Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA Ny.

DENGAN DIABETES MELLITUS

Nama Kelompok :

1. NI LUH PUTU ANGGEI ROSALIA ANDREANA (15C11417)


2. NI PUTU IKA YANTARI (15C11434)
3. NI LUH PUTU PRATIWI PUSPA SARI (15C11451)
4. DEWA AYU SASIH PURNAMA DEWI (15C11460)
5. LUH SILVIA ANDRIANI (15C11461)
6. DEWA AYU SINAR PUTRI PERTAMI (15C11462)
7. LUH PUTU YASINTHA DEVI (15C11472)

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2019

Asuhan Keperawatan pada Ny. B


Dengan Diabetes Melitus Grade II Di Ruang SS RSU A

1. Pengkajian
1. Identitas Pasien

Nama : Ny. B

Umur : 65 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Badung

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Hindu

Tanggal masuk RS : 29 April 2019

Tanggal Pengkajian : 29 April 2019

Sumber Informasi : Klien, Keluarga, Medical Record

2. Riwayat Penyakit

1. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit

Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 6 dari 0-10 skala yang
diberikan, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat digerakkan, klien tampak
merintih jika nyeri tiba. Luas lukakurang lebih 5cm dengan kedalaman
1cm.Pasien juga mengeluh mual dan muntah.

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Pasien mengatakan nyeri pada tumit kiri denganskala 6 dari 0-10 skala yang
diberikan, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat digerakkan, klien tampak
merintih jika nyeri tiba. Pasien juga mengeluh mual dan muntah.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien kena luka di tumit kaki kiri,
namun pasien tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu pasien lebih
berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan. Dua minggu sebelum masuk
rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit menjadi
bengkak. Diperiksakan ke dokter praktik dan hanya diberi obat oral. Satu
minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan pada tumit pasien makin
bertambah, luka makin membengkak dan oleh cucunya luka tersebut dibuka
atau diiris keluar pusnya banyak. Pasien hanya istirahat dirumah dan
akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka tersebut
maka oleh keluarganya pasien dibawa ke rumah sakit. Hari masuk rumah
sakit, keluhan luka tumit,kemudian dilakukan perawatan luka.

4. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Pasien mengatakan mempunyai riwayat diabetes militus sejak 5 tahun yang


lalu dan pasien sudah rutin mendapatkan injeksi insulin di rumah.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular ataupun penyakit degenaratif.

C. Pola Kebiasaan
1. Bernafas
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitansaat bernafas
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitan saatbernafas
2. Makan dan Minum
a Makan
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien
makan 3 kali sehari, dengan sayur dan lauk.
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hanya menghabiskan
rata-rata ¼ dari porsi yang diberikan.
b Minum
- Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan minum 6-7 gelas
sehari,dengan minuman pantangan yaitu
kopi.

- Saat Pengkajian : Pasien mendapat cairan infus 1000 ml


sehari danminum air putih 3-4 gelas sehari.
3. Pola Eliminasi
a BAB
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan BAB 1 kali dalam 3
haridengan konsistensipadat warna
kuning.
- Saat pengkajian : Pasien mengatakan BAB 1 kali dalam 3
haridengan konsistensipadat warnakuning.
b BAK
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelumnya BAK 7-8
kali sehari.
- Saat Pengkajian : Selama di rumah sakit pasien terpasang
dowercateter dengan jumlah urin kurang
lebih 800CCdalam satu hari dengan
warna kuning pekat.
4. Gerak Aktifitas
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan dapat melakukan
aktifitas secara mandiri.
- Saat Pengkajian :Pasien mengatakan dalam memenuhi
kebutuhansehari-hari pasien diabtu oleh
keluarganya.
5. Istirahat dan Tidur
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelumnya tidur
selama7-8 jam setiap hari, tidak ada
gangguantidur.
- Saat Pengkajian : Saat di rumah sakit pasien banyak istirahat
dantidur.
6. Kebersihan Diri
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan biasanya mandi dua
kalisehari, mengganti pakian satu kali
sehari,mencuci rambut dua kali seminggu
danmenggosok gigi dua kali sehari dalam
sehari pada pagi dan malam hari sebelum
tidur.
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan biasanya mandi dua
kalisehari, mengganti pakian satu kali
sehari, dan menggosok gigi dua kali sehari
dalam sehari pada pagi dan malam hari
sebelum tidur.
7. Pengaturan Suhu Tubuh
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengalami
peningkatan suhu tubuh
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tubuhnya terasa panas
dan berkeringat

