TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dismenore
sebagai menstruasi yang terasa nyeri. Rasa nyeri ini sering digambarkan sebagai nyeri
menstruasi. Gangguan ini ada dua bentuk yaitu dismenore primer dan dismenore
sekunder. Dismenore primer yaitu nyeri pada saat menstruasi tanpa terdapat kelainan
anatomis alat kelamin sedangkan dismenore sekunder yaitu nyeri menstruasi yang
a. Ringan : terjadi sejenak, dapat segera pulih, tidak memerlukan obat, rasa nyeri
c. Berat : rasa sakit yang hebat sehingga tidak mampu melakukan tugas harian,
oleh peningkatan estrogen sehingga terjadi retensi air atau garam yang terjadi pada
Mittelschmerz merupakan rasa sakit saat ovulasi yang terjadi di bagian bawah
abdomen. Perdarahan ini terjadi karena pecahnya folikel Graff, dapat disertai
a. Dismenore Primer
pertama dan berlangsung sebelum atau sesudah menstruasi selama 2-3 hari.8,30
b. Dismenore Sekunder
serviks atau uterus, benda asing seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD),
peritonium.31
Gejala dismenore primer biasanya dimulai 6-12 bulan setelah menarche, pada
saat ovulasi mulai terjadi. Nyeri digambarkan sebagai nyeri kram, rasa tidak nyaman
pada abdomen bagian bawah, yang mulai beberapa jam setelah menstruasi. Nyeri
biasanya berlangsung selama 1 atau 2 hari. Gejala yang menyertainya berupa sakit
juga disebabkan oleh infeksi pelvis, kehamilan intrauteri atau ekstrauteri, dan
pemakaian IUD.34 Gejala khas dari dismenore sekunder adalah nyeri hebat saat
a. Endometriosis
a. Usia Menarche
Menarche adalah permulaan periode menstruasi yang dimulai pada usia rata-
rata 12,8 tahun.36Umumnya menarche terjadi pada usia 12 - 13 tahun. Menarche yang
terjadi lebih awal dari usia normal dimana alat reproduksi belum siap untuk
mengalami perkembangan dan juga masih terjadi penyempitan pada leher rahim
maka akan timbul rasa sakit ketika mengalami menstruasi.37 Hasil penelitian Desriani
pada tahun 2013 dimana terdapat 37 orang (41,11%) responden dengan kategori usia
menarche cepat yang mengalami dismenore primer. Penelitian ini juga menunjukkan
b. Lama Menstruasi
Lama menstruasi normal adalah 4-7 hari dengan jumlah darah 30-80 mL.38
Menstruasi yang lama menyebabkan kontraksi otot uterus yang berlebihan dalam fase
hubungan yang bermakna antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore. Rasio
prevalens siswi dengan lama menstruasi≥ 7 hari dan < 7 hari adalah 1,158 (0,746 –
mengalami dismenore 1,2 kali lebih besar daripada siswi dengan lama menstruasi < 7
hari.26
c. Siklus Menstruasi
1. Fase Menstruasi
Apabila ovum tidak mengalami fertilisasi, maka ovum tersebut akan mati
pada kadar paling rendah. Hari pertama siklus menstruasi merupakan hari pertama
2. Fase Regenerasi
Fase ini dimulai pada hari keempat menstruasi dimana endometrium uterus
tidak bisa matur dan akan mengalami degenerati.folikel yang mampu bertahan hidup
mencapai diameter 1,5-2 cm dan akan muncul pada permukaan ovarium. Apabila
3. Fase Poliferasi
cepat dari jaringan ikatnya sehingga berkelok-kelok. Lapisan atasnya tempat saluran
Spongiosa”. Stadium poliferasi berlangsung sejak hari ke-5 sampai hari ke-14 dan
Folikel yang telah pecah disebut sebagai Corpus luteum, dirangsang oleh LH
dari glandula pituitaria anterior. Corpus luteum mulai membesar dan menghasilkan
progesteron dengan jumlah yang makin meningkat. Pada fase ini, uterus mengalami
sekretoris dan terjadi deposisi garam mineral dan glukosa.Fase ini berlangsung sejak
d. Kebiasaan Olahraga
oksigen sehingga aliran darah dan oksigen menuju uterus menjadi lancar dan
mengurangi rasa nyeri ketika menstruasi. Selain itu, olahraga yang teratur juga
meningkatkan produksi endorpin yang menurunkan kadar stres yang secara tak
alfa, beta, dan gamma yang semuanya dapat berikatan dengan resptor opioid dalam
otak dan aaktivitas analgesiknya sangat kuat. Endorpin beta terdapat dalam
bersepeda, dan berenang. Frekuensi latihan 3-4 kali seminggu dengan teratur.44
menggunakan metode uji Chi Square menunjukkan kejadian dismenore terjadi secara
Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan
gangguan haid tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik. Pada saat haid fase
luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Dan bila hal ini diabaikan maka
selama siklus haid.45Hasil penelitian Dian pada tahun 2013 menunjukkan remaja
yang mengalami dismenore 28,1% obesitas, 15,8% kelebihan berat badan dan 21,1%
berat badan normal. Berdasarkan statistik uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,000 (p
< 0,05), yang berarti bahwa terdapat perbedaan kejadian dismenoreantara remaja
putri dengan normal weight dan remaja putri dengan nilai IMT lebih dari normal
weight.46
f. Riwayat Keluarga
Ada hubungan antara riwayat dismenore pada keluarga (pada Ibu atau saudara
(74,1%).47Hasil penelitian pada pelajar putri di Korea tahun 1999 menunjukkan 81, 9
dismenore.9
a. Pencegahan Primer
a.1. Melakukan olahraga yang rutin agar aliran darah dan oksigen menuju
a.2. Tidur cukup untuk mengurangi tingkat stres yang dapat menyebabkan
dismenore.
pelepasan prostglandin
b. Pencegahan Sekunder
yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan botol air panas pada punggung atau
abdomen bagian bawah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah di sekitar
abdomen bagian bawah sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.35 Selain itu untuk
diberikan pada saat atau sebelum awitan menstruasi dan dilanjutkan selama hari
c. Pencegahan Tersier
penderita dismenore sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialami..
secara psikologis agar penderita dismenore merasa nyaman. Apabila rasa nyeri
semakin meningkat dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit agar
nyeri yang dirasakan dapat berkurang dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
dilakukan wanita khususnya remaja yang masih berada dibangku sekolah yang dapat
menganggu konsentrasi belajar. Untuk mengurasi rasa nyeri tersebut beberapa wanita
meminum obat pengurang rasa nyeri. Hal ini dilakukan agar dapat beraktivitas
dengan normal kembali. Hasil penelitian Iin tahun 2013 menunjukkan siswi di
mengurangi rasa nyeri dimana 97,9% rasa nyeri siswi tersebut berkurang sehingga
(37,2%) mengenai masalah yang timbul dan hanya 6,9% dari remaja putri yang
1. Umur
2. Derajat Kesakitan
3. Umur Menarche
4. Lama Menstruasi
Kejadian Dismenore
5. Siklus Menstruasi
6. Kebiasaan Olahraga
7. Status Gizi
8. Riwayat Keluarga