Anda di halaman 1dari 21

XI

Untuk SMA/MA Sifat Elastis Benda


Kelas

Nama :…………………...……
No. Absen :…………………………
Kelas :…………………………

1|FISIKA
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang telah tercurah, sehingga penulis bisa menyelesaika Buku Fisika Sifat
Elastisitas Bahan. Adapun tujuan dari ditulisnya buku ini adalah supaya para
siswa dapat mengetahui bagaimana cara identifikasi sifat elastisitas bahan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tersusunnya buku ini tentu bukan dari usaha penulis sesorang.
Dukungan moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu
tersusunnya buku ini. Untuk itu, penulis ucapkan terimakasih kepada keluarga,
sahabat, rekan-rekan, dan pihak-pihak lainnya yang membantu secara moral
dan material bagi tersusunnya buku ini.
Buku yang tersusun sekian lama ini tentu masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan agar buku ini
bisa lebih baik nantinya.

Surabaya, 28 Agustus 2019

Penulis

i|FISIKA
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................. i


Peta Konsep ..................................................................................... 1
Pengertian Elastisitas ..................................................................... 2
Sifat Elastisitas Benda. ................................................................... 3
Tegangan ..................................................................................... 3
Regangan .................................................................................... 4
Hukum Hooke .................................................................................. 5
Bunyi Hukum Hooke ................................................................... 5
Modulus Young ........................................................................... 5
Aplikasi Hukum Hooke ................................................................ 6
Gaya Pegas ....................................................................................... 7
Konstanta Gaya ........................................................................... 7
Susunan Pegas ............................................................................ 7
Susunan seri ............................................................................... 8
Susunan Paralel .......................................................................... 8
Energi Potensial Pegas .................................................................... 9
Uji Kompetensi .............................................................................. 14

ii | F I S I K A
PETA KONSEP

Elastisitas

Sifat elastisitas Energi Potensial


Hukum Hooke Gaya Pegas
Benda Padat Elastis

Bunyi Hukum
Tegangan Konstanta Gaya Susunan Pegas
Hooke

Mmodulus
Regangan Seri
Young

Aplikasi Paralel

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. Menganalisis gaya pegas yang dapat menimbulkan
elastisitas, dan
2. Menganalisis hubungan antara gaya, gerak dan
getaran serta mengenalinya pada gejala-gejala alam.

1|FISIKA
ELASTISITAS
A Pengertian Elastisitas
Kata-kata Kunci
 Elastisitas Pada bab ini kita akan
 Konstanta pegas mempelajari tentang
 Hukum Hooke elastisitas atau kemampu-
 Tegangan an benda untuk kembali ke
 Regangan
bentuknya semula. Ambil-
 Modulus Young
lah penggaris dari plastik,
 Energi Potensial
pegas peganglah ujungnya kemu-
dian ayunkan ke bawah dan
Gambar 1.1 : Sebuah
batang penggaris yang lepaskan. Apa yang terjadi?
Motivasi Belajar
dijepit dan ujung lain Penggaris akan terayun ke
Di alam semesta ini
diayunkan. bawah kemu-dian ke atas
semua benda yang diberi
dan ke bawah lagi berulang-
gaya akan mengalami
suatu perubahan. ulang. Penggaris selalu berusaha ke keadaan semula.
Apabila gaya hilang Gejala tersebut menunjukkan elastisitas. Elastisitas
maka benda mungkin sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Perhatika
akan dapat kembali ke
gambar penggaris di atas, penggaris mampu melengkung
bentuk semula.
Perubahan benda sangat
tanpa patah karena penggaris memiliki elastisitas. Gaya
dipengaruhi oleh yang kalian keluarkan cukup besar maka penggaris akan
elastisitas benda patah.
tersebut. Banyak sekali
kejadian di alam yang Jembatan dari baja akan melengkung jika
berkaitan dengan terbebani atau terjadi perubahan panjang, dan akan
elastisitas. Kalian dapat
melihat contoh-conth
kembali ke bentuk semula jika bebannya tidak ada.
elastisitas yang banyak Namun jika beba kecil seringkali kita tidak melihat
terjadi pada kehidupan perubahan panjang atau kelengkungan jembatan.
sehari-hari. Dengan
Mengapa pada jembatan. Mengapa pada jembatan bisa
adanya sifat elastisitas,
maka dapat dijelaskan terjadi kelengkungan? Secara umum mengapa suatu
ada benda-benda yang materi bisa meregang? Suatu materi dapat kita anggap
tidak mudah patah dan
benda yang mudah
patah.

