Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. R DENGAN


TAHAP PERKEMBANGAN MELEPASKAN ANAK DEWASA MUDA
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing Tutorial:


Taty Hernawati, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh:
Nandi PrimaYudha
220110160107

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 2
B. Tujuan .......................................................................................................................... 2
C. Manfaat ........................................................................................................................ 3
BAB II ISI ................................................................................................................................ 4
A. Tahap Pengkajian ......................................................................................................... 4
1. Data Umum Keluarga ............................................................................................ 4
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga ........................................................ 6
3. Pengkajian lingkungan .......................................................................................... 8
4. Fungsi keluarga.................................................................................................... 11
5. Stres dan Koping Keluarga .................................................................................. 12
6. Pemeriksaan Fisik ................................................................................................ 13
7. Harapan Keluarga ................................................................................................ 13
8. Pengkajian Keluarga Mandiri Sebelum ............................................................... 14
9. Pengkajian Keluarga Mandiri Sesudah................................................................ 14
10. Formulir Keluarga Sehat ..................................................................................... 14
B. Analisa Data ............................................................................................................... 18
C. Diagnosa Keperawatan............................................................................................... 18
D. Penilaian Diagnosa Keluarga ..................................................................................... 18
E. Rencana Asuhan Keperawatan ................................................................................... 20
1...................................................................................................................................... 20
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 26
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 26
B. Leason Learned .......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 28
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 29
A. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN .................................................................... 29
B. DOKUMENTASI ...................................................................................................... 48

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga menurut sejumlah ahli adalah sebagai unit sosial-ekonomi terkecil
dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi, merupakan
kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan
interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi (Herien
Puspitawati, 2013). Menurut Mattessich dan Hill (Zeitlin, 1995) keluarga merupakan
suatu kelompok yang berhubungan kekerabatan, tempat tinggal, atau hubungan
emosional yang sangat dekat yang memperlihatkan empat hal (yaitu interdepensi intim,
memelihara batas-batas yang terseleksi, mampu untuk beradaptasi dengan perubahan dan
memelihara identitas sepanjang waktu, dan melakukan tugas-tugas keluarga).
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang
sah, mampu memnuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan terbebas dari
penyakit (Fathurohman, 1996). Tentu semua ingin memiliki Keluargga yang sejahtera.
Dalam peningkatan kesejahteraan keluarga Kementrian kesehatan juga melakukan
program indonesia sehat sehingga nantinya keluarga yang ada dapat menjadi keluarga
yang sejahtera (Departemen Kesehatan RI, 2016)
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya yang mempunyai
peranan sangat penting dalam membentuk budaya, karakter, dan perilaku sehat untuk
setiap individu. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan
masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan.
Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit
pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan
saling mempengaruhi antar anggota keluarga, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
juga keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya.(Kholifah, 2016)

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah diharapkan penulis dapat
mengidentifikasi aspek dalam keluargga sehingga penulis dapat mengetahui, apakah
keluarga yang diidentifikasi mengalami masalah kesehatan atau tidak. Lalu penulis bisa
memberikan asuhan keperawatan terhadap keluargga yang diidentifiasi.

2
C. Manfaat
Diharapkan dari adanya tugas pengkajian ini, keluarga binaan yang kami kaji
mengetahui tentang masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya, serta dapat
mengatasi cara pencegahannya, serta dapat memenuhi apa saja tugas perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi. Selain itu juga tugas ini dapat dijadikan contoh bagi
mahasiswa keperawatan lain yang akan melalukan pengkajian kepada keluarga.

3
BAB II
ISI

A. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan
pengkajian dapat menggunakan metode:
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
4. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah:

1. Data Umum Keluarga


a. Kepala Keluarga (KK) : R. Gunawan Wibiksana Siswadji, S. KM, M. Kes
b. Usia : 55 tahun
c. Tempat, tanggal lahir : Bandung, 9 Maret 1963
d. Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 162 A/41 RT/RW: 03/01
Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung
e. Nomor telepon : 08132150309
f. Agama : Islam
g. Suku : Sunda
h. Pekerjaan Kepala Keluaga : Pegawai Negeri Sipil
i. Pendidikan Kepala Keluarga: S2
j. Komposisi Keluarga dan Genogram
No. Nama Status dalam Usia Pendidikan Pekerjaan Status
Keluarga
1 Saminar Istri 51 thn D1 Ibu Rumah Kawin
Tagga
2 R. Adila Anak ke-1 28 thn D3 Perawat Kawin
Bella
Anggrina

4
3 R. Nabilah Anak ke-2 20 thn SMA Mahasiswa Belum
Putri F kawin
4 R. M. Anak ke-3 18 thn SMA Mahasiswa Belum
Dinan kawin
Hafizh
5 Robby Menantu 29 thn SMA TNI Kawin
Cahyadi
6 M. Fatih Cucu 2 thn Belum
Abrisam kawin

k. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1998) dalam teori keluarga, keluarga ini termasuk tipe
keluarga besar (Extended Family) karena dalam satu rumah terdapat keluarga inti
ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah yaitu keponakannya.
l. Suku Bangsa
Tn. G berasal dari suku sunda dan Ny. S berasal dari suku minang, maka
keluarga Tn. G bersasal dari suku Sunda dan Minang. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah Bahasa Indonesia.
m. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. G beragama Islam. Menurut kepercayaan
mereka islam adalah agama yang benar dan mengajarkan kebaikan.
n. Status Sosial Ekonomi Keluarga

5
Kepala keluarga bekerja dan menafkahi keluarga sebagai PNS. Anak
pertama dan menantu juga berkerja menafkahi anaknya dan turut membantu
perekonomian di keluarga kepala keluarga. Istri Tn. G merasa penghasilan
keluarga sudah cukup untuk keperluan sehari-hari dan menabung untuk biaya
pendidikan kedua anaknya karena anak kedua dan ketiga sedang menjalani
pendidikan tinggi di Universitas Negeri. Sedangkan anak pertama dan
keluarganya akan segera berpindah rumah dan memisahkan diri pada tahun depan.
Keluarga memiliki fasilitas yang sangat baik di rumah. Keluarga memiliki sarana
transportasi dua buah mobil dan satu kendaraan motor.
o. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Biasanya keluarga akan berkumpul saat makan malam setiap harinya
tetapi tidak semua karena anak ke-2 berkuliah di Jatinangor akan pulang seminggu
sekali dan menantu kepala keluarga bekerja diluar kota dan pulang terkadang
seminggu sekali atau dua minggu sekali. Jadi waktu berkumpul dengan semua
anggota keluarga lengkap tergantung situasi dan kondisi. Sesekali juga keluarga
pergi untuk sekedar jalan-jalan atau membeli kebutuhan rumah tangga bersama
atau makan diluar rumah. Untuk liburan biasanya dilakukan di akhir tahun atau
libur lebaran saat semua yang bekerja sedang mengambil cuti atau libur. Biasanya
hanya menonton beberapa film dirumah, jalan-jalan disekitar Bandung,
mengunjungi sanak saudara di Bandung ataupun diluar kota, jika ada rezeki dan
waktu yang pas sesekali keluar kota.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Menurut teori Friedman (2010), tahap perkembangan keluarga ini adalah
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (Lounching Center Family) karena
anak terakhir sudah menikah dan akan segera meninggalkan rumah.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Melepas anak tertua, karena anak tertua masih bekerja di Bandung dan
masih memiliki anak kecil. Jika anak tertua ikut dengan suami, dia khawatir
anaknya tidak ada yang bantu mengasuh karena masih kecil. Jika anak sudah
cukup mandiri atau sudah bersekolah, anak tertua akan meninggalkan rumah.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

6
- Riwayat Kesehatan saat Ini: saat ini keluarga tidak memiliki keluhan
kesehatan yang serius, hanya pegal setelah bekerja dan flu karena cuaca
namun dapat diatasi dengan baik.
- Riwayat Penyakit Keturunan: Orangtua Tn. G memiliki riwayat hipertensi.
d. Riwayat Kesehatan Masing-masing:
No. Nama Keadaan Status Riwayat penyakit
Kesehatan Imunisasi
1 R. Gunawa Sehat Tidak Terkaji - Operasi batu
Wibiksana ginjal
- Hipertensi
- Herpes
2 Saminar Sehat Tidak Terkaji Tidak ada
3 R. Adila Bella Sehat Tidak Terkaji Tidak ada
Anggrina
4 R. Nabilah Putri F Sehat Tidak Terkaji - DB
- Tifoid
- Alergi makanan
- Alergi dingin
- Sinusitis
5 R. M. Dinan Hafizh Sehat Tidak Terkaji - DB
- Asma
- Campak
- Alergi dingin dan
debu
6 Robby Cahyadi Sehat Tidak Terkaji - Patah tulang
pergelangan
tangan kanan
7 M. Fatih Abrisam Sehat Lengkap - Campak
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok
- Anggota keluarga tidak ada yang sedang hamil
e. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Kepala keluarga memiliki hipertensi namun terkontrol karena beliau
memiliki dasar pendidikan kesehatan sehingga mengerti mengenai penyakitnya.

7
f. Sumber Pelayanan Kesehatan
- Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan adalah klinik terdekat dari
rumah yaitu klinik Al-Islam, praktek dokter terdekat, dan rumah sakit Santo
Yusuf atau RSUD Bandung. Pemilihan pelayanan kesehatan tergantung
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
- Ibu melahirkan anak-anaknya di rumah sakit, dan mengontrol kehamilan di
praktek bidan terdekat. Anak pertama mengontrol kehamilan di rumah sakit
dan melahirkan di rumah sakit.
- Keluarga memiliki asuransi kesehatan dari tempat bekerja kepala keluarga,
anak petama, dan menantu yang bekerja.

3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik Rumah
- Luas rumah: sekitar 140 m2
- Jumlah ruangan: Terdapat satu ruang tamu, dua ruang keluarga yang
digunakan untuk berkumpul, tiga buah kamar tidur, satu dapur yang digunakan
untuk memasak dan mencuci piring, dua kamar mandi, 1satu udang. satu ruang
cuci dan tempat jemur.
- Sumber air minum: air kran/ ledeng yang dimasak.
- Perabotan rumah yang tersedia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
- Terdapat banyak tumbuhan yang ditanam di depan rumah sehingga lingkungan
rumah terasa sejuk.
- Rumah terlihat dalam keadaan rapih dan bersih
- Terdapat tempat sampah di dalam ruangan dan pembuangan sampah akhir
berada di luar rumah yang setiap harinya diambil oleh petugas kebersihan.
- Bangunan rumah permanen dengan ventilasi yang cukup baik
- Terdapat dua lantai dengan denah sebagai berikut:

8
LANTA 1 LANTAI 2

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


- Biasanya berinteraksi dengan tetangga saat berpapasan, bertemu di tukang
sayur, ada acara syukuran di salah satu rumah tetangga, undangan saat shalat
ied, pemilu, potong hewan kurban dan acara lainnya.
- Ada juga siskamling dimana para kepala keluarga akan dibagi jadwal untuk
berjaga setiap malamnya.
- Ada juga karang taruna biasanya remaja yang bersekolah smp-kuliah yang
akan menjadi panitia-panitia acara seperti 17an, maulid nabi, membangunkan
sahur saat Ramadhan, dan lain-lain.
- Ada senam seminggu sekali.
- Ada posyandu.
- Kadang fogging jika musim demam berdarah.
- Diadakan sholat ied.
- Diadakan potong hewan kurban bersama
- Sesekali ada kerja bakti

