Anda di halaman 1dari 2

SUNGAI CITARUM DAN HARAPAN MANFAATNYA.

Sungai citarum saat ini, terutama di daerah Hulu, yaitu daerah Gunung Wayang utamanya di daerah
Cisanti, yang berada di sebelah selatan kota Bandung hingga kota Bandung dan sebagian masuk daerah
Cianjur, sudah mulai terlihat ada perbaikan dan terasa hasil dari upaya Permerintah yang didukung
prajurit TNI AD, khususnya Kodam III/Siliwangi, yang secara berkesinambungan berupaya memperbaiki
ekosistem DAS Citarum.

Menurut Dadan, salah seorang warga Kabupaten Bandung yang tinggal di daerah Bale Endah, dimana
pada 10 tahun terakhir wilyahah ini disetiap musim penghujannya, menjadi genangan air yang meluap
dari sungai Citarum.

Dadan menjelaskan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh sungai Citarum saat ini cukup kompleks,
hingga penyelesaian sederhana untuk satu bidang atau di lokasi tertentu saja tidak lagi memadai. Untuk
itu penanganan Citarum membutuhkan perhatian dan sumbangsih semua pihak untuk ikut membantu,
bersama memperbaiki kondisi yang memprihatinkan ini, mulai dari hulu hingga hilir. Penanganan ini
membutuhkan keterpaduan nyaris di seluruh bidang. Hal ini membutuhkan kerjasama, tindakan nyata,
kordinasi, konsolidasi dan komunikasi intensif di seluruh para pemangku kepentingan; pemerintah,
pihak swasta dan masyarakat.

Dari hasil evaluasi satu tahun program Citarum Harum, memang disampaikan Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil, hasil Program Citarum Harum masih belum maksimal, dan diperlukan peningkatan.
Namun jika melihat di lapangan, menunjukkan hasil yang positif dibanding sebelumnya. Di sebagian
besar aliran sungai Citarum, utamanya dari Hulu hingga wilayah Kabupaten Bandung, dan Cianjur, sudah
terlihat beberapa taman di sepanjang Bantaran Sungai, juga upaya masyarakat bersama Pemerintah dan
TNI, menanami pohon-pohon yang bernilai ekonomis dan ekologis serta dapat menghijaukan DAS
Citarum. Upaya tersebut diharapkan terus berlanjut di mulai dari hulu di Situ Cisanti di gunung Wayang
wilayah Kabupaten Bandung hingga kehilir, di wilayah Purwakarta dan Karawang.

Belum ada data yang menunjukkan tingkat pencemaran Citarum berkurang. Namun, kata Dadan, hal itu
bisa dilihat kasat mata melalui air yang lebih jernih dan sampah yang berkurang. Kini, beberapa badan
sungai sudah bisa dipakai untuk kegiatan.

Ketika setelah menghadiri Rapat Evaluasi Satu Tahun “Citarum Harum” di Bandung, Selasa (15/1), di
gedung, Sate Pangdam III Siliwangi Tri Soewandono mengatakan telah mengangkut 80.000 ton sampah
dan endapan dari Sungai Citarum. Hal itu dilakukan oleh 1.700 personel militer bersama 1.300 warga
setempat.

“Kalau kita lihat kasat mata, bersihnya dulu. Saya optimistis lima tahun ke depan (bisa selesai),” katanya
kepada wartawan dalam kesempatan yang sama.

Namun, endapan dan sampah ini sebagian masih tertumpuk di daratan dan belum diangkut ke tempat
pembuangan akhir (TPA) karena sejumlah hal. Petugas pun membuat pengolahan sampah di beberapa
titik.
“Sementara masih kita buat incinerator (tempat pengolahan sampah), tapi itu pun baru beberapa titik.
Dan itu ke depan nya akan lebih fokus lagi dibicarakan,” kata Tri lagi.

Tri menjelaskan pada 2018, pemulihan ekosistem sudah berlangsung di 13 sektor dan sisa 10 sektor
akan digarap mulai 2019.

Diharapkan, secara bertahap namun pasti, harapan DAS citarum menjadi kembali hijau, bebas sampah
dan tanpa pencemaran bahan kimia dapat terwujud. Sehingga benar-benad dapat dimanfaatkanuntuk
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai