2018
Simanjuntak, Ribka
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11185
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IMPLEMENTASI
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
SIMPANG LIMUN MEDAN
TAHUN 2018
SKRIPSI
Oleh
RIBKA SIMANJUNTAK
NIM : 141000501
SKRIPSI
Oleh
RIBKA SIMANJUNTAK
NIM : 141000501
Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-
Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2018” beserta seluruh isinya adalah
benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang belaku dalam
masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko
atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini.
Ribka Simanjuntak
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Ketua
ii
iii
iv
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan
5. Drs. Alam Bakti Keloko M.Kes. selaku Dosen Penguji I yang telah
vi
6. Putri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H. selaku Dosen Penguji II
Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan selama
8. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan seluruh Staf yang telah membantu
9. Kepala Puskesmas Simpang Limun dan seluruh staf terkhusus Ibu Ratna
10. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Bapak Warison Simanjuntak
dan Ibu Deliana br. Manullang serta kedua saudara penulis Yoel Sapto
dukungan, semangat, dan doa kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.
ini. Kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat
Ribka Simanjuntak
vii
Halaman
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi i
Halaman Pengesahaan ii
Halaman Penetapan Tim Penguji Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Lampiran xii
Daftar Istilah xiii
Riwayat Hidup xiv
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 7
Tujuan Penelitian 7
Tujuan umum 7
Tujuan khusus 7
Manfaat Penelitian 7
Tinjauan Pustaka 9
Promosi Kesehatan 9
Pengertian dan sasaran pomosi kesehatan 9
Peluang dan strategi pomosi kesehatan 10
Kegiatan upaya pelayanan pomosi kesehatan 12
Indikator keberhasilan program puskesmas 14
PHBS tatanan rumah tangga 17
Puskesmas 19
Definisi dan tujuan puskesmas 19
Visi dan misi puskesmas 20
Fungsi puskesmas 21
Tenaga kesehatan 22
Upaya penyelenggaraan kesehatan 23
Landasan Teori Implementasi 26
Tahap-tahap implementasi 27
Faktor yang memengaruhi implementasi 27
Kerangka Konsep 32
Hipotesis Penelitian 33
viii
Hasil Penelitian 41
Gambaran Umum Puskesmas Simpang Limun 41
Profil Puskesmas Simpanng Limun 41
Data geografis dan demografis 41
Gambaran Umum Responden 42
Analisis Univariat 43
Analisis Bivariat 44
Hubungan sumber daya terhadap implementasi program
promosi kesehatan 44
Hubungan sikap terhadap implementasi program promosi
kesehatan 45
Hubungan komunikasi terhadap implementasi program
promosi kesehatan 46
Hubungan struktur birokrasi terhadap implementasi
program promosi kesehatan 47
Ringkasan hasil uji bivariat 48
Analisis Multivariat 48
Pembahasan 51
Implementasi Program Promosi Kesehatan 51
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Simpang Limun Medan 54
Pengaruh variabel sumber daya terhadap implementasi
program promosi kesehatan 54
Pengaruh variabel sikap terhadap implementasi program
promosi kesehatan 56
Pengaruh variabel komunikasi terhadap implementasi
program promosi kesehatan 59
Pengaruh variabel struktur birokrasi terhadap
implementasi program promosi kesehatan 61
ix
Daftar Pustaka 65
Daftar Lampiran
No Judul Halaman
xi
No Judul Halaman
2 Kerangka Konsep 33
xii
1 Kuesioner Penelitian 67
6 Dokumentasi Penelitian 91
xiii
xiv
Protestan, anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Warison
tahun 2008-2011, pendidikan menengah atas di SMA Swasta Katolik Budi Murni
Ribka Simanjuntak
xv
Latar Belakang
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
(rumah tangga) dan masyarakat, agar (1) pasien dapat mandiri dalam
masyarakat, melalui (3) pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka,
sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak
bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
interaksi manusia (host) dengan bibit penyakit atau pengganggu lainnya (agent)
Tangga dapat diukur melalui 10 indikator sebagai berikut: (1) Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan, (2) Memberi bayi ASI Ekslusif, (3) Menimbang balita
setiap bulan, (4) Menggunakan air bersih, (5) Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun, (6) Menggunakan jamban sehat, (7) Memberantas jentik di rumah
seminggu sekali, (8) Makan sayur dan buah setiap hari, (9) Melakukan aktivitas
fisik setiap hari, (10) Tidak merokok di dalam rumah (Kemenkes RI, 2016).
Pada PHBS tahun 2013 untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10
indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa
balita terdiri dari 7 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah tujuh. Penilaian
PHBS rumah tangga baik diukur dengan batasan yang sama dengan penilaian
rumah tangga PHBS tahun 2007. Kriteria rumah tangga dengan PHBS baik adalah
rumah tangga yang memenuhi indikator baik, sebesar 6 indikator atau lebih untuk
rumah tangga yang punya balita dan 5 indikator atau lebih untuk rumah tangga
yang tidak mempunyai balita (Riskesdas, 2013). Pada tahun 2014, target cakupan
menunjukkan bahwa proporsi nasional PHBS Rumah Tangga baik hanya 32,3 %.
jumlah rumah tangga yang ber-PHBS cenderung fluktuatif, bila dilihat dari
pencapaian tahun 2015 mengalami penurunan 2,51% dari tahun 2014. Namun
pada tahun 2016 kemudian mengalami peningkatan kembali sebesar 2,71%. Pada
tahun 2015, dari 3.307.289 jumlah RT, hanya 1.197.669 RT yang dipantau dan
dari 3.295.701 jumlah RT, hanya 1.423.092 yang dipantau, dan RT yang ber-
PHBS sebanyak 760.826 RT (53,46%). Profil kesehatan Kota Medan tahun 2016
menunjukkan dari 511.511 jumlah rumah tangga yang ada di kota Medan,
dipantau sebanyak 122.380 rumah tangga dan diketahui 46.901 rumah tangga
rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tahun 2017, menurut
keluharan dan pustu, Kelurahan Sudirejo I memiliki 4.757 jumlah rumah tangga,
yang dipantau 1.200 rumah tangga dan sebanyak 615 rumah tangga (51,3%) ber-
PHBS, Kelurahan Sudirejo II memiliki 1.863, yang dipantau 920 rumah tangga
dan sebanyak 450 rumah tangga (48,9%) ber-PHBS, Kelurahan Sitirejo I memiliki
2.754 rumah tangga, yang dipantau 1.005 rumah tangga dan sebanyak 550 rumah
tangga (54,7%) ber-PHBS. Secara keseluruhan, dari 9.347 rumah tangga, ada
3.125 rumah tangga yang dipantau dan sebanyak 1.615 rumah tangga (51,7%)
yang ber-PHBS.
ada di Kota Medan dengan wilayah kerja terdiri dari 3 wilayah kelurahan dan
Simpang Limun mengingat Puskesmas ini terletak di pusat kota yakni berada di
Kecamatan Medan Kota dan memiliki jumlah kepadatan penduduk yang cukup
tinggi serta mayoritas penduduknya bekerja di sektor swasta dan pedagang. Serta
oleh perilaku yang tidak bersih dan tidak sehat (tidak PHBS). Apabila
Kecamatan Medan Kota yang memiliki cakupan PHBS sebesar 92,5%, sudah
Kesehatan 2015-2019 yaitu target rumah tangga ber-PHBS nasional yaitu sebesar
80%. Dengan tidak mencapai target nasional, hal ini menunjukkan bahwa
flipcharts dan stands, portable generator, dan alat peraga. Kemudian, kepala
kesehatan. Tanpa kehadiran dan bantuan kepala lingkungan dan kader, masyarakat
berjalan sesuai dengan jadwal rencana kegiatan yang telah ditetapkan karena
memiliki pola yang sistematis. Unit PKRS belum memiliki unit keorganisasian
yang lengkap. Monitoring dan evaluasi belum didukung sistem sehingga belum
terlaksana.
Rumusan Masalah
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu faktor-faktor apa sajakah yang
Tujuan Penelitian
berikut:
Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah
Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas
Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas
Promosi Kesehatan
2009).
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka, serta
yaitu:
hamil dan menyusui untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah
untuk masalah kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan
agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan
masyarakat di sekitarnya.
penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tertier
sanitasi.
perawatan).
lain.
yang didukung oleh bina suasana dan advokasi serta dijiwai semangat kemitraan.
mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya (to facilitate
problem solving), dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
dengan berbagai pihak terkait seperti: kelompok profesi, pemuka agama, LSM,
sebagai berikut:
Tabel 1
Kegiatan Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan
Upaya Kegiatan Puskesmas Kawasan Perkotaan
Pelayanan Penyuluhan Promosi kesehatan di sekolah pendidikan
Promosi dasar
kesehatan Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan
Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan
napza (kesekolah)
Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil
dan menyusui
Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat
tentang perilaku menjaga kebersihan diri
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil, anak balita, anak remaja, dewasa,
lansia (pendekatan siklus kehidupan)
Penyuluhan peningkatan kesadaran
masyarakat tentang imunisasi
Konseling kesehatan reproduksi pada
kelompok anak remaja
Peningkatan pengetahuan komprehensif
masyarakat tentang pencegahan penularan
HIV-AIDS dan IMS
Peningkatan pengetahuan dan kepedulian
masyarakat tentang penyakit diare, tifoid dan
hepatitis
Edukasi dan konseling Pemberian Makanan
Bayi dan Anak (PMBA) meliputi ASI dan
MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi,
dan balita gizi buruk rawat jalan
Edukasi dan konseling mengenai pola makan,
perilaku makan dan aktifitas fisik bagi anak
usia sekolah
Edukasi dan konseling mengenai pola makan,
perilaku makan bagi bumil KEK/Kurus
Konseling dietetik
Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang
Swamedikasi dan Penggunaan Obat
Pemberdaya Memotivasi tokoh masyarakat dalam
-an pembentukan kader kesehatan atau
Masyarakat pembentukan kelompok yang peduli terhadap
kesehatan
Membentuk jejaring dalam pembentukan
PHBS di masyarakat
(bersambung)
Tabel 1
Kegiatan Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan
Upaya Kegiatan Puskesmas Kawasan Perkotaan
Pemberdaya Penggerakan kelompok masyarakat dalam
-an pemanfaatan Posyandu
Masyarakat Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk
Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif
(CBIA)
Pelatihan Melatih kader kesehatan tentang perawatan
diri dan mempraktikkan PHBS
Melatih kader kesehatan dalam
menyampaikan informasi pada kelompok atau
masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS didaerah binaan
Melatih Kader tentang Swamedikasi dan
Penggunaan Obat melalui Metode Cara
Belajar Insan Aktif (CBIA)
Advokasi Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait
dalam praktik PHBS dan penanggulangan
masalah kesehatan tertentu
Advokasi tokoh masyarakat dalam
membentuk kelompok swabantu terkait
perawatan masalah gizi
berupa komitmen, sumber daya manusia, sarana/peralatan dan dana. Oleh karena
pemasangan poster, dll), yaitu sudah atau belum, dan atau frekuensinya.
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, spanduk, dll), yaitu masih
Oleh karena itu, indikator yang digunakan disini adalah berupa cakupan dari
kegiatan, misalnya:
pelayanan,konseling, dll).
Puskesmas.
pengorganisasian masyarakat
masyarakat. Oleh sebab itu, kondisi ini sebaiknya dinilai setelah promosi
Tatanan yang dianggap mewakili untuk di evaluasi adalah tatanan rumah tangga.
Jadi indikator dampaknya adalah berupa : persentase keluarga atau rumah tangga
yang telah memperaktekkan PHBS. PHBS itu sendiri merupakan komposit dari
ditetapkan beberapa perilaku yang sangat sensitif untuk indikator yang akan
PHBS tatanan rumah tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
masyarakatnya. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang
tangga olehkarena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh
setiap anggotarumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah tangga
rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk
penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat
diwujudkan dengan perilaku sehat dan lingkungan sehat. PHBS di Rumah Tangga
pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
2. Bayi diberi ASI ekslusif, adalah bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI
4. Ketersediaan air bersih, adalah rumah tangga yang memiliki akses terhadap
air bersih dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari
air dalam kemasan, air leding, air sumur terlindung dan penampungan air
hujan. Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10
6. Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai
WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang
Mengubur, Menutup).
tahun keatas tidak merokok di dalam rumah selama ketika berada bersama
10. Makan buah dan sayur setiap hari, adalah anggota rumah tangga umur 10
tahun keatas yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran
Puskesmas
kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan
wilayahkerjanya.
masyarakat.
lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis
dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan
pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja. Jenis tenaga
2. dokter gigi;
3. perawat;
4. bidan;
9. tenaga kefarmasian.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus memiliki surat izin
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya
wajib meliputi program basic six yang harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib yaitu sebagai
berikut.
a. penyehatan air
f. pengendalian vector
a. kesehatan ibu
b. kesehatan bayi
a. TB Paru
b. pelayanan imunisasi
c. diare
d. ISPA
a. pengobatan, dan
dan rekreasi sehingga sseorang dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara
pelaksanaan.
1. Menentukan jadual;
2. Melakukan pemantauan ;
Winarno ( 2002) yang mengutip pendapat Van Meter dan Horn (1975) ada enam
meliputi:
diukur tingkat keberhasilannya jika dan hanya jika ukuran dan tujuan dari
kebijakan. Ketika ukuran atau tujuan kebijakan terlalu ideal untuk dilaksanakan di
level warga maka agak sulit memang untuk merealisasikan kebijakan publik
proses implementasi, tetapi diluar sumber daya manusia, sumber daya lainnya
yang perlu diperhitungkan juga adalah sumber daya finansial dan sumber daya
waktu.
kinerja implementasi kebijakan. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena
mengenal betul permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang akan
implementor laksanakan adalah kebijakan dari atas (top down) yang sangat
selesaikan.
Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak- pihak yang terlibat dalam
ditawarkan oleh Van metter dan Van Horn adalah sejauh mana lingkungan
Lingkungan sosial ekonomi yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari
kelompok sasaran kebijakan dan pihak lain yang berkepentingan, baik langsung
ahrus mengetahui apa yang harus dilakukan agar implementasi kebijakan menjadi
personil yang tepat sebelum keputusan dan perintah tersebut dapat diikuti.
Komunikasi harus akurat dan dimengerti dengan cermat oleh para pelaksana.
hanya harus dipahami tetapi juga harus jelas. Jika tidak jelas, para pelaksana
kebijakan tidak akan tahu apa yang seharusnya dipersiapkan dan dilaksanakan
agar tujuan kebijakan dapat dicapai secara efektif dan efesien. Edwards
implementasi karena pada tataran tertentu para pelaksana dapat bersifat fleksibel
pelaksanaan kebijakan yang tidak konsisten juga akan mendorong para pelaksana
kebijakan.
Sumber daya. Edward III menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh
sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
finansial. Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas
memadai, program tak dapat berjalan efektif dan cepat dalam mencapai tujuan
(Indiahono, 2009).
ditentukan oleh sejauhmana para pelaku kebijakan mengetahui apa yang harus
dilakukan dan mampu melakukannya, tetapi juga ditentukan oleh kemauan para
aspek seperti struktur organisasi yang ada dalam organisasi yang bersangkutan,
Communications
Resources
Implementation
Disposition
Bureaucratic structure
Kerangka Konsep
oleh model George Edward III dengan indikator sumber daya, sikap, komunikasi,
Sumber Daya
Sikap Implementasi
program promosi
Komunikasi kesehatan
Struktur Birokrasi
Hipotesis Penelitian
Medan.
Jenis Penelitian
waktu pelaksanaan penelitian dilakukan sejak bulan Januari 2018 sampai dengan
selesai.
Limun dan petugas kesehatan yang bertanggung jawab unutk melakukan promosi
penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Sampel dalam penelitian ini
adalah jumlah populasi sama dengan jumlah sampel untuk kepala Puskesmas dan
sebanyak 30 orang.
34
Definisi Operasional
yang tersedia sesuai kebutuhan (sumber daya dana), sarana dan prasarana
kesehatan
dan jelas.
ini adalah data-data yang diperoleh dari profil Puskesmas Simpang Limun.
Uji validitas. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data
yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu
kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala digunakan untuk
Merah Kecamatan Medan Kota yang mempunyai kriteria yang sama dengan
sampel. Nilai r-tabel untuk sampel pengujian kuesioner adalah sebesar 0,361,
maka dikatakan valid jika nilai r-hitung variabel ≥0,361 (r-tabel) dinyatakan valid
dan nilai r-hitung variabel <0,361 (r-tabel) dinyatakan tidak valid (Siswanto dkk,
Tabel 2
Hasil Uji Validitas pada Variabel Sumber daya
Nomor Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Correlation Ket
S1 0,559 Valid
S2 0,539 Valid
S3 0,691 Valid
S4 0,736 Valid
S5 0,504 Valid
S6 0,588 Valid
S7 0,529 Valid
S8 0,603 Valid
Tabel 3
Hasil Uji Validitas pada Variabel Sikap
Nomor Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Correlation Ket
Sik1 0,546 Valid
Sik2 0,663 Valid
Sik3 0,565 Valid
Sik4 0,707 Valid
Sik5 0,700 Valid
Sik6 0,587 Valid
Sik7 0,686 Valid
Sik8 0,603 Valid
Sik9 0,525 Valid
Sik10 0,670 Valid
Sik11 0,641 Valid
Sik12 0,680 Valid
Sik13 0,532 Valid
Sik14 0,513 Valid
Sik15 0,534 Valid
Tabel 4
Hasil Uji Validitas pada Variabel Komunikasi
Nomor Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Correlation Ket
K1 0,721 Valid
K2 0,610 Valid
K3 0,602 Valid
K4 0,566 Valid
K5 0,621 Valid
K6 0,584 Valid
K7 0,507 Valid
K8 0,614 Valid
Tabel 5
Hasil Uji Validitas pada Variabel Struktur Birokrasi
Nomor Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Correlation Ket
Sb1 0,913 Valid
Sb2 0,756 Valid
Sb3 0,961 Valid
yang relatif konsisten. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
tabel, maka instrument tersebut adalah reliabel, dan apabila r-hitung lebih kecil
Berdasarkan hasil uji reliabilitas terlihat nilai r-tabel adalah 0,6. Apabila r-
alpha ≥ 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel, bila nilai r-alpha ≤ 0,6
maka kuesioner dikatakan tidak reliabel (Siswanto dkk, 2013). Hasil uji
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel (Sumber daya, Sikap, Komunikasi dan Struktur
Birokrasi)
Variabel Cronbach Alpha Ket
Sumber daya 0,719 Reliabel
Sikap 0,870 Reliabel
Komunikasi 0,730 Reliabel
Struktur Birokrasi 0,853 Reliabel
Metode Pengukuran
bebas dalam penelitian ini adalah sumber daya, sikap, komunikasi, dan struktur
pada lampiran.
variabel penelitian secara tunggal yaitu sumber daya, sikap, komunikasi, dan
hubungan antara variabel bebas yaitu sumber daya, sikap, komunikasi, dan
P value < 0,05 maka variabel tersebut langsumg masuk tahap multivariat.
regresi logistik berganda untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dan
Y = a + a1x1 + . . . . + anxn
Dimana :
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Medan yang bertanggung jawab
26 dengan jumlah kader terlatih ditiap kelurahan sebanyak 130 orang dibawah
koordinasi Puskesmas Simpang Limun. Sementara dokter kecil yang telah dididik
sebanyak 17.
wilayah sebesar 210,69 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun terdiri atas
41
Tabel 7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelurahan
Kelurahan Laki-Laki % Perempuan % Jumlah
Penduduk
Sudirejo I 6603 50,2 6538 49,8 13141
Sudirejo II 4385 47,7 4813 52,3 9198
Sitirejo I 3543 49,5 3616 50,5 7159
Total 14531 49,3 14967 50,7 29498
Limun terdiri atas distribusi umur dan pendidikan terakhir. Berdasarkan hasil
Limun Kota Medan tahun 2018, maka didapatkan hasil bahwa sebanyak 16
Tabel 8
Distribusi Responden Menurut Umur dan Pendidikan Terakhir
Variabel N %
Umur
≤ 44 tahun 16 53,3
> 44 tahun 14 46,7
Pendidikan terakhir
SMA 3 10,0
Diploma I 3 10,0
Diploma III 11 36,7
S1 12 40,0
S2 1 3,3
Jumlah 30 100,0
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari
variabel independen (bebas) dan dependen (terikat) dalam penelitian ini meliputi,
promosi kesehatan.
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Variabel Sumber daya, Sikap, Komunikasi, Struktur
Birokrasi, dan Implementasi Program Promosi Kesehatan
Variabel n %
Sumber daya
Baik 17 56,7
Kurang Baik 13 43,3
Sikap
Baik 15 50,0
Kurang Baik 15 50,0
Komunikasi
Baik 19 63,3
Kurang Baik 11 36,7
Struktur Birokrasi
Baik 20 66,7
Kurang Baik 10 33,3
Implementasi Program
Berhasil 15 50,0
Tidak Berhasil 15 50,0
Jumlah 30 100,0
Analisis Bivariat
variabel bebas yaitu sumber daya, sikap, komunikasi, dan struktur birokrasi
menggunakan uji chi-square. Bila hasil bivariat menghasilkan P value < 0,05
(p<0,25) yang berarti ada hubungan antara sumber daya dengan implementasi
program promosi kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Tabel Hubungan Sumber Daya dengan Implementasi Program Promosi
Kesehatan
Implementasi Program Promosi
Sumber Daya Kesehatan Total P Value
Berhasil Tidak Berhasil
N % n % n %
Baik 13 74,4 4 23,6 17 100,0 0,003
Kurang Baik 2 15,3 11 84,7 13 100,0
Total 15 50,0 15 50,0 30 100,0
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 15 responden yang memiliki
tidak berhasil sedangkan dari 15 responden yang memiliki sikap kurang baik,
(p<0,05) yang berarti ada hubungan antara sikap dengan implementasi program
promosi kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 11
Tabel Hubungan Sikap dengan Implementasi Program Promosi Kesehatan
Implementasi Program Promosi
Sikap Kesehatan Total P Value
Berhasil Tidak Berhasil
N % n % n %
Baik 13 86,7 2 13,3 15 100,0 0,0001
Kurang Baik 2 13,3 13 86,7 15 100,0
Total 15 50,0 15 50,0 30 100,0
program promosi kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12
Tabel Hubungan Komunikasi dengan Implementasi Program Promosi Kesehatan
Implementasi Program Promosi
Komunikasi Kesehatan Total P Value
Berhasil Tidak Berhasil
N % n % n %
Baik 13 68,4 6 31,6 19 100,0 0,023
Kurang Baik 2 18,2 9 81,2 11 100,0
Total 15 50,0 15 50,0 30 100,0
(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara struktur birokrasi dengan
implementasi program promosi kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 13
berikut ini:
Tabel 13
Tabel Hubungan Struktur Birokrasi dengan Implementasi Program Promosi
Kesehatan
Implementasi Program Promosi
Struktur Kesehatan Total P Value
Birokrasi Berhasil Tidak Berhasil
N % n % n %
Baik 11 55,0 9 45,0 20 100,0 0,699
Kurang Baik 6 60,0 4 40,0 10 100,0
Total 15 50,0 15 50,0 30 100,0
bahwa p value pada variabel struktur birokrasi berada di atas 0,05 yaitu 0,699
sedangkan variabel sumber daya, sikap, dan komunikasi berada dibawah 0,05
yaitu 0,003, 0,0001, dan 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sumber daya,
Tabel 14
Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
No. Variabel Bebas Variabel Nilai p Keterangan
Terikat
1. Sumber daya Implementasi 0,003 Ada hubungan
2. Sikap program 0,0001 Ada hubungan
3. Komunikasi promosi 0,023 Ada hubungan
4. Struktur Birokrasi kesehatn 0,699 Tidak ada hubungan
Analisis Multivariat
Hasil uji bivariat diperoleh bahwa variabel sumber daya, sikap,
promosi kesehatan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Uji regresi
Medan. Dalam uji ini, variabel struktur birokrasi tidak dilanjutkan ke analisis
multivariat karena berdasarkan hasil uji bivariat variabel tersebut memiliki nilai
p>0,05. Hasil uji multivariat secara rinci dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15
Hasil Uji Regresi Logistik Berganda
Variabel B Nilai p Exp (B)
Sumber daya 2,637 0,042 13,977
Sikap 3,550 0,005 34,797
Komunikasi 1,178 0,365 3,248
Konstanta -9,526 0,004 0,0001
logistik berganda didapatkan bahwa variabel sumber daya (p=0,042) dan sikap
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diuji terdapat 1
variabel yang mempunyai nilai p>0,05 yaitu komunikasi (p=0,365) yang artinya
kesehatan.
