Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai perintah bersedekah, hibah dan memberikan hadiah.
2.2 Membiasakan bersedekah, hibah dan memberi hadiah
3.1 Memahami ketentuan sedekah, hibah dan hadiah
4.1 Mensimulasikan tata cara sedekah, hibah dan hadiah
KETENTUAN
SHODAQOH, HIBAH DAN
HADIAH HADIAH ?
HADIAH /
PETA KONSEP CARA BERSHODAQOH,
PETA
MEMBERI HIBAH DAN
KONSEP MEMBERI HADIAH
MEMBIASAKAN
BERSHODAQOH
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
a. Gambar 1: ..……………………………………….
b. Gambar 2: …………………………………………
c. Gambar 3: …………………………………………
PERTANYAAN
Pertanyaan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:
a. ..………………………………………..
b. ……………………………………….
c. …………………………………………..
A. SEDEKAH
Pada dasarnya semua orang, baik kaya maupun miskin, punya uang atau
tidak, bisa memberikan sedekah sesuai dengan apa yang dimiliknya.
Karena sedekah dalam arti yang luas tidak sebatas hanya berupa materi.
Senyummu pun akan bernilai sadaqah bila dapat membahagiakan orang
lain. Akan tetapi, berikut ini kita akan memahami makna sadaqah, hibah
dan hadiah berdasar ketentuan hukum fiqih.
1. Pengertian Sedekah
Sedekah ialah penyerahan hak milik suatu benda yang diberikan tanpa
imbalan kepada orang yang membutuhkan, semata-mata hanya
mengharap ridha Allah swt.
Kata sedekah dalam banyak dalil memiliki makna yang sama dengan
kata zakat, sebagaimana disebutkan pada ayat berikut, yang artinya,
ِ ِ ِِ ِ
ك َس َك ٌن َ ص ِّل َعلَْي ِه ْم إِ َّن
َ َصالَت َ ص َدقَةً تُطَ ِّه ُرُى ْم َوتَُزّكي ِه ْم ِبَا َو
َ ُخ ْذ م ْن أ َْم َواِل ْم
يع َعلِ ٌيم ِ َّ َِلم و
ٌ اَّللُ ََسَ ُْ
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At
Taubah: 103)
تُ ِنف ُقوا ِم ْن َخ ٍْْي اَّللَ يَ ْه ِدي َم ْن يَ َشاءُ َوَما َّ ك ُى َد ُاى ْم َولَ ِك َّن َ س َعلَْي َ لَْي
ف إِلَْي ُك ْم
َّ َخ ٍْْي يُ َو اَّللِ َوَما تُ ِنف ُقوا ِم ْن
َّ فَِِلَن ُف ِس ُك ْم َوَما تُ ِنف ُقو َن إَِّلَّ ابْتِغَاءَ َو ْج ِو
َوأَنْتُ ْم َّلَ تُظْلَ ُمو َن
Artinya: "Dan kamu tidak menafkahkan, melainkan karena mencari
keridhaan Allah dan sesuatu yang kamu belanjakan, kelak
akan disempurnakan balasannya sedang kamu sedikitpun
tidak akan dianiaya". (QS. Al-Baqarah: 272)
ِ ِ اَّلل ََي ِزي الْمت
ي َ َ ُ ْ ََّ َّق َعلَْي نَا إِ َّن
َ ص ّدق ْ صدَ ََوت
Artinya : "Dan bersedekahlah kepada Kami, sesungguhnya Allah
memberikan balasan kepada orang-orang yang
bersedekah" (Yusuf : 88)
2) Hadis
ب الْغِ ُّل َوتَ َه َاد ْوا ََتَابُّوا
ِ صافَ ُحوا يَ ْذ َى ِ ِ ُ ال رس
َ َصلَّى هللاُ َعلَْيو َو َسلَّ َم ت
َ ول هللا ُ َ َ َق
Artinya: “Rasulullaah saw. bersabda: “Berjabat tanganlah maka
akan hilang rasa dendam dan denki dan saling
memberi hadiahlah maka kalian akan menjadi saling
mencintai.” (H.R. Malik).
4. Rukun Sedekah
Rukun sedekah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut:
a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan
berhak untuk mentasharrufkan (memperedarkannya)
b. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian
tidak syah memberi kepada anak yang masih dalam kandungan
ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya tidak
berhak memiliki sesuatu.
c. Ijab dan qabul. Ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang
memberi sedangkan qabul, ialah pernyataan penerimaan dari orang
yang menerima pemberian
d. Barang yang diberikan, syaratnya adalah barang tersebut yang
dapat dijual.
Manfaat Sedekah
Banyak sekali hikmah atau manfaat dari amalan shadaqah, di
antaranya:
a. Dapat membantu meringankan beban orang lain
b. Menumbuhkan rasa kasih sayang dan mempererat hubungan
antar sesama
c. Sebagai Obat penyakit dan kan dilapangkan rejekinya
d. Dapat meredam murka Allah dan menolak bencana, juga
menambah umur.
B. HIBAH
2. Hukum Hibah
a. Wajib
Hibah suami kepada kepada istri dan anak hukumnya adalah wajib
sesuai kemampuannya.
b. Haram
Hibah menjadi haram manakala harta yang diberikan berupa barang
haram, misal minuman keras dan lain sebagainya. Hibah juga haram
apabila diminta kembali, kecuali hibah yang diberikan orangtua
kepada anaknya (bukan sebaliknya).
c. Makruh
Menghibahkan sesuatu dengan maksud mendapat imbalan sesuatu
baik berimbang maupun lebih hukumnya adalah makruh.
