Wom Rol role oor Crz
Cerita dan Informasi Seputar Daerah Aliran Sungai
Coe cnc
aoe ae rai CW Ueto
DR.Ir. Harry Santoso
chee a Opa, a nee aad
Ce eae ae
Pembangunan Kebun Benih
Eksplotas! Gunung Prau :
Upaya Penyelamatan Flora Asli
Pegunungan Dieng
Upaya Penyelamatan
Palahlar Gunung
Peta dan Pengelolaan DAS
Menetapkan Bentuk, Ukuran &
Perkembangan Struktur Tanah
secara Mudah dan Cepat
di Key ool Tele)
eySapa redaksi
Pohon adalah pengiting. setia kehidupan umat manusia
Beraneka ragam manfaat dipersembahkan untuk manusia.
Refleksikan interaksinya dalam ragem budaya, menginternal dalam
adat istiadat, upecara keademaan, pentengan-pantengen, legenda,
mites, lagu-lagu, dan pantun. Dan yang sudah pasti pohon menjadi
salah satu sumber pangan yang penting, dimanfaatkan juga dalam
praktik-praktik pengobatan. Pohon adalah anugerah istimewa dari
Tuhan untuk manusia,
Nomun sebegaimane evalusi kehidupan den tekenan
lingkungan, banyak yang kemudian menghilang ditelan perialanan
wektu, Alangkah sayangnya, bile dalam sepanjeng keberadeannya di
muka bumi ini, suatu jenis pohon belum sempat termanfaatkan
secare optimal oleh umat manusia. Dalam edist Kall ini Majalah
CerDAS menghadirkan ikhtiar pelestarian berbagal tenaman,
terutama pohon, yang semakin hari semakin terdesak
keberadaannya, Dimulai dari tulisan “Pembangunan Kebun Benih”,
kemudian_masuk ke fokusnya yakni “Eksplorasi Gunung Prau:
Upaya Penyelamatan Flora Asli Pegunungan Dieng” dan diiringi
laporan menarik “Upaya Penyelamatan Palahlar Gunung”.
Sosok inspiratif kali ini acalah Dr. Harry Santoso yang sudah
malang melintang pergumulennya delem persoalan DAS di Indonesia
Tentu saje menarik juga menyimak prinsip hidupnya yang sederhana
namun sarat makna, yakni, “mengalir seperti air, berjuang terus
selagi mampu”. Jangan dilewatzan pula tulisan menarik lainnya
tentana °Peta dan Pengelolaan DAS", dan juaa perihal “Struktur
Tanah, bagaimana bisa mengenali secara mudah dan cepat di
fapang’.
Semoga kehadiran CerDAS terus membawa pencerahan,
membuka cakrawala pemahaman dan menyegerkan pemikiran-
pemikiran lama yang tetap kuat konteksnya di masa. kekinian
Selamat membaca.
Salamtakzim,
NursSumedi
Coe Bee)
praiaetr |)
Coen eo
Pee aon
Ena eer cy
Peace
SCE mcetoen Ay
‘Desain Grafis dan Leyout :
Set
Coco
Det ene
Pea ec ea cuca
Cracker
‘Agung Wehyu Nuaroho, S:Hut, M.Sc
Nunurig Puji Nugroho, S:Hut, Misc, Pd!
Dea nae
Reece es
Genco ny met ea
eee
Legian
TM nee
Poe eae cht
Rm cent
Le yee ck
eae ecy
eee ee
DU ana need
Coen ete ecu
pester merry termes et
Sree ne rene
ene
Lf
SE)SOSOK
DR. Ir Hari Santosa 1
*Mengalir seperti air, berjuang terus
selagi mampu,untuk kemeslahaten
keluarga, mesyarakat dan bengsa”
Pembangunan Kebun Benih 7
gees)
Eksplorasi Gunung Prau:
Upaya Penyelamatan Flora Asli
Pegunungan Dieng 11
Upaya Penyelamatan Palahlar Gunung 17
Peta dan Pengelolaan DAS 211
Menetapkan Bentuk,
Ukursn & Perkembangan
Struktur Tanah secara
Mudah dan Cepat
Ui Lepanyan 25
eleAtS}
Hari Bhakti
Rimbawan 29
Riset Diharapkan Bisa Memberi Solusi SO
Populerkan Tulisan Lewat: Workshop
Penulisan Berita 3]
Lounching Jurnal
Pengelolaan DAS G2
Javan Hawk-Eagle GG
The Lost Paradise G5i»
> eT
a lta
“Mengalir seperti air, berjuang terus selagi mampu,
untuk kemaslahatan keluarga, masyarakat dan bangsa”.SCC ERIC Reed ip trs
ene
Peer eg ap eee
Sega cue etl rg
CRUE aCe ae ey}
ica cy co
See MNS Cane OTE
ROME uot eS Ue Ea
September 1980)
Pee ee neg ech ee
Ditjen RRL, Dep. Kehutanan, Jakarta (Juni 1988
PerpCee)}
ome Mean mc mace acy
en eee cist a ot Macq nr
Boe
Ce oe Le
Pc UMS ce MCU WEL
Ces eAlerts)
eee eee MCI}
ie aie Nec ch eC a ure
Juni 2005)
Clg sare err ee Umea
Diss eiets Ya ccs yes eee
ores ae
ROL UC a Dee ae aes
Dorn ed yee)
ee reo Cerone
Peis aa tee tums hE Wns
2010)
ee geet Ie ume cy
estes cen ac oe aee Cmca
2010-2012
Pee ecm mcr
Peirce Wee ue CnC
Enea ihes
(Coo a eee ye eed
Pern
Cee ete Me mE WT lS
COE r ec ceo Me Recs
Pelee curs
Pan eee Meee ee mcs
Cuan UIE Le eau cl WN Le
LCE ee)
ee an Ce aac aoe cd
POUesa eNO ANCE ar UC SEEN, aP))
Gai Ucn
Coeliac Le Wm ue
ome ee an nese TEU
Peron tad eee ee eee clots
actu ewe eat ua a
ear Goss ee Cee ccLy
Comair tes cee ar acu eS
ener ue Ue E
Sears Ua) ise
eich
Cee ae arm Ie
pees cia
eee ect ae
ee
Pee Mace eC
pera iay
Panes ceuNsn Nien ac)
Konservasi Tanah dan Air, KLHK. 2015-sekarang.
eect ic Mt Gee cio
CA NIL U ote) ol Aa ae GCs es
Peers
er cer CMMI Cae ae Uae
Pope MiCear uec CMCC Le
BEng ea (cee ele
ec aera con ener Va
Pre ics
Cer ea ee ceur ear sein
Pa meee ey eel)
(ett ceun cucu eee aeeriie)
thdonesia Canada, di Canada, 2011.
Caco ica Marca Met tn i
(COFO-21) and the Third World Forestry Week
(WFW), di Roma- Italia, 2012,
Peers e es cia
OSPR rita ete Rec un cs
Retro cee
CMe cule wee ee)
Paci ina etn cnet ccc)
Air, diUSA, 2013,
Cette nue mena el)
festa eae (eee
Cowra W ere eee
Institute Teknologi Indonesia (1988),
NON ranean aCe Cece omc ts
Pasca Sarjana Institut Pettanian Bogor (1991 —
eC a iho rd
cir ger CLNCe ee om m)
PITS ie ne Ce eee y
Magister Manajemen Universites Budi Luhur (2003
Tate
RC e er rag Di roca
&, SATYA LENCANA PEMBANGUNAN (1999),
esa io Morin eae
CPT un NEON Vue ese
Caio N Merde ses)DAS di Indonesia, konsisten di bidang
Pengelolaan DAS. Karir pertamanya sejak
lulus deri Universitas Jember, lancsung
dipercaya_memimpin Proyek Rehabllitas| DAS
(P3RP) di DAS Solo tahun 1977. Pria kelahiran kota
Gudeg ini mengokhiri kiprah birokratnya sebagai
Dirjen Bina Pengeloiaan DAS dan Perhutanan Sosial
(BPOASPS) Kementerian KLHK di penghujung Mei
2012. Setelah purna tugas, Ayah dari 3 anak ini
masih dipercaya menjadi Tenaga Ahli_ Menteri
Kehutanan bidang Pengembangan Pengelolaan DAS
sampai akhir tahun 2013. Lulusan Doktor Timu
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
IPB ini produktif menulis terkait DAS, hutan dan
lingkungan. Selama karirnya, penerima satya
lencana pembangunan, satya lencana karya satya,
don purne kerya wanebokti ini ektif di bervagol
“organisesi profesi di dalam dan luar negeri, dosen di
beberapa Universitas dan menjadi delegasi pada
sidang internasional. Pada edisi kali in|, Tim Redaksi
Majelah CerDAS berkesempatan mewewancaral Dr,
Harry Santos, Berkut petikan wawancaranya
seputar karir dan pandanganaya di bidang
pengelolaan DAS:
D 1: Ir, Harry Santoso, birokrat sekaligus pakar
Bagaimana pandangan Bapak
tentany bencane den
pengelolaan DAS?
‘Ada 3 jenis bancana, yaitu (\)
kKlimatologis, conton
perubahan Iklim, kebakaran
hutan/lehan, banjir, tenah
longsor; (ii). geolagis, contoh
gempa bumi, letusan gunung
api, tsunami, dan (iil). extra
terestrial, contoh hantaman
nieteu, Klusus bernane
bani, tanah longsor dan
kekeringan diduga kuat
terkait. langsung dengan
kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS). Mengapa?
Karena _kondisi DAS beragam
baik secara topografi, jenis/sifat
batuan Induk dan
struktur/tekstur tanahnya, iklim
tropis yang ekstrim dengan hari
hula dan futensitas hujett Lingy!
sehingga secara alamiah rentan
menimbulkan banjir dan tanah
longsor. Selain. faktor alam,
aktivitas manusia juga
berkontribusi_penyebad banjir
dan tanah longsor. Contoh, ceforestasi,
pembangunan rumah/vila/hotel dan
bercocok tanam pertanian semusim ci
lahan miring di hulu DAS,
sedimentasi, dan limbah sampah.
Pengelolaan DAS sudah jama dilakukan,
namun lahan kritis dan DAS yang harus
dipulihkan semakin meningkat, Strategi apa
yang sudah dan akan di tempuh untuk
menyelesaikan persoaian ini?
Rerdasarken dato Dircktorat rengclolaan BAS, luas
lahan kritis (sangat kritis dan kritls) sesungguhnya
semakin berkurang, yaitu pada tahun 2006 seluas
30,1 juta Ha, tahun 2011 seluas 27,2 juta Ha dan
tahun 2013 ‘selias 24,3 juta Ha. Dimungkinkan
yang terjadi adeleh meningkatnya luas lahan yang
semula berkategori potensial kritis, dan agak kritis
karena upaya rehabllitas| hutan dan lahan (RHL)
yang dilaksanakan selama ini termasuk program
GERHAN, lebih menyasar pada lahan-lahan yang
sangat kritis dan kritis. Méningkataya jumlah DAS
yong herus dipulikan memang memunculken
pertanyaan terkalt keberhasilan pengelolaan DAS,
‘Sestiai kewenangen dan tupoksi yang ada, telah dan
sedang dilaksanekan strategi berikut inl; (1).
memperkuat basis regulasi di tingkat nasional
melalui PP No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
DAS, UU No, 37 Tahun 2014 tentang Konservasi
Tanah den Air, dan telah disusun draft RPP tentang
KTA, menyiapkan draft PP tentang Rencana
Konservasi Tanah dan Air Tingkat Nasional, dan
bebeiape peiaturen menteri
terkalt tindak lanjut UU No.
37/2014 dan PP No. 37/2014;
(li), mendorong terbitnya Perda
Pengelolaan DAS di
provinsi/kab./kota; (Ill).
menyusun RPDAST pada
108 DAS prioritas dan sudah
disahkan oleh Pemda,
sebagai “instrumen
pengikat” untuk
Wenyinteyresikan
perencanaan lintas wilayah
dan lintas sektor dalam
pengelolaan DAS; (iv).
melaksanakan program
tematik UNCCD
yaitu Netralitas
Degradasi
Lehan (LDN),
target
mienurankait
tahan
terdegradasi di
Indonesia menjadi
16,5 juta Ha pada
tahun 2030
(tahun 2013 seluas
24,3 juta Ha).Bagalmana pandangan Bapak tentang
paradigma Pengelolaan DAS?
Paradigma pengelolaan DAS harus dimaknai dalam
3 dimensi yaitu : (i). pendekatan sistem, artinya
Pengelolaan DAS harus dianalisis secara.limiah,
sistemik, terencana, dan profesional; (il)
pendekatan proses manajemen, artinya
Pengelolaan DAS harus dapat diimpiementasixan
secara operasional mencakup perencanaan,
penganggaran, pengerganicacian, polakeanaan dan
monitoring-evaluasi; dan (ili). Pendekatan
keterkaitan aktivitas antar kementerian/
lembage/instansi artinya implementesi pengelolaan
DAS tersebut diwujudkan dalam keterpaduan dan
sinkronisasi aktivitas antar jembaga/instansi terkait
secara berkelanjutan. Kensepsi pengelolaan DAS
sudah dilaksanakan di berbagal negara lebih dari
satu abad, di Indonesia baru setengan abad yang
{alu paling tidak diawali seiak teriadi banjir besar S.
Bengawan Solo tahun 1966. Dukungan lembaga
internocioncl yang dipralircal FAO/UNDP telah
mengawali_kajian pengelolaan DAS di Indonesia
secarailmiah dan empiris di DAS Solo,
Karena penggunaan kriteria dan indizator fung:
hidrologi DAS yang tidak mudah dan belum difahami
oleh para penentu kebijekan, sehingga
memunculken harapan yang berlebinan dan kurang
realistis tentang dampek keglatan pengelolaan
DAS. Program reboisasi dan penghijauan serta
rahabilitaci hutan dan lahan yang didanai dengan
Investasi cukup besar, seringkall dinilai banyak
kalangan hasiinya kurang sebanding dengan biaya
yang dikeluarkan. Selain Itu juga muncul perseps
yang keliru (missteading) dalam menilai dampak
teknis kegiaten pengelolaan DAS. Hal ini dapat
disebabkan penggunaan kritera dan indikator
keberhasilan pengelolaan DAS kurang jelas
difahami untuk menggambarkan hubungen sebab
dan akibat yang sesual harapan realistis
masyarakat. Persepsi umum tentang sejauh mana
dampak koncarvaci tanah dan air balk vogotatif
‘maupun sipil teknik dan kimiawi berpengaruh nyata
terhedap fungsi hidrologis DAS harus dapat
dirurnuskan dengan jelas dan mudah difahami oleh,
berbagai fihak. Tak kalah pentingnya juga
kemudahan pemahaman untuk mengevaluasi
keschatan suatu DAS.
Diskursus publik lainnya yang perlu dijawab dengan
data empiris adalah dampak mempertahankan luas
kawasan hutan minimal 30% dari luas DAS,
pengaruh penutupan hutan, kenvers) penggunaan
huten/lahen dan deforestasi terhedap kelestarian
ekosistem DAS.UT nto Ua Me
Cnet Tae atoll alecele rs etal
Gieaei ears
en
CS aN eue- WW urns ho murs aC
coer
Comoro wea eer oC Mur hate
ae Cena) ou
DugeeieeccLcy
Suen cn Hu)
eet BCL ion ue Cal
ene oo
steams a
Mini create icy
Rul an cee ie tr uy ine
eure ecu Me
(eVees CIC Temey- re GID atlas
Mg Reem eoc Wer MUL
CTE Se Sekar ee ac
Eo
iota) Renan) ao co pei
kehutanan di Indonesia harusioh ber
ese ae
rare Te eae)
tidak Leese eS CS La
cota
Goo omnia
Deca
OTN Wee an use sag eee
iced
ee
uM cum re AN cdl cs
Galeber Countess sec ume cscnrec
De ue ae a
ple (ee mein caule icaeoedas
SEI ueuicin
imen perencenaan pembangunan,
neuer CN
yang dihadapi Ditjen PDASHL
smentasikan pengelolaan DAS.
Gee
accu pete mura
Ee Cc ee
PR a ec CMCC cag cec Uc
Cec ou Mn cmiar Meccan Sci naeecac)
Ceo anu ee Ur unr aEaioe
Tn7 keffutanan sebagai pemegang
‘autority) mulal tahun 2009
i pembangunan demplot
gsetiap UPT Badan Litbang di
mencakup 3 jenis unggulan loka
fongka yang peri dilindungi.
esearch Konservasi dan Rehabilitasi
Penelitian Teknolog Kehutanan
perah Aliran Sungai (BPTKPDAS)
afjgun sumber benin dengan spesies
) jenis unggulan lokal yang telah
dikenal masyarakat dan 2 (dua) jenis jenis terancam
punah,
Pemilihan Jenis
BPPTPDAS sebagai institusi _kelitbangan
dibidang pengelolaan DAS, maka pemilihan jenis
tanaman.disesuaikan dengan tupoksi Balai, jenis
yang terpiin harus juga mempunyai tungsi terhadap
perlindungan tanah dan air. Dikarenakan jenis
tanaman dataran rendah sudah terpilih olch balai
lain, maka Balai Litbang Teknologi Pengeloiaan DAS.
Solo memilih tanaman untuk rehabilitasi dataran
tinggi. Suren merupaken jenis tanaman yang telah
vikenol vlch sebeyian Masyarakat 2ebayai Latior
bangunan, furniture, veneer, panel dan manfaat
lainnya tumbuh pada caerah berlereng dengan
Ketinggian 600 - 2.700 mdpl. Saat ini suren banyak
digunakan untuk rehabilitas| lahan-lahan
terdegradas! di dacrah pegurungan. Schingga
harapennya pembangunen sumber benih suren int
dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan di daerah
pegunungan dan hulu-hulu DAS. Tanaman Aren
dipilih karena secara prioritas Jawa Tengah melalui
instruks/himbauen dari Gubernur Jawa Tengah,
Ulnenia 2ektu! KetiuLaran di Javra Tenual) in
untuk mengembangkan jenis aren. Aren merupakan
tanaman non timber yang mempunyal banyak
manfaat dan mampu hidup pada tempat tumbuh
rendah sampal tinggi, Aren mempunyal mantaat
secara ekonomi yaitu sebagai tanaman pangan dan
sumber bioenergi, Sedangkan manfaat lain dari sisi
ekologi, aren senget baik untuk upaya rehabilitas!
dan konservasi kawasan lindung, karena perakaran
yang dalam dan menyebar akan untuk melindungl
tanah dari bahaya erosi dan melindungi sumber-
sumer inate alt.
Kalimasada di kepulauan — Karimunjawa
diketahui hampir punah karena dieksploitast oleh
masyarakat, Berdasarkan laporan hasil penelitian
yang dilakukan oleh TIM penelitian BPK Solo
tahun 2008, keberadaan Jenis ini sangat
memprinatinkan. Di alam, kalimasada tersebar di
5 (lima) lokasi dengan jumiah populasi 21 individu.
