Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SMD DAN MMD

UPTD PUSKESMAS GOLOWELU


TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GOLOWELU

1
ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
2
UPTD PUSKESMAS GOLOWELU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Survey mawas diri (SMD) adalah pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah
kesehatan oleh sekelompok masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan di
desa/bidan desa ( Depkes RI, 2009). Tujuan Survey mawas diri adalah agar masyarakat lebih
mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui
masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk di atasi.
Metode mawas diri diciptakan oleh Yayasan Indonesia Sejahtera, salah satu LSM yang
banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan.Mawas diri
sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan melakukan
beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing.Mawas diri harfiah berarti
melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan
yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya
ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan
menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia ternyata belum menjadi milik setiap penduduk
Indonesia karena berbagai hal seperti kendalaterbatas kemampuannya serta yang berpengetahuan
dan berpendapatan rendah masih perlu diperjuangkan secara terus menerus dengan cara
mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan memberdayakan kemampuan mereka sendiri.
Disamping itu kesadaran masyarakat bahwa kesehatan merupakan investasi bagi peningkatan
kualitas sumberdaya manusia juga masih harus dipromosikan melalui sosialisasi dan advokasi
kepada para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholder) di berbagai jenjang
administrasi.
Menyimak kenyataan tersebut, kiranya diperlukan upaya terobosan yang benar-benar
memiliki daya ungkit yang besar untuk peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk
Indonesia.Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan menyadari bahwa untuk
mencapai Visi Indonesia Sehat sangat bertumpu pada pencapaian Desa Sehat sebagai basisnya.

B. Tujuan

3
1. Tujuan Umum
Untuk mengenal, mengumpulkan dan mengkaji masalah kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas
Puskesmas, Bidan di Desa.
2. Tujuan Khusus
1) Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
2) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan, dan perilaku.
3) Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan.
4) Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat .

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat Dan Desa/Kelurahan
1) Masyarakat sadar akan adanya masalah.
2) Mengetahui besarnya masalah.
2. Bagi PUSKESMAS
1) Menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa.
2) Dasar untuk menyusun pemecahan masalah

D. Sasaran

Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau menetapkan sampel
rumah dilokasi tertentu (10% dari Jumlah KK).

BAB II

4
LANDASAN TEORI

A. Defenisi SMD
Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah
bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas Puskesmas, Bidan di Desa.
SMD dilakukan oleh kader dan toma.Frekuensi SMD sesuai dengan hasil
kesepakatan pada saat pertemuan desa, minimal dilakukan 1 kali setahun.

B. Pengolahan dan Analisis Data Hasil SMD


Tim pelaksana SMD dengan bimbingan bidan di desa dan petugas Puskesmas melakukan
pengolahan data hasil SMD, sehingga diketahui berbagai masalah kesehatan di desa tersebut.
C. Waktu Pelaksanaan SMD
SMD dilaksanakan di bulan dan tahun yang sama secara serentak.
D. Pelaksanaan SMD
1. Petugas Puskesmas, Bidan di desa dan kader/kelompok : pengenalan instrumen
(daftar pertanyaan), penentuan sasaran, penentuan cara memperoleh informasi.
2. Melaksanakan SMD.
3. Pengolahan Data.
E. Cara Penyajian Data SMD

Secara Tabular

F. Defenisi MMD

MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei
Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang
diperoleh dari hasil SMD (Wrihatnolo, 2007).
G. Tujuan MMD
a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
b. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan
desa siaga dan poskesdes.
c. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
H. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan
sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan,
BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).
I. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD
MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa,
MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.

J. Cara pelaksanaan

5
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa/Lurah dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman seputar
masalah kesehatan sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah
kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan
di desa / bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh
kepala desa/lurah.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala
Desa/Lurah.
h. Penutup.

BAB III

6
ANALISIS MASALAH

A. HASIL SMD DESA LAWI

Jumlah penduduk : 1.389 jiwa


Jumlah KK : 277
Jumlah KK yang di survey : 277 KK/org
Pendidikan
 SD : 621 orang
 SMP : 51 orang
 SMA : 40 orang
 SI : 3 orang
1. Program lingkungan
a. Dari 277 KK yang di survey yang memiliki jamban leher angsa 15 KK, Jamban
Plengseng 109 KK, Sharing/Menumpang 119 KK & yang BABs 34 KK

2. Program Kesehatan Ibu & Anak dan Keluarga Berencana


a. Persalinan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dari 17 ibu hamil dan anggota
keluarga telah mengerti jika persalinan wajib di laksanakan di Faskes
b. Capaian K4, dari 17 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC 4 kali sela
kehamilan hanya 12 orang bumil
b. Masalah kelas ibu hamil dari 17 ibu hamil hanya 7 orang yang tahu tentang
tujuan diadakan nya kelas ibu hami
c. Program KB dari 37 orang hanya 21 orang yang mengerti KB efektif, umumnya
berdasarkan kuisoner ibu mengerti tentang manfaat KB
d. Pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dari 17 ibu hami yang
menggunakan RTK hanya 3

