Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual...

PENGEMBANGAN BUKU AJAR OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN


BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI OTKP DI SMKN
MOJOAGUNG

Endah Dwi Cahyati


Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email: endahcahyati@unesa.ac.id

Meylia Elizabeth Ranu


Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email: meyliaranu@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan buku ajar otomatisasi tata kelola
kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di
SMKN Mojoagung, kelayakan buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan konteksual
pada siswa kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMKN Mojoagung dan respon siswa terhadap
buku ajar tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran di SMKN Mojoagung. Metode yang digunakan yaitu R&D dengan model pengembangan
yaitu mengacu pada model pengembangan 4-D dari Thiagarajan yang berupa empat tahap yaitu; pendefinisian,
perancangan, pengembangan dan penyebaran, namun penelitian ini dibatasi pada tahap pengembangan saja.
Subjek dalam penelitian ini adalah 20 siswa kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 1 di SMKN
Mojoagung. Instrumen dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan lembar telaah dan lembar validasi
dari ahli materi, ahli bahasa dan ahli kegrafikan serta lembar angket respon siswa. Hasil dari pengembangan
buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual sudah sesuai dengan silabus
kurikulum 2013 revisi 2017, serta validasi menunjukkan bahwa tingkat kelayakan isi pada buku ajar otomatisasi
tata kelola kepegawaian sebesar 88,1%, kelayakan penyajian sebesar 91,1%, kelayakan bahasa sebesar 85,7%
dan kelayakan kegrafikan sebesar 94,0%. Total keseluruhan kelayakan pada buku ajar otomatisasi tata kelola
kepegawaian sebesar 89,73% dengan kriteria interpretasi sangat kuat. Respon siswa kelas XI Otomatisasi dan
tata kelola perkantoran di SMKN Mojoagung terhadap buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian
menunjukkan hasil rata-rata skor pengembangan buku ajar otomatisasi kelola kepegawaian sebesar 92,00%
dengan kriteria interpretasi sangat kuat.

Kata Kunci: Pengembangan Buku Ajar, Pendekatan Kontekstual, Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian, 4D

Abstract
This development research aims to find out the development of staffing management automation textbooks
based on a contextual approach in class XI Automation and Office Management in Mojoagung Vocational
School, the feasibility of contextual based employee governance automation textbooks for class XI Automation
and Office Management in Vocational Schools Mojoagung and student responses to staffing governance
textbooks based on a contextual approach to class XI Automation and Office Management in Mojoagung
Vocational School. The method used is R & D with a development model that refers to the 4-D development
model of Thiagarajan in the form of four stages, namely; defining, designing, developing and distributing, but
this research is limited to the development stage. The subjects in this study were 20 students of class XI
Automation and Office Management 1 in Mojoagung Vocational School. The instruments and data analysis in
this study used a review sheet and validation sheet from material experts, linguists and graphic experts as well as
student response questionnaire sheets. The results of the development of a textbook management automation
textbook based on a contextual approach are in accordance with the 2017 revised curriculum syllabus 2017, and
validation shows that the level of content eligibility in staffing automation governance textbooks is 88.1%,
91.1% feasibility, feasibility language is 85.7% and graphic feasibility is 94.0%. The total overall feasibility of
the employee governance automation textbook is 89.73% with very strong interpretation criteria. The response
of class XI Automation and office governance in Mojoagung Vocational School to the employee governance
automation textbook shows the average score of the development of staff management automation textbooks at
92.00% with very strong interpretation criteria.

39
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 39-48

Keyword: Development of Textbooks, Contextual Approach, Automation of Staffing Governance,4D


penting bagi seorang guru maupun siswa karena
PENDAHULUAN
bahan ajar merupakan jembatan untuk mencapai
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak
suatu tujuan dalam pembelajaran yang efektif dan
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena
efisien. Tanpa adanya bahan ajar baik guru maupun
melalui pendidikan dapat membentuk manusia
siswa akan kesulitan untuk mencapai tujuan
yang utuh dan berkualitas. Mutu pendidikan harus
pembelajaran yang diinginkan. Sejalan dengan
senantiasa ditingkatkan dengan menyesuaikan
pendapat Prastowo (2015:17) bahwa bahan ajar
kurikulum serta adanya bahan pendukung dalam
disusun baik secara sistematis dengan berupa
pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa dapat
informasi, alat maupun teks yang menampilkan
memahami materi yang akan diajarkan Su’udiah,
suatu kompetensi yang utuh, sehingga dapat
Degeng, & Kuswandi (2016) Berhasilnya suatu
dikuasai dan digunakan oleh siswa saat
pendidikan tidak terlepas dari adanya suatu
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk
individu yang cakap dan mandiri melalui proses
perencanaan dan penelaah implementasi dalam
belajar. Keberhasilan dalam proses belajar dapat
pembelajaran.
ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
Menurut Prastowo (2015:40) di dalam
individu menjadi lebih baik Ulya & Irawati (2016).
bukunya untuk jenis-jenis bahan ajar terdiri dari 4
Komponen pendidikan dalam kegiatan
yaitu 1) bahan ajar cetak, 2) bahan ajar berupa
pembelajaran di sekolah terdiri dari pendidik,
dengar atau audio 3) bahan ajar berupa pandang
peserta didik (siswa), kurikulum, metode, materi
dengan dan yang terakhir 4) bahan ajar interaktif.
dan evaluasi. Komponen pendidikan tersebut
Buku ajar merupakan suatu buku pelajaran yang
sangat berkaitan serta saling berinteraksi satu sama
terdapat dalam bidang studi tertentu disusun oleh
lain dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
suatu pakar yang sesuai dengan bidangnya agar
Apabila salah satu komponen saja tidak ada, maka
dapat digunakan untuk mempermudah guru dan
tidak akan berjalan sebagaimana semestinya.
siswa guna meningkatkan kompetensinya agar
Dalam komponen pendidikan, hampir semua
dapat tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang
aktivitas yang dilakukan adalah aktivitas belajar
diinginkan. Sejalan dengan pendapat Anwar (dalam
karena dengan belajar pengetahuan dan
Pangestu, 2014) buku ajar pembelajaran yaitu suatu
kemampuan berpikir merupakan bagan yang tidak
bahan ajar yang dalam penyusunannya
dapat dipisahkan.
memperhatikan kesistematisan serta menarik yang
Belajar merupakan kewajiban setiap individu,
dapat mencakup suatu isi materi, metode, dan
karena dengan belajar maka seseorang dapat
evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri agar
mengerti suatu hal mengenai ilmu pengetahuan dan
dapat mencapai suatu kompetensi yang diharapkan.
menambah suatu pengalaman. Belajar akan lebih
SMKN Mojoagung beralamat di Jalan
bermakna apabila pembelajaran merupakan wujud
Veteran No. 66 Desa Miagan, Kec. Mojoagung,
kegiatan bersama antara guru dan siswa yang
Kab. Jombang. Sekolah ini merupakan sekolah
mengarah pada pemahaman dan kemampuan untuk
menengah kejuruan berakreditasi A yang menjadi
menerapkan pengetahuan ke situasi kehidupan
sekolah favorit di kota Mojoagung. SMK Negeri
nyata sehari-hari, dan keyakinan untuk mengajukan
Mojoagung memiliki beberapa program keahlian,
pertanyaan dan mencari solusinya. Untuk itu dalam
salah satunya yaitu Program Keahlian Otomatisasi
setiap kegiatan pembelajaran guru diharapkan
dan Tata Kelola Perkantoran. Dimana di SMKN
mampu mengaitkan situasi kehidupan nyata dengan
Mojoagung mengalami kesulitan menemukan
suatu materi yang sedang dipelajarinya dilingkup
bahan ajar berupa buku ajar berbentuk buku cetak
kelas sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum yang saat ini
agar memudahkan pemahaman siswa.
diterapkan pemerintah yaitu kurikulum 2013 revisi
Pada saat ini pemerintah telah menerapkan
2017.
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 revisi
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
2017 dimana di dalam kurikulum tersebut sangat
dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran
erat kaitannya dalam proses pembelajaran.
Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI
Tercapainya tujuan pembelajaran tidak terlepas dari
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMK
peran guru dalam pembelajaran, serta adanya bahan
Negeri Mojoagung pada bulan Oktober 2018 dapat
ajar yang mendukung. Bahan ajar memiliki peran
Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual...

