Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA II

REFRAKTOMETRI

Oleh :
Kelompok 7
1. Heni Suhardini Putri / 140332600436 (**)
2. Intan Oktaiani / 140332602930
3. Irfan / 140332605200

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2015
PERCOBAAN 2
REFRAKTOMETRI

A. TUJUAN
Memahami prinsip kerja refraktometri dan menentukan konsentrasi laruan
gula melalui kurva kalibrasi.

B. DASAR TEORI
Refraktometer adalah perangkat laboratorium atau lapangan untuk
mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, protein,
dan lain-lain berdasarkan pada pengukuran indeks bias cairan tersebut. Indeks
bias (refraction) dihitung dari Hukum Snell dan dapat dihitung dari komposisi
bahan menggunakan hubungan Gladstone-Dale. Ada empat jenis
refraktometer utama yaitu:
1. Refraktometer genggam tradisional (tradisional handheld
refractometers).
2. Refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers).
3. Laboratorium atau refraktometer Abbe (Abbe refraktometers).
4. Proses refraktometer inline (inline process refrakctometers).
Refraktor Abbe ditemukan oleh Ernst Abbe (1840 – 1905) yang bekerja
untuk Perusahaan Zeiss di Jena, Jerman pada akhir 1800-an. Refraktometer
Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam
cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dengan
ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala
di dalam dan persentase padatan 0 sampai 95%.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi
zat kemurnian. Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya
putih. Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan
plat glass standart.
Hukum pembiasan cahaya adalah sinar datang, sinar bias, dan garis
normal terletak pada satu bidang. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus
sudut bias cahaya yang memasuki bidang batas dua medium yang berbeda
selalu bernilai tetap (konstant). Jika cahaya masuk dari suatu medium ke
medium lain frekuensi cahaya tidak berubah tetapi cepat rambatnya akan
berubah.
Perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) dengan cepat
rambat cahaya dalam medium (v) disebut indeks bias mutlak dari medium
(n). Dirumuskan sebagai berikut :

𝑐
𝑛= ..……..(1)
𝑣

Cepat rambat dalam medium (𝑣) lebih kecil dibandingkan cepat rambat
dalam ruang hampa (𝑐). Hali ini disebabkan oeh redaman osilasi dari atom-
atom daam medium. Dengan kata lain bahwa cepat rambat cahaya (𝑣)
dittukan atom-atom dalam medium dan ini berakibat pada harga indeks bias
(𝑛). Secara atomik harga indeks bias dirumuskan :

𝑁 .𝑒 2 ∑𝑓𝑖
𝑛=1+ 𝑥 ………….(2)
𝑚𝑒 . ∈0 𝑤𝑖

N = jumlah atom per satuan volume


e = elektron
me = massa elektron
wi = frekuensi krakteristik
ϵo = permitivitas ruang hampa

Dalam persamaan (2) dapat dipahami bahwa indeks bias berbanding


lurus dengan jumlah atom per satuan volume. Dengan kata lain besar
konsentrasi larutan, semakin besar pula indeks biasnya. Pada percobaan
penentuan kadar gula pada percobaan ini didassarkan indeks bias larutan gua
dengan menggunakan alat refraktometri.
Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan pada semua pengukuran
refraksi ialah temperatur cairan dan jarak gelombang cahaya yang
dipergunakan untuk mengukur n. Pengaruh temperatur terhadap indeks bias
gelas adalah sangat kecil, tetapi cukup besar terhadap cairan dan terhadap
kebanyakan bahan plastik yang perlu diketahui indeksnya. Karena pada suhu
tinggi kerapatan optik suatu zat itu berkurang, indeks biasnya akan berkurang.
Pengukuran ini didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk
melalui prisma cahaya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma
kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang
ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan gelas. Yang akan diamati adalah
bidang terang dan bidang gelap yang terpisah menurut garis yang
jelas. Tempat perbatasan ini tergantung pada indeks bias cairan dan
gelas. Terjadinya bidang batas antara gelap dan terang bila cahaya dijatuhkan
pada prisma kerja dengan berbagai sudut datang mulai dari 0o – 90o, maka
cahaya dibiaskan keluar dengan berbagai sudut yang besarnya berlainan
untuk setiap warna cahaya.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Refraktometer
 Pipet ukur 10mL
 Pipet volume 25mL
 Beaker glass 50mL
 Pengaduk
 Tabung reaksi
Bahan :
 Gula
 Aquades

