Anda di halaman 1dari 8

RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES PEMBANGUNAN KAPAL FPB 38

DENGAN MATERIAL ALUMINIUM DI PT. PAL INDONESIA


Oleh
1) 2)
Minto Basuki , Teguh Setyoko
1),2 )
Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Email: kapalitats@yahoo.com

Abstract
Directorate General of Customs and Excise will be enhance the support armada for saving Indonesian sea
territorial in form of Fast Patrol Boat 38 meters (FPB 38) with length over all 42 meters as much 3 units
which its development and executed by PT. PAL Indonesia. Unhandled risks will bother the ship building
process. That case proven with the existence of the task completion postponement from the schedule which
have been planned. Therefore, risk identifying and analyzing of FPB 38 building process are required.
Analyzing executed based on the historical data during the FPB 38 development process. As risk analyzing
standard is The Australia/New Zealand Risk Management Standard (AS/NZS) 4360:1999. This research result
are 3 risks event at FPB 38 development process, that design delay risk, procurement delay risk, and risk of
production process. Where there are 3 agents of design risk, 3 agents of procurement risk and 6 agents of
production risk. Risks that require an especial handling are: Material arrival delay, A new work type (transfer
of technology), Wrong shop drawing.

Key words : FPB 38, risk, identifying, operational.

1. Pendahuluan
Untuk mendukung operasional dan menambah kekuatan keamanan dari penyelundup di
wilayah laut Republik Indonesia, pihak Bea Cukai menambahkan armada pendukung untuk
mengamankan perairan Indonesia berupa kapal patroli yang diberi nama Fast Patrol Boat
(kapal patroli cepat) 38 m dengan panjang keseluruhan 42 m sebanyak 3 unit kapal yang
pembangunannya dilaksanakan oleh PT. PAL Indonesia, yaitu dengan nomer pembangunan
W000268, W000269 dan W00270. Kontrak kerja pengadaan 3 unit kapal patroli ini
ditandatangani tanggal 02 September 2007 oleh Sub Direktorat Sarana dan Operasi,
Direkrorat Penindakan dan Penyidikan, Direktorat Jendral Bea & Cukai Departemen
Keuangan dengan PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya dengan masa efektif kontrak mulai
tanggal 16 Nopember 2007. Pada kontrak tersebut dijelaskan bahwa semua pekerjaan harus
selesai dalam 19 bulan setelah dimulainya pekerjaan. Akan tetapi hingga waktu batas waktu
yang telah ditentukan habis, proses pembangunan kapal belum juga tuntas 100%.

Menurut Basuki [1], kondisi perekonomian dunia yang mengalami krisis global memberi
dampak yang kurang menguntungkan bagi perusahaan kotraktor pembangunan kapal, yang
merupakan perusahaan dengan tingkat pengembalian modal rendah atau low yielding
industry. Resiko yang tidak tertangani dengan baik akan mengganggu proses pembangunan
kapal.

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Risiko
Banyak pihak yang telah mendefinisikan apa yang disebut sebagai resiko. Risiko awalnya
dikenal sebagai perpaduan antara ilmu matematika dengan ketidakpastian [7]. Secara
sederhana resiko dapat diartikan sebagai tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau
tidak tercapainya suatu tujuan pada kurun waktu tertentu [2]. Seperti halnya yang
diungkapkan oleh Shortreed, et al.[3] bahwa risiko merupakan kombinasi dari probabilitas
suatu kejadian dan konsekuensi dari kejadian tersebut, dengan tidak menutup kemungkinan
bahwa ada lebih dari satu konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi bisa
merupakan hal yang positif maupun negatif. Risiko lebih dikaitkan dengan kerugian yang
diakibatkan oleh kejadian yang mungkin terjadi dalam waktu tertentu menurut Frosdick [6].
Secara sistematis risiko dapat digambarkan sebagai berikut [5] :
Risk (risiko) = Likehood (kemungkinan terjadi) x Impact (dampak)
dimana : risk = consequence / time, likehood= event / time, impact= consequence / event

1
2.2 Jenis-Jenis Risiko
Djohanputro [4] menjelaskan bahwa risiko yang ditanggung oleh perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi 4 yaitu : 1) Risiko Finansial meliputi: Risiko Keuangan, Risiko
Likuiditas, Risiko Kredit, Risiko Permodalan, dan Risiko Pasar. 2) Risiko Operasional
meliputi: Risiko produktivitas, Risiko teknologi, Risiko inovasi, Risiko sistem, dan Risiko
proses. 3) Risiko Strategis meliputi: Risiko usaha, Risiko transaksi strategis, dan Risiko
hubungan investor. 4) Risiko Eksternalitas meliputi: Risiko reputasi, Risiko lingkungan,
Risiko sosial, dan Risiko hukum.

