Anda di halaman 1dari 9

PENELUSURAN METABOLIT SEKUNDER DAN PENENTUAN

KADAR FLAVONOID EKSTRAK TERPURIFIKASI


DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Ika Buana Januarti1, Rina Wijayanti1


1
Prodi Farmasi Universitas Islam Sultan Agung
Corresponding author : bjanuarti@unissula.ac.id

ABSTRAK

Daun sirih merah sudah digunakan oleh masyarakat sejak berpuluh-puluh


tahun yang lalu sebagai pengobatan karena khasiatnya sebagai antibakteri,
antifaringitis, antioksidan, antidiabetes. Khasiat tersebut salah satunya berasal
dari metabolit sekunder flavonoid. Flavonoid merupakan metabolit yang
cenderung bersifat polar sehingga daun sirih merah diekstraksi menggunakan
pelarut aquadest. Ekstrak terpurifikasi diperoleh dengan cara fraksinasi cair-cair
bertingkat menggunakan pelarut yang bersifat non polar dan semi
polar.Penelusuran metabolit sekunder dilakukan dengan metode tabung dan KLT
(kromatografi lapis tipis). Penetapan kadar flavonoid menggunakan metode
kolorimetri-AlCl3.
Kandungan ekstrak terpurifikasi daun sirih merahadalah flavonoid,
saponin, tanin dan fenol. Berdasarkan hasil uji KLT kandungan flavonoid dari
ekstrak diduga berasal dari golongan kuersetin dan rutin.Hasil penetapan kadar
flavonoid ekstrak terpurifikasi daun sirih merah sebesar 13,816 % b/b.

Kata kunci : Sirih merah, flavonoid, Spektrofotometri UV-Vis


Ika Buana Januarti, Rina Wijayanti* Penelusuran Metabolit … 93

PENDAHULUAN dapat dibuktikan bahwa proses


Sirih merah telah diuji purifikasi ekstrak tidak
memiliki berbagai macam aktivitas menghilangkan kemampuannya
biologis, antara lain sebagai dalam menghasilkan aktivitas
antidiabetes, antibakteri, antioksidan biologis. Oleh karena itu penelitian
(Rachmawati Sutji and Ciptati, 2011; ini dilakukan untuk menelusuri
Kusuma, Tjitraresmi and Susanti, kandungan metabolit sekunder dan
2017, Saputra dkk, 2018). Aktivitas menentukan kadar flavonoid pada
biologis sirih merah berasal dari ekstrak terpurifikasi daun sirih
kandungan metabolit merah.
sekundernya.Penelitian dari
Sulistiyani dkk(2007) menyatakan METODE DAN BAHAN
bahwa kandungan di dalam daun Penelitian ini adalah jenis
sirih merah antara lain saponin, observasional. Bahan yang
tanin, alkaloid, flavonoid, eugenol, digunakan yaitu simplisia daun sirih
terpenena dan fenil propanoid. merah yang berasal dari daerah
Suatu ekstrak walaupun Gunungpati.Alat yang dipakai adalah
kandungan metabolitnya bisa secara Spektrofotometri UV-Vis,
sinergisme menimbulkan aktivitas seperangkat alat-alat gelas, chamber,
biologis akan tetapi keberadaan zat rotary evaporator. Jalannya
ballast berupa zat warna daun penelitian adalah sebagai berikut
(klorofil), resin dan lilin secara tidak 1. Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi
langsung akan mempengaruhi Daun Sirih Merah
bioaktivitas metabolit sekunder Simplisia sirih merah yang
sehingga perlu dihilangkan dengan telah diserbuk ditambahkan
cara purifikasi aquades kemudian dilakukan
(Bambangdkk.,2012).Proses ekstraksi dengan metode digesti
purifikasi dapat dimulai penarikan dan diuapkan menggunakan
zat ballast dengan pelarut non polar rotary evaporator dan waterbath
seperti n-heksan sesuai dengan (Utomoet al., 2015). Ekstrak
kelarutan klorofil. difraksinasi cair-cair bertingkat
Menurut penelitian dengan pelarut N-heksan dan etil
Widiyaningtiyasdkk (2014) asetat. Proses purifikasi ekstrak
kandungan metabolit sekunder yang dihentikan hingga fase n-heksan
bersifat polar yaituflavonoid, tanin, yang dihasilkan berwarna jernih,
polifenol pada ekstrak terpurifikasi dan fase etil asetat berwarna
daun sirih hijau dapat menghambat hijau. Fase aquades yang telah
kuat pertumbuhan terbebas dari komponen non
Propionibacterium acnes pada polar selanjutnya disebut dengan
konsentrasi 20 mg/ml, sehingga ekstrak terpurifikasi.
94 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018

2. Pengujian Kualitatif Ekstrak warna biru sampai hijau


a. Metode tabung kehitaman menunjukan
Skrining flavonoid dilakukan positif senyawa fenol (Tiwari
dengan cara ekstrak et al., 2011).
ditambahkanlogam b. Metode Kromatografi Lapis
magnesium sebanyak 0,5 mg Tipis
dan HCL pekat sebanyak 3 Ekstrak ditotolkan pada fase
tetes kemudian amati diam silika gel
perubahan warnanya. Apabila GF254kemudian dielusi di
larutan berwarna kuning, dalam fase geraktoluen :
hijau, hitam dan orange metanol menggunakan
makaekstrak positif perbandingan7:3. Penotolan
mengandung flavonoid berurutan mulai dari ekstrak,
(Krishna, 2009).Skrining standar flavonoid rutin dan
saponin dilakukan dengan kuersetin.Hasil yang sudah
cara sebanyak 0,1 g ekstrak dielusi dideteksi dengan UV
terpurifikasi daun sirih merah 254 nm dan 366 nm.
dimasukkan kedalam tabung 3. Pengujian Kuantitatif Flavonoid
reaksi kemudian a. Pembuatan kurva kalibrasi
ditambahkan 10 ml air hangat standar kuersetin
atau panas lalu dikocok Larutan induk dengan
selama 30 detik. Tes buih kadar 1000 ppm dibuat
postif mengandung saponin dengan menimbang kuersetin
bila terjadi buih yang stabil sebanyak 10,0 mg yang
selama 30 menit dengan dilarutkan dalam labu takar
tinggi 3 cm di atas 10 mL menggunakan etanol
permukaan cairan.Skrining pro analisis hingga batas.
tanin dilakukan dengan cara Larutan induk 1000 ppm
sebanyak 3 mL ekstrak dipipet 1 mL dan dilarutkan
terpurifikasi daun sirih merah dalam labu takar 10 mL
dimasukkan kedalam tabung menggunakan etanol pro
reaksi tambahkan 2-3 tetes analisis hingga batas (kadar
FeCl3, Warna hitam kebiruan kuersetin menjadi 100ppm).
atau hijaumenunjukan positif Kurva baku dibuat
senyawa tanin.Skrining fenol menggunakan larutan induk
dengan cara menimbang 0,25 dengan kadar 100 ppm
gram ekstrak terpurifikasi dengan cara mempipet
daun sirih merah masukan larutan 0,1 : 0,2 : 0,3 : 0,4
kedalam tabung reaksi dan 0,5 mL, dilarutkan
tambahkan 3-4 tetes FeCl3, dalam labu takar 10 mL
menggunakan pelarut etanol
Ika Buana Januarti, Rina Wijayanti* Penelusuran Metabolit … 95

pro analisis (kadar kuersetin terpurifikasi daun sirih merah


menjadi 10, 20, 30, 40 dan menggunakan nilai
50ppm)pipet 0,5 ml masukan absorbansi larutan standar.
dalam kuvet tambahkan Data larutan standar ini
AlCl3 2% sebanyak 0,5 mL digunakan untuk menghitung
dan tambahkan 2,5 mL kadar flavonoid dengan
aquades .Larutan standar persamaan :
diukur pada panjang Y= bx + a
gelombang 420 nm Dimana : Y = Nilai
menggunkan spektofotometer absorbansi
UV-Vis, Kurva baku standar x = Kadar
diperoleh dari hubungan flavonoid
antara konsentrasi kuersetin a, b =
(ppm) dengan absorbansi. Konstanta
b. Penentuan kadar flavonoid
Timbang ekstrak HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak 10,0 mg kemudian HASIL PENELITIAN
larutkan dalam labu takar 10 1. Determinasi Tanaman
mL menggunakan etanol pro Determinasi
analisis hingga batas ( kadar dilakukan di Jurusan
ekstrak menjadi 1000 ppm). Biologi-FMIPA Universitas
Larutan induk 1000 ppm Negeri Semarang. Hasil
diambil sebanyak 1 mL determinasi menyatakan
larutkan dalam 10 mL etanol bahwa bahan tanaman yang
pro analisis sehingga kadar digunakan benar-benar
ekstrak menjadi 100 ppm. tanaman sirih merah.
Larutan 100 ppm dipipet 0,5 Berikut hasil dari
mL ditambahkan 0,5 mL determinasi.
AlCl3 2% dan 2,5 mL Familia : Piperaceae
Genus : Piper
aquades didiamkan selama
Species : Piper
60 menit pada suhu ruangan
crocatum Ruiz & Pav.
kemudian dimasukkan dalam Nama Daerah : Sirih merah
kuvet. Absorbansi diukur 2. Hasil Ekstraksi dan
menggunakan Purifikasi
spektofotometer UV-Vis pada Ekstrak terpurifikasi daun
panjang gelombang sirih merah yang didapatkan
maksimum 435 nm sebesar 10,06 gram dengan
(Ordonezet al., 2006). kadar air 6,45% dan
Untuk menentukan rendemen 11,70%.
kadar flavonoid pada ekstrak
96 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018

3. HasilIdentifikasi Kualitatif ekstrak mengandung


Ekstrak senyawa flavonoid. Hasil uji
Ekstrak terpurifikasi KLT ekstrak terpurifikasi
daun sirih merah setelah daun sirih merah
direaksikan dengan Mg dan sebagaimana tersaji pada
HCl merubah warna larutan gambar 1.
menjadi kuning artinya

A B

1 2 3 12 3
Keterangan : A = Profil KLT pada UV 254 nm
B = Profil KLT pada UV 366 nm
1 = EPSM (a=0,53 dan b=0,83)
2 = Rutin (0,53)
3 = Kuersetin (0,52)

Gambar 1. Profil KLT ekstrak terpurifikasi daun sirih merah, flavonoid


rutin dan kuersetin menggunakan fase gerak toluen :methanol (7:3) di
bawah sinar UV 254 dan 366 nm.

Hasil pengecekan dengan nilai Rf sebesar 0,53


KLT dibawah sinar UV 254 dan 0,52
nm dan 366 nm pada ekstrak 4. Pengujian kuantitatif kadar
terpurifikasi daun sirih merah flavonoid ekstrak
terdapat 2 noda dengan nilai terpurifikasi daun sirih
Rf sebesar 0,58 dan 0,83. merah (EPSM)
Standar yang digunakan a. Pembentukan kurva
adalah rutin dan kuersetin baku
Ika Buana Januarti, Rina Wijayanti* Penelusuran Metabolit … 97
suhu pemanasan yang rendah yaitu
Tabel 1. Kurva Baku 40-500 C sehingga flavonoid yang
ada di dalam ekstrak tidak rusak
Konsentrasi Absorbansi (Tiwaridkk,2011). Hasil dari
10 ppm 0,1466 ekstraksi digesti selanjutnya
20 ppm 0,2785 dipurifikasi menjadi ekstrak
30 ppm 0,4705
terpurifikasi dengan carafraksinasi
40 ppm 0,4931
50 ppm 0,6486 cair-cair. Ekstrak daun sirih merah
dipisahkan zat-zat ballastnya seperti
Berdasarkan tabel 2 maka klorofil, resin, lilin menggunakan
diperoleh persamaan y= pelarut n-heksan, selanjutnya bagian
0,0121x + 0,0418 dengan fraksi tak larut n-heksan diekstraksi
nilai r=0,9815 kembali dengan pelarut etil asetat
b. Penetapan kadar yang bersifat semi polar. Cara ini
flavonoid bertujuan untuk mendapatkan
Hasil penetapan kadar senyawa flavonoid yang dapat larut
flavonoid ekstrak dalam pelarut bersifat polar
terpurifikasi daun sirih danmenghilangkan zat-zat ballast
merah dengan metode yang dapat mengganggu aktivitas
Spektrofotometri UV-Vis biologis ekstrak (Bambangdkk,,
menggunakan standar 2012).
kuersetin tersaji pada tabel Ekstrak terpurifikasi daun
1. Kadar flavonoid pada sirih merah diukur kadar airnya
ekstrak terpurifikasi daun dengan alat Moisture Analyzer dan
sirih merah adalah 138,169 didapatkan kadar 6,45%. Kadar ini
mg/g ± 5,381 atau 13,816 % sesuai dengan persyaratan Depkes
b/b. (2008) yaitu kurang dari 10% agar
Tabel 1. Hasil Kadar Flavonoid ekstrak tidak ditumbuhi oleh kapang,
Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih jamur dan bakteri yang dapat
Merah mendegradasi zat aktif di dalam
Kadar Kadar ekstrak. Ekstrak terpurifikasi daun
Replikasi flavonoid flavonoid sirih merah selanjutnya diuji
(mg/g) (%b/b) kualitatif dengan metode tabung dan
Mean 138,169 13,816 terbukti mempunyai kandungan
SD 5,381 flavonoid, saponin, tanin dan
PEMBAHASAN fenol.Berdasarkan hasil uji KLT,
Metode yang digunakan salah satu nilai Rf pada ekstrak
untuk menyari flavonoid dari daun adalah 0,58 yaitu hampir sama
sirih merah adalah digesti. Metode dengan nilai Rf standar flavonoid
digesti dipilih karena menggunakan rutin (0,53) dan kuersetin (0,52).
98 MOTORIK, VOL. 13 NOMOR 27, SEPTEMBER 2018

