PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Dapat melakukan pembedahan ovari nyamuk.
2. Dapat mengetahui paritas nyamuk.
3. Dapat menghitung umur nyamuk.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nyamuk
Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang
dan langsing serta terdiri atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai
kunci untuk membedakan kelamin pada nyamuk dewasa. Antena nyamuk
jantan lebih lebat daripada nyamuk betina. Bulu lebat pada nyamuk jantan
disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina yang jumlahnya lebih
sedikit disebut pilose.8
Palpus dapat digunakan sebagai kunci identifikasi karena ukuran dan
bentuk palpus masing-masing spesies berbeda. Sepasang palpus terletak
diantara antena dan proboscis. Palpus merupakan organ sensorik yang
digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida dan mendeteksi tingkat
kelembaban. Proboscis merupakan bentuk mulut modifikasi untuk menusuk.
Nyamuk betina mempunyai proboscis yang lebih panjang dan tajam,
tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang bersisik.8
Dada nyamuk terdiri atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks.
Mesotoraks merupakan bagian dada yang terbesar dan pada bagian atas
disebut scutum yang digunakan untuk menyesuaikan saat terbang.
Sepasang sayap terletak pada mesotoraks. Nyamuk memiliki sayap yang
panjang, transparan dan terdiri atas percabangan-percabangan (vena) dan
dilengkapi dengan sisik. Kaki terdapat pada setiap segmen dan dilengkapi
dengan sisik. Perut nyamuk tediri atas sepuluh segmen, biasanya yang
terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, segmen-segmen
terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi. Nyamuk betina
memiliki 8 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen 9 dan 10 biasanya
tidak terlihat dan memiliki cerci yang melekat pada segmen ke 10. Beberapa
jenis nyamuk, seperti Culex dan Mansonia memiliki ujung perut yang
tumpul.8
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk jantan
keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan
nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk
betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk
2
jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama
hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur
tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban
serta species dari nyamuk.8
Bagian mulut pada nyamuk betina, membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah
untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda
dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk
menghisap darah.8
2.1.1 Siklus hidup nyamuk
Saat ini ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk di dunia yang
dikelompokkan dalam 39 genus dan 135 spesies. Proses biologi
dalam kelompok ini cukup bervariasi, dan diperlukan sistem subdivisi
umum untuk membagi masing-masing nyamuk menjadi
pengelompokan yang logis. Nyamuk sejak telur hingga menjadi
nyamuk dewasa, sama dengan serangga yang mengalami tingkatan
(stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyarnuk terdapat 4
stadia dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium
hidup dialam bebas.9
Semua nyamuk harus memiliki air yang untuk melengkapi siklus
hidup mereka. Air ini dapat berkisar dalam kualitas dari air salju
mencair untuk pembuangan limbah dan dapat dalam wadah air
secara umum. Jenis air di mana larva nyamuk ditemukan dapat
digunakan untuk mengidentifikasi spesies nyamuk. Selain itu, air
dapat digunakan oleh nyamuk dewasa untuk menunjukkan preferensi
yang sangat berbeda di mana ia dapat bertelur. Mereka bertelur di
tempat-tempat seperti seperti lubang pohon yang menahan air secara
berkala, kolam air pasang di rawa garam, kolam pembuangan limbah,
irigasi yang ditumbuhi banyak rumput, kolam air hujan, dll. Setiap
spesies memiliki persyaratan lingkungan yang unik dalam
9
pemeliharaan siklus hidupnya.
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna: Telur – larva – pupa
– dewasa. Stadium telur, larva, dan pupa hidup di dalam air
3
sedangkan stadium dewasa hidup beterbangan. Empat stadium
nyamuk tersebut, sebagai berikut:
2.1.1.2 Larva
Telur nyamuk akan menetas menjadi larva setelah
2-4 hari, larva selalu hidup di air. Larva ini disebut juga
dengan jentik nyamuk. Tempat perindukan (breeding
4
place) untuk masing-masing spesies berlainan, misalnya
rawa, kolam, sungai, sawah, kecomberan, dan tempat-
tempat yang dapat digenangi air seperti got, saluran air,
bekas jejak kaki binatang, lubang-lubang pohon, dan
kaleng-kaleng. Larva terdiri atas 4 substadium
(instar) dan mengambil makanan dari tempat
peridukannya. Pertumbuhan larva stadium I sampai
dengan stadium IV berlangsung 6-8 hari
pada Culex dan Aedes, pada Mansonia pertumbuhan
memerlukan waktu kira kira 3 minggu.10
2.1.1.3 Pupa
Selama tahap pupa nyamuk berhenti makan dan
perubahan terjadi yang mengarah ke tahap dewasa.