8. Rasa Nyaman
- Sebelum Pengkajian : Sebelum sakit pasien tidak mengalami
gangguan rasa nyaman
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sedikit tidak nyaman
karena rasa nyeri yang dirasakan
9. Rasa Aman
- Sebelum Pengkjian : Pasien mengatakan tidak pernah
menghawatirkan keadaan dirinya sendiri
dantidak pernah berpikir hal-hal negative
tentangkeadanya.
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sering khawatir dengan
kondisinya
10. Data Sosial
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan hubungan pasien
dengankeluarga dan teman-temannya
berjalanbaik.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hubungannya dengan
keluarga, sesama pasien, perawat ataupun
tenaga medis lainnya berjalan dengan baik.
Pasien tampak kooperatif saat diberi
tindakankeperawatan.
11. Prestasi dan Produktifitas
a Prestasi :
₋ Sebelum Pengkajian :Pasien mengatakan sampai sekarang ini
belummemiliki prestasi yang memuaskan.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sampai sekarang ini
belummemiliki prestasi yang memuaskan.
b Produktivitas :
₋ Sebelum Pengkajian :Pasien mengatakan pasien mengatakan
biasamembantu melakukan pekerjaan
rumahtangga.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak lagi dapat
membantupekerjaan rumah tangga
12. Rekreasi
₋ Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sering jalan-jalan ke
kebunbersama keluarganya
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan biasa menonton TV
dirumahbersama dengan keluarga
13. Belajar
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelumnya tidak
mengetahuitentang penyakit yang ia derita
saat ini
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan banyak mendapatkan
informasitentang penyakitnya dari teman
teman maupun daripetugas kesehatan.

14. Ibadah
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengakatakan agama Hindu dan
Biasa melakukan persembahyangan ke
pura-puradan di rumahnya
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan lebih sering berdoa dan
tetapmenjalani ibadahnya seperti sebelum
sakit
D Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Composmentis
2. Tanda-tanda vital :
a Tekanan darah : 140/90mmHg
b Nadi : 90x/menit
c Suhu : 37,40 C
d Respirasi : 21x/menit
3. Antropometri :
a. Tinggi badan : 150 Cm
b. Berat badan sebelum : 80 Kg
c. Berat badan sesudah :70 Kg
4. Bangun tubuh : Sedang
5. Postur tubuh : Tidak terkaji
6. Cara berjalan : Terganggu
7. Gerak motorik : Normal
8. Keadaan kulit : Normal, turgor kulit elastis kebersihan terjaga dan
terdapatluka di bagian tumit kaki kiri.
9. Kepala
a. Inspeksi : Rambut tampak bersih, tidak terlihat adanya ketombe
dan sedikit beruban.
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
10. Mata
a. Inspeksi : Konjungtiva merah muda, sclera berwarna putih dan
reflek pupil baik.
b. Palpasi : Tidak Terdapat nyeri tekan.
11. Hidung
a. Inspeksi : Keadaan hidung bersih tidak terdapat secret
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
12. Telinga
a Inspeksi : Telinga kanan dan kiri terlihat simetris, tidak ditemukan
adanya serumen
b Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
13. Mulut
a Inspeksi : Mukosa bibir lembab, jumlah gigi lengkap, dan lidah
tampak bersih
b Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
14. Leher
a Inspeksi : Leher dalam keadaan baik tidak tidak terdapat jejas
ataupunlesi
b Palpasi : Tidak adanya pembengkakan kelenjar tiroid ataupun vena
jugularis
15. Thorax
a Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada bebas, dan
payudarasimetris.
b Palpasi :Tidak tredapat krepitasi dan tidak terdapat nyeri
tekan.
c Perkusi : Suara dada sonor
d Auskultasi : Suara paru vesikuler dan suara jantung regular
16. Abdomen
a Inspeksi : Tidak terdapat jejas ataupun lesi
b Auskultasi : Prestaltik usus 10x/menit
c Palpsi : Tidak terdapat nyeri tekan
d Perkusi : Suara tympani
17. Genetalia : Keadaan bersih, terpasang dower catheter 12
18. Anus : Keadaan bersih dan tidak terdapat hemoroid
19. Ekstremitas
a Ekstremitas Atas : Pergerakan bebas, dan terpasang
infus di tangan sebelah kiri
b Ekstremitas Bawah : Pergerakan bebas, CRT>2 detik, dan
terdapatluka di tumit kaki kiri dengan luas
lukakurang lebih 5cm dengan kedalaman
1cm, nampak jaringan nekrotik warna putih
dan terdapat pus pada luka

E Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium

ALT : 16,4 ( 10-40 )


AST : 14,8 ( 10-42 )
BUN : 22,1 ( 7-18 )
Creatinin : 1,22 (0,6-1,3)
Glukosa : 515,9 mg/dl (80-120)
Ureum : 47,29 (20 – 40)
RBC : 3,81×106/µl (3,7-6,5)
HGB : 10,19/dl (12 – 18)
HCT : 31,6% (47 – 75)
MCV : 82,9 Fl (80 – 99)
MCH : 26,5 Fl (27 – 31)
PLT : 386×103/µl (150-450)
RDW : 42,2 Fl (35 – 47)
PDW : 9,9 Fl ( 9 – 13 )
MPV : 8,4 Fl (7,2-11,1)

Differential
MXD : 6,2% (0–8)
Neut : 87,3% (40 – 74)
Lym# : 1,6×103/µl ( 1 – 3,7)
MXD# : 1,6×103/µl ( 0 – 1,2 )
Neut# : 21,9×103/µl (1,5 – 7 )

F Program Terapi

1. Diet DM (1700 kalori)

2. Infus NaCl 30 tetes per menit

3. Injeksi reguler insulin

4. Ceftriaxone : 2x1gr (IV)

5. Paracetamol 2x100 ml (IV) Flash

6. Perawatan Luka; nekrotomi,gentamicin salep

7. Cek GDA

8. Ranitidin 2x50 mg (IV)


G Analisa Data

Analisa Data Pada Pasien Ny.B


Dengan Diabetes Militus Grade II
Di Ruang SS RSU A

Data Subjektif Data Objektif Kesimpulan


Pasien mengatakan ada luka 1. Terdapat luka di Kerusakan integritas
di tumit kaki sebelah kiri ekstremitas bawah jaringan
sejak 2 minggu yang lalu (tumit kaki kiri).
2. Luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm
kedalaman : ± 1 cm.
3. Terdapat jaringan
nekrotik warna puutih
4. Terdapat edema di
bagian kaki kiri

1. Pasien mengatakan P: nyeri bertambah saat Nyeri kronis


nyeri. beraktifitas.
2. Pasien mengatakan
susah tidur karena nyeri. Q: seperti terbakar

R: ekstremitas bawah.

S: 5-6 dari 0-10 skala yang


diberikan

T: hilang timbul dan nyeri


hanya pada saat digerakkan

Pasien meringis kesakitan


ketika nyeri muncul
1. Pasien mengatakan Selama di rumah sakit
tidak nafsu makan pasien hanya menghabiskan
2. Pasien mengatakan rata-rata ¼ dari porsi yang
mengalami mengalami diberikan. Nutrisi kurang dari
mual dan muntah kebutuhan
H Rumusan Masalah Keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan
2. Nyeri akut
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan

I Analisa Masalah
1. P :Kerusakan integritas jaringan
E :Ulkus DM
S : Adanya luka pada tumit dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm kedalaman : ± 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik
warna putih, terdapat edema di bagian kaki kiri
Proses Terjadinya : Defisiensi insulin akan mengakibatkan terjadinya
hiperglikemia atau glukosa dalam darah meningkat.
Setelah terjadi hiperglikemia maka terjadilah
gangguan pembuluh darah sehingga suplay darah ke
jaringan perifer menurun. Apabila pada kondisi ini
pasien mengalami luka maka proses pemyembuhan
lukanya akan sangat lama. Pada luka yang tdak
kunjung sembuh akan muncul ulkus atau ganggren
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
integritas kulit.
Akibat Jika Tidak Ditanggulangi : Apabila luka tidak ditangani dengan baik
maka akan terjadi kerusakan integritas
kulit yang berujung pada kematian
jaringan. Apabila sudah terjadi kematian
jaringan pasien akan diamputasi.
2. P : Nyeri kronis
E : Iskemik jaringan
S :Adanya luka pada tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah
saat beraktifitas, nyeri seperti terbakar pada area ekstremitas bawah
dengan skala nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan
memegangi area nyeri.
Proses Terjadinya : hiperglikemia akibat terjadinya gangguan pada sekresi
insulin dapat menyebabkan peredaran dalam pembuluh
darah tidak lancar. Oksigen yang beredar dalam tubuh
juga akan berkurang hingga dapat menyebabkan
terjadinya hipoksia perifer. Kurangya oksigen tersebut
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan serabut saraf,
pada umumnya pasien akan mengeluh rasa baal atau
nyeri pada ujung-ujung jari kaki.
Akibat Jika Tidak Ditanggulangi : Apabila kerusakan serabut saraf terus
menerus terjadi dapat menyebabkan
terjadinya gangguan fungsi serabut
saraf sebagai penghantar impuls. Hal
tersebut akan memacu terjadinya
kematian neuron.

3. P : Nutrisi kurang dari kebutuhan


E : Hilangnya nafsu makan danpasien mengalami mual muntah
S: Intake makanan selama di rumah sakit pasien hanya menghabiskan rata-
rata ¼ dari porsi yang diberikan.
Proses Terjadinya : Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia atau peninggian kadar
guladarah akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi)
insulin, kerja insulin, atau keduanya. Sehingga
menyebabkan terjadinya hiperglikemia dan glukosuria.
Pada keadaan normal glukosadiatur sedemikian rupa
oleh insulin yang diproduksi oleh sel ß pancreas.
Walaupun kadar guladarah selalu tinggi, terjadi juga
pemecahan lemak dan protein menjadi gula
(glukoneogenesis) di hati yang tidak dapat dihambat
karena insulin sekresinya relative berkurang sehingga
gula darah semakin meningkat. Akibatnya terjadi
penurunan PH serum, hingga terjadi mual, muntah, dan
nafsu makan menurun, jika hal ini terus menerus terjadi
maka akan muncul masalah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Akibat Jika Tidak Ditanggulangi : apabila masalah diatas tidak
ditanggulangi maka akan
berakibat pada penurunan pada
berat badan dan kurus.

J Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan ulkus DM ditandai
dengan adanya luka pada tumit dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm kedalaman : ± 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik warna
putih, terdapat edema di bagian kaki kiri
2. Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya
luka pada tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah saat
beraktifitas, nyeri seperti terbakar pada area ekstremitas bawah dengan skala
nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan memegangi area
nyeri.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan,
pasien mengalami mual muntah, ditandai dengan intake makanan selama di
rumah sakit pasien hanya menghabiskan rata-rata ¼ dari porsi yang
diberikan.
K Intervensi Keperawatan

Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny.B


Dengan Diabetes Militus Grade II
Di Ruang SS RSU A
Tanggal 29 April 2019

Hari/T Diagnosa Tujuan Rencana Rasional


gl Keperawatan Keperawatan
Senin/ Kerusakan Setelah 1. Observasi luka 1. Untuk
29-4- integritas jaringan dilakukan mengetahuai
2019 berhubungan tindakan tanda-tanda
dengan ulkus DM keperawatan infeksi
ditandai dengan selama 2×24 jam
adanya luka pada diharapkan 2. Observasi TTV 2. Untuk
tumit dan keluar integritas mengetahui
pus banyak, luka jaringan klien adanya
ulkus dengan membaik, penimgkatan
diameter : ± 5 cm dengan kriteria tekanan darah
kedalaman : ± 1 hasil: dan frekuensi
cm, tterdapat 1. Jaringan darah
jaringan nekrotik secara umum
warna putih, tampak utuh 3. Kaji area luka 3. Mengidentifikas
terdapat edema di dan bebas setiap kali i tingkat
bagian kaki kiri dari tanda- merawat luka dan sirkulasi pada
tanda infeksi mengganti luka
dan, tekanan balutan
dan trauma.

2. Luka yang 4. Balut luka 4. Meminimalkan


terbuka dengan kasa steril kontaminasi
berwarna
merah muda mikroorganisme
memperlihat 5. Kolaborasi
kan pemberian 5. Pengobatan
repitelisasi antibiotic infrksi dan
dan bebas pencegahan
dari infeksi. komplikasi

3. Luka yang
baru sembuh
teraba lunak
dan licin.

Senin/ Nyeri kronis Setelah 1 Observasi TTV 1 Untuk


29-4- berhubungan dilakukan mengetahui
2019 dengan iskemik tindakan adanya
jaringan ditandai keperawatan peningkatan
dengan adanya selama 2×24 jam tekanan darah
luka pada tumit diharapkan nyeri dan peningkatan
kaki yang kronis pasien frekuensi nadi.
menyebabkan dapat berkurang,
nyeri, nyeri dengan kriteria 2 Lakukan 2 Karakteristik
bertambah saat hasil: pengkajian dan skala nyeri
beraktifitas, 1. Mengontrol terhadap nyeri dapat
nyeri seperti nyeri. pasien menentukan
terbakar pada tindak lanjut
area ekstremitas 2. Melaporkan dalam
bawah dengan bahwa nyeri pengobatan
skala nyeri 6, berkurang
pasien meringis skala 1-3. 3 Relaksasi dan
kesakitan 3 Ajarkan tehnink distraksi dapat
ditunjukkan 3. Menyatakan relaksasi dan mengurangi rasa
dengan rasa nyaman distraksi nyeri dan dapat
memegangi area setelah nyeri mengalihkan
nyeri. berkurang. rasa nyeri
pasien.
4. Mengkaji
karakteristik 4 Untuk
nyeri : mengurangi rasa
lokasi, 4 Kolaborasi dalam nyeri pada
durasi, pemberian pasien.
intensitas analgetik
nyeri dengan
menggunaka
n skala nyeri
(0-10)
Senin/ Nutrisi kurang Setelah 1. Kaji pemenuhan 1. Mengetahuai
29-4- dari kebutuhan dilakukan nutrisi pasien kekurangan
2019 berhubungan tindakan nutrisi pasien
dengan hilangnya keperawatan 2. Observasi TTV 2. Untuk
nafsu makan, selama 2×24 jam mengetahui
pasien mengalami diharapkan adanya
mual muntah, kebutuhan peningkatan
ditandai dengan nutrisi kurang tekanan darah
intake makanan dari kebutuhan dan peningkatan
selama di rumah klien membaik, frekuensi nadi.
sakit pasien hanya dengan kriteria 3. Kaji penurunan 3. Agar dapat
menghabiskan hasil: nafsu makan dilakukan
rata-rata ¼ dari 1. Nafsu makan pasien intervensi dalam
porsi yang meningkat pemebrian
diberikan. makanan pada
2. Kebutuhan pasien
nutrisi
tercukupi

3. Porsi makan 4. Mengecek kadar 4. Mentstabilkan


klien habis gula darah pasien kadar gula darah
dalam tubuh
pasien

5. menghilangkan
5. Kolaboarasi mual muntah
pemberian obat dan membantu
ranitidin & terapi pasien untuk
insulin meningkatkan
nafsu makan

