Tugas RPL
Tugas RPL
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
POTENSI DIRI
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang
mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan
dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang
nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam
dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara
menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara
sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas
dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita.
Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai
dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita,
terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau
hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan
oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu,
ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari
apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan
memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu
dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang
dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan
pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi
diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki
untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri).
Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia
bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan
kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan
dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
DISIPLIN DIRI
A. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah ketaatan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang
dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang berdisiplin berarti orang yang dengan
kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang
terhadap peraturan perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku. Semua aturan
dan tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut untuk melaksanakannya
dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan disepakati oleh
dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin melaksanakan ibadah dan disiplin belajar
atau kerja.
B. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari berbagai peraturan
dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai
dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap
berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Sedangkan
peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut
disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi
melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta
lingkungannya.
C. Makna Disiplin Diri
Linda dan Richard Eyre dalam buku Mengajarkan Nilai-nilai Kepada Anak mengatakan bawah
disiplin diri sendiri memiliki banyak makna, diantaranya :
1. Sanggup menggerakkan dan mengatur diri serta waktu sendiri
Remaja yang disiplin adalah remaja yang dapat menggerakkan dan mengatur dirinya sendiri tanpa
diminta atau disuruh. Hal ini berlaku dalam mengatur waktu yang digunakan. Oleh karena itu, kita perlu
mengatur waktu dengan baik dan mengisi semua waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat.
2. Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri
Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan, kesedihan, keharuan,
kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif (pribadi). Emosi dapat pula dikatakan
sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
3. Sanggup Mengendalikan Nafsu
Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri dan tahu batas.
Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang yang memiliki dua sisi. Satu sisi
adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu batas. Oleh karena itu, disiplin diri tidak terlepas dari
pengetahuan mengenai batas-batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan nafsu, seperti berikut :
a. Mempelajari teladan
Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.
b. Berhitung sampai sepuluh
Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika kita sedang marah.
c. Buat dan Taatilah Jadwal
Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah aktivitas yang harus
dilakukan.
d. Lebih sering menggunakan istilah “Disiplin” dan “Tahu Batas” dari biasanya. Semakin sering kita
menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin memahami istilah tersebut.
e. Buat “Kontrak”
Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang ingin kita capai.
Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila berhasil mencapai sasaran tersebut
D. Disiplin itu sulit
Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan
menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu
tidak mudah. Mengapa demikian ?
1. Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup
seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang
ada.
2. Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan,
bukan sebagai kesenangan.
3. Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama
E. Kiat untuk Disiplin Diri
1. Terbiasa dengan jadwal.
Biasakan diri anda dengan jadwal dan kegiatan, jika tidak punya kegiatan, buatlah kegitan atau agenda
anda sejelas mungkin, dan berfikirlah jika kegitan itu penting, meskipun hanya sebuah kegiatan
2. Bahagia.
Kekuatan bahagia juga berpengaruh terhadap kinerja diri anda untuk lebih aktif dan bersemangat.
3. Agenda
Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat agenda sangatlah
penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari muncul untuk seorang pelajar.
4. Rajin beribadah.
Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan beribadah, ada
waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya.
5. Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari dalam diri anda
menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang membuat anda lebih disiplin.
6. Kerja tuntas
Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas. Lakukan hingga
anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih baik.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A A.
Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Manajemen Waktu
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E Tujuan Umum Peserta didik diharapkan dapat mengatur waktu
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik diharapkan dapat mengatur waktu yang
efektif dan efisien dalam kegiatan sehari-hari
2. Peserta didik diharapkan dapat membuat jadwal kegiatan
sehari-hari di rumah
G Sasaran Layanan Kelas 7G
H Materi Layanan 1. Pengertian manajemen waktu
2. Keuntungan memanajemen waktu
3. Faktor yang menumbuhkan kemampuan memanajemen
waku
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 40 Menit
J Sumber Materi 1.Manajemen Waktu,
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertia
n-manajemen-waktu.html
K Metode/Teknik Diskusi, game, kuis
L Media / Alat Poster, Laptop,proyektor, 1 buah toples, botol minum dan
permen
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
3. (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 4. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
5. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Membuat kelompok 3-4 orang perkelas
2. Menyajikan permainan manjemen waktu yang sesuai
dengan kemampuan siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam permainan
tersebut
2. Tahap Inti 3. Menempelkan poster manajemen waktu di papan tulis
dan meminta siswa mendiskusikannya
4. Menyampaikan materi tentang manajemen waktu
5. Memberikan kuis dan menyampaikan tips manajemen
waktu
6. Guru BK memberikan penugasan kepada siswa
3. Tahap Penutup 7. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
8. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
9. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
10. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti sehingga menimbulkan perasaan
positif
5. Peserta didik dapat membuat alternatif upaya
pengembangan atau pengentasan masalah
6. Peserta didik dapat mencapai tujuan perkembangan atau
kemandirian dalam aspek pribadi-sosial, belajar, dan
karir
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia