PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau
pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu
komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan
pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan
pada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para
pengembang kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap
kurikulum yang diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di mkalah ini,
kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi
kualitas pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru
dimulai di lapangan mulai tahun 2013 ini. Karena kurikulum ini masih sangat baru,
maka sosialisasi pada masyarakat pun juga masih sedang berjalan sekarang ini.
Oleh sebab itu, penyusun menyusun makalah yang berjudul “Analisis dan
Implementasi Kurikulum 2013” ini, disamping untuk mememnuhi tugas mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran, penyusun juga berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi wawasan kepada pembaca tentang kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan
manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup orang, masyarakat dan bangsa
(Poerwati dan Amri, 2013:36).
a) Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
b) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
Dari sumber lain menjelaskan mengenai landasan filosofis kurikulum 2013 sebagai
berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan
membangun landasan kehidupan masa depan.
b. Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya.
c. Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini.
d. Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
e. Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
f. Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar.
2. Landasan Yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan
kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standart isi.
a. RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang perubahan Metodologi
Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.
b. PP. No.19 tahun 2005 tentang Standart Nasional pendidikan.
c. INPRES No. 1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan Prioritas
pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran
aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya asing dan
karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
a) Relevansi pendidikan
b) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
c) Pembelajaran kontekstual
d) Pembelajaran aktif
e) Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standart
dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standart adalah
pendidikan yang menetapkan standart nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standart kualitas nasional dinyatakan
sebagai Standart Kompetensi Lulusan. Standart Kompetensi Lulusan tersebut
adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. SKL
mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nimor 19 tahun 2005).
5. Landasan Empiris
Berbagai perubahan telah terjadi id Indonesia. Kemajuan terjadi di beberapa
sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain, khususnya pendidikan,
Indonesia tetap tinggal di tempat, atau bahkan mundur. Hal-hal seperti ini
menunujukkan perlunya perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani
peserta didik dengan konten, namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga untuk berperan serta dalam membangun negara pada
masa mendatang.
Menurut Poerwati dan Amri (2013:37) terdapat sejumlah prinsip yang
digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013, diantaranya:
a. Prinsip relevansi, kurikulum dan pengajaran harus disusun
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik.
b.Prinsip efektifitas, berkaitan dengan tingkat pencapaian hasil
pelaksanaan kurikulum.
c. Prinsip efisiensi, berkaitan dengan perbandingan antara tenaga,
waktu, dana dan sarana yang dipakai dengan hasil yang
diperoleh.
d.Prinsip kontinuinitas, kurikulum berbagai tingkat kelas dan
jenjang pendidikan disusun secara berkesinambungan.
e. Prinsip fleksibilitas, disamping program yang berlaku untuk
semua anak terdapat pula kesempatan bagi anak mengambil
program-program pilihan.
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatikan
hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka
pembentukan kepribadian yang terpadu.
1. Kelebihan
a. Mengikuti perubahan zaman dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang tanpa mengabaikan karakter dan budaya bangsa.
b. Adanya suatu hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
pemeintah kabupaten dan juga guru dalam strategi implementasi kurikulum
2013 yang membentuk sebuah sistem. Sehingga semua bihak
bertanggungjawab terhadap kurikulum yang diterapkan.
c. Para guru tidak lagi dipusingkan untuk menyusun kurikulum sendiri,
tinggal mengikuti yang sudah diberikan.
d. Menuntut siswa aktif dalam menggali sendiri informasi, sehingga melatih
kreatifitas, tanggungjawab, daya tangkap dan berfikir kritis.
e. Penilaian dilakukan dari semua aspek
2. Kekurangan
a. Perubahan kurikulum yang terlalu sering membawa dampak kuarang baik,
khususnya bagi pendidik dan juga peserta didik. Alasanya ketika peserta
didik dan pendidik belum sedang berupaya menguasai kurikulum yang
diterapkan lagi-lagi mereka harus memulai kembali dari nol.
b. Dalam sebuah forum di internet, salah seorang siswa ( Muiza habibi ),
menyatakan beberapa guru beranggapan bahwa mereka tidak perlu lagi
menjelaskan sehingga cenderung pasif. Padahal seharusnya guru bisa
mengatur strategi belajar, menjalankan , mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan belajar. Sehingga hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan.
c. Pelaksanaanya tidak dibarengi dengan distribusi buku pendukung yang
merata, sehingga peserta didik mengalami kesulitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
Poerwati, Endah L. & Amri, Sofan. 2013. Panduan Memahami Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.