Anda di halaman 1dari 5

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT HERNIA NUKLEUS

PULPOSUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU UKI 0 1/3


Jl. Mayjen Sutoyo No. 2
Jakarta Timur 13630
Telepon: 021-8092317,
Fax; 021-8092445

Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit
STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR
2013
OPERASIONAL

Dr. Rosma Napitupulu, MARS


Penonjolan Nukleus Pulposus menembus anulus fibrosus akibat proses degeneratif
yang dicetuskan oleh trauma fisik mengenai tulang belakang. Nukleus pulposus dan
anulus fibrosus terdapat dalam jaringan pengikat lunak (diskus intervertebralis),
berfungsi sebagai bantalan/ penyangga antara satu corpus vertebra dengan corpus
vertebra lainnya. Akibat degenerasi menyebabkan diskus menyempit sehingga
memudahkan nukleus pulposus menonjol bahkan menembus anulus fibrosus.
PENGERTIAN Disamping itu degenerasi menyebabkan material protein nukleus dan anulus
berkurang dan mudah mengalami trauma seperti regangan, tarikan, posisi
membungkuk, mengangkat beban berat ataupun suatu trauma jatuh HNP paling
sering terjadi pada daerah lumbal, jarang pada daerah cervical dan thorakal.

Memberikan pengobatan secepat mungkin dengan tujuan mengurangi/ mencegah


kecacatan/ gejala sisa.
TUJUAN

KEBIJAKAN DIISI OLEH MANAJEMEN


Anamnesis

Nyeri tengkuk/ pinggang yang dapat disertai nyeri radikuler, gangguan sensorik
berupa rasa kebal, gringgingan pada ekstremitas, dan gangguan motorik yaitu
kelemahan tungkai atau lengan. Dapat disartai adanya gangguan otonom yaitu
gangguan BAK dan BAB dan dapat disertai gangguan ereksi. Rasa nyeri
bertambah pada kasus nyeri kronik dimana tekanan intra tekal meningkat seperti
pada waktu batuk, bersin atau mengejan.

Pemeriksaan fisik

Nyeri gerak/ tekan, spasme otot para vertebral, lordosis (-), skoliosis
kompensasi.
Klinis HNP cervikalis, dapat ditemukan :
DIAGNOSA
Test Lhermitte (+), Test Valsava, Test Nafziger (+).

Monoparesis superior flaksid, paraparesis inferior spastik,

tetraparesis spastik.

Klinis HNP Lumbalis, dapat ditemukan :


Iskialgia, Laseque kurang 70o, Laseque silang (+),
Test Valsava (+), Test Nafziger (+).
Monoparesis inferior flaksid. paraparesis inferior flaksid.
Hipestesi/ anestesi setinggi radik spinalis/ myelum yang

tertekan.

- Proses degenerasi di Medula spinalis lainnya : Spondilosis

lumbalis, Spondilolisthesis.

- Kelainan kongenital : Anomali vaskuler, Kista enterogenes.


DIAGNOSA
- Proses tumor di Medulla spinalis.
BANDING
- Kelainan struktur tulang vertebra : Osteoporosis, fraktur kompresi

menekan discus.
- Laboratorium darah rutin dan urin rutin.

- X foto polos vertebra A.P/ Lateral/ Obliq.

- EMG (Elektromiografi).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG - LP (Lumbal pungsi).
DASAR
- Myelografi

- CT Scan/ MRI spinal dengan kontras.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LANJUTAN
- Konservatif: - Konservatif:

- Istirahat - Istirahat
b b
a a
r r
i i
n n
g g

t t
o o
t t
a a
l l

2 2

– –

3 3

h h
a a
r r
i i
, ,

k k
e e
m m
u u
d d
i i
a a
n n

b b
e e
r r
t t
a a
h h
a a
p p

d d
i i
l l
a a
k k
u u
k k
a a
TATA LAKSANA n n

mobilisasi mobilisasi
KOMPLIKASI

UNIT TERKAIT DIISI OLEH MANAJEMEN

DAFTAR
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai