Kisah Mini
Kisah Mini
“Gebetan Icing adalah seekor kucing belang hitam yang ditilik dari
menyayangi kucing. Oleh karena itu, sedari kecil saya telah menyukai kucing.
Anak-anak kucing yang lahir di rumah kami pun besar oleh kasih sayang kami.
layaknya bayi sendiri. Saya juga senang mengamati tingkah polah para kucing
yang lucu-lucu dan terkadang mirip anak manusia, manja dan suka ngambek.
Apabila saya perhatikan, perilaku kucing betina lebih manja dan ekspresif
Dari sekian banyak kucing yang mampir ke rumah kami, ada seekor
Icing. Icing adalah kucing betina cantik berbelang abu-abu yang lahir di rumah
kami. Hampir bersamaan dengan lahirnya Icing, lahir pula seekor anak kucing
jantan berwarna kuning-putih dari induk yang lain. Mari kita sebut kucing jantan
ini si Kuning. Setelah induknya menyapih Icing, induknya pergi entah ke mana.
induknya setelah ia cukup besar. Mungkin para induk kucing itu merasa aman
Tinggallah Icing dan si Kuning di rumah kami. Sedari mereka masih anak
1
Tibalah waktunya musim kawin bagi kucing. Si Kuning yang sudah cukup
umur untuk kawin, mulai dilanda perasaan ingin mencari pasangan hidup. Pilihan
si Kuning tidak jauh-jauh, ia ingin kawin dengan Icing. Akan tetapi, Icing seperti
tidak ada rasa terhadap si Kuning. Rupanya, tumbuh bersama semenjak kecil
tidak membuat Icing memiliki perasaan ingin kawin dengan si Kuning. Sementara
itu, mereka tetap makan bersama, bermain bersama, dan tidur bersama. Saat
hujan turun dan udara dingin, mereka sering terlihat duduk berdempetan untuk
kawin. Namun sayang, Icing tidak tergerak sedikit pun melihat keuletan si
Kuning. Sayang sekali, padahal si Kuning itu kucing jantan yang gagah, bersih,
dan tampan. Sampai tiba waktunya si Kuning tidak lagi mengajak Icing kawin.
Mungkin si Kuning tahu bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan Icing, atau ia
bosan dan lelah terus ditampik Icing. Akhirnya, si Kuning pergi dari rumah kami…
Hiks. Mungkinkah si Kuning pergi karena patah hati? Masa sih kucing bisa patah
hati.
Setelah itu, saya tidak pernah lagi melihat si Kuning berkeliaran di sekitar
rumah. Namun kemudian, tanpa sengaja ibu saya melihat si Kuning berada di
cantik? Entahlah. Singkat cerita, Icing tidak pernah lagi berjumpa dengan si
Kuning.
Selang beberapa waktu kemudian, Icing pun siap kawin. Gebetan Icing
adalah seekor kucing belang hitam yang ditilik dari penampilannya sih seperti
kucing garong. Tak hanya sekali saya dapati Icing dan kucing belang hitam itu
duduk saling berhadapan dalam jarak satu meter, saling melempar pandang
yang mungkin penuh cinta. Apabila kucing belang hitam itu beranjak pergi, Icing
2
mengejarnya sambil mengeluarkan suara eong yang seolah-olah protes tidak
ingin ditinggalkan.
Menurut pandangan manusia saya, kucing belang hitam ini tidak ada
bersih dan tampan. Makanya, saya tidak habis pikir apa yang dilihat oleh Icing,
kucing rumahan yang cantik dan bersih, dari si belang hitam yang kotor itu. Hhh!
Kalau dipikir-pikir lagi, tingkah Icing ini mirip dengan tingkah anak remaja putri
baik-baik yang lebih sering jatuh cinta pada pemuda nakal berandalan daripada
seekor anak kucing jantan yang sangat mirip dengan dirinya. Namun, belum lagi
anaknya cukup besar untuk disapih, kami menemukan Icing sakit. Siang itu, Icing
lemas, tapi tidak ada luka pada tubuhnya. Mungkinkah Icing tertabrak kendaraan
atau ia diperkosa kucing jantan? Kami tidak tahu pasti. Tidak lama kemudian,
Icing mati begitu saja. Kami sekeluarga terkejut. Begitu cepat Icing pergi. Kami
semua bersedih. Kasihan anak Icing yang masih kecil, ia tidak tahu induknya
tidak akan pernah kembali kepadanya. Seharian adik saya memangku anak Icing
BIODATA PENULIS