Satu
E-Book (gratis) ini hanya diberikan & hanya akan dimiliki oleh mereka yang telah
memesan & melakukan pembayaran dalam kurun waktu 1 x 24 jam sejak melakukan
registrasi pemesanan atas pesanan E-Book Analisa Usaha (www.analisausaha.com) dan atau
E-Book Contoh Proposal Usaha (www.contohproposalusaha.com). E-Book ini diberikan
dengan tujuan untuk lebih memperkaya referensi serta mendukung aktivitas wirausaha yang
akan/sudah dijalankan oleh para pembeli E-Book kami baik di (www.analisausaha.com) dan
atau (www.contohproposalusaha.com).
Dua
Kami menolak dan tidak bertanggungjawab terhadap pihak manapun atas segala kerugian
yang mungkin timbul karena mengandalkan atau menggunakan informasi yang terdapat di
dalam E-Book ini. Meskipun informasi dalam E-Book ini dimaksudkan untuk mengambarkan
keadaan yang sedang berlaku dan akurat, namun tidak ada jaminan atau janji bahwa
informasi yang ada masih berlaku, akurat, atau lengkap.
Tiga
Meskipun segala upaya telah dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang terkandung
dalam E-Book ini benar dan tidak ada kesalahan atau kelalaian, tidak ada tanggung jawab
yang diterima sebagai bentuk keakuratan atau kelengkapan pernyataan, fakta dan contoh-
contoh terlampir, dan tidak ada kewajiban dalam bentuk apapun oleh Team Redaksi
(www.analisausaha.com) dan atau (www.contohproposalusaha.com), atau oleh seluruh pihak
pendukung yang ada didalamnya terhadap segala kerugian atau kerusakan apapun, apapun
penyebabnya, yang timbul dari penggunaan E-Book ini.
Empat
Dilarang keras untuk menyebarkan, melakukan duplikasi dsb kepada pihak lain, baik
sebagian ataupun seluruh isi Paket Materi E-Book ini. Kami berhak untuk menempuh
jalur hukum apabila ditemukan penyimpangan tersebut.
Pelanggaran hak cipta (Pasal 72 UU nomor 19 Tahun 2002) bisa dikenakan Pasal 2 Ayat
(1) atau Pasal 49 ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing paling
singkat satu bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- atau pidana paling lama
7 tahun dan atau denda paling banyak 5 milyar.
Dan barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait
pada penjelasan diatas bisa dipidana dengan penjara paling lama 5 tahun dan atau denda
paling banyak Rp. 500.000.000,- (500 juta rupiah).
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Maksud dari makalah ini yaitu kami ingin menjelaskan kepada pembaca tentang dunia
usaha dan tahap-tahap berusaha/membuka usaha, supaya bagi pembaca yang ingin membuat
usaha baru tidak salah dalam mengambil tindakan. Makalah ini juga bertujuan memberi
wawasan dan pengetahuan yang lebih tentang tahap-tahap membuat usaha baru yang ingin
dijalanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), antara lain :
1) Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV)/ Firma (Fa) dan Koperasi
adalah sebagai berikut.
1. Formulir Isian
2. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
3. Fotocopy Pengesahaan Akta
4. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
5. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
6. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
7. Nomor Pokok Wajib Pajak
8. Fotocopy SIUP
9. Fotocopy KTP
10. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
11. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
12. Bukti setor biaya administrasi
13. Fotocopy paspor jika pemilik WNA
2) Perusahaan Perorangan (PO)
1. Formulr Isian
2. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
3. Fotocopy SIUP
4. Fotocopy KTP penanggung jawab
5. Fotocopy NPWP
6. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
Pengertian
Dalam Pasal 1 huruf b UU No.3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan
menjelaskan pengertian dari perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Dari
pengertian diatas dapat diambil pokok bahasan bahwa perusahaan :
a. Badan usaha berbadan hukum
b. Kegiatan dalam bidang ekonomi
c. Bersifat terus menerus
d. Terang -terangan
e. Keuntungan dan/atau laba
f. Pembukuan
Sebelum melakukan kegiatan ekonomi pada suatu perusahaan, tentunya harus ada suatu
proses perizinan yang mendahuluinya. Proses perizinan inilah yang akan di bahas.
Tahap-tahap perizinan
2. Nama Perusahaan
Di indonesia menganut beberapa azas tentang pemberian nama suatu perusahaan. Azas -
azas tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. pembaharuan nama perusahaan dengan nama pribadi
b. pembaharuan bentuk hukum perusahaan dengan nama pribadi
c. larangan memakai ama perusahaan orang lain
d. larangan memakai merek orang lain
e. larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan
Dalam pasal 11 Kepmenperindag No. 408 tahun 1997 di tentukan bahwa Permintaan
TDUP atau SIUP wajib melampirkan dokumen-dokumen dengan ketentuan :
3. Perusahaan perseorangan
1. Kopi KTP pemilik
2. Kopi NPWP pemilik
3. Kopi Surat Izin Tempat Usaha dari Pemda setempat
Dalam menjalankan suatu usaha, wadah atau badan hukum usaha yang kita jadikan induk
untuk mengelola semua kegiatan usaha kita perlu dilengkapi dengan beberapa persyaratan
yang mutlak dimiliki. Salah satunya adalah
mendaftarkan badan usaha kita ke Dinas Perindustrian.