Plalar gunung (Dipterocarpus retusus BI.) adalah
salah satu jenis pohon farnili Dipterocarpaceae yang
berniel Uniyyl yany terdapat Ul Jawa. Kebetetlaatt
famili Dipterocarpaceae merupakan di Pulau Jawa
merupakan penyusun penting dari akhirsuksesi
hutan, karena hanya terdapat di hutan-huten yang
memiliki kanopi rapat. Spesies dari famili
Dipterocarpaceae tumbuh di hutan-hutan dari
detaren rendah sempai pegunungan. Jenis
Dipterocarpus retusus Blume tumbuh pada
ketinggian 500-1300 mdpl terdapat di hutan alam di
Jawa Barat den Jawa Tengah. Jenis plolar gunun:
merupakan jenis tanaman yang masuk Kategori
vulnerable (VU Aled + 2cd, BL + 2C) (IUCN, 2015).
Rerdasarkan studi literatur keberadaan jenis. ini
hanya terdapat di CA Pringamba Il, Banjarnegara,
Jawa Tengah, Hutan Lindung Capar Jewe Tengah
dan Hutan Lindung Gunung Cakra Buana, Jawa
Barat.
Kondisi Fisi
Kondisi fisik dari saat tanam sampai saat
dari ke empat jenis tenamen tersebut adalah
sebagai berikut:
A. Suren (Toona sinensis)
Suren adalah jenis poion dengan daerah
penyebaran selurun Sumatera (kecuall jambi),
seluruh Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulawes} Selatan, Maluku,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Papua Barat. Suren dapat tumbub tinggi mencapai
34 meter dengen panjang bebas cabang 10 — 25
Wwetel, viainiete) Yapat mencepal 5 senbinete,
‘Suren tumbuh pada tanah kering dan tanah lembad
yang subur, umumnya di daerah pegunungan pada
ketinggian di bawah 1200 m dari permukaan laut.
(Martawijaya,A, dik, 1989).
Eksplorasi Suren untuk sumber genetik
Lokasi eksplorasi ditentukan di Propinsi
Sulawesi Selatan, hal ini berdasarkan hasil diskusi
dengan para peneliti pemulia jenis Suren (Toona
sinensis). Populasi dasar jenis Suren di Sulawesi
Selalan Lelidenitifikosi Yaeial) Barilaciy, Ernekar
dan Toraja. Populasi tersebut mempunyai
kesnekaragaman genetik (genetic base) yang luas
dan fenotipe yang baik (komunikasi pribadi dengan
Ir, Jayusman, 2010).
Suren ditanam di areal Taman Hutan Raya
(Tahura) KGPAA Mangkunagoro I, menempati areal
seluas £ 1,3 Ha. Ditanam pada elevasi + 1305 m
dari permukaan laut (dpl). Parameter yang diukur
meliputi: 1). Daya hidup (survival) merupakan
inuikasi keintaunpuan tunnivul Yeni adapta! laitei tai
terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh. Daya
hidup diukur dengan persen hidup yaitu
perbandingan antara jumlah tanaman yi
dengan total tanaman yang ditan
menunjukkan, jumlah tanaman pada
2160, dan. sampal umur lima tahun, per
tanaman suren mengalami penurunan dei
hal tersebut menunjulkan kemampuan b
hidup suren kurang baik terhadap_kondisi
penelllatt. Parameter laltimya etal; jul dart
diameter tanaman. Hasil uran
menunjukkan bahwa tingkat pert nag)CO RCIA RCC os
SCL PLE ea ar arate
8B, Aren (Arenga pinnata)
PPCM Ui hut ucur meget ees
Dom LU Mem Eases
Pleat rernre) ean eccrine t
iereve OCU ac nae
Coa Mn a VL ee a
Rene ea Mune Me euMCe met eZ
Cee ee ee
Se ec ee tule me tae Stet
PU ECS UN esc
CoVeurt Mec CUMMUcucL Lem ae Me rcs
Ce meee rc ieettr ts tiie ulema
Borie Teeny iar ek eters Sree eee
Poteet ee Centre ete ay
emer eum eum l
Reese Ce ene Meier
a eS I Te
Cana uct ae ue)
nae ean ie ae
feu Rous Us ienmiaer eel)
Ro eun uC a eae Cue)
AM UC Clie AL)
Oa oe rear le
Pm Menem cen enema
SO ee Rec)
Aa Re hE cu ad
CTE er Owe ere er
aU ure ea ecru Oe ee mtr
Coun ci ula c nce
Cen ae ecu CU
PUM LUM Se aN A A
Ce Ce SU
ee Wee ae uM A aa ce
Pe Ua ALi aa
ern een ees re
Gimakan landak atau babi, Upaya yang ditakukan
SS Wi a
Ce aM rue au card
eae Matte eee
CAC Mer end
nn le ero reac)
ee ee ec) Wisp
Cates ee ene RR aCe ees
(mnie emetic OMT ee
Dee ecm UT ea Aue tL EU
SAMO CUM LCM Cereal)
Te Mute CCM ccna ae
sampai 7.4), seperti) keaslian dari basalt, batu
eee ce ieee Dey
Or We eae ce ae code
eile Cora a eu aCe nealcg
een
I tinct ieeeeas ne Nt
POMC ee ere eee eer cee
DC Ur ae LSU
Cec eu toa ue Lec olact cy
Pe ee ee eC Laat d
Steg mecereer Seo mete una
Beene ur acu uc clay
CCIE cu nae nce Ne
SUL cuore ecu rae
ea Cee Mera I
en ecu see
Pence EA et ounce ear eens
PEO eR man mene mec ae ey
CeCe mCr ute ace cme cd
Wekeringsn dan seranyen fama reyap. Sedany
Sa Ue ue
ee uC Mn cu nce
Pic Moen eet Lance eee
arco
CR eee eee ee)
Eee eaca eee cl ies CE
Pence ou ca
PRG or ee aR Cad
ene ei mM Se Chnie rl
SOL ue ec ec Cn cue ecu aul
SCN ce cL
eo eae)
a a
CT eN SORE RCr Mclaren Ta
Poe one pe em a See cn hos
SMC USMC Wa RCE Mes CM
Se ee au ce ag
PU eum aE Met
Mangkunagoro 1. Penanaman menempaty areal
Cate ned te err cui ee
ete cume scum ea
Pau an eRe aCe eae a
Cees eur recy
Ce cue)
Se eter Le me Gs
eM Mec eee he MUU
Se AS, URS Mean ea Tn
ence OnLy
Dou
Poe a er eee wl ete
(a ee ere nen
See en eee
Dee CC ART Re ee
oomuae wna ea uae i
Pee n aaa ent enue acetal
eienent rere nna)
Ce mere rin meer Maced
Pct)
Fe ere oes
Reser wipe Mam eeterac as
Bogie entero ur t)
Pe Ce ee Ai ec Serieseee te ee eet rey
ee rr ee ni
COE toy
Pes ae cme et en cy
Cetra eS MT tt em enter et
Seri a aCe reyes
Cue er EMM ecg cme ey
ee ee eae tees een isa)
eee Ta am ee Cm ay
ee ee FC ec ene a
Cae We UC Ma nae Ct
ue a ULC ene
Ce Cr en sme Re nc
Nene Cac EMD CMe eMac
Eien Mc ae MOM OM aa ti ee en ST
em aetna Me ree
ec enemy eee Mee}
Gunung Prau.
Se Unc cae Aeera
Lao
eee MCA ee
Core MMs MMM Me Ma Loge eM)
eee a tame arc mime are
Poe me Mar nace ne ary
Sere see er mm een
Cerra i ue car eC ete
POU ee cee Ueecare
ee MCR eR ere meaty
Prau juga masih cukup tinggi meskipun sabarannya
CnC R Meee cue
2012)
‘dg
IQS FIYSF ALI GAYS IAN
Selain memiliki potens| hayati, Gunung Preu juga
‘Mmenyimpan potens! wisata alam berupa jalur (track)
CoUeaE ae rur aC met aE ame)
Geen un cat OM cum)
Prau menjadi eaiah eatu dectinaci wieata favorit
Pe Cn Cero UD ge cme)
re Ue Cn
Peau Ica}
ee MMC ice aa Ue
ew NCW UE Ue ese cs
eee ura calc ancy
Cee ue tC ake ee aie orc
Cee ieee cee me ce ti
Ree ic cee CMe Cc cm er mcs
eee ear ecr ry
ere Ltr ee aan eS
See eee ew ae ee ics
Pee me Cee cla
Secu CU CMe au CM
on cL nr
2007; Setyawan, 2012; Raharjana, 2012) Lak:
cco Area ae cman
Dee ee ML Cam UC
eee Ge Se a A)
menjadi hilang, sehingga menurunkan
eerste accSe CC Me USE
Paes ar oe Et
tua Ae Ue CN)
Pee CME ue NM set n erage tly
Cer ec oe Cum aCe
Pe ee me ene mue nr cane
Pere uE Mette MLcn scRenoe
eeu cue UUs
Cera We a Ce mtd
PSU ese uEeC
Ruse cau McC NCOP cals
ee ene ere nace er uae LaCie
hutan Pegunungan Dieng, Salah satu upaya yang
Coser aM emcee
Poe ames Cees LYM ACs
beberapa jenis flora asli (indigenous/native species)
te geen me Lema ia
SU enue UN ae
pees eee at acu cues ay
Cu asc Ne
Perce oc ee eral ec
vac eae cue ens a ee nc
genetik meliputiy (1) persiapan dan (2)
ees
Cre eee er ice
aresCerro
AW We LC)
Pea aeiee cue cus UIE)
Scare u Ce eee el
nee nee ent a CMe cee MeN uc!
em CULO Ma cus amc enum s
Oe Cine cn irae ue cul iG)
Coca Mn arene ces Mace)
eu U ur EC ac as cr MC mL InT
CUT Cela ur cu CUCM te Tac
erat, maka SDM yang ada dibagi menjadi beberapa
Cm ante lai une a eae ar
Ceara curate caries t
Faure ea al Sue eg esac sas
pembuat plot ukur atau pengambil materi genetik.
