Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok :

Fitri Fauziah 32716890

Rozita Sasa Maylani 36716697

Tria Indah Wati 37716438

PENGERTIAN

1. Wawancara adalah proses komunikasi dengan tujuan tertentu antara individu


dengan individu lain (komunikan).
Wawancara dilakukan melalui
1. Wawancara terhadap petugas kesehatan
2. Wawancara terhadap pasien

TUJUAN WAWANCARA
1. Menggali perilaku bila setuju dan tidak setuju
Di sini kita menangkap atau mengartikan tingkah laku atau reaksi nonverbal
klien terhadap anjuran kita.
2. Menciptakan hubungan personal yang baik
Dengan menciptakan hubungan personal yang baik tentunya kita bisa
mendekatkan diri kita dengan klien agar suasana menjadi lebih akrab.
3. Memperoleh informasi tentang situasi atau sikap tertentu
Untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan situasi/sikap tertentu
dapat digali dengan mengajukan pertanyaan terbuka, karena pertanyaan
terbuka memerlukan jawaban panjang ataupun berupa uraian.
4. Memberi nasihat
Didalam wawancara juga ada yang bersifat memberi nasihat kepada
klien/keluarga/masyarakat.
Adapun komponen-komponen yang terlibat dalam wawancara adalah sebagai
berikut:

1. Komunikator
2. Masalah
3. Saluran ( sarana atau alat )
4. Penerima
5. Tempat

Instrumen penilaian mutu dengan wawancara dapat berupa kuisioner yaitu


daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik. metode yang digunakan
adalah

1. Audit pengawasan yang dilakukan terhadap masukan proses


lingkungan dan keluaran apa yang dilaksanakan sesuai standar yang
telah ditetapkan
2. Riview penilaian terhadap pelayanan yang diberikan penggunakaan
sumberdaya pelaporan kejadian atau laporan kecelakaan yang terdapat
pada catatan
3. Survey dapat dilakukan melalui kuisioner atau interview, contoh
survey yaitu tentang kepuasan pasien.

Penilaian mutu dengan wawancara dengan spesifik digunakan pada :


1. Saat tim penjaga mutu melakukan paligasi terhadap
pengumpulan data yang bertujuan untuk mengatasi masalah
mutu
2. Menilai alasan yang digunakan untuk melakukan tindakan
3. Menilai kemampuan terhadap perkembangan kasus pada mutu
pelayanan kesehatan
TEKNIK WAWANCARA

1. Inisiatif

Diberikan inisiatif kepada klien dengan cara:

a. Memberikan kesempatan bicara kepada klien untuk mengutarakan


masalahnya.

b. Mengemukakan pendapatnya.

c. Menggali potensi dalam mengatasi masalahnya.

2. Pendekatan tidak langsung

Kita hendaknya mengajukan pertanyaan tidak langsung pada masalahnya.


Umpamakanlah sebagai lingkaran dan kemudian pikirkanlah setelah kita
melihat lingkaran tersebut.

3. Pertanyaan terbuka

4. Penggunaan aktivitas verbal

Dengan penuh perhatian mendengarkan pembicaraan klien serta dengan


diselingi beberapa pertanyaan pendek ataupun gerakan non verbal.

5. Wawancara spontan

Dengan suasanan kekeluargaan kita mengarahkan klien dengan cara santai


atau rileks dengan duduk berdekatan, menggunakan bahasa yang sederhana.

6. Penanganan ekspresi yang timbul dalam wawancara


Kita harus peka terhadap reaksi klien, baik verbal maupun non verbal
sewaktu klien bicara.

Di dalam proses wawancara (interview) ada 3 faktor atau komponen. Adapun


komponen-komponen tersebut adalah:

1. Komunikator/klien: adalah orang yang memiliki masalah (sumber dari


masalah). Dengan kata lain adalah orang yang menyampaikan masalah.

2. Masalah: adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien dimana ia tidak dapat
memcahkannya sendiri. Semua yang ia rasakan tercemin dalam perilakunya
antara lain diam, cemberut, marah-marah, dll. Lambang-lambang tersebut kita
artikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mencocokan
dengan tingkah laku klien yang dirasakan dan reaksi yang kita lihat.

3. Saluran (channel): yang dimaksud dengan saluran disini adalah saran/alat yang
dilalui oleh suara. Adapun alat itu adalah:

a. Mata (penglihatan)

b. Telinga

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWANCARA

Pada waktu kita wawancara, dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu:

1. Faktor penunjang

Dilihat dari klien

Kecakapan dan kemauan klien dalam menceritakan masalahnya. Sikap


klien yaitu sikap klien yang mau menceritakan masalahnya dengan
sungguh-sungguh dan bersedia dibantu.
Dilihat dari pewawancara

Berhasil tidaknya ditentukan oleh si pewawancara, maka yang dibutuhkan


adalah:

Kecakapan pewawancara dalam mengajukan pertanyaan terbuka yang


dapat menggali seluruh masalah. Harus cakap mendengarkan dan
mengambil inti pembicaraan dan cepat tanggap terhadap reaksi klien
baik verbal maupun nonverbal.