Setelah kita mendaftarkan badan hukum usaha yang
kitamiliki maka kita akan mendapat nomor Tanda
Daftar Perusahaan (TDP). TDP ini dalam pengurusan
dokumen atau persyaratan lain dalam berbisnis atau
untuk mengurus berbagai perizinan lain selalu
diperlukan. Salah satu contoh dasar hukum yang
mengatur tentang TDP adalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 17 Tahun 2005 dan
Peraturan Walikota Yogyakarta No. 5 Tahun 2006.
Persyaratan Administratif
Persekutuan Komanditer (CV)/Firma (Fa) dan Koperasi
Formulir isian (diisi Iengkap).
Salinan akta pendirian perusahaan.
Pengesahan akta dari pengadilan negeri (PN).
Surat keterangan domisili perusahaan.
NPWP.
Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
Salinan KTP penanggung jawab dan sekutu komanditer lainnya.
Akta pendirian dan pengesahan dari kantor wilayah/ kantor departemen koperasi (bagi
koperasi).
Salinan KTP penanggung jawab koperasi.
Perusahaan Perorangan (PO)
Formulir isian (diisi lengkap).
Salinan domisili perusahaan/SITU/HO.
Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
Salinan KTP /Paspor penanggung jawab.
Salinan NPWP.
Bentuk Usaha Lainnya (BUL)
Formulir isian (diisi lengkap).
Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
Salinan domisili perusahaan/ SITU/ HO.
Salinan KTP/paspor penanggung jawab.
Salinan NPWP.
Perseroan Terbatas (PT)
Formulir isian (diisi lengkap).
Salinan akta pendirian perusahaan dan akta perubahan.
Asli dan salinan pengesahan akta pendirian/perubahan dari Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia (sesuai dengan UU PT No. 40 Tahun 2007).
Asli dan salinan data akta pendirian.
Asli dan salinan data akta perubahan.
Asli dan salinan laporan data akta perubahan.
Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
Salinan domisili perusahaan/SITU/ HO.
Salinan KTP pengurus dan komisaris serta pemegang saham.
Prosedur Pengurusan
Untuk mendapatkan TDP, instansi yang berhak mengeluarkannya adalah Dinas
Perindustrian di tempat beroperasinya atau di wilayah perusahaan berdiri. Dinas
Perindustrian ini ada di tiap kabupaten atau kota.
Pemohon atau orang yang diberi kuasa (dengan surat kuasa ber materai) datang ke
kantor Dinas Perindustrian membawa semua persyaratan administratif, mengisi formulir
sekaligus membayar biaya yang ditetapkan.
Waktu pemrosesannya apabila semua persyaratan sudah lengkap paling lama adalah
14 (empat belas) hari kerja.
Perseroan Terbatas.
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari Saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan Badan Usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik
perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari
satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung
jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila Utang perusahaan
melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab
para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut
dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut Dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari Saham, modal PT dapat pula berasal dari Obligasi. Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan Bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris
) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan Terbatas, Modal, bidang usaha,
alamat Perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri
kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan
2. Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar.
(sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas)
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas
(UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat,
tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun
1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan
tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor
Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1
tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang
bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan
kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan
perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan
Kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Modal dasar perseroan adalah
jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh
Saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang
ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan
jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan
jumlah yang disertakan oleh para persero Pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang
dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam
jumlah Uang.
1. Lokasi pertokoaan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu, sebagai berikut :
1. Tingkat kepadatan penduduk
2. Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
3. Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
4. Pertimbangan ekonomis
5. Traffic (lalu lintas)
6. Tingkat persaingan
7. Keamanan dan akses parkir
2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan. Pertama, lokasi
lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan . Kedua, lokasi perusahaan yang
disebut dengan kediaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan dan tempat
kediaman, antara lain yaitu :
1. Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat yang
berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
2. Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada rentabilitas yang
diharapkan .
3. Lokasi pabrik
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
1. Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
2. Kedekatan Denag Konsumen
3. Ketersediaan/Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
4. Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
5. Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah
2. Perekrutan/Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kadidat karyawan , buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru, untuk memperoleh tenaga kerja yang berkualitasdan sesuai
dengan kebutuhan organisasi , perusahaan dapat melakukan perekrutan secara internal dan
eksterna.
3. Seleksi
4. Sosialisasi Dan Orientasi
5. Pelatihan (Training) Dan Pengembangan
6. Penilaian Prestasi Kerja
7. Promosi Dan Phk