Masa eM ce ee ect
area sn american at
bohen berupa: (1) peta lokasi, (2) global positioning
SECU NC Ir UU AL cc
CCPC CONE UCL ean Ga me Lute ne)
meteran gulung, (6) gunting, (7) golok, (8) koran,
ONS a eles a ec ear SS MLSE
Ee ieee ig
2
Capea ir
Pee eae ret mena
GRE m Con ec arr be Mal care eal
base camp Cand) Owarawati di Dese Dieng Kulon.
See cena ica aie
ie et eye een}
Dats ic amc cect one TELS
diseital dengan kegiatan analisis vegetasi (anveg),
PNAC u Me aT cia ae
DUS ee me
ene
De mea cue ae
Ei Rare open cn Su ce
STi ele Nn COI eS
(cic tats gece re MOP
panier PMc Mer eRe CERT)
Peat Cur sich at aga)
COA INCI MC aa ee)
Dee Tue Mee CT SEL
eR Ret eur coer eam c)
eee ees pian eu sar ene ie
struktur vegetas| penyusun hutan, seningga
gambaran Kondisi tegakan hutan dapat dijelaskan.
Aca ee ae cnet Cc
Peirce Ac on Ne)
eee
Po ee oe a se)
CMEC ea ee Let
eae ne ee UL uns
Se ae Nema eeu CE
CUES Ce ae Le Ort)
ter Pcie alg acticin ices ikon
Wee ue Cnet eer eae EE ele ees
(tingket pohon), 10m 10m (tingkat pancang), 5m
x 5m (tinakat tiang), dan 2m x 2m (tingkat semai)
ace ante ae Cons
CMs Ua ua Ca
Pe hrm
Pi es Se ru RU me 1
GUC clea cucu cm er Cuma liste
Cu Cue suey oun eT eeetce a)
featEC
20m
eu ro
Eid Pr
a
ern eae eer ae ec nec et
te ce}
AOE DEEL eee etc
Renee iaceicelaen crime Ue ial
Rese We ia rena eo
Pees eeu RCN ty
Prem cie netic eas
CaM Wie Ree es Mee ry
je ce cP Veme cn uur ts
Pee ae Seca i Cm et arate)
Dernier erected ese ity
Cie te cae cmirente Met mare ts net
CEI CCe Ime Ace erm}
Peace tere ni cue css
Cee eae tee e Neral ie en
Me oe ayaa
Beceem e eeerear s
Gere Soe can
Cree ect
ESr rey cones Comme
Cer ren Meese cele CN et eel
Gee UN Wc erica)
Cae ene ee
Pon ue We Cues Sec a An Cc
Perce roam oea eCm cmon
PED eW mee econ)
sebenyek 34 jenis veuetas! Baik yang berhabitus
Peeceiee yaa Mur cee eae
PUN acne MERC eM laa ci Nc
Ceeiura ie Cai cece ESSE]
Son tcc ec ecg acs
Ciara ue i Ne ieee ey
eros ie UNC Wii mc ccc)
Eee Cou pes uns CS
(err uO Neue ua Netata Tact
eae en a eal Gee)
Cesta
eR eee key iarTebel 1, Jenis-jenis Pohon dan Perdu yang ditemukan pada kegiatan eksploresi Gunung Prau, Dieng
Pro] nome oc [Hstius | nanmbotani |__| anak |
(a GB
EE
ew Eee yece en Melastomataceae | Tidak ada
SO We eae
Rese aaa es ens
Soria
[is [rconcean[renon | sescuoens | urns reo |
5 a
NN a TN
A a
fe wuuron [ren
a | [|
ls) Tura ik ec)
FG ory BT ey Naess
£1
SS
EA a
CT
15PEs ee Cure cn eT)
Cr come nen nn ca al ett
Curie ae cee SME am oc)
eeu a carmen ce cu cee)
Pear aN MPC
mauaun di luar plot (sepanjang jalur eksplorasi).
ora Senna
PAC cuRC Rc acs anni Mule
@nakan yang Memunakinkah untuk di ambit,
Anakan alam dari 12 jenis Jainnya tidak denat
Ciera eau Wer erm oe
plot pengamatan. Krangean dijumpa| keberadaanye
ENP secre Momus tc
Cen sa Ua me ta
sudah mencapai tinggi lebily deri 2 m. Peralatan
SECM ty Mca Sutiare tet meni atg
rue at Me enna Ce gee
Pa acc anal ate
eRe W NCSU LSC n IIc
aul wee mua neta
pete eae olar aia Wea an Gee
EWN Geral Ole
Pee pele cule eae ec gic us nai
Beis Uecle uM ct new-age
Penrice Mr Ieee ar lar ry
Coen Wee he CECu mC es ree
Cae cm eee
dilakukan perbanyaken secara stek. Hal sebaliknya
Pe ment a trios een LE)
Cie rte ce Ma MR UUs
Seu soe eee ee
Peer es mee
PEW ee ele Osteo cumin Keen)
Mar Nel anal ata cI
lainnya berkembang biek secara alami di lapangan.
oe ee = MC
salah seorang pengenel jenis. yang sekaligus
eau bei anc hes
Pee ie Seca eat
eect ten recess
ee siete cg AER el eu UM
Rae eth ent aT ete eee Bcc eM
peers cues tute We
Seer ere en ea Le mE
CSN a Dee CAL A)
ete ee Ne ca ce LC
eee ea a nee a os
Pura eaerunee teu cur euce ly
Pee UM Sac Dir OC)
Porhecucweraktas i Cyc
pe Oe es ee
aT}
Cent
Gunimg Prau menganduing potensi kekayaan
mea Cur enc coe
Cae en Ose eeu es a i]
tee em LCe
Diong.Terdapat 22 janis pohon dan 12 jonis perdu
Pere aes ce ee ene es ries
eee Wr mics ane Cn Mec
ROEEcau eam ccc cme cue
GMa ccMe UNE ame Wem etc ou
Cae Com once mc tc ELeeer arr rcny
Reece cre iscr alin
Sen sca cus eeu Ca ed
Cece nme ue ewes ele ts eal
WenP lure eect Cuca it
cael
Perri eeepc eer crn
Eee crm cues niast cd
ST ee aecee ir Menge)
rN erie areca ats
Colne eee urs ec ca
SNCS me Iu cially)
Cesc e OM tC Rete
Ceres enna
Prawirasoedirdje, (1912). Cariyos Tanah Pareden
Die era
Sra UO Eee CIC He Oy
Geena cae cin
Erne were amine cats
Ditanami cw e
Cet unre A Wee
Cet
Setyavan, A.D: (2012). Konflik Kepentingan
Cet ee ane au er cia
Sree tear eT re
Sener eRe eae Nees
BSCS ce
cucu eames encircle)
See Cee CMe eo
CEU Sue MeL ac
Plateau. Kawistara- Vol 2 No 3, hal 225-328
TET el cumsc eC e eeoT
EEVeurR Cue MN or em I
ETE nce eae] ecPendahuluan
Dipterocarpus retusus BI. (palahlar gununa,
Keruing gunung, jati olat) merupakan salah satu
pohon dari maraa Dipterocarous dan suku
Dipterocarpaceae yang mendominasi tajuk utama
hutan hujan tropika. Jenis ini tersebar di sepanjang
Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai dari China,
India, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia,
dan Indonesia. Umumnya berupa pohon besar
dengan tinggi total sempai 48 m, batang lurus
silindris dengan tinggi bebas cabang 15-20 m,
diameter batang setinagi dada sampal 150 cm dan
berbanir (Scerianegara dan Lemmens, 1994). Jenis
ini dilaporkan hanye terdapat di hutan alam di Jawa
Barat dan Jawa Tengah bagian selatan (istomo dan
Pradiastoro, 2011).
Keyu dari jenis ini dapat dimanfeatkan untuk
bahen bengunan, behan konstruksi, perekat
(mengandung damar), dan sebagai bahan obat-
obatan. Di Jawa, penebanaan liar dan perambahan
hutan menyebablan tingginya kerusakan hutan dan
mempercopat punahnya jenis-jenis lokal, termasuk
palahlar, IUCN (2016) telah memesukkan palalilar
gunung dalam kategor!_rentan/Vulnerable
(WuAtcd+2cd, Bi+2c ver 2.3)artinva tenis. ini
sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar
pade waktu yang ekan datang.
