Anda di halaman 1dari 40
Wom Rol role oor Crz Cerita dan Informasi Seputar Daerah Aliran Sungai Coe cnc aoe ae rai CW Ueto DR.Ir. Harry Santoso chee a Opa, a nee aad Ce eae ae Pembangunan Kebun Benih Eksplotas! Gunung Prau : Upaya Penyelamatan Flora Asli Pegunungan Dieng Upaya Penyelamatan Palahlar Gunung Peta dan Pengelolaan DAS Menetapkan Bentuk, Ukuran & Perkembangan Struktur Tanah secara Mudah dan Cepat di Key ool Tele) ey Sapa redaksi Pohon adalah pengiting. setia kehidupan umat manusia Beraneka ragam manfaat dipersembahkan untuk manusia. Refleksikan interaksinya dalam ragem budaya, menginternal dalam adat istiadat, upecara keademaan, pentengan-pantengen, legenda, mites, lagu-lagu, dan pantun. Dan yang sudah pasti pohon menjadi salah satu sumber pangan yang penting, dimanfaatkan juga dalam praktik-praktik pengobatan. Pohon adalah anugerah istimewa dari Tuhan untuk manusia, Nomun sebegaimane evalusi kehidupan den tekenan lingkungan, banyak yang kemudian menghilang ditelan perialanan wektu, Alangkah sayangnya, bile dalam sepanjeng keberadeannya di muka bumi ini, suatu jenis pohon belum sempat termanfaatkan secare optimal oleh umat manusia. Dalam edist Kall ini Majalah CerDAS menghadirkan ikhtiar pelestarian berbagal tenaman, terutama pohon, yang semakin hari semakin terdesak keberadaannya, Dimulai dari tulisan “Pembangunan Kebun Benih”, kemudian_masuk ke fokusnya yakni “Eksplorasi Gunung Prau: Upaya Penyelamatan Flora Asli Pegunungan Dieng” dan diiringi laporan menarik “Upaya Penyelamatan Palahlar Gunung”. Sosok inspiratif kali ini acalah Dr. Harry Santoso yang sudah malang melintang pergumulennya delem persoalan DAS di Indonesia Tentu saje menarik juga menyimak prinsip hidupnya yang sederhana namun sarat makna, yakni, “mengalir seperti air, berjuang terus selagi mampu”. Jangan dilewatzan pula tulisan menarik lainnya tentana °Peta dan Pengelolaan DAS", dan juaa perihal “Struktur Tanah, bagaimana bisa mengenali secara mudah dan cepat di fapang’. Semoga kehadiran CerDAS terus membawa pencerahan, membuka cakrawala pemahaman dan menyegerkan pemikiran- pemikiran lama yang tetap kuat konteksnya di masa. kekinian Selamat membaca. Salamtakzim, NursSumedi Coe Bee) praiaetr |) Coen eo Pee aon Ena eer cy Peace SCE mcetoen Ay ‘Desain Grafis dan Leyout : Set Coco Det ene Pea ec ea cuca Cracker ‘Agung Wehyu Nuaroho, S:Hut, M.Sc Nunurig Puji Nugroho, S:Hut, Misc, Pd! Dea nae Reece es Genco ny met ea eee Legian TM nee Poe eae cht Rm cent Le yee ck eae ecy eee ee DU ana need Coen ete ecu pester merry termes et Sree ne rene ene Lf SE) SOSOK DR. Ir Hari Santosa 1 *Mengalir seperti air, berjuang terus selagi mampu,untuk kemeslahaten keluarga, mesyarakat dan bengsa” Pembangunan Kebun Benih 7 gees) Eksplorasi Gunung Prau: Upaya Penyelamatan Flora Asli Pegunungan Dieng 11 Upaya Penyelamatan Palahlar Gunung 17 Peta dan Pengelolaan DAS 211 Menetapkan Bentuk, Ukursn & Perkembangan Struktur Tanah secara Mudah dan Cepat Ui Lepanyan 25 eleAtS} Hari Bhakti Rimbawan 29 Riset Diharapkan Bisa Memberi Solusi SO Populerkan Tulisan Lewat: Workshop Penulisan Berita 3] Lounching Jurnal Pengelolaan DAS G2 Javan Hawk-Eagle GG The Lost Paradise G5 i» > eT a lta “Mengalir seperti air, berjuang terus selagi mampu, untuk kemaslahatan keluarga, masyarakat dan bangsa”. SCC ERIC Reed ip trs ene Peer eg ap eee Sega cue etl rg CRUE aCe ae ey} ica cy co See MNS Cane OTE ROME uot eS Ue Ea September 1980) Pee ee neg ech ee Ditjen RRL, Dep. Kehutanan, Jakarta (Juni 1988 PerpCee)} ome Mean mc mace acy en eee cist a ot Macq nr Boe Ce oe Le Pc UMS ce MCU WEL Ces eAlerts) eee eee MCI} ie aie Nec ch eC a ure Juni 2005) Clg sare err ee Umea Diss eiets Ya ccs yes eee ores ae ROL UC a Dee ae aes Dorn ed yee) ee reo Cerone Peis aa tee tums hE Wns 2010) ee geet Ie ume cy estes cen ac oe aee Cmca 2010-2012 Pee ecm mcr Peirce Wee ue CnC Enea ihes (Coo a eee ye eed Pern Cee ete Me mE WT lS COE r ec ceo Me Recs Pelee curs Pan eee Meee ee mcs Cuan UIE Le eau cl WN Le LCE ee) ee an Ce aac aoe cd POUesa eNO ANCE ar UC SEEN, aP)) Gai Ucn Coeliac Le Wm ue ome ee an nese TEU Peron tad eee ee eee clots actu ewe eat ua a ear Goss ee Cee ccLy Comair tes cee ar acu eS ener ue Ue E Sears Ua) ise eich Cee ae arm Ie pees cia eee ect ae ee Pee Mace eC pera iay Panes ceuNsn Nien ac) Konservasi Tanah dan Air, KLHK. 2015-sekarang. eect ic Mt Gee cio CA NIL U ote) ol Aa ae GCs es Peers er cer CMMI Cae ae Uae Pope MiCear uec CMCC Le BEng ea (cee ele ec aera con ener Va Pre ics Cer ea ee ceur ear sein Pa meee ey eel) (ett ceun cucu eee aeeriie) thdonesia Canada, di Canada, 2011. Caco ica Marca Met tn i (COFO-21) and the Third World Forestry Week (WFW), di Roma- Italia, 2012, Peers e es cia OSPR rita ete Rec un cs Retro cee CMe cule wee ee) Paci ina etn cnet ccc) Air, diUSA, 2013, Cette nue mena el) festa eae (eee Cowra W ere eee Institute Teknologi Indonesia (1988), NON ranean aCe Cece omc ts Pasca Sarjana Institut Pettanian Bogor (1991 — eC a iho rd cir ger CLNCe ee om m) PITS ie ne Ce eee y Magister Manajemen Universites Budi Luhur (2003 Tate RC e er rag Di roca &, SATYA LENCANA PEMBANGUNAN (1999), esa io Morin eae CPT un NEON Vue ese Caio N Merde ses) DAS di Indonesia, konsisten di bidang Pengelolaan DAS. Karir pertamanya sejak lulus deri Universitas Jember, lancsung dipercaya_memimpin Proyek Rehabllitas| DAS (P3RP) di DAS Solo tahun 1977. Pria kelahiran kota Gudeg ini mengokhiri kiprah birokratnya sebagai Dirjen Bina Pengeloiaan DAS dan Perhutanan Sosial (BPOASPS) Kementerian KLHK di penghujung Mei 2012. Setelah purna tugas, Ayah dari 3 anak ini masih dipercaya menjadi Tenaga Ahli_ Menteri Kehutanan bidang Pengembangan Pengelolaan DAS sampai akhir tahun 2013. Lulusan Doktor Timu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB ini produktif menulis terkait DAS, hutan dan lingkungan. Selama karirnya, penerima satya lencana pembangunan, satya lencana karya satya, don purne kerya wanebokti ini ektif di bervagol “organisesi profesi di dalam dan luar negeri, dosen di beberapa Universitas dan menjadi delegasi pada sidang internasional. Pada edisi kali in|, Tim Redaksi Majelah CerDAS berkesempatan mewewancaral Dr, Harry Santos, Berkut petikan wawancaranya seputar karir dan pandanganaya di bidang pengelolaan DAS: D 1: Ir, Harry Santoso, birokrat sekaligus pakar Bagaimana pandangan Bapak tentany bencane den pengelolaan DAS? ‘Ada 3 jenis bancana, yaitu (\) kKlimatologis, conton perubahan Iklim, kebakaran hutan/lehan, banjir, tenah longsor; (ii). geolagis, contoh gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, dan (iil). extra terestrial, contoh hantaman nieteu, Klusus bernane bani, tanah longsor dan kekeringan diduga kuat terkait. langsung dengan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Mengapa? Karena _kondisi DAS beragam baik secara topografi, jenis/sifat batuan Induk dan struktur/tekstur tanahnya, iklim tropis yang ekstrim dengan hari hula dan futensitas hujett Lingy! sehingga secara alamiah rentan menimbulkan banjir dan tanah longsor. Selain. faktor alam, aktivitas manusia juga berkontribusi_penyebad banjir dan tanah longsor. Contoh, ceforestasi, pembangunan rumah/vila/hotel dan bercocok tanam pertanian semusim ci lahan miring di hulu DAS, sedimentasi, dan limbah sampah. Pengelolaan DAS sudah jama dilakukan, namun lahan kritis dan DAS yang harus dipulihkan semakin meningkat, Strategi apa yang sudah dan akan di tempuh untuk menyelesaikan persoaian ini? Rerdasarken dato Dircktorat rengclolaan BAS, luas lahan kritis (sangat kritis dan kritls) sesungguhnya semakin berkurang, yaitu pada tahun 2006 seluas 30,1 juta Ha, tahun 2011 seluas 27,2 juta Ha dan tahun 2013 ‘selias 24,3 juta Ha. Dimungkinkan yang terjadi adeleh meningkatnya luas lahan yang semula berkategori potensial kritis, dan agak kritis karena upaya rehabllitas| hutan dan lahan (RHL) yang dilaksanakan selama ini termasuk program GERHAN, lebih menyasar pada lahan-lahan yang sangat kritis dan kritis. Méningkataya jumlah DAS yong herus dipulikan memang memunculken pertanyaan terkalt keberhasilan pengelolaan DAS, ‘Sestiai kewenangen dan tupoksi yang ada, telah dan sedang dilaksanekan strategi berikut inl; (1). memperkuat basis regulasi di tingkat nasional melalui PP No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS, UU No, 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah den Air, dan telah disusun draft RPP tentang KTA, menyiapkan draft PP tentang Rencana Konservasi Tanah dan Air Tingkat Nasional, dan bebeiape peiaturen menteri terkalt tindak lanjut UU No. 37/2014 dan PP No. 37/2014; (li), mendorong terbitnya Perda Pengelolaan DAS di provinsi/kab./kota; (Ill). menyusun RPDAST pada 108 DAS prioritas dan sudah disahkan oleh Pemda, sebagai “instrumen pengikat” untuk Wenyinteyresikan perencanaan lintas wilayah dan lintas sektor dalam pengelolaan DAS; (iv). melaksanakan program tematik UNCCD yaitu Netralitas Degradasi Lehan (LDN), target mienurankait tahan terdegradasi di Indonesia menjadi 16,5 juta Ha pada tahun 2030 (tahun 2013 seluas 24,3 juta Ha). Bagalmana pandangan Bapak tentang paradigma Pengelolaan DAS? Paradigma pengelolaan DAS harus dimaknai dalam 3 dimensi yaitu : (i). pendekatan sistem, artinya Pengelolaan DAS harus dianalisis secara.limiah, sistemik, terencana, dan profesional; (il) pendekatan proses manajemen, artinya Pengelolaan DAS harus dapat diimpiementasixan secara operasional mencakup perencanaan, penganggaran, pengerganicacian, polakeanaan dan monitoring-evaluasi; dan (ili). Pendekatan keterkaitan aktivitas antar kementerian/ lembage/instansi artinya implementesi pengelolaan DAS tersebut diwujudkan dalam keterpaduan dan sinkronisasi aktivitas antar jembaga/instansi terkait secara berkelanjutan. Kensepsi pengelolaan DAS sudah dilaksanakan di berbagal negara lebih dari satu abad, di Indonesia baru setengan abad yang {alu paling tidak diawali seiak teriadi banjir besar S. Bengawan Solo tahun 1966. Dukungan lembaga internocioncl yang dipralircal FAO/UNDP telah mengawali_kajian pengelolaan DAS di Indonesia secarailmiah dan empiris di DAS Solo, Karena penggunaan kriteria dan indizator fung: hidrologi DAS yang tidak mudah dan belum difahami oleh para penentu kebijekan, sehingga memunculken harapan yang berlebinan dan kurang realistis tentang dampek keglatan pengelolaan DAS. Program reboisasi dan penghijauan serta rahabilitaci hutan dan lahan yang didanai dengan Investasi cukup besar, seringkall dinilai banyak kalangan hasiinya kurang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Selain Itu juga muncul perseps yang keliru (missteading) dalam menilai dampak teknis kegiaten pengelolaan DAS. Hal ini dapat disebabkan penggunaan kritera dan indikator keberhasilan pengelolaan DAS kurang jelas difahami untuk menggambarkan hubungen sebab dan akibat yang sesual harapan realistis masyarakat. Persepsi umum tentang sejauh mana dampak koncarvaci tanah dan air balk vogotatif ‘maupun sipil teknik dan kimiawi berpengaruh nyata terhedap fungsi hidrologis DAS harus dapat dirurnuskan dengan jelas dan mudah difahami oleh, berbagai fihak. Tak kalah pentingnya juga kemudahan pemahaman untuk mengevaluasi keschatan suatu DAS. Diskursus publik lainnya yang perlu dijawab dengan data empiris adalah dampak mempertahankan luas kawasan hutan minimal 30% dari luas DAS, pengaruh penutupan hutan, kenvers) penggunaan huten/lahen dan deforestasi terhedap kelestarian ekosistem DAS. UT nto Ua Me Cnet Tae atoll alecele rs etal Gieaei ears en CS aN eue- WW urns ho murs aC coer Comoro wea eer oC Mur hate ae Cena) ou DugeeieeccLcy Suen cn Hu) eet BCL ion ue Cal ene oo steams a Mini create icy Rul an cee ie tr uy ine eure ecu Me (eVees CIC Temey- re GID atlas Mg Reem eoc Wer MUL CTE Se Sekar ee ac Eo iota) Renan) ao co pei kehutanan di Indonesia harusioh ber ese ae rare Te eae) tidak Leese eS CS La cota Goo omnia Deca OTN Wee an use sag eee iced ee uM cum re AN cdl cs Galeber Countess sec ume cscnrec De ue ae a ple (ee mein caule icaeoedas SEI ueuicin imen perencenaan pembangunan, neuer CN yang dihadapi Ditjen PDASHL smentasikan pengelolaan DAS. Gee accu pete mura Ee Cc ee PR a ec CMCC cag cec Uc Cec ou Mn cmiar Meccan Sci naeecac) Ceo anu ee Ur unr aE aioe Tn 7 keffutanan sebagai pemegang ‘autority) mulal tahun 2009 i pembangunan demplot gsetiap UPT Badan Litbang di mencakup 3 jenis unggulan loka fongka yang peri dilindungi. esearch Konservasi dan Rehabilitasi Penelitian Teknolog Kehutanan perah Aliran Sungai (BPTKPDAS) afjgun sumber benin dengan spesies ) jenis unggulan lokal yang telah dikenal masyarakat dan 2 (dua) jenis jenis terancam punah, Pemilihan Jenis BPPTPDAS sebagai institusi _kelitbangan dibidang pengelolaan DAS, maka pemilihan jenis tanaman.disesuaikan dengan tupoksi Balai, jenis yang terpiin harus juga mempunyai tungsi terhadap perlindungan tanah dan air. Dikarenakan jenis tanaman dataran rendah sudah terpilih olch balai lain, maka Balai Litbang Teknologi Pengeloiaan DAS. Solo memilih tanaman untuk rehabilitasi dataran tinggi. Suren merupaken jenis tanaman yang telah vikenol vlch sebeyian Masyarakat 2ebayai Latior bangunan, furniture, veneer, panel dan manfaat lainnya tumbuh pada caerah berlereng dengan Ketinggian 600 - 2.700 mdpl. Saat ini suren banyak digunakan untuk rehabilitas| lahan-lahan terdegradas! di dacrah pegurungan. Schingga harapennya pembangunen sumber benih suren int dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan di daerah pegunungan dan hulu-hulu DAS. Tanaman Aren dipilih karena secara prioritas Jawa Tengah melalui instruks/himbauen dari Gubernur Jawa Tengah, Ulnenia 2ektu! KetiuLaran di Javra Tenual) in untuk mengembangkan jenis aren. Aren merupakan tanaman non timber yang mempunyal banyak manfaat dan mampu hidup pada tempat tumbuh rendah sampal tinggi, Aren mempunyal mantaat secara ekonomi yaitu sebagai tanaman pangan dan sumber bioenergi, Sedangkan manfaat lain dari sisi ekologi, aren senget baik untuk upaya rehabilitas! dan konservasi kawasan lindung, karena perakaran yang dalam dan menyebar akan untuk melindungl tanah dari bahaya erosi dan melindungi sumber- sumer inate alt. Kalimasada di kepulauan — Karimunjawa diketahui hampir punah karena dieksploitast oleh masyarakat, Berdasarkan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh TIM penelitian BPK Solo tahun 2008, keberadaan