9
- Biasanya diadakan sumbangan untuk perbaikan jalan, mengecat tembok
gang/membuat gapura, dekorasi jika ada acara seperti maulid, agustusan, dan
lain-lain.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Kepala keluarga dan istri pernah tinggal di Kota Bitung, Sulawesi Utara
karena pekerjaan saat awal menikah. Ketika anak pertama lahir dan berusia satu
tahun istri pulang ke Bandung dan suami menyusul satu tahun kemudian. Kepala
keluarga juga pernah melanjutkan sekolah di Depok sekitar satu setengah tahun
dan Yogyakarta sekitar dua tahun. Sebelum tinggal dirumah sekarang, keluarga
sempat tinggal di rumah orangtua dari istri selama dua tahun.
d. Sistem Pendukung Keluarga
- Keluarga terdiri dari 3 orang anak, 1 menantu, dan 1 cucu. Memiliki cukup
banyak sanak saudara yang masih tinggal di daerah Bandung. Orangtua dari
suami dan istri yang masih tinggal di daerah Bandung.
- Kepala keluarga memiliki dasar pendidikan kesehatan, anak pertama
berprofesi sebagai perawat, dan anak kedua sedang menjalani pendidikan di
jurusan kesehatan. Maka keluarga ini cukup mengerti tentang permasalahan
kesehatan yang ada disekitarnya.
- Fasilitas untuk menunjang kesehatan: asuransi kesehatan, rumah berada
dekat dengan pusat perekonomian, banyak tempat layanan kesehatan, dan
juga memiliki kendaraan pribadi.
e. Pola Komunikasi Keluarga
Otoriter, semua anggota keluarga bebas mengemukakan pendapat. Tetapi
untuk suatu keputusan akan dipegang oleh kepala keluarga. Komunikasi
dilakukan secara langsung dan terkadang jika beberapa anggota keluarga sedang
diluar rumah komunikasi melalui chat. Dan anak yang berkuliah dan bekerja di
luar kota biasanya chat /video call.
f. Struktur Kekuatan Keluarga
Ayah dan ibu bersifat tegas dalam menegakan peraturan dirumah dan
mengawasi kegiatan anak-anak terutama dalam pendidikan dan kesehatan.
g. Struktur Peran
- Ayah: mencari nafkah, mendidik anak-anak, menjadi kepala keluarga,
pemegang kekuasaan tertinggi dirumah, pemegang keputusan dirumah.

10
- Ibu: menjamin semua kebutuhan keluarga, mengatur keuangan dirumah,
mendidik anak-anak.
- Anak pertama: bekerja, menafkahi anak, mendidik anaknya, menjalankan
peraturan dirumah.
- Anak kedua: mencari ilmu, menjalankan peraturan dirumah.
- Anak ketiga: mencari ilmu, menjalankan peraturan dirumah.
h. Nilai atau Norma Keluarga
Menjalankan aturan dan norma yang berlaku di Negara dan Agama. Untuk
kesehatan sendiri lebih ke berdoa dan ikhtiarnya mempercayai ke tenaga
kesehatan, terkadang mengikuti saran keluarga yang berpengalaman contohnya:
pake madu untuk luka basah dll.

4. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Ayah dan ibu bersikap tegas dalam peraturan dirumah, selalu mendidik
untuk saling mengajarkan dan menghargai yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda. Keluarga juga sangat mendukung kegiatan di bidang akademik
maupun non akademik pada anggota keluarganya.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi secara langsung karena tinggal dalam satu rumah
yang sama. Untuk peraturan dan norma sesuai yang diajarkan oleh orangtua dan
juga di sekolah, untuk agama menonton ceramah, terkadang saat berkumpul
dengan keluarga besar ada kajian/ceramah dari sanak saudara yang tingkat
pendidikan agamanya lebih baik, dan juga saat anak-anak bersekolah SD
mengikuti pengajian rutin setiap hari sekolah di TPA dekat rumah.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Keluarga memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali masalah
kesehatanya karena keluarga sering terpapar informasi mengenai kesehatan.
Keluarga juga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit dengan melakukan tindakan preventif untuk mempertahankan
kesehatan seperti menjaga pola makan dan menjaga kebersihan.
- Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga: Hipertensi yang dialami kepala
keluarga, dan adanya penyakit musiman seperti DBD, dan flu yang menular.

11
- Kemampuan keluarga menjangkau fasilitas kesehatan: Keluarga dapat
menjangkau fasilitas kesehatan dengan mudah, karena fasilitas kesehatan di
dekat rumah cukup banyak dan keluarga memiliki kendaraan pribadi.
- Keluarga sangat mempercayai tenaga kesehatan karena diantara anggota
keluarga terdapat tenaga kesehatan, hingga sejauh ini keluarga tidak memiliki
pandangan negatif terhadap perawatan kesehatan yang diperlukan selama tidak
menimbulkan kerugian sepeti luka tambahan, trauma, efek samping
berlebihan, dan lain-lain.
- Keluarga memiliki fasilitas kesehatan untuk pertolongan pertama seperti obat-
obatan dasar dan alat kesehatan seperti termometer.
- Keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan karena untuk memberikan
pertolongan pertama dan untuk mengetahui diagnosis lebih lanjut.
- Prinsip keluarga dalam perawatan dan pencegahan kesehatan merupakan hal
yang penting untuk dilakukan. Karena imbas yang didapat dari “sakit” itu lebih
banyak dibandingkan dengan mecegah.
- Cara keluarga memodifikasi lingkungan dengan dilakukannya penanaman
pohon di halaman rumah karena rumah cukup dekat dengan jalan raya.
- Keluarga memanfaatkan fasilitas dari praktik dokter terdekat, klinik terdekat,
dan rumah sakit dengan baik.
d. Fungsi reproduksi
- Berapa jumlah anak: harusnya 4 jadi 3 (1 meninggal)
- Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga: tidak
direncanakan
- Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga: KB
e. Fungsi ekonomi
Keluarga merasa cukup dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
dan papan, dalam membiyai anak sekolah dan juga kesehatan. Keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat seperti posyandu, fogging, kerja
bakti, tukang sampah.

5. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor jangka pendek dan panjang

12
- Stresor jangka pendek: Memikirkan anak ke 3 yang akan masuk kuliah dan
anak ke dua yang harus membayar kuliah dan kosan.
- Stresor jangka panjang: Penyakit yang pernah diderita kepala keluarga
hipertensi yang terkadang kambuh.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stresor
Keluarga mampu mengatasi masalah, hingga saat ini masalah sudah teratasi.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima apa adanya dan keuarga menganggap stressor
tersebut sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan. Jadi keluarga tidak merasa
stressor itu memberatkan. Keluarga juga percaya bahwa semua masalah pasti ada
jalan keluarnya jika mau berdoa dan berusaha.

6. Pemeriksaan Fisik
No Nama TB BB TD RR HR
1 R. Gunawan Wibiksana 168 cm 75 kg Tidak terkaji - -
2 Saminar 160cm 63 kg 120/80 mmHg 83 14
3 R. Adila Bella Anggrina 160 cm 36 kg Tidak terkaji - -
4 R. Nabilah Putri F 158 cm 52 kg 90/70 mmHg 81 13
5 R. M. Dinan Hafizh 175 cm 52 kg 120/90 mmHg 91 17
6 Robby Cahyadi 170 cm 63 kg Tidak terkaji - -
7 M. Fatih Abrisam 88 cm 11 kg Tidak terkaji - -

7. Harapan Keluarga
Semoga tenaga kesehatan dapat tersebar tidak hanya di kota besar saja dan
tenaga kesehatan dapat melakukan atau mengkampanyekan kesehatan agar
masyarakat memiliki wawasan tentang kesehatan. Diharapkan juga tenaga
kesehatan tidak hanya mau bekerja di tengah kota tapi mau untuk bekerja di yang
jauh dari perkotaan sehingga penduduk tidak perlu jauh-jauh untu berobat ke kota.

13
8. Pengkajian Keluarga Mandiri Sebelum

Tgl Masalah Masalah Keperawatan Kriteria Keluarga Mandiri Kategori/ Simpulan


Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7
Sabtu, 1 Hipertensi √ √ √ √ √ √ Kemandirian tingkat III
Desember
2018 pukul
14.00 WIB
Sabtu, 1 Perkembagan Potensial peningkatan proses √ √ Kemandirian tingkat I
Desember anak pertumbuhan dan
2018 pukul perkembangan pada An. F
14.00 WIB Keluarga Bpk. R

9. Pengkajian Keluarga Mandiri Sesudah


Tgl Masalah Masalah Keperawatan Kriteria Keluarga Mandiri Kategori/ Simpulan
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7
Sabtu,8 Hipertensi √ √ √ √ √ √ Kemandirian tingkat III
Desember
2018 pukul
09.00 WIB
Sabtu, 8 Perkembagan Potensial peningkatan √ √ √ √ Kemandirian tingkat II
Desember anak proses pertumbuhan dan
2018 pukul perkembangan pada An. F
09.00 WIB Keluarga Bpk. R

10. Formulir Keluarga Sehat

14
15
16
17
B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1 DO : Klien Potensial
• Keluarga memiliki balita memiliki anak peningkatan
DS : balita yang proses
• Pasien mengataan semoga tenaga lebih banyak pertumbuhan dan
kesehatan dapat tersebar tidak hanya diasuh oleh perkembangan
di kota besar saja dan tenaga Neneknya pada An. F
kesehatan dapat melakukan atau Keluarga Bpk. R
mengkampanyekan kesehatan agar
masyarakat memiliki wawasan
tentang kesehatan.

C. Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial peningkatan proses pertumbuhan dan perkembangan pada An. F
Keluarga Bpk. R

D. Penilaian Diagnosa Keluarga

No. Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah 2/3x1 2/3 Merupakan ancaman masalah
Skala : 2
2. Kemungkinan 1/2x2 1 Adanya keinginan keluargga
masalah dapat untuk meningkatkan kualitas
diubah perkembangan keuarga dan
Skala:1 keinginan untuk mendapatkan
informasi
3. Potensial masalah 2/3x1 2/3 Cukup Berpotensi
untuk dicegah
Skala:2
4. Menonjolnya 1/2x1 1/2 Dianggap bermasalah
masalah

18
Skala:1
Ʃ= 2 5/6

19
E. Rencana Asuhan Keperawatan
Hari, Tujuan
Tanggal,
No. Diagnosa Jangka Jangka Kriteria Standar Intervensi Evaluasi
dan
Panjang Pendek
Waktu
1. Minggu, 2 Potensial Anak  Klien dapat  Klien dapat Klien Pendidikan Ny. A dan
Desember peningkata Balita mengetahui memnyebut dapat Orangtua: Keluarga keluargganya
2018 n proses dapat proses kan menyebut yang membesarkan mendengarkan
pukul pertumbuh tumbuh perkemban kembali kan anak. dengan baik
10.00 an dan dan gan anak perkemban minmal 3  Pahami penjelasan yang
perkemba berkemba gan anak dari 4 hubungan antara diberikan
ngan pada ng secara  Klien dapat yang sehat faktor perilaku orang tentang
An. F normal melaksanak yang tua dan tujuan perkembangan
Keluarga dan sehat. an kegiatan  Klien dapat mempenga yang sesuai anak dan
Bpk. R yang menyebutka ruhi denganusia anak. peningkataan
menunjang n kembali perkemba  Ajarkan orang perkembangan
perkemban apa saja hal ngan pada tua mengenai anak.
gan pada yang harus anak fisiologis,
anak diperhatika emosional, dan Ketika sesi
n ketika karakteristik diskusi
memberika penyuluhan
kesehatan, klien

