Modul Mekanika Fluida 2017
Modul Mekanika Fluida 2017
MEKANIKA FLUIDA
Oleh:
TIM DOSEN DAN ASISTEN MEKANIKA FLUIDA
DEBIT ALIRAN
A. Tujuan Praktikum
Mengukur debit aliran air pada saluran terbuka.
B. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat memahami prinsip pengukuran debit aliran.
C. Teori Dasar
Debit adalah satuan besar air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai
(DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubik per detik (m3/s). Debit
aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak, 2002). Debit aliran
dapat dinyatakan dengan persamaan:
Q=A.V
Keterangan:
Q = Debit Aliran (m3/s)
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatan aliran (m/s)
Gerak fluida dapat dinyatakan dengan mengikuti gerak tiap partikel di
dalam fluida. Hal ini sulit dilakukan karena koordinay X, Y, Z dari partikel
fluida harus ditentukan dahulu sebagai fungsi dari waktu.
PERSAMAAN BERNOULLI
A. Tujuan Praktikum
Menentukan tekanan dan kecepatan aliran pada pipa yang tidak merata.
B. Teori Dasar
Konstanta integrasi (yang disebut konstanta Bernoulli) pada umumnya
berubah dari satu garis aliran lainnya tetapi konstanta sepanjang suatu garis aliran
dalm aliran Steady, tanpa gesekan tak mampu mampat. Kerja aliran adalah kerja
bersih yang dilakukan oleh elemen fluida terhadap lingkungan selagi fluida tersebut
mengalir. Sebagai contoh bayangkan sebuah turbin yang terdiri dari satu satuan
bersudut yang berputar bila fluida mengalir melaluinya dengan melakukan torsi
pada porosnya. Untuk perputaran yang kecil, jatuh tekanan melintasi sebuah sudut
kali luas sudut yang terkena tekanan adalah gaya yang terhadap rotor, bila dikalikan
dengan jarak dari titik pusat daya ke sumbu rotor maka diperoleh torsi. Kerja
elemental yang dilakukan oleh ρδA ds oleh ρδA ds satuan fluida yang mengalir, oleh
karena itu kerja per massa satuan ialah p/ρ.
Persamaan Bernoulli pada dua titik pada suatu garis aliran adalah sebagai
berikut:
(Persamaan 1)
1. Bila semua garis aliran berasal dari sebuah reservoar, dimana kadar energinya
sama maka konstanta integrasi tidak berubah dari suatu garis aliran ke garis
lainnya. Dan titik satu dan titik dua untuk menerapkan persamaan Bernoulli
dapat dipilih sembarang yakni tidak perlu pada garis yang sama.
2. Dalam aliran suatu gas, seperti dalam sistem ventilasi dimana perubahan tekanan
hanya merupakan bagian kecil (beberapa persen) dari tekanan mutlak, maka gas
tersebut dapat dianggap tidak mampu mampat, dapat digunakan persamaan 1
dengan berat jenis rata-rata γ.
3. Untuk aliran tidak steady (tak ajek) dengan perubahan kondisi-kondisi yang
terjadi secara berangsur-angsur, misalnya penggosongan suatu reservoar, maka
dapat diterapkan persamaan Bernoulli tanpa kesalahan yang berarti.
Dengan :
Q = debit (m3/s)
A = luas penampang pipa (m2)
V = kecepatan aliran air (m/s)
3. Ukur tekanan pada pipa dengan melihat tinggi air pada pipa pengukur.
4. Catat hasil pengukuran dan dihitung dengan persamaan Bernoulli untuk
mengukur kecepatan aliran.
CATATAN :
ACARA III
BILANGAN REYNOLD
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum adalah menghitung besarnya bilangan reynold pada
suatu aliran air.
B. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum adalah:
1. Mengetahui besarnya bilangan reynold pada suatu fluida.
2. Mengetahui jenis aliran fluida pada suatu pipa tertutup.
C. Teori Dasar
Perbandingan gaya-gaya yang disebabkan oleh gaya inersia, gravitasi
dan kekentalan (viskositas) dikenal sebagai bilangan reynold (RE) ditulis
sebagai berikut:
Re = V x L/v Dimana:
Pada pipa:
• Aliran laminar terjadi jika Re < 2100
• Aliran turbulen terjadi jika Re > 4000
Untuk kondisi 2100 < Re < 4000 aliran ini diklasifikasikan sebagai aliran transisi.
