Anda di halaman 1dari 20

Nama Peserta: dr.

Gati Setiadianti
Nama Wahana: RS Tk II Prof Dr. J. A. Latumeten
Topik: CRUSH INJURY
Tanggal (Kasus): 09-10-2018
Nama Pasien: Tn. Ab
Nama Pendamping: dr. Desi K.U dan dr.
Tanggal Presentasi:11-11-2018
Sisintia Raras
Tempat Presentasi: Aula RS TK II Prof Dr. J. A. Latumeten
Obyektif Presentasi:
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Pasien dibawa ke IGD RST ambon oleh karena luka pada kaki sebelah kiri
oleh karena terlindas ban teronton saat bekerja. Mual dan muntah tidak didpatkan,
pada saat kejadian pasien dalam keadaan sadar.
 Riwayat DM type II dan Hipertensi disangkal
 Tujuan: mengetahui penegakan diagnose, penatalaksanaan Primary and secondary
survey pada pasien dengan cruh injury
Bahan Bahasan:  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas:  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Data Pasien Nama: Tn. AB No. RM : 078974
Nama Klinik: IGD Telpon: Terdaftar sejak:12-04-2018
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
 Keluhan utama: Nyeri dan luka pada kaki kiri post terlindas ban teronton
 MOI: Pasien seorang teknisi sedang memperbaiki truk yang sedang rusak ,
kemudian tidak sengaja ketika ingin mengeluarkan kaki dari bawah ban,
penganjal ban terlepas dan kaki terlindas ban yang mengelinding. Pada saat
kejadian pasien sadar, bias menceritakan dengan jelas alur kejadian, tidak
didapatkan adanya muntah dan mual. Jam kejadian: 06:00 WITA. Jam datang:
08.00WITA

2. Riwayat Pengobatan
(-)
3. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Jantung disangkal
 Hipertensi disangkal
 DM disangkal
 Asma disangkal
 TB disangkal

4. Riwayat Keluarga
 Riwayat keluarga dengan kejadian yang serupa disangkal, Riwayat keluarga DM
dan Hipertensi disangakal, Riwayat Keluarga dengan penyakit kusus disangkal

5. Riwayat Kebiasaan
 Merokok disangkal
 Minum alkohol disangkal
 Makan makanan cepat saji disangkal
 Minum jamu dan herbal disangkal
6. Riwayat Lingkungan
 Lingkungan kerja terpapar pestisida disangkal
 Riwayat terpapar radiasi disangkal

7. Pemeriksaan fisik
Primary survey:
 Airway: Paten, gurgling (-), snoring (-)
 Breathing: 20kli/menit, regular, ketertinggalan gerak (-)
 Circulation: 100/60 mmHg, 84kali/menit, regular.
 Disability: AVPU, GCS 4-5-6
 Exposure: Head to toe
Regio Pedis Sinistra : Open fraktur digiti I,II,III,IV,V pedis sinistra + degloving dorsum
pedis sinistra
Assessment : Crush injury pedis sinistra + open fraktur grade IIIc digiti I,II,III,IV,V
pedis sinistra+ degloving dorsum pedis sinistra.
Plaining: infus RL, Pasang DC, Debridement, Thorax foto, Xray Pedis sinistra Ap, Cek
Lab lengkap, EKG, konsul bedah orthopedic untuk tatalaksan lebih lanjut.

Secondary Survey
Pemeriksaan umum:
 Keadaan Umum / Kesadaran : Tampak Sakit Ringan / GCS : E4M6V5 = 15
 Mata : conjunctiva anemis –/–, Sklera ikterik –/–,
 Telinga : Serumen –/–, Sekret –/–, Corpus alienum –/–
 Hidung : Sekret –/–, PCH (–)
 Mulut : Bibir kering (–), Faring : hiperemis (–), Tonsil : T1–T1, hiperemis (–)
 Leher : JVP 5+4 cmH20, KGB tidak teraba
Thorax :
Cor :
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikularis sinistra
• P: Cardiomegali (-)
• A: BJ I dan II reguler, Murmur (-). Gallop (-)
Pulmo :
• I : Pergerakan dinding dada tampak simetris
• P : Pergerakan dinding dada teraba simetris
• P : Sonor di kedua lapangan paru
• A : Bunyi bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

• I: cembung, mengkilat, collateral vein (-), caput medusa(-)


• A: bising usus menurun (SDE)
• p: undulasi (-), shifting dullness (-) Nyeri tekan (-) regio
Epigastrium Hipokondrium kanan. Palpasi hepar, lien, ren teraba
• P : Timpani (+), Shifting Dullness (-)
Ekstremitas:
Status lokalis: Regio pedis sinistra: Open fraktur metatarsal I,II,III,IV,V + Open
fraktur phalank proksimal digiti pedis sinistra + Degloving dorsum pedis sinistra.
Laboratorium :
• HB : 11,1 g/dl
• Leukosit : 8.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 12 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 17 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

Daftar Pustaka
1. Appley AG, Solomon L (2010) Principels Fracture, 10 th Ed, ELBS with
Butterworth- Heinmann, Great Britain, PP 711
2. Salter RB (1970) Inflamatory Disorder of Bones and Joint. Textbook of Disorder
and Injuries of the Musculoskeletal System, Asian ed, Igaku Sholin Ltd, Tokyo, pp
150

Hasil Pembelajaran
1. Subyektif
Pasien seorang teknisi sedang memperbaiki truk yang sedang rusak , kemudian tidak
sengaja ketika ingin mengeluarkan kaki dari bawah ban, penganjal ban terlepas dan
kaki terlindas ban yang mengelinding. Pada saat kejadian pasien sadar, bias
menceritakan dengan jelas alur kejadian, tidak didapatkan adanya muntah dan mual.
Jam kejadian: 06:00 WITA. Jam datang: 08.00WITA
• Objektif
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mendukung diagnosis penyakit ini.
Diagnosis ditegakan berdasarkan:
• Gejala klinis : pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kiri post terlindas ban
teronton, nyeri, kesemutan disangakal, pingsan saat kejadian disangakal
• Pemeriksaan fisik : TD : 100/60 mmHg HR : 82x/ menit RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,8o C
Status lokalis:
look: tampak open fraktur metatarsal I,II,III,IV,V + open fraktur phalang
proksimal disertai dengan degloving dosum pedis sinistra
feel: nyeri tekan setempat, kesemutan (-), mati rasa (-), CRT<2dektik, AVN arteri
popliteal baik
movement: terbatas pada gerakaan aktif dan pasif.
• Pemeriksaan penunjang
Xray-Thorax: normal
Xray pedis sinistra Ap: tampak fraktur phalamg proksimal digiti I,II,III,IV,V dan tampak
fraktur pada metatarsal I,II,III,IV,V pedis sinistra.

Laboratorium :
• HB : 11,1 g/dl
• Leukosit : 8.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 12 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 17 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

2. Assessment
Laki-laki, 37 tahun, dengan CRUSH INJURY (Open fraktur phalang proksimal digiti
I,II,III,IV,V grade IIIc + Open fraktur metatarsal I,II,III,IV,V grade IIIc)

3. Plan
Diagnosis : Untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kasus ini perlu dilakukan :
Debridement + Pro amputasi phalang dengan GA (Atas persetujuan keluarga dan
demi kebaikan pasien)

Pengobatan :
 IVFD RL 20 tpm
 Ceftriaxone 2x1 g / 8 jam/ iv
 Ketorolac 3x1amp/ iv
 Ranitidine 2x1 amp/iv
 ATS 1500 iu
 Konsul dr. Rendra Sp.OT

Edukasi : Dilakukan pada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan
komplikasi dari penyakit pasien.

Konsultasi : Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi kepada dokter spesialis


penyakit dalam untuk penatalaksanaan penyakit pasien secara menyeluruh.