20
n asuhan perilaku normal mampu
kesehatan anak. menjelaskan
pada anak.  Anjurkan kembali
orangtua bagaimana cara
pentingnya diet agar dapat
simbang, makan memberikan
tiga kali sehari asuhan sehingga
dan makanan anak dapat
ringan bergizi. tumbuh
 Diskusikan cara berkembang
yang dapat secara sehat dan
digunakan orang baik.
tua untuk
membantu anak
anak dalam
mengelola
kemarahan
 Peningkatan
Perkembangan
Anak

21
 Ajarkan orang
tua mengenai
tingkat
perkembangan
normal dari anak
dan perilaku
yang
berhubungan
 Demonstrasikan
kepada orangtua
mengenai
kegiatan yang
mendukung
tumbuh kembang
anak.
 Bantu anak untuk
saling berbagi
dan saling
bergiliran
 Bantu anak untuk
belajar mandiri

22
(misalnya:
makan, kekamar
mandi, menyikat
gigi, mencuci
tangan,
berpakaian)

F. Implemntasi
No. Diagnosa Waktu Implementasi Nama Lengkap Paraf
1 Potensial Minggu, 2 Memberikan pendidikan terhadap Orangtua: Nandi Prima
peningkatan Desember Keluarga yang membesarkan anak. Yudha
proses 2018 pukul  Memahami hubungan antara perilaku orang
pertumbuhan dan 10.00 tua dan tujuan yang sesuai denganusia anak.
perkembangan  Mengajarkan orang tua mengenai fisiologis,
pada An. F emosional, dan karakteristikperilaku normal
Keluarga Bpk. R anak.
 Menganjurkan orangtua pentingnya diet
simbang, makan tiga kali sehari dan makanan
ringan bergizi. Jihan Salimah
Aribah

23
 Mendisiskusikan cara yang dapat digunakan
orang tua untuk membantu anak anak dalam
mengelola kemarahan

Peningkatan Perkembangan Anak:


 Mengajarkan orang tua mengenai tingkat
perkembangan normal dari anak dan perilaku
yang berhubungan
 Mendemonstrasikan kepada orangtua
mengenai kegiatan yang mendukung tumbuh
kembang anak.
 Membantu anak untuk saling berbagi dan
saling bergiliran
 Membantu anak untuk belajar mandiri
(misalnya: makan, kekamar mandi, menyikat
gigi, mencuci tangan, berpakaian)

G. Evaluasi
No. Waktu Evaluasi Nama Lenkap Paraf

24
1. Minggu, 2 Desember S: Setelah diberikan pendidikan kesehatan Ny. A Nandi Prima
2018 pukul 10.00 WIB merasa senang bahwa dirinya memiliki pengetahuan Yudha
baru.
O:
- Ny. A tampak antusias mendengarkan penjelasan
pada saat endidkan kesehatan.
- Ketika sesi diskusi penyuluhan kesehatan, klien
mampu menjelaskan kembali bagaimana cara agar
dapat memberikan asuhan sehingga anak dapat
tumbuh berkembang secara sehat dan baik. Jihan Salimah
Aribah
A: Implementasi pertemuan pertama dapat mencapai
tujuan khsu yang pertama

P: Intervensi dilanjutkan namun berupa follow up


terhadap keluarga

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian terhadap keluargga Tn.R keluargga tuan R
memiliki struktur keluargga yang unik, dimana terdapat dua kepala keluargga dalam
satu rumah. Keluargga Tn. R berdasarkan hasil pengkajian yang kami lakukan memiliki
tingkat pemeliharaan kesehatan yang baik. Dimana keluarga Tn. R walaupun ada yang
memiliki berbagai penyakit namun keluargga ini sudah cukup baik dalam melakukan
salah satu peran keluarga yaitu pemeliharaan kesehatan anggota keluarganya. Maka
dari itu meskipun Tn. R memiliki riwayat penyakit saat ini namun penyakitnya dapat
di control dengan sering control ke puskesmas dan meminum obat secara teratur.
Berdasarkan hasil tersebut kami memutuskan bahwa kami mengamibil diagnosa untuk
meningkatkan kesejahteraan keluargga Tn.R. diagnose ini diambil untuk meningkatkan
kualitas terhadapa pemberian asuhan kepada anak. Karena anak Tn.R yang kedua itu
sudah menikah memiliki anak berusia 3 tahun yang berpotensi untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak terseut. Setelah melakukan
implementasi kepada keluargga Tn.R keluarga menjadi lebih mengetahui bagaimana
cara untuk melakukan asuhan kepada anak yang berpotensi untuk berkembang dengan
baik.

B. Leason Learned
Pembelajaran utama yang penulis dapatkan dari hasil penyusunan laporan asuhan
keperawatan ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah hal pertama yang dilakukan ketika kita menginginkan
untuk mengetahui keadaan keluarga. Proses pengkajian biasanya berlangsung
dalam beberapa pertemuan untuk mendapatkan data yang valid yang berguna
untuk menegakan masalah keperawatan. Saat melakukan pengkajian pada
keluarga, hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh perawat adalah
dalam hal waktu, informed consent, kepercayaan klien pada perawat serta
pengkajian yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Pengkajian ini adalah
pengkajian keluarga pertama saya dimana banyak sekali hal yang didapatkan