7
Di Indonesia, berdesarkan stud literatur dan
eksplorast yang dilakukan oleh BPPTPDAS (2013-
2014), keberadaan jenis ini dapatditemuken di
Cagar Alam (CA) Pringombo I (Banjernegara, Jawa
Tengah), Hutan Lindung (HL) Capar (Brebes, Jawa
Tengah) dan Hutan. Lindung (HL) Gunung Cakra
Buana (Sumedang, Jawa Barat), dengan
kelimpahan pada masing-masing habitatnya sudah
menurun. Berikut ini penjelasan_singkat sebaran
alami dan karakteristik habitatnya:
1. Kawasan Cagar Alam Pringombolt
Secaraadministratif, CA Pringombo IL
terletak di Dese Pringombo, Kecamatan Srigaluh,
Kabupaten Banjarnegara, termasuk dalam Sel
Konservasi Wilayah IT, BKSDA Jawa Tengah. Kondisi
biofisik lahan adalahbukit dengan kelerengan1 5-
25%. Berdesarkan curah hujannya, wilayah ini
termasuk ke dalam tipe ikilm C, dengan curah hujan
= 3.867 mm/tahun,
Palahlar gunung ditemukan pada ketinggian
805 mdpl secara mengelompok dan berasosias!
dengan pandan, kedawung dan kedoya. Pada lokas!
tersebut ditemukan 7 pchon Induk dengan tingg!
total antara 15-30 m, dan diameter 26,5-41,8 cn
Anakan alarn masih cukup banyak dijumpai di lokast
ini (132 anakan alam dengan tinggi 15-30 cm),
tetapi buah yang masak jarang dijumpai (tahun
2013). Ukuran buah relatif besar sehingga kalau
iia jatuh ke lantai bitan maka danat ditemuukan
dengan jarak maksimal 8 m di sekitar pohon
induknya.Gee De COM sce calc ACL)
Poe ch eee Nc ange}
Per eure ur mur ee ede erat
DeNGuSSreS cur ee uncer ci
Neu eUM are Ic nm ners mT)
fea Wl alps Le cee
Cnt Mc st
Ce cee ener}
Eitecrer ee Ou
Pere eu etc ea
iter winemakers ere emer
Men eee ei ee ory
Couns UN Umpc Wee cae
Cer Wee Umum ens)
CATs am INE a
(Schmidt dan Ferguson, 1951) dengan curah hujan
ene eae ene ts
Cc eme nee DUNC kt Ur c
COMME mS Cumin Ses ania)
Geulbe tore ener ue create aie
ue ae ea cnc)
Pen Ween Race M ce)
Ceyee eae Om GC ne rieL cy
eae nec
Cie cMnue MAT gua
Poca eC eee Ce
CoM eur uM nee uric ct
CONC Cc ene emu
CEUrCae CDM Me le On ae
ee eer tren
CearriN TMs ce ee
Coreen acc een To
Eee ea)
Cree. iey
estuaries ec Ce mesa
Papel meM (cc inc come mC)
etre racic acl uence yee
CeCe eaten imc c)
Pecan eins
ccm Wc eRe cy
Genie aN nis Leen Ari
Jegekan palahlar gunung dijumpai pada UTM
(X:184430;¥:9222851 sampal
tee errr acer Uma ee
pee eee Cw cy
Pree CnC UNe Cua gM
Cee icuee cle nineteen acts
Premera a cai ee eae ie cs
Ceres MCMC RMN ecm crs
EC Reco emma ICM
tersebut tidak dijumpai bush segar, beberapa buah
Bieter Me Mia er Cte ta)
Se ee ey
Pradiastoro (2011) mengungkapkan behwa jenis
eee UP reer Sumner cl
See Ln aNe Sic swim are
Pek aie Ucna Mucloe tue amu citer cs
dominasinya terhadap Jenis lain. Kelimpahan paling
Coma eo eco ae in)
Rue c Nes Ue ener aa
ere
Oar eek Oc)
Pei ae Ms
CMEC Me MeL Lae
menyelamatkan suatu jenis dari ancaman
ACCU es eM Le ULL
melakukan KSDG dapat dibegi menjadi dua yeitu
konservasi genetik in-situ dan exsitu, Konservasi
Tete Ce eee econo
UICC ME) Lie BE
ie er
ee pee ee Ce ete)
Ss
ieee etc cancel
eM Ue ee Car mu Cue)
Pore nee er
Peres amar elect Cu
Pee ma ee a ac)
renee eee ae enn
Crate eects iees rr
Se a ee ee C3
eas i icc
Ceres Cece Re ieee)
See Ome LCCE)
UNM Yeas ane
eC CCar ume uC isl
eco m come era)
Eon Mims eee
Wie a orueeen cui snd
Pert acer aren emesis
SUC cles me nec
PUN. ue Uwe OL
Widyatmeko. (2014) menambahkan
bahwa pernbangunan plot konservasi
eee eerie rl
Coeur neeli< te eae
Pau cu An Cua
CTC EC US
Peacoat ec aeh
Coat a ir acute cu eat
PPE eames rere etc
COMORES au ao cuca Cua
a}Plot Konservasi Genetik Ex Situ di Tahura
Deore WME CCnrt Cte
LOPS ee euros ce ace
Cee ner c us se Clear)
Peat nett asa ace)
eee ee ec ecy e
Cer ice MRI ure ams
Cees MU MMIC CAME came Usa ae cle
Pomme ieee niet net
ae eet tec eM CIE amr NUT toe )
ru ee eure
Pee Wien nee ica aL)
EXC hoes om oe Mathis cl
Pree Wen cao, Secale arate
eae uM Memon cl
Eo ume ame cura nme acne
Sciatic te
cue Wes ecu
CTC UNC ee cere art
Cia ed ue ae TT
SIA eae cure eC RC ey
oar una cM mc
Pes ed iW cn cee oy
COuCO UNC Ue arc Rta net
eee Mn ce time ga
ests mE uc Cae ume it
PNM CIN cee Cure reel
CEILI LCN UMC am IOs
Ger me a Ua eee
CEE WM Ce Cue a eae
Netter
ROA Oc eee ce
ee Mer nS
CTC UCU) Mea ties Le
CEL UN ee CAI)
ee eur Cue Se ou
Eevee ese ne ener
Suceu ess oueca cme mel acc)
eee Rerum en cu aCeeur ro
pe Me Nace cece
eee uma eget)
Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah,
Fore ome We soc
Kemucian dilakukan Kegiatan penyiapan lahan yang
ema WWE
eae Ue aM CLC PAT ccm rt)
ere e eT cna eee STO
CCM Maen cm LUN ree keris
Poe CC Mees WMO uC Mey
Gee ON Mats cee Coat Roc
COMA Rua eco oun ue
iene IC aes eS crm
Peau EWN ene oN ee car
Se aN Ret Rete ee isc eel
antarantar populasi.
19
|
i
a)
‘Capar
feos
Cakrabuana
Cue
4
Coney
ira
Peer e}
ter one cau g
cM SL ey Meets
ea Nee chm ear mets
eevee et eae Lie emer)
Poet ue ue cee cet
sis)
eNO Mel cme em eae ie a eats
Tee ree eres
ene ee a eee)
teers
CUM es eeu Oe or cea
ae tae ee ae)
Mientras
Se ae ETC ne rs
Ceee erie Racer erie saison ac)
Pc ira Sar ie a ar
eur tuto Ec umeteT CD
Panes
Se eS eC mee
ee eect cec COM es
ec esas Rn a Oc TS
sin
Ere ae Ma ae eee a ae en
pT eco Guo neMeh ac cet)
Boe Be Mu cam cmc ty
Ee tut we Woon PMN ease eM a
Tee e errr ea eae een)
ieee ad
Pei aero)
eee ue eens ad
Tengkawang genetic diversity and for sustainable
slime ke et eaten saeee ee ea eer ety
Pr cum I Eee atic
eae CRC aan as irs
Coen nea wal lee te Us mn)
CMR ae Te wes eee
Penistone mere Mn cae Ce Mea ean)
frakuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir
Peer uel ect eer LUN
Feces meen Meet gC Cac
Ronee OEE DN om Cem ma tet)
FU UM nei ims nM eee
Peneen er eames
Bile Seeger omens
CnC Cur ec WC mec
Oe ue ES une Meee)
Pee ere pee ence nee
Re Cee i tee ree eee
Circ Cale ene chee maeuees ci
Pe ee ee cite a cence once
Cee WLM mec coum vera)
Pre eager Un Me ea eee)
ore rn uC
Petr ene tar mee eee
Seen Cn Ce oracles
Sen Lee Cu
Page eee eee ees Tad)
Female ci Mem elm a
ieee sec c oe pinout Wel allel)
uaa eect ete)
Por one errr
Sn eee CTU
ecm meee ee ee
PCE ean eee ar ce ie allure)
Pe eee ae ce end
en sie rate eat
Cres Mgr Snes sce
CCST EELE
Seti e tT
can tl
FOSS Cee)
Dentin Svea Ce cree)
POC nT MN eaten
2300 SM (Sedelurn Masehi). Pete Kuno tersebut
Ceca a Mauna
Se mee eu en em as aL)
PTC cae Rae er
eae ra isis ese ya acd
Poe eee ues a Ieee y
Cenc ine cir mic aeeumes terme
Pe: nec tee ene
(SEM UME aN cu meer eM)
en ent eee eae)
Sec ene a ae ee a)
Cee nt falas ute eee)
See eee are near
CeCe ice Marlee)
Seg en annular
Cm eS uCMN UC Cin
Peer eC ere eit Mea eine ccr)
eC eee Wee
Pee Ue G mec ena)
Fe NS eo ue Cnet
Cee cna
eur eet eB
Peter erie a eee ee ean
ray cess amu cite cer eel] aun
Perc niece ec
Pee iee ia rie M cre sh sea OEE Ly
ee wou ys aid
cu ec iS ccs
PS Cu cients
eae es Ne eC]
eee eee Rae ase ae ean
Peer eae nate rere nes
ese unk eueee eCity
Pere SaurusCee ee ee cca
Pec eae eo cd
Messi Wee accu ap Crue tr)
CSCI cu ar Me oy
ACU aeee AR aC COMI serti ny Ud
Eevee ct a Ct a Loe XI)
Pee Soe ae ae eel
Cemetery
SCN CCS cur tC Cat tg
PCO eam inannnn eM Ne en ca)
Konvensional (kertas) menjadi digital yang
Ce Cnc ec ere a Mer
Geena ie SC
Een Me Sa meee sc mag)
or MmCCE a Me uuu meee!