diketahui bahwa menurut Prastowo (2015:40) konteks lainnya. Pengajaran kontekstual dapat
bahwa jenis-jenis bahan ajar yaitu terdiri dari bahan memberikan siswa keterampilan untuk
ajar cetak, bahan ajar dengar (audio), bahan ajar memecahkan masalah.
pandang dengar (visual) dan bahan ajar interaktif, Hal tersebut juga didukung oleh penelitian
setelah melakukan studi pendahuluan bahwa di dari Warastuti, dkk (2017) dimana hasil penelitian
SMKN Mojoagung masih menggunakan bahan ajar menunjukkan bahwa penggunaan bahan ajar
berupa buku ajar berbentuk buku cetak tidak sesuai dengan menggunakan model kontekstual untuk
dalam proses belajar mengajar dengan kurikulum pembelajaran ekonomi yaitu layak digunakan dan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah saat ini. efektif untuk mendukung upaya peningkatan hasil
Keberadaan buku ajar yang berada di SMK Negeri belajar siswa. Sejalan dengan peneliti dari
Mojoagung saat ini yaitu masih menggunakan buku Su’udiah, dkk (2016) dimana hasil penelitian yang
ajar kurikulum 2013 belum menggunakan buku mengembangkan buku teks tematik berbasis
ajar revisi 2017. Buku ajar yang baik di SMK kontekstual tersebut menunjukkan bahwa buku
Negeri Mojoagung sudah ada, tetapi tidak sesuai yang telah dikembangkan valid, menarik, praktis
dengan kurikulum. dan efektif digunakan dalam pembelajaran.
Di SMK Negeri Mojoagung untuk mata Mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola
pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kepegawaian merupakan salah satu mata pelajaran
masih menggunakan buku ajar kurikulum 3013 di Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
dimana siswa hanya menggunakan buku paket Perkantoran yang diajarkan di Kelas XI SMK.
berupa Humanior Utama Press (HUP) yang Berdasarkan silabus yang ada terdapat enam
dipinjam dari perpustakaan, dan di dalam isi buku kompetensi dasar mulai dari memahami
tersebut tidak sesuai dengan silabus, susunan administrasi kepegawaian, memahami regulasi
terbalik atau konten tidak sesuai dengan kepegawaian, menganalisis sistem administrasi
karakteristik materi kebutuhan siswa saat ini. kepegawaian, menerapkan prosedur perencanaan
Untuk meningkatkan keaktifan siswa di kelas penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai,
dalam proses pembelajaran, perlu diterapkan suatu menerapkan prosedur pengadaan pegawaian dan
pendekatan dalam pembelajaran yang membuat menerapkan sumpah janji pegawai. Alasan peneliti
siswa mudah untuk memahami suatu materi yang dalam memilih mata pelajaran Otomatisasi Tata
akan disampaikan oleh guru agar siswa tidak Kelola Kepegawaian yaitu berdasarkan data yang
merasa bosan dan jenuh, jadi perlu adanya suatu ada dilapangan tidak sesuai, mata pelajaran
pendekatan yang sesuai dalam buku ajar ini yaitu Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian masih
dengan menggunakan pendekatan kontekstual. menggunakan buku ajar kurikulum 2013 belum
Pembelajaran kontekstual akan mendorong ke arah revisi. Selain itu pentingnya pembentukan karakter
belajar aktif. Menurut Danis, Bungana, & Sri dan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) karena
(2017) menyatakan bahwa pembelajaran pembentukan karakter dan kualitas bertujuan untuk
kontekstual yaitu suatu kosep pembelajaran yang membangun kualitas pribadi yang mampu
dapat membantu guru untuk mengaitkan materi berkontribusi secara profesional sebagai ASN
pembelajaran yang telah diajarkan kepada siswa (Aparatur Sipil Negara) maupun Non ASN
dengan dihubungkan dunia nyata agar dapat (Aparatur Sipil Negara) yang baik, disiplin dan
mendorong siswa dalam membuat hubungan antara berprestasi.
pengetahuan dan aplikasi mereka dalam kehidupan Berdasarkan hasil dari uraian di atas, maka
sehari-hari dengan tujuh komponen yaitu mulai peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dari Konstruktivisme (konstruktivisme), pengembangan dengan judul ”Pengembangan Buku
menemukan (inquiry), bertanya (questioning), Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
masyarakat belajar (learning community), Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas
permodelan (modeling) refleksi (reflection) dan XI OTKP di SMKN Mojoagung”. Tujuan dari
fakta yang sebenarnya (authentic Assessment) penelitian ini antara lain untuk mengetahui: 1)
menurut pendapat Abdi (2004). Menurut Nasrun pengembangan buku ajar otomatisasi tata kelola
(2014) pendekatan pengajaran kontekstual dapat kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual pada
memberikan pengetahuan kepada para siswa, baik siswa kelas XI OTKP di SMKN Mojoagung; 2)
secara fleksibel yang dapat dipindahkan dari satu kelayakan buku ajar otomatisasi tata kelola
masalah ke masalah lainnya, dari satu konteks ke kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual pada

41
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 39-48

siswa kelas XI OTKP di SMKN Mojoagung; 3) define, design, develop, disseminate yaitu untuk
respon siswa terhadap buku ajar otomatisasi tata mengetahui respon siswa terhadap buku ajar yang
kelola kepegawaian berbasis pendekatan telah dikembangkan oleh peneliti.
kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di SMKN Subjek uji coba terbatas pada penelitian ini
Mojoagung. yaitu siswa kelas XI OTKP 1 di SMKN Mojoagung
sebanyak 20 siswa. Dalam pengambilan subjek uji
METODE coba tersebut dengan menggunakan teknik
Penelitian yang telah dikembangkan peneliti pengambilan sampel acak sederhana (simple
yaitu menggunakan penelitian pengembangan random sampling).
(Research and Development/ R & D), dimana pada Penelitian ini dilakukan di SMKN Mojoagung
penelitian R & D tersebut merupakan metode yang beralamat di jalan Veteran No. 66 Ds.
penelitian yang digunakan untuk meneliti dengan Miagan, RT/RW 003/001, Kec. Mojoagung, Kab.
menghasilkan suatu produk baru, dan dapat Jombang, Propinsi Jawa Timur. Jenis data dalam
menguji keefektifan suatu produk (Sugiyono, 2015: penelitian ini jenis data yang digunakan adalah
311) Model yang digunakan sebagai dasar untuk data kulitatif yang diperoleh dari angket siswa dan
mengembangkan buku ajar otomatisasi tata kelola untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil
kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual penskoran angket untuk mengetahui kelayakan
adalah model 4-D (Four-D) yang terdiri dari tahap pada buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian
define, design, develop dan disseminate berbasis pendekatan kontekstual.
(Sivasailam Thiagarajan Dorothy a’., 1974). Instrumen dalam penelitian ini yaitu Lembar
Pengembangan buku ajar otomatisasi tata Telaah, Lembar Validasi dan Lembar Angket
kelola kepegawaian berbasis pendekatan Respon Siswa. Lembar telaah bertujuan untuk
kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di SMKN memberikan masukan, kritik dan saran untuk
Mojoagung terdiri dari 4 tahap, mulai dari Tahap penyempurnaan buku ajar sedangkan pada lembar
Pendefinisian (Define) dimana pada tahap ini validasi yaitu untuk mengetahui penilaian dari
bertujuan untuk menganalisis terhadap hal-hal yang produk buku ajar otomatisasi tata kelola
dibutuhkan dalam pengembangan buku ajar kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual yang
otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis telah dikembangkan peneliti yang terbagi dalam 3
pendekatan kontekstual sebagai bahan ajar angket penilaian yaitu validasi ahli materi, ahli
berbentuk cetak yang terdiri dari 5 langkah: 1) bahasa dan ahli kegrafikan. Metode yang
Analisis awal; 2) Analisis tugas; 3) Analisis tugas; digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
4) Analisis konsep; 5) Spesifikasi tujuan menggunakan skala likert yang dapat dilihat pada
pembelajaran. Selanjutnya, tahap perancangan tabel berikut.
(Design) dimana pada tahap ini terdiri dari 4 Tabel 1
langkah, yaitu: 1) Penyusunan tes kriteria buku Skala Penilaian Validator
ajar; 2) Pemilihan bahan ajar berupa buku ajar; 3) Kriteria Nilai/Skor
Pemilihan format yang terdiri dari bagian awal; 4) Sangat Setuju 5
Bagian isi dan bagian penutup dan desain awal Setuju 4
sebagai rancangan awal pada buku ajar yang Netral 3
dikembangkan. Tahap Pengembangan (Develop) Tidak Setuju 2
dimana pada tahap ini meliputi telaah, revisi, Sangat Tidak Setuju 1
validasi dan uji coba terbatas dan kelayakan buku Sumber: Diadaptasi dari Riduwan (2015:13)
ajar. Tahap Penyebaran (Dessiminate) dimana pada
tahap ini meliputi tahap penyebaran buku ajar Lembar angket respon siswa bertujuan untuk
otomatisasi tata kelola kepegawaian yang telah mengetahui respon siswa terhadap buku ajar
dikembangkan hanya terbatas pada 20 siswa. otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis
Tahap ini merupakan penerapan dan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI OTKP
pelaksanaan dari pengembangan buku ajar di SMKN Mojoagung. Penilaian lembar angket
otomatisasi tata keloa kepegawaian berbasis respon siswa yaitu dengan menggunakan skala
pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI OTKP likert yang dapat dilihat pada tabel berikut.
di SMKN Mojoagung dengan membuat rancangan
sesuai dengan model 4-D yang meliputi tahap
Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual...

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat


Tabel 2 disimpulkan bahwa buku ajat otomatisasi tata
Skala Penilaian Lembar Angket Respon Siswa kelola kepegawaian berbasis pendekatan
Kriteria Nilai/Skor kontekstual dapat dikatakan layak apabila rata-rata
Sangat Setuju 5 dari aspek lembar penilaian validator memperoleh
Setuju 4 < 61% dengan kriteria kuat atau sangat kuat pada
Netral 3 skor kriteria interpretasi.
Tidak Setuju 2 Analisis Lembar Angket Respon Siswa
Sangat Tidak Setuju 1 merupakan data yang diperoleh dari lembar angket
Sumber: Diadaptasi dari Riduwan ( 2015:13) respon siswa terhadap Buku Ajar Otomatisasi Tata
Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan
Teknik Analisis Data yang digunakan oleh Kontekstual Pada Siswa Kelas XI OTKP di SMKN
peneliti yaitu untuk menganalisis data berdasarkan Mojoagung setelah itu akan dianalisis dengan
lembar telaah, lembar validasi terhadap buku ajar menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut.
otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis
pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI OTKP Persentas= Jumlah Skor Jawaban x 100%
di SMKN Mojoagung oleh validator dan lembar Jumlah Skor Tertinggi
angket respon siswa oleh responden. Adapun
tahapan teknik analisis data dalam buku ajar Sumber: Diadaptasin dari Riduwan (2015:15)
otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis
pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil persentase dari lembar Angket
Analisis Lembar Telaah merupakan data yang Respon Siswa terhadap Buku Ajar Otomatisasi
dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan
memperoleh suatu gambaran dari komentar umu Kontekstual Pada Siswa Kelas XI OTKP di SMKN
dan saran perbaikan yang telah diberikan oleh para Mojoagung, dapat dikategorikan ke dalam kriteria
ahli terkait isi, penyajian, kebahasaan dan penilaian berdasarkan Skala Likert yang terdapat
kegrafikan. Analisis Lembar Validasi merupakan dibawah ini.
data yang diperoleh dari ahli materi akan dianalisis Tabel 4
dengan menggunakan perhitungan rumus sebagai Skala Penilaiaan Lembar Angkatan Respon
berikut. Siswa
Skor Rata-rata Kriteria Interpretasi
Persentas= Jumlah Skor Jawaban x 100% Sangat Setuju 5
Jumlah Skor Tertinggi Setuju 4
Netral 3
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2015:15)
Tidak Setuju 2
Hasil persentase kelayakan Buku ajar Otomatisasi Sangat Tidak Setuju 1
Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Sumber: Diadaptasi dari Riduwan (2015:13)
Kontekstual Pada Siswa kelas XI OTKP di SMKN
Mojoagung yang diperoleh kemudian di Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh
interpretasikan menggunakan kriteria interpretasi kesimpulan tetang kelayakan buku ajar otomatisasi
skor kelayakan berdasarkan tabel berikut. tata kelola kepegawaian berbaisis pendekatan
Tabel 3 kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di SMKN
Kriteria Interpretasi Penilaian Validasi Mojoagung.
Skor Rata-rata Kriteria Interpretasi Tabel 5
0%-20% Sangat Lemah Kriteria Interpretasi Angket Respon Siswa
21%-40% Lemah
Skor Rata-rata Kriteria Interpretasi
41%-60% Cukup
0%-20% Sangat Lemah
61%-80% Kuat
21%-40% Lemah
81%-100% Sangat Kuat
41%-60% Cukup
Sumber: Diadaptasi dari Riduwan (2015:15)
61%-80% Kuat
81%-100% Sangat Kuat
Sumber: Diadaptasi oleh Riduwan (2015:15)
43
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 39-48

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat mudah memahami isi dalam materi yang telah
disimpulkan bahwa Buku Ajar Otomatisasi Tata disampaikan dalam buku ajar. Hal ini sesuai
Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan dengan tujuan buku ajar menurut Prastowo
Kontekstual Pada Siswa Kelas XI OTKP di SMKN (2015:170) yang menyatakan bahwa di dalam buku
Mojoagung dapat dikatakan layak apabila rata-rata ajar telah menyajikan suatu materi pembelajaran
dari aspek lembar penilaian siswa mendapat yang sangat menarik sehingga siswa akan lebih
persentase < 61% dengan kriteria kuat atau sangat bersemangat dalam pembelajaran serta fungsi dari
kuat pada skor kriteria interpretasi. buku ajar sendiri yaitu sebagai bahan evaluasi
dalam pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada komponen kebahasan buku ajar
Berikut hasil dan pembahasan pengembangan sebelumnya juga menggunakan bahasa komunikatif
pada buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian yang mudah dipahami oleh siswa sama halnya
berbasis pendekatan kontekstual pada siswa kelas dengan yang dikembangkan oleh peneliti saat ini
XI OTKP di SMKN Mojoagung. yaitu menggunakan bahasa komunikatif yang
Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata mudah dipaham oleh siswa karena buku yang
Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan dikembangkan oleh peneliti dikaitkan dengan
Kontekstual Pada Siswa Kelas XI OTKP di kehidupan sehari-hari. Penomoran konsisten
SMKN Mojoagung dengan abjad dan angka, tidak menggunakan
Buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian simbol-simbol tertentu, pada penulisan kata asing
berbasis pendekatan kontekstual dikembangkan juga menggunakan cetak miring dan penggunaan
sesuai dengan kurikulum 2013 revisi 2017 yang tanda baca sesuai serta jarak spasi antar pokok
sebelumnya dalam buku ajar tersebut tidak sesuai bahasa konsisten. Hal ini bertentangan dengan
dengan silabus, susunan terbalik dan kontens tidak pendapat Akbar (dalam Pransiska, 2018)
sesuai, dimana buku ajar yang telah dikembangkan menyatakan bahwa terdapat kesesuaian di dalam
sudah sesuai dengan silabus, susunan sudah tidak buku ajar antara kompetensi yang harus dikuasai
terbalik atau kontens sudah sesuai dengan oleh siswa mulai dari cakupan isi, penugasan,
kebutuhan. Buku ajar yang dikembangkan oleh pembahasan, dan juga kompetensi pembaca.
peneliti sudah dilengkapi dengan kegiatan Pada komponen kegrafikan buku ajar yang
mengamati disetiap awal bab dengan menampilkan dikembangan sebelumnya hanya menggunakan
gambar atau studi kasus yang dikaitkan dengan sedikit gambar-gambar dalam buku ajar sehingga
tujuh komponen pendekatan kontekstual yang siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya, akan
meliputi konstruktivisme, meemukan, bertanya, tetapi yang dikembangkan oleh peneliti untuk
masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan desain buku ajar lebih menarik, lebih berwarna dan
penilaian sebenarnya. Materi yang disampaikan bentuk font yang membuat siswa tertarik untuk
juga dilengkapi sesuai dengan silabus dan mempelajari buku ajar tersebut. Buku ajar yang
dikaitakan dengan pendekatan kontekstual dimana dilengkapi dengan gambar-gambar yang dapat
siswa lebih mudah memahami materi apabila memotivasi siswa untuk mempelajari isi buku ajar,
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta warna desain sampul depan sehingga buku ajar
dengan menggunakan bahasa komunikatif. terlihat menarik serta tata letak isi materi rapi
Pada kompetensi penyajian buku ajar sehingga memudahkan siswa untuk memahami
sebelumnya masih terdapat kata pengantar, daftar susunan materi yang telah disajikan di dalam buku
isi, latihan soal, daftar pustaka, akan tetapi setelah ajar. Buku ajar yang telah dikembangkan peneliti
dikembangkan peneliti sudah dilengkapi dengan disesuaikan dengan Standar ISO (BSNP, 2104)
kata pengantar, daftar isi, pendahuluan untuk yaitu dengan Kertas A4 ukuran 210 mm x 297 mm.
menjelaskan isi dari buku ajar serta dilengkapi Pengembanagan buku ajar otomatisasi tata
dengan petunjuk penggunaan buku ajar, peta kelola kepegawaian berbasis pendekatan
konsep, uraian materi yang terdapat kegiatan kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di SMKN
mengamati, ringkasan materi, dinding inspirasi, Mojoagung ini menggunakan model
tugas kelompok baik individu maupun kelompok, pengembangan 4-D dari Sivasailam Thiagarajan
glosarium dan daftar pustaka. Penyajian materi Dorothy a’., (1974) terdapat 4 tahap yaitu 1)
juga dilengkapi dengan gambar yang dikaitkan pendefinisian (define); 2) perancangan (design); 3)
dengan kehidupam sehari-hari agar siswa lebih pengembangan (develop); 4) penyebaran
Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual...