2|FISIKA
tersusun dari pegas-pegas. Jika kita Tarik pegas maka akan terjadi
regangan, jika kita menghilangkan tarikan pegas akan kembali
seperti semula. Gaya yang dikerjakan oleh pegas serupa dengan
gaya antaratom dalam molekul-molekul zat padat. Atom-atom
tersebut dapat bergetar seperti gerakan massa yang terikat pada
pegas.

Carilah benda-benda di sekitarmu yang menunjukkan sifat


elastisitas dan benda-benda yang tidak menampakkan sifat
elastis. Adakah benda yang tidak elastis?

B Sifat Elastis Benda Padat

Benda padat yang dipengaruhi oleh gaya dari luar misalnya


benda ditarik, digeser, atau ditekan maka bentuk benda akan
berubah. Bila bentuk benda kembali seperti semula setelah gaya
luarnya dihilankan maka benda dikatakan elastik. Sebagian besar
benda bersifat ekastik sampai batas tertentu.
Bagaimana kalau benda diberi gaya melebihi batas elastisnya?
Jika diberi gaya yang melebihi batas elastisnya maka benda tidak
kembali ke bentuk semula tetapi akan berubah bentuk secara
permanen.
Ada dua Pengertian dasar dalam mempelajari sifat elastis
benda padat, yaitu tegangan (stress) dan regangan (strain).
1. Tegangan
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang
menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress)
adalah perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda
dengan luas penampangnya. Jika F = gaya tekan/Tarik dan A =
luas penampang benda yang itekan/ditarik, maka tegangan (σ)
dinyatakan secara matematis sebagai:

𝐹
𝜎=
𝐴

3|FISIKA
Dalam hal ini, gaya dituliskan dalam satuan Newton (N),
luas penampang dalam meter persegi (m2), sehingga satuan
tegangan adalah N/m2.
2. Regangan
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbadingan antara
pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-mula.
Perhatikan gambar di bawah ini.

L
F
ΔL

F
Gambar : Sebuah batang karet ditarik dengan gaya sebesar F akan mengalami
perubahan panjang.

Jika ΔL = pertambahan panjang dan L = panjang mula-mula,


maka regangan (е) dinyatakan secara matematis sebagai
berikut.

𝛥𝐿
е=
𝐿
Dalam hal ini, pertambaha panjang dituliskan dalam satuan
meter (m), sehingga regangan tidak memiliki satuan.

Sebuah kawat logam dengan diameter 0,125 cm dan panjangnya


80 cm digantungi beban seberat 100 N, ternyata kawat
bertambah panjang 0,51 mm. hitunglah:
a. Tegangan
b. Regangan
Pembahasan:
1
Diketahui diameter logam d = 0,125 cm = × 10−2 m, F = 100 N,
8
4 1
L = 80 cm = 0,8 m = m, ΔL = 0,51 mm = 2 × 10−3 m
5

4|FISIKA
𝐹 𝐹 100 (100)(10)4 256
a. 𝜎 = 𝐴 = 1⁄ = 2 =1 = × 106 ≅ 8,15 ×
4 𝜋𝑑2 1 1
( ⁄4𝜋 ⁄8×10−2 ) ⁄4𝜋(1⁄ 2 ) 𝜋
8
107 𝑁/𝑚2

𝛥𝐿 1⁄ ×10−3
b. е = = 2
4⁄ ≅ 6,25 × 10−4
𝐿 5

C Hukum Hooke

1. Bunyi Hukum Hooke


Hukum Hooke adalah gagasan yang diperkenalkan oleh Robert
Hooke yang menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada
sebuah pegas/benda elastis lainnya supaya benda tersebut dapat
kembali ke bentuk semula atau tidak melampaui batas. Hukum
mengkaji jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada
sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya pegas) agar tidak
melewati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda
tersebut.