Cae NN Nene eared
One oc Uo rete
eT eck Mee nen ay
Sa ee Cee eee ear
CI meet Ue eh aC eIacmee
ODM sca rune ec ees
eu ens Come cI acrid
CNet CU Se
Cenc Men UMMC mente eta Mules
SIG yeng bersifat dinamis pertama kali
Tuan UN ere M een Tm sce
CTA sue So
Ue cer see nace
eee ea ae wer
perbaikan aplikasi pemetaan yang, memiliki
Cae uC Uume tu L Ur ist iMag Sony
Pear ame Cl (van)
Cape ecnir ul acest
PSCC We Mem ak ee aL
ue CT TNCkom eu Leu
be UMN Ae SA
Pounce POEUN ce
(CORR ic ae niente
Be renr pes
BRM I ule Ws ae ne ao
eminence Ucar Mme neo ho
PScuenc uae
Seo at cue terme et cs
Be eeeier Mutt uM Weimer SU cic
Ren cum Seen Mec
PU SUC une CN ou
Pega Aur ae Wee
Pea ce ee ses SE
Peer ence usin aes ar
ote emu RS Cee
Ean
Pe emu any cnc ace asc TU
Cultura re er eur Tn
Sea Meco en Maree
Pete Ur a Cie uC
Peon Mor rere een
5.S1G memiliki kemampuan untuk
Dee e cueece SiC ue erg
eu
rt
Pe Ly
Cee ae
Pear Ure ue aes tg
eee ue eer
Pouce uiee nee ccm ici
IEG anak nee Me CE
Se Neca ie rt etiam Se cake at
PWC Om eUnc eC CMe mart Ta
baweh permukean bumi yang cigambarkan pada
PAE een ts cece ual
car ee ae Ur
OrmIE De Sect iemctar mC anc)
Caran We lc wee Le
Petunia ang oes)
adalah suaty penyajian grafis dari seluruh atau
Serum neo ec Nic
Scie ite ere Sc
EPs ements ic)
eee yout
OM ae ie ee ec um ess
eC ue Rm UN eRe
tempat lain di permukean buml).2.
aint MOM Ceun temas
(eee)
Ee eu cM a cane Neg a
See Mas Ces
Sinecenr 4
TSU els lve oa
DUSTY s
Eater
CeceERE u ety
Menurit Soendjojo dan Riqgi (2012), secara
POM ee Cac caters Cum a We
Se
Ce rues ec ed
Mus ete a
Ca MC ance ome ee
eos ae tueeae ars
Cake enc ee)
Pee anette)
eee cine Ue cs
FoR NC CMe gee ei
Undlang (UU) Nomor 4 Tahun 2011, Skala adalah
Cee Chere nic ic)
COPE IE reas Cire cue Cesena)
Cece ae err acs
Pea NCE Wai cell selene ean el)
Ce eee eee eee rc)
Neue R ot UCCI DAN CuM seycy
Pou Re ue rae
i aac eee Ue
Mee Uren uence
ee Te Sn cece as
COTO UM CI Te cae ACL)
Peay Ly aE Oe ree
Ci Rete eerste mma
Nee ey esr ancl ee
Poem calcu Cue asta ce
Pe Peibeeaclac AeiB
oe ec ec neem
Csi enue em tH
PBEM ESTEE CC caer L a
a
Pee eee iets ig
Eee ec eis Cr eCeCC)
Seay
Pee Sem UMPC RUC Ee acy
[cs
POC
eae cur a eee eet
eee eet ete is
DO nie ieee aecuab Mle cgi
Tints Eie tii (Mec pus TP al
eee ee ace I) te ¢
Oe cen en inure!
ee ieee ec)
eum our MCLAeee)
ee et eu EU
Sei ume eC cum)
eae ile taps meyer t
eee ecu cr este Mec
eee ele eMedia
EEOC e acum Mary Satine a)
CeCe ge ec a bis
Peru I uMe emcees
Cee eae ies Ie Mtr)
Pietro Lemme SMT T EL Woe en
err ama h CT een LN cn enna etc)
(Cie ie ec)
St CUE ees eRe peeaar ess cal
(ei Meta arse P cater)
Fea er Ura tucecs esc Naeem
Pada ere digital seperti sekarang ini, obyek statis
ecco
CAC TRIE UC, DC LiCa LNT
Cee ame MC ge te el
CCU acumen a ry
ew rug cuee eu Aue eee
ae ae eu
CONC OM aera ue
Nn aM NCE Neuere cer)
CPM ie eeu UNE ane Lc
Pec)
Currey Rt aA)
and Engineering. Second Edition, CRC
oe
ce en ac ec ee
[ca ec ee ec
ny
a Re MCR eS UL UCR ae
Yogyakarta.
Cn et uo eee AL eC AT COL)
CP eee emer ern ne ern
eee Sere eee cua cies
ete ae Smee Me cetPETA RBI DAN KOMPONENNYA
1. Judul Peta
2. Isi/badan peta
3. Inset dan posisi lembar peta
4, Sistem proyeksi, sistem grid & datum
5. Instansi yang menerbitkan peta
6. Legenda
7. Sumber data
8. Petunjuk pembacaan koordinat Geografi & UTM
9. Koordinat Geografi dan UTM
10.Petunjuk pembagian daerah administrasi
11.Skala anaka & skala bar
12Arah orientasi & petunjuk pembacaannyaMenetapkan ,
Ukuran & Perkembangan
STRUKTUR
TANAH
Secara Mudah
oe dan Cepat di Lapangan
a
eny Harjadi
Frei oarnean ee
“ool Pergeiat Dawah Avon Sung)Pendahuluan
Struktur tanah merupaken gumpalan-
gumpalan egregasi kecil dari butiran-butiran tanah
yang mempunyel bentuk, ukuran dan
perkembangen tertentu. Gumpalan ini terjadi
karena butir-butir pasit, debu dan liat terikat satu
same Iain olch perckat scperti < bohon orgonik,
kepur oksida besi dil . Pade daerah dengan curah
Aujan yang tinggi umumnya ditemukan struktur
tanah remah atau gramuler di permukean dan
Semakin menggumpal pada horison bawah.
Struktur taneh inj dalam perkembangannye
terbentuk melalui agregasi berbagal partikel tanah
yang Menghasilkan bentuk dan susunan tertentu
pada tanah (MeCany. 2001) . Agregasi struktur tanah
juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar
partikel tanah yang mempenganuhi pergerskan ait,
dai, ehar tumbuhanjden orgenisme tenah.
Beberapa bentuk struktur tanah ada yang kecil
(granular; lepas), sedang (kubus, kubus tajam, dan
baji) dan besar (prismatic dan kolurmner).
Tanah dikatakan tidak berstruktur apabila
butirebutir tanah tidak melekat satu sama lain
(lepas), pada tanah pasir atau yang saling melekat
Menjed) satu satuan yang padi dan kompak,
disebut dengan massive atau pejal (USDA, 2010).
Tenali yery berstiuktuy beiky mempunyel
tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah
tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang
baik di lapangan blasanya bentuknya membulat,
sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan
rapat dan bukan dari tekstur tanah lat (clay).
Struktur tanah yang baik akan terlihiat keberadaan
Pori-pori tanah banyak yang terbentuk dantidak
mudah rusak, sehinoga pori-pori tanah tidak cepat
tertutup apabila terjadi hujan (Neri, Schaefer,
‘Souza, Ferreira-Junior, &Meira-Neto, 2013).
Salata (2016) menyampaikan manfaat yang
diperoleh dengan diketahuinya bentuk, ukuran dan
perkembangan struktur tanah, misainya untuk
struktur tanah yang berukuran beser seperti Kubus
atau. kolumnar, akan berakibat: (a) infiltrasi
semakin lambat, (b) permeabilitas semakin lambat,
(c) perkolasi semakin lambat, (d) kaderair semakin
ting! (e) porositas semakin rendah, (f) aerasi
semakin rendah, dan (9) pengolahan tanah semakin
berat atau culit.
Bentuk Struktur
Terdapat sembilan bentuk struktur tanah
yang ada di lapangan, yaitu meliputi struktur tanah
yeng kecil, sedang, besar dan tidak berstruktur ,
antara lain berikut inl (Gambar 1).
1. GR (Granular) atau struktur tanah kersai_ :
bidangnya banyak tidak beraturan, tidak
membentuk permukaan sekeliling ped,
menyerupel biskull rental dati blasaiye Kurang
dari 0,5 cm diameter, umumnya ditemukan di
lapisan permukaan di mana akartumbuh
26
2. KA (Kubus/Angular Blocky) atau struktur tanah
gumpal: berbideng banyak, bidang muka saling
berpotongan membentuk sudut lancip
3. KM (Kubus Membulet) atau struktur tanah blocky
berbidang banyak, bidang muka_ seling
berpotongan membentiul suidut membulat. balole
jak teratur yang blasanya 1,5 Sem
LP (Lempeng/Plety) atau struktur tanah lempeng
fata dan plat horizontal. Tipis, seperti tanah
piring datar yang terletak horizontals. biasanya
ditemukan di tanah yang mengalam) pemadatan.
PP (Prisma/Prismatic) atau struktur tanah
prisma : panjang vertikal dengan baglan atas
Fata. kolom vertikal memanjang yang
panjangnya beberapa cm, biasanya ditemukan di
fapisan yang lebih rendah
TE (Tiang/Columnar) atau struktur tanah tiang :
Panjang vertical dengon bagian etas membulet,
bagian atas den bawah Sama besar kolom
vertikal memanjang yang memiliki top! bergaram
dj atas, ditemukan pada tanah beriklim kering
BW (Baji/Wedge) ate struktur tanh bail:
lonjong seperti mata kampak, ujungnya
membentuk ujung tajam
|. BS (Butiran Single grain) atau struktur tanah
butiran tunggal + tidak berstruktur, selurubnya
tidak padu seperti pasir lenes, Tanah terpecah
menjadi partikel individu yang tidak saling
Inenenpel, Selalu viseitel kunsiotersi lepes.
umumnya ditemukan ditanah berpesin,
. PM (Pejal/Massive) atau struktur tanah Pejal_:
tidak berstruktur, materi berupa satu kesatuan
pedon yang padu dan tidak selalu tersementas|..