kesehatan di Puskesmas adalah variabel sikap karena memiliki nilai Exp (B) yang
terbesar. Variabel sikap memiliki nilai Exp (B) sebesar 34,797 artinya tenaga
kesehatan yang mempunyai sikap yang baik 34,7 kali lebih besar akan
tenaga kesehatan yang memiliki sikap yang kurang baik. Variabel sumber daya
mempunyai nilai Exp (B) sebesar 13,977 artinya Puskesmas yang mempunyai
sumber daya yang baik 13,9 kali lebih besar akan berpengaruh dalam
dengan sumber daya yang kurang baik. Secara keseluruhan dijelaskan bahwa nilai
Overal Percentage sebesar 86,7%, artinya variabel sikap dan sumber daya dapat
X1 = Sikap
X2 = Sumber daya
kesehatan akan naik sebesar 3,550 kali. Semakin baik (memadai) sumber daya,
maka variabel implementasi prograam promosi kesehatan akan naik sebesar 2,637
kali. Apabila variabel sikap dan sumber daya tidak diperbaiki atau ditingkatkan,
maka variabel implementasi program promosi kesehatan akan turun sebesar 9,526
kali.
variabel sumber daya dan sikap memiliki pengaruh terhadap program promosi
daya masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka,
masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
51
Tahun 2007). Oleh sebab itu, keberhasilan program promosi kesehatan dilihat dari
diambil mean (nilai rata-rata) sehingga dapat dikategorikan berhasil dan tidak
tidak berhasil.
melihat langsung promosi kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung oleh
dalam gedung dan di luar sudah terlaksana dengan baik namun belum optimal
Puskesmas Simpang Limun baik di luar gedung maupun di dalam gedung belum
promosi kesehatan yang dijalankan petugas, serta kurangnya kelengkapan alat dan
diperoleh p value=0,042 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh antara sumber daya
mempunyai nilai Exp (B) sebesar 13,977 artinya Puskesmas yang mempunyai
sumber daya yang baik atau memadai mempunyai peluang 13,9 kali lebih besar
kesehatan meliputi tenaga pelaksana, sarana dan prasarana dan dana. Berdasarkan
tanggapan bahwa sumber daya di Puskesmas sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari
tenaga pelaksana untuk melaksanakan promosi kesehatan sudah cukup dan dengan
kualitas tenaga pelaksana yang cukup baik. Diketahui juga bahwa dana untuk
pelaksanaan promosi kesehatan cukup dan tidak ada kendala dalam pencairan
kesehatan. Hal ini menunjukkan sarana dan prasarana yang kurang lengkap
yang minimal harus ada di puskesmas adalah flipcharts dan stands, Over Head
portable generator, tape cassette recorder dan papan informasi (Depkes, 2007).
diketahui bahwa sumber daya yang masih kurang lengkap dalam pelaksanaan
kesehatan itu sendiri. Semakin baik atau lengkap sumber daya di Puskesmas akan
efektif maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan efektif. Sumber daya di
sini berkaitan dengan segala sumber yang dapat digunakan untuk mendukung
kebijakan tidak bisa menjadi optimal. Dengan demikian penelitian ini mendukung
(B) sebesar 34,797 artinya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap yang baik
atau positif mempunyai peluang 34,7 kali lebih besar untuk memengaruhi
implementasi kebijakan. Apabila pelaksana memiliki sikap yang baik maka dia
akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh
Oleh karena itu diperlukan penerimaan yang baik dari pelaksana kebijakan dan
mereka juga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai tanggung jawab
yang dimiliki.
Dalam hal ini berkenaan dengan kesediaan dari para implementor untuk
dibantu dengan kader yang berasal dari masyarakat dengan diberikan penyuluhan
sesuai tujuan atau perencanaan yang telah dilakukan oleh Puskesmas. Motivasi
yang dimiliki oleh petugas kurang, sehingga dalam menjalankan tugasnya tidak
yang kurang baik. Apabila para petugas pelaksana memiliki sikap yang baik maka
dijalankan.
mengetahui apa yang harus dilakukan dan mampu melakukannya, tapi juga
ditentukan oleh kemauan (sikap) dan komitmen kuat para pelaku kebijakan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
promosi kesehatan sehingga kurangnya sumber daya manusia yang bergerak pada
bidang ini yaitu Promosi kesehatan di Puskesmas Dinoyo masih belum optimal.
sumber daya manusia terutama petugas fungsional promosi kesehatan yang ada
kesehatan Puskesmas.
tidak memenuhi syarat karena memiliki nilai p>0,05. Hasil analisis multivariat
p=0,365 (p>0,05) yang berarti tidak ada pengaruh antara komunikasi terhadap
informasi tepat dan jelas. Indikator-indikator ini merupakan salah satu persyaratan
menginformasikan terkait perilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh lapisan
Puskesmas simpang Limun sudah berjalan dengan baik yang dapat dilihat melalui
penyampaian dan bahasa yang digunakan dalam penyuluhan yang cukup jelas
yang kurang terinformasi dalam jadwal kegiatan promosi kesehatan menjadi salah
mendapat penjelasan dan pembinaan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga dapat dilihat dari cakupan perilaku hidup bersih dan sehat yang masih
diperlukan agar para pembuat keputusan dan para pelaksana implementasi akan
dalam masyarakat.
pencegahan diare pada anak dibawah usia tiga tahun dipengaruhi oleh frekuensi
struktur birokrasi tidak dapat dilanjutkan ke dalam uji regresi logistik berganda
karena memiliki nilai p>0,05 sehingga tidak memenuhi syarat untuk masuk dalam
uji statistik regresi logistik berganda. Hasil analisis statistik dengan menggunakan
uji chi-square, variabel pekerjaan memiliki nilai p=0,365 (p>0,05) berarti tidak
kesehatan.
dengan baik yang dapat dilihat melalui uraian responden mengenai adanya kerja
sama dengan lintas sektor yang baik, dukungan pemimpin Puskesmas terhadap
aspek seperti struktur organisasi yang ada dalam organisasi yang bersangkutan,
dilakukan dengan melibatkan pihak lintas sektor yang terkait. Secara substansial
Kesimpulan
1. Ada pengaruh antara variabel sumber daya dan sikap terhadap implementasi
Limun Medan karena memiliki nilai Exp (B) paling besar diantara variabel
Saran
kesehatan.
63
Dinas Kesehatan Kota Medan. (2016). Profil kesehatan Kota Medan tahun 2016.
Medan: Anonim
Pratiwi, Indah, W., Soesilo, Z., &, Riyanto. (2014). Implementasi kebijakan
promosi kesehatan. Jurnal Administrasi Publik, 2(11), 3-5.
64
INFORMASI RESPONDEN
Nama Lengkap :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :P/L
Jabatan :
Pendidikan Terakhir : a. SMA b. Diploma-I c. Diploma-III
d.S-1 e. S-2
Pertanyaan Variabel Independen (Variabel Bebas)
A. Sumberdaya
1. Dalam rangka pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas Simpang
Limun, bagaimanakah jumlah tenaga pelaksana yang ada?
a. Sangat cukup
b. Cukup
c. Kurang
d. Sangat kurang
2. Menurut pendapat Saudara, bagaimana kualitas tenaga pelaksana yang ada?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Sangat kurang baik
3. Apakah ada diklat/pelatihan teknis untuk pelaksanaan promosi kesehatan di
Puskesmas?
a. Ada b. Tidak ada
4. Berapa persen yang mengikuti diklat/pelatihan teknis untuk pelaksanaan
promosi kesehatan di Puskesmas?
a. > 90%
b. 61-90%
c. 31-60%
d. < 30%
e. Tidak pernah
5. Apakah dana yang dibutuhkan untuk kegiatan promosi kesehatan diberikan
kepada Puskesmas sudah cukup?
a. Sangat cukup
b. Cukup
c. Kurang
d. Sangat Kurang
6. Apakah ada kendala dalam pencairan dana untuk program promosi
kesehatan?
a. Ada,
alasannya:_________________________________________________
b. Tidak
7. Dalam pemanfaatan dana yang ditujukan untuk pelaksanaan promosi
kesehatan sudah dilakukan tepat sasaran?
a. Sangat tepat
b. Tepat
c. Tidak tepat
d. Sangat tidak tepat
8. Apakah sarana dan prasarana untuk melakukan promosi kesehatan sudah
lengkap berdasarkan pedoman pelaksanaan promosi kesehatan?
a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Kurang lengkap
d. Sangat kurang lengkap
B. Sikap
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
C. Komunikasi
1. Dalam mensosialisasikan jadwal kegiatan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat, Menurut Anda, persentase kemungkinan masyarakat sasaran
yang telah terinformasi untuk datang ke kegiatan tersebut?
a. >90%
b. 61-90%
c. 31-60%
d. <30%
2. Apakah jenis komunikasi yang digunakan dalam melakukan penyuluhan
kesehatan?
a. Dialog
b. Ceramah
c. Dll (sebutkan)
3. Menurut Anda, bagaimana penjelasan petugas dalam menyampaikan
penyuluhan kesehatan ?
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Kurang jelas
d. Sangat tidak jelas
4. Apakah dalam melakukan penyuluhan kesehatan, petugas selalu memberikan
handouts kepada masyarakat?
a. Ya
b. Tidak, alasannya:
5. Apa saja bentuk materi tertulis yang diberikan kepada masyarakat dalam
melaksanakan promosi kesehatan? (Boleh pilih lebih dari satu)
a. Buklet
b. Leaflet
c. Flyer
d. Poster
e. Slide
f. Dll
(sebutkan)___________________________________________________
6. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kemenarikan dari materi-materi tertulis
(media promosi) yang diberikan kepada masyarakat?
Berikan penilaian antara 1 sampai dengan 10.
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Kurang menarik
d. Sangat kurang menarik
7. Menurut Anda, bagaimanakah bahasa yang digunakan pada materi-materi
tertulis tersebut?
a. Sangat mudah dipahami
b. Mudah dipahami
c. Sulit dipahami
d. Sangat sulit dipahami
8. Menurut Anda, informasi yang diberikan petugas sudah sesuai dengan
harapan kelompok sasaran (masyarakat).
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
D. Struktur Birokrasi
1. Menurut pendapat Bapak/Ibu, bagaimanakah dukungan dari pimpinan
berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatan?
a. Sangat mendukung
b. Mendukung
c. Kurang mendukung
d. Sangat kurag mendukung
2. Bagaimankah koordinasi antara pihak Puskesmas dengan lintas sektor terkait
pelaksanaan promosi kesehatan?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Sangat kurang baik
3. Bagaimana ketegasan dari pimpinan apabila tidak terlaksananya kegiatan
pelayanan promosi kesehatan yang sudah dijadwalkan?
a. Sangat tegas
b. Tegas
c. Kurang tegas
d. Sangat kurang tegas
Alasannya:
3 -Ada 2
-Tidak ada 1
4 > 90% 4
61-90% 3
31-60% 2
< 30% 1
5 -Sangat cukup 4
-Cukup 3
-Kurang 2
-Sangat kurang 1
6 -Ada 1
-Tidak ada 2
7 -Sangat tepat 4
-Tepat 3
-Tidak tepat 2
-Sangat tidak 1
tepat
8 -Sangat lengkap 4
-Lengkap 3
-Kurang lengkap 2
-Sangat tidak 1
lengkap
(bersambung)
4 -Ya 2
-Tidak 1
6 -Sangat menaik 4
-Menarik 3
-Kurang 2
menarik
-Sangat kurang 1
menarik
7 -Sangat mudah 4
dipahami
-Mudah 3
dipahami
-Sulit dipahami 2
-Sangat sulit 1
dipahami
(bersambung)
2 -Sangat baik 4
-Baik 3
-Kurang baik 2
-Sangat tidak 1
baik
3 -Sangat tegas 4
-Tegas 3
-Kurang tegas 2
-Sangat tidak 1
tegas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.719 8
Correlations
Total Sumber
Daya
**
Pertanyaan Sumber Daya 1 Pearson Correlation .559
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 2 Pearson Correlation .539
Sig. (2-tailed) .002
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 3 Pearson Correlation .691
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 4 Pearson Correlation .736
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 5 Pearson Correlation .504
Sig. (2-tailed) .005
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 6 Pearson Correlation .588
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 7 Pearson Correlation .529
Sig. (2-tailed) .003
N 30
**
Pertanyaan Sumber Daya 8 Pearson Correlation .603
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Total Sumber Daya Pearson Correlation .539
Sig. (2-tailed) .002
N 30
2. Variabel Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 15
Correlations
Total Sikap
**
Pertanyaan Sikap 1 Pearson Correlation .546
Sig. (2-tailed) .002
N 30
**
Pertanyaan Sikap 2 Pearson Correlation .663
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 3 Pearson Correlation .565
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Sikap 4 Pearson Correlation .707
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 5 Pearson Correlation .700
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 6 Pearson Correlation .587
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Sikap 7 Pearson Correlation .686
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 8 Pearson Correlation .603
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 9 Pearson Correlation .525
Sig. (2-tailed) .003
N 30
**
Pertanyaan Sikap 10 Pearson Correlation .670
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 11 Pearson Correlation .641
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Sikap 12 Pearson Correlation .680
3. Variabel Komunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.730 8
Correlations
Total Komunikasi
**
Pertanyaan Komunikasi 1 Pearson Correlation .721
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 2 Pearson Correlation .610
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 3 Pearson Correlation .602
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 4 Pearson Correlation .566
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 5 Pearson Correlation .621
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 6 Pearson Correlation .584
Sig. (2-tailed) .001
N 30
**
Pertanyaan Komunikasi 7 Pearson Correlation .507
Correlations
Total Struktur
Birokrasi
**
Pertanyaan Struktur Birokrasi Pearson Correlation .913
1
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Struktur Birokrasi Pearson Correlation .756
2 Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Pertanyaan Struktur Birokrasi Pearson Correlation .961
3 Sig. (2-tailed) .000
N 30
Total Struktur Birokrasi Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
Kategori Umur
Pendidikan Terakhir
Kategori Sikap
Kategori Komunikasi
Kategori Implementasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Berhasil 15 50.0 50.0 50.0
Berhasil 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Cases
Count
Berhasil 2 13 15
Total 13 17 30
Chi-Square Tests
Continuity Correction
b
8.688 1 .003
Linear-by-Linear
10.629 1 .001
Association
b
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
2. Variabel Sikap
Case Processing Summary
Cases
Kategori Implementasi *
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Kategori Sikap
Count
Kategori Sikap
Berhasil 2 13 15
Total 15 15 30
Chi-Square Tests
3. Variabel Komunikasi
Case Processing Summary
Cases
Count
Kategori Komunikasi
Berhasil 2 13 15
Total 11 19 30
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
6.799 1 .009
Association
b
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
Cases
Count
Berhasil 4 11 15
Total 10 20 30
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
.580 1 .446
Association
b
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.
Chi-square df Sig.
Step 23.857 3
Step 1 .000
Block 23.857 3 .000
Model 23.857 3 .000
a Step -.828 1
Step 2 .363
Block 23.029 2 .000
Model 23.029 2 .000
a. A negative Chi-squares value indicates that the Chi-
squares value has decreased from the previous step.
Model Summary
Nagelkerke R
Cox & Snell R
Step -2 Log likelihood Square Square
a
1 17.732 .549 .731
a
2 18.560 .536 .715
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than .001.
a
Classification Table
Predicted
Kategori Implementasi
Percentage
Observed Tidak Berhasil Berhasil Correct
Step 1 Kategori Implementasi Tidak Berhasil 14 1 93.3
Berhasil 2 13 86.7
Overall Percentage 90.0
Step 2 Kategori Implementasi Tidak Berhasil 13 2 86.7
Berhasil 2 13 86.7
Overall Percentage 86.7
a. The cut value is .500
95.0% C.I.for
EXP(B)
a
Model if Term Removed