26
pada saat melakukan pengkajian. Seperti mental diri kita yang harus sudah siap.
Pada saat melakukan pengajian kami memiliki kesulitan, kesulitan yangpaling
membuat kami terhambat adalah kontrak waktu dengan keluarga yang
terkadang tidak sesuai dengan yang sudah dijanjikan. Hal ini dikarenakan harus
disuaikannya waktu antara mahasiswa dengan keluargga tersebut.
2. Analisa data dan diagnosis
Saat melakukan analisa data hal yang menarik dalah ketika kami masih
kebingungan akan menentukan diagnosa yang cocok untuk diterapkan kepada
keluargga ini. Karena berdasarkan pengkajian yang kami lakukan dengan data
yang belum terlalu luas kami tidak mendapatkan masalah keluarga yang belum
terselesaikan. Maka dari itu kami menentukan bahwa diagnosa peningkatan
keluargga sejahtera untuk diterapkan kepada keluarga ini.
3. Implementasi dan evaluasi
Pada saat melakukan implementasi kami melakukan suatu pendidikan
kesehatan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak. Dimana respon dari
keluarga yang sangat baik, yang membuat kami sangat bersemangat dalam
melakukan pendidikan kesehatan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M . (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, & Praktik
Edisi 5. Jakarta: EGC.
Puspitawati, H. (2015). Tehnik Analisis Gender Dalam Penelitian Bidang Ilmu Keluarga untuk
Masukan Bagi Kebijakan Daerah responsif Gender. Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Brown, N., Finch, J. E., Obradović, J., & Yousafzai, A. K. (2017). Maternal care mediates the
effects of nutrition and responsive stimulation interventions on young children’s growth.
Child: Care, Health and Development, 43(4), 577–587.
https://doi.org/10.1111/cch.12466
Departemen Kesehatan RI, D. J. B. K. M. (2016). Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Herien Puspitawati. (2013). Konsep dan Teori Keluarga. Komunikasi Pembangunan, (Zeitlin
1995), 1–16.
Kholifah, S. N. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
Zeitlin, M. F. (1995). Title of interest Strengthening the Family : Implications for International
Development, 16(1), 3499.

28
LAMPIRAN

A. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Topik : Perkembangan pada anak
Subtopik : Mengetahui definisi, faktor faktor, dampak, dan proses
pertumbuhan dan perkembagan anak
Sasaran : Kepala Keluarga dan istrina beserta Nenek dari anak F
Hari/Tanggal : Minggu, 3 Desember 2018
Waktu : 1 x 60 menit (10.00—11.00 WIB)
Tempat : Jl. Ahmad Yani No. 162 A/41 RT/RW: 03/01 Kelurahan
Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung
Oberver : Nandi Prima Yudha
Jihan Salimah Aribah
Narasumber : Nandi Prima Yudha
Jihan Salimah Aribah

1. Karakteristik/Prasyarat Peserta Didik


a. Keluarga Tn. R
b. Memiliki tipe keluarga kin-network family
c. Anak tuan R yang lebih banyak diasuh oleh neneknya karena Tn.R dan Istrinya
sibuk bekerja

2. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pertumbuhan perkembangan pada anak
b. Peserta didik dapat menjelaskan Faktor faktor perkembangan pada anak
c. Peserta didik dapat mejelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak

3. Capaian Pembelajaran
a. Peserta didik mampu menyebutkan kembali pengertian pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
b. Peserta didik mampu menyebutkan kembali faktor faktor pertumbuhan da
perkembangan pada anak
c. Peserta didik mampu menyebutkan kembali proses pertbuhan dan perkembangan
pada anak

29
4. Materi Pengajaran

a. Definisi pertumbuhan perkembangan pada anak.


Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar,
jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat
kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan
panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen dalam tubuh) perkembangan adalah kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-
sel, jaringan organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih,1998 ; Tanuwijaya,
2003)
Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan,
sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya. Perkembangan fase awal meliputi beberapa aspek kemampuan
fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa. Perkembangan pada
fase awal ini akan menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada
salah satu aspek perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.

b. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat
variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003)
memaparkan tentang tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua,
yaitu masa pranatal dan masa postnatal. Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan
perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biokimia, dan karakternya. Masa pranatal
adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan. Masa ini dibagi menjadi dua
periode, yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa embrio adalah masa sejak
konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu, sedangkan masa fetus adalah sejak

30
umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari
lima periode.
Periode pertama adalah masa neonatal dimana bayi berusia 0 - 28 hari
dilanjutkan masa bayi yaitu sampai usia 2 tahun. Masa prasekolah adalah masa anak
berusia 2 – 6 tahun. Sampai dengan masa ini, anak laki-laki dan perempuan belum
terdapat perbedaan, namun ketika masuk dalam masa selanjutnya yaitu masa
sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 – 10 tahun, sedangkan laki-laki
berusia 8 - 12 tahun. Anak perempuan memasuki masa adolensensi atau masa
remaja lebih awal dibanding anak laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir
lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki-laki memulai masa pubertasa pada usia
12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun. terdapat fase pada perkembagan anak
 Dari Lahir sampai 3 Bulan
 Belajar mengangkat kepala.
 Belajar mengikuti objek dengan matanya.
 Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
 Bereaksi terhadap suara/bunyi.
 Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran
dan komtak.
 Menahan barang yang dipengannya.
 Dari 3 sampai 6 Bulan
 Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan
tangan.
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau di luar jangkauannya.
 Menaruh benda-benda di mulut.
 Berusaha memperluas lapangan pandangan.
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
 Dari 6 sampai 9 Bulan
 Dapat duduk tanpa dibantu.