Sikap pewawancara. Harus bersikap ramah, jangan sampai klien curiga,


diharapkan pewawancara dapat mendekati klien sehingga timbul rasa
saling percaya. Sikap pewawancara yang simpatik, muka manis, tidak
sombong, rendah hati tetapi tegas.

Pengetahuan. Pewawancara yang berpengetahuan luas dengan mudah


dapat mencerna isi pembicaraan serta cepat tanggap terhadap
pembicaraan klien.

Sistem sosial. Kelincahan atau kepandaian perawat dalam memahami


kebiasaan atau adat istiadat klien/keluarga/masyarakat yang
diwawancarai, menyesuaikan diri dengan keadaan disekelilingnya,
mengenal kebiasaan dan daerah klien.

2. Faktor penghambat

Faktor-faktor yang menghambat jalannya wawancara adalah:

a. Pewawancara kurang cakap dalam mendengarkan dan mengajukan


pertanyaan terbuka serta menyimpulkan inti pembicaraan, sehingga tidak
dapat menangkap pembicaraan.
b. Sikap pewawancara yang acuh tak acuh, tidak dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan disekelilingnya, sikap yang kurang ramah terhadap
klien/keluarga/masyarakat.

c. Pengetahuan klien kurang. Bila demikian, hendaknya pewawancara dapat


menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh klien.

Menurut Amiruddin (2007) dalam melakukan penilaian mutu ada tiga pendekatan
penilaian mutu, yaitu :

a. Struktur

Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan


manajemen, keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas
kesehatan.

Struktur = input

Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :

o Jumlah, besarnya input


o Mutu struktur atau mutu input
o Besarnya anggaran atau biaya
o Kewajaran

b. Proses

Proses merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh


tenaga kesehatan (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan
interaksinya dengan klien

Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur


dan penanganan kasus.
Baik tidaknya proses dapat diukur dari :

o Relevan tidaknya proses itu bagi klien


o Fleksibilitas dan efektifitas
o Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang
semestinya
o Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan

c. Outcomes

Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan


profesional terhadap klien

Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif.

Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau
prosedur tertentu.

Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional


klien

Kelebihan wawancara

1. Flexibility : pewawancara dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan


situasi saat itu.
2. Nonverbal behavior : pewawancara dapat mengobservasi perilaku
nonverbal
3. Completeness : pewawancara dapat memperoleh jawaban atas semua
pertanyaan.
4. Time of interview : pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara
yang relative pasti.
Kelemahan Wawancara
1. Proses wawancara membutuhkan biaya dan waktu
2. Keberhasilan wawancara tergantung kepandaian wawancara
Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan Wawancara ?


2. Sebutkan komponen-komponen yang terlibat dalam wawancara ?
3. Sebutkan metode yang digunakan dalam instrument penilaian mutu ?
4. Sebutkan 3 faktor dalam proses wawancara ?
5. Sebutkan kelebihan dalam wawancara ?
6. Sebutkan 3 pendekatan penilaian mutu ?
7. Sebutkan tujuan dalam wawancara ?
8. Wawancara dengan spesifik pada penilain mutu digunakan pada ?
9. Sebutkan Kelemahan dalam wawancara ?
10. Sebutkan Teknik-teknik dalam wawancara ?
Jawaban :
1. Wawancara adalah proses komunikasi dengan tujuan tertentu antara
individu dengan individu lain (komunikan).
2. Adapun komponen-komponen yang terlibat dalam wawancara adalah
sebagai berikut: Komunikator, Masalah,Saluran (sarana atau
alat),Penerima,Tempat
3. Metode dalam imstrumen penilaian mutu : audit, riview, survey.
4. 3 faktor dalam wawancara : komunikator, masalah, saluran (channel).
5. Kelebihan dalam wawancara
 Flexibility : pewawancara dapat mengajukan pertanyaan sesuai
dengan situasi saat itu.
 Nonverbal behavior : pewawancara dapat mengobservasi perilaku
nonverbal
 Completeness : pewawancara dapat memperoleh jawaban atas
semua pertanyaan.
 Time of interview : pewawancara dapat menyusun jadwal
wawancara yang relative pasti.

6. 3 pendekatan mutu : struktur, proses,outcomes.


7. Tujuan dalam wawancara
Menggali perilaku bila setuju dan tidak setuju
Menciptakan hubungan personal yang baik
Memperoleh informasi tentang situasi atau sikap tertentu
Memberi nasihat
8. - Saat tim penjaga mutu melakukan paligasi terhadap pengumpulan data
yang bertujuan untuk mengatasi masalah mutu
-Menilai alasan yang digunakan untuk melakukan tindakan
-Menilai kemampuan terhadap perkembangan kasus pada mutu pelayanan
kesehatan
9. - Proses wawancara membutuhkan biaya dan waktu
- Keberhasilan wawancara tergantung kepandaian wawancara
10. Teknik wawancara : inisiatif, pendekatan tidak langsung, pertanyaan
terbuka, penggunaan aktivitas verbal, wawancara spontan.

Anda mungkin juga menyukai