3. Program Promosi Kesehatan:


a) Desa Siaga Tidak Aktif dan di Desa Lawi telah di bentuk Desa Siaga namun tidak
aktif , di sebabkan karena kepengurusan desa siaga belum di pilih dan petugas di
dalam struktur desa siaga serta petugas pustu belum memahami tupoksi kerja
dalam struktruk desa siaga

4. Program Posbindu :
a) Dari 277 orang , menganggap kegiatan POSBINDU penting karena membantu
para lansia dan kelompok usia rentan dapat mengakses pelayanan pemeriksaan
Cek Kolesterol, Gula & Asam Urat
Dari 277 KK , 50 KK belum rutin melakukan cek kesehatan secara berkala
,(mengukuir tekanan darah secara rutin) & minum obat penurun tekanan secara
teratur

b) Posyandu belum menerapkan 5 meja , dikarenakan minim pengetahuan kader,


sehingga kader mengusulkan agar ada kegiatan refreshing kader.

7
5. Program P2M( pemberantasan penyakit menular)
a. Dari 277 KK yang di survey, 100 KK menganggap bahwa kegiatan imunisasi penting,
dan 177 KK belum mengerti manfaat dari kegiatan pemberian imunisasi lengkap
b. Di temukan kasus 1 orang digigit binatang

BAB IV
PEMBAHASAN

8
A. Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
1. Desa Lawi
Tanggal : 22 Januari 2018
 Berdasarkan hasil survei mawas diri (SMD) didapati masalah masalah kesehatan
yaitu
a) Tidak Memiliki Jamban & Masih ada yang BABs
b) Tidak mengerti/mengetahui manfaat kelas ibu hamil
c) Tidak mengerti tentang penyakit hipertensi & manfaat cek kesehatan secara
berkala serta teratur minum obat bagi penderita hipertensi
d) Tidak mengerti tentang phbs dan desa siaga
e) Ada masyarakat yang digigit anjing
f) Tidak mengerti tentang immunisasi

 Perioritas masalah yang akan diselesaikan


a) Tidak mempunyai jamban
b) Tidak mengerti penerapan 5 meja di posyandu
c) Tidak mengerti tentang phbs dan desa siaga
d) Tidak mengerti/mengetahui ada nya kelas ibu di desa
e) Tidak mengerti/mengetahui tentang pos bindu
f) Tidak mengerti tentang penyakit hipertensi

 Pemecahan masalah
a) Melakukan kegiatan pemicuan STBM Pilar 1 STOP BABs
b) Pergerakan rumah tangga ber phbs/pembinaan
c) Refreshing kader posyandu
d) Penyuluhan/pembentukan kelas ibu hamil
e) Penyuluhan/pembentukan pos bindu
f) Penyuluhan penyakit hipertensi

BAB V

9
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang dilaksanakan di desa lawi diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
a. Masih ada masyarakat yang BABs (Buang Air Besar Sembarangan)
b. Masih kurangnya kesadaran masyarakt yang ber-PHBS (Prilaku Hidup Bersih &
Sehat)
c. Masih terdapat Desa Siaga yang tidak aktif
d. Masih kurangnya pengetahuan tentang manfaat imunisasi
e. Masih kurangnya Pos pelaksanaan Posyandu Balita, POSBINDU dan Posyandu
Usila di desa dan kelurahan tertentu
f. Masih kurangnya pengetahuan kader posyandu di desa dan kelurahan tentang
terapan di posyandu 5 meja.

2. SARAN
a. Bagi Camat Kecamatan Pasir Penyu
1. Diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat
melalui kades/lurah untuk mengikuti program-program UKM puskesmas
air molek
2. Memotivasi Ibu PKK kecamatan melalui Ibu PKK di desa dan kelurahan
untuk mendukung kegiatan-kegiatan UKM yang dilaksanakan di desa.
b. Bagi UPT Puskesmas Air Molek
1. Diharapkan untuk meningkatkan Sosialisasi Program UKM yang ada di
puskesmas ke masyarakat
2. Membuat Inovasi untuk menarik minat masyarakat terhadap program
UKM yang ada di puskesmas
3. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan
pencapaian program UKM Puskesmas
4. Menyesuaikan Jadwal Kegiatan Puskesmas dengan Kebutuhan dan
keinginan masyarakat
5. Menambah Pos Pelaksanaan Program Posyandu balita, Usila dan
Posbindu di Desa-desa tertentu
6. Mmemberikan pelatihan bagi kader dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas

c. Bagi Kepala Desa/Lurah

10
1. Berperan aktif dalam meningkatkan motivasi kader dan masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatannya
2. Menggerakkan Ibu PKK dan Kader dalam melayani masyarakat pada
saat kegiatan UKM

d. Bagi Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama


1. Berperan aktif dalam menggerakkan masyarakt untuk pedulli kesehatan
dan mengikuti program-program UKM Puskesmas
2. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakt akan pentingnya
kesehatan masyarakat melalui wirid/pengajian
e. Bagi Kader Kesehatan
1. Agar berperan aktif dalam melaksanakan pelayanan di POs kesehatan
yang ada di desa
2. Aktif menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya

11

Anda mungkin juga menyukai