Anda di halaman 1dari 4

II.

DATA DAN PEMBAHASAN

B. PEMBAHASAN
1. Klien 1
Konselor : Juwita
Pengamat : Suwarti
a. Identitas Klien
1) Nama : Ny. SP
2) Umur : 29 tahun
3) Pekerjaan : IRT
4) Suami : Tn. MA
5) Pekerjaan suami : Swasta
6) Alamat : Adiwarno, Kebumen
7) Kasus : Ibu hamil dengan Hipertensi
b. Hasil Pengkajian Data
Ny. SP berada di ruang observasi karena mengalami hipertensi.
Riwayat menyusui anak pertama ibu mengalami puting lecet. Tetapi
ibu ada keinginan untuk tetap menyusui anak kedua. Klien mendapat
dukungan dari suami.
c. Kesimpulan Masalah
Dari hasil pengkajian data didapatkan bahwa Ny. SP belum
mendapatkan informasi tentang pelekatan dan posisi menyusui yang
benar.
d. Solusi
Konselor menawarkan bantuan untuk mencegah resiko puting lecet
dalam proses menyusui
e. Bantuan yang Diberikan Konselor
Konselor mencontohkan pelekatan dan posisi menyusui yang benar.
f. Hasil Pengamatan Proses Konseling
Ketrampilan yang sudah dilakukan oleh konselor yaitu menggunakan
komunikasi non verbal, ketrampilan mendengar dan mempelajari,
ketrampilan kepercayaan dan memberi dukungan, menilai proses
menyusui dan mencatat riwayat menyusui secara lengkap. Supaya
proses konseling lebih maksimal konselor cukup memberikan satu
atau dua saran sesuai masalah yang didapatkan.
2. Klien 2
Konselor : Suwarti
Pengamat : Juwita
a. Identitas Klien
1) Nama : Ny. LM
2) Umur : 19 tahun
3) Pekerjaan : IRT
4) Suami : Tn. AR
5) Pekerjaan suami : Swasta
6) Alamat : Gombong
7) Kasus : Ibu nifas dengan SC
b. Hasil Pengkajian Data
Ibu melahirkan anak ke -4, dengan riwayat pemberian makan minum
dari anak pertama hingga ke tiga, menggunakan susu formula ( bukan
asi eksklusif ), dengan alasan anak diasuh nenek, karena terpisah dari
ibu, sementara itu, ibu belum memiliki pengetahuan untuk
memberikan asi eksklusif. Untuk anak pada persalinan saat ini, ibu
berkeinginan memberikan asi eksklusif. Pada saat proses konseling,
keluarga tidak ada di tempat.
c. Kesimpulan Masalah
Dari hasil pengkajian data didapatkan bahwa Ny. N belum
mendapatkan informasi tentang manfaat asi pelekatan dan posisi
menyusui yang benar.
d. Solusi
Konselor menawarkan bantuan untuk mencegah resiko puting lecet
dalam proses menyusui
e. Bantuan yang Diberikan Konselor
Konselor mencontohkan pelekatan dan posisi menyusui yang benar.
f. Hasil Pengamatan Proses Konseling

Kesimpulan Masalah
Dari hasil pengkajian data didapatkan bahwa Ny. LM belum
mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pelekatan dan
posisi menyusui yang benar.
g. Solusi
Konselor menawarkan bantuan cara pelekatan dan posisi menyusui
yang benar.
h. Bantuan yang Diberikan Konselor
Konselor mencontohkan pelekatan dan posisi menyusui yang benar.
i. Hasil Pengamatan Proses Konseling
Ketrampilan yang sudah dilakukan oleh konselor yaitu menggunakan
komunikasi non verbal, ketrampilan mendengar dan mempelajari,
ketrampilan kepercayaan dan memberi dukungan, menilai proses
menyusui dan mencatat riwayat menyusui secara lengkap. Supaya
proses konseling lebih maksimal konselor cukup memberikan satu
atau dua saran sesuai masalah yang didapatkan.
j. Hasil Pengamatan Proses Konseling
Ketrampilan yang sudah dilakukan oleh konselor yaitu menggunakan
komunikasi non verbal, ketrampilan mendengar dan mempelajari,
ketrampilan kepercayaan dan memberi dukungan, menilai proses
menyusui dan mencatat riwayat menyusui secara lengkap. Akan tetapi
supaya proses konseling berjalan lebih maksimal konselor sebaiknya
memposisikan diri berada kepala sama tinggi dengan dan
memantapkan keinginan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif 0 – 6
bulan dengan memberikan informasi manfaat pemberian ASI
Eksklusif.
3. Klien 3
Konselor : Rr. Titis Pitaloka Djati
Pengamat : Suwarti
a. Nama : Ny. NV
b. Umur : 32 tahun
c. Profesi : IRT
d. Suami : Tn. TM
e. Profesi : IRT
f. Pekerjaan suami : TNI
g. Alamat : Gombong
h. Kasus : Ibu bersalin dengan SC
i. Proses Konseling :
Ketrampilan yang sudah dilakukan oleh konselor yaitu menggunakan
komunikasi non verbal, ketrampilan mendengar dan mempelajari,
ketrampilan kepercayaan dan memberi dukungan, menilai proses
menyusui dan mencatat riwayat menyusui secara lengkap. Akan tetapi
supaya proses konseling berjalan lebih maksimal konselor sebaiknya
memposisikan diri berada kepala sama tinggi dengan Klien dan
konselor masih menggunakan bahasa tubuh yang dapat menimbulkan
persepsi negatif pada klien. Konselor terlalu banyak memberikan
saran kepada klien.
4. Klien 3
a. Nama : Ny. SN
b. Umur : 20 tahun
c. Profesi : Mahasiswi
d. Suami : Tn. RM
e. Pekerjaan suami : Swasta
f. Alamat : Gombong
g. Kasus : Ibu bersalin dengan SC
h. Proses Konseling :
Ketrampilan yang sudah dilakukan oleh konselor yaitu menggunakan
komunikasi non verbal, ketrampilan mendengar dan mempelajari,
ketrampilan kepercayaan dan memberi dukungan, menilai proses
menyusui dan mencatat riwayat menyusui secara lengkap. Dari
pengkajian data didapatkan klien mengeluhkan payudara sering
terkena eksim tapi kondisi sekara

Anda mungkin juga menyukai