Struktur bebatuan berbutir dari Kondisi asal yang
bekudan mengganggu, ditandal dengan susunan
acek mineral pembentuk batuan. Batu dengan
tekstur masif dikontrasken dengan batu kelabu
dan berlapis
C_s>
/@
Wev
TO=MarglCokimar
Tianickaninar {oka
R= Ganulse
Butane: (rare)
LP = Limpegay
tampg ah Bu tegen eh
} i =
‘BW= BajiWedge: KA= Kubus/Angutar P= PojaliMassive
fantom ety Peal disse!
(iss Sena at
Gambar 1. Bentuk dan Struktur Tanah di LapanganPerkembangan Struktur
Penoolahan tenah dan pemberian pupuk kandang,
akan meningkatken acregasi tanah, sehingos
perkembangan struktur tanah kan semekin
menguat. Pada lahan yang terlantar atau bero
tanah menjadi marginal sehingga perkembangan
struktur tonah sangat leman. Untuk mengctchul
perkembangan struktur tanah dapet dilakukan
dengan cara meremas dengan tanah, jika tanah
mudah hancur berarti perkembangan struktur
lemah dan sebaliknya jixa saat diremas tanah tetap
utuh bahkan sullt untuk dihencurkan make
perkembangan struktur kuat (linet Tabel 1),
‘Tabel 1. Tingkat Perkembangan Agregasi
StrukturTanah
Susie (hun) Tape Rratrys eanagan rsa ate
reas
Sumber : (Harjaci, 2015)
Ubu an St ubtur
Darl bentuk Gan perkembangan agregasi struktur
tanah, maka akan berakibat ukuran struktur tanah
di lapangan berbeda-beda (\ihat Tabel 2 berikut),
yaitu : a). sangat halus (VF), b). halus (FN), c).
sedang (MD), d). kasar (KC), e). sangat kasar (VC),
Gan) ekstrim kasar (EC),
Tabel 2. Variasi Ukuran Struktur Tanah di Lapangan.
Sart VEY =)
Sia Wo re5 aes Wad
Seyhasr(weycoes) CME] AOSD >
Sumber : (USDA, 2010)
Penetapan Struktur
Penetapan struktur tanah hanya dapat
dilakukan di lapangan dan tidak bisa sitetapkan di
laboratorium Karena jika dibawa ke laboretorium
maka bongkahan tana mengalaml kerusakan
selama dalam perjalanan. Sebenarnya penctapan
struktur dl lepangan dapat dilakuken sccara mudah
dan cepat, hanya dengan 4 langkah berikut ; 1).
ambil Dongkahan tanah satu canakulan yang besar,
2). jatuhkan bongkahan tanah taci setingai dada,
3). lihat bentuk yang dominan dari pecahan,
bongkahan taneh yang dijatuhkan, dan 4), embil
bongkahan tanzh yang paling dominan dan amati
dengan seksama, maka akan terlihat apakan
berbentuk pbutiran granular, bongkahan besar
kubus, atau lempengan lembaran.
Keterkaitan Struktur den Tekstur
Bentuk struktur tanah sangat dipengaruhi
olen komposisi jenis tekstur tanah yang ada di
lapangan, Tekstur tanah yang kasar seperti pasir
(and) maka bentuk struktur cencerung kedil
Seperti ramah atau lepas, sebaliknya jika struktur
tanah lebih banyak mengandung /ait (clay) maka
bentuk struktur tanah cenderung besar seperti
kubus atau kolumnar (lihat Tabel 3).
abel 3. Keterkaltan Tekstur Tanah dan Struktur Tanah
di Lapangan
eae Sone Pea
alo, Leen
Salls.site.gov, 2011)Hubungan Struktur dengan Ordo Tanah
Struktur tanah membantu dalam penetapan
fama tanah di lapangen, karena struktur tanah
yeng ada, mencerminkan sifet biofisik sebaga)
penciri dari ordo tanah. Berikut beberapa bentuk
Struktur tanah yang terkait dengan nama ordo
tanah (lihat Tabel 4) berikut inl
Tabo! 4, Kotorkaitan StrukturTanah dan Ordo Tanah
irene
‘Sumber: (USDA, 2015)
Berikut_beberapa _penakodean contoh
struktur tanah pada berbagal jenis ordo tanah yang
ditemuidifapangan (lihat Gambar 2) berikut ini,
1. PPLFN adalah stuktur tanah prismatic (PP)
dengan tingkat perkembangan lemah (1) dan
kuran struktur tanah halus (FN) berkisar 5-10
cm.
2. PP3KC adalah struktur tanah prismatic (PP)
dengan tingkat perkembangan kuat (3) dan
skuran strukturtanah kasar berkisar 20-50 cm
3. GRIVF adaleh struktur tanah grenular (GR)
dengan tingkat perkembangan lemah (1) dan
ukuran strukturtanah sangathalus < 1m
4, BS adalah struktur tanah butirtunggal lepas (BS).
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, & K, (2009). Efektivitas Cacing Tanah
Pheretima huplensis , Edrellus sp . dan
Lumbricus sp. dalam Proses Dekomposisi
Bahan Organik. J. Tanah Trop., 14(2), 149-158,
Harjadi, B. (2015). SURVEI Inventarisasi Sumber
Daya Lohon (ISDL) (ist ed.). Yogyakarta:
Penerbit. Deepublish (CV.BUDT UTAMA) Jl.Elang
3 No.3 Drone, Sardonoharjo, Ngagiik, Sleman.
31 Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta, 55581.
McCarty, J. P. (2001), Ecological Consequences of
Recent Climate Change. Conservation Biology,
15(2), 320-331. hitps://dol.org/10.1046/
j.1523-1739.2001.015002320.x
Neri, A. V,, Schaefer, C. E.G. R., Souza, A. L.,
Ferreira-Junior, W. G., & Meira-Neto, 1. A. A.
(2013). Pedoloay and plant physiognomies in
the ceriado, Brozil. Ancis Da Academia
Brasileira de Ciencias, 85(1), 87-102.
https: //doi.org/10.1590/S0001-
37652013000100007
Sellata, M. K, (2016). Partisipasi Petanl pada
Penetapan Teknik Rehabilitas| Lahan dan
Konservasi Tanah di WTlayah DAS Mikro
(Farmer's Particiption on Application of Land
Rehabilitation and Soil Conservation
Engineering on Micro Watershed). _jurnal
Penelitian Kehutanan Wallace Vol. 5 No.2,
Ayyslu> 2029, 174-04, a{Nuvember 2019),
171-164.Solis.usda.gov. (2011), Exploring Soll
Texture. UW-CMN: For-Cllimate Fall 2011
Course, 5, 7-10. Retrieved from
http://solls. Usda.gov/education/resources/less
‘ons/texture/
United States Department of Agriculture. (1987).
USDA Textural Soil Classification. Soil
Mechanics Level I Module 3 - USDA Textural Soil
Classification.
USDA, S. S.S, (2010). Keys to Soil Texonomy, 2010.
Keys tu Suil Taaunuiny. United States
Department of Agriculture (USDA) (Eleventh E).
United States Department of Agriculture
Natural Resources Conservation Service.Per UNS ie cue aun aera
Peel CMe geal oc eae
Perea ocular Cleat).
Pea ernie ue
Ca re myer tin tge Cee ke rm ss
‘Acara ini diikuti oleh Balai Taman Nasional Merbabu,
ST OCHiG ie uname ie
ie eRe ic smc MAC Un
cea uae ete
oye ee ce
eee aaa cer cal
santal dengan fute yang telah citentukan panitia.
Sete Tea
Re Mue ene ue ae CMa
ee eee um al
Per Stace UMLuCaC Eee)
PeTUEMIC eee Meter N anes
Per ccut ag a aet aers
Cena este eee ec
ead
Peay ie oer el
Cereus UNEC me arm eer il
Pei cue uice menue Secu eh
PEM cul cU MCE eum uma Sane
Pests cic Mea) ea
perlombaan tenis moja dimenangkan olch
CaS
Acara yang dimulal pukul 06.30 WIB jni juga
eae acumen une ge ote
Tere eC ec)
Peete iets
egRISET DIHARAPKAN
BJS# MEMBERI
tantangan kehutanan, terutama masalah
yang sekarang lagi “panas-panasnya” yaitu
sawit. Hal ini diungkapkan Inspektorat Wilayah 1V,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutenan
(KLHK), In Wisnu Prastowo, M.For saat memberikan,
Sosialisasi penilaian reformasi birokrast di Kantor
Balai Litbang Teknologi Pengelolaan (Balitek) DAS di
Solo, Jumat (21/4), Wisnu menyadari bahvia salah
Satu tantangan ferbesar KLHK saat int adalah
masalah pembukaan lahan terkait perkebunan
sawit, Bahkan sawit sekarang telah menjadi
masalah yang sangat sensitive dan harus
diselesalkan secara bijaksana.
R= ‘seyogyanya bisa memberikan solusi atas
Wisnu berharap peneliti bso: menghasilkan
riset yang dapat menjawab masalah publik. Misal,
rekomendasi jenis tanaman yang depal
memiberikan keuntungan ekonomi lebih baik
deripeda sawit dan tidak menimbulken masalah
ekoiogl.
Selain itu, Wisnu juga berharap bahwa riset
bisa memberikan jawaban tas tantangan yang
Wihadapl KLHK. Sebagai negara berkembang,
Indonesia menghadapi tantangan lebih di sektor
hutan dan kehutanan, Tetapi Wisnu yakin semua
dapat dihadapi apabila kita solid.
"kita makin Jama makin melemah, Bahkan
Fimbawan kampus sexereng tidak bisa berperan
sebagai kontrol. Padanal rimbawan kampus bisa
memberikan masukan untuk kebijakan," pungkas
Wisnu.