Nyamuk dewasa muncul dari kepompong, meninggalkan
water air dan dapat hidup di udara (Nadadisastra, 2005).
Walaupun pupa ini tidak makan, akan tetapi masih
memerlukan oksigen yang diambilnya melalui tabung
pernafasan (breathing trumpet). Pupa dapat tumbuh
menjadi dewas memerlukan waktu 1-3 hari sampai
beberapa minggu. Pupa jantan menetas terlebih dahulu
daripada pupa betina.10
5
tidak memerlukan darah untuk pembentukan telurnya
(autogen), misalnya Toxorhynchintes amboinensis.10
2.1.2 Aktivitas menggigit
Di bawah ini merupakan beberapa contoh aktivitas
menggigit dari nyamuk:
3. Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles mempunyai aktivitas menggigit pada
permulaan malam, sesudah matahari terbenam sampai
dengan matahari terbit.3
6
bawah permukaan laut. Genera (genus) yang terpenting bagi manuasia,
yaitu Anopheles, Culex, Aedes, dan Mansonia.9
7
dengan melingkarkan tubuhnya sehingga kepala hampir bertemu dengan
ekor pupa.3
Nyamuk Culex culiciomyia memiliki tubuh berwarna kecokelatan,
proboscis berwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik
berwarna lebih pucat pada bagian bawah, scutum berwarna kecoklatan dan
terdapat warna emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap berwarna
gelap, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat, seluruh kaki
berwarna gelap kecuali pada bagian persendian. Nyamuk ini bisa hidup baik
di dalam maupun luar ruangan.3
8
berlangsung. Kepadatan tinggi dengan persen parous tinggi menerangkan
penularan masih berlangsung. Sedangkan kepadatan tinggi/rendah dengan
persen parous rendah, menerangkan bahwa penularan telah terhenti.
Persen parous lebih dari 6% tergolong rendah.12
Untuk memperkirakan umur populasi nyamuk Anopheles, dilakukan
pembedahan kandung telur (ovarium) nyamuk Anopheles betina dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi nyamuk pernah bertelur (parous) dan belum
pernah bertelur (nulliparous).3
Misalnya dari 100 ekor nyamuk yang dibedah indung telurnya ternyata 80
ekor telah parous, maka persentase parous populasi nyamuk tersebut
adalah 80%. Penentuan umur nyamuk ini sangat penting untuk mengetahui
kecuali kaitannya dengan penularan malaria data umur populasi nyamuk
dapat juga digunakan sebagai para meter untuk menilai dampak upaya
pemberantasan vektor (penyemprotan, pengabutan dan lain-lain).7
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkiraan umur nyamuk secara
fisiologis dapat dilihat dari kondisi ovarium nyamuk. Bila terdapat ovarium
yang membesar satu berarti nyamuk pernah bertelur satu kali atau sudah
pernah mengalami satu siklus gonotropik atau satu dilatasi, bila terdapat dua
pembesaran ovarium berarti dua kali siklus gonotropik atau dua dilatasi, dan
seterusnya.Satu siklus gonotropik atau satu dilatasi diperkirakan empat hari,
sehingga untuk memperkirakan umur fisiologis nyamuk yang tertangkap
yaitu dari jumlah dilatasi dikalikan empat hari.7
Untuk mengetahui rata-rata nyamuk di suatu wilayah, dapat dilakukan
pembedahan nyamuk-nyamuk yang ditangkap untuk memeriksa keadaan
ovarium dibawah mikroskop. Apabila ujung-ujung pipa udara (Tracheolus)
pada ovarium masih menggulung dan ovarium belum membesar, berarti
nyamuk itu belum pernah bertelur (nulli parous). Apabila pipa-pipa udara
sudah terurai / terlepas gulungannya serta ovarium pernah membesar maka
nyamuk itu sudah pernah bertelur (parous).7
9
Gambar 2.2 Ovarium nyamuk nulliparous
Nyamuk betina parous (kenyang darah) yang telah melengkapi satu atau
lebih siklus gonotropik dan memiliki peluang lebih besar terinfeksi parasit
daripada nyamuk betina yang baru pertama kali menghisap darah
(nulliparous) Darah yang dihisap, seberapa pun banyaknya, menimbulkan
kematangan telur. Nyamuk menghisap mulai menunjukkan suatu penurunan
aktifitas pencarian host dalam 30 jam, maksimum 48 – 72 jam. Mekanisme
ini melibatkan sel-sel neurosekretori dari otak, ovarium, lemak tubuh, dan
substansi kelenjar aksesori jantan yang telah dipindahkan ke betina yang
dikawini.5
Untuk memperkirakan rata-rata umur suatu populasi nyamuk secara lebih
tepat perlu dilakukan pembedahan ovarium dari nyamuk-nyamuk yang
parous yaitu dengan menghitung jumlah dilatasi pada saluran telur
(pedikulus). Umur rata-rata populasi nyamuk dapat ditunjukkan dengan
melihat rata-rata jumlah dilatasi dikalikan siklus gonotropik. Semakin banyak
jumlah dilatasi menunjukkan umur nyamuk tersebut adalah semakin lama.
Dengan semakin lama umur nyamuk berarti semakin besar pula potensi
terjadinya penularan di suatu wilayah karena sesuai dengan kebutuhan
waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan virus dengue dalam tubuh
nyamuk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
10
Gambar 2.4 Ovarium Nyamuk dengan Dilatasi
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pembedahan Ovarium Nyamuk dilaksanakan di Laboratorium
Terpadu FKM Undip pada hari Rabu tanggal 06 April 2016 pada pukul 08.00
WIB sampai dengan selesai.
Nyamuk yang akan dibedah dilepaskan kaki dan sayapnya, letakkan nyamuk
pada cawan petri dan tetesi dengan air agar basah
Nyamuk diatur hingga kepala menghadap ke kanan, tusuk jarum yang ada di
tangan kiri tepat di toraks, tangan kanan merobek abdomen ke-7, kemudian
tarik abdomen perlahan sampai indung telur keluar
12
BAB IV
HASIL
No Gambar Keterangan
1 Nulliparous pada Culex
13
4 Nuliiparous pada Culex
14
BAB V
PEMBAHASAN
15
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pada nyamuk nulliparous berarti nyamuk tersebut belum pernah bertelur
karena ovariumnya tidak membesar, sedangkan parous ovarium nyamuknya
membesar, dari hal ini kita bisa mengetahui paritasnya.
6.2 Saran
Sebaiknya lama praktikum ditambah agar bisa membedah ovarium semua
sampel nyamuk.
16
DAFTAR PUSTAKA
7. Munif. 2007. Kolerasi Kejadian Populasi Anopheles. Centre for Research and
Development of Health Ecology, NIHRD.
8. Lestari, Bekti Dyah; Gama, Zulfaidah P; Rahardi, Brian. 2011. Identifikasi
Nyamuk di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Malang: UMM Press.
9. Nadadisastra, Djaenuin., dan Agoes Ridad. 2005. Parasitologi Kedokteran:
Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
10. Gandahusada, Srisasi., Ilahude, Herry D., dan Pribadi, Wita. 2000.
Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
11. Depkes. 2002. Petunjuk Teknis Penyelidikian Epidemiologi, Penanggulangan
Seperlunya dan Penyemprotan Massal dalam Pemberantasan Penyakit DBD.
Jakarta: Ditjen P2PL.
12. Nurmaini. 2001. Survei Entomologi dalam Penanggulangan Wabah Malaria.
[diunduh dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3724/1/fkm-
nurmaini4.pdf] (diakses 10 April 2016)
13. Sucipto. 2011. Vektor Penyakit Tropis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
14. Pradani, Y. 2009. Indeks Pertumbuhan Larva Aedes aegypti. Jurnal Aspirator
Vol.1 No.2. Tahun 2009:81-86. Loka Litbang P2B2 Ciamis.
15. Effendi, A. 2002. Studi Komunitas Nyamuk. [diunduh dari:
http/repost.ory.ipb.ac.id/handle/123456789/6037/.pdf?sequence=11].
17
LAMPIRAN
18
Lampiran I
19