OLEH :
KELOMPOK 6
Khusnul mukaddimah kiki reski ananda
JENI FEBRIANI
BULUKUMBA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya mengenai DDST( Denver Development
Skrining Test).
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
ALLAH SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………..1
Kata Pengantar…………………………………………………………............2
Daftar isi…………………………………………………………………………3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..…….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………….………….5
C. Tujuan ………………………………………………………….………..5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi DDST……………………………………….……………………6
B. Manfaat DDST..…………………………………………………………..7
C. Perkembangan DDST…………………………………………………….7
D. Petunjuk pemakaian…………………………….………………………..15
E. Contoh kasus…………………………………………………………….17
F. Macam tes pemakaian……………………………………………………18
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….…………………..20
B. Saran …………………………………………………………………….20
Darter Pustaka……………………………………………………………………21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DDST adalah test untuk masalah pada perkembangan anak yang biasa
dilakukan pada masa prasekolah. Test tersebut dikelompokkan empat kategori
yaitu kontak social, keterampilan motorik halus, bahasa, dan keterampilan
motorik kasar dan termasuk barang-barang seperti tersenyum spontan yang biasa
dilakukan untuk anak tiga
Untuk bayi, pengujian sering berfungsi untuk meyakinkan orang tua atau
untuk mengidentifikasi sifat masalah cukup awal diharapkan untuk
memperlakukan mereka. Later in childhood, testing can help delineate academic
and social problems, again, hopefully in time to remedy them. Kemudian pada
masa kanak-kanak, pengujian dapat membantu masalah-masalah akademik dan
sosial menggambarkan, sekali lagi, mudah-mudahan dalam waktu untuk
memperbaiki mereka DDST dilakukan terhadap anak usia 0 bulan sampai 5 tahun.
Pemeriksaan DDST pada anak yang normal dan anak yan abnormal dapat
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi DDST
“Denver scale” adalah test screening untuk masalah kognitif dan perilaku
pada anak pra sekolah. Test ini dikembangkan william K. Frankenburg (yang
mengenalkan pertama kali) dan J.B.Doods pada tahun 1967. DDST
dipublikasikan oleh Denver Developmental Material, Inc., di Denver, Colorado.
DDST merefleksikan persentase kelompok anak usia tertentu yang dapat
menampilkan tugas perkembangan tertentu. Test ini dapat dilakukan oleh dokter
spesialis, tenaga profesional kesehatan lainnya, atau tenaga professional kesehatan
dalam layanan social. Dalam perkembangan lainnya DDST mengalami beberapa
kali revisi. Revisi terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan
standarisasi dari DDST dan DDST-R (revised denver developmental screening
test). Perbedaaan denver II dengan screening terdahulu terletak pada item-item
test, bentuk, interprestasi dan rujukan. Pembahasan mengenai DDST dalam
sejarahnya tidak terlepas dari denver developmental material.
B. Manfaat DDST
Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini sering kali
sulit dideteksi dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST dikembangkan untuk
membantu petugas kesehatan dalam mendeteksi perkembangan anak usia dini.
Menurut study yang dilakukan oleh The public health agency of Canada, DDST
adalah metode test yang paling banyak digunakan untuk masalah perkembangan
anak.
Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu
yang dibutuhkan 15-20 menit.
b. Kurangi dengan cara bersusun tanggal, bulan, dan tahun kelahiran anak
c. Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar, ambil jumlah hari yang sesuai
f. Jika pada saat pemeriksaan usia anak dibawah 2 tahun, anak lahir kurang
Contoh :
Umur : 1 2 8
a. Alat peraga :
berusia :
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
5. Pelaksanaan test
b. Jumlah item yang dinilai tergantung pada lama waktu tersedia, yang
terpenting pelaksanaanya mengacu pada tujuan test, yaitu mengidentifikasi
perkembangan anak dan menentukan kemampuan anak yang relatif lebih
tinggi
6. Cara pengukuran :
e. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk
satu tahun.
f. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah,
jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
g. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST.
h. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa
yang F.
i. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal,
Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.
Abnormal
o Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
o Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia
o Meragukan Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
o Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
Tidak dapat dites
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas. Pada anak-anak yang
lahir prematur,usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun
7. Cara penilaian
a. L =lulus /lewat (P= pass). Anak dapat melalkukan item dengan baik atau
baik atau orang tua / pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak
dapat menyelesaikan item tersebut (item tertanda L)
b. G= gagal (F=fail). Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau
orang tua / pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak
dapat melakukan item tersebut (khusus yang bertanda L)
c. M = menolah (R=refusal). Anak menolak atau melakukan test untuk item
tersebut. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa
yang harus dilakukanya (khususnya item tanpa tanda L )
lebih muda tidak dapat dilakukan atau ditolak, anak tentu akan mendapatkan
penilaian T (terlambat). Huruf T ditulis di sebelah kanan item dengan hasil
penilaian “Terlambat”. Perlu diperhatikan bahwa ada dua macam T. Pertama,
terlambat karena anak mengalami kegagalan (G). T jenis ini memungkinkan
anak mendapat interpretasi penilaian akhir “Suspek”. Kedua, terlambat karena
anak menolak melaksanakan tugas (M). T jenis ini memungkinkan anak
mendapat interpretasi penilaian akhir “Tak dapat diuji”
e. Penilaian item “Tak ada kesempatan” (No Opportunity). Nilai “Tak” ini
tidak perlu diperhatikan dalam penilaian tes secara keseluruhan. Nilai “Tak
ada kesempatan” diberikan jika anak mendapat skor “Tak” atau tidak ada
kesempatan untuk mencoba atau melakukan tes.
D. Petunjuk Pemakaian
10. Lulus bila menggambar selain bentuk tertutup, gagal dalam pergerakan
yang terus menerus
11. Garis mana yang lebih panjang ?(bukan lebih besar). Putar kertas terbaik
dan ulangi (lulus 3 dari 3 atau 5 dari 6)
12. Lulus bila garis yang bersilang dekat dengan titik tengah
13. Biarkan anak meniru dahulu, dan jika gagal perlihatkan
14. Dalam memberikan nilai, setiap pasangan (2 lengan, 2 tungkai dll)
dihitung sebagai satu bagian
15. Tempatkan satu kubus dalam gelas dan goyangkan perlahan dekat telinga
anak, tetapi jangan terlihat ulangi dengan telinga lain
16. Tunjuk gambar dan minta anak menyebutkannya
17. Dengan menggunakan boneka beritahu anak, tunjukan pada saya hidung,
mata,telinga, mulut, tangan, kaki, perut, rambut,
18. Dengan menggunakan gambar, tanya kepada anak, yang mana yang
terbang ? berbunyi meong ? berbicara ?
19. Tanyakan kepada anak apa yang kamu lakukan jika kamu sedang
kedinginan
20. Lulus jika anak secara benar menempatkan dan mengatakan beberapa
bnyak balok pada kertas
Observasi :
Suatu garis digambar dari atas sampai bawah berdasarkan usia anak, pemeriksa
harus menguji masing-masing tonggak yang disilang dengan garis ini. Setiap
tongak mempunyai potongan yang menunjukan presentase populasi “standar”
yang harus mampu melakukan tugas ini. Kegagalan dalam melakukan suatu hal
yang dilalui oleh 90 % anak-anak adalah signifikan, dua kegagalan dari empat hal
utama menunjukan keterlambatan perkembangan, haruslah diketahui bahwa test
ini merupakan alat skrening untuk keterlambatan perkembangan, tetapi bukan test
“intelegensia” Fungsional anak saat ini memberikan pengertian kedalam
karakteristik anak sekarang. Perkembangan bahasa, motorik, dan sosial anak dan
An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus
2006. Iperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008.
Hitung usia kronologis An. Lula!
Diketahui:
Prematur : 32 minggu
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An. Lula?
Jawab:
2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu
1 – 7 -26
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu
5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk
pemeriksaan DDST II adalah:
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan
o Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada
kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
OK. Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
antara persentil ke-25 dan ke-75
o Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di
atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
o Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah
ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Tes ini digunakan pada anak mulai usia 4 minggu sampai 6 tahun, yang bertujuan
untuk menentukan tahap kematangan dan kelengkapan kegiatan suatu sistem yang
sedang berkembang. Skala Gessel dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu perilaku
motorik, perilaku adaptif, perilaku bahasa dan perilaku sosial.
1. Personal Social (kepribadian atau tingkah laku sosial). Yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemauan diri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus). Yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Denver scale” adalah test screening untuk masalah kognitif dan perilaku
pada anak pra sekolah. Test ini dikembangkan wlliam K. Frankenburg (yang
mengenalkan pertama kali) dan J.B.Doods pada tahun 1967. DDST
dipublikasikan oleh Denver Developmental Material, Inc., di Denver, Colorado.
DDST merefleksikan persentase kelompok anak usia tertentu yang dapat
menampilkan tugas perkembangan tertentu. Test ini dapat dilakukan oleh dokter
spesialis, tenaga profesional kesehatan lainnya, atau tenaga professional kesehatan
dalam layanan social. Dalam perkembangan lainnya DDST mengalami beberapa
kali revisi. Revisi terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan
standarisasi dari DDST dan DDST-R (revised denver developmental screening
test). Perbedaaan denver II dengan screening terdahulu terletak pada item-item
test, bentuk, interprestasi dan rujukan.
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA