Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL KONSELING INDIVIDUAL

Siswa teridentifikasi memiliki beberapa masalah disekolah yaitu beberapa kali mengambil
uang teman dengan cara paksa, bersikap seolah-olah bos ketika dikelas, nilai beberapa mata
pelajaran masih belum maksimal dan bermasalah dengan guru. Siswa beberpa kali terlambat hadir
dimata pelajaran TIK sehingga guru memberi hukuman berdiri sambil mengetik di Microsoft Power
Point namun siswa berkali-kali mencuri-curi duduk dikursi sehingga mendapat teguran berupa
nasihat dari guru. Siswa menunjukkan bahasa tubuh yang tidak terima ketika dinasehati bahkan
mengatakan kata-kata yang menantang guru. Guru memberikan sentuhan fisik berupa dorongan ke
tubuh siswa namun siswa kembali membalas dorongan tubuh guru. Guru membenturkan kepalanya
ke arah pelipis siswa sehingga siswa mengalami luka. Menurut keterangan siswa, ia beberapa hari
tidak masuk ke sekolah karena merasa belum sehat sepenuhnya setelah kejadian tersebut. Orang
tua siswa dan Pakdenya mewakili keluarga besar merasa tidak terima dengan kejadian yang
menimpa anaknya sehingga berkunjung ke sekolah. Menurut keterangan Ibunya siswa mengalami
trauma yang berat dan tidak ingin sekolah karena kejadian tersebut. Saat itu, dilakukan mediasi
diantara pihak yang terlibat yakni perwakilan orang tua siswa dengan guru yang bersangkutan
hasilnya guru yang bersangkutan sudah meminta maaf dan diterima oleh wali siswa.

Analisis Masalah

Setelah dilakukan pendekatan dan wawancara konseling maka dapat disimpulkan :

1. Siswa mengaku merasa trauma dengan kejadian tersebut namun tidak berpengaruh dengan
keinginannya untuk tidak sekolah lagi seperti pernyataan Ibunya. Siswa mengaku memang
merasa belum sehat sehingga tidak masuk sekolah beberapa hari setelah kejadian.
2. Siswa mengakui bahwa dirinya sudah kurang menyukai guru TIK sejak awal guru tersebut
masuk karena guru tersebut menceritakan masa lalunya sebagai preman dan siswa
menganggap hal itu sebuah kesombongan.
3. Siswa mengaku dua kali terlambat masuk pelajaran TIK karena disuruh ambil minum guru
dan menemani temannya ke klinik. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan pengakuan
siswa keterlambatannya bukan karena rasa tidak suka kepada guru yang bersangkutan.
4. Siswa mengaku sering keluar malam dan banyak bergaul dengan teman-teman dari berbagai
latar belakang seperti balap liar, kecanduan merokok, berprofesi sebagai kuda lumping dan
lain sebagainya. Teman-teman siswa berasal dari sekolah yang berbeda dari siswa dan
beberapa usianya diatas siswa. Siswa menyatakan teman-teman pergaulan disekitar
rumahnya juga memiliki latar belakang yang tidak baik. Dapat disimpulkan pergaulan siswa
sudah dikategorikan kurang pengawasan dan bimbingan.
5. Siswa mengaku pernah menyakiti hati guru Bahasa Indonesia karena beberapa ulahnya
dikelas.
6. Siswa mengaku mempelajari mengkompas teman dari abang kelasnya dan berawal dari rasa
kagum siswa karena abang kelasnya banyak memiliki uang karena mengkompas.
7. Siswa mengaku mudah merasakan dendam kepada orang-orang yang menyakitinya dan
merasa kurang suka dengan perlakuan kasar.
8. Siswa mengaku kurang memahami pelajaran karena mudah merasa menyerah apabila ada
suatu hal yang tidak ia ketahui. Siswa merasa tidak ada teman yang pintar yang mau
menagajarinya beberapa materi pelajaran yang ia tidak paham.

Tindak Lanjut Permasalahan Siswa

Siswa diberikan pelatihan kepekaan perasaan dengan role playing dan perenungan. Siswa
dengan berbesar hati mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan besar kepada gurunya dan
sadar bahwa ia penyebab utama gurunya terpancing emosi.

Anda mungkin juga menyukai