Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

MANAJEMEN KAS DAN ANGGARAN KAS


Pendahuluan
Salah satu faktor kunci keberhasilan pengelolaan keuangan daerah adalah kemampuan
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) dalam
mengelola kas daerah. BUD selaku fund manager dan investment manager perlu memiliki
mekanisme manajemen kas yang baik sehingga dapat mengoptimalkan kas daerah yang ada.
Manajemen kas terkait dengan keputusan:
1) bagaimana memanfaatkan kas yang masih menganggur atau belum dipakai hingga waktu
tertentu,
2) instrument investasi apa yang dapat dipilih,
3) bagaimana menentukan portofolio investasi yang optimal,
4) jika memang diperlukan kapan harus mengadakan utang, berapa jumlah dan jangka
waktunya.
5) kapan harus melakukan pengeluaran dan berapa besarnya. Untuk membantu manajer
keuangan public dalam mengoptimalkan manajemen kas daerah, diperlukan instrumen
pendukung berupa anggaran kas (cash budget) yang bertujuan untuk perencanaan dan
pengendalian kas daerah.

Tujuan Manajemen Kas


Terdapat tiga tujuan utama dalam manajemen kas, yaitu:
a. Keamanan kas
b. Menjaga likuiditas keuangan
c. Memperoleh keuntungan investasi
Manajemen kas bertujuan untuk menjaga keamanan kas dalam arti melindungi kas dari
kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen yang buruk atau karena tindak
korupsi dnjaga jumlah kas dalam praktik pengumpulan, pengeluaran dan pemanfaatan kas.
Tujuan kedua menjaga likuiditas keuangan yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan
mencukupi untuk memenuhi kewajiban financial, sepertimembayarkan kembali utang jangka
pendek yang jatuh tempo, membayar kewajiban pada pihak ketiga, membiayai kegiatan yang
sudah dianggarkan dan membayar belanja rutin. Manajemen kas juga bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari pemanfaatan kas dalam investasi jangka pendek. Seringkali
antara tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan investasi bersifat kontradiktif.
Likuiditas yang tinggi membutuhkan ketersediaan kas yang lebih besar. Namun kondisi
keuangan yang mengalami likuiditas tinggi bisa berarti mengorbankan kesempatan
memperoleh keuntungan investasi, sebab kas yang terlalu banyak tersebut sebenarnya dapat
digunakan untuk investasi yang menghasilkan keuntungan. Sebaliknya menginvestasikan kas
terlalu besar dalam instrument jangka pendek berarti menurunkan likuiditas. Tantangan
terbesar yang dihadapi manajer keuangan sektor publik adalah bagaimana menentukan
jumlah kas yang paling optimal, yaitu menentukan jumlah kas di tangan yang mencukupi
untuk mendanai kegiatan operasional dan menginvestasikan kas yang masih menganggur.

Menejmen Kas dan Anggaran Kas 1|Page


Siklus Manajemen Kas daerah
Siklus manajemen kas daerah merupakan tahap-tahap, proses atau kegiatan yang terkait
denganperolehan, penggunaan dan pemanfaatan kas daerah. Siklus manajemen kas daerah
meliputi:
a. Pengumpulan pendapatan
b. Pengeluaran belanja
c. Penerimaan pembiayaan
d. Pengeluaran pembiayaan

Anggaran Kas
Dalam rangka optimalisasi manajemen kas, pemda perlu memiliki instrument
pendukung berupa anggaran kas. Anggaran kas tersebut penting untuk membantu
kelancaran pelaksanaan anggaran, khususnya dalam pelaksanaan anggaran belanja dan
pengeluaran pembiayaan daerah serta anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan
daerah. Pemasukan pendapatan daerah dalam pelaksanaan anggaran pendapatan tidak
terjadi pada saat awal tahun anggaran yang bersangkutan dan pendapatan tersebut
tidaksama besarnya tiap bulan atau triwulannya sehingga perlu diadakan sarana pengatur
yaitu anggaran kas. Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan pemasukan
pendapatan daerah disatu pihak dan kebutuhan dana untuk belanja dan pembiayaan di pihak
lain.
Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yaitu:
a. Anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan
realisasi pendapatan yang diharapkan diterima untuk setiap bulan dan triwulan selama 1
tahun anggaran.
b. Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan
kebutuha dana untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan
triwulan selama 1 tahun anggaran.
1) Ruang Lingkup Anggaran Kas di Pemerintah Daerah.
Penyusunan anggaran kas di pemda pada dasarnya meliputi dua tingkatan yaitu: 1)
Anggaran kas SKPD. Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD berkewajiban
menyusun rancangan anggaran kas SKPD. Rancangan Anggaran Kas SKPD kemudian
disampaikan kepada PPKD selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD.
Pembahasan rancangan Anggaran Kas SKPD dilaksanakan bersamaan dengan
pembahasan DPA-SKPD. Penyusunan anggaran Kas SKPD dimulai dari penyusunan skedul
belanja untuk pelaksanaan setiap kegiatan. Berdasarkan DPA-SKPD yang telah disahkan
PPKD, selanjutnya unit kerja menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan kebutuhan
dananya sehingga jelas tergambar kebutuhan dana baik yang akan dibayar dengan SPM
Langsung maupun melalui SPM UP.

