Asuhan Keperawatan Paliatif 123 (Fix)
Asuhan Keperawatan Paliatif 123 (Fix)
Nama Kelompok :
DENPASAR
2019
1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Umur : 65 tahun
Alamat : Badung
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Hindu
2. Riwayat Penyakit
Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 6 dari 0-10 skala yang
diberikan, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat digerakkan, klien tampak
merintih jika nyeri tiba. Luas lukakurang lebih 5cm dengan kedalaman
1cm.Pasien juga mengeluh mual dan muntah.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien kena luka di tumit kaki kiri,
namun pasien tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu pasien lebih
berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan. Dua minggu sebelum masuk
rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit menjadi
bengkak. Diperiksakan ke dokter praktik dan hanya diberi obat oral. Satu
minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan pada tumit pasien makin
bertambah, luka makin membengkak dan oleh cucunya luka tersebut dibuka
atau diiris keluar pusnya banyak. Pasien hanya istirahat dirumah dan
akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka tersebut
maka oleh keluarganya pasien dibawa ke rumah sakit. Hari masuk rumah
sakit, keluhan luka tumit,kemudian dilakukan perawatan luka.
C. Pola Kebiasaan
1. Bernafas
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitansaat bernafas
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengalami
kesulitan saatbernafas
2. Makan dan Minum
a Makan
- Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien
makan 3 kali sehari, dengan sayur dan lauk.
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hanya menghabiskan
rata-rata ¼ dari porsi yang diberikan.
b Minum
- Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan minum 6-7 gelas
sehari,dengan minuman pantangan yaitu
kopi.
8. Rasa Nyaman
- Sebelum Pengkajian : Sebelum sakit pasien tidak mengalami
gangguan rasa nyaman
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sedikit tidak nyaman
karena rasa nyeri yang dirasakan
9. Rasa Aman
- Sebelum Pengkjian : Pasien mengatakan tidak pernah
menghawatirkan keadaan dirinya sendiri
dantidak pernah berpikir hal-hal negative
tentangkeadanya.
- Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sering khawatir dengan
kondisinya
10. Data Sosial
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan hubungan pasien
dengankeluarga dan teman-temannya
berjalanbaik.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hubungannya dengan
keluarga, sesama pasien, perawat ataupun
tenaga medis lainnya berjalan dengan baik.
Pasien tampak kooperatif saat diberi
tindakankeperawatan.
11. Prestasi dan Produktifitas
a Prestasi :
₋ Sebelum Pengkajian :Pasien mengatakan sampai sekarang ini
belummemiliki prestasi yang memuaskan.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sampai sekarang ini
belummemiliki prestasi yang memuaskan.
b Produktivitas :
₋ Sebelum Pengkajian :Pasien mengatakan pasien mengatakan
biasamembantu melakukan pekerjaan
rumahtangga.
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak lagi dapat
membantupekerjaan rumah tangga
12. Rekreasi
₋ Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sering jalan-jalan ke
kebunbersama keluarganya
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan biasa menonton TV
dirumahbersama dengan keluarga
13. Belajar
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelumnya tidak
mengetahuitentang penyakit yang ia derita
saat ini
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan banyak mendapatkan
informasitentang penyakitnya dari teman
teman maupun daripetugas kesehatan.
14. Ibadah
₋ Sebelum Pengkajian : Pasien mengakatakan agama Hindu dan
Biasa melakukan persembahyangan ke
pura-puradan di rumahnya
₋ Saat Pengkajian : Pasien mengatakan lebih sering berdoa dan
tetapmenjalani ibadahnya seperti sebelum
sakit
D Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Composmentis
2. Tanda-tanda vital :
a Tekanan darah : 140/90mmHg
b Nadi : 90x/menit
c Suhu : 37,40 C
d Respirasi : 21x/menit
3. Antropometri :
a. Tinggi badan : 150 Cm
b. Berat badan sebelum : 80 Kg
c. Berat badan sesudah :70 Kg
4. Bangun tubuh : Sedang
5. Postur tubuh : Tidak terkaji
6. Cara berjalan : Terganggu
7. Gerak motorik : Normal
8. Keadaan kulit : Normal, turgor kulit elastis kebersihan terjaga dan
terdapatluka di bagian tumit kaki kiri.
9. Kepala
a. Inspeksi : Rambut tampak bersih, tidak terlihat adanya ketombe
dan sedikit beruban.
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
10. Mata
a. Inspeksi : Konjungtiva merah muda, sclera berwarna putih dan
reflek pupil baik.
b. Palpasi : Tidak Terdapat nyeri tekan.
11. Hidung
a. Inspeksi : Keadaan hidung bersih tidak terdapat secret
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
12. Telinga
a Inspeksi : Telinga kanan dan kiri terlihat simetris, tidak ditemukan
adanya serumen
b Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
13. Mulut
a Inspeksi : Mukosa bibir lembab, jumlah gigi lengkap, dan lidah
tampak bersih
b Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
14. Leher
a Inspeksi : Leher dalam keadaan baik tidak tidak terdapat jejas
ataupunlesi
b Palpasi : Tidak adanya pembengkakan kelenjar tiroid ataupun vena
jugularis
15. Thorax
a Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada bebas, dan
payudarasimetris.
b Palpasi :Tidak tredapat krepitasi dan tidak terdapat nyeri
tekan.
c Perkusi : Suara dada sonor
d Auskultasi : Suara paru vesikuler dan suara jantung regular
16. Abdomen
a Inspeksi : Tidak terdapat jejas ataupun lesi
b Auskultasi : Prestaltik usus 10x/menit
c Palpsi : Tidak terdapat nyeri tekan
d Perkusi : Suara tympani
17. Genetalia : Keadaan bersih, terpasang dower catheter 12
18. Anus : Keadaan bersih dan tidak terdapat hemoroid
19. Ekstremitas
a Ekstremitas Atas : Pergerakan bebas, dan terpasang
infus di tangan sebelah kiri
b Ekstremitas Bawah : Pergerakan bebas, CRT>2 detik, dan
terdapatluka di tumit kaki kiri dengan luas
lukakurang lebih 5cm dengan kedalaman
1cm, nampak jaringan nekrotik warna putih
dan terdapat pus pada luka
E Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Differential
MXD : 6,2% (0–8)
Neut : 87,3% (40 – 74)
Lym# : 1,6×103/µl ( 1 – 3,7)
MXD# : 1,6×103/µl ( 0 – 1,2 )
Neut# : 21,9×103/µl (1,5 – 7 )
F Program Terapi
7. Cek GDA
R: ekstremitas bawah.
I Analisa Masalah
1. P :Kerusakan integritas jaringan
E :Ulkus DM
S : Adanya luka pada tumit dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm kedalaman : ± 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik
warna putih, terdapat edema di bagian kaki kiri
Proses Terjadinya : Defisiensi insulin akan mengakibatkan terjadinya
hiperglikemia atau glukosa dalam darah meningkat.
Setelah terjadi hiperglikemia maka terjadilah
gangguan pembuluh darah sehingga suplay darah ke
jaringan perifer menurun. Apabila pada kondisi ini
pasien mengalami luka maka proses pemyembuhan
lukanya akan sangat lama. Pada luka yang tdak
kunjung sembuh akan muncul ulkus atau ganggren
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
integritas kulit.
Akibat Jika Tidak Ditanggulangi : Apabila luka tidak ditangani dengan baik
maka akan terjadi kerusakan integritas
kulit yang berujung pada kematian
jaringan. Apabila sudah terjadi kematian
jaringan pasien akan diamputasi.
2. P : Nyeri kronis
E : Iskemik jaringan
S :Adanya luka pada tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah
saat beraktifitas, nyeri seperti terbakar pada area ekstremitas bawah
dengan skala nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan
memegangi area nyeri.
Proses Terjadinya : hiperglikemia akibat terjadinya gangguan pada sekresi
insulin dapat menyebabkan peredaran dalam pembuluh
darah tidak lancar. Oksigen yang beredar dalam tubuh
juga akan berkurang hingga dapat menyebabkan
terjadinya hipoksia perifer. Kurangya oksigen tersebut
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan serabut saraf,
pada umumnya pasien akan mengeluh rasa baal atau
nyeri pada ujung-ujung jari kaki.
Akibat Jika Tidak Ditanggulangi : Apabila kerusakan serabut saraf terus
menerus terjadi dapat menyebabkan
terjadinya gangguan fungsi serabut
saraf sebagai penghantar impuls. Hal
tersebut akan memacu terjadinya
kematian neuron.
J Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan ulkus DM ditandai
dengan adanya luka pada tumit dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm kedalaman : ± 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik warna
putih, terdapat edema di bagian kaki kiri
2. Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya
luka pada tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah saat
beraktifitas, nyeri seperti terbakar pada area ekstremitas bawah dengan skala
nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan memegangi area
nyeri.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan,
pasien mengalami mual muntah, ditandai dengan intake makanan selama di
rumah sakit pasien hanya menghabiskan rata-rata ¼ dari porsi yang
diberikan.
K Intervensi Keperawatan
3. Luka yang
baru sembuh
teraba lunak
dan licin.
5. menghilangkan
5. Kolaboarasi mual muntah
pemberian obat dan membantu
ranitidin & terapi pasien untuk
insulin meningkatkan
nafsu makan
6. Diet sesuai
6. Kolaborasi dengan
dengan ahli gizi kebutuhan
untuk nutrisi pasien
menentukan diet
yang tepat bagi
pasien
L Implementasi Keperawatan
Hari/tanggal 1,2,3 S : Pasien mengatakan masih nyeri pada bagian luka dan tidak
nafsu makan, mual dan muntah,pasien lukanya terus
Selasa , 29 april
mengeluarkan nanah
2019
O : pasien tampak lemas, pasien tampak meringis, luka pasien
berwarna merah muda, terdapat pus pada luka pasien
disertai bengkak disekitar luka, GDS pasien dari 240
mg/dL mukosa bibir pasien kering