I. Pengkajian
A. Identitas
1. Klien
Nama : By “ R”
Temapat Tanggal Lahir : Banggai/ 09 – 04- 2018
Umur : 1 bulan 4 hari
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Suku : Banggai
Alamat : Jl bukit jaya (Banggai)
2. Oarang Tua Klien
a. Ibu
Nama : Ny “ M”
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Suku : Banggai
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Bukit jaya ( Banggai)
b. Ayah
Nama : Tn “R”
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku : Banggai
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Bukit jaya ( Banggai)
c. Saudara Klien
No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
1 An “A” 8 tahun Saudara Kandung Sehat
2 An “ N” 5 tahun Saudara Kandung Sehat
D. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu Diberikan/ Reaksi Setelah
Pemberian Tidak Pemberian
1 BCG
Belum Pernah Tidak Tidak ada
(Baru Lahir –1 bulan)
2 Hepatitis 0
Belum Pernah Diberikan Tidak ada
(1 Bulan)
E. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Nutrisi
a. Pemberian Asi
1) Pertama Kali disusui : Belum Pernah
2) Cara Pemberian : Tidak ada
3) Lama Pemberian : Tidak ada
b. Pemberian Susu Formula
1) Alasan Pemberian : Ibu pasien sudah meninggal sejak pasien lahir
2) Jumlah Pemberian : ± 360 cc/hari
3) Cara Pemberian : Oral
2. Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : 3.000 gram
b. Panjang / Tinggi Badan : 49,5 Cm
F. Riwayat Keluarga
Genogram
X X ? ?
40 37 34 35 33 29
43 X
8 5 1bln 4 hari
7 hr
Keterangan :
: Laki- laki : Garis Keturunan X : Meninggal ? : Usia tidak diketahui
: Perempuan : Klien : Kawin
Komentar :
GI : Kakek dan nenek dari ibu pasien masih hidup, sedangkan kakek dan nenek
dari ayah pasien sudah meninggal
GII : Ayah pasien masih hidup dan ibu pasien sudah meninggal sejak pasien lahir
GIII : Pasien anak ketiga dari 3 bersaudara, anak pertama berjenis kelamin laki-
laki, anak kedua berjenis kelamin perempuan, dan pasien berjenis kelamin
laki- laki dan saat ini dirawat diruangan NICU
G. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan : Lingkungan klien bersih
2. Bahaya :-
3. Polusi :-
H. Aktivitas Sehari- Hari
No Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Menu Makan - Nutrisi Parenteral
2 Frekuensi Makan - 14,3 cc/jam
3 Cara Makan - Parenteral
I. Pengkajian Fisik
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan Umum : Lemah
3. Tanda- Tanda Vital (TTV)
a. Tekanan Darah :-
b. Denyut Nadi : 152 x/ menit
c. Pernafasan : 50 x/ menit
d. Suhu Tubuh : 38,7ºC
4. Antropometri
a. Tinggi Badan : 49,5 cm
b. Berat Badan : 3000 kg
c. Lingakar Lengan Atas : 10 cm
d. Lingkar Kepala : 33,4 cm
e. Lingkar Dada : 30 cm
f. Lingkar Perut : 29 cm
5. Sistem Pernafasan
a. Hidung
1) Pernafasan Cuping hidung : Ada
2) Sekret : Ada
3) Polip : Tidak Ada
4) Epistaksis : Tidak Ada
b. Dada
1) Bentuk Dada : Normal chest
2) Gerakan Dinding Dada : Retraksi dada
3) Bunyi Nafas : Broncovesikuler
4) Bunyi Tambahan : Ada (Ronchi)
c. Clubbing Finger : Tidak Ada
d. Evaluasi Down Score
Respiration Rate :1
Retraction :1
Sianosis :1
Grunting :1
Air Entry :0
Total : 4 (sesak napas sedang)
J. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 07 – Mei – 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
RBC 3,73 106/µL 4-10
HGB 11,1 g/dL 12- 16
HCT 32,6 % 37- 48
MCV 87,4 fL 80- 97
MCH 29,8 Pg 26.5- 33.5
MCHC 34,0 g/dL 31.5- 35
RDW-CV 15,9 % 10 - 15
RDW-SD 48,8 fL 37 – 54
PLT 326 103/mm3 150 – 400
MPV 11,5 fL 10 – 18
P- LCR 35,8 % 6.50- 11.0
PCT 0,38 % 0.15- 0.50
NRBC 0,05 10³/µL 0- 99.9
WBC 29,44 10³/µL 4- 10
NEUT 22,77 10³/ µL 52- 75
LYMPH 3,45 10³/ µL 20- 40
MONO 3,15 10³ / µL 2- 8
EO 0,01 10³ / µL 1- 3
BASO 0,06 10³/ µL 0- 0.10
IG 0,55 10³/ µL 0.00- 72
RET % 0.50- 1.50
Kesan : Leukositosis
Pemeriksaan USG Abdomen Atas + Bawah (Whole Abdomen)
Telah dilakukan pemeriksaan USG pyloric dengan hasil sebagai berikut :
Tampak struktur pyloryc dengan ketebalan dinding +/- 0,2 cm
Gaster dan antrum sulit dinilai
Kesan : Tidak tampak adanya gambaran stenosis pyloric pada USG pyloric ini
K. Terapi Medis
Obat – obatan
Nama Obat Dosis Tujuan Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
Meropenem 50 mg / Untuk Infeksi gram Hipersensitif Reaksi alergi
8 jam/ menangani positif dan terhadap Kejang
IV penyebaran gram negatif, meropenem Diare
berbagai aerobic dan Kulit yang
infeksi anaerobic mengelupas
Dopamin 20 mg / Untuk Syok Takiaritmia, Gatal- gatal
Kg BB/ meningkatkan kardiogenik feokromositom Sulit bernafas
menit kekuatan pada infark a Bengkak pada
dengan pompa miokard atau wajah
infus IV jantung dan bedah Nyeri dada
aliran darah jantung Mual
keginjal
Ceftriaxone 73 mg/ 8 Menghambat Infeksi Hipersensitif Feces encer
jam/ IV sintesis saluran terhadap Mual muntah
dinding sel nafas, infeksi antibiotik Pruritus
bakteri THT, infeksi cephalosporin Utikaria
sehingga saluran Dermatitis
terjadi kemih, alergi
kebocoran sel sepsis, Udema
bakteri dan meningitis Eksantem
bakteri lisis dll Eritema
Amikacin 37mg / Antibiotik Infeksi gram Hipersensitivit Toksisitas atau
24 jam / yang negatif yang as terhadap nefrotoksisitas
IV digunakan resisten amikacin dan terutama jika
untuk terhadap antibiotik dosis dan
pengobatan gentamisin golongan hidrasi yang
infeksi yang aminoglikosida sesuai tidak
parah oleh diperhatikan.
bakteri
Tanggal
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
1 Ketidak efektifan pola nafas
berhubungan dengan adanya
14 – Mei - 2018 -
penumpukan sekret pada jalan
nafas
2 Ketidak efektifan perfusi jaringan
berhubungan dengan kurangnya 14 – Meic- 2018 -
oksigenasi ke otak
3 Ansietas orang tua berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan 14 – Mei - 2018 15 – Mei - 2018
orang tua tentang kondisi bayi
4 Resiko infeksi 14 – Mei - 2018 -
V. Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan
1 Ketidak efektifan pola nafas berhubungan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Monitor Pernafasan
dengan adanya penumpukan sekret pada keperawatan selama 3 x 8 jam 1. Observasi pola nafas
jalan nafas diharapakan pola napas bayi dapat 2. Observasi frekuensi bunyi nafas
DS : teratasi 3. Observasi TTV
Keluarga pasien mengatakan By “ R” Kriteria Hasil : 4. Berikan terapi O₂ sesuai dengan
ketika lahir merintih dan bernafas a. Menunjukkan oksigenasi yang kebutuhan
seperti orang sesak adekuat 5. Lakukan tindakan suction
DO : b. Menunjukkan frekuensi dan pola 6. Penatalaksanaan pemberian terapi obat
By “R” tampak merintih napas dalam batas yang sesuai dengan 7. Catat pergerakan dada, catat
By ‘R” tampak sesak usia ketidaksimetrisan, penggunaan otot- otot
Nafas cuping hidung ada c. Tidak ada sianosis nafas dan retraksi pada otot
Ada sekret d. Tidak ada bunyi suara nafas tambahan 8. Auskultasi suara nafas setelah tindakan
Ada bunyi nafas tambahan : Ronchi e. Tidak ada whezing 9. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
RR : 50x/ menit 10. Monitor suara nafas tambahan
Down Score : 4
2 Ketidak efektifan perfusi jaringan Tujuan : Setelah dilakukan tndakan Manajemen Sensasi Perifer
berhubungan dengan kurangnya keperawatan selam 3 x 8 jam diharapkan 1. Observasi frekwensi dan bunyi jantung
oksigenasi ke otak ganguan perfusi jaringan dapat teratasi 2. Observasi adanya sianosis
DS : Kriteria hasil : 3. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Perawat ruangan mengatakan By “R” a. CRT < 3 dtik 4. Kaji kesadaran bayi
SpO2 naik turun b. SPO2 88 – 92 % 5. Monitor adanya daerah tertentu yang
DO : c. Akral Hangat hanya peka terhadap panas dan dingin
SpO2 : 98 % d. Pernafasan dalam batas normal tiap jam
CRT : < 3 detik e. Nadi dalam batas normal 6. Observasi warna dan suhu kulit atau
Konjungtiva pucat membran mukossa
O:
- Keluarga By “R” tampak gelisah
- Keluarga By “R” tampak selalu bertanya- tanya
tentang kondisi By “R” dan pengobatannya
- Keluarga By “R” tampak khawatir dan cemas
A : Ansietas orang tua belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4
1. Kaji tingkat kecemasan orang tua/ keluarga
pasien
2. Jelaskan tentang kondisi bayi
3. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya
dan akibat terhadap pemenuhan nutrisi
sehari- hari.
