Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS BOJONGLARANG
Jl.Pasar Bojonglarang Desa Bojonglarang Kec. Cijati - Cianjur 43284
E-mail: pkm.bojonglarang@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH ( BIAS ) PUSKESMAS BOJONGLARANG

A. Pendahuluan
Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui Usaha Kesehatan Anak
Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat,
menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak
sekolah. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November tahun 1997 Kementerian Kesehatan ,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mencanangkan pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dasar atau
sederajat. Pelaksanaan BIAS dari tahun 1997 sampai pada saat ini mengalami
perubahan, pada saat ini BIAS untuk kls 1 mendapatkan imunisasi Campak dan DT,
sedangkan kelas 2 dan 3 mendapatkan imunisasi Td.

B. Latar Belakang
Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan bahwa proporsi penyebab
kematian bayi di Indonesia adalah 28% karena tetanus neonatorum, 30.000 anak setiap
tahunnya meninggal karena Campak serta 1401 kasus difteri tahun 2008-2011.

Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan imunisasi
tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatality rate antara 30% sampai
90%. Kekebalan terhadap penyakit ini hanya diperoleh melalui imunisasi tetanus
minimal dua dosis. Perlindungan jangka panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi
tetanus sebanyak 5 dosis (status T5). Untuk mempercepat eliminasi tetanus neonatorum
kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di tingkat Kabupaten/Kota dalam 1 tahun sesuai
ketentuan WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian
imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian
upaya mencapai status T5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat infeksius. Tanpa
imunisasi, penyakit ini akan menyerang hampir setiap anak. Komplikasi campak seperti
radang paru (pneumonia), berak–berak (diare), radang telinga (otitis media), dan radang
otak (ensefalitis) terutama pada anak dengan gizi buruk dapat menimbulkan cacat dan
kematian. Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia
dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah 80%, sehingga Indonesia menjadi
negara yang sangat rawan terhadap penyakit campak, seperti yang ditunjukkan oleh
data tahun 2006 bahwa angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000
kematian. Kondisi ini menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara
prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dan
menjaga kesinambungan dari reduksi campak.

Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan kasus difteri
terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans, pada tahun 2010 dan 2012 terjadi
peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia yang
perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus rantai penularan penyakit difteri
dilakukan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan
dengan imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 3. Pelaksanaan kegiatan BIAS
ini dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.

C. TUJUAN
Umum :
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit Campak, Difteri,
dan Tetanus termasuk tetanus neonatorum.
Khusus :
 Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Campak seumur hidup.
 Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri selama 10 tahun.
 Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus selama 25 tahun.

D. CARA PELAKSANAAN :
1. Sosialisasi program BIAS
2. Pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi
3. Koordinasi
4. Menyiapkan Vaksin dan Logistik nya
5. Penyuntikan
6. Pencatatan dan pelaporan
E. SASARAN :
Sasaran Bias adalah siswa sekolah dasar dan anak usia sekolah dasar kelas 1 sampai
dengan kelas 5.

F. JADWAL KEGIATAN
Vaksin Pemberian Sasaran Waktu

Campak 1 kali Kelas 1 Agustus

DT 1 kali Kelas 1 November

Td 1 kali Kelas 2 November

Td 1 kali Kelas 5 November

G. BIAYA
1. Dana Operasional Puskesmas

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN DOKUMENTASI


1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2. Dokumentasi penunjang dan foto kegiatan

Mengetahui: Bojonglarang, Januari 2019


Kepala Puskesmas Bojonglarang, Pemegang Program,

Beni Susanto, SKM,M.Kes Peri Priatna Pirmansyah, Amd.Kep


NIP : 19720811 199303 1 008 NIP. 19810617 201409 1 001

Anda mungkin juga menyukai