2.3 Manajemen Risiko


Beberapa kerangka kerja manajemen risiko yang umumnya menjadi standar adalah The
Australian New Zealand Risk Management Standard (AS/NSZ 4360, 1999), The Canadian
Risk Management Standard (CSA, 1997), The Japanese Industrial Standard Risk
Management System (JSA, 2001), dan British Standard Risk Management Process (BSI,
2000). Menurut Shortreed et. al [3], The Australian New Zealand Risk Management Standard
(AS/NZS 4360, 1999) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan standar lainnya.

3. Hasil dan Pembahasan.


3.1 Identifikasi Risiko
Risk agent dinyatakan sebagai penyebab atau sumber utama yang menyebabkan suatu
resiko bisa terjadi. Berikut ini adalah agen-agen resiko yang mempengaruhi terjadinya resiko
keterlambatan pada penyelesaian pembangunan kapal FPB 38 tersebut:
Tabel 1. Potensi Agen Risiko

No. Potensi Agen Risiko


1 Revisi dan modifikasi disain untuk penyesuaian ukuran peralatan.
2 Masalah jenis pekerjaan baru (transfer of technology).
3 Revisi disain dari owner dan pihak klasifikasi.
4 Material atau peralatan tertahan di pelabuhan karena keterlambatan pembayaran.

5 Penerbitan Purchase Order lambat.

6 Kedatangan meterial terlambat.


7 Karyawan produksi kurang disiplin (istirahat sebelum waktu ISHOMA).
8 Penundaan pekerjaan karena material belum datang.

9 Pekerjaan perbaikan/revisi karena penyesuaian permintaan dari owner dan pihak


klasifikasi.
10 Respon instruksi yang lambat.
11 Kurangnya ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi syarat dari sub-kontraktor.
12 Gambar kerja salah.

Tabel 2. Pengelompokkan Kejadian Risiko, Agen Risiko, Objektif serta Sumber Risiko dari
Segi Internal dan Eksternal
Agent
No. Event Risk Objective
internal eksternal
1. Proses Penyelesaian Meminimalisir Revisi dan Revisi disain
desain pekerjaan kemunduran modifikasi disain dari owner
terlambat mundur dari penyelesaian outfitting dan pihak
penjadwalan pekerjaan dari klasifikasi.

2
jadwal yang Masalah jenis
telah pekerjaan baru
ditentukan (transfer of
technology).
2. Proses Material atau Kedatangan
pengadaan peralatan tertahan meterial
material di pelabuhan terlambat.
terlambat. karena
keterlambatan
pembayaran.
Penerbitan
Purchase Order
lambat.
3. Proses Karyawan produksi Penundaan
produksi kurang disiplin pekerjaan
terlambat. karena
material
belum datang.
Kurangnya Pekerjaan
ketersediaan perbaikan/revi
tenaga kerja yang si karena
memenuhi syarat penyesuaian
dari sub-kontraktor. permintaan
dari owner
dan pihak
klasifikasi.
Respon instruksi Gambar kerja
yang lambat. salah.

Perhitungan Likehood (probabilitas)


Dari data yang tercatat selama 1 bulan, semua kejadian-kejadian dari setiap sumber resiko
diakumulasikan sehingga didapatkan nilai probabilitas sumber resiko selama 1 bulan.
Kemudian, dari hasil sampel selama 1 bulan tersebut dikalikan dengan bilangan bulan
penelitian. Berdasarkan analisa kurva S, dimulainya pekerjaan adalah pada bulan Nopember
2007. Sehingga perhitungan probabilitas dimulai dari bulan tersebut. Jadi, hasil perhitungan
probabilitas selama 1 bulan dikalikan dengan angka 21 yang mewakili jumlah bulan
penelitian yang dimulai pada bulan Nopember 2007 hingga bulan Juli 2009. Dari proses
pengolahan data diatas didapatkan probabilitas setiap sumber resiko selama kurun waktu
pengerjaan 21 bulan.

Perhitungan Consequences (konsekuensi)


Konsekuensi adalah besarnya penundaan pekerjaan atau waktu yang terbuang yang
ditimbulkan oleh setiap sumber resiko. Dengan perhitungan mean/rata-rata penundaan tiap
kejadian maka diperoleh faktor kali konsekuensi seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Nilai Konsekuensi
Consequences per kejadian
Kejadian Risiko Sumber Risiko
(hari)

Revisi dan modifikasi disain 1.00


Proses desain
terlambat Masalah jenis pekerjaan baru
2.00
(transfer of technology).

3
Revisi disain dari owner dan pihak
1.00
klasifikasi.
Material atau peralatan tertahan di
3.00
Proses pelabuhan.
pengadaan Penerbitan Purchase Order
2.00
material lambat.
terlambat Keterlambatan kedatangan
3.00
material.
Karyawan produksi kurang disiplin 0.17
Kurangnya ketersediaan tenaga
1.00
kerja yang memenuhi syarat
Respon instruksi yang lambat. 2.00
Proses produksi Penundaan pekerjaan karena
terlambat. 4.00
material belum datang.

Pekerjaan perbaikan/revisi karena


penyesuaian permintaan dari 0.42
owner dan pihak klasifikasi.

Gambar kerja salah 2.00


Untuk konsekuensi penundaan pekerjaan kurang dari 1 (satu) hari, dihitung dari banyaknya
jam yang terbuang dibagi dengan 12 jam kerja dalam sehari (diasumsikan jam kerja
maksimal dalam sehari adalah 12 jam). Langkah perhitungan konsekuensi ini dimaksudkan
untuk mengetahui besarnya dampak dari masing-masing sumber rrsiko yang teridentifikasi
seperti pada tabel 4 berikut:
Tabel 4 Perhitungan Likehood dan Consequences.
Kejadian Likelihood Consequences (hari)
Sumber Risiko
Risiko W0268 W0269 W0270 W0268 W0269 W0270
Revisi dan
9 6 6 9.00 6.00 6.00
modifikasi disain
Masalah jenis
Proses pekerjaan baru
39 39 39 78.00 78.00 78.00
desain (transfer of
terlambat technology).
Revisi disain dari
owner dan pihak 57 42 24 57.00 42.00 24.00
klasifikasi.
Material atau
peralatan tertahan 27 27 27 81.00 81.00 81.00
di pelabuhan.
Proses
Penerbitan
pengadaa
Purchase Order 3 3 3 6.00 6.00 6.00
n material
lambat.
terlambat
Keterlambatan
kedatangan 36 36 36 108.00 108.00 108.00
material.
Proses Karyawan
produksi produksi kurang 60 60 60 10.00 10.00 10.00
terlambat. disiplin

4
Kurangnya
ketersediaan
63 63 27 63.00 63.00 27.00
tenaga kerja yang
memenuhi syarat
Respon instruksi
42 24 24 84.00 48.00 48.00
yang lambat.
Penundaan
pekerjaan karena
27 24 21 108.00 96.00 84.00
material belum
datang.
Pekerjaan
perbaikan/revisi
karena
penyesuaian 27 45 45 11.25 18.75 18.75
permintaan dari
owner dan pihak
klasifikasi.
Gambar kerja
39 39 39 78.00 78.00 78.00
salah

Pembahasan probabilitas & konsekuensi


Berdasarkan ketentuan The Australia/ New Zealand Risk Management Standards (AS/NZS
4360:1999), kriteria pobabilitas (Likehood) dan konsekuensi (Consequences) dapat dilihat
pada tabel 5 dan 6 berikut.
Tabel 5. Definisi Kriteria Likehood.
Likelihood Keterangan Likelihood

Rare < 1% dari total hari kerja


Unlikely 1%-5% dari total hari kerja
Possible 5%-25% dari total hari kerja
Likely 25%-60% dari total hari kerja
Almost Certain > 60% dari total hari kerja

Tabel 6. Definisi Kriteria Consequences.


Consequences Keterangan Consequences

Insignificant Waktu terbuang < 10 hari


Minor Waktu terbuang 10 s/d 20 hari

Moderate Waktu terbuang 20 s/d 50 hari

Major Waktu terbuang 50 s/d 100 hari

Catastrophic Waktu terbuang > 100 hari

Analisa risiko
Adalah aktifitas dalam menentukan kontrol, frekuensi, serta konsekuensi yang timbul
akibat adanya potensi kejadian risiko. Berdasarkan tabel likelihood dan consequences
(AS/NZS 4360:1999) yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, maka likelihood

5
dari risiko yang telah diidentifikasi dapat diklasifikasikan sebagaimana ditunjukkan
pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Likehood dan Consequences.
Sumber Likelihood % Likelihood Consequences (hari)
Risiko W268 W269 W270 W268 W269 W270 W268 W269 W270
Revisi dan
modifikasi 9 6 6 1.43 0.95 0.95 9.00 6.00 6.00
disain
Masalah
jenis
pekerjaan
baru 39 39 39 6.19 6.19 6.19 78.00 78.00 78.00
(transfer of
technology
).
Revisi
disain dari
owner dan 57 42 24 9.05 6.67 3.81 57.00 42.00 24.00
pihak
klasifikasi.
Material
atau
peralatan
27 27 27 4.29 4.29 4.29 81.00 81.00 81.00
tertahan di
pelabuhan
.
Penerbitan
Purchase
3 3 3 0.48 0.48 0.48 6.00 6.00 6.00
Order
lambat.
Kedatanga
n meterial 36 36 36 5.71 5.71 5.71 108.00 108.00 108.00
terlambat.
Karyawan
produksi
60 60 60 9.52 9.52 9.52 10.00 10.00 10.00
kurang
disiplin
Kurangnya
ketersedia
an tenaga
63 63 27 10.00 10.00 4.29 63.00 63.00 27.00
kerja yang
memenuhi
syarat
Respon
instruksi
42 24 24 6.67 3.81 3.81 84.00 48.00 48.00
yang
lambat.
Penundaa
n
pekerjaan
karena 27 24 21 4.29 3.81 3.33 108.00 96.00 84.00
material
belum
datang.

6
Pekerjaan
perbaikan/
revisi
karena
penyesuai
an 27 45 45 4.29 7.14 7.14 11.25 18.75 18.75
permintaa
n dari
owner dan
pihak
klasifikasi.
Gambar
39 39 39 6.19 6.19 6.19 78.00 78.00 78.00
kerja salah
Berdasarkan tabel di atas, level dari risiko yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya
dapat diketahui. Oleh karena itu diperlukan suatu peta risiko yang mengakomodir level
likelihood dan level consequences, seperti pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Kriteria Likehood dan Consequences
Level Likelihood Level Consequences
NO. Sumber Risiko
W000268 W000269 W000270 W000268 W000269 W000270
Revisi dan
1 modifikasi Unlikely Rare Rare Insignificant Insignificant Insignificant
disain
Masalah jenis
pekerjaan baru
2 Possible Possible Possible Major Major Major
(transfer of
technology).
Revisi disain
dari owner dan
3 Possible Possible Unlikely Major Moderate Moderate
pihak
klasifikasi.
Material atau
peralatan
4 Unlikely Unlikely Unlikely Major Major Major
tertahan di
pelabuhan.
Penerbitan
5 Purchase Rare Rare Rare Insignificant Insignificant Insignificant
Order lambat.
Kedatangan
6 meterial Possible Possible Possible Catastrophic Catastrophic Catastrophic
terlambat.
Karyawan
7 produksi Possible Possible Possible Minor Minor Minor
kurang disiplin
Kurangnya
ketersediaan
tenaga kerja
8 Possible Possible Unlikely Major Major Moderate
yang
memenuhi
syarat
Respon
9 instruksi yang Possible Unlikely Unlikely Major Moderate Moderate
lambat.

7
Penundaan
pekerjaan
10 Unlikely Unlikely Unlikely Catastrophic Major Major
karena material
belum datang.
Pekerjaan
perbaikan/revisi
karena
penyesuaian
11 Unlikely Possible Possible Minor Minor Minor
permintaan dari
owner dan
pihak
klasifikasi.
Gambar kerja
12 Possible Possible Possible Major Major Major
salah

4. Kesimpulan
a. Proses identifikasi terhadap risiko menghasilkan 3 (tiga) kejadian risiko pada proses
pembangunan kapal FPB 38, yaitu risiko keterlambatan disain, risiko keterlambatan
proses pengadaan, dan risiko keterlambatan proses produksi.
b. Ada 12 sumber risiko yang menyebabkan terjadinya kejadian risiko, yaitu 3 sumber risiko
penyebab kejadian risiko disain, 3 sumber risiko penyebab kejadian risiko pengadaan dan
6 risiko penyebab kejadian risiko proses produksi.
c. Berdasarkan hasil analisa tingkat risiko, maka sumber risiko yang memerlukan
penanganan utama adalah risiko yang muncul di ketiga kapal dengan tingkatan Extreme,
sesuai dengan urutan yaitu: i) Keterlambatan kedatangan meterial, ii) Risiko jenis
pekerjaan baru (Transfer of Technology), iii) Gambar kerja salah.

5. Daftar Pustaka
[1] Basuki, M dan Widjaja, S, 2008, Studi Pengembangan Model Manajemen Risiko Usaha
Bangunan Baru Pada Industri Galangan Kapal, Seminar Nasional Teknologi Kelautan,
Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan, ITATS, Surabaya.
[2] Batuparan, S. D., 2001. Risk Management, BEI NEWS Edisi 5 tahun II.
[3] Sortreed, J. H., 2003. Institute for Risk Research, University of Waterloo, Waterloo,
Ontario, Canada.
[4] Djohanputro, B., 2008. Corporate Risk Management (Manajemen Resiko Korporat), PT.
Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.
[5] Kountur, R., 2004. Manajemen Resiko Operasional, PPM, Jakarta.
[6] Frosdick, S., 1997. Risk & Culture Theory : A Management Consultancy Approach,
www.amazon.co.uk (diakses pada : 01 Maret 2009).
[7] Norrman, A. dan Jansson, 2004. Erricsson’s Proactive Supply Chain Risk Management
Approach after a Serious Sub-supplier accident, International Journal of Physical
Distribution & Logistics Management, Vol. 34, Emerald Group Publishing Ltd.

Anda mungkin juga menyukai