PENGERTIAN
TUJUAN WAWANCARA
1. Menggali perilaku bila setuju dan tidak setuju
Di sini kita menangkap atau mengartikan tingkah laku atau reaksi nonverbal
klien terhadap anjuran kita.
2. Menciptakan hubungan personal yang baik
Dengan menciptakan hubungan personal yang baik tentunya kita bisa
mendekatkan diri kita dengan klien agar suasana menjadi lebih akrab.
3. Memperoleh informasi tentang situasi atau sikap tertentu
Untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan situasi/sikap tertentu
dapat digali dengan mengajukan pertanyaan terbuka, karena pertanyaan
terbuka memerlukan jawaban panjang ataupun berupa uraian.
4. Memberi nasihat
Didalam wawancara juga ada yang bersifat memberi nasihat kepada
klien/keluarga/masyarakat.
Adapun komponen-komponen yang terlibat dalam wawancara adalah sebagai
berikut:
1. Komunikator
2. Masalah
3. Saluran ( sarana atau alat )
4. Penerima
5. Tempat
1. Inisiatif
b. Mengemukakan pendapatnya.
3. Pertanyaan terbuka
5. Wawancara spontan
2. Masalah: adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien dimana ia tidak dapat
memcahkannya sendiri. Semua yang ia rasakan tercemin dalam perilakunya
antara lain diam, cemberut, marah-marah, dll. Lambang-lambang tersebut kita
artikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mencocokan
dengan tingkah laku klien yang dirasakan dan reaksi yang kita lihat.
3. Saluran (channel): yang dimaksud dengan saluran disini adalah saran/alat yang
dilalui oleh suara. Adapun alat itu adalah:
a. Mata (penglihatan)
b. Telinga
1. Faktor penunjang
2. Faktor penghambat
Menurut Amiruddin (2007) dalam melakukan penilaian mutu ada tiga pendekatan
penilaian mutu, yaitu :
a. Struktur
Struktur = input
b. Proses
c. Outcomes
Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif.
Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau
prosedur tertentu.
Kelebihan wawancara