Rutin dan kuersetin merupakan Saran


senyawa flavonoid golongan 1. Perlu penelusuran senyawa
flavonol artinya flavonoid pada golongan flavonoid di dalam
ekstrak diduga berasal dari golongan ekstrak terpurifikasi daun sirih
flavonol (Tsuchiya, 2010). merah
Kadar flavonoid ekstrak 2. Perlu penelitian lebih lanjut
terpurifikasi daun sirih merah tentang penetapan kadar senyawa
ditetapkan menggunakan metode metabolit sekunder lain yang
kolorimetri-AlCl3.Prinsip dari terdapat di dalam ekstrak
metode ini adalah terjadinya terpurifikasi daun sirih merah
pembentukan kompleks antara
aluminum klorida dengan gugus DAFTAR REFERENSI
keton pada atom C-4 dan gugus Azizah, D, N., Endang, K., Fahrauk,
hidroksi pada atom C-3 atau C-5 F., 2014, Penetapan Kadar
yang bersebelahan dengan golongan Flavonoid Metode AlCl3
flavon dan flavonol (Azizah et al., Pada Ekstrak Metanol Kulit
2014). Senyawa standar yang Buah Kakao (Theobroma
digunakan untuk penetapan kadar cacao L.), Jurnal Ilmiah
flavonoid berupa senyawa kuersetin Farmasi 2014.45-49.
yang merupakan flavonoid dari Bambang, S., Olivia, B.P., Lely,K.,
golongan flavonol yang memiliki Eriawan, R., dan Sriningsih,
gugus keton pada atom C-4 dan 2012, Pemurnian Ekstrak
gugus hidroksil pada atom C-3 dan Etanol
C-5 yang bersebelahan (Azizah et Sambiloto(Andrographis
al., 2014).Hasil penetapan kadar paniculata NESS.) Dengan
flavonoid total sebesar 13,816 %b/b. Teknik Ekstraksi Cair-Cair.
Prosiding InSinas.
KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Kesehatan,
Kesimpulan 2008, Farmakope
1. Ekstrak terpurifikasi daun sirih HerbalIndonesia,
merah berdasarkan uji Departemen Kesehatan
kromatografi lapis tipis Republik Indonesia, Jakarta.
mengandung senyawa flavonoid Krishnan, A., 2009,
kuersetin Phytopharmacological Study
2. Kadar flavonoid ekstrak on Antidesma acidium Retz.
terpurifikasi daun sirih merah – A Folk Plant, Dissertation,
menggunakan alat Rajiv Gandhi University of
Spektrofotometri UV-Vis adalah Health SciencesOrdonez
13,816% b/b AAL., Gomez JG., Vattuone
MA., Isla MI., 2006,
Ika Buana Januarti, Rina Wijayanti* Penelusuran Metabolit … 99

Antioxidant activity of Tiwari Prashant, Bimlesh kumar,


Sechium edule (Jacq.) Swart Mandeep Kaur, Gurpreet
extracts. Food Chem 97:452- Kaur , Harlen Kaur , 2011,
458. Phytochemical Screening
Kusuma, S. A. F., Tjitraresmi, A. and and Extraction : A
Susanti, G. (2017) Review.Internationale
‘Antibacterial Effect Of Red Pharmaceutical Sciencia,
Piper betel Leaf (Piper Jan- March Vol.1 Issue.
crocatum Ruiz &A Pav.) Tsuchiya, H. 2010, Structure-
Ethanol Extracts To dependent membrane
Lactobacillus Acidophilus interaction of flavonoids
And L. Bifidus Growth associated with their
Inhibition’, Asian Journal of bioactivity. Food Chemistry;
Pharmaceutical and Clinical 120: 1089-1096.
Research, 10(14), p. 65. doi: Utomo, B.A., Agus, S., dan Ardan,
10.22159/ajpcr.2017.v10s2.1 R., 2015 Uji Aktivitas
9490. Antioksidan Ekstrak Sarang
Rachmawati Sutji, I. dan and Ciptati Semut (Myrmomedia
(2011) ‘Isolasi Senyawa pendans) & Ekstrak Teh
Antioksidan dari Daun Sirih Hitam (Camellia sinensis
Merah ( Piper Crocatum )’, O.K.var.assamica (mast))
in Prosiding Simposium dengan Metode DPPH (1,1-
Nasional Inovasi difenil-2-pikrihidrazil).
Pembelajaran dan Sains Majalah Farmasi Indonesia.
2011 (SNIPS 2011), pp. 22– Vol.6. No.1.: 3-4
23. Widyaningtias, Yustiantara and
Saputra, M.R, Yuniarti, E. dan Paramita, 2014, Uji Aktivitas
Sumarmin, R. Influence of Antibakteri Ekstrak
Extract Leaf (Piper crocatum Terpurifikasi Daun Sirih
Ruiz & Pav.) on Blocking Hijau (Piper betle L.)
blood Glucose (Mus Terhadap Bakteri
musculus L.) Formula Propionibacterium acnes’,
Indicated Sukrosa.Bioscience Jurnal Farmasi Udayana, pp.
Vol.2 No.1. 2018. pp 61-71. 50–53.

Anda mungkin juga menyukai