DAFTAR ISI
i
Metodologi
DAFTAR GAMBAR
ii
Metodologi
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1. Nilai n-Manning untuk Aliran Tipis (sheet flow) pada permukaan.
(McCuen, R. et. al. (1996), Hydrology, FHWA-SA-96-067, Federal
Highway Administration, Washington, DC) ................................. 1-3
iii
NERACA AIR CITARUM 2018
DAS CITARUM
Bab 1 Metodologi
1.1. Umum
Dalam perencanaan jalan dibutuhkan sebuah analisis hidrologi dan analisis
debit banjir dengan periode ulang tertentu guna memperoleh informasi elevasi
muka air banjir yang diakibatkan oleh limpasan dan pasang surut air laut
sehingga dapat dijadikan acuan dalam penentuan elevasi jalan rencana.
Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan analisis hidrologi.
1-1
NERACA AIR CITARUM 2018
DAS CITARUM
Pada area yang telah terbangun, komponen proses yang utama adalah,
presipitasi, intersepsi, detensi, infiltrasi, dan limpasan permukaan. Respon dari
suatu sistem yang telah terbangun terutama akan tergantung pada
karakteristik lahan yang berupa kapasitas infiltrasi, kekasaran dan kelandaian
permukaan. Area yang bergelombang akan memiliki kapasitas detensi yang
tinggi dari area yang rata. Permukaan lahan yang kasar akan memperlambat
aliran, jika dibandingkan dengan area yang halus. Dengan demikian secara
umum pada area terbangun akan memiliki waktu konsentrasi yang pendek dan
debit pengaliran yang lebih tinggi.
1-2
NERACA AIR CITARUM 2018
DAS CITARUM
Tabel 1-1. Nilai n-Manning untuk Aliran Tipis (sheet flow) pada permukaan.
(McCuen, R. et. al. (1996), Hydrology, FHWA-SA-96-067, Federal
Highway Administration, Washington, DC)
1-3
NERACA AIR CITARUM 2018
DAS CITARUM
b. Time Invariant: Hidrograf yang dihasilkan oleh hujan dengan durasi dan
pola yang serupa memberikan bentuk dan waktu dasar yang serupa pula.
c. Linear Response: Repons limpasan langsung dipermukaan (direct runoff)
terhadap hujan effektif bersifat linear, sehingga dapat dilakukan
superposisi hidrograf.
1-4
NERACA AIR CITARUM 2018
DAS CITARUM
1-5