Ambon, 11 Novemvber 2018

Pendamping,

dr. Desi K.U dr. Sisintia Raras

Nama Peserta: dr. Gati Setiadianti


Nama Wahana: RS Tk II Prof Dr. J. A. Latumeten
Topik: APPENDICITIS ACUT
Tanggal (Kasus): 19-11-2018
Nama Pasien: Tn. Lex
Tanggal Presentasi:26-12-2018 Nama Pendamping: dr. Desi K.U dan dr.
Sisintia Raras
Tempat Presentasi: Aula RS TK II Prof Dr. J. A. Latumeten
Obyektif Presentasi:
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Pasien dibawa ke IGD RST ambon oleh karena nyeri padperut kana bawah
sejak 2 hari yag lalu sebelum mrs. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian
bertambah nyeri pada kanan bawah. Nyeri yang dirasakan tajam seperti ditusuk
jarum dan hilang timbul sepanjag hari. Nyeri bertambah parah ketika pasien hendak
bagun dari tempat tidur ataupun batuk dan membaik ketika pasien diam dan
istrirahat. Mual dan muntah juga alami pasien, nafsu makan menurun, demam pada 2
hari terhair. Tidak ada riwayat menurunya berat badan secara derastis beberapa
bulan terhahir.
 Riwayat DM type II dan Hipertensi disangkal
 Tujuan: mengetahui penegakan diagnose, penatalaksanaan pada pasien dengan
appendiksitis akut.
Bahan Bahasan:  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas:  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Data Pasien Nama: Tn. AB No. RM : 078974
Nama Klinik: IGD Telpon: Terdaftar sejak:12-04-2018
Data Utama dan Bahan Diskusi
 Diagnosis / Gambaran Klinis
 Keluhan utama: Nyeri pada perut kanan bawah.
 Pasien dibawa ke IGD RST ambon oleh karena nyeri padperut kana bawah sejak 2 hari
yag lalu sebelum mrs. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian bertambah
nyeri pada kanan bawah. Nyeri yang dirasakan tajam seperti ditusuk jarum dan hilang
timbul sepanjag hari. Nyeri bertambah parah ketika pasien hendak bagun dari tempat
tidur ataupun batuk dan membaik ketika pasien diam dan istrirahat. Mual dan muntah
juga alami pasien, nafsu makan menurun, demam pada 2 hari terhair. Tidak ada
riwayat menurunya berat badan secara derastis beberapa bulan terhahir.
8. Riwayat Pengobatan
(-)
9. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Jantung disangkal
 Hipertensi disangkal
 DM disangkal
 Asma disangkal
 TB disangkal

10. Riwayat Keluarga


 Riwayat keluarga dengan kejadian yang serupa disangkal, Riwayat keluarga DM
dan Hipertensi disangakal, Riwayat Keluarga dengan penyakit kusus disangkal

11. Riwayat Kebiasaan


 Merokok disangkal
 Minum alkohol disangkal
 Makan makanan cepat saji disangkal
 Minum jamu dan herbal disangkal

12. Riwayat Lingkungan


 Lingkungan kerja terpapar pestisida disangkal
 Riwayat terpapar radiasi disangkal

13. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan umum:
 Keadaan Umum / Kesadaran : Tampak Sakit Sedang / GCS : E4M6V5 = 15
 Mata : conjunctiva anemis –/–, Sklera ikterik –/–,
 Telinga : Serumen –/–, Sekret –/–, Corpus alienum –/–
 Hidung : Sekret –/–, PCH (–)
 Mulut : Bibir kering (–), Faring : hiperemis (–), Tonsil : T1–T1, hiperemis (–)
 Leher : JVP 5+4 cmH20, KGB tidak teraba
Thorax :
Cor :
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikularis sinistra
• P: Cardiomegali (-)
• A: BJ I dan II reguler, Murmur (-). Gallop (-)
Pulmo :
• I : Pergerakan dinding dada tampak simetris
• P : Pergerakan dinding dada teraba simetris
• P : Sonor di kedua lapangan paru
• A : Bunyi bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

• I: Datar
• A: bising usus (+) 8x/menit
• p: nyeri teka pada titik Mcburney (+), nyeri lepas titik Mcburney
(+), Rovsing sing (+), Nyeri lepas indirek (+), Defans muscular local
(+), Psoas sign (+), Obturator sign (+), hepar dan limpa sulit dinilai
karena nyeri.
• P : Timpani (+).

