Renaissance
Arsitektur Renaissance adalah arsitektur periode antara 15 awal abad 17 dan awal di
berbagai daerah Eropa, di mana ada kebangkitan sadar dan pengembangan unsur-unsur tertentu
dari Yunani kuno dan Romawi dan material budaya berpikir. Gaya, arsitektur Renaissance
diikuti arsitektur Gothic dan digantikan oleh arsitektur Baroque .
Dikembangkan pertama di Florence, dengan Filippo Brunelleschi sebagai salah satu
inovatornya, gaya Renaisans cepat menyebar ke kota-kota Italia lainnya dan kemudian ke
Prancis, Jerman, Inggris, Rusia dan tempat lain.
Pembagian Renaissance :
Renaissance (ca. 1400-1500), juga dikenal sebagai Quattrocento dan kadang-
kadang Awal Renais
High Renaissance (ca.1500-1525)
Mannerisme (ca. 1520-1600)
Quattrocento
Dalam Quattrocento, konsep tatanan arsitektur dieksplorasi dan aturan dirumuskan.
Studi klasik kuno dipimpin khususnya penerapan detail Klasik dan ornamen.
Ruang, sebagai unsur arsitektur, telah digunakan berbeda dari cara itu telah di Abad
Pertengahan . Space ini diselenggarakan oleh logika proporsional, bentuk dan tunduk irama
geometri, bukannya diciptakan oleh intuisi seperti dalam bangunan Abad Pertengahan. Contoh
utama ini adalah Basilica di San Lorenzo di Florence oleh Filippo Brunelleschi (1377-1446).
High Renaissance
Selama High Renaissance , konsep-konsep yang berasal dari zaman klasik
dikembangkan dan digunakan dengan jaminan yang lebih besar. Perwakilan arsitek yang paling
adalah Bramante (1444-1514) yang memperluas penerapan arsitektur klasik untuk bangunan
kontemporer. Nya San Pietro di Montorio (1503) langsung terinspirasi oleh melingkar kuil-
kuil Romawi . Ia, bagaimanapun, tidak budak dengan bentuk klasik dan ini gaya yang
mendominasi arsitektur Bahasa Italia pada abad 16.
Mannerism Perangai
Selama periode Mannerist, arsitek bereksperimen dengan menggunakan formulir
arsitektur dan spasial menekankan hubungan yang solid. Cita-cita Renaissance harmoni
memberi jalan untuk irama imajinatif lebih bebas dan banyak lagi. Arsitek yang dikenal terbaik
sesuai dengan gaya Mannerist adalah Michelangelo (1475-1564), yang dikreditkan dengan
menemukan yang order raksasa , sebuah pilaster besar yang membentang dari bawah ke atas
sebuah façade. Ia menggunakan ini dalam desain untuk Campidoglio di Roma.
Sebelum abad ke-20, istilah Mannerisme memiliki konotasi negatif, tetapi sekarang
digunakan untuk menggambarkan periode sejarah di lebih istilah non-menghakimi umum.
Page | 1
1.1 Ciri arsitektur Renaissance
Kolom dan Pilaster
Perintah Romawi kolom yang digunakan: - Tuscan, Doric, Ionic, Corinthian dan
Komposit. Perintah dapat menjadi struktural, mendukung sebuah arcade atau
architrave, atau murni dekoratif, menetapkan dinding dalam bentuk pilaster. Selama
Renaissance, arsitek bertujuan untuk menggunakan kolom, pilaster, dan entablatures
sebagai sistem yang terintegrasi. Salah satu bangunan pertama yang menggunakan
pilaster sebagai sistem yang terintegrasi berada di Sacristi (1421-1440) oleh
Brunelleschi.
Lengkungan
Lengkungan adalah semi-lingkaran atau (dalam gaya Mannerist) segmental.
Lengkungan sering digunakan di arcade, didukung pada pilar atau kolom dengan
ibukota. Mungkin ada bagian dari entablature antara modal dan melompat dari arch.
Alberti adalah salah satu pertama yang menggunakan lengkungan pada skala yang
monumental di St Andrea in Mantua.
Kubah
Kubah tidak memiliki tulang rusuk. Mereka adalah setengah lingkaran atau
segmental dan pada rencana persegi, tidak seperti kubah Gothic yang sering persegi
panjang. The kubah barel , dikembalikan dengan kosa kata arsitektur sebagai di St
Andrea in Mantua. Andrea di Mantua.
Page | 2
Langit-langit
Dilengkapi dengan atap langit-langit datar atau coffered. Mereka tidak
dibiarkan terbuka seperti dalam arsitektur abad pertengahan. Mereka sering dicat atau
dihias.
Pintu
Pintu biasanya memiliki ambang persegi. Mereka mungkin diatur dalam
lengkung atau diatasi oleh pedimen segitiga atau segmental. Bukaan yang tidak
memiliki pintu biasanya melengkung dan sering memiliki batu kunci besar atau
dekoratif.
Windows
Windows dapat dipasangkan dan diatur dalam lengkungan setengah lingkaran.
Mereka mungkin memiliki ambang persegi dan pediments segitiga atau segmental,
yang sering digunakan secara bergantian.Lambang dalam hal ini adalah Palazzo
Farnese di Roma, dimulai pada tahun 1517.
Dinding
Dinding eksternal pada umumnya yang sangat jadi ashlar batu, diletakkan
dalam kursus lurus. Sudut-sudut bangunan sering ditekankan oleh rusticated quoins .
Ruang bawah tanah dan lantai tanah sering rusticated, sebagai model di Palazzo Medici
Riccardi (1444-1460) di Florence. dinding internal lancar diplester dan muncul dengan
cat putih-kapur. Untuk ruang-ruang formal lebih, permukaan internal yang dihiasi
dengan lukisan dinding.
Page | 3
Details
Kursus, cetakan dan semua rincian yang dekoratif yang diukir dengan presisi
besar. Mempelajari dan menguasai rincian Roma kuno adalah salah satu aspek penting
dari teori Renaissance. Perbedaan masing-masing perintah set berbeda yang diperlukan
rincian. Beberapa arsitek yang ketat dalam penggunaan rincian klasik dari yang lain,
tapi juga ada cukup banyak inovasi dalam memecahkan masalah, terutama di sudut-
sudut. Cetakan berdiri di sekitar pintu dan jendela bukannya tersembunyi, seperti pada
Arsitektur Gothic. angka pahatan mungkin diatur dalam relung atau ditempatkan pada
plinths. Mereka bukan merupakan bagian integral untuk membangun seperti pada
arsitektur abad pertengahan.
St.Peter`s, Roma
Bangunan memiliki
kubah, lengkungan dengan
bentuk semi lingkaran sebagai
fitur struktural
Page | 4
2. BAROQUE
Arsitektur Baroque, yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan pada
gereja, istana dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar). Pada hal tertentu,
arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya
mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik
lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam
menggabungkan komponen-komponen tersebut, dimana saat Renaisans kebebasan ini tidak
dapat diterima (ada aturan-aturan baku).
Barock lahir dari Renissance dan Manneris. Bentuk dasar yang ada, mendorong pada
suatu keselarasan yang baru, merupakan perpaduan antara beberapa aliran, mengakibatkan
elemen strukturnya menjadi tersembunyi serta fungsinya menghilang dibalik keriangan. Batas-
batas antara seni menjadi kabur, arsitektur menjadi seni pahat, sedangkan seni pahat menjadi
arsitektur. Adapun seni lukis mampu memberikan sumbangan bagi seluruh nilai-nilai persfektif
yang begitu kaya sehingga tidak hanya berlaku sebagai dekorasi interior 2 dimensi saja.
Page | 5
2.4 Bangunan – bangunan periode Baroque
Beberapa negara di dunia menganut seni Baroque untuk arsitektur bangunannya seperti
Perancis, Spanyol, Jerman dan Inggris. Contohnya :
Page | 6
3. GOTHIC
Masa Arsitektur Gothic (XII-XVI) yang mewarnai era awal dan
akhir dari periode pertengahan evolusi dari Arsiktektur Romawi. Gaya arsitektur gothik
berevolusi dari arsitektur Romanesque dan pada akhirnya diteruskan oleh arsitektur
Renaissance. Arsitektur Gotik sering ditemukan di Katedral dan gereja-gereja Eropa.
Page | 7
Flying Buttress
Flying buttress merupakan contoh karakteristik paling
penting dalam dekorasi bagian luar bangunan gaya Gotik.
Arsitektur Gotik menerapkan solusi untuk menyangga
bangunan-bangunannya yang memiliki struktur tinggi dengan
sistem flying buttress. Flying buttress tidak hanya berfungsi
sebagai penyangga struktur bangunan tapi juga terlihat sangat
dekoratif dengan desainnya yang memberikan efek
kemegahan.
