Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSIS KESEHATAN KELUARGA

BAPAK HADABALI GEE

a. Masalah Internal
Dari segi genetik, adanya riwayat penyakit Diabetes Melitus yang diderita oleh Ayah Ibu
Sofni yang berarti Ibu Sofni memiliki faktor risiko untuk menderika penyakit yang sama
walaupun saat ini Ibu Sofni tidak menunjukkan gejala apapun terkait Diabetes Melitus begitu
juga dengan anak-anaknya. Dari segi gaya hidup, Kebiasaan konsumsi teh pada Ibu Sofni tidak
ada namun Bapak Hadabali Gee cukup sering mengonsumsi teh yaitu 2 hari sekali di pagi hari.
Frekuensi aktivitas fisik dan olahraga untuk Ibu Sofni masih kurang yaitu cuma setiap hari
minggu pagi senam bersama tetangga dan masyarakat sekitar begitu pula dengan anak kedua
dan ketiga yaitu Rahmat dan Vera yang hanya berolahraga sebatas saat pelajaran olahraga di
sekolah saja. Adanya riwayat merokok pada Bapak Hadabali Gee walau sudah dihentikan.
Pola hidup anggota keluarga Bapak Hadabali Gee cukup baik walau ada beberapa
kebiasaan yang perlu diperbaiki atau dihilangkan serta kualitasnya perlu ditingkatkan lagi.
Frekuensi memakan sayur sudah cukup baik tetapi perlu diperhatikan lagi variasi dan cara
pengolahan sayurnya. Frekuensi memakan buah mungkin perlu ditingkatkan dan juga perlu
variasi dalam pengonsumsiannya. Semua anggota keluarga jarang untung cek kesehatan rutin
sehingga susah untuk mengetahui atau mendeteksi secara dini gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi. Dari segi psikologis, tidak terdapat masalah psikologis seperti stres atau yang
lainnya pada semua anggota keluarga.
b. Masalah Eksternal
Tidak ada masalah ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan primer keluarga walau untuk
kebutuhan tambahan seperti kebutuhan sekunder dan tersier tidak teralu terpenuhi
dikarenakan uang tabungan lebih diprioritaskan untuk pendidikan anak-anak dan juga untuk
kondisi darurat seperti ada salah satu anggota keluarga yang sakit. Hubungan sosial baik dari
interaksi sosial dengan tetangga cukup baik walau intensitasnya harus ditingkatkan lagi. Dalam
segi budaya tidak ada masalah. Dari segi lingkungan fisik terdapat selokan yang cukup bersih
walau begitu perlu diperhatikan dan dibersihkan setiap harinya minimal seminggu sekali untuk
mengurangi risiko terkena penyakit seperti DBD serta untuk menghindari bencana banjir yang
nantinya akan menimbulkan berbagai penyakit.
Dari segi lingkungan kimia tidak terlihat adanya masalah namun bisa dapat diperoleh
dari sayur-sayuran yang dimakan yang diberi pestisida sehingga perlu diwaspadai. Dari segi
lingkungan biologi keluarga binaan memelihara seekor kucing yang perlu diperhatikan
kebersihan dan cara perawatannya saat ini perawatannya cukup baik dalam membersihkan
tubuh maupun kotorannya namun perlu diberikan tempat khusus atau kandang untuk kucingnya
agar terindar dari berbagai macam penyakit yang bisa timbul seperti toxoplasmolisis.
Kesimpulannya sejauh ini tidak ada masalah eksternal berarti yang memengaruhi kesehatan
keluarga Bapak Hadabali Gee. Masalah internal yang lebih dominan.
Kesimpulan pada Pembinaan Keluarga saat ini
Kesehatan semua anggota keluarga secara umum baik, namun perlu pengelolaan rencana
kesehatan dari segi pola hidup dan tata rumah sehingga keluarga Bapak Hadabali Gee perlu edukasi
lebih lagi.
Faktor Pendukung Partisipasi Keluarga
- Sikap keluarga yang terbuka dan mau diwawancarai serta mau mendengarkan edukasi yang
diberikan.
- Terdapatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan pada setiap anggota keluarga.
- Keterjangkauan fasilitas pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun harga.
- Tidak adanya masalah ekonomi yang berarti sejauh ini dalam pemenuhan kebutuhan primer,
pendidikan anak-anak dan juga untuk masalah kesehatan seperti biaya berobat bila sakit.
- Keluarga termasuk keluarga yang berpendidikan semua anggota keluarga sekolah bahkan
sampai tamat sarjana (S1) kecuali Ibu Sofni dan anak kedua dan ketiga yaitu Rahmat dan Vera
yang masih bersekolah ditingkat SMP, namun secara keseluruhan keluarga dapat mengerti
pentingnya menjaga kesehatan dan mau untuk diedukasi.

