Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA

ASAM NUKLEAT

Oleh :

SUFIANI
D1B117027
AGT-C

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Pengertian Asam Nukleat..................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Asam Nukleat..................................................................... 4
2.3 Tingkatan Struktur Asam Nukleat........................................................ 4
2.4 Fungsi dan Peran Asam Nukleat........................................................... 6
BAB 3 PENUTUP....................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 7
3.2 Saran...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk
dipelajari nya dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang
diperolehnya dari dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan nya dalam asam
encer dan dengan cara ini diperoleh nya intisel yang masih terikat pada sejumlah
protein.Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh
inti sel saja dan dengan cara dan dengan cara ekstraksi terhadapinti sel ini ia memperoleh
suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam.Padawaktu itu ia
belum menentukan rumus kimia untuk untuk zat tersebut,sehingga ia
menamakanya nuclein. Sebenarnya apa yang ia peroleh dari ekstrak inti sel
tersebut adalah campuran senyawa-senyawa yang mengandung 30% DNA.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asamdeoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.DNA
ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
mempercayai bahwa rahasiakehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian
kimia pada sel-sel.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan
pada umumnya terikat. pada protein yang mempunyai sifat basa,misalnya DNA
dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan
protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer
seperti protein,tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino ,melainkan
nukleotida. Dibawah ini merupakan hasil hidrolisis nucleoprotein.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Asam Nukleat ?
2. Apa-apa saja jenis Asam Nukleat ?
3. Bagaimana tingkatan struktur Asam Nukleat ?
4. Apa fungsi dan peranan Asam Nukleat ?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Asam Nukleat
2. Untuk mengetahui jenis Asam Nukleat
3. Untuk mengetahui tingkatan struktur Asam Nukleat
4. Untuk mengetahui fungsi dan peranan Asam Nukleat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Asam Nukleat

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan


unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup
dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya
deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri-
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein,
yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam
nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah
nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan
asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati,
atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. Cara lain
untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah
protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi
asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa,
maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan
memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-
bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam,
DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk
ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam
nukleat.

dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA).


Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang
terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang
merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa
nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun
DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan
urasil, dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan timin.

3
2.2. Jenis-jenis Asam Nukleat

Asam nukleat merujuk pada seluruh kelas senyawa yang mencakup


puluhan contoh yang berbeda. Fosfat (P) kelompok dalam semua asam nukleat
yang persis sama. Namun, dua jenis gula yang ditemukan dalam asam nukleat.
Salah satu jenis gula yang disebut deoksiribosa. Jenis lain disebut ribosa.
Perbedaan antara dua senyawa adalah deoksiribosa berisi satu kurang oksigen
(deoksi berarti “tanpa oksigen”) daripada ribosa.
Asam nukleat yang berisi deoksiribosa gula disebut asam
deoksiribonukleat, atau DNA; yang mengandung ribosa disebut asam ribonukleat,
atau RNA. Asam nukleat juga mengandung lima jenis basa nitrogen. Nama-nama
mereka dasar dan singkatan yang digunakan bagi mereka yang adenin (A), sitosin
(C), guanin (G), timin (T), dan urasil (U).
Asam deoksiribonukleat semuanya mengandung empat pertama basa
nitrogen ini: A, C, G, dan T. ribonukleat asam semuanya mengandung tiga
pertama (A, C, G) dan urasil, tapi tidak timin. Molekul DNA dan RNA berbeda
satu sama lain, oleh karena itu, sehubungan dengan gula yang dikandungnya dan
berkaitan dengan basa nitrogen yang dikandungnya. Mereka berbeda dalam dua
hal penting lainnya: struktur fisik mereka dan peran mereka bermain dalam
organisme hidup.

2.3. Tingkatan Struktur Asam Nukleat


1. Gula Pentosa

Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang
berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-
deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester
antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada
gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula
penyusunnya; gula RNA adalah ribosa. DNA terdiri atas dua untai yang berpilin
membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai
nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya.
Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka
utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai
DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh
ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat
basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C,
dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan
timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari
DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.

4
Gula ribosa

Gula dalam asam nukleat adalah jenis gula aldopentosa yakni Ribosa,,bisa
dilihat struktur pada gambar. struktur Hawort (siklik)nya menunjukkan posisi
beta-Furanosa (beta untuk posisi OH yang diatas, Furanosa untuk siklik dari 5
atom karbon).perhatikan untuk C2 nya, disitulah letak perbedaan dari tiap jenis
asam nukleat (DNA & RNA). untuk RNA sama seperti gambar tadi, namun untuk
DNA agak sedikit berbeda, dimana pada atom C2 nya kehilangan atom O nya
sehingga yang ada hanya subtituen H nya saja, itulah dinamakan gula
DEOKSIribosa.

