IDENTITAS KLIEN
Saat Pengkajian :
Saat melakukan pengkajian kepada pasien, pasien mengatakan ia datang ke RSJ diantar oleh
tim dinas sosial. Pasien mengatakan bahwa ia mengamuk dan marah-marah karena tidak
diberikan upah saat ia masih bekerja sebagai buruh bangunan di salah satu proyek mall di
Denpasar. Pasien mengatakan ia pernah memukul teman kerjanya.
Auto Anamnesa :
Pasien dengan keadaan sadar diantar dinas sosial dengan memakai baju oblong berwarna
putih dengan celana jeans dan tidak memakai sandal. Pasien mengatakan dia marah karena
dilihat di CCTV saat duduk di daerah hotel Sanur. Saat melihat TV pasien mengatakan bahwa
di TV tersebut ada dia yang sedang ditarik rambutnya oleh polisi. Pasien mengaku sedih saat
mengetahui bapaknya telah meninggal dunia.
Hetero Anamnesa :
Pasien kiriman dari Dinas Sosial Denpasar Selatan. Dimana dokter yang mengantarnya
mengatakan pasien ditemukan di jalan raya sedang mengamuk, tidak mengurus diri sama
sekali. Pada saat di dinas sosial, pasien merusak plafon sampai bolong dan pasien menyukai
air, pasien meminum air keran serta dan selalu membasahi badannya dengan air.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
3 RIWAYAT TRAUMA
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik Tn.HI 20 th Tn. HI 20 th - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan:
Pasien mengatakan ia pernah memukul teman kerjanya saat ia sedang bekerja sebagai buruh
bangunan di salah satu mall.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
Ya Tidak √
1. Ukuran Vital :
TD : 110/70 mm/Hg
N : 80 x/menit
S : 36,5⁰ C
P : 20 x/menit
4. Keluhan fisik :
Ya Tidak √
Jelaskan: -
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
20 th
Keterangan :
= perempuan = laki-laki
= meninggal = meninggal
20th
= umur dalam tahun = hubungan dekat
= orang yang tinggal serumah = pasien
Jelaskan :
Pasien mengatakan ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien mengatakan ia
tinggal bersama ayah, ibu, kakak serta Mas kandungnya.
Masalah keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien ia tidak memiliki gangguan citra tubuh.
b. Identitas :
Pasien mengatakan bahwa ia adalah laki-laki. Pasien mengatakan ia belum menikah
dan ia mengatakan pernah bekerja sebagai buruh proyek di salah satu mall.
c. Peran :
Pasien mengatakan bahwa ia berperan sebagai anak di dalam keluarganya. Pasien
mengatakan sebelum masuk RSJ ia melaksanakan sholat di masjid dan pernah
mengikuti kegiatan gotong royong.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan bahwa ia ingin pulang karena sudah 2 bulan ia berada di RSJ.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan ia memiliki teman dekat bernama Tn. H. Pasien tampak percaya
diri jika berhubungan dengan temannya maupun orang lain.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Saat dirawat di RSJ, pasien mengatakan ia dekat dengan Tn. H.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Sebelum dirawat di RSJ, pasien mengatakan ia tidak pernah mengikuti organisasi
dalam masyarakat. Pasien mengatakan ia sempat menghadiri pengajian di rumah
warga dan sering melakukan sholat jumat di masjid.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan ia terbiasa dan tidak malu jika berhubungan atau berbicara dengan
orang lain.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan ia beragama Islam. Pasien mengatakan ia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan ia melaksanakan sholat sebanyak 5 kali.
Jelaskan : Pasien tampak beribadah tepat waktu bersama temannya Tn. H.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Distress spiritual
Lain-lain,
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien tampak merespon jika diberikan stimulus yang kuat. Pasien tampak ikut
menangis jika ia melihat temannya menangis. Saat dilakukan wawancara, pasien tampak
menunjukkan ekspresi wajah yang datar.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan setiap malam jumat sekitar jam 1 malam ia sering melihat
wanita berbaju hitam dan berambut panjang yang selalu menatapnya di pojok ruangan.