2. Modulus Young
Menurut Hooke, perbandingan antara tegangan dan regangan
suatu benda disebut modulus Young atau mpdulus elastisitas
benda tersebut. Secara matematis, modulus Young dapat dituliskan
sebagai:

𝜎 𝐹/𝐴 𝐹 .𝐿
𝐸= →𝐸= →𝐸=
𝑒 ∆𝐿/𝐿 𝐴 . ∆𝐿
Dengan E = modulus Young yang memiliki satuan N/m2.

5|FISIKA
Sebuah silinder terbuat dari baja dengan panjang 10 m dan
diameter 4 cm. jika modulus elastisitas baja 1,9 × 105 𝑁/𝑚2
Pembahasan:
Diketahui diameter logam d = 4 cm = 4 × 10−2 m, E = 1,91,9 ×
1011 B/m2, dan F = 105 N
Ditanyakan: pertambahan panjang ΔL = ?
𝐹. 𝐿 𝐹. 𝐿 (1005 )10 1
𝐸= = ∆𝐿 = == =
𝐴 . 𝛥𝐿 𝐴. 𝐸 1⁄ 𝜋(4 . 10−2 )2 (1,9 . 1011 ) 4𝜋 (19)
4
= 0,0042 𝑚 = 4,2 𝑚𝑚

3. Aplikasi Hukum Hooke


Dalam pengaplikasian hokum Hooke sangat berkaitan erat
dengan benda-benda yang prinsip kerjanya memakai pegas dan
yang bersifat elastis. Prinsip Hukum Hooke sudah diterapkan pada
beberapa benda-benda seperti Ketapel. Ketapel biasa digunakan
anak-anak utuk membidik buah ataupun burung yang ada di atas.
Cara penggunaan ketapel ialah batu yang akan digunakan untuk
membidik diletakkan di ujung karet kemudian karet ditarik
sehingga karet bertambah panjang. Setelah gaya Tarik dihilangkan
batu akan terlempar dan ketapel akan kembali pada panjang awal.
Hal iini sesuai dengan konsep hokum Hooke.
Begitu juga pada kasur pegas. Ketika tiduran di atas kasur
pegas ada gaya berat pada kasur. Akibat gaya berat tersebut pegas
pada kasur akan termapatkan. Karea ada gaya pemulih pada
pegas maka pegas akan meregang kembali. Karena ada gesek
antara pegas dan bagian dalam kasur maka pegas akan berhenti
bergerak. Sebagai akibat dari gaya yang diberikan pegas kita akan
merasa empuk saat tiduran di atas kasur pegas.

6|FISIKA
Kalian telah mempelajari teori tegangan dan regangan. Lakukan
percobaan untuk menentukan nilai modulus young (Y) dari suatu
bahan (besi dan tembaga) di laboratorium. Buatlah laporan dari hasil
percobaan tersebut. Konsultasikan dengan guru kalian

C Gaya Pegas

Jika suatu pegas ditarik sehingga bertambah panjang sebesar


Δx. Berdasrkan hasil percobaan Hooke, besar gaya pegas memenuhi
persamaan:

𝐹 = 𝑘 . ∆𝑥

Pada persamaan di atas, k = konstanta pegas yang dinyatakan


dalam satuan N/m. pernyataan di atas juga merupakan bentuk lain
dari Hukum Hooke.

1. Konstanta Gaya
Konstanta pegas menunjukkan perbandingan antara gaya dengan x.
selama gaya tidak melampaui titik patah maka besarnya gaya sebanding
dengan perubahan panjang pegas. Semakin besar kita meregangkan
pegas semakin besar pula gaya yang dikerahkan pegas. Semakin besar
kita menekan pegas, semakin besar gaya yang dilakukan oleh pegas.Dari
𝐹 .𝐿 𝐸 .𝐴
persamaan: 𝐸= diperoleh 𝐹=( ) ∆𝐿 → 𝐹 = 𝑘 . ∆𝐿 maka
𝐴 .∆𝐿 𝐿
konstanta pegas dapat dituliskan:
𝐸. 𝐴
𝑘=
𝐿

2. Susunan Pegas
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila oegas-pegas tersebut
disusun menjadi sebuah rangkaian. Besar konstanta totak rangkaian
pegas bergantung pada jenis susunan pegas yaitu:

7|FISIKA
a. Susunan seri
Pada waktu pegas diberi beban, seperti
pada gambar disamping, pegas 1 akan
mengalami gaya sebesar berat beban demikian
juga pegas dua. Akibatnya pegas 1 akan
bertambah panjang sebesar x1 = F1/k1 dan pegas
2 akan bertambah panjang sebesar x2 = F2/k2.
Gambar: Susunan
Sehingga pertmbahan panjang total pegas adalah
pegas seri

1 1 1
= +
𝑘𝑡𝑜𝑡 𝑘1 𝑘2
b. Susunan Paralel
Jika pegas disusun paralel, maka gaya yang
diperlukan untuk menarik pegas agar merging
sejauh x yang sama menjadi 2 kali lipat, sehingga

Gambar: Susunan
𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝑘1 + 𝑘2
pegas paralel

Dua buah pegas disusun paralel. Masing-masing pegas memiliki


konstanta pegas sebesar 20 N/m. bila pegas digantungkan secara
vertical kemudian di ujungnya dibebani beban bermassa 2 kg.
berapa pertambahan panjang pegas? Bagaimana jika pegas
disusun seri?
Pembahasan:
Diketahui:
k = 200 N/

8|FISIKA
m = 2 kg
Jawab:
Pegas dibebani massa 2 kg, maka pgas mendapatkan gaya sebsar
berat massa W = m . g = (2)(9,8) = 19,6 N.
Karena pegas disusun paralel maka sistem dua pegas memiliki
konstanta pegas yang baru sebesar: K = 2k = (2)(200) = 400 N/m
Perubahan panjang pegas adalah:
𝐹 19,6 𝑁
∆𝑥 = = = 0,05 𝑚
𝑘 400 𝑁/𝑚
Bila pegas digantung secara seri maka besarnya pegas yang baru
adalah k/2 = 100 N/m. perubahan panjang pegas adalah:
𝐹 19,6 𝑁
∆𝑥 = = = 0,196 𝑚
𝑘 100 𝑁/𝑚

D Energi Potensial Elastis

Jika pegas ditarik sejauh Δx, maka pegas akan memiliki energi
potensial sebesar:
F(N)

x(m)
Δx
1
𝑊 = 2 𝑘(∆𝑥)2

𝑊 = luas daerah di bawah kurva grafik F(x)

9|FISIKA
Sebuah pegas mula-mula panjangnya 15 cm ditarik dengan gaya
sebesar 10 N sehingga panjangnya menjadi 20 cm. berapakah
energy potensial pegas tersebut?
Pembahasan:
Diketahui ∆𝑥 = 20 − 15 = 5 𝑐𝑚 dan F = 10 N
Pertama, hitung konstanta pegas k
𝐹 10 100
𝑘= = = = 200 𝑁/𝑚
𝛥𝑥 0,05 5
Maka, energi potensial pegas adalh:
1 1 1 2 1
𝐸𝑃 = 2 𝑘∆𝑥 = 2 (200) (2 × 10−1 ) = 4 = 0,25 Joule

“HUKUM HOOKE”
Nama : …………………………………………………

Kelas : …………………………………………………

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : XI
KD : 3.2 Menganalisis sifat elastisitas
bahan dalam kehidupan sehari hari
Indikator : Melakukan percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan (menentukan
konstanta elastisitas bahan)

10 | F I S I K A
A. PETUNJUK Praktikum

1. Baca secara cermat petunjuk dan langkah-langkah


sebelum anda melakukan kegiatan.
2. Lakukan kegiatan praktikum sesuai langkah
percobaan
3. Jawablah soal sesuai dengan hasil percobaan
4. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang
jeals

C. TUJUAN

Menyelidiki hubungan antara gaya dan pertambahan


panjang pegas

B. ALAT DAN BAHAN


1. Batang statis panjang
2. Batang statis pendek
3. Penjepit
4. Mistar
5. Pegas
6. beban

C. LANGKAH KERJA

1. Susunlah alat seperti gambar disamping


2. Bacalah pegas (tanpa beban) L0 pada skala
mistar yang berimpit dengan ujung petunjuk
3. Gantungkan sebuah keeping beban di ujung
pegas, lalu bacalah panjang pegas berbeban L,
pada skala mistar berimpit dengan jarum

11 | F I S I K A
Penunjuk. Catat juga massa beban pada ujung pegas.
4. Ulangi langkah 3 dengan 2 keping, 3 keping, 4 keping beban dan
seterusnya.
5. Catatlah data pengamatan dalam table.
6. Hitung besar gaya Tarik pada pegas dengan F = m.g dengan m
adalah massa total beban pada ujung pegas. Tuliskan hasil
perhitungan pada table.
7. Hitung pertambahan panjang pegas x = L - L0. Tuliskan hasil
pengamatan pada table.

C. DATA HASIL PERCOBAAN

1. Data
a. Tabel data percobaan Hukum Hooke

Panjang Pertambahan 𝑭
Massa Gaya Tarik
Pegas (L0) panjang (L)
Beban (kg) F = m.g (N) ∆𝑳
mm m mm m

b. Grafik gaya terhadap pertambahan panjang pegas.

12 | F I S I K A
2. Analisis Data
a. Apakah yang terjadi pada pagas tanpa beban?
b. Bagaimanakah bentuk pegas saat setelah diberi beban?
c. Apa yang terjadi jika pegas terus menerus diberi tambahan
beban?
d. Bagaimana bentuk grafik yang dihasilkan dan jelaskan
grafik gaya terhadap pertambahan panjang pegas tersebut?
e. Bagaimana hubungan gaya Tarik dengan pertambahan
panjang pegas? Jelaskan!
3. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas, antara pertambahan panjang
pegas dan pertambahan gaya diperoleh kesimpulan:
a. Setiap kali ditambah beban pada pegas, maka pajang pegas
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Tetapan pegas adalah …………………………………………………
………………………………………………………………………………

13 | F I S I K A
Kerjakan di buku tugas kalian!
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!

1. Dimensi dari modulus Young panjangnya 5 m. Konstanta


identik dengan dimensi dari … gaya logam tersebut adalah ….
A. Tegangan
A. 400 N/m
B. Regangan
C. Gaya B. 800 N/m
D. Luas C. 1.600 N/m
E. Tak berdimensi
D. 3.200 N/m
2. Sebuah logam memiliki E. 6.400 N/m
panjang mula-mula L ditarik 4. Dimensi dari konstanta gaya
dengan gaya F. jika luas
penampang logam adalah A pegas adalah …
dan modulus elastisitasnya E, A. MT-2
maka pertambahan panjang
B. ML-2
logam dapat dituliskan dengan
… C. MLT-2
𝐸. 𝐴
A. ∆𝐿 = D. MT
𝐹. 𝐿
𝐸. 𝐴. 𝐿 E. MT2
B. ∆𝐿 = 𝐹
𝐹. 𝐿
5.
C. ∆𝐿 = 𝐸 . 𝐴
F(N)
𝐹. 𝐴
D. ∆𝐿 = 𝐸. 𝐿
𝐹. 𝐿. 𝐴
E. ∆𝐿 = 40
𝐸

3. Sebuah logam memiliki x(m)


0,08
modulus Young 4 × 106 𝑁/𝑚2 ,
luas penampang 20 cm2 dan Grafik (F-x) diatas menujukkan
hubungan antara gaya dan

14 | F I S I K A
pertambahan panjang pegas. E. 0,0 N/m-1
Besar energy potensial pegas
berdasarkan grafik disamping 7. Sebuah pegas digantungkan
adalah … pada lift. Pada ujung bebasnya
A. 20 Joule digantungkan beban 40 gram.
B. 16 Joule Pada saat lift diam, pegas
C. 3,2 Joule bertambah panjang 5 cm.
D. 1,6 Joule Diketahui g = 10 m/s2.
E. 1,2 Joule Berapakah pertambahan
panjang pegas jika lift bergerak
6. Percobaan menggunakan pegas ke atas dengan percepatan 2
yang digantung menghasilkan m/s2?
data sebagai berikut. A. 2 cm

Percobaan F (N) Δx (cm) B. 4 cm


C. 5 cm
1 88 11
D. 6 cm
2 64 8
E. 8 cm
3 40 5 8. Dua pegas dengan konstanta
sam 100 N/m disusun seri jika
ujung bebas ditekan dengan
F = gaya beban pegas, Δx =
gaya 10 N, maka pegas akan
pertambahan panjang pegas.
tertekan sebesar ….
Dari tabel tersebut, dapat
A. 10 cm
disimpulkan bahwa pegas
B. 20 cm
memiliki tetapan sebesar ….
C. 40 cm
A. 800 N/m-1 D. 50 cm
B. 80 N/m-1 E. 100 cm
C. 8 N/m-1 9. Sebuah pegas baja memenuhi
D. 0,8 N/m-1 hokum Hooke. Gaya sebesar 8

15 | F I S I K A
N memulurkan pegas 40 mm. 12. Sebuah pegas jika
sebuah pegas 10 N akan menggantung dalam keadaan
memulurkan pegas … normal panjangnya 20 cm. jika
A. 10 mm pada ujung pegas digantung
B. 20 mm beban yang bermassa 50 gram,
C. 50 mm maka panjang pegas menjadi 25
D. 90 mm cm (g = 10 m/s). apabila pegas
E. 100 mm disimpangkan sejauh 4 cm,
amka energi potensial elastis
10. Sebuah pegas bertambah pegas adalah ….
panjang 20 mm ketika ditarik A. 0,008 J
oleh gaya 120 N. Energi yang B. 0,016 J
tersimpan dalam pegas tersebut C. 0,2 J
adalah … D. 0,4 J
A. 0,024 J E. 2 J
B. 1,2 J
C. 2,4 J 13. Sebuah batang elastis
D. 240 J panjangnya 4 m dan luas
penampangnuya 1,5 cm2. Ketika
E. 1.200 J
batang tersebut digantung
beban 330 kg ternyata meregang
11. Dimensi modulus elastisitas 0,7 mm. besarnya modulus
Young bahan batang tersebut
sama dengan dimensi …
adalah …
A. Luas A. 1,23 × 1011 N/m2
B. Tetapan pegas B. 1,50 × 1011 N/m2
C. 3,30 × 1011 N/m2
C. Gaya
D. 5,25 × 1011 N/m2
D. Tegangan E. 4,32 × 1011 N/m2

E. Regangan

16 | F I S I K A
B. Jawablah soal-soal di bawah ini!

1. Besar tegangan dari sebuah logam adalah 2 × 106 N/m2. Jika panjang
logam 4 m, modulus elastisitasnya 2,5 × 108 N/m2, tentukan
pertambahan panjang logam!
2. Pegas tergantung tanpa beban panjangnya 30 cm. kemudian ujung
bawah pegas digantung beban 100 gram sehinga panjang pegas
menjadi 35 cm. jika beban tersebut ditarik ke bawah sejauh 5 cm
dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, tentukan:
a. Energi potensial elastis sistem!
b. Energi potensial elastis pegas!
3. Sebuah bola bermassa 25 kg digantungkan pada sebuah
kawat baja yang panjangnya 5 m dan jari-jarinya 2 mm.
Berapakah pertambahan panjang kawat?
4. Sebuah batang silinder homogennya dengan modulus Young E, luas
penampang A, massa m, dan pajang L diputus secara seragam do
sekitar sumbu vertical melalui salah satu ujungnya. Jika tegangan
batas elastis untuk putus adalah τ, berapa frekuensi sudut pada saat
batang akan putus?
5. Suatu benda bermassa m = 0,050 kg dikaitkan dengan sebuag batang
benang elastis yang panjangnya 0,50 m dalam keadaan tidak
meregang. Massa tersebut diputar hingga melakukan gerak
melingkar beraturan meurut bidang horizontal dengan radius 0,70
m. jika konstanta elastis benang 40 N/m, berapa kecepatan linear
benda tersebut?

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian mampu memahami


tentang:

 Elastisitas
 Tegangan dan regangan
 Hukum Hooke
 Gaya pegas
Apabila kalian belum memahami isi materi pada bab ini, pelajari
kembali sebelum ke bab berikutnya

17 | F I S I K A
DAFTAR PUSTAKA

Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Teori dan Soal-soal Fisika.


Terjemahan Drs. B. Darmawan, M.Sc. Jakarta : Erlangga.

Halliday. D, Resnick.R, Walker. J, 1997. Fundamental of Physics


Extended, edisi 5, John Willet and Sons, Inc.

Tipler.P, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga. Jakarta :


Erlangga.

18 | F I S I K A

Anda mungkin juga menyukai