31
 Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
 Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.
 Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
 Dari 9 sampai 12 Bulan
 Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
 Dapat berjalan dengan dituntun.
 Menirukan suara.
 Mengulang bunyi yang didengarnya.
 Belajar mengatakan satu atau dua kata.
 Mengerti perintah sederhana larangan.
 Dari 12 sampai 18 bulan
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah sekeliling rumah.
 Menyusun 2 atau 3 kotak.
 Dapat mengatakan 5-10 kata.
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
 Dari 18 sampai 24 bulan
 Naik turun tangga.
 Menyusun 6 kotak.sss
 Menunjuk mata dan hidungnya.
 Menyusun dua kata.
 Belajar makan sendiri.
 Menggambar garis di kertas atau pasir.
 Dari 2 sampai 3 Tahun
 Belajar meloncat, memanjat, melompat, ddengan satu kaki.
 Membuat jembatan dengan 3 kotak.
 Mampu menyusun kalimat.
 Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata
yang ditujukan kepadanya.

32
 Dari 3 sampai 4 Tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
 Berjalan pada jari kaki.
 Menggambar garis silang.
 Menggambar orang hanya kepala dan badan.
 Mengenal 2 atau 3 warna.
 Bicara dengan baik.
 Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya.
 Banyak bertanya.
 Dari 4 sampai 5 Tahun
 Melompat dan menari.
 Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.
 Menggambar segi tiga dan segi empat.
 Pandai bicara.
 Dapat menghitung jari-jarinya.
 Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.
 Dapat mencuci tangan tanpa bantuan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur,
jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang terlahir dari
suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran tungkai yang lebih
panjang daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada
masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-laki, kemudian
setelah melewati masa pubertas sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat.
Adanya suatu kelainan genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindroma
Down (Firmana,2015).
Selain faktor internal, faktor eksternal/lingkungan juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor lingkungan yang banyak

33
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi,
psikologis, dan sosial ekonomi.
Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam
darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada tersedianya bahan makanan dan
kemampuan saluran cerna. Hasil penelitian tentang pertumbuhan anak Indonesia
(Brown, Finch, Obradović, & Yousafzai, 2017) menunjukkan bahwa kegagalan
pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan. Penyebab gagal tumbuh
tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan
penyakit infeksi. (Muhamad Asrar, 2009)
Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis.
Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan penyediaan
alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain akan
mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan yang optimal. Seorang anak
yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak
adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya pengetahuan.
(Tanuwijaya, 2003).

5. Strategi Pembelajaran
Menggunakan sistem Team-Teaching dengan menyampaikan materi bergantian
sesuai dengan pemateri yang materi yang telah ditentukan. Setiap pematerian
menggunakkan metode yang berbeda-beda mulai dari ceramah dan juga memberikan
pertanyaan untuk menanyakan isu mengenai materi sebelum diklarifikasi materinya.

34
6. Kegiatan Belajar-Mengajar
Kegiatan Peserta Alokasi
Tahap Kegiatan Pendidik Metode Media
Didik Waktu
Persiapan 1. Persiapan sarana dan prasarana (tempat, - Print 30’
(Pra leaflet, dan materi materis
kegiatan) 2. Persiapan narasumber dan
3. Persiapan peserta didik poster
Kegiatan 1. Salam pembuka Duduk dan Berbicara aktif - 5’
pembuka “ Assalamualaikum bu” mendengarkan dengan
2. Perkenalan diri narasumber penuh perhatian
“Gimana kabarnya bu? Jihan dan nandi hari Membalas salam
ini datang lagi sesuai dengan janji yang pembuka
kemarin”
3. Menjelaskan tujuan
“Nah, hari ini jihan sama nandi ingin
menyampaikan tentang pertumbuhan dan
perkembangan untuk fatih”
4. Kontrak waktu
Uraian 1. Pengertian Perkembangan pada anak 1. Menjawab 1. Pertaman Leaflet 50’
Materi “Ibu apakah ibu mengetahui apa itu pertanyaan yang pemateri (12 menit
perkembangan dan pertumbuhan pada anak? diberikan sebelum memberikan untuk
pematerian pertama. pematerian.

35
“Baik Bu, sekarang jihan akan menjelaskan 2. Mendengarkan 2. Kedua, setiap
apa itu perkembangan dan pertumbuhan. penjelasan yang bergantian materi)
pertumbuhan dan perkembangan. diberikan saat dengan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah pematerian kedua pemateri
perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi dan menjawab selanjutnya
pada tingkat sel, organ maupun individu. pertanyaan sebagai dan pemateri
Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga evaluasi setelah akan
dapat diukur dengan satuan berat (gram, pematerian memberikan
kilogram), satuan panjang (cm, m), umur 3. Mendengarkan materi secara
tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi penjelasan yang lisan
kalsium dan nitrogen dalam tubuh) diberikan saat 3. Diberikan
perkembangan adalah kemampuan struktur pematerian ketiga pematerian
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. dan menjawab lewat
Perkembangan menyangkut adanya proses pertanyaan sebagai ceramah oleh
diferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem evaluasi setelah pemateri
organ yang berkembang sedemikian rupa pematerian berikutnya
sehingga masing masing dapat memenuhi dan setelah
fungsinya.” itu diberikan
pertanyaan
“ Sampai sini dapat dimengerti bu? untuk
“Untuk Penjelasan selanjutnya akan dijawab
dilanjutkan oleh rekan saya Nandi” secara lisan.