4. Identifikasi tingkat kecemasan
IV 14.20 S:
- Keluarga mengatakan By “R” selalu demam
O:
- Mukosa bibir kering
- Suhu : 38,7°C
- WBC : 29,44 10³/µL
A : Resiko Infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Pindahkan bayi dari lingkungan yang dingin
ke dalam lingkungan / tempat yang hangat
(didalam inkubator atau lampu sorot)
2. Ganti pakaian bayi yang dingin dan basah
dengan pakaian yang hangat dan kering,
berikan selimut.
3. Pantau suhu tubuh setiap 2 jam
4. Penatalaksanaan pemberian antipiretik
5. Penatalaksanaan pemberian antibiotik
Implementasi Keperawatan
Hari Ke II
Catatan Perkembangan
Hari Ke II
Hari / Tanggal NDX Jam Evaluasi Keperawatan
Selasa I 12.40 S:
15 – Mei - 2018 - Keluarga pasien mengatakan By “R” masih
sesak
O:
- By ‘R” tampak sesak
- Nafas cuping hidung ada
- Ada sekret
- Ada bunyi nafas tambahan : Ronchi
- RR : 48x/ menit
- Down Score : 7
A : Ketidak efektifan pola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,6
1. Observasi pola nafas
2. Observasi frekuensi bunyi nafas
3. Observasi TTV
4. Berikan terapi O₂ sesuai dengan kebutuhan
6. Penatalaksanaan pemberian terapi obat
II 12.45 S:
- Perawat ruangan mengatakan By “R” SpO2
naik turun
O:
- SpO2 : 97 %
- CRT : >3 detik
- Konjungtiva pucat
- Mukosa bibir kering
- HGB : 11,1 gr/dL
A:
Ketidak efektifan perfusi jaringan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,4,5,6
1. Observasi frekwensi dan bunyi jantung
4. Monitor SPO₂
5. Observasi warna dan suhu kulit atau
membran mukossa
6. Penatalaksanaan pemberian cairan IV atau
oral sesuai indikasi
III 12.00 S:
- Keluarga By “R” mengatakan sudah tidak
cemas dengan kondisi By”R” sekarang
- Keluarga By “R” mengatakan mengerti tentang
penyakit By “R”
O:
- Keluarga By “R” mengerti tentang penyakit By
“R”
Implementasi Keperawatan
Hari Ke III
Catatan Perkembangan
Hari Ke III
Hari / Tanggal NDX Jam Evaluasi Keperawatan
Rabu I 06.10 S:
16 – Mei - 2018 - Keluarga pasien mengatakan By “R” masih sesak
O:
- By ‘R” tampak sesak
- Nafas cuping hidung ada
- Ada sekret
- Ada bunyi nafas tambahan : Ronchi
- RR : 58x/ menit
- Down Score : 4
A : Ketidak efektifan pola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,6
1. Observasi pola nafas
2. Observasi frekuensi bunyi nafas
3. Observasi TTV
4. Berikan terapi O₂ sesuai dengan kebutuhan
6. Penatalaksanaan pemberian terapi obat
II 07.00 S:
- Perawat ruangan mengatakan By “R” SpO2 naik
turun
O:
- SpO2 : 97 %
- CRT : >3 detik
- Konjungtiva pucat
- Mukosa bibir kering
A : Ketidak efektifan perfusi jaringan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,4,5,6
1. Observasi frekwensi dan bunyi jantung
4. Monitor SPO₂
5. Observasi warna dan suhu kulit atau membran
mukossa
6. Penatalaksanaan pemberian cairan IV atau
oral sesuai indikasi
IV 07.20 S:
-
O:
- Mukosa bibir kering
- Suhu : 37,0°C
A : Resiko Infeksi teratasi
P : Pertahankan Intervensi
1. Pindahkan bayi dari lingkungan yang dingin ke
dalam lingkungan / tempat yang hangat
(didalam inkubator atau lampu sorot)
2. Ganti pakaian bayi yang dingin dan basah
dengan pakaian yang hangat dan kering,
berikan selimut.
3. Pantau suhu tubuh setiap 2 jam
4. Penatalaksanaan pemberian antipiretik
5. Penatalaksanaan pemberian antibiotik