BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tailing adalah limbah batuan atau tanah halus sisa-sisa dari

pengerusan dan pemisahan (estraksi) mineral yang berharga (tembaga, emas,

perak) dengan bahan tambang. Tailing terdiri dari 50% praksi pasir halus

dengan diameter sekitar 0,075 – 0,4 mm dan 50 % terdiri dari praksi lempung

dengan diameter kurang dari 0,075 mm.

Bahan tambang baik itu batuan, pasir maupun tanah setelah digali

dan dikeruk, lalu estrak bumi (mineral berbahaya) yang persentasenya sangat

kecil dipisahkan lewat proses pengerusan, bahan tambang yang begitu banyak

disirami dengan zat-zat kimia (cianida, mercury, Arsenik) lalu bijih emas

tembaga atau perak disaring oleh Carbon Filter, proses pemisahan dan

penyaringan mineral ini menyisakan Lumpur dan air cucian bahan tambang

yang disebut tailing , mineral berharga diambil, sedangkan tailing akan

terbawa bersama zat-zat kimia yang mengandung logam berat/beracun

lainnya.

Pada saat sekarang ini bahan bangunan banyak yang terbuat dari

elemen unsur – unsur semen. Sebagai contoh paving block, batako, asbes

semen dan lain sebagainya. Bahan bangunan yang terbuat dari unsur semen

dapat dijumpai dibanyak tempat dan hampir semua elemen bangunan

disekitar lingkungan kita.

Paving block banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan merupakan

1
Analisa Uji Kuat…, Arief Khabibur Rohman, Fakultas Teknik UMP, 2016
 salah satu alternatif pilihan untuk lapis permukaan tanah. Kemudian dalam

pemasangan dan perawatan yang relatif murah serta memenuhi aspek

keindahan sehingga paving block lebih banyak disukai. Umumnya paving

block digunakan untuk perkerasan jalan perumahan, jalan setapak (gang),

halaman rumah, halaman kantor, komplek pertokoan, trotoar, area parkir dan

lain sebagainya. Penggunaan paving block sangatlah mendukung Go Green

yang telah dikumandangkan secara nasional ataupun internasional, karena

daya serap air melalui pemasangan paving block dapat menjaga

keseimbangan air tanah (SK.SNI S-04-1980-F,DPU).

Dari pertimbangan – pertimbangan diatas perlu dilakukan penelitian

tentang “ANALISIS UJI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN

MEMANFAATKAN TAILING SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN

SEMEN”.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh tailing sebagai pengganti sebagaian semen terhadap

kuat tekan paving block.

2. Berapa nilai serapan air pada paving block dengan mengganti sebagian

material dengan tailing.

2
Analisa Uji Kuat…, Arief Khabibur Rohman, Fakultas Teknik UMP, 2016
C. Tujuan dan Maksud Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yang akan dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui kuat tekan paving block dengan mengganti sebagian

semen dengan tailing.

2. Mengetahui nilai serapan air pada paving block dengan mengganti

sebagian material dengan tailing.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat :

1. Mengetahui pengaruh kuat tekan paving block jika sebagian material

diganti menggunakan tailing.

2. Mengetahui pengaruh nilai serapan air pada paving block jika mengganti

sebagian material dengan menggunakan tailing.

3. Memberikan masukan wacana keilmuan tentang penggunaan limbah

tailing sebagai pengganti sebagian semen pada paving block.

E. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan – batasan masalah

sebagai berikut :

1. Pengujian kuat tekan paving block dilakukan pada umur 28 hari.

2. Pembuatan sampel dilakukan di UD. Ketapang Jl. Suparjo Rustam.

3. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan

Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

4. Semen yang digunakan adalah Semen Portland tipe 1 .

3
Analisa Uji Kuat…, Arief Khabibur Rohman, Fakultas Teknik UMP, 2016
5. Penggantian tailing 0 %, 6,10 %, 12,10 %, 18,10 % dan 24 % dari

berat semen.

6. Setiap pengujian satu variasi dibuat 10 buah benda uji, 10 buah

untuk uji kuat tekan dan 5 buah untuk uji resapan air.

7. Pemeriksaan karakteristik bahan susun paving block meliputi :

pemeriksaan gradasi pasir dan kadar lumpur pasir.

4
Analisa Uji Kuat…, Arief Khabibur Rohman, Fakultas Teknik UMP, 2016