(disseminate). Model pengembangan tersebut juga masing-masing validator dapat disimpulkan dengan
digunakan oleh Suwarni (2013) yang berjudul tabel sebagai berikut.
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Local Materi Tabel 6
Keanekaragaman Laba-Laba di Kota Metro sebagai Rekapitulasi Kelayakan Buku Ajar Otomatisasi
sumber belajar Alternatif Biologi untuk siswa SMA tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan
kelas X. kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di
Pengembangan buku ajar ini dimulai dari SMKN Mojoagung
tahap pendefinisian yang telah dilakukan analisis No Komponen Persentase Kriteria Interpretasi
terhadap buku ajar yang dibutuhkan pada kelas XI Kelayakan
OTKP 1 di SMKN Mojoagung. Peneliti telah 1. Kelayakan 88,1% Sangat Kuat
memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan di SMKN Isi
Mojoagung tersebut yaitu, bahan ajar berupa buku 2. Kelayakan 91,1% Sangat Kuat
cetak sudah sesuai dengan silabus, susunan tidak Penyajian
terbalik atau kontens sudah sesuai dengan 3. Kelayakan 85,7% Sangat Kuat
kebutuhan. Bahasa
Buku ajar yang dikembangkan peneliti juga 4. Kelayakan 94,0% Sangat Kuat
berbasis pendekatan kontekstual dimana siswa akan Kegrafikan
mudah memahami materi yang disampaikan karena Rata-rata 89,73% Sangat Kuat
materi yang ada dalam buku ajar dikaitkan dengan Kelayakan
kehidupan sehari-hari dan sudah sesuai dengan Buku Ajar
silabus 2013 revisi 2017. Setelah menganalisis Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
buku ajar yang telah dikembangkan peneliti berikut
yaitu tahap perancangan, dimana pada tahap Berdasarkan tabel di atas tersebut, maka
perancangan ini membuat buku ajar pembelajaran rekapitulasi kelayakan pada buku ajar otomatisasi
sudah sesuai dengan hasil analisis tahap awal-ahir, tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan
setelah melakukan perancangan buku ajar kontekstual diperoleh dengan menjumlahkan
kemudian melakukan tahap pengembangan pada seluruh komponen kelayakan pada buku ajar
buku ajar. Pada tahap ini buku ajar yang sudah otomatisasi tata keloola kepegawaian berbasis
dibuat atau dirancang oleh peneliti sudah ditelaah pendekatan kontekstual dan dibagi dengan jumlah
dan validasi terlebih dahulu oleh empat validator komponen kelayakan buku ajar otomatisasi tata
apakah buku ajar tersebut layak atau tidak kelola kepegawaian berbasis pendekatan
digunakan sebagai bahan ajar. Setelah dilakukan kontekstual sehingga diperoleh hasil sebesar
telaah selanjutnyan peneliti melakukan revisi 89,73% dengan kriteria interpretasi sangat kuat.
terhadap buku ajar lalu di validasi oleh beberapa Dapat disimpulkan bahwa Buku Ajar
ahli dan apabila hasil validasi layak untuk diuji Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis
cobakan maka peneliti melakukan uji coba terbatas Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas XI
kepada 20 siswa kelas XI OTKP 1 di SMKN OTKP di SMKN Mojoagung dengan kriteria
Mojoagung. interpretasi sangat kuat tersebut dinyatakan layak
digunakan sebagai bahan ajar untuk kegiatan
Kelayakan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola belajar siswa kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola
Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual Perkantoran. Kelayakan pada buku ajar juga
Pada Siswa Kelas XI OTKP di SMKN dilakukan oleh peneliti Mulyani, dkk (2017)
Mojoagung berjudul pengembangan bahan ajar dengan model
Kelayakan buku ajar otomatisasi tata kelola kontestual untuk pelajaran ekonomi. Berdasarkan
kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan
dapat diketahui dari ahli materi, ahli bahasa dan ajar dengan model kontekstual sangat layak
ahli kegarafikan yang diukur dan dianalisis diguanakan dan efektif untuk mendukung upaya
berdasarkan hasil pengamatan lembar validasi buku peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian tersebut
ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
pendekatan kontekstual yang telah dikembangkan Sihotang, dkk (2012) dengan judul pengembangan
peneliti. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari buku ajar berbasis pendekatan kontekstual dengan
tema sehat itu penting untuk kelas V MI/SD MIN