Jenis ini sangat memprinatinkan. Di alam, kalimasada tersebar di 5 (lima) lokasi dengan jumiah populasi 21 individu. Plalar gunung (Dipterocarpus retusus BI.) adalah salah satu jenis pohon farnili Dipterocarpaceae yang berniel Uniyyl yany terdapat Ul Jawa. Kebetetlaatt famili Dipterocarpaceae merupakan di Pulau Jawa merupakan penyusun penting dari akhirsuksesi hutan, karena hanya terdapat di hutan-huten yang memiliki kanopi rapat. Spesies dari famili Dipterocarpaceae tumbuh di hutan-hutan dari detaren rendah sempai pegunungan. Jenis Dipterocarpus retusus Blume tumbuh pada ketinggian 500-1300 mdpl terdapat di hutan alam di Jawa Barat den Jawa Tengah. Jenis plolar gunun: merupakan jenis tanaman yang masuk Kategori vulnerable (VU Aled + 2cd, BL + 2C) (IUCN, 2015). Rerdasarkan studi literatur keberadaan jenis. ini hanya terdapat di CA Pringamba Il, Banjarnegara, Jawa Tengah, Hutan Lindung Capar Jewe Tengah dan Hutan Lindung Gunung Cakra Buana, Jawa Barat. Kondisi Fisi Kondisi fisik dari saat tanam sampai saat dari ke empat jenis tenamen tersebut adalah sebagai berikut: A. Suren (Toona sinensis) Suren adalah jenis poion dengan daerah penyebaran selurun Sumatera (kecuall jambi), seluruh Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawes} Selatan, Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat. Suren dapat tumbub tinggi mencapai 34 meter dengen panjang bebas cabang 10 — 25 Wwetel, viainiete) Yapat mencepal 5 senbinete, ‘Suren tumbuh pada tanah kering dan tanah lembad yang subur, umumnya di daerah pegunungan pada ketinggian di bawah 1200 m dari permukaan laut. (Martawijaya,A, dik, 1989). Eksplorasi Suren untuk sumber genetik Lokasi eksplorasi ditentukan di Propinsi Sulawesi Selatan, hal ini berdasarkan hasil diskusi dengan para peneliti pemulia jenis Suren (Toona sinensis). Populasi dasar jenis Suren di Sulawesi Selalan Lelidenitifikosi Yaeial) Barilaciy, Ernekar dan Toraja. Populasi tersebut mempunyai kesnekaragaman genetik (genetic base) yang luas dan fenotipe yang baik (komunikasi pribadi dengan Ir, Jayusman, 2010). Suren ditanam di areal Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I, menempati areal seluas £ 1,3 Ha. Ditanam pada elevasi + 1305 m dari permukaan laut (dpl). Parameter yang diukur meliputi: 1). Daya hidup (survival) merupakan inuikasi keintaunpuan tunnivul Yeni adapta! laitei tai terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh. Daya hidup diukur dengan persen hidup yaitu perbandingan antara jumlah tanaman yi dengan total tanaman yang ditan menunjukkan, jumlah tanaman pada 2160, dan. sampal umur lima tahun, per tanaman suren mengalami penurunan dei hal tersebut menunjulkan kemampuan b hidup suren kurang baik terhadap_kondisi penelllatt. Parameter laltimya etal; jul dart diameter tanaman. Hasil uran menunjukkan bahwa tingkat pert nag) CO RCIA RCC os SCL PLE ea ar arate 8B, Aren (Arenga pinnata) PPCM Ui hut ucur meget ees Dom LU Mem Eases Pleat rernre) ean eccrine t iereve OCU ac nae Coa Mn a VL ee a Rene ea Mune Me euMCe met eZ Cee ee ee Se ec ee tule me tae Stet PU ECS UN esc CoVeurt Mec CUMMUcucL Lem ae Me rcs Ce meee rc ieettr ts tiie ulema Borie Teeny iar ek eters Sree eee Poteet ee Centre ete ay emer eum eum l Reese Ce ene Meier a eS I Te Cana uct ae ue) nae ean ie ae feu Rous Us ienmiaer eel) Ro eun uC a eae Cue) AM UC Clie AL) Oa oe rear le Pm Menem cen enema SO ee Rec) Aa Re hE cu ad CTE er Owe ere er aU ure ea ecru Oe ee mtr Coun ci ula c nce Cen ae ecu CU PUM LUM Se aN A A Ce Ce SU ee Wee ae uM A aa ce Pe Ua ALi aa ern een ees re Gimakan landak atau babi, Upaya yang ditakukan SS Wi a Ce aM rue au card eae Matte eee CAC Mer end nn le ero reac) ee ee ec) Wisp Cates ee ene RR aCe ees (mnie emetic OMT ee Dee ecm UT ea Aue tL EU SAMO CUM LCM Cereal) Te Mute CCM ccna ae sampai 7.4), seperti) keaslian dari basalt, batu eee ce ieee Dey Or We eae ce ae code eile Cora a eu aCe nealcg een I tinct ieeeeas ne Nt POMC ee ere eee eer cee DC Ur ae LSU Cec eu toa ue Lec olact cy Pe ee ee eC Laat d Steg mecereer Seo mete una Beene ur acu uc clay CCIE cu nae nce Ne SUL cuore ecu rae ea Cee Mera I en ecu see Pence EA et ounce ear eens PEO eR man mene mec ae ey CeCe mCr ute ace cme cd Wekeringsn dan seranyen fama reyap. Sedany Sa Ue ue ee uC Mn cu nce Pic Moen eet Lance eee arco CR eee eee ee) Eee eaca eee cl ies CE Pence ou ca PRG or ee aR Cad ene ei mM Se Chnie rl SOL ue ec ec Cn cue ecu aul SCN ce cL eo eae) a a CT eN SORE RCr Mclaren Ta Poe one pe em a See cn hos SMC USMC Wa RCE Mes CM Se ee au ce ag PU eum aE Met Mangkunagoro 1. Penanaman menempaty areal Cate ned te err cui ee ete cume scum ea Pau an eRe aCe eae a Cees eur recy Ce cue) Se eter Le me Gs eM Mec eee he MUU Se AS, URS Mean ea Tn ence OnLy Dou Poe a er eee wl ete (a ee ere nen See en eee Dee CC ART Re ee oomuae wna ea uae i Pee n aaa ent enue acetal eienent rere nna) Ce mere rin meer Maced Pct) Fe ere oes Reser wipe Mam eeterac as Bogie entero ur t) Pe Ce ee Ai ec Series eee te ee eet rey ee rr ee ni COE toy Pes ae cme et en cy Cetra eS MT tt em enter et Seri a aCe reyes Cue er EMM ecg cme ey ee ee eae tees een isa) eee Ta am ee Cm ay ee ee FC ec ene a Cae We UC Ma nae Ct ue a ULC ene Ce Cr en sme Re nc Nene Cac EMD CMe eMac Eien Mc ae MOM OM aa ti ee en ST em aetna Me ree ec enemy eee Mee} Gunung Prau. Se Unc cae Aeera Lao eee MCA ee Core MMs MMM Me Ma Loge eM) eee a tame arc mime are Poe me Mar nace ne ary Sere see er mm een Cerra i ue car eC ete POU ee cee Ueecare ee MCR eR ere meaty Prau juga masih cukup tinggi meskipun sabarannya CnC R Meee cue 2012) ‘dg IQS FIYSF ALI GAYS IAN Selain memiliki potens| hayati, Gunung Preu juga ‘Mmenyimpan potens! wisata alam berupa jalur (track) CoUeaE ae rur aC met aE ame) Geen un cat OM cum) Prau menjadi eaiah eatu dectinaci wieata favorit Pe Cn Cero UD ge cme) re Ue Cn Peau Ica} ee MMC ice aa Ue ew NCW UE Ue ese cs eee ura calc ancy Cee ue tC ake ee aie orc Cee ieee cee me ce ti Ree ic cee CMe Cc cm er mcs eee ear ecr ry ere Ltr ee aan eS See eee ew ae ee ics Pee me Cee cla Secu CU CMe au CM on cL nr 2007; Setyawan, 2012; Raharjana, 2012) Lak: cco Area ae cman Dee ee ML Cam UC eee Ge Se a A) menjadi hilang, sehingga menurunkan eerste acc Se CC Me USE Paes ar oe Et tua Ae Ue CN) Pee CME ue NM set n erage tly Cer ec oe Cum aCe Pe ee me ene mue nr cane Pere uE Mette MLcn scRenoe eeu cue UUs Cera We a Ce mtd PSU ese uEeC Ruse cau McC NCOP cals ee ene ere nace er uae LaCie hutan Pegunungan Dieng, Salah satu upaya yang Coser aM emcee Poe ames Cees LYM ACs beberapa jenis flora asli (indigenous/native species) te geen me Lema ia SU enue UN ae pees eee at acu cues ay Cu asc Ne Perce oc ee eral ec vac eae cue ens a ee nc genetik meliputiy (1) persiapan dan (2) ees Cre eee er ice ares Cerro AW We LC) Pea aeiee cue cus UIE) Scare u Ce eee el nee nee ent a CMe cee MeN uc! em CULO Ma cus amc enum s Oe Cine cn irae ue cul iG) Coca Mn arene ces Mace) eu U ur EC ac as cr MC mL InT CUT Cela ur cu CUCM te Tac erat, maka SDM yang ada dibagi menjadi beberapa Cm ante lai une a eae ar Ceara curate caries t Faure ea al Sue eg esac sas pembuat plot ukur atau pengambil materi genetik. Masa eM ce ee ect area sn american at bohen berupa: (1) peta lokasi, (2) global positioning SECU NC Ir UU AL cc CCPC CONE UCL ean Ga me Lute ne) meteran gulung, (6) gunting, (7) golok, (8) koran, ONS a eles a ec ear SS MLSE Ee ieee ig 2 Capea ir Pee eae ret mena GRE m Con ec arr be Mal care eal base camp Cand) Owarawati di Dese Dieng Kulon. See cena ica aie ie et eye een} Dats ic amc cect one TELS diseital dengan kegiatan analisis vegetasi (anveg), PNAC u Me aT cia ae DUS ee me ene De mea cue ae Ei Rare open cn Su ce STi ele Nn COI eS (cic tats gece re MOP panier PMc Mer eRe CERT) Peat Cur sich at aga) COA INCI MC aa ee) Dee Tue Mee CT SEL eR Ret eur coer eam c) eee ees pian eu sar ene ie struktur vegetas| penyusun hutan, seningga gambaran Kondisi tegakan hutan dapat dijelaskan. Aca ee ae cnet Cc Peirce Ac on Ne) eee Po ee oe a se) CMEC ea ee Let eae ne ee UL uns Se ae Nema eeu CE CUES Ce ae Le Ort) ter Pcie alg acticin ices ikon Wee ue Cnet eer eae EE ele ees (tingket pohon), 10m 10m (tingkat pancang), 5m x 5m (tinakat tiang), dan 2m x 2m (tingkat semai) ace ante ae Cons CMs Ua ua Ca Pe hrm Pi es Se ru RU me 1 GUC clea cucu cm er Cuma liste Cu Cue suey oun eT eeetce a) feat EC 20m eu ro Eid Pr a ern eae eer ae ec nec et te ce} AOE DEEL eee etc Renee iaceicelaen crime Ue ial Rese We ia rena eo Pees eeu RCN ty Prem cie netic eas CaM Wie Ree es Mee ry je ce cP Veme cn uur ts Pee ae Seca i Cm et arate) Dernier erected ese ity Cie te cae cmirente Met mare ts net CEI CCe Ime Ace erm} Peace tere ni cue css Cee eae tee e Neral ie en Me oe ayaa Beceem e eeerear s Gere Soe can Cree ect ESr rey cones Comme Cer ren Meese cele CN et eel Gee UN Wc erica) Cae ene ee Pon ue We Cues Sec a An Cc Perce roam oea eCm cmon PED eW mee econ) sebenyek 34 jenis veuetas! Baik yang berhabitus Peeceiee yaa Mur cee eae PUN acne MERC eM laa ci Nc Ceeiura ie Cai cece ESSE] Son tcc ec ecg acs Ciara ue i Ne ieee ey eros ie UNC Wii mc ccc) Eee Cou pes uns CS (err uO Neue ua Netata Tact eae en a eal Gee) Cesta eR eee key iar Tebel 1, Jenis-jenis Pohon dan Perdu yang ditemukan pada kegiatan eksploresi Gunung Prau, Dieng Pro] nome oc [Hstius | nanmbotani |__| anak | (a GB EE ew Eee yece en Melastomataceae | Tidak ada SO We eae Rese aaa es ens Soria [is [rconcean[renon | sescuoens | urns reo | 5 a NN a TN A a fe wuuron [ren a | [| ls) Tura ik ec) FG ory BT ey Naess £1 SS EA a CT 15 PEs ee Cure cn eT) Cr come nen nn ca al ett Curie ae cee SME am oc) eeu a carmen ce cu cee) Pear aN MPC mauaun di luar plot (sepanjang jalur eksplorasi). ora Senna PAC cuRC Rc acs anni Mule @nakan yang Memunakinkah untuk di ambit, Anakan alam dari 12 jenis Jainnya tidak denat Ciera eau Wer erm oe plot pengamatan. Krangean dijumpa| keberadaanye ENP secre Momus tc Cen sa Ua me ta sudah mencapai tinggi lebily deri 2 m. Peralatan SECM ty Mca Sutiare tet meni atg rue at Me enna Ce gee Pa acc anal ate eRe W NCSU LSC n IIc aul wee mua neta pete eae olar aia Wea an Gee EWN Geral Ole Pee pele cule eae ec gic us nai Beis Uecle uM ct new-age Penrice Mr Ieee ar lar ry Coen Wee he CECu mC es ree Cae cm eee dilakukan perbanyaken secara stek. Hal sebaliknya Pe ment a trios een LE) Cie rte ce Ma MR UUs Seu soe eee ee Peer es mee PEW ee ele Osteo cumin Keen) Mar Nel anal ata cI lainnya berkembang biek secara alami di lapangan. oe ee = MC salah seorang pengenel jenis. yang sekaligus eau bei anc hes Pee ie Seca eat eect ten recess ee siete cg AER el eu UM Rae eth ent aT ete eee Bcc eM peers cues tute We Seer ere en ea Le mE CSN a Dee CAL A) ete ee Ne ca ce LC eee ea a nee a os Pura eaerunee teu cur euce ly Pee UM Sac Dir OC) Porhecucweraktas i Cyc pe Oe es ee aT} Cent Gunimg Prau menganduing potensi kekayaan mea Cur enc coe Cae en Ose eeu es a i] tee em LCe Diong.Terdapat 22 janis pohon dan 12 jonis perdu Pere aes ce ee ene es ries eee Wr mics ane Cn Mec ROEEcau eam ccc cme cue GMa ccMe UNE ame Wem etc ou Cae Com once mc tc ELeeer arr rcny Reece cre iscr alin Sen sca cus eeu Ca ed Cece nme ue ewes ele ts eal WenP lure eect Cuca it cael Perri eeepc eer crn Eee crm cues niast cd ST ee aecee ir Menge) rN erie areca ats Colne eee urs ec ca SNCS me Iu cially) Cesc e OM tC Rete Ceres enna Prawirasoedirdje, (1912). Cariyos Tanah Pareden Die era Sra UO Eee CIC He Oy Geena cae cin Erne were amine cats Ditanami cw e Cet unre A Wee Cet Setyavan, A.D: (2012). Konflik Kepentingan Cet ee ane au er cia Sree tear eT re Sener eRe eae Nees BSCS ce cucu eames encircle) See Cee CMe eo CEU Sue MeL ac Plateau. Kawistara- Vol 2 No 3, hal 225-328 TET el cumsc eC e eeoT EEVeurR Cue MN or em I ETE nce eae] ec Pendahuluan Dipterocarpus retusus BI. (palahlar gununa, Keruing gunung, jati olat) merupakan salah satu pohon dari maraa Dipterocarous dan suku Dipterocarpaceae yang mendominasi tajuk utama hutan hujan tropika. Jenis ini tersebar di sepanjang Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai dari China, India, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Umumnya berupa pohon besar dengan tinggi total sempai 48 m, batang lurus silindris dengan tinggi bebas cabang 15-20 m, diameter batang setinagi dada sampal 150 cm dan berbanir (Scerianegara dan Lemmens, 1994). Jenis ini dilaporkan hanye terdapat di hutan alam di Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan (istomo dan Pradiastoro, 2011). Keyu dari jenis ini dapat dimanfeatkan untuk bahen bengunan, behan konstruksi, perekat (mengandung damar), dan sebagai bahan obat- obatan. Di Jawa, penebanaan liar dan perambahan hutan menyebablan tingginya kerusakan hutan dan mempercopat punahnya jenis-jenis lokal, termasuk palahlar, IUCN (2016) telah memesukkan palalilar gunung dalam kategor!_rentan/Vulnerable (WuAtcd+2cd, Bi+2c ver 2.3)artinva tenis. ini sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pade waktu yang ekan datang. 7 Di Indonesia, berdesarkan stud literatur dan eksplorast yang dilakukan oleh BPPTPDAS (2013- 2014), keberadaan jenis ini dapatditemuken di Cagar Alam (CA) Pringombo I (Banjernegara, Jawa Tengah), Hutan Lindung (HL) Capar (Brebes, Jawa Tengah) dan Hutan. Lindung (HL) Gunung Cakra Buana (Sumedang, Jawa Barat), dengan kelimpahan pada masing-masing habitatnya sudah menurun. Berikut ini penjelasan_singkat sebaran alami dan karakteristik habitatnya: 1. Kawasan Cagar Alam Pringombolt Secaraadministratif, CA Pringombo IL terletak di Dese Pringombo, Kecamatan Srigaluh, Kabupaten Banjarnegara, termasuk dalam Sel Konservasi Wilayah IT, BKSDA Jawa Tengah. Kondisi biofisik lahan adalahbukit dengan kelerengan1 5- 25%. Berdesarkan curah hujannya, wilayah ini termasuk ke dalam tipe ikilm C, dengan curah hujan = 3.867 mm/tahun, Palahlar gunung ditemukan pada ketinggian 805 mdpl secara mengelompok dan berasosias! dengan pandan, kedawung dan kedoya. Pada lokas! tersebut ditemukan 7 pchon Induk dengan tingg! total antara 15-30 m, dan diameter 26,5-41,8 cn Anakan alarn masih cukup banyak dijumpai di lokast ini (132 anakan alam dengan tinggi 15-30 cm), tetapi buah yang masak jarang dijumpai (tahun 2013). Ukuran buah relatif besar sehingga kalau iia jatuh ke lantai bitan maka danat ditemuukan dengan jarak maksimal 8 m di sekitar pohon induknya. Gee De COM sce calc ACL) Poe ch eee Nc ange} Per eure ur mur ee ede erat DeNGuSSreS cur ee uncer ci Neu eUM are Ic nm ners mT) fea Wl alps Le cee Cnt Mc st Ce cee ener} Eitecrer ee Ou Pere eu etc ea iter winemakers ere emer Men eee ei ee ory Couns UN Umpc Wee cae Cer Wee Umum ens) CATs am INE a (Schmidt dan Ferguson, 1951) dengan curah hujan ene eae ene ts Cc eme nee DUNC kt Ur c COMME mS Cumin Ses ania) Geulbe tore ener ue create aie ue ae ea cnc) Pen Ween Race M ce) Ceyee eae Om GC ne rieL cy eae nec Cie cMnue MAT gua Poca eC eee Ce CoM eur uM nee uric ct CONC Cc ene emu CEUrCae CDM Me le On ae ee eer tren CearriN TMs ce ee Coreen acc een To Eee ea) Cree. iey estuaries ec Ce mesa Papel meM (cc inc come mC) etre racic acl uence yee CeCe eaten imc c) Pecan eins ccm Wc eRe cy Genie aN nis Leen Ari Jegekan palahlar gunung dijumpai pada UTM (X:184430;¥:9222851 sampal tee errr acer Uma ee pee eee Cw cy Pree CnC UNe Cua gM Cee icuee cle nineteen acts Premera a cai ee eae ie cs Ceres MCMC RMN ecm crs EC Reco emma ICM tersebut tidak dijumpai bush segar, beberapa buah Bieter Me Mia er Cte ta) Se ee ey Pradiastoro (2011) mengungkapkan behwa jenis eee UP reer Sumner cl See Ln aNe Sic swim are Pek aie Ucna Mucloe tue amu citer cs dominasinya terhadap Jenis lain. Kelimpahan paling Coma eo eco ae in) Rue c Nes Ue ener aa ere Oar eek Oc) Pei ae Ms CMEC Me MeL Lae menyelamatkan suatu jenis dari ancaman ACCU es eM Le ULL melakukan KSDG dapat dibegi menjadi dua yeitu konservasi genetik in-situ dan exsitu, Konservasi Tete Ce eee econo UICC ME) Lie BE ie er ee pee ee Ce ete) Ss ieee etc cancel eM Ue ee Car mu Cue) Pore nee er Peres amar elect Cu Pee ma ee a ac) renee eee ae enn Crate eects iees rr Se a ee ee C3 eas i icc Ceres Cece Re ieee) See Ome LCCE) UNM Yeas ane eC CCar ume uC isl eco m come era) Eon Mims eee Wie a orueeen cui snd Pert acer aren emesis SUC cles me nec PUN. ue Uwe OL Widyatmeko. (2014) menambahkan bahwa pernbangunan plot konservasi eee eerie rl Coeur neeli< te eae Pau cu An Cua CTC EC US Peacoat ec aeh Coat a ir acute cu eat PPE eames rere etc COMORES au ao cuca Cua a} Plot Konservasi Genetik Ex Situ di Tahura Deore WME CCnrt Cte LOPS ee euros ce ace Cee ner c us se Clear) Peat nett asa ace) eee ee ec ecy e Cer ice MRI ure ams Cees MU MMIC CAME came Usa ae cle Pomme ieee niet net ae eet tec eM CIE amr NUT toe ) ru ee eure Pee Wien nee ica aL) EXC hoes om oe Mathis cl Pree Wen cao, Secale arate eae uM Memon cl Eo ume ame cura nme acne Sciatic te cue Wes ecu CTC UNC ee cere art Cia ed ue ae TT SIA eae cure eC RC ey oar una cM mc Pes ed iW cn cee oy COuCO UNC Ue arc Rta net eee Mn ce time ga ests mE uc Cae ume it PNM CIN cee Cure reel CEILI LCN UMC am IOs Ger me a Ua eee CEE WM Ce Cue a eae Netter ROA Oc eee ce ee Mer nS CTC UCU) Mea ties Le CEL UN ee CAI) ee eur Cue Se ou Eevee ese ne ener Suceu ess oueca cme mel acc) eee Rerum en cu aCeeur ro pe Me Nace cece eee uma eget) Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Fore ome We soc Kemucian dilakukan Kegiatan penyiapan lahan yang ema WWE eae Ue aM CLC PAT ccm rt) ere e eT cna eee STO CCM Maen cm LUN ree keris Poe CC Mees WMO uC Mey Gee ON Mats cee Coat Roc COMA Rua eco oun ue iene IC aes eS crm Peau EWN ene oN ee car Se aN Ret Rete ee isc eel antarantar populasi. 19 | i a) ‘Capar feos Cakrabuana Cue 4 Coney ira Peer e} ter one cau g cM SL ey Meets ea Nee chm ear mets eevee et eae Lie emer) Poet ue ue cee cet sis) eNO Mel cme em eae ie a eats Tee ree eres ene ee a eee) teers CUM es eeu Oe or cea ae tae ee ae) Mientras Se ae ETC ne rs Ceee erie Racer erie saison ac) Pc ira Sar ie a ar eur tuto Ec umeteT CD Panes Se eS eC mee ee eect cec COM es ec esas Rn a Oc TS sin Ere ae Ma ae eee a ae en pT eco Guo neMeh ac cet) Boe Be Mu cam cmc ty Ee tut we Woon PMN ease eM a Tee e errr ea eae een) ieee ad Pei aero) eee ue eens ad Tengkawang genetic diversity and for sustainable slime ke et eaten sae ee ee ea eer ety Pr cum I Eee atic eae CRC aan as irs Coen nea wal lee te Us mn) CMR ae Te wes eee Penistone mere Mn cae Ce Mea ean) frakuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir Peer uel ect eer LUN Feces meen Meet gC Cac Ronee OEE DN om Cem ma tet) FU UM nei ims nM eee Peneen er eames Bile Seeger omens CnC Cur ec WC mec Oe ue ES une Meee) Pee ere pee ence nee Re Cee i tee ree eee Circ Cale ene chee maeuees ci Pe ee ee cite a cence once Cee WLM mec coum vera) Pre eager Un Me ea eee) ore rn uC Petr ene tar mee eee Seen Cn Ce oracles Sen Lee Cu Page eee eee ees Tad) Female ci Mem elm a ieee sec c oe pinout Wel allel) uaa eect ete) Por one errr Sn eee CTU ecm meee ee ee PCE ean eee ar ce ie allure) Pe eee ae ce end en sie rate eat Cres Mgr Snes sce CCST EELE Seti e tT can tl FOSS Cee) Dentin Svea Ce cree) POC nT MN eaten 2300 SM (Sedelurn Masehi). Pete Kuno tersebut Ceca a Mauna Se mee eu en em as aL) PTC cae Rae er eae ra isis ese ya acd Poe eee ues a Ieee y Cenc ine cir mic aeeumes terme Pe: nec tee ene (SEM UME aN cu meer eM) en ent eee eae) Sec ene a ae ee a) Cee nt falas ute eee) See eee are near CeCe ice Marlee) Seg en annular Cm eS uCMN UC Cin Peer eC ere eit Mea eine ccr) eC eee Wee Pee Ue G mec ena) Fe NS eo ue Cnet Cee cna eur eet eB Peter erie a eee ee ean ray cess amu cite cer eel] aun Perc niece ec Pee iee ia rie M cre sh sea OEE Ly ee wou ys aid cu ec iS ccs PS Cu cients eae es Ne eC] eee eee Rae ase ae ean Peer eae nate rere nes ese unk eueee eCity Pere Saurus Cee ee ee cca Pec eae eo cd Messi Wee accu ap Crue tr) CSCI cu ar Me oy ACU aeee AR aC COMI serti ny Ud Eevee ct a Ct a Loe XI) Pee Soe ae ae eel Cemetery SCN CCS cur tC Cat tg PCO eam inannnn eM Ne en ca) Konvensional (kertas) menjadi digital yang Ce Cnc ec ere a Mer Geena ie SC Een Me Sa meee sc mag) or MmCCE a Me uuu meee! Cae NN Nene eared One oc Uo rete eT eck Mee nen ay Sa ee Cee eee ear CI meet Ue eh aC eIacmee ODM sca rune ec ees eu ens Come cI acrid CNet CU Se Cenc Men UMMC mente eta Mules SIG yeng bersifat dinamis pertama kali Tuan UN ere M een Tm sce CTA sue So Ue cer see nace eee ea ae wer perbaikan aplikasi pemetaan yang, memiliki Cae uC Uume tu L Ur ist iMag Sony Pear ame Cl (van) Cape ecnir ul acest PSCC We Mem ak ee aL ue CT TNCkom eu Leu be UMN Ae SA Pounce POEUN ce (CORR ic ae niente Be renr pes BRM I ule Ws ae ne ao eminence Ucar Mme neo ho PScuenc uae Seo at cue terme et cs Be eeeier Mutt uM Weimer SU cic Ren cum Seen Mec PU SUC une CN ou Pega Aur ae Wee Pea ce ee ses SE Peer ence usin aes ar ote emu RS Cee Ean Pe emu any cnc ace asc TU Cultura re er eur Tn Sea Meco en Maree Pete Ur a Cie uC Peon Mor rere een 5.S1G memiliki kemampuan untuk Dee e cueece SiC ue erg eu rt Pe Ly Cee ae Pear Ure ue aes tg eee ue eer Pouce uiee nee ccm ici IEG anak nee Me CE Se Neca ie rt etiam Se cake at PWC Om eUnc eC CMe mart Ta baweh permukean bumi yang cigambarkan pada PAE een ts cece ual car ee ae Ur OrmIE De Sect iemctar mC anc) Caran We lc wee Le Petunia ang oes) adalah suaty penyajian grafis dari seluruh atau Serum neo ec Nic Scie ite ere Sc EPs ements ic) eee yout OM ae ie ee ec um ess eC ue Rm UN eRe tempat lain di permukean buml).2. aint MOM Ceun temas (eee) Ee eu cM a cane Neg a See Mas Ces Sinecenr 4 TSU els lve oa DUSTY s Eater Cece ERE u ety Menurit Soendjojo dan Riqgi (2012), secara POM ee Cac caters Cum a We Se Ce rues ec ed Mus ete a Ca MC ance ome ee eos ae tueeae ars Cake enc ee) Pee anette) eee cine Ue cs FoR NC CMe gee ei Undlang (UU) Nomor 4 Tahun 2011, Skala adalah Cee Chere nic ic) COPE IE reas Cire cue Cesena) Cece ae err acs Pea NCE Wai cell selene ean el) Ce eee eee eee rc) Neue R ot UCCI DAN CuM seycy Pou Re ue rae i aac eee Ue Mee Uren uence ee Te Sn cece as COTO UM CI Te cae ACL) Peay Ly aE Oe ree Ci Rete eerste mma Nee ey esr ancl ee Poem calcu Cue asta ce Pe Peibeeaclac AeiB oe ec ec neem Csi enue em tH PBEM ESTEE CC caer L a a Pee eee iets ig Eee ec eis Cr eCeCC) Seay Pee Sem UMPC RUC Ee acy [cs POC eae cur a eee eet eee eet ete is DO nie ieee aecuab Mle cgi Tints Eie tii (Mec pus TP al eee ee ace I) te ¢ Oe cen en inure! ee ieee ec) eum our MCLAeee) ee et eu EU Sei ume eC cum) eae ile taps meyer t eee ecu cr este Mec eee ele eMedia EEOC e acum Mary Satine a) CeCe ge ec a bis Peru I uMe emcees Cee eae ies Ie Mtr) Pietro Lemme SMT T EL Woe en err ama h CT een LN cn enna etc) (Cie ie ec) St CUE ees eRe peeaar ess cal (ei Meta arse P cater) Fea er Ura tucecs esc Naeem Pada ere digital seperti sekarang ini, obyek statis ecco CAC TRIE UC, DC LiCa LNT Cee ame MC ge te el CCU acumen a ry ew rug cuee eu Aue eee ae ae eu CONC OM aera ue Nn aM NCE Neuere cer) CPM ie eeu UNE ane Lc Pec) Currey Rt aA) and Engineering. Second Edition, CRC oe ce en ac ec ee [ca ec ee ec ny a Re MCR eS UL UCR ae Yogyakarta. Cn et uo eee AL eC AT COL) CP eee emer ern ne ern eee Sere eee cua cies ete ae Smee Me cet PETA RBI DAN KOMPONENNYA 1. Judul Peta 2. Isi/badan peta 3. Inset dan posisi lembar peta 4, Sistem proyeksi, sistem grid & datum 5. Instansi yang menerbitkan peta 6. Legenda 7. Sumber data 8. Petunjuk pembacaan koordinat Geografi & UTM 9. Koordinat Geografi dan UTM 10.Petunjuk pembagian daerah administrasi 11.Skala anaka & skala bar 12Arah orientasi & petunjuk pembacaannya Menetapkan , Ukuran & Perkembangan STRUKTUR TANAH Secara Mudah oe dan Cepat di Lapangan a eny Harjadi Frei oarnean ee “ool Pergeiat Dawah Avon Sung) Pendahuluan Struktur tanah merupaken gumpalan- gumpalan egregasi kecil dari butiran-butiran tanah yang mempunyel bentuk, ukuran dan perkembangen tertentu. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasit, debu dan liat terikat satu same Iain olch perckat scperti < bohon orgonik, kepur oksida besi dil . Pade daerah dengan curah Aujan yang tinggi umumnya ditemukan struktur tanah remah atau gramuler di permukean dan Semakin menggumpal pada horison bawah. Struktur taneh inj dalam perkembangannye terbentuk melalui agregasi berbagal partikel tanah yang Menghasilkan bentuk dan susunan tertentu pada tanah (MeCany. 2001) . Agregasi struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempenganuhi pergerskan ait, dai, ehar tumbuhanjden orgenisme tenah. Beberapa bentuk struktur tanah ada yang kecil (granular; lepas), sedang (kubus, kubus tajam, dan baji) dan besar (prismatic dan kolurmner). Tanah dikatakan tidak berstruktur apabila butirebutir tanah tidak melekat satu sama lain (lepas), pada tanah pasir atau yang saling melekat Menjed) satu satuan yang padi dan kompak, disebut dengan massive atau pejal (USDA, 2010). Tenali yery berstiuktuy beiky mempunyel tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik di lapangan blasanya bentuknya membulat, sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat dan bukan dari tekstur tanah lat (clay). Struktur tanah yang baik akan terlihiat keberadaan Pori-pori tanah banyak yang terbentuk dantidak mudah rusak, sehinoga pori-pori tanah tidak cepat tertutup apabila terjadi hujan (Neri, Schaefer, ‘Souza, Ferreira-Junior, &Meira-Neto, 2013). Salata (2016) menyampaikan manfaat yang diperoleh dengan diketahuinya bentuk, ukuran dan perkembangan struktur tanah, misainya untuk struktur tanah yang berukuran beser seperti Kubus atau. kolumnar, akan berakibat: (a) infiltrasi semakin lambat, (b) permeabilitas semakin lambat, (c) perkolasi semakin lambat, (d) kaderair semakin ting! (e) porositas semakin rendah, (f) aerasi semakin rendah, dan (9) pengolahan tanah semakin berat atau culit. Bentuk Struktur Terdapat sembilan bentuk struktur tanah yang ada di lapangan, yaitu meliputi struktur tanah yeng kecil, sedang, besar dan tidak berstruktur , antara lain berikut inl (Gambar 1). 1. GR (Granular) atau struktur tanah kersai_ : bidangnya banyak tidak beraturan, tidak membentuk permukaan sekeliling ped, menyerupel biskull rental dati blasaiye Kurang dari 0,5 cm diameter, umumnya ditemukan di lapisan permukaan di mana akartumbuh 26 2. KA (Kubus/Angular Blocky) atau struktur tanah gumpal: berbideng banyak, bidang muka saling berpotongan membentuk sudut lancip 3. KM (Kubus Membulet) atau struktur tanah blocky berbidang banyak, bidang muka_ seling berpotongan membentiul suidut membulat. balole jak teratur yang blasanya 1,5 Sem LP (Lempeng/Plety) atau struktur tanah lempeng fata dan plat horizontal. Tipis, seperti tanah piring datar yang terletak horizontals. biasanya ditemukan di tanah yang mengalam) pemadatan. PP (Prisma/Prismatic) atau struktur tanah prisma : panjang vertikal dengan baglan atas Fata. kolom vertikal memanjang yang panjangnya beberapa cm, biasanya ditemukan di fapisan yang lebih rendah TE (Tiang/Columnar) atau struktur tanah tiang : Panjang vertical dengon bagian etas membulet, bagian atas den bawah Sama besar kolom vertikal memanjang yang memiliki top! bergaram dj atas, ditemukan pada tanah beriklim kering BW (Baji/Wedge) ate struktur tanh bail: lonjong seperti mata kampak, ujungnya membentuk ujung tajam |. BS (Butiran Single grain) atau struktur tanah butiran tunggal + tidak berstruktur, selurubnya tidak padu seperti pasir lenes, Tanah terpecah menjadi partikel individu yang tidak saling Inenenpel, Selalu viseitel kunsiotersi lepes. umumnya ditemukan ditanah berpesin, . PM (Pejal/Massive) atau struktur tanah Pejal_: tidak berstruktur, materi berupa satu kesatuan pedon yang padu dan tidak selalu tersementas|.. Struktur bebatuan berbutir dari Kondisi asal yang bekudan mengganggu, ditandal dengan susunan acek mineral pembentuk batuan. Batu dengan tekstur masif dikontrasken dengan batu kelabu dan berlapis C_s> /@ Wev TO=MarglCokimar Tianickaninar {oka R= Ganulse Butane: (rare) LP = Limpegay tampg ah Bu tegen eh } i = ‘BW= BajiWedge: KA= Kubus/Angutar P= PojaliMassive fantom ety Peal disse! (iss Sena at Gambar 1. Bentuk dan Struktur Tanah di Lapangan Perkembangan Struktur Penoolahan tenah dan pemberian pupuk kandang, akan meningkatken acregasi tanah, sehingos perkembangan struktur tanah kan semekin menguat. Pada lahan yang terlantar atau bero tanah menjadi marginal sehingga perkembangan struktur tonah sangat leman. Untuk mengctchul perkembangan struktur tanah dapet dilakukan dengan cara meremas dengan tanah, jika tanah mudah hancur berarti perkembangan struktur lemah dan sebaliknya jixa saat diremas tanah tetap utuh bahkan sullt untuk dihencurkan make perkembangan struktur kuat (linet Tabel 1), ‘Tabel 1. Tingkat Perkembangan Agregasi StrukturTanah Susie (hun) Tape Rratrys eanagan rsa ate reas Sumber : (Harjaci, 2015) Ubu an St ubtur Darl bentuk Gan perkembangan agregasi struktur tanah, maka akan berakibat ukuran struktur tanah di lapangan berbeda-beda (\ihat Tabel 2 berikut), yaitu : a). sangat halus (VF), b). halus (FN), c). sedang (MD), d). kasar (KC), e). sangat kasar (VC), Gan) ekstrim kasar (EC), Tabel 2. Variasi Ukuran Struktur Tanah di Lapangan. Sart VEY =) Sia Wo re5 aes Wad Seyhasr(weycoes) CME] AOSD > Sumber : (USDA, 2010) Penetapan Struktur Penetapan struktur tanah hanya dapat dilakukan di lapangan dan tidak bisa sitetapkan di laboratorium Karena jika dibawa ke laboretorium maka bongkahan tana mengalaml kerusakan selama dalam perjalanan. Sebenarnya penctapan struktur dl lepangan dapat dilakuken sccara mudah dan cepat, hanya dengan 4 langkah berikut ; 1). ambil Dongkahan tanah satu canakulan yang besar, 2). jatuhkan bongkahan tanah taci setingai dada, 3). lihat bentuk yang dominan dari pecahan, bongkahan taneh yang dijatuhkan, dan 4), embil bongkahan tanzh yang paling dominan dan amati dengan seksama, maka akan terlihat apakan berbentuk pbutiran granular, bongkahan besar kubus, atau lempengan lembaran. Keterkaitan Struktur den Tekstur Bentuk struktur tanah sangat dipengaruhi olen komposisi jenis tekstur tanah yang ada di lapangan, Tekstur tanah yang kasar seperti pasir (and) maka bentuk struktur cencerung kedil Seperti ramah atau lepas, sebaliknya jika struktur tanah lebih banyak mengandung /ait (clay) maka bentuk struktur tanah cenderung besar seperti kubus atau kolumnar (lihat Tabel 3). abel 3. Keterkaltan Tekstur Tanah dan Struktur Tanah di Lapangan eae Sone Pea alo, Leen Salls.site.gov, 2011) Hubungan Struktur dengan Ordo Tanah Struktur tanah membantu dalam penetapan fama tanah di lapangen, karena struktur tanah yeng ada, mencerminkan sifet biofisik sebaga) penciri dari ordo tanah. Berikut beberapa bentuk Struktur tanah yang terkait dengan nama ordo tanah (lihat Tabel 4) berikut inl Tabo! 4, Kotorkaitan StrukturTanah dan Ordo Tanah irene ‘Sumber: (USDA, 2015) Berikut_beberapa _penakodean contoh struktur tanah pada berbagal jenis ordo tanah yang ditemuidifapangan (lihat Gambar 2) berikut ini, 1. PPLFN adalah stuktur tanah prismatic (PP) dengan tingkat perkembangan lemah (1) dan kuran struktur tanah halus (FN) berkisar 5-10 cm. 2. PP3KC adalah struktur tanah prismatic (PP) dengan tingkat perkembangan kuat (3) dan skuran strukturtanah kasar berkisar 20-50 cm 3. GRIVF adaleh struktur tanah grenular (GR) dengan tingkat perkembangan lemah (1) dan ukuran strukturtanah sangathalus < 1m 4, BS adalah struktur tanah butirtunggal lepas (BS). DAFTAR PUSTAKA Anwar, & K, (2009). Efektivitas Cacing Tanah Pheretima huplensis , Edrellus sp . dan Lumbricus sp. dalam Proses Dekomposisi Bahan Organik. J. Tanah Trop., 14(2), 149-158, Harjadi, B. (2015). SURVEI Inventarisasi Sumber Daya Lohon (ISDL) (ist ed.). Yogyakarta: Penerbit. Deepublish (CV.BUDT UTAMA) Jl.Elang 3 No.3 Drone, Sardonoharjo, Ngagiik, Sleman. 31 Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta, 55581. McCarty, J. P. (2001), Ecological Consequences of Recent Climate Change. Conservation Biology, 15(2), 320-331. hitps://dol.org/10.1046/ j.1523-1739.2001.015002320.x Neri, A. V,, Schaefer, C. E.G. R., Souza, A. L., Ferreira-Junior, W. G., & Meira-Neto, 1. A. A. (2013). Pedoloay and plant physiognomies in the ceriado, Brozil. Ancis Da Academia Brasileira de Ciencias, 85(1), 87-102. https: //doi.org/10.1590/S0001- 37652013000100007 Sellata, M. K, (2016). Partisipasi Petanl pada Penetapan Teknik Rehabilitas| Lahan dan Konservasi Tanah di WTlayah DAS Mikro (Farmer's Particiption on Application of Land Rehabilitation and Soil Conservation Engineering on Micro Watershed). _jurnal Penelitian Kehutanan Wallace Vol. 5 No.2, Ayyslu> 2029, 174-04, a{Nuvember 2019), 171-164.Solis.usda.gov. (2011), Exploring Soll Texture. UW-CMN: For-Cllimate Fall 2011 Course, 5, 7-10. Retrieved from http://solls. Usda.gov/education/resources/less ‘ons/texture/ United States Department of Agriculture. (1987). USDA Textural Soil Classification. Soil Mechanics Level I Module 3 - USDA Textural Soil Classification. USDA, S. S.S, (2010). Keys to Soil Texonomy, 2010. Keys tu Suil Taaunuiny. United States Department of Agriculture (USDA) (Eleventh E). United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service. Per UNS ie cue aun aera Peel CMe geal oc eae Perea ocular Cleat). Pea ernie ue Ca re myer tin tge Cee ke rm ss ‘Acara ini diikuti oleh Balai Taman Nasional Merbabu, ST OCHiG ie uname ie ie eRe ic smc MAC Un cea uae ete oye ee ce eee aaa cer cal santal dengan fute yang telah citentukan panitia. Sete Tea Re Mue ene ue ae CMa ee eee um al Per Stace UMLuCaC Eee) PeTUEMIC eee Meter N anes Per ccut ag a aet aers Cena este eee ec ead Peay ie oer el Cereus UNEC me arm eer il Pei cue uice menue Secu eh PEM cul cU MCE eum uma Sane Pests cic Mea) ea perlombaan tenis moja dimenangkan olch CaS Acara yang dimulal pukul 06.30 WIB jni juga eae acumen une ge ote Tere eC ec) Peete iets eg RISET DIHARAPKAN BJS# MEMBERI tantangan kehutanan, terutama masalah yang sekarang lagi “panas-panasnya” yaitu sawit. Hal ini diungkapkan Inspektorat Wilayah 1V, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutenan (KLHK), In Wisnu Prastowo, M.For saat memberikan, Sosialisasi penilaian reformasi birokrast di Kantor Balai Litbang Teknologi Pengelolaan (Balitek) DAS di Solo, Jumat (21/4), Wisnu menyadari bahvia salah Satu tantangan ferbesar KLHK saat int adalah masalah pembukaan lahan terkait perkebunan sawit, Bahkan sawit sekarang telah menjadi masalah yang sangat sensitive dan harus diselesalkan secara bijaksana. R= ‘seyogyanya bisa memberikan solusi atas Wisnu berharap peneliti bso: menghasilkan riset yang dapat menjawab masalah publik. Misal, rekomendasi jenis tanaman yang depal memiberikan keuntungan ekonomi lebih baik deripeda sawit dan tidak menimbulken masalah ekoiogl. Selain itu, Wisnu juga berharap bahwa riset bisa memberikan jawaban tas tantangan yang Wihadapl KLHK. Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi tantangan lebih di sektor hutan dan kehutanan, Tetapi Wisnu yakin semua dapat dihadapi apabila kita solid. "kita makin Jama makin melemah, Bahkan Fimbawan kampus sexereng tidak bisa berperan sebagai kontrol. Padanal rimbawan kampus bisa memberikan masukan untuk kebijakan," pungkas Wisnu. 30 Wisnu khawatir apabila kondisi ini terus terjadi, maka hutan di Indonesia akan punah atau tidak ada lagi Bon ini sangat disayengkan dan kasinan anak cucu kita di masa depan. Oleh karena itu, kite harus muiai berubah atau reformast dan tegas untuk menghadapi tantangan yang ada sekarang. “Reformasi adalah proses untuk menuju lebih baik. Hal ini tidak dilakukan secara cepat tetapi perlahan dan pasti, Akhimya ekan menghasiikan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan melayani," kata Wisnu. Menurut Wisnu, selain melaksanakan tugas dan fungsinya, birokrat juga harus melaksanakan tugas umum lainnya yang memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, Namun dalam menghadapi tantangan dunia, birokrat harus bisa bereformasi. “Reformasi birokrat intinya _membentuk birokrat yang world class untuk berkompetisi di dunia. Reformasi birokrat sangat penting untuk anak cueu. Kile herus refuri dan inqiove selalu. Dengan sumber daya yang ade kita bisa lakukan dengan baik," tegas Wisnu.