Yth. Terlampir
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
2. Auditor Utama Keuangan Negara I, BPK RI;
3. Auditor Utama Keuangan Negara II, BPK RI;
4. Auditor Utama Keuangan Negara III, BPK RI;
5. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
6. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
r
Lampiran I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S{Cf/l$'B/20 16
Tanggal:;q Desember 2016
- 1-
belanja yang bersangkutan (5xxxxx). Apabila penyetoran ke Kas Negara
dilakukan oleh KPPN, bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang
bersangkutan dan merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi
dan pertanggungjawaban atau pelaporan.
2) Pencairan jaminan/garansi bank/penyetoran pengembalian belanja ke Kas
Negara tersebut dicatat oleh satker yang bersangkutan sebagai sebagai berikut:
a). Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSPB/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai pengembalian belanja tahun
anggaran berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
115612 xxxx
xxxx
(1) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang menghasilkan
barang persediaan (persediaan yang perolehannya menggunakan
termin/persediaan dalam proses), pad a saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi akan mencatat sebagai pengurang
persediaan yang belum diregister, dengan jurnal sebagai berikut:
(2) Dalam hal pengembalian berupa Belanja Modal, pada Buku Besar Akrual
dicatat sebagai pengurang Aset Tetap/Aset Lainnya. Pencatatan atas
SSPB/bukti setor lainnya yang sah pada aplikasi SAIBA secara otomatis
menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D 313111 Dita ihkan ke Entitas Lain xxxx
K 13xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya yang xxxx
116xxxx Belum Dire ister
-2-
Pada saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, dilakukan jurnal
koreksi secara manual untuk mengeliminasi Aset Tetap/Aset Lainnya
Yang Belum Diregister sebagai berikut:
D 13xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya Yang xxxx
116xxxx Belum Dire ister
K 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx
Revaluasi
(3) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang tidak
menghasilkan barang persediaan, pada saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat
sebagai pengurang beban tahun berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
313111 Dita ihkan ke Entitas Lain xxxx
(1) Pada Neraca per 31 Desember 2016 disajikan sebagai Piutang PNBP sekaligus
mengoreksi pencatatan beban/aset tetap/aset lainnya yang belum diregister
sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan,
dengan jurnal manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
a)
c)
Atas Piutang PNBP tersebut dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih dengan
kualitas lancar setelah memperhitungkan nilai jaminan/garansi bank sesuai
ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih pad a Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Tata cara pencatatan dan penyajian penyisihan piutang tak tertagih mengikuti
ketentuan yang mengatur mengenai akuntansi penyisihan piutang tak tertagih
-3-
Pengerjaan sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja yang
dikembalikan ke Kas Negara pad a menu koreksi.
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, pad a aplikasi SAIBA
dilakukan jurnal koreksi secara manualuntuk mengeliminasi Aset Tetap/Aset
Lainnya Yang Belum Diregistersebagai berikut:
D 13xxxxl Aset Tetap/Aset Lainnya Yang xxxx
16xxxx Belum Dire ister
K 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx
Revaluasi
(3) Penyetoran ke Kas Negara mencantumkan kode BA, Eselon I, dan Satker yang
bersangkutan, serta menggunakan kode akun penerimaan kembali belanja
tahun anggaran yang lalu (42395x). Apabila penyetoran dilakukan oleh KPPN,
bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang bersangkutan dan
merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi dan
pertanggungjawaban atau pelaporan.
(4) Penyetoran pengembalian belanja tersebut dicatat oleh satker yang
bersangkutan pad a tahun anggaran berikutnya sebagai berikut:
a. Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja
Tahun Anggaran yang Lalu dengan jurnal sebagai berikut:
Selanjutnya pad a aplikasi SAIBA dibuat jurnal koreksi secara manual sebagai
berikut:
D 42395x Belanja xxx xxxx
Lalu
K 115211 xxxx
- 4-
2. Jaminan Pemeliharaan
xxxx
aran lain-lain xxxx
Tidak seluruh kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan merupakan
hak pemerintah yang dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya: uang jaminan lelang
pad a Bendahara Penerimaan KPKNL Kementerian Keuangan, yang nantinya akan
dikembalikan kepada peserta lelang yang bukan merupakan pemenang lelang. Selain
itu, khusus pada satuan kerja lingkup Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, juga
terdapat kas di Bendahara Penerimaan yang merupakan pungutan pajak yang belum
disetor, seperti PPh Pasal 22 Impor, PPN Impor, PPnBM Impor, dan sebagainya.
Untuk itu, kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan disajikan menjadi
3 (tiga) kategori, yaitu:
-5-
a. Pendapatan PNBP
D 111711 Kas di Bendahara Penerimaan xxx x
Penda atan PNBP . xxxx
Digunakan untuk mencatat pendapatan yang sampai dengan tanggal 31 Desember
2016 belum disetor ke Kas Negara.
4. Koreksi akuntansi atas aset yang belum diregister yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian akun belanja
Kesalahan akun belanja dapat menyebabkan timbulnya aset belum diregister di dalam
neraca yang tidak bisa tereliminasi secara otomatis. Contoh:
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan barang
persediaan tetapi untuk beban yang lain;
b. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau pengembangan
aset tetap/aset lainnya atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel;
c. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan persediaan/aset tetap/aset
lainnya tetapi digunakan untuk perolehan/pengembangan persediaan/aset tetap/aset
lainnya;
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan
bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud;
e. Akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan barang persediaan; dan
f. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset lainnya.
Terhadap ketidaksesuaian ini seharusnya dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja sehingga terdapat kesesuaian antara jenis belanja dengan substansi
output yang dihasilkan. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan tahun
2016dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, agar tidak terjadi salah saji di dalam laporan keuangan perlu
dilakukan koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister dari
neraca. Satker wajib mengungkapkan secara memadai alasan/pertimbangan
-6-
manajemen tidak melakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja di dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan
barang persediaan tetapi untuk beban yang lain
Karena pengeluaran ini tidak digunakan untuk perolehan persediaan namun untuk
beban yang lain, maka jurnal ini tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai
dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak
dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal
koreksi pada buku besar akrual dengan mendebet beban yang seharusnya
dan mengkredit persediaan yang belum diregister secara manual pada aplikasi
SAIBA sebagai berikut:
52xxxx Beban . Xxxx
117911 Persediaan an belum Dire ister Xxxx
Contoh:
Satker ABC terlanjut merevisi seluruh akun 521111 ke akun 521811 termasuk di
dalamnya anggaran untuk membayar honor petugas keamanan kantor (satpam) dan
sampai akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan
revisi (perbaikan) lagi, sehingga Sakter ABC membayar honor petugas keamanan
kantor (satpam) menggunakan akun 521811 senilai Rp5 juta. Pad a saat pencatatan
realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai
berikut:
Karena tidak ada perolehan persediaan yang direkam di aplikasi Persediaan, maka
akun Persediaan yang Belum Diregister tidak bisa terleminasi secara otomatis. Oleh
karena itu, jika sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
dilakukan jurnal koreksi akuntansi untuk mengeliminasi Persediaan yang Belum
-7-
Diregister dan mencatat beban yang seharusnya secara manual pada Aplikasi
SAIBAsebagai berikut:
521111 Beban Ke
Pada saat pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Contoh:
1. Sakter ABC melakukan kegiatan pemeliharaan gedung menggunakan akun
533111 senilai Rp 30 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi
SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
-8-
Buku Besar Akrual:
D 133211 Gedung dan Bangunan yang 30 juta
belum Diregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 30 juta
Karena tidak ada peningkatan nilai gedung dan bangunan yang direkam di
aplikasi SIMAK-BMN, maka akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister
tidak bisa tereleminasi secara otomatis dari Neraca. Oleh karena itu, jika sampai
dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 523111 Beban Pemeliharaan Gedung 30 juta
dan Banguan
K 133211 Gedung dan Bangunan yang 30 juta
belum Diregister
Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan
muncul jurnal akrual sebagai berikut:
-9-
Buku Besar Kas:
52xxxx Xxxx
115612 Xxxx
Contoh:
Sakter ABC membeli Alat Tutis Kantor yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari
kantor menggunakan akun 521111 senilai Rp1 juta. Pad a saat pencatatan realisasi
belanja di aplikasi SAIBA akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Pad a saat persediaan Alat Tulis Kantor direkam di aplikasi Persediaan secara
otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
117111
117911 ister
Pada saat jurnal ini diterima di aplikasi SAIBA akan memunculkan Persediaan yang
belum Diregister bersaldo minus (kredit). Apabila sampai dengan akhir tahun
anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revrsi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan
- 10-
dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai
berikut:
117911
521111
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan
bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud.
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal gedung dan Bangunan di aplikasi
SAIBA akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
Contoh:
Satker ABC mengadakan kegiatan pembangunan Gedung menggunakan akun
533111 senilai Rp10 Miliar. Ternyata termasuk didalamnya terdapat pembelian
Peralatan dan Mesin berupa Meubelair senilai Rp1 Miliar. Pada saat pencatatan
realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan di aplikasi SAIBA akan muncul jurnal
akrual sebagai berikut:
- 11-
Buku Besar Akrual:
D 133211 Gedung dan Bangunan yang Belum 10 Miliar
Diregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 10 Miliar
Karena selain menghasilkan Gedung dan Bangunan juga Peralatan dan Mesin,
maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN sebagai Gedung dan Bangunan Rp9 Miliar
dan Peralatan dan Mesin Rp1 Miliar. Secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:
132111 Peralatan dan Mesin 1 Miliar
132211 Peralatan Mesin an 1 Miliar
Apabila jurnal dari aplikasi SIMAK-BMN tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA,
maka akan menghasilkan akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister pad a
posisi debet (positif) sebesar Rp1 Miliar dan akun Peralatan dan Mesin yang Belum
Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp1 Miliar. Apabila sampai dengan
akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan
dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
132211 1 Miliar
133211 1 Miliar
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Aset
Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister bersaldo positif dan Persediaan yang
Belum Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
- 12 -
0 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan peralatan komputer senilai Rp 20 juta
menggunakan akun 532111 termasuk didalamnya terdapat pembelian toner printer
senilai Rp 2 Juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara
otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Peralatan dan mesin senilai 18 juta diinput pad a aplikasi SIMAK-BMN dan secara
otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0 132111 Peralatan dan Mesin 18 juta
K 132211 Peralatan dan Mesin yang Selum 18 juta
Diregister
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAlSA, maka akan menghasilkan akun
peralatan dan Mesin yang belum diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 2
juta dan akun Persediaan yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar
Rp 2 juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 117911 Persediaan yang Belum Diregister 2 juta
K 1132211 Peralatan dan Mesin yang Belum 2 juta
Diregister
Pada saat pencatatan realisasi belanja persediaan di aplikasi SAlSA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
- 13-
Buku Besar Akrual:
117911 ister xxxx
313111 xxxx
Pada saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Persediaan
yang Belum Diregister bersaldo positif dan Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 13xxxx Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
K 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan buku senilai Rp 100 juta menggunakan
akun 526311 termasuk didalamnya buku senilai Rp 25 juta yang ditujukan untuk
koleksi perpustakaan. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA
secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Sedangkan buku senilai senilai Rp 25 juta yang akan dijadikan koleksi perpustakaan
direkam pad a aplikasi SIMAK-BMN dan secara otomatis menghasilkan jurnal
sebagai berikut:
135121
166411
- 14-
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun
Persediaan yang belum Diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 25 juta dan
akun Aset lainnya yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp 25
juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
166411
117911
6. Perlakuan Akuntansi atas Aset yang Diperoleh dari Realisasi Belanja Bantuan
Pemerintah dalam Bentuk Uang
- 15-
2) Bantuan pemerintah dalam bentuk rehabilitasi/pembangunan gedung dan
bangunan; dan
3) Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
bantuan lainnya.
b. Terhadap ketiga jenis bantuan pemerintah sebagaimana tersebut pad a huruf a dapat
diberikan baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang dan dialokasikan
pada Kelompok Akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada MasyarakatlPemda
(526XXX).
c. Sesuai prinsip pendekatan aset dalam pencatatan persediaan, realisasi SPM/SP2D
yang berasal dari kelompok akun 526XXX kecuali untuk akun 526312 (Belanja
Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah),
akan membentuk akun "Persediaan Belum Diregister".
d. Mengacu pada Surat Direktur Barang Milik Negara kepada Sekretaris Ditjen
Perumahan Swadaya (BSPS), Kementerian PUPR Nornor S-394/KN.2/2016 tanggal
8 Desember 2016 hal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2016,
perlakuan akuntansi atas aset yang timbul dari realisasi bantuan pemerintah pad a
KlL dalam bentuk uang diatur sebagai berikut:
1) Aset yang diperoleh dari realiasi belanja bantuan pemerintah pad a KlL dalam
bentuk uang tidak memenuhi definisi Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/D. Oleh karena itu, tidak dicatat sebagai BMN.
2) Apabila terdapat saldo akun "Persediaan Belum Diregister" yang berasal dari
realisasi bantuan pemerintah dalam bentuk uang (realisasi SPM/SP2D akun
526XXX selain 526312), Satker agar melakukan jurnal pada menu Jurnal Umum
di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 526312 Beban Barang untuk Bantuan Lainnya Xxxx
yang memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah
K 117911 Persediaan yang belum diregister Xxxx
e. Untuk selanjutnya di tahun anggaran 2017, Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang
yang dialokasikan pada kelompok akun 526 akan dibuatkan kode akun tersendiri
dengan pendekatan beban.
7. Hibah Langsung Uang yang Sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016 Belum
Dilakukan Pengesahan
Bentuk hibah lang sung yang diterima Kementerian/Lembaga dapat berupa uang,
barang, atau jasa. Pad a saat kas diterima dari donor, satuan kerja mencatat kas dari
hibah langsung tersebut sebagai Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan.
Setelah mendapatkan register dari DJPPR, satuan kerja mengajukan revisi DIPA.
Selanjutnya, satuan kerja mengajukan pengesahan pendapatan hibah dan belanja yang
bersumber dari hibah dengan menyampaikan Surat Perintah Pengesahan Hibah
Langsung (SP2HL) kepada KPPN. KPPN akan menerbitkan Surat Pengesahan Hibah
Langsung (SPHL).
Apabila sampai dengan akhir tahun terdapat penggunaan uang yang berasal dari hibah
lang sung dan belum dilakukan pengesahan, dibutuhkan jurnal penyesuaian untuk
mencatat beban, aset, kewajiban, dan ekuitas yang timbul pad a tanggal 31 Desember
2016. Jurnal yang harus direkam secara manual oleh satuan kerja pada tanggal 31
Desember 2016 sebagai berikut:
- 16 -
a. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
tahun berjalan
1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung dilakukan pada tahun
berjalan dan tidak menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual
pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Beban .......... xxx
K Kas Lainnya di KJL dari Hibah yang Belum xxx
Disahkan
2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada
tahun berjalan menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual pad a
aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang xxx
belum Direqister
K Kas Lainnya di KJL dari Hibah yang Belum xxx
Disahkan
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau
aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria
kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila
BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal tahun berjalan dilakukan melalui
menu Perolehan Lainnya. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan dan/atau
SIMAK-BMN:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxx
K Pendapatan Perolehan Lainnya xxx
Pad a saat jurnal terse but diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung pad a tahun yang lalu
menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran tertanggal tahun
anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi
SAIBA sebagai berikut:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang xxx
belum Diregister
K Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan xxx
Selanjutnya berdasarkan bukti perolehan, Satker merekam aset tersebut ke dalam
aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca
sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tertanggal tahun yang lalu,
- 17 -
dilakukan melalui menu Saldo Awal. Jurnal yang terbentuk pada aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxx
K Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non xxx
Revaluasi
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non xxx
Revaluasi
K
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum xxx
Direqister
Atas penggunaan dana hibah lang sung uang baik pad a tahun anggaran berjalan
maupun pada tahun anggaran yang lalu, Satker tetap menyajikan akun Hibah Langsung
yang belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan
secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas
belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
8. Hibah Langsung Barang/Jasa yang Sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016
Belum Dilakukan Pengesahan
Terkait hibah lang sung berupa barang/jasa berharga yang belum disahkan sampai
dengan akhir tahun anggaran 2016 terdapat beberapa kondisi, yaitu:
a. Atas hibah langsung berupa barang dan jasa tersebut sudah diterima dengan
BAST dan satker telah mencatat Beban/Aset serta Hibah Langsung yang
Belum Disahkan
Satker telah melakukan pencatatan hibah barang/jasa satker sesuai ketentuan dalam
Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-5660/PB. 6/2016
tanggal 19 Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Atas
kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah Langsung yang Belum Disahkan di dalam
Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan secara memadai di dalam
CaLK termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2016.
b. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
tertanggal tahun anggaran berjalan dan satker belum mencatat AsetlBeban.
Satker melakukan proses pencatatan aset maupun beban sesuai ketentuan Surat
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-5660/PB.6/2016 tanggal 19
Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Apabila sampai
dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap menyajikan
akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan secara memadai
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas belum
dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
c. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu dan satker belum mencatat AsetlBeban.
Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
1) Hibah langsung berupa barang
Jika atas hibah lang sung berupa barang yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan aset, maka
Satker membuat jurnal secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai
berikut:Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
- 18-
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum xxx
Diregister
K Hibah Langsung yang belum Disahkan xxx
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan
dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi
kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN
apabila BAST atas perolehan aset terse but tertanggal tahun yang lalu dilakukan
melalui menu Hibah Masuk. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxx
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum xxx
Diregister
Apabila Satker sudah pernah mencatat aset yang diterima dari hibah barang
dengan BAST tertanggal tahun anggaran yang lalu menggunakan menu Saldo
Awal sebelum terbitnya surat ini, tidak perlu melakukan koreksi perekaman.
Apabila sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker
tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan
mengungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan
termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir
tahun 2016.
2) Hibah langsung berupa jasa
Jika atas hibah langsung berupa jasa yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan beban, maka
Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
- 19 -