Pasien mengatakan wanita itu tidak mengatakan apapun, biasanya ia melihat wanita itu
sebanyak 2 kali selama 5 detik dan biasanya jika ia melihat bayangan itu ia selalu
menutup mukanya dengan menggunakan selimut. Pasien mengatakan ia melihat wanita
tersebut pada saat ia sedang tidur sendirian. Pasien juga mengatakan bahwa ia sering
mendengar suara perempuan yang selalu menyuruhnya untuk marah dan memukul orang.
Pasien mengatakan suara tersebut datang tidak menentu bisa 1–2 kali sehari secara tidak
menentu, bisa pagi, siang, sore maupun malam. Pasien mengatakan ia mendengar suara
tersebut pada saat ia sendiri maupun sedang bersama dengan teman– temannya. Dan jika
pasien mendengarkan suara tersebut biasanya pasien mengikuti apa isi dari suara
tersebut.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori.
8. Proses pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Pasien tampak berbicara dengan lambat dan sesekali pasien saat berbicara pembicaraan
terhenti tiba-tiba kemudian dilanjutkan kembali menjawab pertanyaan yang diberikan.
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Idea yang terkait
Hipokondria
Pikiran magic
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar piker
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan ingin tidak melihat wanita tersebut dan tidak ingin
mendengar suara–suara tersebut.
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan : Pada saat dikaji kembali pada tanggal 13 Februari 2019 pasien mengatakan
lupa nama pengkaji.
Masalah Keperawatan : -
2. Defekasi/berkemih
Bantuan minimal
Bantual total
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantual total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantual total
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Mencuci pakaian
Mengatur keuangan
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : ..............................................................................................................................
.................
Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................................
Diagnosa Perencanaan
No
Hari/Tgl/Jam Keperawatan Intervensi Rasional
dx Tujuan Kriteria Hasil
Pasien
1 Senin, Gangguan TUM : pasien Setelah diberikan asuhan Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
11 Februari
persepsi sensori memiliki persepsi keperawatan selama 1 x dengan mengungkapkan merupakan dasar untuk
2019.
sensori yang akurat 20 menit diharapkan prinsip komunikasi terapeutik: kelancaran hubungan
a. Sapa pasien dengan ramah
dan realistis terjadinya hubungan interaksi selanjutnya.
baik verbal maupun
saling percaya antara
nonverbal
TUK 1 pasien dan perawat
b. Perkenalkan diri dengan
Kriteria Evaluasi :
Pasien dapat
1. Ekspresi wajah sopan
membina c. Tanyakan nama lengkap
bersahabat
hubungan saling 2. Menunjukan rasa pasien dan nama panggilan
percaya senang yang disukai pasien
3. Ada kontak mata d. Jelaskan tujuan pertemuan
4. Mau berjabat tangan, e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati
mau menyebut nama,
dan menerima pasien apa
mau menjawab salam
5. Mau duduk adanya
g. Beri perhatian pada pasien
berdampingan dengan
dan perhatikan kebutuhan
perawat
6. Mau mengutarakan dasar pasien
masalah yang
dihadapi.
TUK 2 Setelah diberikan asuhan Adakan kontak sering dan Kontak sering tapi singkat
Pasien dapat
keperawatan selama 1 x singkat secara bertahap selain membina hubungan
mengenal dan
20 menit diharapkan saling percaya, juga dapat
mengidentifikasi
pasien mampu mengenal memutuskan halusinasi
halusinasi
halusinasi yang
dialaminya
Kriteria Hasil
1. Pasien dapat
menyebutkan waktu,
isi, frekuensi
timbulnya halusinasi
1. Pasien dapat a Observasi tingkah laku Mengenal perilaku pada
mengungkapkan peran pasien terkait dengan saat halusinasi timbul
terhadap halusinasi halusinasinya; bicara dan memudahkan perawat
tertawa terhadap stimulus, dalam melakukan
memandang ke kiri atau ke intervensi
kanan atau ke dean seolah-
olah ada teman bicara
b Bantu pasien mengenal Mengenal halusinasi
halusinasinya. memungkinkan pasien
1) Jika menemukan yang
untuk menghindarkan
sedang halusinasi,
factor pencetus timbulnya
tanyakan apakah ada
halusinasi
suara yang didengar
2) Jika pasien menjawab
ada, lanjutkan: apa yang
dikatakan.
3) Katakan bahwa perawat
percaya pasien
mendengar suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya.
