Anda di halaman 1dari 4

Lampiran

Surat Keputusan Direktur RS.Restu Ibu tentang Kebijakan-Kebijakan di dalam Akses Pelayanan
dan Kontinyuitas.
Nomor : 34 /SK-DIR/RSRI/II/2016

Tanggal: 15 Februari 2016

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DI DALAM AKSES PELAYANAN DAN KONTINYUITAS


DI RUMAH SAKIT RESTU IBU BALIKPAPAN

RS. Restu Ibu menetapkan dan menerapkan proses TRIASE di IGD .


1) Perawat dan atau Bidan dan atau Dokter IGD harus melakukan Triase pada setiap pasien
yang melalui IGD.
2) Untuk Triase berlabel Merah (=Kriteria Merah Triase)
3) harus mendapatkan Prioritas Utama sekalipun sudah ada pasien lain yang datang terlebih
dulu.
4) Menurut Prioritasnya warna Merah merupakan prioritas Utama (mendapatkan respons
untuk penanganan gawat daruratnya kurang dari 5 menit), selanjutnya warna Kuning
(dapat menunggu sampai 1 jam), kemudian Hijau (apabila pada jam layanan poliklinik
maka pasien diarahkan ke poliklinik terkait, dapat menunggu sampai 3 jam) dan Hitam
mendapatkan prioritas terakhir.
5) Pasien dengan Derajat Kriteria Transfer yang lebih tinggi lebih diutamakan. Adapun
derajat Transfer pasien adalah seperti berikut:
A) Pasien dengan kondisi derajat 0
B) Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik stabil yang
dapat terpenuhi kebutuhannya dengan rawat inap biasa
C) Pasien dengan kondisi derajat 1
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik stabil, namun
berpotensi menjadi tidak stabil, misalnya pada pasien yang baru menjalani
perawatan di HCU/ ICU yang sudah memungkinkan untuk perawatan di ruangan
rawat inap biasa
D) Pasien dengan kondisi derajat 2
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil dan
membutuhkan observasi lebih ketat dan intervensi lebih mendalam termasuk
penanganan kegagalan satu sistem organ atau pasien yang habis menjalani operasi
besar.
E) Pasien dengan kondisi derajat 3
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil yang
membutuhkan bantuan pernapasan dan atau dengan kegagalan sistem organ lainnya.

6) Case Manajer (Koordinator IGD / Kepala Jaga IGD) harus memberikan penjelasan
tentang adanya pasien yang diprioritaskan karena keadaan Gawat Daruratnya.
6) Apabila memerlukan ruang perawatan Intensif (ICU/NICU), maka Rumah Sakit
menetapkan kriteria masuk ke pelayanan intensif secara selektif , untuk RS Restu Ibu
berpedoman pada SK Direktur nomor :
36/SK-DIR/RSRI/II/2016 Tentang Kriteria ICU dan Kriteria ICU (Dalam
KEPMENKES NO. 1778/MENKES/SK/XII/2010)
7) Petugas ICU melakukan proses Triage sebelum menetapkan proses penerimaan pasien,
dan apabila memenuhi Kriteria maka pasien/keluarga akan diberikan Formulir Informed
Consent untuk masuk Perawatan Intensif.
8) Untuk perawatan lebih lanjut di ruang Isolasi maka RS. Restu Ibu belum bisa memenuhi
untuk Isolasi Airborne Infection. Maka sebaiknya pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas penanganan penyakit menular lewat udara.
Kriteria Merah Triase ( Red Triage Criteria ) RS. Restu ibu

1. Respirasi :
 Kondisi napas cepat ≥ 30 X per menit
 Kondisi kembali nya pernapasan setelah mengalami henti napas/tidak ada napas (dengan
manuver Head Tilt / Chin Lift / atau setelah usaha pengeluaran benda asing (=choking) )
 Sumbatan jalan napas (ditandai dengan Stridor,Snoring, Gargling, Crowing) .
Stridor adalah suara nafas kasar yang disebabkan karena adanya turbulensi aliran udara
karena adanya sumbatan di saluran nafas bagian atas. Snoring : suara seperti ngorok,
kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan napas bagian atas oleh benda padat, jika
terdengar suara ini maka lakukanlah pengecekan langsung dengan cara cross-finger
untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang
digunakan untuk chin lift, ibu jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan
rahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan
korban (eg: gigi palsu dll). Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena
ada kebuntuan yang disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-
finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2
jari yang sudah dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).
Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya disebabkan karena pembengkakan
(edema) pada trakea, untuk pertolongan pertama tetap lakukan maneuver head tilt and
chin lift atau jaw thrust saja.

2. Perfusi :
 Tidak teraba nadi radialis dengan pengisian kapiler > 2 detik (Capillary Refill > 2
seconds).

3. Status Mental :
 Tidak berespons terhadap perintah sederhana (Tidak sadar atau Terganggu nya Status
Mental / unconscious or altered mental status).

4. Kondisi-kondisi khusus lainnya :


 Diduga adanya usaha bunuh diri.
 Kejang.
 Tenggelam / Drowning.
 Terkena Petir / Tersetroom
 Reaksi anafilaksis.
 Nyeri dada akut disertai penjalaran yang khas dari Miokard Infark (durasi ≥ 20 menit).
Kriteria Kuning Triase (Yellow Triage Criteria) RS. Restu Ibu

1. Respirasi < 30 x per menit dengan denyut nadi radialis teraba ,pengisian kapiler < 2 detik,
serta status mental dapat mengikuti perintah sederhana.
2. Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan
dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya :
 Trauma abdomen tanpa shok.
 Fraktur atau patah tulang terbuka (open fraktur) tanpa shok.
 Kombustio / luka bakar ringan, derajat 2 <15% (dewasa) dan < 10% anak-anak.
3. Pasien anak < 6 tahun dengan demam ≥ 40° C.
4. Pasien dewasa dengan tersangka dehidrasi berat.
5. Pasien anak dengan tersangka dehidrasi sedang-berat.
6. Retensio Urin.
7. Phimosis dengan retensio urin.
8. Para parese / Tetraparese / Hemiparese dengan respirasi dan hemodinamik stabil.
9. Ikhterik Neonatorum.
10 Kolik akut / Nyeri Akut (skala >8 ) dengan hemodinamik stabil.

Anda mungkin juga menyukai