Zat aditif → bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, baik pada saat memproses,
mengolah, mengemas, atau menyimpan makanan.
Tujuan:
- Untuk mempertahakan nilai gizi makanan
- Agar makanan lebih menarik
- Agara mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga
- Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet
- Agara makan lebih tahan lama disimpan
Narkoba → singkatan dari narkotika dan obat-obat berbahaya, sering disingkat dengan
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif).
Menurut UU RI Nomor 22 tahun 1997, narkotika dibagi menjadi tiga golongan:
1. Golongan I, berpotensi sangat kuat untuk menimbulkan ketergantungan dan
dilarang digunakan untuk pengobatan. Contoh: opium, heroin, dan ganja.
2. Golongan II, berpotensi kuat dalam menimbulkam ketergantungan dan digunakan
secara terbatas untuk pengobatan. Conothnya: petidin, candu, dan betametadol
3. Golangan III, berpotensi ringan dalam menimbulkan ketergantungan dan banyak
digunakan untuk pengobatan. Contohnya: asetil dihidrokodeina,
dektropropoksifena, dan dihidrokodeina
Psikotropika → zat atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintetis yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraft pusat dan dapat menimbulkan
ketergantungan atau ketagihan, contohnya amfetamin ekstasi, sabu-sabu.
Amfetamin → mempunyai dampak perangsang yang kuat pada jaringan saraf sehingga
pengguna sering bertingkah laku kasar dan bergantung pada obat ini secara mental.
Dampak : penurunan berat badan, gelisah, mudah marah dan tersinggung, sulit tidur, serta
mudah bingung. Amfetamin biasa disalahgunakan untuk menimbulkan perasaan gembira,
tenaga bertambah, perasaan sehat berkuasa, dan percaya diri.
Pemakaian jangka panjang menyebabkan kerusakan otak, berakibat paranoid sampai
menjadi gila dan berujung kematian. Contoh: dexamphetamin (dexedrine) dan pemoline
(volital)
1. Rokok
a. Nikotin → zat utama dalam daun tembakau yang berfungsi sebagai stimulan
yang mempercepat kegiatan dalam otak
b. Tar → penyebab utama kanker paru-paru sehingga disebut bersifat karsinogen
serta mengakibatkan penyakit tenggorokan dan pernapasan.
c. Karbon monoksida → gas yang beracun dan berbahaya.
d. Bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan penyakit kanker seperti aseton
amonia dan asam sulfida.
(dampak dari merokok di halaman 117-118)
2. Minuman keras
a. Golongan A, minuman keras berkadar alkohol 1-5% seperti bir
b. Golongan B, ,minuman keras berkadar alkohol 5-20% seperti anggur (wine)
c. Golongan C, minuman keras berkadar alkohol 20-45% seperti arak, whiski, dan
vodka
Konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak dapat mengganggu aktivitas
otak bagian atas sehingga menghilangkan kesadarn, dalam jangka panjang dapat
menginduksi dan meningkatkan metabolisme obat-obatan, mengurangi cadangan
vitamin A dalam hati, dan zat-zat yang daoat menimbulkan kanker, menghambat
pembentukan protein, dan gangguan fungsi hati.
(dampak dari minuman beralkohol hal 120)