6. Diet sesuai
6. Kolaborasi dengan
dengan ahli gizi kebutuhan
untuk nutrisi pasien
menentukan diet
yang tepat bagi
pasien
L Implementasi Keperawatan

Implementasi Keperawatan Pada Pasien Ny.B


Dengan Diabetes Militus Grade II
Di Ruang SS RSU A
Tanggal 29 April 2019

HARI/ DX IMPLEMENTASI Evalusi Paraf


TANGGAL/ KEPERAWATAN
JAM
Hari/tanggal Dx - Memonitoring TTV Ds : Pasien mengatakan
Senin, 29 1,2,3 paien badannya lemas, mual dan
april 2019 muntah sebanyak 2 x
Do : Pasien tampak lemas
09.30 wita
Tekanan Darah : 150/80
mmHg
Suhu : 37,9ºC
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Ds : Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul, skala 6 dari
Dx 2 - Mengkaji PQRST
1-10 skala yang diberikan,
pasien
nyeri seperti terbakar pada
area ekstremitas bawah
nyeri bertambah saat
beraktitifitas
Do : Pasien tampak meringis
dan kesakitan memegangi
area yang terluka
Ds : Pasien mengatakan
mengerti dengan tindakan
yang dilakukan oleh
Dx 2 - Ajarkan pasien teknik
perawat
distraksi relaksasi
Do: Pasien tampak
kooperatif saat dilakukan
tindakan.
Ds :-
Do : Pasien tampak kooperatif
saat dilakukan tindakan
Dx 2 - Melakukan kolaborasi
Ds :Pasien mengatakan lukanya
pemberian obat
mengeluarkan nanah dan
analgesik paracetamol
terasa sakit saat digerakkan
flash 100 ml melalui
Do : Luka pasien terlihat masih
- Mengkaji area luka dan
Dx 1
mengeluarkan pus, luas
melakukan perawatan
luka 5cm dengan lebar 1
luka
cm,luka berwarna merah
muda dan terdapat
bengkak di sekeliling luka,
pasien mendapat
perawatan luka dengan
NaCl 0,9% dan salep
gentamicin kemudian
dibalut menggunakan kasa
steril.
Ds :-
Do : Pasien diberikan injeksi
ceftriaxone 1 gr melalui IV
Ds :Pasien mengatakan hanya
Dx - Kolaborasi pemberian makan ½ porsi dari
1,2 antibiotic makanan yang disediakan di
rumah sakit dan minum
- Mengkaji pemenuhan
Dx 3 kurang lebih 2 gelas pada
nutrisi pasien &
pagi hari, pasien
penurunan nafsu makan
mengatakan mual &
pasien
muntah sebanyak 2 x pada
pagi hari
Do : mukosa bibir pasien
tampak kering, pasien
tampak lemas dan
berbaring di tempt tidur.
Ds : -
Do : gula darah pasien 240
mg/dL sebelum makan
Ds : pasien mengatakan mual
dan sudah muntah 2 x saat
- Melakukan
Dx 3 pagi hari
pemeriksaan gula darah
Do : pasien terlihat kolaboratif
pasien
- Kolaborasi pemberian saat diberikan tindakan
Ds : pasien mengatakan sudah
Dx 3 injeksi insulin 10 unit
mengikuti diet dm yang
secara SC dan injeksi
dianjurkan oleh dokter
obat ranitidin 50 mg
Do : pasien tampak mengerti
melalui IV
- Menganjurkan pasien dengan prosedur diet yang
Dx 3 untuk mengikuti diet sudah dianjurkan
yang sudah diberikan
Ds : Pasien mengatakan masih
oleh ahli gizi
lemas
Do : Tekanan Darah : 140/70
mmHg
Suhu : 37,4ºC
- Melakukan monitoring Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
TTV pasien
Ds :Pasien mengatakan nanahya
Hari/tanggal Dx
sudah berkurang tetapi
Selasa, 30 1,2,3
masih sakit saat digerakkan
april 2019
Do : pus dan bengkak terlihat
09.30 wita
sudah berkurang, luas luka
5cm dengan lebar 1
- Mengkaji area luka dan cm,luka berwarna merah
melakukan perawatan muda.Pasien lanjut
Dx 1
luka mendapat perawatan luka
dengan NaCl 0,9% dan
salep gentamicin kemudian
dibalut menggunakan kasa
steril.
Ds :-
Do : Pasien diberikan injeksi
ceftriaxone 1 gr melalui IV
Ds : Pasien mengatakan masih
nyeri,nyeri hilang timbul
skala 6 dari 1-10 nyeri
seperti terbakar pada kaki
yang terluka nyeri
- Melakukan kolaborasi bertambah saat pasien
Dx 1
pemberian antibiotic beraktitifitas
Do : Pasien masih
- Mengkaji PQRST
meringis dan kesakitan
pasien
Dx 2 memegangi area yang
terluka
Ds : Pasien mengatakan
mengerti dengan tindakan
yang dilakukan oleh
perawat
Do: Pasien tampak
kooperatif saat dilakukan
tindakan.
Ds :Pasien nafsu makanya
sudah lebih baik, pasien
- Ajarkan pasien teknik
menghaiskan 1 porsi
Dx 2 distraksi relaksasi
makanan yang disediakan di
rumah sakit dan minum
kurang lebih 3 gelas pada
pagi hari, pasien
mengatakan mual dan
- Mengkaji pemenuhan
muntah sudah berkurang
nutrisi pasien &
Do : mukosa masih kering
penurunan nafsu makan
Dx 3 kering, pasien tampak
pasien
lebih baik.
Ds : -
Do : gula darah pasien 200
mg/dL
Ds : pasien mengatakan
mualnya sudah berkurang
Do : pasien terlihat kolaboratif
saat diberikan tindakan
Ds : pasien mengatakan akan
mengikuti diet sesuai
- Melakukan
anjuran dokter
pemeriksaan gula darah Do : pasien tampak sudah
pasien memahami dengan
Dx 3
- Kolaborasi pemberian
prosedur diet yang sudah
injeksi insulin 8 unit
dianjurkan
secara SC
Dx 3
- Menganjurkan pasien
untuk mengikuti diet
yang sudah diberikan
Dx 3 oleh ahli gizi
M Evaluasi
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny.B
Dengan Diabetes Militus Grade II
Di Ruang SS RSU A
Tanggal 29 April 2019

