BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
kecenderungan untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2
tahun. Oleh sebab itu, penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.
Ketentuan yang dipakai yaitu 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari.
Bila jumlah hari kurang dari 15, dibulatkan kebawah dan bila jumlah hari lebih
dari 15 dibulatkan ke atas (Depkes RI, 2004).
2. Berat Badan
Berat Badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran
massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap
perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi
makanan yang menurun. Berat badan dinyatakan Indeks BB/U (Berat Badan
menurut Umur) atau melakukan penilaian dengan melihat perubahan Berat Badan
pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan
keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan
satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketepatan umur, sehingga kurang
dapat menggambarkan kecendrungan perubahan status gizi dari waktu ke waktu
(Abunain, 1990).
3. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari
keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat
keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan Berat Badan
Lahir Rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam
bentuk Indeks TB/U (tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB (Berat
Badan Menurut Tinggi Badan). Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan
gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat
yang menahun. Selain itu, indeks ini dapat menggambarkan kecenderungan
perubahan status gizi dari waktu ke waktu (Depkes RI, 2004).
Berat badan dan Tinggi badan adalah parameter penting untuk menentukan
status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi.
Penggunaan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi
2). Persentil
Cara lain untuk menentukan ambang batas selain persen terhadap median
adalah persentil. Persentil 50 sama dengan Median atau nilai tengah dari jumlah
populasi berada diatasnya dan setengahnya berada dibawahnya. NCHS
merekomendasikan persentil ke 5 sebagai batas gizi buruk dan kurang, serta
persentil 95 sebagai batas gizi lebih dan gizi baik.
Kategori BB/U :
1. Kategori Gizi Buruk, jika z-score < -3,0
2. Kategori Gizi Kurang, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3. Kategori Gizi Baik, jika z-score > -2,0 s/d z-score < 2,0
4. Kategori Gizi Lebih, jika z-score >2,0
Kategori TB/U :
1. Kategori Sangat Pendek, jika z-score < -3,0
2. Kategori Pendek, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3. Kategori Normal, jika z-score > -2,0
Kategori BB/TB:
1. Kategori Sangat Kurus, jika z-score < -3,0
2. Kategori Kurus, jika z-score > -3,0 s/d Z-score < -2,0
3. Kategori Normal, jika z-score > -2,0 s/d Z-score < 2,0
4. Kategori Gemuk, jika z-score > 2,0
1.2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ
yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Metode ini umumnya
digunakan untuk survei klinis secara tepat (rapid clinical surveys). Survei ini
dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu, digunakan untuk
mengetahui tingkat gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
1.3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urin, tinja dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
1.4. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi
dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan
struktur. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta
senja epidemik (epidemic of night blindness). Cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap.
b. Kemauan
Kemauan dapat dikatakan sebagai faktor utama penentu keberhasilan
belajar seseorang. Lebih dari itu, dapat dikatakan kemauan merupakan motor
penggerak utama yang menentukan keberhasilan seseorang dalam setiap segi
kehidupannya. Bagiamanapun baiknya proses belajar yang dilakukan seseorang
hasilnya akan kurang memuaskan jika orang orang tersebut tidak mempunyai
kemauan yang keras.
c. Bakat
Bakat memang merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
keberhasilan belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Kegagalan dalam
belajar yang sering terjadi sehubungan dengan bakat justru disebabkan seseorang
terlalu cepat merasa dirinya tidak berbakat dalam suatu bidang.
d. Daya ingat
Daya ingat sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Daya ingat
dapat didefinisikan sebagai daya jiwa untuk memasukan, menyimpan dan
mengeluarkan kembali suatu kesan. Sesuai dengan tahap-tahapnya, daya ingat
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Sifat cepat atau lambat : menunjukkan lamanya waktu untuk
memasukan kesan kedalam pikiran
2. Sifat setia : kesan-kesan yang masuk dapat disimpan sama persis
dengan objek yang sebenarnya
3. Sifat tahan lama : sifat ini juga dimiliki oleh daya menyimpan yang
berarti kesan-kesan yang masuk dapat disimpan dalam waktu yang
lama atau tidak mudah lupa
4. Sifat luas : sifat inipun dimiliki oleh daya menyimpan, yang berarti dapat
menyimpan kesan dalam jumlah yang benyak
5. Sifat siap : sifat ini dimiliki oleh daya reproduksi, yang berarti dapat
mengeluarkan kembali kesan-kesan yang telah tersimpan didalam pikiran,
baik secara lisan maupun secara tertulis, kemampuan mengingat ini
dipengaruhi pula oleh daya jiwa yang lain diantaranya adalah kemauan
dan daya konsentrasi.
6. Daya konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan
pikiran, perasaan, kemauan dan segenap panca indra ke satu objek
didalam satu aktivitas.
2. Faktor Eksternal
Adalah merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri.
Faktor meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor
lingkungan masyarakat dan faktor waktu.