaan yang dipakai sebesar 5%.
Dilakukan uji statistik untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Hal yang mungkin
terjadi adalah…
A. Peneliti menerima H0 jika p< 0,05
B. Peneliti melakukan kesalahan maksimal 5% dan menolak H0
C. Peneliti melakukan kesalahan maksimal 5% dan menerima H0
D. Peneliti mungkin melakukan kesalahan maksimal 5% dan menolak H0
E. Peneliti mungkin melakukan kesalahan maksimal 5% dan menerima H0
 Penelitian dengan hipotesis nol 9H0) berupa tidak ada hubngan antara
pemberian ekstrak kulit manggis terhadap pertumbuhan kanker
 Kemaknaan dipakai 5%
 Dilakukan uji statistik untuk menerima atau menolak hipotesis nol
Hal yang mungkin terjadi adalah?
P-value (nilai p) disebut juga derajat kemaknaan/ tingkat signifikan. Adalah batas untuk
menolak hipotesis nol yang dinyatakan dalam bentuk luas area dalam kurva distribusi normal,
atau probabilitas menolak hipotesis, di bawah asumsi H0 benar.
Misal derajat kemaknaan 5% dari pengujian 100 kali yang dilakukan akan terdapat 5 kali
pengujian yang tidak tepat (salah). Artinya bila diperkirakan hipotesis nol benar terjadinya
kesalahan nilai statistik sampel akan terletak di daerah penolakan adalah 5 kali.

47. Seorang dokter ingin melakukan suatu penelitian yang membandingkan adanya
hubungan asupan lemak (dikotom) dengan kadar kolestrol (mg/dl). Uji statistik yang
digunakan adalah?
A. Korelasi pearson
B. Uji T berpasangan
C. ANOVA
D. Uji T tidak berpasangan
E. Uji Chi kuadrat
Pembahasan:
Variabel bebas  asupan lemak (dikotom) = skala kategorik nominal 2 kelompok
Variabel terikat  kadar kolestrol (mg/dL) = skala numerik rasio
48. Pada sebuah kelompok mahasiswa kesehatan masyarakat yang terdiri dari 60%
mahasiswa pria dan 40% mahasiswa perempuan, seorang dokter ingin meneliti dengan
mengambil sampel dari mahasiswa tersebut sebanyak 10 orang dengan pembagian 8
orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Sampel diambil dengan tidak secara acak namun
dengan menggenapkan hingga jumlah sampel cukup. Metode sampling yang digunakan
dokter ini disebut?
A. Purposive sampling
B. Quota sampling
C. Snowball sampling
D. Stratified random sampling
E. Systematic random sampling

49. Dokter Puskesmas akan melakukan penelitian untuk membandingkan kelambu dengan
obat nyamuk oles di Lampung. Keduanya akan dibandingkan efektivitasnya terhadap
pencegahan penyakit DBD di empat kecamatan. Pencegahan penyakit DBD dinilai
dengan tingkat kejadian DBD kasus baru (insidens dalam persen) selama 3 bulan.
Ternyata pemakaian kelambu lebih efektif daripada obat nyamuk oles. Uji penelitian
yang digunakan pada ilustrasi di atas adalah…
A. Uji T berpasangan
B. Uji T tidak berpasangan
C. ANOVA
D. Chi kuadrat
E. Speaman
Keywords:
 Penelitian  membandingkan efektivitas kelambu dengan obat nyamuk oles
terhadap pencegahan penyakit DBD di empat kecamatan.
 Pencegahan penyakit DBD dinilai dengan tingkat kejadian DBD kasus baru
(insidens dalam persen) selama 3 bulan.
Hasil  kelambu lebih efektif daripada obat nyamuk oles

 Variabel independen : proteksi gigitan nyamuk (kelambu vs obat nyamuk oles)


 kategorik
 Variabel dependen : pencegahan penyakit DBD (berupa insidens dalam %) 
numerik
 Tidak berpasangan
Uji statistik yang paling tepat: Uji T tidak berpasangan

50. Suatu studi diagnostik dilakukan untuk membandingkan sebuah alat baru terhadap alat
diagnosis baku emas untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam analisis data, diperoleh
tabel 2x2 berikut

Berdasarkan tabel diatas, sensitivitas alat diagnosis terbaru tersebut adalah?