D. LANGKAH KERJA

NO LANGKAH KERJA FOTO

Ditimbang gula pasir


1 ± 25gram

Dibuat larutan gula dengan


konsentrasi 50% berat dengan
2
dicampur 25gram gula dan 25
gram air
 Diambil 40 mL larutan gula
50% dan ditambahkan
aquadest 10 mL (untuk
membuat larutan konsentrasi
40%).
 Diambil 37,5 mL larutan gula
40% dan ditambahkan
aquadest 12,5 mL (untuk
membuat larutan gula 30%)
3  Diambil 33,3 mL larutan gula
30% dan ditambahkan
aquadest 16,7 mL (untuk
membuat larutan gula 20%)
 Diambil 25 mL larutan gula
20%, dan ditambahkan 25
mL aquadest (untuk
membuat larutan 10%)
 Konsentrasi 0% digunakan
aquadest biasa.

Dilakukan pengukuran indeks


bias, dengan menguji larutan
4 yang konsentrasinya rendah
yaitu 0%, 10%, 20%, 30%,
40% dn 50%
E. DATA HASIL PENGAMATAN
Pada percobaan Refraktometri ini dilakukan dengan cara beberapa
tahapan. Tahap yang pertama adalah dengan membuat larutan gula dengan
beberapa konsentrasi yaitu 50%, 40%, 30%, 20%, 10%, dan 0%. Larutan
tersebut dibuat dengan cara mengencerkan atau mencampurkan 25 gram gula
dengan 25 gram air (+/- 25ml air) untuk larutan gula dengan konsentrasi
yang pertama yaitu 50%.

Lalu dilakukan pengenceran sebagai berikut :

 Larutan gula dengan konsentrasi 40%


V2 = 50 mL M1 = 50%
M2 = 40%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 50 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (40 mL)
40% . 50 𝑚𝐿 ditambahkan Aquades
𝑉1 =
50% sebanyak 10 mL
𝑉1 = 40 𝑚𝐿

 Larutan gula dengan konsentrasi 30%


V2 = 50 mL M1 = 40%
M2 = 30%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 50 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (37,5 mL)
30% . 50 𝑚𝐿 ditambahkan Aquades
𝑉1 =
40% sebanyak 12,5 mL
𝑉1 = 37,5 𝑚𝐿

 Larutan gula dengan konsentrasi 20%


V2 = 50 mL M1 = 30%
M2 = 20%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 50 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (33,3 mL)
20% . 50 𝑚𝐿 ditambahkan Aquades
𝑉1 =
30% sebanyak 16,7 mL
𝑉1 = 33,3 𝑚𝐿

 Larutan gula dengan konsentrasi 10%


V2 = 50 mL M1 = 20%
M2 = 10%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 50 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (25 mL)
10% . 50 𝑚𝐿 ditambahkan Aquades
𝑉1 =
20% sebanyak 25 mL
𝑉1 = 25 𝑚𝐿

Selanjutnya larutan gula dengan berbagai konsentrasi itu diamati dan


dicatat indeks bias pada refraktometer, sehingga diperoleh data sebagai
berikut :

Larutan Indeks bias (n) Rata-rata


No
Gula 1 2 3 indeks bias

1 50% 1,3955 1,3955 1,3955 1,3955

2 40% 1,3850 1,3850 1,3850 1,3850

3 30% 1,3730 1,3730 1,3740 1,3733

4 20% 1,3640 1,3640 1,3640 1,3640

5 10% 1,3510 1,3510 1,3510 1,3510

6 0% 1,3370 1,3370 1,3370 1,3370

7 Sampel X 1,3575 1,3570 1,3570 1,3572


F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan yaitu menentukan konsentrasi suatu larutan
gula (Larutan X yang belum diketahui konsentrasinya) melalui kurva
kalibrasi. Percoaan ini didasarkan pada prinsip bahwa penentuan kadar atau
konsentrasi larutan gula didasarkan pada indeks bias larutan gula dengan
menggunakan alat refrakometer.
Refraktometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar
bahan terlarut dengan memanfaatkan rekasi cahaya. Prinsip kerja alat tersebut
adalah jika cahaya yang masuk melalui prisma cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan
alas.
Pengukuran ini didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk
melalui prisma cahaya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma
kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang
ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan gelas.
Yang akan diamati adalah bidang terang dan bidang gelap yang terpisah
menurut garis yang jelas. Tempat perbatasan ini tergantung pada indeks bias
cairan dan gelas. Terjadinya bidang batas antara gelap dan terang bila cahaya
dijatuhkan pada prisma kerja dengan berbagai sudut datang mulai dari 0o –
90o, maka cahaya dibiaskan keluar dengan berbagai sudut yang besarnya
berlainan untuk setiap warna cahaya.
Konsentrasi gula yang diuji indeks biasnya yaitu 50%, 40%, 30%, 20%
dan 10% serta air murni (0%) dan sampel X. Dari data yang diperoleh
didapatkan nilai indeks bias rata-rata larutan gula 0% atau air murni adalah
1,3370. Indeks bias rata-rata larutan gula 10% adalah 1,3510. Indeks bias
rata-rata larutan gula 20% adalah 1,3640. Indeks bias larutan gula 30% adalah
1,3733. Indeks bias lartan gula 40% adalah 1,3850. Indeks bias rata-rata
larutan gula 50%adalah 1,3955.
Indeks bias rata-rata sampel X (konsentrasi sampel X belum
diketahui) adalah 1,3572.
Perbedaan nilai rata-rata indeks disebabkan karena adanya perbedaan
konsentrasi dari masing-masing larutan gula, jika larutan memiliki
konsentrasi lebih besar akan mempunyai kerapatan antar molekul yang lebih
kecil, sehingga indeks biasnya semakin besar dan begitu juga sebaliknya.

Indeks bias (n) Rata-rata


No Larutan Gula
1 2 3 indeks bias
1 50% 1,3955 1,3955 1,3955 1,3955
2 40% 1,3850 1,3850 1,3850 1,3850
3 30% 1,3730 1,3730 1,3740 1,3733
4 20% 1,3640 1,3640 1,3640 1,3640
5 10% 1,3510 1,3510 1,3510 1,3510
6 0% 1,3370 1,3370 1,3370 1,3370
7 Sampel X 1,3575 1,3570 1,3570 1,3572

Kurva kalibrasi
Indeks bias (n)pada sumbu Y Vs Konsentrasi (%)pada sumbu X

Kurva Kalibrasi
Indeks Bias Vs Konsentrasi
1.4
50%, 1.3955
1.39
y = 0.1154x + 1.3388 40%, 1.385
1.38 R² = 0.9961

30%, 1.3733
Indeks BIas

1.37
20%, 1.364 Indeks Bias
1.36

1.35 10%, 1.351

1.34
0%, 1.337
1.33
0% 20% 40% 60%
Konsentrasi Larutan Gula (%)
Dari kurva kalibrasi diatas, diperoleh persamaan linier

𝒚 = 𝟎, 𝟏𝟏𝟓 𝒙 + 𝟏, 𝟑𝟑𝟖

Persamaan ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi sampel x dengan


carasebagai berikut :
Indeks bias sampel X = 1,3572  Sumbu Y
Konsentrasi Sampel X adalah :

𝑦 = 0,115 𝑥 + 1,338

𝑛 = 0,115 𝐶 + 1,338

1,3572 = 0,115 𝐶 + 1,338

1,3572 − 1,338 = 0,115 𝐶

0,0192 = 0,115 𝐶

0,0192
𝐶 =
0,115

𝐶 = 0,1669

 Konsentrasi Larutan X dalam %

Konsentrasi Larutan X = 0,1669 𝑥 100%

Konsentrasi Larutan X = 16,69 %

Konsentrasi Larutan Sampel X berdasarkan persamaan garis


G. KESIMPULAN
 Menentukan kadar atau konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan Rrefraktometer.
 Konsentrasi senyawa X sebesar 16,69%
 Persamaan linear 𝑦 = 0,115 𝑥 + 1,338
 Besarnya indeks bias larutan gula sebanding dengan konsentrasinya.
Semakin besar konsentrasi larutan gula, maka semakin besar pula indeks
biasnya.

H. DAFTAR PUSTAKA
Alex. 2013. Refraktometer. (Online), (http://Praktikum KF Refraktometri/
literatur refrakto/LAPORAN REFRAKTOMETER.html), diakses
tanggal 1 September 2016
Sukarjo. 1989. Kimia Fisika. Jakarta: Bina Aksara
Fernandes, Agustin. 2015. Mengukur Indeks Bias dengan Refraktometer,
(Online), (Refraktometri/literatur refrakto/Mengukur Indeks Bias
Senyawa Dengan Alat Refraktometer - KIMIATIP fix 1 _ Halaman
Statis.htm) diakses tanggal 2 September 2016
Fina yuni. 2013. Laporan praktikum kimia fisik II. (online),
(http://yunifina.blogspot.co.id/2013/10/blog-post_8.html ), diakses
tanggal 3 September 2016
Oka Putra. 2013.Refraktoetri(Online), (https://www.academia.edu/8845039/
REFRAKTOMETRI), diakses tanggal 3 September 2016
Tim Laboratorium Kimia Fisika. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II.
Malang : Universitas Negeri Malang
JAWABAN PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi larutan, dan dapat dintakan


dengan apa saja?
JAWAB :
Konsentrasi suatu larutan merupakan ukuran yang digunakan untuk
menyatakan kuantitas zat terlarut dalam suatu pelarut atau larutan.
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam persen massa (% w/w), persen
volume (% v/v), dan persen massa/volum (% w/v), bagian per juta (ppm),
bagian per miliar (ppb), dan bagian per triliun (ppt), fraksi mol (XA atau
XB) dan persen mol, molaritas (M), dan molalitas (m).
2. Berapa mL air yang harus dicampurkan dengan 50 gram gula untuk
membuat Larutan 50%?
JAWAB :
Massa larutan gula = 50 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 𝑋  massa pelarut (air)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑥 100%
50 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎
50% = 𝑥 100%
(50 𝑔𝑟𝑎𝑚 + 𝑋)
50% 50 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎
=
100% (50 𝑔𝑟𝑎𝑚 + 𝑋)
1 50 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎
=
2 (50 𝑔𝑟𝑎𝑚 + 𝑋)
1 . (50 𝑔𝑟𝑎𝑚 + 𝑋) = 2 𝑥 50 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎
50 𝑔𝑟𝑎𝑚 + 𝑋 = 100 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑋 = 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 − 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑋 = 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi, volume air yang harus ditambahkan adalah 50 gram air atau 50
mL air.
3. Berapa mL air yang harus ditambahkan pada larutan gula 50% untuk
membuat larutan gula 40%, 30%, 20%, 10% ?
JAWAB :
Misal : Konsentrasi awal larutan gula 50% dibuat dari 50 gram gula
dengan 50 mL air  jadi volume awal 100 mL

Pengenceran dilakukan untuk membuat V2 = 100 mL


 Larutan gula dengan konsentrasi 40%
V2 = 100 mL M1 = 50%
M2 = 40%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 100 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (80 mL) ditambahkan
40% . 100 𝑚𝐿 Aquades sebanyak 20 mL
𝑉1 =
50%
𝑉1 = 80 𝑚𝐿

 Larutan gula dengan konsentrasi 30%


V2 = 100 mL M1 = 40%
M2 = 30%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 100 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (75 mL) ditambahkan
30% . 100 𝑚𝐿 Aquades sebanyak 25 mL
𝑉1 =
40%
𝑉1 = 75 𝑚𝐿

 Larutan gula dengan konsentrasi 20%


V2 = 100 mL M1 = 30%
M2 = 20%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 =100 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (66,7 mL)
20% . 100 𝑚𝐿 ditambahkan Aquades
𝑉1 =
30% sebanyak 33,3 mL
𝑉1 = 66,7 𝑚𝐿
 Larutan gula dengan konsentrasi 10%
V2 = 100 mL M1 = 20%
M2 = 10%
𝑀1 . 𝑉1 = 𝑀2 . 𝑉2
𝑀2 . 𝑉2 Untuk mencapai V2 = 100 mL,
𝑉1 =
𝑀1 maka V1 (50 mL) ditambahkan
10% . 100 𝑚𝐿 Aquades sebanyak 50 mL
𝑉1 =
20%
𝑉1 = 50 𝑚𝐿

4. Nyatakan soal 2 dan 3 dalam Molaritas!


JAWAB :
Soal no. 2
Larutan gula 50%
Massa larutan gula = 50 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 50 𝑚𝐿
Massa molar gula = 180 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎 50 𝑔
𝑀𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎 180 𝑔/𝑚𝑜𝑙 0,278 𝑚𝑜𝑙 1000 𝑚𝐿
𝑀= = = 𝑥
𝑉 𝑎𝑖𝑟 50 𝑚𝐿 50 𝑚𝐿 1𝐿
278 𝑚𝑜𝑙
𝑀 =
50 𝐿
𝑀 = 5,56 𝑀
Soal no 3
 Larutan gula 40%
Massa larutan gula = 40 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 60 𝑚𝐿
Massa molar gula = 180 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎 40 𝑔
𝑀𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎 180 𝑔/𝑚𝑜𝑙 0,222 𝑚𝑜𝑙 1000 𝑚𝐿
𝑀= = = 𝑥
𝑉 𝑎𝑖𝑟 60 𝑚𝐿 60 𝑚𝐿 1𝐿
222 𝑚𝑜𝑙
𝑀 =
60 𝐿
𝑀 = 3,7 𝑀
 Larutan gula 30%
Massa larutan gula = 30 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 70 𝑚𝐿
Massa molar gula = 180 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎 30 𝑔
𝑀𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎 180 𝑔/𝑚𝑜𝑙 0,167 𝑚𝑜𝑙 1000 𝑚𝐿
𝑀= = = 𝑥
𝑉 𝑎𝑖𝑟 70 𝑚𝐿 70 𝑚𝐿 1𝐿
167 𝑚𝑜𝑙
𝑀 =
70 𝐿
𝑀 = 2,38 𝑀
 Larutan gula 20%
Massa larutan gula = 20 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 80 𝑚𝐿
Massa molar gula = 180 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎 20 𝑔
𝑀𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎 180 𝑔/𝑚𝑜𝑙 0,111 𝑚𝑜𝑙 1000 𝑚𝐿
𝑀= = = 𝑥
𝑉 𝑎𝑖𝑟 80 𝑚𝐿 80 𝑚𝐿 1𝐿
111 𝑚𝑜𝑙
𝑀 =
80 𝐿
𝑀 = 1,38 𝑀
 Larutan gula 10%
Massa larutan gula = 10 gram
Volume air yang harus ditambahkan = 90 𝑚𝐿
Massa molar gula = 180 g/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑙𝑎 20 𝑔
𝑀𝑚 𝑔𝑢𝑙𝑎 180 𝑔/𝑚𝑜𝑙 0,055 𝑚𝑜𝑙 1000 𝑚𝐿
𝑀= = = 𝑥
𝑉 𝑎𝑖𝑟 80 𝑚𝐿 90 𝑚𝐿 1𝐿
55 𝑚𝑜𝑙
𝑀 =
90 𝐿
𝑀 = 0,617 𝑀

Anda mungkin juga menyukai