45
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 39-48

subulussalam. Pada penelitian tersebut, hasil Rata-rata 92,00% Sangat Kuat


penelitian menunjukkan bahwa penggunaan buku kelayakan
ajar berbasis kontekstual lebih efektif dan dapat Buku Ajar
meningkatkan hasil belajar. Hal ini ditunjukkam Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Dapat diketahui perolehan skor lembar angket
menggunakan buku ajar berbaisis kontekstual lebih respon siswa terhadap buku ajar otomatisasi tata
tinggi. kelola kepegawaian berbasis pendekatan
kontekstual sebesar 92,00% dengan kriteria
Respon Siswa Pada Buku Ajar Otomatisasi Tata interpretasi sangat kuat, artinya buku ajar
Kelola Kepegawian Berbasis Pendekatan otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis
Kontekstual Pada Siswa Kelas XI OTKP di pendekatan kontekstual sangat kuat hal ini
SMKN Mojoagung ditunjukkan siswa sangat tertarik dengan buku ajar
Telaah yang sudah dilakukan oleh empat validator yang telah dikembangkan peneliti karena buku ajar
selanjutnya direvisi peneliti lalu divalidasikan yang telah dikembangkan peneliti dikaitkan dengan
kepada para ahli dan hasilnya dinyatakan layak, pendekatan kontekstual dimana materi yang
selanjutnya buku ajar di uji cobakan terbatas dibahas dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
kepada 20 siswa kelas XI OTKP di SMKN dan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa dari
Mojoagung pada tanggal 13 Maret 2019. Tujuan komponen isi, penyajian, kebahasaan dan
dari uji coba terbatas tersebut yaitu untuk kegrafikan sangat sesuai dan siswa merasa tertarik
mengetahui respon siswa terhadap Buku Ajar dan semangat dalam belajar. Sejalan dengan
Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis penelitian yang dilakukan oleh Su’udiah (2016)
Pendekatan Kontekstual yang telah dikembangkan dengan judul pengembangan buku teks tematik
oleh peneliti. Pada angket respon siswa terdapat berbasis pendekatan kontekstual. Hasil dari
empat aspek, yaitu aspek isi, aspek penyajian, penelitisn tersebut menunjukkan bahwa untuk buku
aspek bahasa dan aspek kegrafikan yang mengacu ajar yang dikembangkan telah valid, menarik,
pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) praktis dan efektif digunakan.
Tahun 2014, serta dikembangkan dengan mengisi Dilihat dari komponen isi materi yang
lembar angket respon siswa berdasarkan kriteria disampaikan dalam buku ajar sudah sesuai dengan
penilaian menggunakan Skala Likert (Riduwan, pendekatan kontekstual dimana materi yang ada
2015:15) dengan memilih jawaban sesuai dengan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga
keterangan yang ada “sangat setuju” bernilai 5, menambah pengetahuan siswa dari materi yang
“setuju” bernilai 4, “netral” bernilai 3, “tidak mudah sampai yang sulit atau runtut. Hal ini
setuju” bernilai 2 dan “sangat tidak setuju” bernilai bertentangan dengan pendapat Daryanto (dalam
1. Adapun hasil dari rekapitulasi data lembar Nurdyansyah & Mutala’liah, 2015) yang
angket respon siswa terhadap buku ajar otomatisasi mengatakan bahwa fungsi dari bahan ajar yaitu
tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan sebagai subtansi kompetensi yang seharusnya
kontekstual yang telah dikembangkan peneliti dipelajari ataupun dikuasai oleh siswa sebagai
sebagai berikut. pelengkap pembelajaran untuk mencapai tujuan
Tabel 7 pembelajaran yang diinginkan. Serta dilihat dari
Lembar Angket Respon Siswa komponen penyajian pada buku ajar sangat
Indikator Persentase Kriteria Interpretasi menarik dan menyenangkan. Sejalan dengan
(100%) pendapat Prastowo (2015:170) bahwa tujuan dari
Komponen 93,5% Sangat Setuju buku ajar yaitu dapat menyediakan materi
Isi pembelajaran yang menarik bagi siswa, siswa juga
Komponen 93,3% Sangat Setuju merasa termotivasi belajar dengan menggunakan
Penyajian buku ajar otomatisasi tata kelola kepegawaian
Komponen 90,5% Sangat Setuju berbasis pendekatan kontekstual yang
Kebahasaan dikembangkan karena sudah sesuai dengan
Komponen 90,3% Sangat Setuju kurikulum 2013 revisi 2017.
Kegrafikan Pada komponen kebahasaan juga sudah sesuai
dengan bahasa yang komunikatif dan tata cara
penggunaan bahasa juga sangat jelas dan yang
Pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Berbasis Pendekatan Kontekstual...