4) Katakan bahwa pasien
ada juga yang seperti
pasien.
c Diskusikan dengan pasien Dengan mengetahui waktu,
1) Situasi yang
isi, dan frekuensi
menimbulkan atau tidak
munculnya halusinasi
menimbulkan halusinasi
mempermudah tindakan
2) Waktu dan frekuensi
keperawatan pasien yang
terjadinya halusinasi
akan dilakukan perawat.
d Diskusikan dengan pasien Untuk mengidentifikasi
apa yang dirasakan jika pengaruh halusinasi pasien
terjadi halusinasi, beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 Setelah diberikan asuhan a Identifikasi bersama
Pasien dapat keperawatan selama 3 x pasien cara tindakan yang
Upaya untuk memutuskan
mengontrol 20 menit diharapkan dilakukan jika terjadi
siklus halusinasi sehingga
halusinasinya pasien dapat mengontrol halusinasi
halusinasi tidak berlanjut
halusinasi yang
dialaminya
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat
menyebutkan tindakan
yang biasa dilakukan
untuk megendalikan
halusinasinya.
2 Pasien dapat b Diskusikan manfaat cara Reinforcement positif akan
menyebutkan cara baru yang dilakukan pasien, meningkatkan harga diri
jika bermanfaat beri pasien
pujian.
3. Pasien dapat memilih c Diskusikan cara baru Memberikan alternative
cara mengatasi halusinasi untuk memutus atau pilihan bagi pasien
seperti yang telah mengontrol halusinasi: mengontrol halusinasi
1) Katakan “Saya tidak
didiskusikan dengan
mau dengar kamu”
pasien.
(pada saat halusinasi
terjadi)
2) Menemui orang lain
untuk bercakap-cakap
atau mengatakan
halusinasi yang
terdengar
3) Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari
agar halusinasi tidak
muncul
d Bantu pasien memilih dan Memotivasi dapat
melatih cara memutus meningkatan kegiatan
halusinasi secara bertahap. pasien untuk mencoba
memilih salah saatu cara
mengendalikan halusinasi
dan dapat meningkatkan
harga diri pasien.
Hari/Tanggal/ Diagnosa
Tujuan Intervensi/Tindakan Keperawatan Respons Paraf
Waktu Keperawatan
menghardik Waktu :
“Mas mau berapa lama berbincang-bincang?
Bagaimana jika 20 menit?”
Tempat :
“Dimana Mas ingin berbincang-bincang?
Bagaimana jika di ruang bermain saja?”
Fase Kerja : “Iya, boleh saja”
“Baiklah, hari ini saya berbincang-bincang dengan
Mas agar kita dapat saling mengenal dan dekat satu
sama lainnya dan agar Mas memahami mengenai
apa yang Mas alami dan cara untuk mengatasinya.
Bagaimana sampai sini ada yang ingin Mas “Iya saya bersedia kak”
ditanyakan ? Baiklah, kita mulai saja ya ?”
Kontrak :
Topik :
“Nah bagus sekali, Mas. Nah sekarang bincang- ”Pergi saya tidak mau
bincangnya sudah selesai. Bagaimana kalau besok dengar! Saya tidak mau
pagi kita bertemu lagi membicarakan tentang cara
dengar! Kamu suara
mengontrol halusinasi yaitu bercakap-cakap?”
Waktu : palsu!”
“Jam berapa kita nanti bertemu? Bagaimana kalau
jam 09.00 WITA?”
Tempat :
“Mas mau ngobrol-ngobrolnya dimana? ”Pergi saya tidak mau
Bagaimana kalau di tempat ini lagi?”
“Apakah Mas setuju?” “Baik, apakah ada yang lihat! Saya tidak mau
ingin Mas tanyakan lagi?” “Baik kalau tidak ada lihat! Kamu bayangan
yang ingin ditanyakan lagi, saya rasa hari ini cukup palsu!”
ya, kita bertemu lagi nanti, terima kasih atas
waktunya, saya mohon pamit, selamat pagi sampai
jumpa kembali..”
“Senang kak”
“Iya kak”
“Tidak kak”
Fase Terminasi :
Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Mas setelah Mas melakukan “Saya merasa lebih tenang
cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap –
kak”
cakap ini ?
Evaluasi Objektif :
“Sudah berapa cara yang kita pelajari untuk “Sudah 2 cara, yaitu
mengontrol halusinasi? Coba sebutkan!”
dengan cara menghardik
dan dengan cara
bercakap–cakap.”
Kontrak :
Topik :
“Boleh kak.”
“Nah sampai disini ya kita mengobrolnya. Kita
bertemu lagi besok pagi ya. Bagaimana kalau
besok kita bertemu lagi untuk mendiskusikan
mengenai cara mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan kegiatan yang positif ?”
Waktu :
“Jam berapa kita nanti bertemu? Bagaimana jika
besok kita bertemu jam 14.30 WITA? Hanya 20
“Oke kak”
menit saja, bagaimana ?”
Tempat :
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
disini lagi?” “Apakah Mas setuju?”
“Baik, apakah ada yang ingin Mas tanyakan lagi?”
“Baik kalau tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, “Setuju kak”
saya rasa hari ini cukup ya , kita bertemu lagi
besok, terima kasih atas waktunya, saya mohon
pamit, selamat pagi.” “Tidak”
“Selamat pagi,
terimakasih kak.”
Kamis Gangguan TUK 3 Fase Orientasi
14 Februari Persepsi Salam Terapeutik :
Pasien dapat
2019 “Selamat pagi, tampak rapi hari ini.” “Mas masih “Selamat pagi kak. Iya ,
Pukul 14.30 mengontrol ingat dengan saya?” “Iya benar sekali, saya Fira saya ingat dengan kak
WITA halusinasinya yang kemarin bertemu dengan Mas” Fira ya.”
Validasi :
dengan cara
melakukan “Bagaimana perasaannya sekarang?” “Saya merasa biasa saja”
“Apakah Mas ingat cara menghardik dan bercakap- “Ingat kak. Kalau saya
jadwal kegiatan
cakap dengan orang lain? Bisa diperagakan Mas?” dengar suara saya
positif “Iya bagus sekali Mas.” langsung ngobrol dengan
teman saya. Kalau saya
lihat perempuan itu saya
langsung tutup mata
Kontrak : menggunakan telapak
Topik : tangan sambil bilang
“Pagi ini kita akan latihan mengenai cara Pergi! Saya tidak mau
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan lihat! Kamu bayangan
jadwal kegiatan positif ” palsu!”
Waktu :
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama
20 menit? Apakah Mas keberatan dengan “Baik”
waktunya?
Tempat :
“Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana
“Tidak kak”
kalau kita berbincang di ruang bermain?”
Fase Kerja
“Baiklah, tindakan atau cara yang saya praktikkan
nanti bertujuan untuk membantu Mas untuk
mengontrol halusinasi Mas. Bagaimana sampai sini
ada yang ingin Mas tanyakan?” “Iya kak”
“Baiklah, kita mulai saja ya?” “Baik sekarang yang
ke 3 kita akan mengontrol halusinasi dengan cara
“Tidak kak”
melakukan kegiatan positif.’’ “Sebelumnya Disini
kegiatan apa saja yang Mas lakukan?”
“Bagus sekali,, kegiatan itu bisa Mas gunakan untuk
mengontrol halusinasi yang Mas alami. Kegiatan itu “Menyapu, menyuci
bisa Mas lakukan jika Mas mendengar suara–suara piring dan bersih–bersih,
atau melihat sosok wanita tersebut. Mas bisa sholat sama teman saya,
membuat jadwal harian seperti pada pagi hari Mas
awali dengan membersihkan tempat tidur, lalu merokok”
menyapu, siang mencuci piring dan terus Mas
jadwalkan hingga malam sebelum Mas tidur.”
“Bagaimana apakah Mas mengerti? Mas bisa
“Iya kak saya mengerti’’
melakukan kegiatan tersebut setiap hari dan rutin
Mas lakukan”
Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Mas setelah Mas mengetahui
cara ke 3 untuk mengontrol halusinasi?”
Evaluasi Objektif :
“Bisakah Mas jelaskan kembali apa yang sudah
saya ajarkan tadi?”
“Iya benar sekali Mas”
Kontrak :
Topik :
“Nah untuk sore ini kita cukupkan mengobrolnya
ya. Kita bertemu lagi besok siang ya”. “Bagaimana
kalau nanti kita bertemu lagi untuk mendiskusikan “Senang kak”
mengenai manfaat minum obat teratur.”