4. Mencabut Hibah
Jumhur ulama berpendapat bahwa mencabut hibah itu hukumnya
haram, kecualii hibah orang tua terhadap anaknya, sesuai dengan sabda
Nabi saw. :
ب ِىبَةً فَيَ ْرِج ُع فِْي َها إَِّلَّ الْ َوالِ ِد فِْي َما ِ ِ ٍِ ِ ِ
َ َّلَ ََي ُّل لَر ُج ٍل ُم ْسلم أَ ْن يُ ْعطى َعطيَّةً أ َْو يَ َه
ِي ع ِطى لِولَ ِده
َ ُْ
Artinya: “Tidak halal seorang muslim memberikan suatu barang
kemudian ia tarik kembali, kecuali seorang bapak kepada
anaknya” (HR. Abu Dawud).
Sabda Nabi saw:
5. Macam-macam Hibah
Hibah terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Hibah barang adalah memberikan harta atau barang kepada pihak lain
yang mencakup materi dan nilai manfaat harta atau barang tersebut,
yang pemberiannya tanpa ada tendensi (harapan) apapun. Misalnya
menghibahkan rumah, sepeda motor, baju dan sebagainya.
2. Hibah manfaat, yaitu memberikan harta kepada pihak lain agar
dimanfaatkan harta atau barang yang dihibahkan itu, namun materi
harta atau barang itu tetap menjadi milik pemberi hibah. Dengan kata
lain, dalam hibah manfaat itu si penerima hibah hanya memiliki hak
guna atau hak pakai saja. Hibah manfaat terdiri dari hibah berwaktu
(hibah muajjalah) dan hibah seumur hidup (al-amri). Hibah muajjalah
dapat juga dikategorikan pinjaman (ariyah) karena setelah lewat
jangka waktu tertentu, barang yang dihibahkan manfaatnya harus
dikembalikan.
Hikmah Hibah
a. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil
b. akan terbentuk sifat dermawan bagi pemberi hibah
c. akan dilapangkan rejekinya dan dimudahkan urusannya.
C. HADIAH
1. Pengertian hadiah dan hukumnya
Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud
untuk memuliakan atau memberikan penghargaan. Rasulullah SAW
menganjurkan kepada umatnya agar saling memberikan hadiah. Karena
yang demikian itu dapat menumbuhkan kecintaan dan saling
menghormati antara sesama.
Rasulullah saw. bersabda :
ب الْغِ ُّل َوتَ َه َاد ْوا
ِ صافَ ُحوا يَ ْذ َى ِ ِ ُ ال رس
" ََتَابُّوا َ َصلَّى هللاُ َعلَْيو َو َسلَّ َم ت
َ ول هللا ُ َ َ َق
Rasulullaah saw. Bersabda: “Berjabat tanganlah maka akan hilang rasa
dendam dan denki dan saling memberi hadiahlah maka kalian akan
menjadi saling mencintai.” (H.R. Malik)
Hadiah menumbuhkan cinta yang berarti akan mengusir kebencian,
permusuhan, dan kedengkian di dalam hati.
ِ ِ ِ
ُمَ ْن أ َََتهُ هللاُ َشْي ئًا م ْن ى َذا الْ َمال م ْن َغ ِْْي أَ ْن يَ ْسأَلَوُ فَلْيَ ْق بَ ْل فَِإََّّنَا ُى َو ِرْز ٌق َساَقَو
هللاُ إِلَْي ِو
Artinya: “Barangsiapa yang diberikan oleh Allah harta tanpa
memintanya maka hendaklah dia menerimanya karna hal itu
adalah rizki yang diberikan oleh Allah kepadanya". (HR.
Bukahri dan Muslim)
4. Macam-macam Hadiah
Hadiah dalam Islam dibagi menjadi 3 macam :
a. Hadiah dari seseorang yang posisinya “di bawah” kepada orang
yang posisinya “di atas”, semisal hadiah dari bawahan kepada
atasan, dari seorang yang memiliki kepentinganbisnis kepadan
orang yang punya kewenangan mengambil keputusan atas bisnis
tersebut. Hadiah semacam ini yang tidak diperbolehkan.
b. Hadiah dari seseorang kepada orang lain yang setara, misalnya
antar teman, kerabat, keluarga, tetangga. Hadiah semacam ini boleh
dan dianjurkan sepanjang saling memberi manfaat dan mempererat
persahabatan/persaudaraan.
c. Hadiah dari seseorang yang posisinya “di atas” kepada orang yang
posisinya “di bawah”, dimana si pemberi tak memiliki kepentingan
terhadap yang diberi dan tak ada pamrih untuk mendapatkan
balasan. Seperti hadiah dari majikan kepada pekerjanya, hadiah
dari pejabat kepada bawahannya, hadiah dari orangkaya kepada
kaum fakir, dll. Inilah bentuk hadiah yang sangat dianjurkan.
MOTIVASI
PENDALAMAN KARAKTER
Setelah kita memahami ketentuan sedekah, hibah, dan hadiah dalam Islam
maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Menumbuhkan sifat sosial dengan cara membiasakan diri untuk
2. Menyingkirkan sifat kikir yang melekat pada diri kita dengan belajar
saling memberi.
3. Berusaha keras untuk mendapatkan prestasi yang sesuai dengan syariat
Islam
4. Giat bekerja agar dapat membantu orang lain
5. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.