Untuk saluran tertutup, Bilangan reynold dinyatakan sebagai berikut:
V.D
Re
V.D
Re ; R = jari-jari hidrolis (m)
V.D.
Re
Untuk debit yang kecil arus zat warna bergerak melalui tabung
membentuk lamina-lamina (benang-benang) yang menunjukkan bahwa aliran
tersebut merupakan aliran laminar. Dengan meningkatnya laju aliran tersebut
maka bilangan Reynold akan bertambah besar karena parameter V berbanding
lurus dengan laju aliran sedangkan parameter D, ρ, µ adalah konstan. Zat warna
pada kondisi tersebut akan bercampur dengan air. Aliran telah berubah menjadi
aliran turbulen dengan pertukaran momentumnya yang besar yang telah
sepenuhnya mengganggu gerakan teratur aliran laminar.
• Selang
• Penggaris
• Stopwatch
• Alat penguji
• Tempat penampungan air Bahan:
• Air
• Tinta
E. Prosedur Kerja
1. Pastikan alat penguji aliran fluida terpasang dengan benar.
2. Isilah tabung penguji (no. 2) air sampai penuh, dipastikantinta telah
dimasukkan ke dalam tabung (no. 1).
3. Bukalah kran air (no. 4) dengan mengaturnya, untuk mengalirkan air dalam
tabung penguji (no. 2) katup dibuka (no. 3) yang terpasang dibawah tempat
tinta untuk mengalirkan tinta. Katup diatur agar aliran tinta pada saat kran air
dibuka penuh dan tidak penuh dapat dibedakan (membentuk benang atau
tidak).
4. Amati aliran tinta dalam pipa. Apakah membentuk benang atau tinta
bercampur dengan air.
5. Tampung aliran air yang keluar dari kran no. 4 untuk mengetahui debit (Q)
dan dicatat lama proses penampungan tersebut (t).
A.t
Dimana:
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum adalah menghitung kehilangan head pada pipa
(hf).
B. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum adalah mengetahui besarnya kehilangan head
aliran pada pipa.
C. Teori Dasar
Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian yang
terdiri atas head kerugian gesek di dalam pipa-pipa dan head kerugian di dalam
belokan–belokan, reduser, katup-katup, dsb. Dalam keadaan turbulen, peralihan
atau laminar untuk aliran dalam pipa (saluran tertutup), telah dikembangkan
rumus Darcy Weisbach yaitu:
lxv 2
Hf f
Dx2g
Dimana:
Hf = kehilangan energi akibat gesekan
f = faktor gesekan l = panjang pipa
(m) v = percepatan gravitasi (m/s2)
1. Kalau Re < 2100, aliran tersebut dinamakan aliran laminar dan nilai f
ditetapkan dengan persamaan Hagen-Poiseulle f = 64/Re.
2. Kalau e/d kecil (dinding pipa licin) tetapi Re > 2100, alirannya disebut
“hydraulically smooth” atau “turbulent smooth”.
3. Kalau Re > 4000 atau e/d besar, alirannya disebut aliran turbulent rought.
4. Jika aliran berada antara kondisi 2 dan 3 maka aliran tersebut disebut aliran
transisi.
e 9,35
D Re f
Nilai koefisien f juga dapat diperoleh dengan menggunakan diagram Moody atau
secara empiris dengan formula Darey dan Hazen William.
• Persamaan Manning
Hf = 10d ,295,333 n2 L 2
Q
• Persamaan Hazen-William
10,7L 1,852
Hf = 1,852 4,87 Q
CHW d
Dimana : n = koefisien Manning
CHW = koefisien Hazen-William
Untuk jenis pipa PVC koefisien Hazen sebesar 150 dan koefisien Manning sebesar
0,008.
1. Air
2. Tinta
E. Prosedur Kerja
1. Hitung faktor gesekan (f) pada masing-masing aliran.
2. Dengan menggunakan data hasil praktikum II hitung kerugian head aliran
pada pipa lurus (hf).
CATATAN :