Faktor Penghambat Partisipasi Keluarga


- Kondisi rumah yang terbatas sehingga berpengaruh terhadap tata ruang.
- Selama ini kurang atau tidak adanya edukasi atau penyuluhan dari instansi kesehatan setempat.
- Ekonomi yang dirasa cukup atau pas untuk memenuhi kebutuhan primer sehingga tidak dapat
aktif dalam melaksanakan kegiatan preventif untuk menjaga kesehatan keluarga sepert cek
kesehatan rutin.

Indikator Keberhasilan
- Setelah diedukasi tentang langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar, sekarang
semua anggota keluarga telah mempunyai pengetahuan yang diterapkan dikehidupan sehari-
hari.
- Setelah diedukasi tentang pencegahan jentik-jentik nyamuk terutama dalam mencegah penyakit
DBD, sekarang semua anggota keluarga telah mempunyai pengetahuan untuk mmbersihkan
atau menguras bak mandi minimal sekali seminggu, tidak menggantung pakaian dan
menghindari terbentuknya genangan air, serta mengetahui bagaimana cara memeriksa jentik-
jentik sendiri.
- Setelah diedukasi pemilahan sampah organik dan non organik, sekarang semua anggota
keluarga telah mempunyai pengetahuan pemilahan sampah rumah tangga yaitu dapat
membedakan kedua jenis sampah tersebut dan alasan mengapa sebaiknya dipisahkan sehingga
diterapkan dikehidupan sehari-hari.
Masalah Kesehatan Keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan Coping Score Akhir
- Sanitasi masih perlu diperhatikan walau sudah cukup baik.
- Kebiasaan yang tidak sehat masih dilakukan.
- Jarang memeriksa kesehatan rutin.
- Pemeliharaan hewan peliharaan yag belum terlalu baik.
- Terdapat faktor risiko DM pada Ibu Sofni karena adanya genetik dari Ayah Ibu Sofni yang
menderita DM.
- Terdapat kebiasaan yang dapat menjadi faktor risiko beberapa penyakit seperti Ibu Sofni yang
hanya berolahraga sekali seminggu dan anak kedua dan ketiga yaitu Rahmat dan Vera yang juga
berolahraga hanya disaat pelajaran di sekolah.
- Terdapat kebiasaan meminum teh manis 2 hari sekali pada Bapak Hadabali Gee yang bisa
mempengaruhi kadar gula darah dan natinya bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit.
- Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar yang masih harus diperhatikan walau sudah cukup
baik mungkin lebih diperhatikan dalam segi tata ruang di dalam rumah.

Coping Score Akhir : 5 ( Full Participation, Independent )

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga


Adanya kesadaran semua anggota keluarga untuk menjaga kesehatan keluarga dan masih
memilih berobat ke pelayanan kesehatan seperti Klinik Dahlia dan tidak memilih pengobatan alternatif
serta keterjangkauan jarak dan harga untuk berobat.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga


- Kondisi rumah yang terbatas sehingga berpengaruh terhadap tata ruang.
- Selama ini kurang atau tidak adanya edukasi atau penyuluhan dari instansi kesehatan setempat.
- Ekonomi yang dirasa cukup atau pas untuk memenuhi kebutuhan primer sehingga tidak dapat
aktif dalam melaksanakan kegiatan preventif untuk menjaga kesehatan keluarga sepert cek
kesehatan rutin.
- Ada beberapa kebiasaan yang menjadi faktor risiko yang masih belum dihilangkan.

Rencana Pembinaan Kesehatan Keluarga


- Peningkatan edukasi mengenai pentingnya sanitasi keluarga.
- Peningkatan edukasi perawatan hewan peliharaan.
- Peningkatan edukasi tentang pentingnya melakukan cek kesehatan rutin.
- Peningkatan edukasi pentingnya aktivitas fisik dan olahraga yang teratur.

Anda mungkin juga menyukai