30
Wisnu khawatir apabila kondisi ini terus
terjadi, maka hutan di Indonesia akan punah atau
tidak ada lagi Bon ini sangat disayengkan dan
kasinan anak cucu kita di masa depan. Oleh karena
itu, kite harus muiai berubah atau reformast dan
tegas untuk menghadapi tantangan yang ada
sekarang.
“Reformasi adalah proses untuk menuju lebih
baik. Hal ini tidak dilakukan secara cepat tetapi
perlahan dan pasti, Akhimya ekan menghasiikan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan
melayani," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, selain melaksanakan tugas
dan fungsinya, birokrat juga harus melaksanakan
tugas umum lainnya yang memberikan manfaat
bagi masyarakat di sekitarnya, Namun dalam
menghadapi tantangan dunia, birokrat harus bisa
bereformasi.
“Reformasi birokrat intinya _membentuk
birokrat yang world class untuk berkompetisi di
dunia. Reformasi birokrat sangat penting untuk
anak cueu. Kile herus refuri dan inqiove selalu.
Dengan sumber daya yang ade kita bisa lakukan
dengan baik," tegas Wisnu.***\
POPULERKAN TULISAN
_ LEWAT WORKSHOP
B= Litbang Teknologi Pengelolaan (Balitek)
DAS telah bertekad untuk mempopullerkan,
nasil risct melalui tulisan berita. Hal in}
merupakan salah satu upaya dalam
mendiseminasikan hasil riset. Untuk mencapal
tujuan tercobut, Balitak DAS telah molaliukan
Workshop Penulisan Berita di Kantor Balitek DAS
Solo, kamis-Jumat (19-20/04),
"Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan peneliti, teknisi maupun staf Balitek:
DAS Solo dalam menulis berita,” kata Nur Sumedi,
Kepala Balitek DAS saat membuka acaja.
"Keterampilan menulis berita ini sandat
diperlukan untuk menyebarluaskan informas| Hasil=
haoil penelitian maupun altivitae pembangunan
sektor kehutanan kepada masyataket uimulp)”
‘tambahnya.
Menurutnya, banyak masyereket yang
kurang bisa memahami bahasa ilmiah dalam hasil
penelitian. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara
untuk mentransfer hasil penelitian ke dalam behase
yang mudah dipahami oleh masyarakat awarn.
Bahesa popular merupakan selah satu Solus! atas
permasalahantersebut.
“Jangan sampal hasil-hasil peneltian berakhir
01 perpustakaan sebagal lembah kematian,” tegas
Nur Sumedi.
Nur Sumedi berharap dengan Kesiatan ini
bisa_meningkatkan penysharluasan hasil riset
kepeda masyarakat sehingga akan lebih banyak
hasifriset yang dapat dimanfaatkan.
"Kebermanfaatan hasil penelitian bagl
Fenggune diharapkan dapat menambah cksistenal
baial sebagai lembaga pefyedia iptek,” kata Nur
Sumedi,
Di sisi lain, Ays PraWitesari, salah satu
narasumber dari SOLO POS menyatakan batwa
sebetuinya banyak hasillitbang yang bisa dieksplore
‘menjadi berita yangmenarik.
Bahkan gmungkin berita tersebut menjadi
informasi yang sedang ditunggu-tunggu oleh
mesyarakat atau pengguna. “Seyangnya, website
pada berbegal lembaga pemerintahan kurang
menarik dalam menvatikan berita.” kata Avu.
Ayu berhafap dengan adanya pelatihan
bisa merubah paradigma tersebut. Lebin jauh, Ayu
melihat banyak peserta workshop yang sangat
berpotensi dalam merghasilkan berita yang
menarik.
Pada Kesempatan tersebut, Ayu juga
mefgajarkan’ teknik’ penagalian dato dan tema
berita, Menurutnya, penggallan data harus
difekukan sacara_terencana dan detil sehingga
Informas| yang dibutuhken dapat diperoleh secara
léngkap danakurat.
Berita adalah fakta, Tapi tidak semua fakta
bernilai berita. Jurnalis harus berusaha menemukan
fakta yang, berilal berita,” kata Yonanta CP.
Redaktur falaman Kota Sole yang juga menjadi
narasumber pada kegiatan tersebut.
Fakta yang bisa menjadi berita, umumnya
mempunyai sifat penting (significant), besar
(magnitude), kebaruan (timeliness), kedekatan
(proximity), tener (prominance) atay manusiawi
(human interest) ataupun gabungen dari beberapa
sifat tersebut. Ini dapat dilakukan dengan
observas!, wawancara maupun riset.
Sedangkan narasumber ketiga (Danang Nur
Ikhsan) mengungkapkan bahwa berita ada dua
Jenis, yaitu straight news dan feature news, Straight
news merupakan Derita langsung, bersifat penting,
hernademan pada SW+1H dan penulisannya
berpola piramida terbalik. Sedangkan feature news
merupakan berita kreatif yang ditujukan untuk
memberikan informasi tentang suatu peristiwa,
situasi atau aspek kehidupan,
Pada kesempatan tersebut, narasumber juga
memberikan tips dan trik cara membuat data hasil
penelitian dan karya tulis ilmiah menjedi sebuah
berita dengan bahasa populer. Selain itu, ke-30
peserta yang hadir, baik dari Balitek DAS dan
manpiin lIPTD Ki HK Tainnya di Tateng diminta tintiie
ppraktek langsung. Haslinya dipaparkan dan direview
bersama pada har) kedua.*eae PENELITIAN
PENGELOLAAN DAS
Journal of Watershed Management Research st
lusaha yang keras dan cukup melelahkan,
akhirnya Balai Litbang Teknologi Pengelolaan
Daerah Aliran Sungal (Balitek DAS) berhasi)
meluncurkan Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (IPPOAS) edisi pertama, Jumat
(28/04), Proses peluncuran tersebut disaksikan
Jangsung oleh Kepala Balitek DAS Dr. Nur Sumedi,
Tim Pengelola IPPDAS serta beberapa Penelit)
Balltek DAS.
eee es teas conte melalul
"Saya ucapkan terima kasin kepada Tim
Pengelola JPPDAS atas usaha kerasnya dan telah
berhasil mempublish 1PPDAS," kata Dr. Nur Sumac
Selanjutnya, Nur Sumedi menyarenkan agar
alamat JPPDAS atau http://ejournal.forda-
mot.org/ejournal-litbang/index.php/JPPDAS/index
untuk disebarkan kepada seluruh peneliti Balitek
DAS serta kolega Balitek DAS balk melalui milist, WA
maupun media sosia! lainnya.
“Saya harapkan kita umumkan per artikel
dengan kata yang menarik sehingga mengundang
mereka untuk klik JPPDAS. Harapannya kita dapat
mencapal akreditasi,” kata NurSemedi,
Sementara itu, Dr. Tyas Mutiara Basuki, Editor
In Chief 3PPDAS berharap dengan peluncuran
JPPDAS ini bisa memberikan manfaat bagi para
ilmuwan atau pengguna lainnya sehingga bisa
meningkatkan Iptek di Indonesia.
“Semoga ke depan, makin banyak kontribusi
dari pihak luar yang menyumbang naskah untuk
edisi berikutnya, Dua tahun ke depan ini, kami bisa
mengezarakreditas," harap Tyas.
Diinformasikan, JPPDAS terbit setahun 2
(dua) kali, yaitu Bulan April dan Oktober, Pada bulan
ini IPPDAS yang telah diluncurkan adalah Edisi
Pertama atau Vol. 1 No. 1 Tahun 2017, dengan
menampilkan 6 (enam) artikel iliniah,
Ss
Artikel tersebut, yaitu Hasil Air Hutan Jati
Pada Dua Sub Daerah Aliran Sungal Dengan Luas
Berbeda (Watar Yield OF Teak Forest At Two Different
Catchment Sizes) Oleh Tyas Mutlara Basukl,
Rahardyan Nugroho Adi, Edi Sulasmiko;
Sedimentasi Delta Sungai Citarum, Kecamatan
Muara Gembong, Kabupeten Bekasi (Sedimentation
At Delta OF Citerum River Muara Gembong District,
Bekasi Regency) Oleh Paryono, Ario Damar.
Selye Buui Susilu, Rokluniit Detiusi, Heny,
Suseno; ‘Tradisi Dan Religi Sebagai Upaya
Konservasi Mata Air Masyarakat Perdesaan: Studi
Kesus Masyarakat Kecamatan Gitimulyo, Kabupaten
Kulon Progo (Tradition And Religion As Means OF The
Rural Community In Spring Conservation: A Case
Study Of Girimulyo Distric, Kulon Progo Region)
Oleh Sudarmadji, Fajar Sugiarto, Ratna Desta
Kurniasari, Indra Agus Riyanto, Ahmad Cahyadi,
Sudrajat.
AlUkel —iainnya Penduyaan TuMltias!
Menggunakan Data Neraca Air Oi Sub Daerah Aliran
Sungai Watujali, Gombong (Estimation Of
Infiltration Based On Water Balance Method At
‘Watujali Sub Watershed, Gombong) Oleh irfan Budi
Pramono, Rahardyan Nugroho Adi; Analisis,
Kerentanan Tanah Longsor Sebagai Dasar Mitigasi
Di Kabupaten Banjarnegara (Vulnerability Analysis,
[As A Basic For Landslide Mitigation In 8anjarnegara
Regency) Oleh Pranatasari Dyah Susanti, Arina
Miardini, Beny Harjadi; dan Perbandingan Prediksi
Hasil Seuimen menggunakan Pendekatan Model
Universal Soil Loss Equation Dengan Pengukuran
Langsung (Comparison Of Sediment Yield From
Prediction Using Universal Soil Loss Equation With
Direct Measurement) olgh Diah Auliyani,. Waban
Wisnu Wijaya.***eae}
ees
Coane