Waktu :
“Jam berapa kita nanti bertemu?” “Bagaimana jika
jam 14.00 siang ? Hanya 20 menit saja,
bagaimana?” “Buat jadwal harian dan
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
melakukan kegiatan
disini lagi?” “Apakah Mas setuju?” “Baik, apakah
ada yang ingin Mas tanyakan lagi?” “Baik kalau seperti menyapu, bersih-
tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, saya rasa hari bersih, agar suaranya
ini cukup ya , kita bertemu lagi nanti, terima kasih hilang”
atas waktunya, saya mohon pamit, selamat pagi
sampai jumpa kembali”
“Baik kak”
“baik”
“Iya”
“Tidak ada kak”
“Sampai jumpa kak”
Jumat Gangguan TUK 4 “Selamat siang.” “Mas masih ingat dengan saya?”
8 Februari Persepsi “selamat pagi kak.. iya..
Pasien dapat “Iya benar sekali, saya perawat Umi yang kemarin
2019 bertemu dengan Mas” “Bagaimana perasaannya kak umi kan?
Pukul 13.00 memanfaatkan “biasa saja, tidak kak”
sekarang? Apakah suara-suaranya masih muncul ?
wita obat dengan Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ?” “Sudah kak”
Selasa, 11 Gangguan Persepsi TUK 1 : Pasien dapat S: Pasien mengatakan mau menerima dan bersedia diajak
Februari 2019 Sensori membina hubungan berbincang-bincang dengan perawat
Pukul 14.00 O: Ekspresi wajah pasien bersahabat, pasien
WITA saling percaya
menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, pasien mau
berjabat tangan, pasien mau menyebutkan nama, pasien
mau menjawab salam, pasien mau duduk berhadapan
dengan perawat, dan pasien mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
A: Pasien dapat membina hubungan saling percaya, TUK
1 tercapai
P: Lanjutkan implementasi untuk TUK 2
Selasa, 11 Gangguan Persepsi TUK 2 : Pasien dapat S: Pasien mengatakan setiap malam jumat sekitar jam 1
Februari 2019 Sensori mengenal dan malam ia sering melihat wanita berbaju hitam dan
Pukul 14.00
WITA mengidentifikasi berambut panjang yang selalu menatapnya di pojok
halusinasi ruangan. Pasien mengatakan wanita itu tidak mengatakan
apapun, biasanya ia melihat wanita itu sebanyak 2 kali
selama 5 detik dan biasanya jika ia melihat bayangan itu ia
selalu menutup mukanya dengan menggunakan selimut.
Pasien mengatakan ia melihat wanita tersebut pada saat ia
sedang tidur sendirian. Pasien juga mengatakan bahwa ia
sering mendengar suara perempuan yang selalu
menyuruhnya untuk marah dan memukul orang. Pasien
mengatakan suara tersebut datang tidak menentu bisa 1–2
kali sehari secara tidak menentu, bisa pagi, siang, sore
maupun malam. Pasien mengatakan ia mendengar suara
tersebut pada saat ia sendiri maupun sedang bersama
dengan teman– temannya. Dan jika pasien mendengarkan
suara tersebut biasanya pasien mengikuti apa isi dari suara
tersebut.
O: Pasien dapat menyebutkan arti dari halusinasi. Pasien
tampak kooperatif, kontak mata baik
A: TUK 2 tercapai
P: Lanjutkan intervensi untuk TUK 3
Selasa, 11 Gangguan Persepsi TUK 3 : Pasien dapat S : Pasien mengatakan sudah mengerti mengenai cara
Februari 2019 Sensori mengontrol untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik.
Pukul 14.00
WITA halusinasinya dengan
O : Pasien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya
cara menghardik
dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya, pasien
dapat melakukan cara yang telah diajarkan untuk
mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik, pasien
tampak kooperatif.
A : Pasien dapat mengontrol halusinasinya, TUK 3 teratasi
P: Lanjutkan intervensi untuk TUK 4
Rabu, 13 Gangguan Persepsi TUK 4: Pasien dapat S : Pasien mengatakan sudah mengerti mengenai cara
Februari 2019 Sensori mengontrol untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik.
Pukul 14.00
WITA halusinasinya dengan
O : Pasien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya
cara bercakap-cakap
dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya, pasien
dengan orang lain
dapat melakukan cara yang telah diajarkan untuk
mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik, pasien
tampak kooperatif.