Refrijeran
Refrijeran
BAB 5
REFRIJERAN
Deskripsi singkat :
Refrijeran adalah salahsatu bahasan dari mata kuliah HVAC yang akan
disajikan pada mahasiswa, dimana didalamnya akan disampaikan : 5.1
Pengantar ; 5.2 Sifat-sifat Refrijeran Ideal ; 5.3 Macam-macam Refrijeran ; 5.4
Pengaruh kelembaban terhadap Refrijeran ; 5.5 Pengaruh pelumasan terhadap
Refrijeran.
5.1 Pengantar
Dalam proses pendinginan dijumpai bermacam-macam sistem
pendinginan serta fluida kerja yang digunakan. Fluida kerja yang digunakan
pada proses pendinginan, berfungsi untuk memindahkan panas disebut
refrijeran. Refrijeran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Refrijeran primer: fluida kerja yang digunakan dalam siklus kompresi uap.
Refrijeran sekunder : cairan-cairan yang digunakan untuk membawa energi
kalor dengan temperatur rendah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
5-1
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
Perpindahan panas yang tinggi, terkait dengan rapat massa, panas jenis,
konduktivitas termal, viskositas dan sebagainya.
Kekuatan dielektrik yang tinggi.
Daya larut dengan minyak dan air.
Tidak beracun, tidak merusak tubuh manusia serta tidak mudah terbakar.
Mudah dicari kebocorannya sehingga mudah cara memperbaikinya.
5-2
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-3
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
R-500
Banyak digunakan di industri ataupun pemakaian komersial dengan sistem
kompresor Reciprocating. Titik didih pada -28 oF, kapasitas pendinginan relatif
tinggi, mempunyai sifat larut yang baik terhadap minyak pelumas.
R-502
Awalnya dikembangkan sebagai refrijeran untuk menggantikan R-22 yang
digunakan pada temperatur rendah dengan perbandingan kompresi yang tinggi.
Memiliki sifat tidak menyala, tidak korosif dan tidak beracun. Titik didih pada
-50,1 oF dan temperatur pengembunan pada 86 oF. Kelebihannya adalah :
menaikkan umur pakai katup-katup pada kompresor, terjadi kenaikan viskositas
minyak pelumas sehingga proses pelumasan menjadi baik. Refrijeran ini sangat
cocok digunakan pada temperatur rendah dan sedang untuk proses pembekuan,
loker pembeku makanan, gudang pendinginan dengan menggunakan kompresor
Reciprocating.
R-503
Memiliki temperatur didih pada -127 oF dengan temperatur kritis 67,1 oF.
Refrijeran ini dikembangkan untuk menggantikan R-13. Banyak digunakan pada
5-4
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-5
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-6
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-7
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-8
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-9
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-10
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-11
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-12
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-13
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-14
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-15
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-16
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-17
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-18
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-19
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-20
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-21
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-22
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5-23
Refrijeran-5
HVAC, Teknik Mesin S1,Fakultas Teknik-UNSIKA
5.6 Referensi
o Wiranto
Arismunandar,”Penyegaran udara”,
o Iskandar Danusugondo,”Dasar-dasar Teknik tata udara”,
o Supratman Hara, “Refrijerasi dan Pengkondisian udara”,
o Prihadi Setyo Darmanto,”Teknik Pendingin”,
o Yunus A Cengel & Michael A Boles, “A Thermodynamics, An Engineering
Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill, New York.
o L. Haar and J.S. Gallgher,”Thermodynamics Properties of Ammonia”
o D.P. Wilson and R.S. Basau,”Thermodynamics properties of a New
Stratospherically Safe Working Fluid”
o A Kamei and S. W. Beyerlein,”A fundamental Equation for
Chlorodifluoromethane (R-22)”
o Michael J. Moran and Howard N. Shapiro,”Fundamentals of Engineering
Thermodynamics, 5th Edition”, John Wiley & Sons, Canada
5-24