Page | 8
dinding bangunan gothic. Hal ini merupakan perkembangan teknologikaca pada pada masa itu
yang diterapkan pada bangunan.
Adanya rib vaulting. Yaitu atap bangunan yang menyerupai membrane dan memiliki
unsur arsitektural sebagai salah satu peninggalan bentuk gothic. Penebalan kolom/tiang sebagai
perkuatan struktur bangunan yang juga merupakan ciri khas dari bangunan gothic. Jajaran
kolom yang terpadu dengan rib vaulting menjadi unsur utama konstruksi bangunan.
Filsafat aritektur Gothic adalah vertikalisme, transparan dan hiasan. Garis vertical
mengungkapkan ciri zaman yang mengarah total pada Yang Maha Tinggi. Dinding-dinding
kaca berwarna memperlihatkan cita-cita lepas dari kewadahan materi kehidupan yang fana.
Hiasan artinya cahaya yang menembus kefanaan hidup manusia untuk meneranginya dengan
NUR-Illahi
Interior gereja besar di Koeln ini lebih memperjelas keyakinan masyarakat abad-abad
pertengahan dari eksteriornya. Kontruksi-kontruksi ringan transparan ini sangat dekat dengan
selera modern yang suka akan keterbukaan yang luas. Tetapi hasil gemilang para kontrksinya
seperti ini adalah warisan pengalaman praktek berabad-abad. Pada Pada abad-abad gaya gothic
seluruh bangunan sering ambruk karena kurang perhitungan struktur.
Page | 9
Katedral Durham, Inggris
Katedral Durham dibangun pada tahun 1093
yang telah ditetapkan sebagai situs warisan UNESCO
Di bagian interior bangunan terlihat desain
langit-langit berbentuk lengkungan runcing yang
merupakan ciri khas arsitektur gothik. Desain
melengkung yang memberikan arti keagungan dan
kemegahan pada gereja tersebut.
Terdapat juga rose window yang berfungsi
untuk pencahayaan dan memiliki makna dan kesan
estetik dari segi religi.
Page | 10
4. Benang Merah Arsitektur Kontemporer Masa Kini
Walaupun perkembangan Aritektur Renaissance, Baroque, dan Gothic berkembang
pada beberapa tahun yang lalu, akan tetepi gaya arsitektur kontemperor masa kini pun masih
banyak yang mengadopsi gaya Arsitektur pada masa abad pertengahan tersebut, gaya klasik
dengan kubah kolom-kolom, serta ornament lain yang khas masih banyak diterapkan pada
Arsitektur Kontemporer saat ini.
Salah satu hal yang membedakan arsitektur klasik yang dahulu dengan yang sekarang
terletak pada bahan atau material yang digunakan. Dahulu yang digunakan masih berupa bahan
yang memang menjadi kekayaan alam dari daerah tersebut seperti batu marmer. Sekarang,
dengan semakin pesatnya perkembangan zaman bahan yang digunakan semakin beraneka
ragam tergantung dengan keinginan pengguna. Namun, hal itu tetap disesuaikan dengan fungsi
dan tujuan dari bangunan tersebut, tanpa mengesampingkan aspek estetikanya
Beberapa contoh bangunan yang mengadopsi Arsitektur Renaissance, Baroque, dan Gothic
Gereja katedral dengan gaya arsitektur Gothic dilhat dengan adanya rose window
dengan kaca patri yang berada pada muka bangunan sebagai lambing gereja katolik.serta
beberapa langgam arsitektur gothic seperti kubah yang berada di puncak bangunan seperti
yang ada di kota Roma.
Pada bagian fasad bangunan terlihat lengkungan runcing(pointed arch) yang bersifat
fungsional sekaligus estetik.
Page | 11
4.2 Rhoma Tudor Radulescu
Penggunaan langgam arsitektur Gothik yang khas yaitu rib vaulting, jajaran
kolom-kolom dipadukan dengan rib vaulting. Berdasain melengkung yang
melambangkan keagungan dan kemegahan. Dinding bergelombang yang melengkung
keatas tersebut bersifat monumental yang merupakan ciri khas bangunan gereja.
Dekorasi bangunan yang modern tersebut tidak menghilangkan suasana gereja pada era
gothik.
Page | 12