Ekstremitas:
Akaral hangat kering merah
Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 8.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

Daftar Pustaka
1. Brunicardi F, Schwartz principles of surgey. 10th ed. New York McGraw-Hill, Health
Pub. Devision, 2010.
2. Wibisono E, Jeo W. Appendisitis In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta E, Ed by
Kapita selekta kedokteran 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
Hasil Pembelajaran
4. Subyektif
Pasien dibawa ke IGD RST ambon oleh karena nyeri padperut kana bawah sejak 2 hari
yag lalu sebelum mrs. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian bertambah nyeri
pada kanan bawah. Nyeri yang dirasakan tajam seperti ditusuk jarum dan hilang timbul
sepanjag hari. Nyeri bertambah parah ketika pasien hendak bagun dari tempat tidur
ataupun batuk dan membaik ketika pasien diam dan istrirahat. Mual dan muntah juga
alami pasien, nafsu makan menurun, demam pada 2 hari terhair. Tidak ada riwayat
menurunya berat badan secara derastis beberapa bulan terhahir.
• Objektif
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mendukung diagnosis penyakit ini.
Diagnosis ditegakan berdasarkan:
• Gejala klinis : pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah. Nyeri dirasakan
pada perut tengah dan kemudan berpindah keperut seblah kanan. Nyeri seperti
ditusuk dan ringan pada saat tidur dan diam ditempat tidur. Demam didapatkan
sejak 2 hari yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : TD : 100/60 mmHg HR : 82x/ menit RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,8o C
Status lokalis:
nyeri teka pada titik Mcburney (+), nyeri lepas titik Mcburney (+), Rovsing sing
(+), Nyeri lepas indirek (+), Defans muscular local (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (+), hepar dan limpa sulit dinilai karena nyeriPemeriksaan penunjang
Xray-Thorax: normal
Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 8.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

5. Assessment
Laki-laki, 38 tahun, dengan Appendicitis
Diagnose banding: Pelvic Inflamatory Disease
6. Plan
Diagnosis : Untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kasus ini perlu dilakukan :
Open Apendektomi cito
Pengobatan :
 IVFD RL 20 tpm
 Ceftriaxone 2x1 g / 8 jam/ iv
 Ketorolac 3x1amp/ iv
 Ranitidine 2x1 amp/iv
 Konsul dr. M. Yunus Sp.B
Edukasi : Dilakukan pada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan
komplikasi dari penyakit pasien.
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi kepada dokter spesialis
penyakit dalam untuk penatalaksanaan penyakit pasien secara menyeluruh.
Ambon, 26 Desember 2018

Pendamping,

dr. Desi K.U dr. Sisintia Raras


Nama Peserta: dr. Gati Setiadianti
Nama Wahana: RS Tk II Prof Dr. J. A. Latumeten
Topik: HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA INKASERATA
Tanggal (Kasus): 13-12-2018
Nama Pasien: Tn. M
Nama Pendamping: dr. Desi K.U dan dr.
Tanggal Presentasi:28-12-2018
Sisintia Raras
Tempat Presentasi: Aula RS TK II Prof Dr. J. A. Latumeten
Obyektif Presentasi:
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Riwayat DM type II dan Hipertensi disangkal
 Tujuan: mengetahui penegakan diagnose, penatalaksanaan pada pasien dengan
hernia inguinalis inkaserata
Bahan Bahasan:  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas:  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Data Pasien Nama: Tn. AB No. RM : 078974
Nama Klinik: IGD Telpon: Terdaftar sejak:12-04-2018
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
 Keluhan utama: Benjolan pada selangkangan sebelah kiri.
 Riwayat penyakit sekarang: sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
pasien mengeluh terdapat benjolan di selangkangan kiri. Benjolan sebesar
bola tenis. Benjolan tidak bias masuk kedalam perut, benjolan terasa nyeri,
mual (+), muntah (+), belum BAB dan BAK lancer. Riwayat sejak 3 bulan
sebelum masuk rumah sakit terdapat benjolan pada selangkangan sebelah
kiri hilang timbul dan nyeri. Benjolan muncul setelah melakukan aktifits
berat (menambang pasir) dan berkurang saat istrirahat.