36
2. Faktor pertumbuhan pada anak.
“Nah jadi untuk pertumbuhan anak itu
ada internaal dan juga eksternal. Faktor
internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau
bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin,
kelainan genetik, dan kelainan kromosom.
Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu,
misalnya ras Eropa mempunyai ukuran
tungkai yang lebih panjang daripada ras
Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding
laki-laki. Pada masa pubertas wanita
umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-
laki, kemudian setelah melewati masa
pubertas sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih
cepat. Adanya suatu kelainan genetik dan
kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak, seperti yang terlihat
pada anak yang menderita Sindroma Down.”
Selain faktor internal, faktor
eksternal/lingkungan juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh
faktor lingkungan yang banyak

37
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah gizi, stimulasi,
psikologis, dan sosial ekonomi.
Gizi merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang anak. Sebelum lahir, anak
tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam
darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada
tersedianya bahan makanan dan kemampuan
saluran cerna. Hasil penelitian tentang
pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang,
2002) menunjukkan bahwa kegagalan
pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-
18 bulan. Penyebab gagal tumbuh tersebut
adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola
makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi.
(Muhamad Asrar, 2009)

3. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada


anak
“Tumbuh kembang anak berlangsung secara
teratur, saling berkaitan, dan

38
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan
sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola
tertentu.”
“Periode pertama adalah masa
neonatal dimana bayi berusia 0 - 28 hari
dilanjutkan masa bayi yaitu sampai usia 2
tahun. Masa prasekolah adalah masa anak
berusia 2 – 6 tahun. Sampai dengan masa ini,
anak laki-laki dan perempuan belum terdapat
perbedaan, namun ketika masuk dalam masa
selanjutnya yaitu masa sekolah atau masa
pubertas, perempuan berusia 6 – 10 tahun,
sedangkan laki-laki berusia 8 - 12 tahun. Anak
perempuan memasuki masa adolensensi atau
masa remaja lebih awal dibanding anak laki-
laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir
lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki-laki
memulai masa pubertasa pada usia 12 tahun
dan berakhir pada usia 20 tahun. terdapat fase
pada perkembagan anak”

39
“Nah Bu kami akan menjelaskan
berbagai tahap dalam perkembangan secara
terperincinya
 Dari Lahir sampai 3 Bulan
 Belajar mengangkat kepala.
 Belajar mengikuti objek dengan
matanya.
 Melihat ke muka orang dengan
tersenyum.
 Bereaksi terhadap suara/bunyi.
 Melihat ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran dan
komtak.
 Menahan barang yang
dipengannya.
 Dari 3 sampai 6 Bulan
 Mengangkat kepala 90 derajat dan
mengangkat dada dengan tangan.

40
 Mulai belajar meraih benda-benda
yang ada dalam jangkauannya atau
di luar jangkauannya.
 Menaruh benda-benda di mulut.
 Berusaha memperluas lapangan
pandangan.
 Tertawa dan menjerit karena
gembira bila diajak bermain.
 Mulai berusaha mencari benda-
benda yang hilang.
 Dari 6 sampai 9 Bulan
 Dapat duduk tanpa dibantu.
 Dapat tengkurep dan berbalik
sendiri.
 Dapat merangkak meraih benda
atau mendekati seseorang.
 Memindahkan benda dari satu
tangan ke tangan lain.

41
 Memegang benda kecil dengan ibu
jari dan jari telunjuk.
 Dari 9 sampai 12 Bulan
 Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
 Dapat berjalan dengan dituntun.
 Menirukan suara.
 Mengulang bunyi yang
didengarnya.
 Belajar mengatakan satu atau dua
kata.
 Mengerti perintah sederhana
larangan.
 Dari 12 sampai 18 bulan
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah
sekeliling rumah.
 Menyusun 2 atau 3 kotak.
 Dapat mengatakan 5-10 kata.
 Memperlihatkan rasa cemburu dan
rasa bersaing.

42
 Dari 18 sampai 24 bulan
 Naik turun tangga.
 Menyusun 6 kotak.sss
 Menunjuk mata dan hidungnya.
 Menyusun dua kata.
 Belajar makan sendiri.
 Menggambar garis di kertas atau
pasir.
 Dari 2 sampai 3 Tahun
 Belajar meloncat, memanjat,
melompat, ddengan satu kaki.
 Membuat jembatan dengan 3 kotak.
 Mampu menyusun kalimat.
 Mempergunakan kata-kata saya,
bertanya, mengerti kata-kata yang
ditujukan kepadanya.
 Dari 3 sampai 4 Tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi
tetangga.

43
 Berjalan pada jari kaki.
 Menggambar garis silang.
 Menggambar orang hanya kepala
dan badan.
 Mengenal 2 atau 3 warna.
 Bicara dengan baik.
 Menyebut namanya, jenis kelamin
dan umurnya.
 Banyak bertanya.
 Dari 4 sampai 5 Tahun
 Melompat dan menari.
 Menggambar orang terdiri dari
kepala, lengan, badan.
 Menggambar segi tiga dan segi
empat.
 Pandai bicara.
 Dapat menghitung jari-jarinya.
 Dapat menyebut hari-hari dalam
seminggu.

44
 Dapat mencuci tangan tanpa
bantuan.
“ Begitu Bu terkait penjelasan dari Pertumbuhan
dan Perkembangan anak. Sebaiknya sudah harus
dimulai dari sekarang ya Bu dalam memberikan
asuhan yang tepat untuk menunjang
perkembangan pada anak

Kegiatan 1. Memberikan pertanyaan kepada keluarga Aktif bersama Berbicara aktif - 5’


Penutup terkait materi yang sudah sisampaikan menyimpulkan hasil
“Baik Bu, sekarang kami mau review sedikit pendidikan kesehatan
nih dari penjelasan yang sudah kami paparkan Membalas salam
ya Bu. Dari materi yang tadi Nehem penutup
sampaikan ya, Bu.”

“Ibu apakah bisa menjelaskan ulang terkait


pengertian perkembangan dan pertumbuhan?”

“Selanjutnya apakah ibu bisa tolong jelaskan


kembali Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan “

45
“Ibu boleh tolong jelaskan kembali tahap
perkembangan pada usia 3-4 tahun?

2. Menyimpulkan materi dan memberi leaflet


dan poster kepada keluarga
3. Memberi salam penutup
Total 90’ (30
menit
pra-acara
+ 60
menit
acara)

46
7. Poster Tumbuh Kembang Anak

47
B. DOKUMENTASI

48

Anda mungkin juga menyukai