. Basa Nitrogen

Basa Purin misalnya. berasal dari senyawa heterosiklik yang terdiri dari 2
gabungan siklik (namanya bisiklik). sedangkan Pirimidin juga termasuk dalam
snyawa heterosiklik, namun pirimidin ini berasal dari turunan Piridin yang
ditambahkan 1 atom N (kalo piridin hanya 1 atom N nya). Purin punya turunan
lagi, yakni Adenin dan guanin yang berbeda dari strukurnya, begitu juga pirimidin
yang terdiri dari timin, uracil, dan sitosi.
Masing-masing basa purin dan pirimidin akan saling berpasangan, seperti
adenin akan selalu berpasangan dengan timin pada DNA dan dengan Uracil pada
RNA. sedangkan guanin "setia"dengan sitosin baik di DNA maupun RNA.,hal ini
karena mereka sudah berjodoh satu sama lain, dalam hal ini masing-masing
pasangan akan saling membentuk kestabilan oleh adanya ikatan hidrogen yang
menghubungkan keduanya. dan juga sdh ada enzim2 tertentu yang bekerja pada
masing2 jenis asam nukleat, sehingga bila pasangannya "tertukar" enzim yang
bekerja secara otomatis akan berhenti.

. Nukleotida dan Nukleosida

Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat.


Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat
suatu basa (purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis
sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau
pirimidin. Rumus berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu
nukleoprotein. Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang
berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal
dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin,guanin,
sitosin dan urasil. Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam
dan bentuk enol atau laktim.
Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto.
Nukleosida terbentuk dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau

5
deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat padapentosa oleh ikatan
glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu nukleosida
yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini sebuah
molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa
purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus
OH pada atom C-1berikatan dengan atom H pada atom N-1.
Apabila pentose yang diikat oleh deoksiribosa,maka nama nukleosida
diberi tambahandeoksi di depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin”
dan sebagainya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa
terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain
yang membentuk nukleosida.Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk
hipoksantin nukleosida atau inosin.

2.4. Fungsi dan Peranan Asam Nukleat

DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan


RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi
gen (promoter, operator, dan lain-lain.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan
komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs
(mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom.
Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam
mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di
antaranya fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang
memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya
kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu
menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel,
apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi,
dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism)
dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah
asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi
oksidasi reduksi.
Peranan dari DNA dan RNA sebagai bahan keturunan memberikan suatu
kontras yang menarik dalam hal fungsi biologis dari dua kelas makromolekul ini.
RNA memperlihatkan keragaman biomolekul yang biasa dengan memiliki fungsi
selular dan viral yang khas. Di pihak lain , DNA merupakan contoh yang jarang
dari suatu makromolekul yang melakukan fungsi tunggal yang sama dalam virus,
prokariota, dan
eukariota. Sebagai pembawa informasi genetika dari semua system selular
, DNA mempertahankan kemurnian fungsi sepanjang evolusi biologi.
Pemanfaatan yang menguntungkan dari DNA oleh alam untuk melestarikan

6
spesies tampaknya tidak memungkinkan untuk beragam fungsi dari makromolekul
ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan
unit monomernya mononukleotida. Asam Nukleat juga merupakan senyawa
majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Asam nukleat dalam sel ada dua
jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA
(ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Deoxyribonucleid Acid ( DNA ), Asam
ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3
dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus
fosfat. Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-
molekul ribonukleotida.
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase
menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai
transkripsi.Sintesis DNA adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan
genetic Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada
urutan DNA meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali
ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Translasi
adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA
menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau
protein.
Kelainan penyakit yang disebabkan oleh RNA dan DNA banyak , salah
satunya influenza. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan,
menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme
antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim
pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan
biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi. Peranan dari DNA dan
RNA sebagai bahan keturunan memberikan suatu kontras yang menarik dalam hal
fungsi biologis dari dua kelas makromolekul ini. RNA memperlihatkan
keragaman biomolekul yang biasa dengan memiliki fungsi selular dan viral yang
khas.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, a. 2011. http://www.scribd.com/doc/25523953/ASAM-NUKLEAT.

Anonymous,b.2011.http://www.scribd.com/doc/47569664/Makalah-Asam-
Nukleat.

Anonymous.c.2011.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-
Nukleat.

Anonymous.d.2011. http://idonkelor.blogspot.com/2009/09/asam-nukleat.html.

Anonymous.g.2011. http://www.e-dukasi.net/index.php?

Anonymous.h.2011. http://www.news-medical.net/health/RNA-Synthesis.

Dryer, L Robert.1994. Biokimia Saat Pendekatan Berorientasi Kasus. UI


Press. Jakarta.

Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.

Robinsson, Trevor. 2008. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB


Press. Bandung.

8
9

Anda mungkin juga menyukai