2. Riwayat Pengobatan
(-) tidak pernah berobat sebelumnya dan tidak pernah mengonsumsi obat secara
pribadi.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Jantung disangkal
 Hipertensi disangkal
 DM disangkal
 Asma disangkal
 TB disangkal
4. Riwayat Keluarga
 Riwayat keluarga dengan kejadian yang serupa disangkal, Riwayat keluarga DM
dan Hipertensi disangakal, Riwayat Keluarga dengan penyakit kusus disangkal

5. Riwayat Kebiasaan
 Merokok disangkal
 Minum alkohol disangkal
 Makan makanan cepat saji disangkal
 Minum jamu dan herbal disangkal

6. Riwayat Lingkungan
 Lingkungan kerja terpapar pestisida disangkal
 Riwayat terpapar radiasi disangkal
 Sering angkat –angakat berat.

7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum:
 Keadaan Umum / Kesadaran : Tampak Sakit Sedang / GCS : E4M6V5 = 15
 Mata : conjunctiva anemis –/–, Sklera ikterik –/–,
 Telinga : Serumen –/–, Sekret –/–, Corpus alienum –/–
 Hidung : Sekret –/–, PCH (–)
 Mulut : Bibir kering (–), Faring : hiperemis (–), Tonsil : T1–T1, hiperemis (–)
 Leher : JVP 5+4 cmH20, KGB tidak teraba
Thorax :
Cor :
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikularis sinistra
• P: Cardiomegali (-)
• A: BJ I dan II reguler, Murmur (-). Gallop (-)
Pulmo :
• I : Pergerakan dinding dada tampak simetris
• P : Pergerakan dinding dada teraba simetris
• P : Sonor di kedua lapangan paru
• A : Bunyi bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

• I: Datar
• A: bising usus (+) 8x/menit
• p: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, defans
muscular (-).
• P : Timpani (+).
Ekstremitas:
Akaral hangat kering merah
Rectal Toucher:
Tonus sfingter ani baik, mukosa licin dan tidak terdapat masa.
Prostat: permukaan rata, konsistensi kenyal, sulkus medianus teraba, polus anterior
tidak teraba.
Handscoon: feses (+), lendir dan darah tidak didapatkan.

Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 5.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

Daftar Pustaka
1. Brunicardi F, Schwartz principles of surgey. 10th ed. New York McGraw-Hill,
Health Pub. Devision, 2010.
2. Wibisono E, Jeo W. Hernia In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta E, Ed by
Kapita selekta kedokteran 4th ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
Hasil Pembelajaran
 Subyektif
Riwayat penyakit sekarang: sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengeluh terdapat benjolan di selangkangan kiri. Benjolan sebesar bola tenis.
Benjolan tidak bias masuk kedalam perut, benjolan terasa nyeri, mual (+),
muntah (+), belum BAB dan BAK lancer. Riwayat sejak 3 bulan sebelum masuk
rumah sakit terdapat benjolan pada selangkangan sebelah kiri hilang timbul dan
nyeri. Benjolan muncul setelah melakukan aktifits berat (menambang pasir) dan
berkurang saat istrirahat.
• Objektif
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mendukung diagnosis penyakit ini.
Diagnosis ditegakan berdasarkan:
Gejala klinis : pasien mengeluh nyeri terdapat benjolan di selangkangan kiri.
Benjolan sebesar bola tenis. Benjolan tidak bias masuk kedalam perut, benjolan
terasa nyeri, mual (+), muntah (+), belum BAB dan BAK lancer. Riwayat sejak 3
bulan sebelum masuk rumah sakit terdapat benjolan pada selangkangan sebelah
kiri hilang timbul dan nyeri. Benjolan muncul setelah melakukan aktifits berat
(menambang pasir) dan berkurang saat istrirahat.
• Pemeriksaan fisik : TD : 100/60 mmHg HR : 82x/ menit RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,8o C
Status lokalis:
Regio ingunalis- Scrotalis Sinistra
Inspeksi: tampak benjolan berbentuk lonjong, kurang lebih 6cm x 3cm x 2cm,
warna sama seperti kulit sekitar, terdapat gambaran gerakan usus.
Palpasi: nyeri tekan (+), benjolan tidak dapat didorong kerongga abdomen,
tidak ada fluktuasi, testis teraba terpisah dari benjolan.
Auskultasi: bising usus (+).
Xray-Thorax: normal
Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 8.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif

3. Assessment
Laki-laki, 38 tahun, dengan Hernia Iangulanis Lateralis Inkaserarta SInistra
Diagnose banding: Torsio testis.
4. Plan
Diagnosis : Untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kasus ini perlu dilakukan :
Hernoraphy dengan mest.
Pengobatan :
 IVFD RL 20 tpm
 Pasang NGT
 Ceftriaxone 2x1 g / 8 jam/ iv
 Ketorolac 3x1amp/ iv
 Ranitidine 2x1 amp/iv
 Konsul dr. M. Yunus Sp.B
Edukasi : Dilakukan pada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan
komplikasi dari penyakit pasien.
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi kepada dokter spesialis
penyakit dalam untuk penatalaksanaan penyakit pasien secara menyeluruh.

Ambon, 28 Desember 2018

Pendamping,

dr. Desi K.U dr. Sisintia Raras


Nama Peserta: dr. Gati Setiadianti
Nama Wahana: RS Tk II Prof Dr. J. A. Latumeten
Topik: DEMAM TYFOID
Tanggal (Kasus): 28-12-2018
Nama Pasien: Tn. G
Nama Pendamping: dr. Desi K.U dan dr.
Tanggal Presentasi:02-01-2019
Sisintia Raras
Tempat Presentasi: Aula RS TK II Prof Dr. J. A. Latumeten
Obyektif Presentasi:
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Riwayat DM type II dan Hipertensi disangkal
 Tujuan: mengetahui penegakan diagnose, penatalaksanaan pada pasien dengan
Demam typhoid.
Bahan Bahasan:  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara Membahas:  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Data Pasien Nama: Tn. AB No. RM : 078974
Nama Klinik: IGD Telpon: Terdaftar sejak:12-04-2018
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
 Keluhan utama: Demam 5 hari sebelum masuk rumah sakit.
 Riwayat penyakit sekarang: Pasien dating ke igd diantar oleh keluarganya
dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu, pasien juga mengeluh mual
dan muntah yang berulang lebih dari 3kali dalam sehari, nyeri pada ulu
hati (+) disertai dengan pusing. Bak kurang dan berwarna kuning pekat.
BAB cair sejak tadi pagi, berwarna kuning disertai dengan ampas.
2. Riwayat Pengobatan
(-) tidak pernah berobat sebelumnya dan tidak pernah mengonsumsi obat secara
pribadi.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
 Beberapa waktu yang lalu bepergian diluar pulau dan makan-makan di acara
pesta rakyat.
 Riwayat Penyakit Jantung disangkal
 Hipertensi disangkal
 DM disangkal
 Asma disangkal
 TB disangkal

4. Riwayat Keluarga
 Riwayat keluarga dengan kejadian yang serupa disangkal, Riwayat keluarga DM
dan Hipertensi disangakal, Riwayat Keluarga dengan penyakit kusus disangkal

5. Riwayat Kebiasaan
 Merokok disangkal
 Minum alkohol disangkal
 Makan makanan cepat saji disangkal
 Minum jamu dan herbal disangkal

6. Riwayat Lingkungan
 Lingkungan kerja terpapar pestisida disangkal
 Riwayat terpapar radiasi disangkal
 Merupakan anak kos

7. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan umum:
 Keadaan Umum / Kesadaran : Tampak Sakit Sedang / GCS : E4M6V5 = 15
 Mata : conjunctiva anemis –/–, Sklera ikterik –/–,
 Telinga : Serumen –/–, Sekret –/–, Corpus alienum –/–
 Hidung : Sekret –/–, PCH (–)
 Mulut : Bibir kering (+), Faring : hiperemis (+), Tonsil : T3–T3, hiperemis (+)
 Leher : JVP 5+4 cmH20, KGB tidak teraba
Thorax :
Cor :
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikularis sinistra
• P: Cardiomegali (-)
• A: BJ I dan II reguler, Murmur (-). Gallop (-)
Pulmo :
• I : Pergerakan dinding dada tampak simetris
• P : Pergerakan dinding dada teraba simetris
• P : Sonor di kedua lapangan paru
• A : Bunyi bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

• I: Datar
• A: bising usus (+) 8x/menit, normal
• p: supel, nyeri tekan (+) pada epigastrium, hepar dan lien tidak
teraba, defans muscular (-).
• P : Timpani (+) pada keempat kuadran abdomen, tidak ada nyeri
ketok CVA
Ekstremitas:
Akaral hangat kering merah

Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 15.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif
• Widal : 1/320

Daftar Pustaka
1. Widoyono, 2011. Penyakit tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Edisi kedua. Erlangga: Jakarta
2. Soedarmo, Sumarmo, 2012. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi kedua.
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Hasil Pembelajaran

 Subyektif
Pasien dating ke igd diantar oleh keluarganya dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu, pasien juga mengeluh mual dan muntah yang berulang lebih dari
3kali dalam sehari, nyeri pada ulu hati (+) disertai dengan pusing. Bak kurang dan
berwarna kuning pekat. BAB cair sejak tadi pagi, berwarna kuning disertai
dengan ampas.
• Objektif
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mendukung diagnosis penyakit ini.
Diagnosis ditegakan berdasarkan:
Gejala klinis : keluhan demam sejak 5 hari yang lalu, pasien juga mengeluh mual
dan muntah yang berulang lebih dari 3kali dalam sehari, nyeri pada ulu hati (+)
disertai dengan pusing. Bak kurang dan berwarna kuning pekat. BAB cair sejak
tadi pagi, berwarna kuning disertai dengan ampas. Dengan riwayat suka jajan
sembarangan.
Pemeriksaan fisik : TD : 100/60 mmHg HR : 82x/ menit RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,8o C
Xray-Thorax: normal
Laboratorium :
• HB : 12,1 g/dl
• Leukosit : 15.300/mm3
• Trombosit : 337.000/mm3 (N: 150.000-400.000)
• Hematokrit : 36,6 % (N: 35-55 %)
• SGOT : 28 U/I (N: <35 U/l)
• SGPT : 25 U/I (N: <41 U/l)
• Urea : 31 mg/dl (N: 30-50 mg/dl)
• Creatinin : 1,2 mg/dl (N: <1,5 mg/dl)
• HbsAg : Negatif
• Widal : 1/320

8. Assessment
Laki-laki, 17 tahun, dengan Demam Typoid
Diagnose banding: Dengue fever
9. Plan
Diagnosis : Untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kasus ini perlu dilakukan :
Hernoraphy dengan mest.
Pengobatan :
 IVFD RL 20 tpm
 Ceftriaxone 2x1 g / 8 jam/ iv
 Ketorolac 3x1amp/ iv
 Ranitidine 2x1 amp/iv
 Paracetamol 3x500
 Diet rendah serat dan bubur halus
 Konsul dr. Hergani Sp.PD
Edukasi : Dilakukan pada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan
komplikasi dari penyakit pasien.
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi kepada dokter spesialis
penyakit dalam untuk penatalaksanaan penyakit pasien secara menyeluruh.

Ambon, 02 January 2018


Pendamping,

dr. Desi K.U dr. Sisintia Raras

Anda mungkin juga menyukai