terakhir pada komponen kegrafikan pada buku ajar


otomatisasi tata kelola kepegawaian berbasis Saran
pendekatan kontekstual siswa sangat tertarik dan Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang akan
termotivasi dengan adanya gambar, sampul buku melaksanakan penelitian yang sejenis sebaiknya
ajar sesuai dengan isi buku ajar serta Ilustrasi atau lebih memperhatikan pada desian keterampilan
gambar yang disajikan dalam buku ajar otomatisasi yang terdapat pada akurasi kegiatan serta untuk
tata kelola kepegawaian mudah dipahami siswa ukuran pada buku ajar lebih diperhatikan agar
sesuai dengan materi yang ada. Sejalan dengan siswa lebih termotivasi lagi untuk mempelajarinya.
pendapat Akbar (dalam Pransiska, 2018) buku ajar Pada bagian soal latihan perlu ditambahkan lebih
yang baik yaitu buku ajar yang memenuhi semua banyak dan lebih bervariasi lagi serta
kriteria yaitu akurat dalam menghasilkan buku ajar memperhatikan pengecoh sehingga mampu
yang baik, adanya kesesuaian atau relevansi mengasar otak siswa yang mempelajari buku ajar
dengan kompetensi yang ada pada cakupan setiap tersebut serta menambahkan alternatif pengecoh
materi, serta mendorong rasa ingin tahu siswa pada buku ajar, pada peneliti selajutnya dapat
terhadap buku ajar, menciptakan interaksi antara melakukan penelitan sampai pada tahap
siswa dengan sumber belajar dan di dalam isi buku penyebaran.
ajar terdapat unsur religious untuk menumbuhkan
rasa nasionalisme. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Abdi, M. I. (2004). Contextual Teaching And
pengembangan Buku Ajar Otomatisasi Tata Kelola Learning (Ctl) Dalam Pembelajaran Pai.
Kepegawaian berbasis Pendekatan Kontekstual Prodi Pendidikan Agama Islam Jurusan
untuk siswa kelas XI OTKP 1 di SMKN Tarbiyah STAIN Samarinda, 1–9.
Mojoagung dengan kriteria interpretasi sangat kuat BSNP. (2104). Instrumen Penilaian Buku Teks
tersebut maka dapat dinyatakan layak untuk Pelajaran Tahun 2014. Jakarta: BSNP.
digunakan oleh siswa sebagai bahan ajar dalam
Danis, A., Bungana, R., & Sri, B. P. (2017). The
proses pembelajaran Keahlian Otomatisasi dan Effect of Contextual Teaching and Learning (
Tata Kelola Perkantoran Kelas XI. CTL ) and Motivation to Students ’
Achievement in Learning Civics in Grade
PENUTUP VII SMP Imelda Medan, 7(6), 24–33.
Kesimpulan https://doi.org/10.9790/7388-0706012433
Proses pengembangan buku ajar otomatisasi Nasrun. (2014). Contextual Learning Approach in
tata kelola kepegawaian berbasis pendekatan Improving Critical Thinking Skills of
kontekstual pada siswa kelas XI OTKP di SMKN Guidance and Counseling Students of State
Mojoagung sudah disesuaikan dengam silabus University of Medan. International Journal
of Sciences: Basic and Applied Research
kurikulum 2013 revisi 2017 dengan menggunakan
(IJSBAR), 18(1), 151–161.
model pengembangan 4-D dari Thiagarajan,
dimana proses tersebut telah dilalui dengan baik Nurdyansyah, & Mutala’liah, N. (2015).
mulai dari tahap pendefinisian, perancangan, Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu
Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv
pengembangan dan penyebaran. Namun pada tahap
Sekolah Dasar. Program Studi Pendidikan
penyebaran tidak dilakukan karena dilakukan Guru Madrasa Ibtida’iyah Fakultas Agama
setelah proses eksperimen berlangsung serta Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,
adanya keterbatasan waktu dan biaya. 41(20), 1–15.
Kelayakan buku ajar otomatisasi tata kelola Pangestu, W. T. (2014). Pengembangan Buku Ajar
kepegawaian berbasis pendekatan kontekstual Berorientasi Pendidikan Karakter Pada Mata
sangat layak digunakan sebagai bahan ajar, hal ini Kuliah Pembelajaran Pkn Sd Di Program
telah dibuktikan oleh empat validator dari ahli Studi S1 Pgsd. Premiere Educandum, 4
materi, ahli bahasa, dan ahli kegrafikan. nomor 1, 104–118.
Serta respon siswa kelas XI OTKP 1 di Pransiska, T. (2018). Buku Teks Al-Lughah Al-
SMKN Mojoagung terhadap buku ajar otomatisasi “Arabiyah Al-Mu”āshirah Bagi Penutur Non
tata kelola kepegawaian sangat baik digunakan Arab: Desain, Kontruksi Dan Implementasi.
sebagai bahan ajar, hal ini dibuktikan oleh lembar STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, 17(1),
1–20. Retrieved from
angket respon siswa.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=

47
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Volume 07 Nomor 02 Tahun 2019, 39-48

&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact
=8&ved=2ahUKEwiH7LTp9cndAhWIpI8K
HQIvBzQQFjABegQICBAC&url=http%3A
%2F%2Fejournal.uin-
suska.ac.id%2Findex.php%2Fal-
fikra%2Farticle%2Fdownload%2F5123%2F
3164&usg=AOvVaw1GCB7YCoMz35h2wb
Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Variabel-
Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sihotang, C., & Abdul Muin Sibuea. (2012).
Pengembangan Buku Ajar Berbasis
Kontekstual dengan tema “Sehat itu
Penting.” Pendidikan, Teknologi
Pascasarjana, Program Negeri, Universitas.
Sivasailam Thiagarajan Dorothy a’., ammel M. I.
S. (1974). Instructional Decelopment For
Training Teachers Of Exception Children. A
Sourcebook ERIC, (Mc), 1–193.
Su’udiah, F., Degeng, i nyoman sudana, &
Kuswandi, D. (2016). Pengembangan Buku
Teks Tematik Berbasis Kontekstual. Jurnal
Pendidikan, 1(9), 1744–1748.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, kualitatifdan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Suwarni, E. (2013). Pengembangan Buku Ajar
Berbasis Lokal Materi Keanekaragaman
Laba-Laba Di Kota Metro Sebagai Sumber
Belajar Alternatif Biologi Untuk Siswa Sma
Kelas X. Pengembangan Buku Ajar Berbasis
Lokal Materi Keanekaragaman Laba-Laba
Di Kota Metro Sebagai Bahan Ajar Alternatif
Untuk Siswa Kelas X, 6, 86–92.
Tri Mulyani Warastuti, Baedhowi, dan S. (2017).
Pengembangan Bahan Ajar Dengan Model
Kontekstual Untuk Pembelajaran Ekonomi.
Pascasarjana FKIP,Universitas Sebelas
Maret. Retrieved from uyani55@gmail.com
Ulya, I. F., & Irawati, R. (2016). Peningkatan
Kemampuan Koneksi Matematis Dan
Motivasi Belajar Siswa Menggunakan
Pendekatan Kontekstual. Pena Ilmiah, 1(1),
121–130.

Anda mungkin juga menyukai