Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH STEROIDA

Disusun oleh :
1.MUHAMMAD QODRI FITRIANSYAH
2.JEFRI EFENDI
3.ROBI ANDI PURNOMO
4.YOGI ADI PRAMANA
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan barokah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Steroid.
Makalah ini kami buat sebagai salah satu pertanggungjawaban kami sebagai
mahasiswa dalam rangka untuk menambah ilmu pengetahuan dalam pendalaman materi
tentang Lipid.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
makalah ini terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk perbaikan.
PENDAHULUAN

Lipid merupakan biomolekul organik yang tidak larut didalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik. Lipid memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Lipid dapat
diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Dalam
tubuh, lipid berfungsi sebagai sumber energi, komponen struktural membran, sumber bahan
baku bagi biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat,
biosintesis asam amino tertentu dan lain sebagainya. Jenis lipid yang paling banyak adalah
lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.
Lipid mempunyai kelas-kelas, salah satunya adalah asam lemak, komponen unit
pembangun pada kebanyakan lipida. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
punya 4-24 atom karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non
polar yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak
berminyak atau berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air
tetapi dapat terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam
lemak menjadi sabun.
Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan
hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran. Triasilgliserol adalah molekul
hidrofobik non polar. Triasilgliserol bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter, yang sering dipergunakan untuk
ekstraksi lemak dari jaringan. Triasilgliserol akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam
atau basa. Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan.
Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid membran.Lipid
membran yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan
dengan fosfat anorganik. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran.
Beberapa lipida juga berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan
yang berikatan dengan karbohidrat disebut glikolipid.
Lipid bersifat dapat disabunkan dan tidak tersabunkan. Dua kelas utama lipid yang
tidak tersabunkan adalah steroid dan terpen. Steroid merupakan komponen penting membran.
Steroid adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan 4 cincin yang saling
bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol.
Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Molekul kolesterol mempunyai gugus
polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain
merupakan struktur non polar yang relatif kaku.
Jika terkena udara, lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung
mengalami proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang
memiliki dua atau lebih ikatan ganda menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan
rasa dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan. Lemak atau minyak
dapat menjadi tengik karena adanya asam lemak bebas dan senyawa aldehid sebagai akibat
terjadinya pemutusan ikatan rangkap melalui pembentukan peroksida oleh oksidasi dengan
udara atau hidrolisis oleh mikroorganisme.
STEROID

1. Pengertian Umum
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan
struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-
cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk
turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid
berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu
dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan
tahap oksidasi tiap-tiap cincin.

Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari
kolestana dilengkapi gugushidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan
dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik
berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan.
Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasisqualena dari triterpena. Kolesterol
adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon
dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek
samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna
bagi jantung, menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan
koagulasi dan gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan
timbulnya payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang
menjadi agresif.

Biosintesis Steroid
Steroid adalah salah satu bentuk triterpena termodifikasi, sehingga unit penyusunnya adalah
isoprena, yaitu IPP dan DMAPP. IPP dan DMAPP dibiosintesis oleh tubuh dari Asetil
Koenzim A, suatu C-2 hasil pelepasan CO2 oleh piruvat pada jalur metabolisme, lewat jalur
asam mevalonat atau deoksisilulosa fosfat.
Unit – Unit IPP dan DMAPP bereaksi memanjangkan rantai membentuk C-15, disebut farnesil. Dua
FPP (Farnesil Pirofosfat) bergabung ekor-ekor membentuk skualena. Skualena teroksidasi
membentuk epoksida, memungkinkan terjadinya siklisasi membentuk lanosterol.

 SIFAT STEROID
1) Substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid alam.

2) Subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C-18 dan C-19,
kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk benzenoid, seperti pada kelompok esterogen.