A. 674/733
B. 674/723
C. 733/647
D. 733/2074
E. 723/2074
 Gold standard (+) dengan test Sensitivitas :
diagnostik baru (+)  kolom (a)
Formulasi: a/(a+c) = 132/211
 Gold standard (-) dengan test
diagnostik baru (+)  kolom (b) Jawaban : A. 674/733

 Gold standard (+) dengan test


diagnostik baru (-)  kolom (c)
 Gold standard (-) dengan test
diagnostik baru (-)  kolom (d)

51. Puskesmas sedang gencarnya mendata keluarga sehat untuk mewujudkan 12 indikator
keluarga sehat. Indikator tersebut di bawah ini kecuali
a. Gizi, KIA
b. P2M
c. Perilaku sehat
d. Rumah sehat
e. Kesehatan jiwa
52. Setiap bulan kepala puskesmas melakukan evaluasi kegiatan atau program-program di
puskesmas dan membahas kegiatan di bulan berikutnya. Kegiatan tersebut adalah
a. Rapat evaluasi kegiatan
b. Rapat SPJ
c. Mini lokakarya bulanan
d. Mini lokakarya tahunan
e. Rapat PKP

53. Seorang pemegang program P2M ingin mengetahui data jumlah kasus baru penyakit
ISPA pada tahun 2016 di wilayah kerjanya. Hasil frekuensi penyakit tersebut adalah...
a. Insidensi
b. Prevalensi
c. Attack rate
d. Insidense rate
e. Prevalense rate

Insidensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam kelompok masyarakat.
Angka insidensi (Insidense rate) adalah proporsi kelompok individu yang terdapat dalam
penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam
kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛 = 𝑥 𝑘 (𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat
yang sama. Manfaat attack rate adalah memperkirakan derajat serangan atau penularan
suatu penyakit. Semakin tinggi nilai attack rate, makan semakin tinggi pula kemampua
penularan suatu penyakit tersebut.

𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
= 𝑥𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertetntu di kelompok masyarakat tertentu.
Angka prevalensi (Prevalense rate). Pada penghitungan angka prevalensi, digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa meperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau
penduduk dengan risiko (population at risk). Sehiungga dapat dikatakan bahwa angka
prevalensi sebenarnya bukanlah suatu angka murni karena penduduk yang tidak mungkin
terkena penyakit juga dimasukkan dalam penghitungan. Secara umum angka prevalensi
dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Period Prevalense Rate
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
tertentu. Angka prevalensi periodik ini hanya digunakan untuk penyakit yang sulit
diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit kanker dan kelainan jiwa.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢


𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑖𝑘 = 𝑥𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛

b) Point Prevalense Rate


Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah
penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢


𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑥𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢

54. Di daerah kabupaten Jember, kasus DBD yang berobat ke puskesmas 500 orang,
meningkat 2x lipat dari bulan lalu, yang dirawat inap di puskesmas 100 orang dan 2
meninggal dunia. Warga mengambil minum dari sumur galian dan tidak dimasak
kembali untuk air minum. Apa yang menyebabkan kriteria KLB pada kasus di atas...
a. Banyak yang berobat
b. Yang dirawat inap banyak
c. Yang dirawat 106 dan 2 meninggal
d. Jumlah kasus DBD meningkat 2x
e. Kasus meninggal akibat diare meningkat 2x lipat

Pembahasan :
7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun 2010
adalah :
 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah
 Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
 Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
 Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam
tahun sebelumnya
 Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
 Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
 Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama

55. Pemegang program kesehatan lingkungan di puskesmas Jember Kidul ingin menilai
STBM warga di kelurahan Kepatihan. Penilaian yang dinilai di bawah ini kecuali
a. Bebas ODF
b. CTPS
c. Klinik sanitasi
d. PAM RT
e. Limbah

BTA + BTA -
Ro+ 190 160 350
Ro- 10 40 50
200 200
56. Sensitivitas Ro untuk diagnosis Tb adalah
a. 95%
b. 93%
c. 54%
d. 47%
e. 20%
PEMBAHASAN:
Sensitivitas didefinisikan sebagai kemampuan alat tes untuk mendeteksi mereka yang benar
benar positif terdeteksi alat atau pemeriksan dan terkena suatu penyakit dibandingkan semua
yang terkena penyakit.
Sensitivitas: a/ (a+c) x 100%
Spesifisitas: d/ (b+d) x 100%
BTA+ BTA-
Ro+ 190 (a) 160 (b) 350
Ro- 10 (c) 40 (d) 50
200 (a+c) 200 (b+d)
Maka pada kasus tersebut 190/ (190+10) x100% = 95%

57. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis Ca pancreas. Diketahui pasien tersebut
memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab akibat Ca
pancreas dan minum minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan penyakit pasien
tersebut selama 5 tahun. Pembandingnya pasien yang tidak minum minuman keras.
Metode penelitian yang digunakan adalah :
a. Studi kasus
b. Potong lintang
c. Kohort
d. Kasus control
e. Observasi

58. Seorang wanita dibawa ke puskesmas karena demam dan gusi berdarah. Agar tidak
terjadi wabah, dokter puskesmas emudian memberitahu masyarakat sekitar rumah pasien
tentang peyakit tersebut melalui film. Peran dokter dalam kasus ini adalah
a. Community leader
b. Care provider
c. Communicator
d. Manager
e. Decision Maker
PEMBAHASAN:
1. Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki :
 Care provider (penyelenggara pelayanan kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistic sebagai seorang individu dan
sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas,
lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang
dalam wujud hubungan professional dokter-pasien yang saling menghargai
dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi
namun tetap dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan.
 Communicator (penghubung atau penyampai pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang
efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara befikir
menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya.
 Decision Maker (pembuat keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan
mempertimbangkan harapan pasien, nlai etika, cost effectiveness untuk
kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah
dan empatik
 Manager
Yang dapat bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar system kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada.
 Community leader (pemimpin masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyerahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan
nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegiatan atas nama
masyarakat dan menjadi panutan masyarakat

59. Studi prevalensi dokter A merupakan pemimpin puskesmas yang sedang melaksanakan
identifikasi masalah. Di desa B, angka prevalensi menunjukkan tingginya angka
kematian bayi, angka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI) juga tinggi,
infrastruktur yang kurang, dan dalam 3 tahun berturut-turut tidak pernah mencapai target
Universa Child Imunization (UCI). Apakah program imunisasi tambahan yang perlu
ditambahkan?
a. Catch up vaksin
b. Backlog fighting
c. Crash program
d. Sub pekan imunisasi nasional
e. Pecan imunisasi nasional
PEMBAHASAN:
1. Kegiatan pelayanan imunisasi terdiri dari kegiatan operasional rutin dan khusus.
Kegiatan tersebut adalah:
A. Kegiatan imunisasi rutin
Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus
menerus harus dilakukan pada periode waktu yang telah ditentukan. Kegiatan ini
terdiri atas;
- Imunisasi dasar pada bayi
- Imunisasi pada wanita usia subur (WUS)
- Imunisasi pada anak sekolah dasar

B.Imunisasi tambahan
Merupakan kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah
dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini tidak rutin dilakukan, karena hanya
ditujukan untuk penanggulangan penyakit tertentu. Berikut beberapa kegiatan
imunisasi tambahan:
Backlog fighting
Merupakan upaya aktif dalam melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur
1-3 tahun. Sasaran utama dari backlog fihgting adalah desa atau kelurahan yang
belum mencapai desa UCI selama dua tahun berturut-turut. Universal child
imunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-
11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi
lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BC, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 3 dosis Hepatitis
B, 1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT.
Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis
TT (hristopher, yayan A. 2009).
Crash program
Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat
untuk mencegah terjadinya KLB (kejadian luar biasa). Pemilihan lokasi crash
program didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: Angka kematian bayi tinggi dan
angka PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) tinggi, infrastruktur
(tenaga, sarana, dana kurang) dan desa selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai
target UCI (Universal Child Imunization).

C. Imunisasi dalam penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)


D. Kegiatan imunisasi khusus, seperti:
- Pekan imunisasi nasional (PIN)
- Sub pekan imunisasi nasional
- Cactch-up campaign campak

60. Pada suatu daerah, 6 bulan terakhir ini terdapat kasus difteri 400 dengan kematian 35.
Yang pada tahun sebelumnya, terdapat 310 kasus dengan kematian 15 orang. Keadaan
tersebut disebut dengan
a. Epidemic
b. Endemic
c. Pandemic
d. Epidemic dan endemic
e. Epidemic dan pandemic
PEMBAHASAN:
Epidemic: suatu keadaan dimana satu masalah kesehatan yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat.
Pandemic: suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan frekuensinya dalam waktu yang
singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup
suatu wilayah yang amat luas
Endemic: suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan frekuensinya dalam suatu wilayah
tertentu menetap dalam waktu yang lama

61. Upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan. Pernyataan itu merupakan
pengertian dari
a. Promosi kesehatan
b. Dukungan sosial
c. Lobi politik
d. Visualisasi
e. Advokasi

PEMBAHASAN:
Piagam Ottawa (1986)  Promosi Kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Advokasi  Upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan

62. Prevalensi akan meningkat ketika, kecuali:


a. Durasi penyakit semakin panjang
b. Usia hidup pasien memanjang tanpa pengobatan
c. Peningkatan kasus baru/insidensi
d. Migrasi masuk kasus
e. Migrasi masuk orang sehat
PEMBAHASAN:
Menurut Bonita et al. (2006) dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kompetensi
Dokter Umum tahun 2012, prevalensi akan meningkat ketika:
1. Durasi penyakit semakin panjang
2. Usia hidup pasien memanjang tanpa pengobatan
3. Peningkatan kasus baru/insidensi
4. Migrasi masuk kasus
5. Migrasi keluar orang sehat
6. Migrasi masuk orang yang rentan
7. Perbaikan fasilitas diagnosis (peningkatan pelaporan kasus)

63. Sementara itu prevalensi akan menurun ketika, kecuali:


a. Durasi penyakit lebih panjang
b. Case Fatality rate (CFR) penyakit tinggi
c. Penurunan jumlah kasus baru (penurunan insidensi)
d. Migrasi masuk orang sehat
e. Migrasi keluar kasus-kasus
PEMBAHASAN:
Menurut Bonita et al. (2006) dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kompetensi
Dokter Umum tahun 2012, prevalensi akan menurun bila:
1. Durasi penyakit lebih pendek
2. Case Fatality rate (CFR) penyakit tinggi (CFR akan dibahas di bagian berikutnya)
3. Penurunan jumlah kasus baru (penurunan insidensi)
4. Migrasi masuk orang sehat
5. Migrasi keluar kasus-kasus
6. Peningkatan tingkat kesembuhan kasus.

64. Pernyataan berikut yang benar mengenai prevalensi:


a. Fokusnya adalah kejadian yang merupakan kasus baru
b. Denominatornya populasi yang tidak berisiko
c. Yang dinilai adalah jumlah kasus yang ada pada suatu periode waktu
d. Fungsinya untuk menunjukkan risiko seseorang untuk menjadi sakit
e. Digunakan untuk mengukur kondisi penyakit akut
PEMBAHASAN:
65. Pemeriksaan indeks antropometri yang dapat menunjukkan tingkat gizi masa lalu dan
mencerminkan kesejahteraan sebuah bangsa adalah:
a. BB/U
b. TB/U
c. BB/TB
d. LILA/U
e. LILA/TB
PEMBAHASAN:
Dalam buku Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kompetensi Dokter Umum tahun 2012,
Bagian 6-Gizi Masyarakat Hal. 132-133
Indeks Antropometri
• BB/U
Dapat menunjukkan gizi sekarang, sensitif terhadap perubahan (seperti diare, dll), dapat
digunakan untuk memonitor pertumbuhan, dapat digunakan untuk deteksi gagal tumbuh.
Kesulitannya adalah mendapatkan usia akurat-dalam bulan)
• TB/U
Menunjukkan gizi masa lalu, dapat mencerminkan kesejahteraan sebuah bangsa.
Kesulitannya adalah mendapatkan usia akurat-dalam bulan.
• BB/TB
Menunjukkan proporsi badan dan gizi saat ini. Umur tidak perlu diketahui.
• LILA/U
Dapat digunakan untuk identi fikasi KEP/Kurang Energi Protein, data umur tidak terlalu
diperlukan, untuk kondisi emergency, murah dan cepat.

66. Penyuluhan mengenai diare pada anak harus ditujukan pada orang yang tepat. Siapa target
primer dari penyuluhan tersebut?
a. Ibu yang punya balita
b. Tokoh masyarakat
c. Kader
d. Petugas kesehatan
e. Balita

Pembahasan
Pada kasus diatas target primer disesuaikan dengan permasalahan kesehatan suatu kelompok,
pada kasusini yaitu ibu yang punya balita
67. Pada pesta terdapat 200 orang dengan 15 macam makanan. Keesokan harinya 50 orang
menderita nyeri kepala, panas, muntah, diare. Dilakukan penyelidikan epidemiologi,
anamnesis penduduk yang datang, lalu ditanya nama, umur, makanan yang dimakan dan
gejala yang dialami. Pertanyaan lain yang harus ditanya :
a. Tanggal dan waktu saat terjadi
b. Alamat dan kerja penduduk
c. Nama anggota keluarga dan nomor telepon
d. Nama dokter rumah sakit dan obat yang diberi
e. Seberapa banyak makan dan jenisnya
Pembahasan
Tanggal dan waktu saat kejadian penting untuk diketahui untuk menentukan onset suatu
kejadian penyakit.
68. Pasien laki-laki 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan luka bakar. Pemeriksaan fisik pasien
didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran menurun disertai luka bakar kotor pada dada dan
muka. Dan luka robek yang besar pada lengan pada lengan. Dokter yang bertugas berusaha
menjahit dan memerintahkan perawat untuk menginfus dan memberi tambahan obat.
Bagaimana hubungan dan komunikasi dokter terhadap perawat yang sesuai :
a. Pendekatan interpersonal
b. Pendekatan praktik kedokteran
c. Pendekatan praktik keperawatan
d. Pendekatan praktik hakiki
e. Pendekatan setara
Pembahasan
Pendekatan praktik kedokteran sesuai dengan prinsip kolaborasi antara dokter dan perawat
merencanakan dan praktek bersanma sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam
batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan berbagai nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu , keluarga, dan
masyarakat.

69. Wanita berusia 55 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sakit pada sendi lutut yang
tidak kunjung membaik. Pasien mengatakan pada dokter sudah bosen berobat. Sebelum
memberi terapi dokter berkomunikasi dengan pasien terdahulu. Apa yang disampaikan dokter
kepada pasien?
a. Ibu lebh baik dirujuk ke luar negeri
b. Dokter akan melakukan tindakan operasi
c. Memotivasi pasien bahwa ibu harus sembuh
d. Akan mengganti obat-obatan yang lebih mahal
e. Bahwa penyakit ibu tidak akan sembuh
Pembahasan
Karena dengan memotivasi pasien, pasien akan memiliki semangat untuk sembuh kembali
dan dapat membantu proses penyembuhan penyakit.

70. Menurut penelitian case control, untuk mengetahui hubungan antara kejadian penyakit
hipertensi dengan faktor resiko obesitas pada tahun 2010 pada suatu populai adalah sebagai
berikut :
KELOMPOK Kasus Hipertensi (+) Kasus Hipertensi (-)
Obesitas 16 8
Non Obesitas 384 392
Total 400 400
Berapakah nilai odds rate yang paling tepat?
a. 16/384 / 8/392
b. 8/392 / 16/384
c. 16/392 / 6/384
d. 8/384 / 16/392
e. 8/400 / 16/400
Pembahasan
Odd ratio adalah kemungkinan paparan faktor resiko pada kelompok kasus dengan
kemingkinan paparan faktor resiko pada kelompok kontrol. OR dihitung dengan rumus
berikut : OR = ad/bc
Adverse event (Ya) Adverse event (Tidak)
Status paparan (Ya) A b
Status paparan (Tidak) C d

71. Didesa C, kecamatan C, kabupaten B, Propinsi Jawa Barat pada tahun 2010. Pada desa C
hampir setiap tahunnya jumlah kasus bertambah. Apa nama keadaan yang menggambarkan
kasus diatas?
a. Endemic
b. Pandemi
c. Epidemi
d. Wabah
e. Disaster
Pembahasan:
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat
pada suatu tempat/ populasi tertentu. Suatu infeksi penyakit dikatakan endemic bila setiap
orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara
rata-rata).

72. Seorang dokter PTT di suatu daerah terpencil menghadapi masalah dalam melaksanakan
program posyandunya. Masyarakat di daerah tersebut menolak pemberian vaksin untuk bayi-
bayinya, karena nenek moyangnya dari dulu tidak pernah divaksin. Pendekatan yang
sebaiknya dilkakukan adalah:
a. Membagikan susu untuk setiap bayi yang datang vaksin
b. Medatangi setiap rumah yang memiliki bayi untuk tujuan divaksin
c. Memberikan edukasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat
tentang pentingnya vaksin
d. Memberikan pelatihan tentang teknik vaksinasi kepada dukun bayi setempat
e. Memberikan penyuluhan rutin tentang pentingnya vaksinasi di puskesmas
Pembahasan
Keywords:
Masyarakat menolak vaksin karena nenek moyangnya dari dulu tidak pernah divaksin
Edukasi tokoh agama dan tokoh masyarakat (sasaran sekunder)
Sasaran promosi kesehatan:
 Sasaran primer  disesuaikan dengan permasalahan kesehatan suatu
kelompok, misal ibu hamil, perempuan usia subur.
 Sasaran sekunder  diberikan misalnya kepada tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh adat.
 Sasaran tersier  sasaran kepada pembuat keputusan / penentu
kebijakan (tingkat pusat/daerah). Misalnya, dinas kesehatan daerah

73. Dilakukan suatu penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang untuk melihat
hubungan antara peningkatan usia dengan derajat katarak. Variabel ini dikenal dengan
istilah…
A. Rasio
B. Ordinal
C. Dikotom
D. Interval
E. Rating
Pembahasan
Terbagi menjadi dua kelompok = kurus vs gemuk, laki vs perempuan, tinggi vs rendah,
normal vs tidak normal = NOMINAL
 Skala numerik (interval maupun ratio), data pasti bisa dihitung mean atau
mediannya
 Rentang usia non lansia dan lansia lebih merujuk pada frekuensi subjek yang
berusia lansia dan bukan lansia  termasuk skala kategorik
 Nominal, dikotom (karena hanya dua pilihan: lansia vs non-lansia)

74. Jumlah penduduk desa Ngudimakmur berjumlah 100.000 penduduk. Jumlah kematian 250
jiwa. Menurut data tersebut, angka 250/100.000 merupakan…
A. Crude death rate
B. Crude death ratio
C. Specific death rate
D. Mortality rate
E. Total death ratio
Pembahasan
Crude death rate (angka kematian kasar) yaitu jumlah kematian per 1000 penduduk yang
terjadi dalam kurun waktu 1 tahun.

75. Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor-
faktorrisiko yang berhubungan dengan hipertensi. Ternyata didapatkan hubungan
denganobesitas, merokok, dan aktifitas fisik. Peneliti ingin mengetahui faktor mana yang
palingberperan pada hipertensi. Uji apa yang sesuai? (Peneliti menggunakan variabel
nominaldikotom.)
A. Regresi linier
B. Regresi logistik
C. Regresi loglinier
D. Regresi multipel
E. Korelasi Pearson
Pembahasan:
•Ingin mengetahui faktor manakah yang paling berperan  REGRESI
Tentukan Variabel Bebas dan Tergantung:
•Variabel bebas = Obesitas, merokok, aktivitas fisik nominal
•Variabel tergantung (hasil) = hipertensi nominal REGRESI LOGISTIK

Anda mungkin juga menyukai