Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegara-negara berkembang. Resiko
kematian ibu dinegara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian
ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di
penurunan angka kematian ibu global tersebut merupakan cerminan belum adanya
penurunan angka kematian ibu secara bermakna di Negara-negara yang angka kematian
prevelensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. (WHO, 2017)
Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data
WHO tahun 2017, Angka kematian bayi di dunia mencapai lebih 10 juta kematian. Dari 10
2017)
meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di
Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak
Laporan WHO tahun 2017 menunjukkan AKI di dunia yaitu 289.000 jiwa. Ini berarti
ada 791 ibu meninggal setiap harinya. Amerika Serikat yaitu 3.900 jiwa, Afrika Utara
179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Jumlah kematian ibu di Indonesia masih
1
2
tergolong tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya yaitu Indonesia 305 per 100.000
KH (Kelahiran Hidup), Filiphina 170 per 100.000 KH, Vietnam 160 per 100.000 KH, Brunei
60 per 100.000 KH, Thailand 44 per 100.000 KH, dan Malaysia 39 per 100.000 KH (WHO,
2017)
ibu hamil diperkirakan di Afrika sebesar 61,3%, Asia Tenggara 52,5%, Amerika 24,1% dan
Tingkat Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi jika
dibandingkan dengan Negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari
Malaysia, 1,3 lebih tinggi dari Filiphina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand. (Depkes,
2017)
pengguna kontrasepsi modern telah miningkat minimal 6 tahun terakhir. Di Afrika dari
23,6% menjadi 27,6%. Di asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan
Amerika Latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%. Diperkirakan 225 juta
AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup di Indonesia. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan
Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian
yaitu perdarahan sebanyak 30,3 %, hipertensi dalam kehamilan (HDK) 27,1% , infeksi 7,3%
dan penyebab lainnya sebesar 35,3 % (Profil Kesehatan Kemenkes, 2017). Seperti yang
telah diketahui Anemia pada ibu bersalin dapat menyebabkan perdarahan intra natal
3
maupun post natal (Manuaba, 2013). Maka secara tidak langsung anemia menjadi salah
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 adalah 34 kematian per 1000
Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di Indonesia pada tahun 2017 dengan
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 47.019.002. peserta KB baru sebesar
2017)
Indonesia (SDKI) di Provinsi Papua tahun 2017 sebesar 51 per 100.000 kelahiran hidup di
Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pemberian zat besi
sebanyak 90 tablet (Fe3). Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tahun 2017 Secara
nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe3 tahun 2017 sebesar 85,17%, tidak
berbeda jauh dibanding tahun 2016 yang sebesar 85,1%. Provinsi dengan cakupan Fe3
tertinggi yaitu DKI Jakarta (97,12%) dan yang terendah Provinsi Papua (24,36%) (Depkes,
2017)
Menurut Survei Diet Total tahun 2017, sebagian besar penduduk di Indonesia
memiliki tingkat kecukupan energi sangat kurang dan kurang yaitu sebesar 79,6%, terdiri
dari 45,7% penduduk dengan tingkat kecukupan energi sangat kurang/minimal dan 33,9%
penduduk dengan tingkat kecukupan energi kurang. Untuk provinsi Papua tingkat
Indonesia (SDKI) di Provinsi Papua tahun 2017 sebesar 180 per 100.000 kelahiran hidup
Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di Provinsi Papua pada tahun 2017 dengan
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 534.404. peserta KB baru sebesar 62.264
Di Puskesmas Jayapura Utara pada tahun 2017 terdapat data sebanyak 1.068 ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, jumlah K1 sebanyak 496 K4 sebanyak 572
, tercatat 101 ibu hamil dengan anemia ringan. Kelahiran bayi baru lahir sebesar 629, serta
ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 54. Cakupan KB sebesar 18.045 peserta.
Capaian tersebut juga masih didominasi oleh non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang) yaitu suntikan 14.587 (80%) dan pil 2.935 (16,26%), sementara capaian MKJP
untuk membuat studi kasus dengan judul “ Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif
B. Rumusan Masalah
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. J M dengan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
5
2. Tujuan khusus
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny.J M dengan Anemia
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. J
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. J
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. J M dengan
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. J M dengan
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny.JM dengan Anemia
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. JM dengan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana dan bayi
baru lahir.
Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas dalam upaya peningkatan dan
kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir agar lebih di