2. Struktur Steroid
Ada sejumlah besar senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat
dianggap sebagai derivat perhidrosiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin
sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena dan sebuah cincin siklopentana yang
tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut.
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan
steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan
tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Hormon steroid berasal dari kolesterol dan berstruktur inti
perhidrosiklopentanolfenantren yang terbagi atas tiga cincin sikloheksana. Senyawa steroid
terdapat pada hewan, tanaman tingkat tinggi bahkan terdapat pula pada beberapa tanaman
tingkat rendah seperti jamur (fungi). Steroid banyak terdapat di alam tetapi dalam jumlah
yang terbatas dan mempunyai aktivitas biologis, yang mempunyai karakteristik tertentu yaitu
seperti 1) substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid alam 2)
subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan atom C-18 dan
C-19, kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk benzenoid, seperti pada
kelompok esterogen. Mendengar kata steroid, anabolic steroid, obat perangsang
meningkatnya metabolisme hormonal tubuh manusia sehingga menjadi lebih kuat. Steroid ini
di dalam dunia olahraga sering menimbulkan kontroversi, mengingat prestasi seseorang dapat
meningkat dengan mengkonsumsinya, sementara di pihak lain, konsumsi steroid dapat
menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan
maupun di hewan, merupakan hormon yang larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa
tetrasiklo. Struktur basa memiliki empat cincin yang saling terpaut dan terdiri dari tiga cincin
sikloheksan dan dan siklopentan tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik di
dalam metabolisme sel tumbuhan. Perbedaan pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam
biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan menghasilkan produk steroid yang berbeda,
pada tumbuhan menghasilkan brassinolide dan pada hewan menghasilkan kolesterol, dan
yang lain lagi pada cendawan menghasilkan ergosterol.

3. Manfaat Steroid

 Dapat digunakan sebagai obat


 Secara rinci beberapa manfaat steroid pada tumbuhan adalah sebagai berikut :

* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan


* menghambat penuaan daun (senescence)
* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
* menghambat proses gugurnya daun
* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.

KESIMPULAN

Steroid merupakan lipid yang tidak memiliki gugus asam lemak dan bukan termasuk
turunan ester. Steroid berupa molekul organik kompleks yang larut dalam lemak. Senyawa ini
berperan sebagai komponen utama jaringan sel.
Steroid umumnya memiiliki struktur yang terdiri dari atas 3 cincin sikloheksana
terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B dan C) dan sebuah cincin siklopentana (cincin
D) yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana. Oleh karena itu, struktur steroid dianggap
sebagai derivate perhidrosiklopentanofenantrena.

Beberapa contoh steroid dan kegunaannya sebagai berikut:


1) Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh manusia terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal
bagian luar, dan jaringan saraf. Kolesterol merupakan komponen utama empedu. Kolesterol
larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, benzene, dan alcohol panas). Pada konsentrasi
tinggi, kolesterol akan mengkristal. Endapan kolesterol dalam pembuluh darah dapat
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Dengan demikian, kelenjar pembuluh darah
semakin berkurang. Akibatnya aliran darah terganggu sehingga jantung harus memompa
darah lebih keras dari biasanya. Jika ini berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan
penyakit jantung.
2) 7-dehidrokolesterol dan ergosterol
Apabila dikenai sinar ultra violet, 7-dehidrokolesterol dan ergosterol membentuk
vitamin D. oleh karena itu, keduanya berfungsi sebagai provitamin D.
3) Hormon Kelamin
Hormon kelamin laki-laki yang tergolong steroid diantaranya testosterone dan
andosteron. Sementara itu, hormone kelamin perempuan yang tergolong steroid di antaranya
estrogen dan progesterone.
4) Asam-asam Empedu
Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu yaitu asam kolat, asam
deoksikolat, dan asam litokolat. Asam-asam empedu dibuat dalam hati dari kolesterol melalui
reaksi kimia. Asam-asam empedu bergabung dengan protein membentuk garam-garam
empedu yang berfungsi sebagai emulgator. Garam-garam ini membantu proses pencernaan
lipid atau lemak dan mengabsorpsi hasil pencernaan melalui dinding usus.
DAFTAR PUSTAKA

K. Murray, Robert dkk. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Martoharsono, Soeharsono. 1993. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Martoharsono, Soeharsono. 1993. Biokimia Jilid II. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai