Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS GOLONGAN III,

GELOMBANG I

SOSIALISASI PROGAM
PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF
PADA WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA

SEKSI HUBUNGAN HUKUM PERTANAHAN


KANTOR WILAYAH ATR/BPN PROVINSI SUMATERA UTARA

Nama : Prima Novian Gusman Saputra , S.H.


Jabatan : Calon Analis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
NIP : 19901125 201801 1 001
Angkatan : VI (enam)
Unit Kerja : Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatra Utara
Kantor Pertanahan Kota Medan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2018
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
Disusun oleh :

Prima Novian Gusman Saputra, S.H.


NIP. 19901125 201801 1 001

Disetujui oleh :

Coach Mentor

Bambang Wiyoso, ST., MMSi. Bahrum, SH.


NIP. 19720411 200501 1 001 NIP. 19610901 198303 1 001

Penguji

Drs. Agus Jatmiko, SH., MM.


NIP. 19601008 198203 1 002

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
Disusun oleh :

Prima Novian Gusman Saputra, S.H.


NIP. 19901125 201801 1 001

Disetujui oleh :

Coach Mentor

Bambang Wiyoso, ST., MMSi. Bahrum, SH.


NIP. 19720411 200501 1 001 NIP. 19610901 198303 1 001

Penguji

Drs. Agus Jatmiko, SH., MM.


NIP. 19601008 198203 1 002

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karuniaNya lah Penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi ini. Serta

Shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad

SAW, beserta para sahabat dan keluarganya.

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat Prajabatan Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan menjadi salah satu syarat kelulusan prajabatan bagi

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun bukan hanya itu Penulis juga diharapkan

mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kesehariannya dalam melaksanakan

tugas sesuai jabatan yang diemban serta dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada Kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada kedua orang tua Teguh Supriyanto S.E dan (alm) Khotimah Spd Aud,

kedua mertua Usman Harahap dan Nuniek Rukmini, istri tercinta Anissa Nurachmi, S.H.,

M.Kn yang telah mendorong dan mendoakan Penulis setiap saat. Penulis menyadari bahwa

dalam proses penyusunan laporan hasil aktualisasi dan habituasi ini, Penulis mendapatkan

banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Coach dan Mentor serta senior-senior lain di

Satuan Kerja BPN Provinsi Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk

membimbing dan mendidik Penulis dalam menyusun laporan ini.

Dengan selesainya Penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini Penulis

juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Dadang Suhendi, S.H., M.H selaku Kepala Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional.

iii
2. Bapak Bambang Priono, S.H., MH selaku Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi

Sumatera Utara.

3. Bapak Fachrul Husin Nasution, S.H., M.Kn. selaku Kepala Kantor Pertanahan

Kota Medan beserta jajarannya yang telah dengan senang hati menerima kami

dengan sangat baik di kantor tersebut.

4. Bapak Reza Adrian Fachri, S.H selaku Kepala Seksi Hubungan Hukum

Pertanahan Kantor Pertanahan Medan

5. Bapak Obed Milton Simamora SH,MAP,MMG, selaku Mentor dan juga Kepala

Seksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat

Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara

6. Ibu Masniari Situmorang, S.H., M.Kn selaku Kepala Seksi Pengadaan Tanah

Kantor Pertanahan Kota Medan Sekaligus Ketua Ajudikasi PTSL Tahun

Anggaran 2018.

7. Staff Seksi Bidang 2 Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara.

8. Staff Seksi Bidang 2 serta Bidang 4 Kantor Pertanahan Kota Medan.

9. Peserta Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2018, khususnya Angkatan VI.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil

aktualisasi dan habituasi ini dikarenakan terbatasnya waktu, pengetahuan dan pengalaman

yang Penulis miliki. Akhir kata, semoga hasil aktualisasi ini bisa bermanfaat khususnya bagi

Lembaga Kementrian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI serta bagi masyarakat pada umumnya.

Bogor, Agustus 2018


Penulis,

(Prima Novian Gusman Saputra, S.H.)


NIP. 19931217 201801 1 001

iv
DESKRIPSI SINGKAT

Pemerintah telah menargetkan bahwa seluruh atau 126 juta bidang tanah di Indonesia

sudah bersertifikat pada tahun 2025 termasuk didalamnya tanah wakaf. Laporan aktualisasi

ini membahas mengenai proses Sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman

dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sertipikasi tanah khususnya tanah wakaf serta

pengetahuan tentang peraturan pertanahan seperti mengenai syarat-syarat pendaftaran hak

atas tanah khususnya tanah wakaf..

Lambatnya pelaksanaan pensertipikatan tanah wakaf dikarenakan oleh beberapa hal

yaitu diantaranya Kurang Informasi / pemahaman masyarakat tentang pensertipikatan tanah

wakaf, Kurangnya koordinasi dengan perangkat Desa/ Kelurahan, kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang peraturan yang berhubungan dengan perwakafan dan terutama memiliki

pengaruh signifikan menurut Penulis adalah kurangnya sosialisasi terhadap pensertipikatan

tanah wakaf

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Perka LAN No. 21 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III,

ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai

bagian dari ASN untuk menjadi lebih profesional adalah Diklat Prajabatan. Sejalan dengan

ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,

penyelenggaraan Diklat Latihan Dasar ini bertujuan agar para peserta mampu

menginternalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan cara mengalami

sendiri dalam penerapan aktualisasi di tempat kerja sehingga peserta dapat merasakannya

secara langsung.

v
Salah satu bentuk penugasan dalam Diklat Latihan Dasar ini adalah membuat tulisan

atau laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan

yang dilaksanakan di tempat kerja masing-masing. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kelima nilai dasar profesi ASN tersebut

sebelumnya dipelajari dan dipahami oleh para peserta Diklat Latihan Dasar melalui proses

pembelajaran di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Penulis memberikan solusi usulan dengan menyusun Rancangan Aktualisasi sebagai

gagasan pemecahan isu serta untuk mengaktualisasikan -nilai dasar profesi ASN, yaitu

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Solusi yang

diajukan Penulis dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pensertipikatan Tanah Wakaf,

diwujudkan dengan bentuk kegiatan diantaranya berkoordinasi dengan pihak terkait,

membuat brosur, melakukan sosialisasi baik turun langsung ke masyarakat ataupun dengan

membuat rancangan MoU untuk proses percepatan pendaftaran hak atas tanah wakaf.

Berdasarkan uraian di atas, Penulis sebagai Calon Analis Permohonan Hak Tanah

dan Pendaftaran Tanah, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA)

berdasarkan kegiatan yang sudah sesuai tugas pokok dan fungsi Penulis pada Sub Seksi

Pendaftaran Hak Tanah, dalam hal ini Penulis memilih judul laporan aktualisasi;

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DESKRIPSI SINGKAT .................................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Identifikasi Isu ....................................................................................................... 11

C. Perumusan dan Penetapan Isu ................................................................................ 12

BAB II DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Locus ....................................................................................................... 13

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara ...................................................... 13

2. Kantor Pertanahan Kota Medan ............................................................................. 14

3. Sumber Daya .......................................................................................................... 16

4. Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................................................... 18

5. Struktur Organisasi ............................................................................................... 20

B. Deskripsi Khusus ................................................................................................... 22

1. Program dan Kegiatan Saat Ini ............................................................................. 22

2. Role Model ............................................................................................................ 23

3. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan Output Kegiatan ................................. 25

vii
BAB III REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan .............................................................. 30

B. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi ............................................................. 33

C. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi ............................................................... 33

BAB IV ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan..... .........39

B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi ..................... 41

C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi ................................... 42

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 44

5.2. Tindak Lanjut ........................................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 46

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 48

viii
DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR
KATA PENGANTAR
DESKRIPSI SINGKAT
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Identifikasi Isu
 Perumusan dan Penetapan Isu

BAB II DESKRIPSI LOKUS


DESKRIPSI UMUM
 Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara
 Kantor Pertanahan Kota Medan
 Sumber Daya
 Tugas Pokok dan Fungsi
 Struktur Organisasi
DESKRIPSI KHUSUS
 Program dan Kegiatan Saat Ini
 Role Model
 Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Kegiatan

BAB III REALISASI AKTUALISASI


 Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan
 Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi
 Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

BAB IV ANALISA
 Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
 Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi
 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi

BAB V PENUTUP
 Kesimpulan
 Tindak Lanjut

DAFTAR PUSTAKA

ix
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

x
SURAT PERNYATAAN.

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Lengkap : Prima Novian Gusman Saputra, S.H.

NIP : 19901125 201801 1 001

Pangkat / Gol : Penata Muda / III-a

Jabatan : Calon Analis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Unit Kerja : Satuan Kerja Kantor Wilayah Kementerian ATR/BPN

Sumatera Utara

Instansi : Kementerian ATR/BPN

Menyatakan bahwa :

1. Saya adalah peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III-a
Angkatan VI Tahun 2018
2. Berkomitmen untuk melaksanakan pembiasaan diri dalam melaksanakan tugas jabatan di
tempat kerja, dengan mengaktualisasikan substansi mata-mata pelatihan nilai-nilai dasar
PNS yang dilandasi oleh kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
3. Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan jabatan.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, Agustus 2018

Mengetahui Penyaji,

Mentor

Bahrum, SH. Prima Novian Gusman Saputra, S.H..

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan dibentuknya Negara Republik Indonesia ditetapkan dalam Alinea

IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD Negara

RI) Tahun 1945, yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia;

2. Memajukan kesejahteraan umum;

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Salah satu tujuan dibentuknya Negara Republik Indonesia ialah

memajukan kesejahteraan umum. Untuk memajukan kesejahteraan umum

dilaksanakan pembangunan nasional, yang hakikatnya yaitu pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia yang

menekankan pada keseimbangan pembangunan kemakmuran lahiriah dan

kepuasan batiniah.

Tanah menjadi satu bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia.

Hampir semua kegiatan manusia berkaitan dengan tanah. Bertambah majunya

perekonomian rakyat dan perekonomian nasional, maka bertambah pula

keperluan dan kepastian hukum di bidang pertanahan.

Bahwa tanah dalam pengertian yuridis adalah permukaan bumi, sedang

hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu permukaan bumi, yang berbatas,

1
berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar. Tanah diberikan kepada dan

dipunyai oleh orang dengan hak-hak yang disediakan oleh UUPA, adalah untuk

digunakan atau dimanfaatkan. Sehingga diberikannya dan dipunyainya tanah

dengan hak-hak tersebut dalam UUPA tidak akan bermakna jika penggunaannya

terbatas hanya pada tanah sebagai permukaan bumi saja. Untuk keperluan apapun

tidak bisa tidak, pasti diperlukan juga penggunaan sebagian tubuh yang ada di

bawahnya dan air serta ruang yang ada diatasnya. Oleh karena itu bahwa hak-hak

atas tanah bukan hanya memberi wewenang untuk mempergunakan sebagian

tertentu permukaan bumi yang bersangkutan, yang disebut tanah, tetapi juga tubuh

bumi yang ada di bawahnya dan air serta ruang yang ada di atasnya.

Pada perspektif filsafat, tanah mempunyai hubungan sangat fundamental

dengan manusia. Di dalam istilah agama manusia dari Allah dan akan kembali

kepada Allah kepada dasarnya yaitu tanah. Karena sesuai dengan asal proses

penciptaan manusia adalah berasal dari tanah, maka akhir hidupnya akan kembali

pada tanah dari tanah kembali ke tanah. Dengan demikian bahwa hubungan antara

manusia dan atau masyarakat dengan tanah ini bersifat abadi. Pengertian lebih

lanjut bahwa sesungguhnya sumber ekonomi dan sumber-sumber politik didalam

masyarakat adalah tanah, dalam pengertian yang luas termasuk turun-turunan

pemanfaatannya.

Dalam hukum adat, tanah mempunyai arti religious magis dengan

konsepsi komunalistik religious, yang memungkinkan penguasaan tanah secara

individual, dengan hak-hak atas tanah yang bersifat pribadi, sekaligus

mengandung unsure kebersamaan. Konsepsi dalam hukum adat tersebut

dituangkan dalam UUPA (lihat Pasal 1 dan 2 UUPA), artinya dalam hukum tanah

2
nasional seluruh permukaan bumi adalah tanah bersama rakyat Indonesia, namun

dimungkinkan bagian dari tanah bersama itu dikuasai secara individual dengan

hak atas tanah yang bersifat pribadi sekaligus mengandung unsure kebersamaan.

Tanah adalah sumber kehidupan. Hubungan tanah dan manusia yang

sedemikian ini, membuat perubahan-perubahan dalam tata susunan pemilikan dan

penguasaan tanah, yang pada gilirannya juga memberikan pengaruh kepada pola

hubungan antar manusia sendiri, dan yang menjadi masalah bukan tanah itu

sendiri tetapi terjadinya penguasaan tanah yang timpang, dimana ada yang tidak

menguasai, dan di pihak lain ada yang menguasai dalam satuan jumlah yang

sangat besar

Di Indonesia masalah pertanahan memperoleh kedudukan yang

penting. Gagasan luhur penggunaan dan pemanfaatan tanah untuk

kesejahteraan masyarakat tertuang dalam pasal 33 ayat (3) UUD’45

dan amandemen, yang berbunyi :

“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.

Pengaturan tentang pertanahan tersebut selanjutnya diatur dalam undang–

undangan tersendiri yaitu Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok Agraria yang lebih dikenal dengan Undang-Undang Pokok

Agraria pasal 49, serta sejumlah peraturan lain sesudahnya, yaitu Undang-undang

nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf. Untuk melengkapi Undang-undang tersebut,

pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2006

tentang Pelaksanaan Undang-undang nomor 41 tahun 2004.

3
Makna tanah bagi manusia tidak terbantahkan. Ia tidak hanya memberi

fungsi ekonomis, politis, namun juga cultural, kehormatan/identitas/harga diri.

Tanah tidak semata-mata berarti benda dalam arti fisiknya, namun diatasnyalah

dibangun ruang sosial, berbagai hubungan dijalin, persaingan terjadi, penguasaan

dominan dan politik dikontestasikan.

Agama merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Hubungan manusia dengan agama tampaknya merupakan hubungan yang bersifat

kodrati. Agama itu sendiri menyatu dalam fitrah penciptaan manusia. Hal ini juga

mempengaruhi kehidupan manusia serta tatanan kehidupan bermasyarakat.

Peran agama dalam masyarakat sebenarnya adalah sebagai penyeimbang

kehidupan masyarakat di berbagai bidang seperti bidang sosial, ekonomi,

pendidikan, politik, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain sebagainya. Dimana

masyarakat menjadikan agama sebagai dasar atau acuan mereka dalam menjalani

kehidupan bermasyarakat yang baik dan tidak menyimpang dari norma-norma

atau peraturan yang ada.

Agama sebagai pedoman hidup bagi manusia telah memberikan petunjuk

tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau pengembangan

mental rohani yang sehat. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-

pola tingkah laku yang akan memberikan, tuntunan bagi arti, tujuan, dan

kesetabilan hidup umat manusia. Kehidupan yang efektif menuntut adanya

tuntuanan hidup yang mutlak. Harus di sadari, peran agama memanglah sangat

penting bagi kehidupan baik dalam bermasyarakat, bernegara dan lain sebagainya

Hubungan tanah dengan manusia dalam segi Religius tercermin dalam

pemanfaatan tanah itu sendiri. Bentuk ketaatan Manusia dengan Tuhannya

4
menjadikan obyek tanah sebagai penghambaan sarana ibadah kepada Tuhan.

Bentuk pemanfaatan tanah seperti hal tersebut lebih mengenal dengan istilah

pewakafan tanah.

1. Pengertian Wakaf

Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut

istilah syarak, ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil

manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang

kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan,

tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja.

Ada beberapa pengertian tentang wakaf antara lain:

 Menurut mazhab Syafi’i dan hambali adalah seseorang menahan hartanya

untuk bisa dimanfaatkan di segala bidang kemaslahatan dengan tetap

melanggengkan harta tersebut sebagai taqarrub kepada Allah ta’alaa

 Menurut mazhab Hanafi adalah menahan harta-benda sehingga menjadi

hukum milik Allah ta’alaa, maka seseorang yang mewakafkan sesuatu

berarti ia melepaskan kepemilikan harta tersebut dan memberikannya

kepada Allah untuk bisa memberikan manfaatnya kepada manusia secara

tetap dan kontinyu, tidak boleh dijual, dihibahkan, ataupun diwariskan

 Menurut imam Abu Hanafi adalah menahan harta-benda atas kepemilikan

orang yang berwakaf dan bershadaqah dari hasilnya atau menyalurkan

manfaat dari harta tersebut kepada orang-orang yang dicintainya.

Berdasarkan definisi dari Abu Hanifah ini, maka harta tersebut ada dalam

pengawasan orang yang berwakaf (wakif) selama ia masih hidup, dan bisa

diwariskan kepada ahli warisnya jika ia sudah meninggal baik untuk dijual

5
ayau dihibahkan. Definisi ini berbeda dengan definisi yang dikeluarkan

oleh Abu Yusuf dan Muhammad, sahabat Imam Abu Hanifah itu sendiri

 Menurut mazhab Maliki adalah memberikan sesuatu hasil manfaat dari

harta, dimana harta pokoknya tetap/lestari atas kepemilikan pemberi

manfaat tersebut walaupun sesaat.

 Pengertian wakaf menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 1977 adalah

perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian

harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk

selama-lamanya. Bagi kepentingan peribadatan atau keperluan umum

lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa wakaf itu termasuk

salah satu diantara macam pemberian, akan tetapi hanya boleh diambil

manfaatnya, dan bendanya harus tetap utuh. Oleh karena itu, harta yang layak

untuk diwakafkan adalah harta yang tidak habis dipakai dan umumnya tidak dapat

dipindahkan, mislanya tanah, bangunan dan sejenisnya. Utamanya untuk

kepentingan umum, misalnya untuk masjid, mushala, pondok pesantren, panti

asuhan, jalan umum, dan sebagainya.

Tanah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan

manusia. Sehingga hak atas tanah merupakan hak asasi manusia yang secara

hukum berisikan penguasaan dan pemilikan.

Hubungan manusia dengan tanah adalah merupakan hubungan

yang bersifat abadi, baik manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk

sosial. Selamanya tanah selalu dibutuhkan dalam kehidupannya, misalnya untuk

tempat tinggal, lahan pertanian, tempat peribadatan, tenpat pendidikan, dan

6
sebagainya sehingga segala sesuatu yang menyangkut tanah akan selalu mendapat

perhatian.

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, tanah menempati

kedudukan penting dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi bagi rakyat

pedesaan yang pekerjaan pokoknya adalah bertani, berkebun, atau berladang,

tanah merupakan tempat bergantung hidup mereka.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, seseorang dituntut

untuk melakukan sesuatu menurut ketentuan hukum yang berlaku. Demikian

juga dengan urusan kekayaan atau kepemilikan lainnya seperti tanah harus

dilakukan suatu pencatatan agar kelak dikemudian hari tidak menimbulkan suatu

sengketa. Sebab, masalah tanah merupakan hal yang krusial dan sering dapat

menimbulkan potensi sengketa yang berkepanjangan.

Pendaftaran tanah merupakan salah satu usaha dari pemerintah

untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan diselenggarakannya pendaftaran

tanah, maka pihak-pihak yang bersangkutan dengan mudah dapat mengetahui

status atau kedudukan hukum pada tanah tertentu yang dihadapinya, letak, luas,

dan batas-batasnya, siapa yang mempunyai dan beban-beban apa yang ada

diatasnya.

Begitu pula dengan pentingnya pendaftaran Tanah Wakaf untuk

memberikan jaminan kepastian hukum sehingga meminimalkan sengketa

pertanahan.

Indonesia merupakan Negara kesatuan yang berlandaskan undang-undang

dasar 1945. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan

Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

7
Indonesia Tahun 1945 tersebut, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang

memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan

pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur

perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Untuk melaksanakan

perintah undang-undang dasar tersebut agar sebuah pemerintahan dapat berjalan

dengan baik, maka diperlukan Aparatur Sipil Negara yang berkualitas dalam

memberikan pelayanan publik, berintegritas tinggi, netral, jauh dari korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

Pengembangan kompetensi ASN sangat dibutuhkan oleh sebuah

organisasi pemerintah, karena hal tersebut merupakan tuntutan atas lingkungan

strategis, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi dan

peningkatan daya saing bangsa, serta harapan masyarakat terhadap kinerja

masyarakat terus berkembang, sejalan dengan perkembangan dan dinamika

masyarakat. ASN merupakan unsur penting dalam melaksanakan pemerintahan

dan pembangunan dan juga sebagai “mesin” penggerak birokrasi yang dapat

menggerakkan sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan dan sasaran

pembangunan Negara.

Sosialisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan publik, tanggungjawab

yang melekat pada diri insan ASN. Sosialisasi merupakan proses penanaman atau

transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya

dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Masih banyaknya tanah wakaf di

Indonesia yang belum bersertipikat perlu dilakukan peningkatan untuk tertib

8
administrasi dan kepastian haknya, salah satu upaya peningkatan tersebut dengan

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pensertipikatan

tanah wakaf.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Perka LAN

No. 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Golongan III, ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang

strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN untuk menjadi lebih

profesional adalah Diklat Prajabatan. Sejalan dengan ditetapkannya Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, penyelenggaraan

Diklat Latihan Dasar ini bertujuan agar para peserta mampu menginternalisasi

nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan cara mengalami sendiri

dalam penerapan aktualisasi di tempat kerja sehingga peserta dapat merasakannya

secara langsung.

Salah satu bentuk penugasan dalam Diklat Latihan Dasar ini adalah

membuat tulisan atau laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang

terdapat pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di tempat kerja masing-

masing (dalam hal ini tempat kerja penulis adalah Seksi Hubungan Hukum

Pertanahan dan Sub Seksi Pendaftaran Hak Tanah pada Kantor Pertanahan Kota

Medan - Provinsi Sumatera Utara). Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kelima nilai dasar

profesi ASN tersebut sebelumnya dipelajari dan dipahami oleh para peserta Diklat

9
Latihan Dasar melalui proses pembelajaran di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis yang memiliki jabatan di Kantor

Pertanahan Kota Medan – Provinsi Sumatea Utara sebagai Calon analis

permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah, mengaktualisasikan nilai nilai dasar

profesi ASN (ANEKA) berdasarkan kegiatan yang sudah sesuai tugas pokok dan

fungsi penulis pada Sub Seksi Pendaftaran Hak Tanah, dalam hal ini penulis

memilih judul laporan aktualisasi;

“SOSIALISASI PROGAM PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF PADA


WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA”

10
B. Identifikasi Isu

Untuk menentukan isu Prioritas mana yang paling mendesak digunakan

sistem analisa USG, yaitu :

1. Urgency : Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti.

2. Seriousness : Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan

akibat yang ditimbulkan.

3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut

jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

KRITERIA
NO ISU JUMLAH PERINGKAT
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Rendahya kesadaran dan 4 5 5 14 1
pengetahuan masyarakat
mengenai pensertipikatan
tanah wakaf sehingga
mempersulit proses
penyiapan bahan pemberian
izin dan penetapan hak atas
tanah badan sosial/keagamaan
serta penegasan sebagai tanah
wakaf
2. Kendala dalam pelaksanaan 3 4 3 10 3
pemberian penetapan,
perpanjangan, dan penetapan
kembali hak perseorangan
dan badan hukum swasta,
serta hak atas ruang dan hak
komunal
3. Kurangnya pengawasan 5 3 4 12 2
dalam pelaksanaan
pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat

11
C. Perumusan dan Penetapan Isu
 Identifikasi Isu:

1) Rendahya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai

pensertipikatan tanah wakaf sehingga mempersulit proses

penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah

badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf

2) Kendala dalam pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan,

dan penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum swasta,

serta hak atas ruang dan hak komunal

3) Kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan pemberdayaan hak atas

tanah masyarakat

 Isu Yang Diangkat: Rendahya kesadaran dan pengetahuan masyarakat

mengenai pensertipikatan tanah wakaf sehingga mempersulit proses

penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan

sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf

 Gagasan Pemecahan Isu: Sosialisasi dalam rangka peningkatan

kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai proses

pensertipikatan tanah wakaf demi menjamin kepastian hukum

12
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. Deskripsi Lokus

Penulisan ini dibatasi pada kegiatan aktualisasi yang mengandung nilai-

nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang dilaksanakan di Kanwil BPN

Provinsi Sumatera Utara mulai tanggal 4 April – 6 Mei dan Kantor Pertanahan

Kota Medan selama tanggal 7 Mei – 30 Juli 2018 (Seksi Pengadaan Tanah &

Seksi Hubungan Hukum Pertanahan).

1. Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara.

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara berlokasi di

Jalan Birgjen Katamso No. 45 Kampung Baru Medan Maimun Kota Medan,

dengan Wilayah Kerja pada 33 Kabupaten/kota yaitu 25 Kabupaten dan 8 Kota.

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera,

Indonesia dan beribukota di Medan. Sumatera Utara merupakan provinsi keempat

terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur,

dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP)

1990, penduduk Sumatera Utara berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010

jumlah penduduk Sumatera Utara telah meningkat menjadi 12,98 juta jiwa.

Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km²

dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km². Dengan Laju

Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen. Sensus

13
penduduk tahun 2015, penduduk Sumatera Utara bertambah menjadi 13.937.797

jiwa, dengan kepadatan penduduk 191 jiwa/km².

2. Kantor Pertanahan Kota Medan

Kota Medan secara geografis terletak antara: di 3º.27’-3o.47’Lintang Utara

dan98o.35’-98o.44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2,5- 37,5 meter.

Luas Wilayah : 265.10 km² atau 26.510 Ha


Jumlah Kecamatan : 33 Kecamatan
Jumlah Desa : -
Jumlah Kelurahan : 151 Kelurahan
JumlahPenduduk/KK : 2.229.408 jiwa/
Tahun 2016
Secara administratif Kota Medan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Selat Malaka
 Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang
 Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang
 Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang

14
Jumlah bidang tanah di Kota Medan sebesar 2.122.804 bidang dari jumlah

bidang tersebut tanah yang terdaftar sebesar 849.122 bidang atau sekitar 40% dan

belum terdaftar sebesar 1.273.682 bidang atau sekitar 60%.

15
1. Sumber Daya

Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan baik rutin pelayanan kepada

masyarakat maupun Proyek yang dibiayai APBN, Kantor Pertanahan Kota

Medan.Medan sampai saat ini memiliki Pegawai Negeri Sipil berjumlah 103

orang terdiri dari:

a. Kepala Kantor : 1 orang


b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha : 1 orang
c. Kepala Urusan : 2 orang
d. Kepala Seksi : 5 orang
e. Kepala Sub Seksi : 12 orang
f. Staf : 82 orang
g. PTT (Petugas Keamanan,Kebersihan,Supir) : 82 orang

2. Visi dan Misi

a) Visi

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan

keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Republik Indonesia.

b) Misi

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan

pertanahan untuk:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan

kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan

16
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan

bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan

mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di

seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem

pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,

konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaa dan kenegaraan

Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi

yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan

masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,

semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan

aspirasi rakyat secara luas.

17
3. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Nasional No. 18 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas Jabatan Fungsional di

Lingkungan Kementerian ATR/BPN tugas pokok, fungsi dan wewenang jabatan

analis permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah adalah sbb;

 Tugas Pokok ;

1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran di bidang

hak tanah dan pendaftaran tanah.

2. Menerima dan Memeriksa kelengkapan berkas pemohon dan

surat-surat yang berhubungan dengan permohonan hak tanah dan

pendaftaran tanah berdasarkan disposisi pimpinan.

3. Menganalisis dan memproses berkas permohonan sesuai

ketentuan yang berlaku.

4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari

masyarakat/pihak lain yang menyangkut hak tanah dan

pendaftaran tanah.

5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan

kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.

6. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang hak

tanah dan pendaftaran tanah.

7. Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya di bidang hak tanah

dan pendaftaran tanah.

18
 Fungsi ;

Melakukan analis terhadap permohonan hak tanah dan

pendaftaran tanah yang dilakukann melalui proses pemeriksaan

kelengkapan berkas pemohon.

 Wewenang ;

1. Mengajukan usul, saran dan pendapat yang diajukan.

2. Meminta data dan informasi untuk menyusun bahan usulan

rencana kegiatan dan anggaran di bidang hak tanah dan

pendaftaran tanah.

3. Meminta data dan informasi untuk melengkapi berkas

permohonan dan surat-surat permohonan hak tanah dan

pendaftaran tanah yang telah memenuhi syarat.

4. Meminta data dan informasi untuk menyusun analisis kebenaran

materi permohonan dan yuridis berkas permohonan pendaftaran

hak atas tanah.

5. Meminta data dan informasi serta memperbaiki konsep surat

petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/pihak lain yang

menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah.

6. Meminta data dan informasi untuk menyusun risalah layanan

pendaftaran tanah.

7. Meminta data dan informasi untuk menyusun konsep SK layanan

dan pendaftaran tanah.

8. Meminta data dan informasi untuk menyusun konsep evaluasi dan

pelaporan kegiatan di bidang hak tanah dan pendaftran tanah.

19
9. Meminta data dan informasi serta memperbaiki konsep naskah

kedinasan lainnya di bidang hak tanah dan pendaftran tanah.

4. Struktur Organisasi

4.1 Kantor Wilayah BPN Sumatera Utara

20
4.2 Kantor Pertanahan Kota Medan

21
B. Deskripsi Khusus

1. Program Dan Kegiatan Saat Ini

Adapun program yang ingin dicapai oleh kantor pertanahan kota Medan saat

ini ialah:

 Terciptanya organisasi yang adaptif dan akuntabel

 Meningkatnya kepastian letak dan batas – batas tanah dan

kepastianangka luasnya yang mendukung proses penegakan hukum

 Terwujudnya kepastian hukum hak atas tanah dan pemberdayaan

 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengaturan dan

penataan, penguasaan, pemilikan tanah

 Pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan

umum

 Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara tanah dan ruang

 Program pendaftaran tanah sistematis lengkap

Disamping kegiatan rutin yang dapat menampung hingga 300 permohonan

per harinya, kegiatan yang paling menyita tenaga dan perhatian sudah pasti adalah

kegiatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Kantor Pertanahan Kota

Medan saat ini mendapatkan target9.300 bidang. Selain itu diadakan pula

kerjasama antara BPN Medan dengan Pemerintah kota Medan yakni Proda

(Proyek Daerah) untuk mensertifikatkan 700 bidang tanah UKM.

22
2. Role Model

a) Identitas

1 NAMA LENGKAP Fachrul Husin Nasution, S.H., M.Kn.


2 NIP LAMA 750004362
3 NIP BARU 197110151993031002
4 JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
5 TEMPAT, TANGGAL LAHIR / SEMARANG, 15/10/1971 / 46
UMUR
6 PANGKAT (GOLONGAN RUANG) / IV/b / 01-04-2016
TMT
7 JABATAN / ESELON Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan / III

b) Riwayat Jabatan

NO JABATAN T.M.T UNIT KERJA NOMOR


SK
1 Staf 25/01/1995 Kantor Pertanahan Kota SK.224.168
Binjai /1/1995
2 Kepala Urusan Umum 16/02/2001 Kantor Pertanahan Kota SK.221.2.1
Binjai | Sub Bagian Tata
443/12/200
Usaha | Urusan Umum 0
dan Kepegawaian
3 Pj. Kepala Seksi Hak-Hak Atas Tanah 01/08/2003 Kantor Pertanahan Kota SK.212.221
Padang Sidempuan .24-722
4 Kepala Seksi Pengaturan Tanah 01/08/2006 Kantor Wilayah BPN SK.212.221

23
Pemerintah Prov. Sumatera Utara | .24-170
Bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah | Seksi
Pengaturan Tanah
Pemerintah
5 Kepala Kantor Pertanahan Kota 03/09/2012 Kantor Pertanahan Kota 190/KEP-
Padang Sidempuan Padang Sidempuan 3.38.3/VIII/
2012
6 Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten 27/03/2017 Kantor Pertanahan 122/KEP-
Tapanuli Selatan Kabupaten Tapanuli 3.38/III/20
Selatan 17
7 Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan 01/03/2018 Kantor Pertanahan Kota 72/KEP-
Medan 2.3.8/II/201
8

24
3. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Out Put Kegiatan yang
Diharapkan

OUTPUT/
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
HASIL

1. Persiapan kegiatan • Mempersiapkan rancangan Rancangan

Aktualisasi aktualisasi disetujui

• Berkoordinasi dengan Mentor dan

Coach mengenai Isu yang diangkat.

• Membuat rancangan aktualisasi

• Memaparkan rancangan aktualisasi

2. Persiapan pelaksanaan • Berkoordinasi dengan pimpinan Surat tugas tim

kegiatan Rancangan unit kerja pelaksana, serta

Aktualisasi • Mempersiapkan tim pelaksana data sasaran kerja.

• Menentukan sasaran kegiatan

Nota Dinas dari

Kabid 2

3. Menginventarisir • Mengumpulkan bahan berupa Terinventarisir

peraturan terkait serta peraturan serta petunjuk pelaksana peraturan dan

data-data terkait yang ada. data terkait, serta

• Menganalisa peraturan terkait guna hasil analisa

penyesuaian pelaksanaan kegiatan keduanya.

• Mengumpulkan data terkait tanah

yang belum bersertipikat

25
4. Menganalisa  Mengadakan rapat dengan tim Undangan Rapat,

permasalahan terkait pelaksana Daftar Hadir, &

pelaksanaan proses  Mengumpulkan data guna bahan Notulen Rapat

pensertipikatan tanah rapat dengan pihak-pihak terkait. tim pelaksana

wakaf yang sudah  Menyusun rencana dan strategi

dilaksanakan guna pelaksanaan kegiatan

5. Koordinasi dengan  Membantu mempersiapkan  Surat-surat

pihak-pihak terkait pembentukan tim pelaksana dengan terkait

pihak-pihak terkait (Kementrian (undangan,

Agama, BWI, Nadzir) rapat, surat

 Surat-menyurat dengan pihak-pihak kesediaan

terkait menjadi tim

 Rapat, Diskusi dan Koordinasi pelaksanan),

dengan pihak-pihak terkait serta notulen

rapat

koordinasi.

 SK

Pembentukan

Tim

Pelaksana

Output berubah

26
pelaksanaan

sosialisasi dengan

Kemenag

Provinsi Sumatera

Utara

6. Pendataan Tanah  Melakukan pendataan tanah wakaf Data jumlah

Wakaf berdasarkan informasi dari Tanah Wakaf

Kementrian Agama maupun Badan

Wakaf Indonesia Output berubah

 Pengumpulan data dilapangan menyesuaikan

 Melakukan pengecekan lokasi locus satuan kerja

berdasarkan

penugasan BKO

di Kantor

Pertanahan Kota

Medan.

7. Pelaksanaan  Berkoordinasi dengan pimpinan  Undangan

Sosialisasi  Berkoordinasi dengan tim Sosialisasi

pelaksana  Daftar Hadir

 Mempersiapkan bahan sosialiasasi SosialisasiNo

(bahan presentasi serta alat peraga tulen

lainnya semisal brosur, poster, Sosialisasi,

27
spanduk) alat peraga

 Pembagian/pemasangan alat peraga sosialisasi

 Koordinasi dengan pemateri dan

panitia Output berubah

 Pelaksanaan sosialisasi menyesuaikan

locus satuan

kerja

berdasarkan

penugasan BKO

di Kantor

Pertanahan Kota

Medan

- Eviden

Sosialisasi

Door to door

- Pembuatan

brosur

8. Evaluasi  Mengumpulkan data-data kegiatan  Laporan hasil

dari perencanaan sampai dengan kegiatan

pelaksanaan sosialisasi.

 Melakukan evaluasi rapat dengan  Sertipikat

tim pelaksana Wakaf

 Pendataan ulang tanah-tanah wakaf Output berubah

28
(belum bersertipikat, sudah menyesuaikan

bersertipikat, dalam proses locus satuan kerja

penerbitan sertipikat) berdasarkan

 Membuat rekomendasi atas penugasan BKO

evaluasi kegiatan sosialisasi di Kantor

 Membuat laporan kepada pimpinan Pertanahan Kota

Medan

- Laporan

Aktualisasi

- Konsep SK

pemberian

Hak

29
BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan dan Output Kegiatan

OUTPUT/
NO. KEGIATAN
HASIL
1. Persiapan kegiatan Aktualisasi Rancangan disetujui
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan Mendapatkan surat tugas, serta sasaran kerja.
Rancangan Aktualisasi
Nota Dinas dari Kabid 2
3. Menginventarisir peraturan terkait serta Terinventarisir peraturan dan data terkait,
data-data terkait serta hasil analisa keduanya.
4. Menganalisa permasalahan terkait Undangan Rapat, Daftar Hadir, & Notulen
pelaksanaan proses pensertipikatan Rapat tim pelaksana
tanah wakaf yang sudah dilaksanakan Output berubah, pembahasan permasalahan
bersifat internal.

5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Telah dilaksanakan rapat koordinasi serta


sosialisasi dengan Kemenag Provinsi
Sumatera Utara

Output berubah pelaksanaan sosialisasi


dengan Kemenag Provinsi Sumatera Utara
6. Pendataan Tanah Wakaf Data jumlah Tanah Wakaf
Output berubah menyesuaikan locus satuan
kerja berdasarkan penugasan BKO di Kantor
Pertanahan Kota Medan
7. Pelaksanaan Sosialisasi Melakukan sosialisasi door to door,
membuat brosur sosialisasi
Output berubah menyesuaikan locus satuan
kerja berdasarkan penugasan BKO di Kantor

30
Pertanahan Kota Medan
- Eviden Sosialisasi Door to door
- Pembuatan brosur
8. Evaluasi  Laporan hasil kegiatan sosialisasi.
 Sertipikat Wakaf
Output berubah menyesuaikan locus satuan
kerja berdasarkan penugasan BKO di Kantor
Pertanahan Kota Medan
- Laporan Aktualisasi
- Konsep SK pemberian Hak

A. Realisasi Kegiatan dan Output.

1. Persiapan kegiatan Aktualisasi.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diseminarkan pada saat

seminar Rancangan Aktualisasi pada tanggal 5 April 2018 di Pusdiklat

Kementrian ATR/BPN RI. Rancangan telah disetujui oleh Mentor, Coach,

serta Penguji. Rancangan yang telah disetujui sebagai acuan Penulis dalam

melaksanakan Aktualisasi dan Habituasi.

2. Persiapan pelaksanaan kegiatan Rancangan Aktualisasi.

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Wilayah BPN Provinsi

Sumatera Utara. Persiapan dilakukan guna mendapat persetujuan dan arahan

dari pimpinan terkait menentukan sasaran kerja dan data tanah wakaf.

Tahapan kegiatan ini diharapkan CPNS mendapatkan Surat Tugas khusus

dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi Wakaf. Pimpinan memberikan Nota

Dinas kepada CPNS yang dipilih untuk ikut membantu dalam kegiatan

Sosialisasi dengan Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara. (Nota Dinas

terlampir).

31
3. Menginventarisir peraturan terkait serta data-data terkait

Dari tahapan kegiatan ini didapatkan sejumlah peraturan yang berkaitan

dengan hukum pertanahan khususnya tentang pendaftaran tanah wakaf.

Adapun peraturannya yaitu.

a) Undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang pokok-pokok agraria;

b) Undang-undang nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf;

Undang-undang ini yang berperan sangat penting untuk proses

pensertipikatan tanah wakaf. Dalam ketentuan ini diatur mengenai dasar

pelaksanaan wakaf, unsur wakaf, siapa yang bisa memberikan wakaf,

siapa penerima wakaf, harta benda apa saja yang bisa diwakafkan,

peruntukan harta wakaf, pengelolaan dan pengembangan harta benda

wakaf, termasuk di dalamnya lembaga Badan Wakaf Indonesia, serta

ketentuan pidana dan sanksi administratif. Untuk saat ini, peraturan ini

sangat mengakomodir tentang pelaksanaan wakaf yang ada di

Indonesia.

c) Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2006 tentang pelaksanaan

undang-undang wakaf;

Aturan ini merupakan turunan dari Undang-undang Nomor 41 Tahun

2004 tentang wakaf. Dalam aturan ini menjelaskan mengenai

pelaksanaan dari undang-undang tersebut. Aturan ini lebih sifatnya

menjabarkan dari ketentuan-ketentuan yang telah ada dalam Undang-

undang.

d) Peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah;

32
e) Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1977 tentang perwakafan tanah

milik;

f) Peraturan menteri ATR / BPN nomor 2 tahun 2017 tentang tata cara

pendaftaran tanah wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang /

Badan Pertanahan Nasional;

Dalam aturan ini menjelaskan lebih detail teknis pendaftaran tanah

wakaf, misalnya seperti hak atas tanah apa aja yang bisa diwakafkan,

syarat-syarat pendaftaran, bagaimana pendaftaran tanah pengganti

menjadi tanah wakaf yang terkena pembangunan untuk kepentingan

umum, pendaftaran perubahan nazhir.

g) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun 2010

tentang standar pelayanan dan pengaturan pertanahan;

h) Peraturan Menteri Agama Nomor 73 tahun 2013 tentang Tata Cara

Perwakafan Benda Tidak Bergerak Dan Benda Bergerak Selain Uang.

i) Instruksi menteri ATR / BPN nomor 1/INS/II/2018 tentang percepatan

pensertipikatan tanah tempat peribadatan di seluruh Indonesia;

Ada 4 instruksi bapak menteri yang harus dilaksanakan oleh Kantor

Wilayah dan Kantor Pertanahan seluruh Indonesia.

1. Melaksanakan percepatan pensertipikatan tanah-tanah tempat peribadatan di

seluruh Indonesia;

2. Tempat peribadatan bisa dimasukkan dalam lokasi PTSL, apabila di luar

lokasi PTSL maka dapat dilakukan melalui pendaftaran tanah sporadik;

33
3. Melaporkan kegiatan pensertipikatan tanah-tanah tempat peribadatan kepada

Dirjen Hubungan Hukum Keagrariaan atas kemajuan kegiatan

pensertipikatan tanah tempat peribadatan secara berkala setiap bulan.

4. Agar melaksanakan instuksi menteri dengan sebaik-baiknya dan penuh

tanggung jawab.

j) Keputusan bersama Menteri Agama Republik Indonesia dan Kepala

Badan Pertanahan Nasional nomor 422 tahun 2004 dan

3/SKB/BPN/2004 tentang sertipikasi tanah wakaf;

k) Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 4 tahun 2010 tentang

pedoman pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf;

l) Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 2 tahun 2012 tentang

perwakilan Badan Wakaf Indonesia;

m) Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 1 tahun 2008 tentang

prosedur penyusunan rekomendasi terhadap permohonan

penukaran/perubahan status harta benda wakaf;

n) Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 3 tahun 2008 tentang tata cara

pendaftaran dan penggantian nazhir harta benda wakaf tidak bergerak

berupa tanah.

34
4. Menganalisa permasalahan terkait pelaksanaan proses pensertipikatan

tanah wakaf yang sudah dilaksanakan.

Tahapan kegiatan ini, melibatkan tim internal Bidang 2, pelaksanaan

dengan mengadakan rapat internal, dengan pembahasan mengenai rencana

pelaksanaan Sosialisasi yang akan dilaksanakan dengan Kementrian Agama

Provinsi Sumatera Utara. Peserta rapat merupakan CPNS yang mendapatkan

Nota Dinas tugas bantu Sosialisasi.

Output pada kegiatan mengalami perubahan dari rencana Output yang

sebelumnya sudah direncanakan. Berdasarkan arahan Mentor kegiatan rapat

dilakukan secara internal sehingga tidak memerlukan Undangan dsb nya.

Rapat diadakan dengan metode Sharing Section.

Adapun pembahasan dalam Sharing Section bahwa pelaksanaan

Sosialisasi pada tahun 2017 sudah berjalan dengan baik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan Sosialisasi pada tahun 2017 tidak ada

permasalahan yang berarti.

5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Penulis selain menggunakan data Sertipikat Wakaf dari Kantor Wilayah

BPN Provinsi Sumatera Utara juga berkoordinasi dengan Badan Wakaf

Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk mengetahui jumlah tanah Wakaf

yang ada di Provinsi Sumatera Utara untuk kemudian diserasikan dengan data

di Kantor Wilayah BPN Sumatera Utara. Data di BWI Provinsi Sumatera Utara

menurut Sekertaris BWI Provinsi Sumatera Utara Bp. Kostan Harahap tidak

lengkap, karena pada tahun 2018 belum melakukan pendataan ulang.

35
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini berubah dengan diadakannya

Sosialisasi dengan Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara, dimana

Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu

Narasumbernya. Pelaksanaan kegiatan pada hari Sabtu tanggal 21 April 2018

bertempat di Hotel Putra Mulia Medan.

6. Pendataan Tanah Wakaf

Dalam kegiatan ini Penulis mendapatkan Data Tanah Wakaf sebagai

berikut :

36
Output berubah menyesuaikan locus satuan kerja berdasarkan penugasan

BKO di Kantor Pertanahan Kota Medan. Berdasarkan Surat Nomor : 1047/2-

12.100/V/2018 tanggal 04 Mei 2018 perihal Pembinaan Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS) Formasi 2017 penulis mendapatkan tugas di Kantor Pertanahan

Kota Medan. Berdasarkan Nota Dinas Nomor : 116ND-12.17V2018 tanggal 09

/mei 2018 perihal Penugasan Orientasi CPNS, selama melaksanakan tugas

bantu di Kantor Pertanahan Kota Medan Penulis tetap melaksanakan

Aktualisasi Wakaf

7. Pelaksanaan Sosialisasi

Output berubah menyesuaikan locus satuan kerja berdasarkan penugasan

BKO di Kantor Pertanahan Kota Medan. Berdasarkan Surat Nomor : 1047/2-

12.100/V/2018 tanggal 04 Mei 2018 perihal Pembinaan Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS) Formasi 2017 penulis mendapatkan tugas di Kantor Pertanahan

Kota Medan.

Dalam tahapan kegiatan ini, penulis Berkoordinasi dengan pimpinan

terlebih dahulu, Penulis membuat brosur sosialisasi. Sosialisasi di Kantor

Pertanahan Kota Medan dilakukan dengan metode door to door. Output

pelaksanaan tahapan kegiatan ini berubah dan telah mendapat persetujuan dari

Mentor.

37
8. Evaluasi

Setelah melaksanakan kegiatan Sosialisasi, terkumpul berkas

permohonan pendaftaran tanah wakaf. Penulis mendapatkan tugas tambahan

dari pimpinan terkait dengan pelaksanaan Aktualisasi Wakaf. Berkas

permohonan Wakaf yang masuk untuk dilanjutkan proses SK Pemberian Hak.

Tahapan Evaluasi mendapat masukan untuk evaluasi dituangkan dalam

Laporan Aktualisasi mengingat pelaksanaan Sosialisasi menggunakan metode

door to door serta tugas .

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Adapun faktor pendukung realisasi aktualisasi adalah sbb;

1. Mendapat persetujuan dari mentor atas ide aktualisasi

2. Mendapat persetujuan dari atasan atas ide aktualisasi

3. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatas aktualisasi

4. Lingkungan kerja yang kondusif serta saran prasarana yang memadai

C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

Selama melaksanakan aktualisasi penulis hampir tidak mendapatkan

hambatan sama sekali, dikarenakan dukungan penuh dan bimbingan dari mentor,

coach, atasan serta rekan kerja baik PNS, PTT, dan sesama CPNS.

38
BAB IV

ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan

KETERKAITAN DENGAN SUBSTANSI


No. REALISASI AKTUALISASI
MATA PELATIHAN

1. Persiapan kegiatan Aktualisasi 1. Whole Of Government dalam pelaksanaan


kegiatan, koordinasi antara peserta dengan
mentor serta coach antar Bagian
2. Etika Publik dalam kegiatan koordinasi
penyampaian rancangan serta tindakan atau
sikap peserta terhadap kritik maupun
masukan
3. Akuntabilitas pertanggungjawaban dalam
hal pengambilan isu , bahwa isu terkait
bisa di aplikasikan di unit kerja
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan 1. Penerapan Whole Of Government dengan
Rancangan Aktualisasi bidang atau SDM diluar Bidang 2
( Internal / Eksternal)
2. Output yang dihasilkan merupakan bagian
dari Akuntabilitas dalam proses pekerjaan
3. Penerapan sasaran kerja sebagai ukukran
untuk menentukan hasil yang merupakan
bagian dari Komitmen Mutu
3. Menginventarisir peraturan 1. Output yang dihasilkan merupakan bagian
terkait serta data-data terkait dari Akuntabilitas dalam proses pekerjaan
2. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan yang
merupakan penerapan nilai
Komitmen mutu

4. Menganalisa permasalahan 1. Tahapan ini untuk memudahkan

39
terkait pelaksanaan proses pertanggungjawaban penyelesaian
pensertipikatan tanah wakaf yang pekerjaan yang sesuai dengan nilai
sudah dilaksanakan Akuntabilitas
2. Penerapan nilai Whole Of Government
dalam pelaksanaan rapat
3. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan yang
merupakan penerapan nilai Komitmen
mutu
5. Koordinasi dengan pihak-pihak 1. Penerapan Nilai Whole Of Government
terkait dengan berkoordinasi pihak-pihak terkait
2. Output yang dihasilkan merupakan bagian
dari Akuntabilitas dalam proses pekerjaan
3. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan yang
merupakan penerapan nilai
Komitmen mutu

6. Pendataan Tanah Wakaf 1. Penerapan Nilai Whole Of Government


dengan berkoordinasi pihak-pihak terkait
2. Output yang dihasilkan merupakan bagian
dari Akuntabilitas dalam proses pekerjaan
3. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan yang
merupakan penerapan nilai Komitmen
mutu
7. Pelaksanaan Sosialisasi 1. Penerapan nilai Pelayanan Publik berupa
memberikan informasi kepada masyarakat
2. Output yang dihasilkan sesuai dengan nilai
akuntabilitas
3. Penerapan Nilai Whole Of Government
dengan berkoordinasi pihak-pihak terkait
4. Menjalin komunikasi dalam satu unit kerja
merupakan salah satu penerapan Etika
Publik

40
8. Evaluasi 1. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan
2. Penerapan nilai akuntabilitas, dengan
uotput Laporan pertanggungjawaban
3. Etika Publik berupa tanggungjawab kepada
Pimpinan.
4. Pelayanan Publik, melayani permohonan
penerbitan sertipikat tanah wakaf

B. Realisasi Aktualisasi dan Visi Misi Organisasi

No. REALISASI AKTUALISASI VISI MISI ORGANISASI

1. Persiapan kegiatan Aktualisasi VISI:


Menjadi lembaga yang mampu
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan
mewujudkan tanah dan pertanahan untuk
Rancangan Aktualisasi
sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta
3. Menginventarisir peraturan terkait serta keadilan dan keberlanjutan sistem
data-data terkait kemasyarakatan, kebangsaan dan
4. Menganalisa permasalahan terkait kenegaraan Republik Indonesia.
pelaksanaan proses pensertipikatan
tanah wakaf yang sudah dilaksanakan MISI:
5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait Mengembangkan dan menyelenggarakan
6. Pendataan Tanah Wakaf politik dan kebijakan pertanahan untuk:
7. Pelaksanaan Sosialisasi Peningkatan kesejahteraan rakyat,
8. Evaluasi penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan
kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan
pangan.
peningkatan tatanan kehidupan bersama
yang lebih berkeadilan dan bermartabat
dalam kaitannya dengan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah (P4T).
Perwujudan tatanan kehidupan bersama
yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara
pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem
pengelolaan pertanahan sehingga tidak
melahirkan sengketa, konflik dan

41
perkara di kemudian hari.
Keberlanjutan sistem kemasyarakatan,
kebangsaan dan kenegaraan Indonesia
dengan memberikan akses seluas-
luasnya pada generasi yang akan datang
terhadap tanah sebagai sumber
kesejahteraan masyarakat. Menguatkan
lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,
semangat, prinsip dan aturan yang
tertuang dalam UUPA dan aspirasi
rakyat secara luas.

“Menjamin Kepastian Hukum Hak


Kepemilikan Tanah”.
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

PENGUATAN NILAI-NILAI
No. REALISASI AKTUALISASI
ORGANISASI

1. Persiapan kegiatan Aktualisasi 1. Mewujudkan sikap jujur, adil transparan,


akuntabel, tepat waktu, cerdas, kreatif,
dengan filosofi senang memudahkan.
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan
Rancangan Aktualisasi 2. Mewujudkan penolakan segala bentuk
3. Menginventarisir peraturan terkait serta pemberian janji, kerjasama, dengan
data-data terkait oknum mafia tanah dan tata ruang yang
bertentangan dengan norma dan etika
4. Menganalisa permasalahan terkait profesi
pelaksanaan proses pensertipikatan
tanah wakaf yang sudah dilaksanakan 3. Mewujudkan sikap ramah sopan dan
5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait disiplin kreatif serta profesional dalam
6. Pendataan Tanah Wakaf memberikan pelayanan
7. Pelaksanaan Sosialisasi 4. Menjaga harkat, martabat dan marwah
8. Evaluasi institusi Kementerian ATR/BPN RI.

Untuk mendukung nawacita ke-4


Menjamin Kepastian Hukum setiap Hak
Atas Tanah

42
43
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jabarkan, dapat ambil

kesimpulan bahwa kegiatan Sosialisasi menjadi salah satu tahapan yang penting

dalam proses pensertipikatan Wakaf. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk

pelayanan publik, tanggungjawab yang melekat pada diri insan ASN.

Sosialisasi merupakan proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan

aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

masyarakat. Masih banyaknya tanah wakaf di Indonesia yang belum bersertipikat

perlu dilakukan peningkatan untuk tertib administrasi dan kepastian haknya, salah

satu upaya peningkatan tersebut dengan memberikan pemahaman kepada

masyarakat tentang pentingnya pensertipikatan tanah wakaf. Maka dari itu

pemahaman masyarakat tentang pentingnya pensertipikatan tanah Wakaf demi

menjamin kepastian hukum atas obyek Wakaf harus ditingkatkan. Salah satu cara

yang cukup efektif untuk melakukan hal tersebut adalah dengan mengadakan

Sosialisasi, sosialisasi tidak hanya dilakukan oleh pihak Kementrian ATR/BPN

tetapi harus didukung oleh lembaga-lembaga terkait lainnya seperti Kementrian

Agama, Badan Wakaf Indonesia, Pemerintahan Daerah, demi terciptanya

Masyarakat yang sadar akan pentingnya Kepastian Hukum obyek tanah Wakaf.

44
B. Tindak Lanjut

Berdasarkan isu yang penulis angkat dalam laporan aktualisasi ini, dalam

rangka pensertipikatan Tanah Wakaf perlu ditinjaklanjuti hal-hal sebagai berikut:

1. Perlu diadakan kegiatan Sosialisasi secara berkala kepada Masyarakat,

dengan sasaran kerja yang tepat, serta koordinasi yang berkelanjutan

dengan pihak-pihak terkait seperti Kementrian Agama, BWI,

Pemerintah Daerah.

2. Membuat perjanjian kerjasama antar instansi dalam proses

pelaksanaan progam Sertipikasi Tanah Wakaf

45
DAFTAR PUSTAKA
A. Daftar Buku
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. “Akuntabilitas” Modul
Pendidikan dan Prajabatan Golongan III. Jakarta : LAN.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. “Komitmen Mutu”


Modul Pendidikan dan Prajabatan Golongan III. Jakarta : LAN.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. “Pelayanan Publik”


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : LAN.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. “Whole of Government”


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : LAN

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. “Habituasi” Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : LAN.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional. 2018. Pedoman Mentor, Coach, Penguji dan Peserta
Pelatihan Dasar CPNS.

B. Daftar Bahan Dari Internet


https://id.wikipedia.org/wiki/Wakaf. diakses pada tanggal 15 Juli 2018.

https://id.wikipedia.org/wiki/Agama. diakses pada tanggal 16 juli 2018

C. Daftar Peraturan Perundang-undangan


Undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang pokok-pokok agraria;
Undang-undang nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf;
Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2006 tentang pelaksanaan undang-
undang wakaf;

Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1977 tentang perwakafan tanah milik;

Peraturan menteri ATR / BPN nomor 2 tahun 2017 tentang tata cara pendaftaran
tanah wakaf di Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional;

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun 2010 tentang


standar pelayanan dan pengaturan pertanahan;

Peraturan Menteri Agama Nomor 73 tahun 2013 tentang Tata Cara Perwakafan
Benda Tidak Bergerak Dan Benda Bergerak Selain Uang.

46
Instruksi menteri ATR / BPN nomor 1/INS/II/2018 tentang percepatan
pensertipikatan tanah tempat peribadatan di seluruh Indonesia;

Keputusan bersama Menteri Agama Republik Indonesia dan Kepala Badan


Pertanahan Nasional nomor 422 tahun 2004 dan 3/SKB/BPN/2004 tentang
sertipikasi tanah wakaf;

Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 4 tahun 2010 tentang pedoman


pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf;

Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 2 tahun 2012 tentang perwakilan


Badan Wakaf Indonesia;

Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur


penyusunan rekomendasi terhadap permohonan penukaran/perubahan status
harta benda wakaf;

Peraturan Badan Wakaf Indonesia nomor 3 tahun 2008 tentang tata cara
pendaftaran dan penggantian nazhir harta benda wakaf tidak bergerak berupa
tanah;

47
BIODATA PENULIS
Data Pribadi

Nama Prima Novian Gusman Saputra, S.H


Tempat / Tanggal Lahir Batang / 25 November 1990
Alamat Jl. Amal 24 B, Pulo Brayan Darat I
Medan Timur, Medan
Jenis Kelamin/ Status Pria / Menikah
Agama Islam
Kewarganegaraan Indonesia
HP 082324040451
E-mail gusmansptra@gmail.com

Pendidikan

1997 – 2003  Sekolah Dasar Negeri 02 Karangasem


Utara Kabupaten Batang
2003 – 2006  Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Kabupaten Batang
2006 – 2009  Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Kabupaten Batang
2009 – 2013  Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

48
FORMULIR KENDALI AKTUALISASI

Nama : Prima Novian Gusman Saputra, S.H.

NIP : 19901125 201801 1 001

Unit Kerja : Satuan Kerja Kantor Wilayah Kementerian ATR/BPN Sumatera Utara

Jabatan : Calon Analis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Isu : Rendahya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pensertipikatan tanah wakaf

sehingga mempersulit proses penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas

tanah badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf

Gagasan : Sosialisasi dalam rangka peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai

proses pensertipikatan tanah wakaf demi menjamin kepastian hukum.


NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASI KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN MENTOR / COACH
. L SUBSTANSI TERHADAP NILAI
MATA VISI DAN ORGANISASI CATATAN PARAF
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persiapan - Mempersiapkan Laporan 1. Whole Of “Menjamin Catur Tekad
kegiatan rancangan aktualisasi rancangan Government Kepastian Jajaran
Aktualisasi Aktualisasi yang dalam Hukum Hak Kementerian
- Berkoordinasi dengan telah disetujui pelaksanaan Kepemilikan ATR/BPN :
Mentor dan Coach oleh Mentor, kegiatan, Tanah”. 1. Mewujudkan
mengenai Isu yang Coach dan koordinasi sikap jujur, adil,
diangkat. Penguji antara peserta transparan,
- Membuat rancangan dengan mentor akuntabel, tepat,
aktualisasi serta coach waktu, cerdas,
- Memaparkan antar Bagian kreatif dengan
rancangan aktualisasi 2. Etika Publik filosofi Senang
dalam Memudahkan;
kegiatan 2. Mewujudkan
koordinasi penolakan
penyampaian segala bentuk
rancangan pemberian,
serta tindakan janji, kerjasama
atau sikap dengan oknum
peserta mafia tanah dan
terhadap kritik tata ruang yang
maupun bertentangan
masukan dengan norma
3. Akuntabilitas dan etika;
pertanggungja 3. Mewujudkan
waban dalam sikap ramah,
hal sopan dan
pengambilan disiplin, kreatif
isu , bahwa isu serta
terkait bisa di profesional
aplikasikan di dalam
unit kerja memberikan
pelayanan;
Menjaga harkat,
martabat dan
marwah institusi
Kementerian
ATR/BPN.
2. Persiapan - Berkoordinasi dengan Surat tugas tim 1. Penerapan “Menjamin Catur Tekad
pimpinan unit kerja pelaksana, serta Whole Of Kepastian Jajaran
pelaksanaan
data sasaran kerja. Government Hukum Hak Kementerian
kegiatan - Mempersiapkan tim dengan bidang Kepemilikan ATR/BPN :
pelaksana atau SDM Tanah”. 1. Mewujudkan
Rancangan
- Menentukan sasaran NotaDinas dari diluar Bidang sikap jujur, adil,
Aktualisasi kegiatan Kabid 2 2 transparan,
( Internal / akuntabel, tepat,
Eksternal) waktu, cerdas,
kreatif dengan
2. Output yang filosofi Senang
dihasilkan Memudahkan;
merupakan 2. Mewujudkan
bagian dari penolakan
Akuntabilitas segala bentuk
dalam proses pemberian,
pekerjaan janji, kerjasama
dengan oknum
mafia tanah dan
tata ruang yang
3. Penerapan bertentangan
sasaran kerja dengan norma
sebagai dan etika;
ukukran untuk 3. Mewujudkan
menentukan sikap ramah,
hasil yang sopan dan
merupakan disiplin, kreatif
bagian dari serta
Komitmen profesional
Mutu dalam
memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
3. Menginventa - Mengumpulkan bahan - Kumpulan 1. Output yang “Menjamin Catur Tekad
risir berupa peraturan serta peraturan dan dihasilkan Kepastian Jajaran
peraturan petunjuk pelaksana data terkait, merupakan Hukum Hak Kementerian
terkait serta yang ada. serta hasil bagian dari Kepemilikan ATR/BPN :
data-data analisa Akuntabilitas Tanah”. 1. Mewujudkan
terkait - Menganalisa keduanya. dalam proses sikap jujur, adil,
peraturan terkait guna pekerjaan transparan,
penyesuaian akuntabel, tepat,
pelaksanaan kegiatan 2. Pengawasan waktu, cerdas,
terhadap mutu kreatif dengan
pekerjaan filosofi Senang
yang Memudahkan;
merupakan
- Mengumpulkan data penerapan 2. Mewujudkan
terkait tanah yang nilai penolakan
belum bersertipikat Komitmen segala bentuk
mutu pemberian,
janji, kerjasama
dengan oknum
mafia tanah dan
tata ruang yang
bertentangan
dengan norma
dan etika;
3. Mewujudkan
sikap ramah,
sopan dan
disiplin, kreatif
serta
profesional
dalam
memberikan
pelayanan;
Menjaga harkat,
martabat dan
marwah institusi
Kementerian
ATR/BPN.
4. Menganalisa - Mengadakan rapat Undangan Rapat, 1. Tahapan ini “Menjamin Catur Tekad
permasalaha dengan tim pelaksana Daftar Hadir, & untuk Kepastian Jajaran
n terkait Notulen Rapat memudahkan Hukum Hak Kementerian
pelaksanaan - Mengumpulkan data tim pelaksana pertanggungja Kepemilikan ATR/BPN :
proses guna bahan rapat dengan waban Tanah”. 1. Mewujudkan
pensertipikat pihak-pihak terkait. penyelesaian sikap jujur, adil,
an tanah - Menyusun rencana dan pekerjaan transparan,
wakaf yang strategi guna yang sesuai akuntabel, tepat,
sudah pelaksanaan kegiatan dengan nilai waktu, cerdas,
dilaksanakan Akuntabilitas kreatif dengan
filosofi Senang
2. Penerapan Memudahkan;
nilai Whole Of 2. Mewujudkan
Government penolakan
dalam segala bentuk
pelaksanaan pemberian,
rapat janji, kerjasama
3. Pengawasan dengan oknum
terhadap mutu mafia tanah dan
pekerjaan tata ruang yang
yang bertentangan
merupakan dengan norma
penerapan dan etika;
nilai 3. Mewujudkan
Komitmen sikap ramah,
mutu sopan dan
disiplin, kreatif
serta
profesional
dalam
memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
5. Koordinasi - Membantu - Surat-surat 1. Penerapan “Menjamin Catur Tekad
dengan pihak- Mempersiapkan terkait Nilai Whole Kepastian Jajaran
pihak terkait pembentukan tim (undangan, Of Hukum Hak Kementerian
pelaksana dengan pihak- rapat, surat Government Kepemilikan ATR/BPN :
pihak terkait kesediaan dengan Tanah”. 1. Mewujudkan
(Kementrian Agama, menjadi tim berkoordinasi sikap jujur, adil,
BWI, Nadzir) pelaksanan), pihak-pihak transparan,
serta notulen terkait akuntabel, tepat,
- Surat-menyurat dengan rapat waktu, cerdas,
pihak-pihak terkait 2. Output yang kreatif dengan
koordinasi.
dihasilkan
- Rapat, Diskusi dan - SK filosofi Senang
merupakan Memudahkan;
Koordinasi dengan Pembentukan
bagian dari 2. Mewujudkan
pihak-pihak terkait Tim Pelaksana.
Akuntabilitas penolakan
dalam proses segala bentuk
pekerjaan pemberian,
Output berubah
pelaksanaan 3. Pengawasan janji, kerjasama
sosialisasi dengan terhadap mutu dengan oknum
Kemenag pekerjaan mafia tanah dan
Provinsi Sumatera yang tata ruang yang
Utara merupakan bertentangan
penerapan dengan norma
nilai dan etika;
Komitmen 3. Mewujudkan
mutu sikap ramah,
sopan dan
disiplin, kreatif
serta
profesional
dalam
memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
6. Pendataan - Melakukan pendataan Data jumlah 1. Penerapan “Menjamin Catur Tekad
Tanah tanah wakaf Tanah Wakaf Nilai Whole Kepastian Jajaran
Wakaf berdasarkan informasi Of Hukum Hak Kementerian
dari Kementrian Government Kepemilikan ATR/BPN :
Agama maupun Badan Output berubah dengan Tanah”. 1. Mewujudkan
Wakaf Indonesia menyesuaikan berkoordinasi sikap jujur, adil,
locus satuan kerja pihak-pihak transparan,
- Pengumpulan data berdasarkan terkait akuntabel, tepat,
dilapangan penugasan BKO waktu, cerdas,
2. Output yang
- Melakukan pengecekan di Kantor
dihasilkan
kreatif dengan
lokasi Pertanahan Kota filosofi Senang
Medan merupakan Memudahkan;
bagian dari 2. Mewujudkan
Akuntabilitas penolakan
dalam proses segala bentuk
pekerjaan pemberian,
3. Pengawasan janji, kerjasama
terhadap mutu dengan oknum
pekerjaan mafia tanah dan
yang tata ruang yang
merupakan bertentangan
penerapan dengan norma
nilai dan etika;
Komitmen 3. Mewujudkan
mutu sikap ramah,
sopan dan
disiplin, kreatif
serta
profesional
dalam
memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
7. Pelaksanaan - Berkoordinasi dengan - Undangan 1. Penerapan “Menjamin Catur Tekad
Sosialisasi pimpinan Sosialisasi nilai Kepastian Jajaran
- Daftar Hadir Pelayanan Hukum Hak Kementerian
- Berkoordinasi dengan Sosialisasi Publik berupa Kepemilikan ATR/BPN :
tim pelaksana Tanah”.
- Notulen memberikan 1. Mewujudkan
- Mempersiapkan Sosialisasi, informasi sikap jujur, adil,
bahan sosialiasasi alat peraga kepada transparan,
(bahan presentasi sosialisasi masyarakat akuntabel, tepat,
serta alat peraga waktu, cerdas,
lainnya semisal Output berubah 2. Output yang kreatif dengan
brosur, poster, menyesuaikan dihasilkan filosofi Senang
spanduk) locus satuan sesuai dengan Memudahkan;
kerja nilai 2. Mewujudkan
- Pembagian/pemasang berdasarkan akuntabilitas penolakan
an alat peraga penugasan BKO segala bentuk
- Koordinasi dengan di Kantor 3. Penerapan pemberian,
pemateri dan panitia Pertanahan Kota Nilai Whole janji, kerjasama
Medan Of dengan oknum
- Pelaksanaan - Eviden Government mafia tanah dan
sosialisasi Sosialisasi dengan tata ruang yang
Door to door berkoordinasi bertentangan
- Pembuatan pihak-pihak dengan norma
brosur terkait dan etika;
4. Menjalin 3. Mewujudkan
komunikasi sikap ramah,
dalam satu sopan dan
unit kerja disiplin, kreatif
merupakan serta
salah satu profesional
penerapan dalam
Etika Publik memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
8. Evaluasi - Mengumpulkan data- - Laporan hasil 1. Pengawasan “Menjamin Catur Tekad
data kegiatan dari kegiatan terhadap mutu Kepastian Jajaran
perencanaan sampai sosialisasi pekerjaan Hukum Hak Kementerian
dengan pelaksanaan - Sertipikat Kepemilikan ATR/BPN :
Wakaf 2. Penerapan nilai Tanah”. 1. Mewujudkan
- Melakukan evaluasi akuntabilitas, sikap jujur, adil,
rapat dengan tim dengan uotput transparan,
pelaksana Laporan akuntabel, tepat,
Output berubah pertanggungjaw waktu, cerdas,
- Pendataan ulang menyesuaikan aban kreatif dengan
tanah-tanah wakaf locus satuan kerja filosofi Senang
(belum bersertipikat, berdasarkan 3. Etika Publik Memudahkan;
sudah bersertipikat, penugasan BKO berupa 2. Mewujudkan
dalam proses di Kantor tanggungjawab penolakan
penerbitan sertipikat) Pertanahan Kota kepada segala bentuk
Medan Pimpinan. pemberian,
- Membuat - Laporan janji, kerjasama
rekomendasi atas Aktualisasi 4. Pelayanan dengan oknum
evaluasi kegiatan - Konsep SK Publik, mafia tanah dan
sosialisasi pemberian melayani tata ruang yang
Hak permohonan bertentangan
- Membuat laporan penerbitan dengan norma
kepada pimpinan sertipikat tanah dan etika;
wakaf 3. Mewujudkan
sikap ramah,
sopan dan
disiplin, kreatif
serta
profesional
dalam
memberikan
pelayanan;
4. Menjaga harkat,
martabat dan
marwah
institusi
Kementerian
ATR/BPN.
LAMPIRAN OUTPUT KEGIATAN

1. Persiapan kegiatan Aktualisasi

Telah dilaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi pada tanggal 5 April 2018 di

Pusdiklat Kementrian ATR/BPN RI. Rancangan telah disetujui oleh Mentor, Coach,

serta Penguji
2. Persiapan pelaksanaan kegiatan Rancangan Aktualisasi

CPNS off class ditunjuk oleh pimpinan untuk menghadiri dan membantu pelaksanaan

kegiataan dari Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara


3. Menginventarisir peraturan terkait serta data-data terkait

4. Menganalisa permasalahan terkait pelaksanaan proses pensertipikatan tanah wakaf

yang sudah dilaksanakan.

Keterngan : Rapat bersama tim membahas permasalahan wakaf.


5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Output pada tahapan kegiatan ini mengalami perubahan. Keterangan : Berkoordinasi dengan BWI Pro

Output berubah dengan diadakan pelaksanaan sosialisasi dengan Kemenag Provinsi

Sumatera Utara.
Output berubah dengan diadakan pelaksanaan sosialisasi dengan Kemenag Provinsi

Sumatera Utara.

Keterangan : Pelaksanaan Sosialisasi dengan Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara.


7. Pelaksanaan Sosialisasi

Keterangan : Brosur Sosialisasi


Sosialisasi secara door to door
Berkas permohonan Tanah Wakaf
Lampiran lain-lain

Keterangan : Tugas bantu tim Ajudikasi PTSL 2018 Kantor Pertanahan Kota Medan
Keterangan : Mengerjakan tugas pengetikan konsep SK Pemberian Hak dan SK Wakaf

Anda mungkin juga menyukai