*** \ POPULERKAN TULISAN _ LEWAT WORKSHOP B= Litbang Teknologi Pengelolaan (Balitek) DAS telah bertekad untuk mempopullerkan, nasil risct melalui tulisan berita. Hal in} merupakan salah satu upaya dalam mendiseminasikan hasil riset. Untuk mencapal tujuan tercobut, Balitak DAS telah molaliukan Workshop Penulisan Berita di Kantor Balitek DAS Solo, kamis-Jumat (19-20/04), "Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peneliti, teknisi maupun staf Balitek: DAS Solo dalam menulis berita,” kata Nur Sumedi, Kepala Balitek DAS saat membuka acaja. "Keterampilan menulis berita ini sandat diperlukan untuk menyebarluaskan informas| Hasil= haoil penelitian maupun altivitae pembangunan sektor kehutanan kepada masyataket uimulp)” ‘tambahnya. Menurutnya, banyak masyereket yang kurang bisa memahami bahasa ilmiah dalam hasil penelitian. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk mentransfer hasil penelitian ke dalam behase yang mudah dipahami oleh masyarakat awarn. Bahesa popular merupakan selah satu Solus! atas permasalahantersebut. “Jangan sampal hasil-hasil peneltian berakhir 01 perpustakaan sebagal lembah kematian,” tegas Nur Sumedi. Nur Sumedi berharap dengan Kesiatan ini bisa_meningkatkan penysharluasan hasil riset kepeda masyarakat sehingga akan lebih banyak hasifriset yang dapat dimanfaatkan. "Kebermanfaatan hasil penelitian bagl Fenggune diharapkan dapat menambah cksistenal baial sebagai lembaga pefyedia iptek,” kata Nur Sumedi, Di sisi lain, Ays PraWitesari, salah satu narasumber dari SOLO POS menyatakan batwa sebetuinya banyak hasillitbang yang bisa dieksplore ‘menjadi berita yangmenarik. Bahkan gmungkin berita tersebut menjadi informasi yang sedang ditunggu-tunggu oleh mesyarakat atau pengguna. “Seyangnya, website pada berbegal lembaga pemerintahan kurang menarik dalam menvatikan berita.” kata Avu. Ayu berhafap dengan adanya pelatihan bisa merubah paradigma tersebut. Lebin jauh, Ayu melihat banyak peserta workshop yang sangat berpotensi dalam merghasilkan berita yang menarik. Pada Kesempatan tersebut, Ayu juga mefgajarkan’ teknik’ penagalian dato dan tema berita, Menurutnya, penggallan data harus difekukan sacara_terencana dan detil sehingga Informas| yang dibutuhken dapat diperoleh secara léngkap danakurat. Berita adalah fakta, Tapi tidak semua fakta bernilai berita. Jurnalis harus berusaha menemukan fakta yang, berilal berita,” kata Yonanta CP. Redaktur falaman Kota Sole yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Fakta yang bisa menjadi berita, umumnya mempunyai sifat penting (significant), besar (magnitude), kebaruan (timeliness), kedekatan (proximity), tener (prominance) atay manusiawi (human interest) ataupun gabungen dari beberapa sifat tersebut. Ini dapat dilakukan dengan observas!, wawancara maupun riset. Sedangkan narasumber ketiga (Danang Nur Ikhsan) mengungkapkan bahwa berita ada dua Jenis, yaitu straight news dan feature news, Straight news merupakan Derita langsung, bersifat penting, hernademan pada SW+1H dan penulisannya berpola piramida terbalik. Sedangkan feature news merupakan berita kreatif yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang suatu peristiwa, situasi atau aspek kehidupan, Pada kesempatan tersebut, narasumber juga memberikan tips dan trik cara membuat data hasil penelitian dan karya tulis ilmiah menjedi sebuah berita dengan bahasa populer. Selain itu, ke-30 peserta yang hadir, baik dari Balitek DAS dan manpiin lIPTD Ki HK Tainnya di Tateng diminta tintiie ppraktek langsung. Haslinya dipaparkan dan direview bersama pada har) kedua.* eae PENELITIAN PENGELOLAAN DAS Journal of Watershed Management Research st lusaha yang keras dan cukup melelahkan, akhirnya Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungal (Balitek DAS) berhasi) meluncurkan Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (IPPOAS) edisi pertama, Jumat (28/04), Proses peluncuran tersebut disaksikan Jangsung oleh Kepala Balitek DAS Dr. Nur Sumedi, Tim Pengelola IPPDAS serta beberapa Penelit) Balltek DAS. eee es teas conte melalul "Saya ucapkan terima kasin kepada Tim Pengelola JPPDAS atas usaha kerasnya dan telah berhasil mempublish 1PPDAS," kata Dr. Nur Sumac Selanjutnya, Nur Sumedi menyarenkan agar alamat JPPDAS atau http://ejournal.forda- mot.org/ejournal-litbang/index.php/JPPDAS/index untuk disebarkan kepada seluruh peneliti Balitek DAS serta kolega Balitek DAS balk melalui milist, WA maupun media sosia! lainnya. “Saya harapkan kita umumkan per artikel dengan kata yang menarik sehingga mengundang mereka untuk klik JPPDAS. Harapannya kita dapat mencapal akreditasi,” kata NurSemedi, Sementara itu, Dr. Tyas Mutiara Basuki, Editor In Chief 3PPDAS berharap dengan peluncuran JPPDAS ini bisa memberikan manfaat bagi para ilmuwan atau pengguna lainnya sehingga bisa meningkatkan Iptek di Indonesia. “Semoga ke depan, makin banyak kontribusi dari pihak luar yang menyumbang naskah untuk edisi berikutnya, Dua tahun ke depan ini, kami bisa mengezarakreditas," harap Tyas. Diinformasikan, JPPDAS terbit setahun 2 (dua) kali, yaitu Bulan April dan Oktober, Pada bulan ini IPPDAS yang telah diluncurkan adalah Edisi Pertama atau Vol. 1 No. 1 Tahun 2017, dengan menampilkan 6 (enam) artikel iliniah, Ss Artikel tersebut, yaitu Hasil Air Hutan Jati Pada Dua Sub Daerah Aliran Sungal Dengan Luas Berbeda (Watar Yield OF Teak Forest At Two Different Catchment Sizes) Oleh Tyas Mutlara Basukl, Rahardyan Nugroho Adi, Edi Sulasmiko; Sedimentasi Delta Sungai Citarum, Kecamatan Muara Gembong, Kabupeten Bekasi (Sedimentation At Delta OF Citerum River Muara Gembong District, Bekasi Regency) Oleh Paryono, Ario Damar. Selye Buui Susilu, Rokluniit Detiusi, Heny, Suseno; ‘Tradisi Dan Religi Sebagai Upaya Konservasi Mata Air Masyarakat Perdesaan: Studi Kesus Masyarakat Kecamatan Gitimulyo, Kabupaten Kulon Progo (Tradition And Religion As Means OF The Rural Community In Spring Conservation: A Case Study Of Girimulyo Distric, Kulon Progo Region) Oleh Sudarmadji, Fajar Sugiarto, Ratna Desta Kurniasari, Indra Agus Riyanto, Ahmad Cahyadi, Sudrajat. AlUkel —iainnya Penduyaan TuMltias! Menggunakan Data Neraca Air Oi Sub Daerah Aliran Sungai Watujali, Gombong (Estimation Of Infiltration Based On Water Balance Method At ‘Watujali Sub Watershed, Gombong) Oleh irfan Budi Pramono, Rahardyan Nugroho Adi; Analisis, Kerentanan Tanah Longsor Sebagai Dasar Mitigasi Di Kabupaten Banjarnegara (Vulnerability Analysis, [As A Basic For Landslide Mitigation In 8anjarnegara Regency) Oleh Pranatasari Dyah Susanti, Arina Miardini, Beny Harjadi; dan Perbandingan Prediksi Hasil Seuimen menggunakan Pendekatan Model Universal Soil Loss Equation Dengan Pengukuran Langsung (Comparison Of Sediment Yield From Prediction Using Universal Soil Loss Equation With Direct Measurement) olgh Diah Auliyani,. Waban Wisnu Wijaya.*** eae} ees Coane

Anda mungkin juga menyukai