Hari/ Tanggal DX Evaluasi

Hari/tanggal 1,2,3 S : Pasien mengatakan masih nyeri pada bagian luka dan tidak
nafsu makan, mual dan muntah,pasien lukanya terus
Selasa , 29 april
mengeluarkan nanah
2019
O : pasien tampak lemas, pasien tampak meringis, luka pasien
berwarna merah muda, terdapat pus pada luka pasien
disertai bengkak disekitar luka, GDS pasien dari 240
mg/dL mukosa bibir pasien kering

A : Tujuan belum tercapai

P : lanjutkan intervensi 1,2,3 dx 1


lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dx 2
lanjutkan intervensi 1,2,3 dx 3

Hari/tanggal S : Pasien mengatakan masih nyeri, nafsu makan pasien


meningkat, pasien mengatakan masih sedikit lemas
Senin , 30 april
2019 O : pasien tampak meringis, luka pasien berwarna merah
muda bersih tidak ada tanda-tanda infeksi, pus berkurang
dan bengkak berkurag, GDS pasien 200 mg/dL, mual
muntah (-), mukosa bibir pasien masih kering

A : Tujuan tercapai sebagian

P :( tujuan No. 1,2 terpenuhi) dx 1


Lanjutkan intervensi 3
(tujuan No.1, 4 terpenuhi ) dx 2
Lanjutkan intervensi 2,3
( tujuan No. 1,2 terpenuhi) dx 3
Lanjutkan intervensi 3

Anda mungkin juga menyukai