2) Anggaran kas pemda.

Menejmen Kas dan Anggaran Kas 2|Page


Berdasarkan anggaran kas dari masing-masing SKPD, PPKD selaku BUD selanjutnya
menyusun Anggaran Kas Pemda yang selanjutnya disyahkan oleh Kepala Daerah. Pada
level pemda, yaitu BUD, kebutuhan untuk membuat anggaran kas pemda merupakan
suatu keharusan. Anggaran kas pemda penting untuk mengatur ketersediaan dana yang
cukup untuk mendanai pengeluaran-penegluaran sesuai dengan rencana penarikan dana
yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan. Anggaran kas memuat perkiraan
arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang
digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.

Pentingnya Anggaran Kas


Bendaharawan Umum Daerah (BUD) perlu mengatur agar keuangan pemda tidak mengalami
overlikuid, illikuid atau defisit yang membebani sehingga mengganggu pelaksanaan program
dan anggaran. Beberapa alas an pentingnya anggaran kas pemda yaitu:
a. Mengharmonisasikan keadaan kas daerah dengan DPA-SKPD, SPD, SPP dan SPM yang
akan diajukan;
b. Mengatur likuiditas keuangan pemda untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai
dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD;
c. Membantuperencanaan dan pengendalian kas daerah;
d. Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan anggaran

Elemen anggaran Kas


Terdapat empat elemen utama anggaran kas yang perlu diperoleh informasinya, yaitu;
a. Saldo awal kas
b. Anggaran penerimaan kas
c. Anggaran pengeluaran kas
d. Saldo akhir setiap bulan dan triwulan.
Saldo awal kas. Informasi saldo awal kass tahun anggran bersangkutan berasal dari saldo kas
tahun anggaran sebelumnya yang dipegang BUD yang telah dilaporkan dalam Laporan Arus
Kas. Saldo awal kas ini tidak identik dengan SiLPA tahun anggaran sebelumnya, sebab SiLPA
tahun anggran sebelumnya merupakan komponen penerimaan pembiayaan untuk tahun
anggaran bersangkutan. Untuk penyusunan anggaran kas SKPD, saldo awal kas merupakan
saldo kas yang masih dipegang oleh Bendahara Pengeluaran.

Anggaran penerimaan kas. Anggaran ini memuat perkiraan arus kas masuk dari realisasi
pendapatan dan penerimaan pembiayaan yang diharapkan diperoleh untuk setiap bulan dan
triwulan selama satu tahun anggran.

Anggaran pengeluaran kas. Anggaran ini memuat perkiraan kebutuhan dana untuk belanja
dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama satu tahun anggaran.

Saldo akhir kas. Saldo akhir kas merupakan perkiraan jumlah saldo kas yang ada untuk setiap
bulan dan triwulan selama satu tahun anggaran. Saldo akhir kas dihitung dengan cara

Menejmen Kas dan Anggaran Kas 3|Page


menambahkan salso awal kas dengan jumlah penerimaan kemudian dikurangi dengan
perkiraan pengeluaran yang akan dilakukan.

Cara membuat Anggaran Kas


Terdapat empat langkah utama dalam membuat anggaran kas yaitu:
1. Mengenali pola belanja atau pengeluaran yaitu belanja yang sifat relatif tetap setiap
bulan dan belanja yang sifatnya fluktuatif.
2. Mengenali pola pendapatan/penerimaan yang diharapkan diperoleh pemda yaitu
penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah
yang sah.
3. Membuat skedul yang mengindikasikan perkiraan total penerimaan serta pengeluaran
per bulan selama satu tahun anggaran
4. Membuat perkiraan anggaran kas setelah skedul penerimaan dan pengeluaran tersebut
disusun.

Lihat tabel hal. 43-49.

Menejmen Kas dan Anggaran Kas 4|Page


MENEJMEN KAS DAN ANGGARAN KAS

Menejmen Kas dan Anggaran Kas 5|Page

Anda mungkin juga menyukai